Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN

PERKANTORAN
Kamis, 04 Oktober 2012

Tugas : Individu

MAKALAH MANAJEMEN PERKANTORAN


“PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN”

OLEH :

SAMUSU
21011269

Program Studi Administrasi PendidiKan


Kosentrasi TIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2012

KATA PENGANTAR
 Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya telah
berhasil menyusun makalah yang diberikan oleh dosen matakuliah Manajemen
Perkantoran dengan judul makalah “Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Perkantoran”.
Makalah ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan dengan berbagai permasalahan yang ada, pembahasan, dan analisa yang
telah ditulis dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti bagi siapa saja yang ingin membaca
dan memahaminya. Sehingga menjadi manusia cerdas yang terus berkembang dalam hal
kemampuan, keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saya mengharapkan, kritik dan
saran positif yang kiranya dapat membantu dalam penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari, Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL !
KATA PENGANTAR !!
DAFTAR ISI !!!
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN 3
A. Pengertian Kantor 3
B. Manajemen Perkantoran 4
C. Perkantoran Modern 7
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern 9
BAB III PENUTU
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
REFERENSI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kalau kita mendengar istilah Manajemen Perkantoran Modern, pastilah kita memikirkan
sesuatu tempat dalam sebuah ruangan yang berisi meja, kursi yang dilengkapi dengan
perlengkapan serba canggih masa kini. Di balik meja yang rapi dan bersih duduk seorang yang
berdasi di depannya terpampang beberapa alat dukung seperti: telepon, Laptop yang stand bai
dengan monitor terbuka dan berisi fitur-fitur canggih yang melambangkan dunia maya dan
seterusnya dan seterusnya. Itulah gambaran awal kita ketika membaca atau mendengar kata
“Manajemen Perkantoran Modern”. Sepakat ? Manajemen perkantoran modern adalah suatu cara
tata kelola dalam dunia perkantoran itu sendiri. Mengapa demikian karena kita saat ini dan
seterusnya dihadapkan pada tata kelola yang semakin rumit dan memerlukan sumber daya
manusia yang up to date…..Oleh karena itu Manajemen Perkantoran dapat dikatakan sebagai
upaya penjurusan dan pengawasan dari sebuha kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus
dengan cara yang sehemat-hematnya. Peralatan yang canggih tentu bertujuan untuk  efektifitas
dan efesiensi atau hemat dalam segalanya. Dari Manajemen Perkantoran dapat kita mengetahui
fungsi kantor dalam birokrasi kepemerinatahan, dalam perusahaan,  pengertian kantor, aspek-
aspek manajemen perkantoran, tugas seorang manajemen perkantoran serta pengawasannya.
Dalam hal ini seorang kepala kantor haruslah orang yang mempunyai keahlian manajemen yang
didukung oleh latar belakang Sumber Daya manusia yang mumpuni baik dari segi: pendidikan,
kepribadian, pengalaman, integritas atau bakat seseorang aebagai manajer atau sebagai pejabat
disebuah kantor yang dipimpinnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami ini adalah sebsagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor ?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen perkantoran?
3. Apa yang dimaksud dengan perkantoran modern?
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip perkantoran modrn?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian
kantor ?
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen
perkantoran?\
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan perkantoran
modern?
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
perkantoran modrn

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kantor
Perkantoran kantor berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan sering dipadankan
dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa Inggris. Prajudi (1976:60) telah menjelaskan
pengertian kantor yang bisa berarti:
1. Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis
2. Markas, atau ruang (kompleks) di mana seorang pengusaha beserta stafnya
menjalankan stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya.
3. Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
4. Instansi, badan, jawatan, perusahaan.
Sedang perkataan bahasa Inggris “Office” dapat berarti:
1. Kewajiban, tugas, fungsi (duty, task function).
2. Jabatan (tenure of official position).
3. Markas tau ruang di mana seorang pengusaha dan stafnya menjalankan aktivitas
usaha pokoknya (quarters, or staff or collective authority of company, government
department, etc.)
4. Jasa pelayanan (service, kind help)
5. Tugas pekerjaan, komposisi dari urusan-urusan tertentu (the work which it is
some body’s duty to do, work, and duties)
6. Tempat, gedung, yang dipakai sebagai pusat kerja tata usaha (place building,
rooms, of bussiness and clerical works).

Dari berbagai pengertian perkataan “kantor” dan perkataan “office” seperti tersebut di atas,
yang kemudian berkembang di Indonesia dengan perkataan kantor adalah lebih diartikan  sebagai
tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang
dimaksud dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan demikian pengertian kantor dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data/informasi.
b. Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian data/informasi.
Disamping pengertian kantor dalam arti tempat atau ruangan dan kantor dalam arti proses
seperti tersebut di atas, kantor juga sering diartikan ssebagai sarana pemusatan kegiatan-kegiatan
yang bersifat administrative atau tepatnya kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial  dan
fasilitatif. Contoh: Kegiatan pokok Departemen Dalam Negeri tentunya berlangsung di mana-
mana di seluruh pelosok Indonesia, akan tetapi kalau seseorang menanyakan “Departemen
Dalam Negeri?” jawaban yang diberikan adalah tempat (kantor) berkumpulnya pejabat dan staf
serta segenap pegawai setiap hari melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya admninistratif.

Jadi jelas dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa pengertian kantor bisa berarti tempat,
ini yang biasa disebut dalam arti statis. Kantor juga bisa dalam arti proses, ini yang biasa disebut
dalam arti dinamis. Kantor juga dalam arti sarana, ini yang biasa disebut dalam arti fungsional.
Akan tetapi dalam arti yang manapun, sasaran utama dalam kegiatan kantor adalah penangan
data/informasi. Untuk penanganan data/informasi ini jelas diperlukan bangunan atau ruangan,
orang-orang atau pegawai yang menyelenggarakan, biaya serta tata laksana kerja.

B. Manajemen Perkantoran
Sebagaimana kegiatan-kegiatan lainnya kegiatan perkantoran perlu direncanakan,
diorganisasikan, dogerakkan semua sumber daya yang terlibat atau dilibatkan, perlu diawasi
serta dikendalikan sebagik-baiknya. Dalam terminologi tidak selalu para ahli memberikan
rumusan yang sama.

The Liang Gie (1995:2-4) mengutip beberapa perumusan pengertian manajemen perkantoran
dari para ahli, antara lain sebagai berikut:
Arthur Grager “Office management is the function of administering the commonication and
record service of an organization” (Manajemen Perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan
terhadap komonikasi dan pelayanan waktu dan suatu organisasi)

William Leffingwell & Edwin Robinson “Office management as e function, is the branch of
the art and science of management which is concerned with the effecient performance of office
work, whenever and wherever that work is to be done” (Manajemen perkantoran sebagai sesuatu
fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan perkantoran itu harus dilakukan).

Hal Nourse “It seems to me that office management in the broather sense might embrance,
not only the generally accepted service function, but also the arise og functional control
administrative direction of most clerical and paperwork”. (manajemen perkantoran dalam arti
lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima
pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan pengarahan
administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis).

George Terry “Office management can be defined as the planning can defined as the
planning, controlling, and organizing of office work, and actuating those performing is so as to
achieve the predetermined objective it deals with the life cycle of bussiness information, and
retention, if of permanent value, of destuction if absolute. (Manajemen perkantoran dapat
didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran,
serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan
perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya
kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalu usang).

Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The Liang Gie kemudian
mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran.

Dia mengatakan:
Pada pokoknya manajemen perkantoran modern merupakan rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah
dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan
secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada
umumnya ialah office work (pekerjaan perkantoran)”.

Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung di


dalambya meliputi rangkaian kegiatan:
 Tata penyelenggaraan;
 Pelaksanaan secara efesien;
 Pengendalian, pengawasan dan pengarahan
 Perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakan.

Oleh karena itu, secara ringkas manajemen perkantoran sebagai cabang seni dan ilmu
manajemen dapat dirumuskan pengertiannya sebagai rangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan serta pengendalian pekerjaan-pekerjaan
perkantoran.

Namun demikian, perlu kita perlu sadari bahwa cakupan kegiatan perkantoran tidak hanya
kegiatan perkantoran tersebut, antara lain misalnya mengenai pegawai kantor, biaya perkantoran,
prosedur dan metode perkantoran, serta lain-lain.

Perkantoran administrasi dan manajemen umumnya dianggap sebagai kata-kata sepadan, hal
itu misalnya hal itu ditegaskan oleh salah satu terbitan Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB)
sebagai berikut:
The terms Adminsitration and Management are more being used synonymously. While the
terms administration has been applied more to the counduct of public affairs and the terms
manajement more to thet off bussiness interprise, there has been tedency in recent is recent time
for management to be use to a grater degree in public affairs”
(Istilah-istilah Administrasi dan manajemen makin lama makin banyak digunakan secara satu
arti. Walaupun istilah Administrasi telah diteranpkan lebih banyak bagi tindakan dalam urusan-
urusan negara dan istilah manajemen lebih banyak pada urusan-urusan perusahaan, pada waktu
akhir-akhir ini terdapat kecendrungan untuk manajemen dipergunakan dalam derajat yang luas
bagi unsur-unsur negara) Konsepsi tata usaha sebagai pekerjaan perkantoran yang intinya adalah
tugas pelayanan merupakan rangkaian yang terdiri dari 6 (enam) aktivitas yaitu:
1. Menghimpun, yaitu kegiatan-kegiatan yang mencari dan mengusahakan
tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana
sehingga siap untuk dipergunakan bila diperlukan.
2. Mencatat, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai peralatan tulis yang
diperlukan sehingga terwujud tulisan yang mudah dibaca, dikirim dan disimpan, termasuk
dengan alat rekam suara atau film di era modern.
3. Mengolah, yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud agar mudah untuk digunakan.
4. Mengganda, yaitu kegiatan memperbanyak dengan pelbagai cara dan alat
sebanyak jumlah yang diperlukan.
5. Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu
pihak kepihak lain.
6. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai  cara dan alat ditempat
tertentu yang aman.

C. Perkantoran Modern
Kamus besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan “terbaru”
“mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman”. Dalam hal
kantor, maka sifat, sikap dan cara berfikir serta bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah
modern adalah berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran modern mempunyai
ciri-ciri:
a. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik,
b. Menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat,
c. Para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin profesional
d. Memiliki sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.
e. Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif,
efesiensi, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.

Geoffry mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern Office Management” bahwa
teknologi baru terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang “komonikasi dan pengelolaan
data”

Kendala yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah terutama sampai saat ini masih banyak
kendala yang disebabkan oleh manajemen birokrasi di pemerintahan dalam hal biaya pengadaan
barang-barang yang cenderung menghambat kemajuan kantor pemerintah itu sendiri,  terutama
untuk kantor-kantor pemerintah di tingkat pedesaan yang masih sangat terpencil letaknya
dukungan komputerisasi masih belum merata, belum lagi kendala SDM walau diakui kantor-
kantor di wilayah perkotaan sudah mengarah ke sistem manajemen yang lebih baik, misalnya
dalam pengelolaan data atau informasi sudah didukung dengan sistem pemrosesan data
(electronic data processing) atau sering disebut dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen),
walau patut diakui juga belum sepenuhnya direalisasi kearah itu, namun sudah mengarah pada
tahapan tersebut (Computer based system).

Keuntungan-keuntungan apabila kantor didukung dengan sistem komputerisasi adalah


kecepatan, kecermatan, keterkinian komonikasi dan pemrosesan data. Namun dari berbagai
pertimbangan, itu mungkin dapat dilakukan secara serentak atau simultan.
Kelemahan-kelemahan menggunakan komputersisasi adalah sebagai berikut:
a. Kerusakan salah satu alat sebagai salah satu komponen, atau kesalahan yang
terjadi pada salah satu sub sistem akan mengganggu sistem secara keseluruhan.
b. Kesalahan dalam hal mengambil file induk untuk memasukkan data untuk
disimpan, akan menyulitkan penemuannya kembali pada saat diperlukan, lebih-lebih data
tersebut diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan  akibatnya
bila belum juga ditemukan akan menjadikan keputusan yang diambil menjadi tidak
sempurna, dan dapat dibayangkan dampaknya mudah diperkirakan.
c. Terinfeksinya file-file penting oleh virus-virus akan sangat berpengaruh besar
bagi proses pengambilan keputusan.

Semakin modern suatu kantor, sifat dan cakupan kegiatannya semakin menggelobal.
Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu kantor semakin banyak informasi yang dapat
diakses, semakin besar pula peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi atau
instansinya. Akan tetapi sebaliknya, dari keuntungan tersebut di atas kantor modern perlu
mewaspadai berbagai kemungkinan pengaruh negatif global yang bisa mengacaukan kegiatannya
dalam pengelolaan  informasi.  Kita masih ingat korban virus yang terjadi pada pertenegahan Juli
2001 yang mengakibatkan korban  250.000 sistem di Amerika Serikat yang hanya dalam waktu 9
Jam. (Harian Kompas Kamis 20 September 2001. halaman: 2)

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern


Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) menjelaskan bahwa prinsip sama dengan asas, yaitu
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak. Fayol (dalam Komarruddin, 1981)
menekankan bahwa penggunaan kata "prinsip" bukan hukumhukum abadi, tetapi hanya
merupakan petunjuk praktis yang dapat digunakan apabila keadaan membutuhkannya. Kooritz
(1972) mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen adalah fleksibel, tidak mutlak, dan harus
dapat digunakan tanpa memperhatikan perubahan dan keadaan tertentu. Keeling, et. All (1978)
dalam bukunya Administrative Office Management, dengan mengacu pada William H.
Leffingwell, mengatakan bahwa Lellingwell dipandang sebagai bapak manajemen kantor, adalah
seorang penggagas pertama dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada
pekerjaan kantor. Bukunya Scientific Office Management yang diterbitkan pada tahun 1917
adalah mendahului dari semua studi modern dalam manajemen kantor. Kelima prinsip dan
pekerjaan yang efektif diilustrasikan dalam gambar yang dimuat pada halaman 16 yang
kemudian dikembangkan Keelingdan kawan-kawan. Prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan
pas pada manajemen di semua pekerjaan.

Prinsip 1
Dapat dengan mudah manajer kantor harus merencanakan pekerjaan apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana, kapan dan di mana harus dikerjakan, dan oleh siapa harus dikerjakan.
Prinsip 2
Dengan memahami seluruh perencanaan kantor dan organisasi serta pengembangan produk,
manajer tersebut dapat mengkoordinasikan upaya-upaya semua pegawai, mesin-mesin, dan
informasi untuk memformulasikan jadwal kerja yang sesuai dengan perencanaan.
Prinsip 3 dan 4
Lebih jauh, prosedur dan sistem operasi yang tepat, praktik penyimpanan arsip, metode untuk
melaksanakan rencana juga pengukuran, standar dan tata letak untuk melaksanakan pekerjaan
harus dikembangkan secara efektif.
Prinsip 5
Mungkin yang paling penting, manajer kantor menseleksi, melatih, memotivasi,
mengkompensasi dan meningkatkan pegawai untuk mempertahankan minat terhadap organisasi
pada tingkat yang optimal. Berikut dapat Anda cermati kelima prinsip kerja perkantoran yang
efektif yang diambil dari pendapat Leffingwell seperti tertera dalam gambar di bawah ini.

1. Perencanaan 1. Pekerjaan apa yang harus


dikerjakan;
Untuk merencanakan secara benar, 2. Bagaimana pekerjaan
Anda harus tahu : dikerjakan;
3. Kapan pekerjaan dikerjakan;
4. Dimana pekerjaan dikerjakan;
5. Seberapa cepat pekerjaan
dikerjakan.
2. Jadwal 1. Tentukan;
Pekerjaan harus dijadwal. 2. Selaraskan dengan
Suatu jadwal menjadi efektif, jadwaljadwal lain;
harus di : ________________ 3. Laksanakan, walaupun sulit;
4. Mungkinkah diselesaikan;
5. Pelihara secara baku.
3. Pelaksanaan 1. Secara terampil;
Pekerjaan harus dilaksanakan 2. Secara teliti;
______________________ 3. Secara cepat;
4. Tanpa upaya yang tidak perlu;
5. Tanpa ada keterlambatan yang
tidak perlu.
4. Ukuran 1. Sesuai dengan potensi Anda;
Pekerjaan yang dilaksanakan 2. Berdasarkan pada
harus diukur _____________ catatancatatan yang lalu,     oleh
organisasi lain;
3. Berdasarkan kuantitas;
4. Berdasarkan kualitas.
5. Imbalan 1. Kondisi kerja yang baik;
Jika Pekerjaan Anda diselesaikan 2. Kesehatan;
secara efektif. Anda seharusnya 3. Kebahagiaan;
diberi imbalan 4. Pengembangan diri;
_______________________ 5. Uang.

Komaruddin (1981) mengemukan sembilan prinsip manajemen perkantoran sebagai berikut:


1. Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat rencana,
menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap sebagian besar pekerjaan
kantor yang harus dilaksanakan, serta memimpin para pegawai dalam melaksanakan tugas
mereka. Manajemen tertinggi harus menyadari diri bahwa manajer kantor itu bukan
seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan dengan ketatausahaan saja;
2. Tata ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk menghindari gerakan
yang tidak perlu (mubazir), keterlambatan, dan kesukaran untuk menggapai pekerjaan
atau bahan-bahan;
3. Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan yang otomatis hendaknya
dipergunakan apabila hasilnya ekonomis;
4. Kajian gerakan dan waktu (time and motion study) penyederhanaan kerja dan
pengukuran kerja hendaknya diterapkan dalam pekerjaan kantor;
5. Sistem dan prosedur kantor harus dengan terus menerus diupayakan agar menjadi
lebih efisien dan mengurangi biaya;
6. Sistem manajemen arsip/warkat yang diperbaiki harus dikembangkan sesuai
dengan pengawasan formulir. Hal ini termasuk menghidangkan metode pengarsipan yang
tidak efisien, penetapan jadwal pemusnahan arsip, perbaikan sistem penelusuran arsip,
dan perencanaan perbaikan formulir kantor;
7. Hubungan kepegawaian yang lebih ilmiah harus dikembangkan melalui analisis
pekerjaan, prgram Diklat, nasihat kepegawaian, dan panduan perintah;
8. Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor harus digunakan dan
dikembangkan;
9. Kesadaran kerja, bersamaan dengan konsep dasar manajemen ilmiah dalam
pekerjaan kantor hendaknya dikembangkan baik pada jiwa penyelia maupun pada sikap
pegawai.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkataan kantor adalah lebih diartikan  sebagai tempat atau ruangan dan proses kegiatan
penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan
data/informasi. Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung
di dalambya meliputi rangkaian kegiatan: Tata penyelenggaraan; Pelaksanaan secara
efesien;Pengendalian, pengawasan dan pengarahan Perencanaan, pengendalian,
pengorganisasian, dan penggerakan.

Anda mungkin juga menyukai