Anda di halaman 1dari 42

MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN PADA SUATU

PERUSAHAAN ABBASY
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Materi
Mata Kuliah Manajemen Perkantoran Modern
Dosen Pengampu : Yudi Darsono, S.Kom., M.Si

Oleh :
Evita Ayu Lestari
20.011.022

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK PAGI (A)


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANDUNG
2021 – 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Perkantoran Modern pada suatu Perusahaan” initepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Perkantoran Modern. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca dan khususnya
penulis tentang Manajemen Perkantoran Modern pada suatu Perusahaan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta didalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.

Bandung, Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II KAJIAN TEORI 3

2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Kantor 3

2.2 Ruang Lingkup Peranan Manajemen Perkantoran 3

2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen Perkantoran 3

2.4 Peran dan Fungsi Perkantoran 5

2.5 Organisasi Kantor (Struktur Organisasi) 5

2.6 Tata Ruang Kantor 5

2.7 Kepemimpinan Kantor 7

2.8 Sistem dan Prosedur Kearsipan 7

2.9 Prosedur Pengurusan Surat 8

2.10 Penentuan Tata Lahan 8

2.11 Ruang Lingkup Penetapan Kantor 8

2.12 Praktek Pembuatan Sistem Prosedur 8

ii
2.13 Pengertian Fungsi Teknologi Informasi 8

2.14 Praktek Pembuatan Sistem Informasi Kantor 8

BAB III PEMBAHASAN 10

2.5.1 Implementasi Struktur Organisasi Pada Perusahaan Abbasy 10

2.6.1 Implementasi Tata Ruang Kantor Pada Perusahaan Abbasy 12

2.7.1 Implementasi Kepemimpinan Kantor Pada Perusahaan Abbasy 15

2.8.1 Implementasi Sistem dan Prosedur Kearsipan Pada Perusahaan Abbasy


16

2.9.1 Implementasi Prosedur Pengurusan Surat Pada Perusahaan Abbasy 16

2.10.1 Implementasi Penentuan Tata Lahan Pada Perusahaan Abbasy 17

2.11.1 Implementasi Ruang Lingkup Penetapan Kantor Pada Perusahaan

Abbasy 17

2.12.1 Implementasi Praktek Pembuatan Sistem Prosedur Pada Perusahaan


Abbasy 17

2.14.1 Implementasi Pembuatan Sistem Informasi Kantor Pada Perusahaan


Abbasy 17

BAB IV PENUTUP 18

3.1 Kesimpulan 18

DAFTAR PUSTAKA 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat seperti ini banyak pendiri perusahaan yang bergerak di bidang
makanan, tetapi tidak semua dapat bertahan lama, bisa karena hanya mengikuti
trend atau tidak mempunyai ciri khas dari restoran tersebut sehingga terlihat sama
saja dengan restoran lain. Sehingga Abbasy datang dengan suguhan yang berbeda
dengan yang lain baik itu dari segi menu, rasa, bahkan pelayanan. Abbasy
menyajikan berbagai olahan ayam dalam setiap menu.
Adapun visi misi dari Abbasy yaitu;
Visi: “Menjadi restoran cepat sajiNomor 1 di Indonesia dan mempertahankan
pelayanan konsumen sehingga menjadi restoran terfavorit dalam segi produk,
pelayanan, dan fasilitas.”
Misi:
a) Melakukan inovasi menu makanan
b) Menciptakan kepuasan pelanggan dengan fasilitas yang nyaman, pelayanan
yang ramah.
c) Menciptakan lingkungan restoran yang bersih dan tertata
Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan
oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling
mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Dalam kehidupan organisasi yang berorientasi pada masa depan,
usaha penyelenggaraan kegiatan perkantoran perlu ditangani secara profesional,
dalam arti bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran memerlukan pimpinan
dan staff yang mengerti akan tugasnya, bersemangat dalam mengejar prestasi dan
seorang karyawan diharapkan dapat mencurahkan perhatiannya secara

1
bersungguh-sungguh, dan berusaha untuk dapat mengolah informasi, sehingga
dapat menjadi sesuatu yang berdaya guna. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran adalah merupakan inti
kehidupan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan yang telah diuraikan dalam latar belakang diatas, maka
dapat saya rumuskan permasalahan pada makalah Manajemen Perkantoran
Modern Pada Suatu Perusahaan, sebagai berikut;
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen dan Manajemen Kantor?
2. Apa saja Ruang Lingkup Peranan Manajemen Perkantoran?
3. Apa saja Fungsi-Fungsi Manajemen Perkantoran?
4. Apa saja Peran dan Fungsi Perkantoran?
5. Apa yang dimaksud dengan Organisasi Kantor?
6. Bagaimana Tata Ruang Kantor?
7. Bagaimana Kepemimpinan Kantor?
8. Bagaimana sistem Prosedur Perkantoran?
9. Bagaimana Prosedur Pengurusan Surat?
10. Bagaimana Penentuan Tata Lahan?
11. Bagaimana Ruang Lingkup Penetapan Kantor?
12. Bagaimana Praktek Pembuatan Sistem Prosedur?
13. Bagaimana Fungsi Teknologi Informasi?
14. Bagaimana Praktek Pembuatan Sistem Informasi Kantor?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran Modern
sekaligus Untuk memperluas dan menambah wawasan pembaca tentang Ilmu
Manajemen Perkantoran Modern dalam suatu Organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Kantor
Secara etimologis, manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan
mengatur. Hal tersebut yang mendasari manajemen sebagai seni mengelola dan
mengatur agar tersusun secara rapi. Istilah manajemen tersebut biasanya
diidentikan dengan dunia bisnis dan perkantoran. Manajemen sangat dibutuhkan
agar tujuan pribadi atau organisasi bisa tercapai. Manajemen juga sangat
diperlukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi.
Adapun orang yang mengatur, merumuskan, dan melaksanakan berbagai tindakan
manajemen disebut manajer.
Manajemen perkantoran adalah upaya pengarahan pada aktivitas atau
kegiatan ketatausahaan dari suatu kantor secara menyeluruh agar bisa mencapai
tujuan seefisien mungkin dan harus diadakan penataan agar pekerjaan ini bisa
dilakukan dengan baik. Upaya penataan ataupun pengelolaan ata suatu pekerjaan
di kantor ini disebut dengan manajemen perkantoran.
Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut Para Ahli
Adapun pengertian Manajemen perkantorna menurut para ahli:
1. Arthur Grager
Menurut Arthur Grager, Manajemen Perkantoran adalah fungsi tata
penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan waktu dan suatu organisasi.
2. William Leffingwell & Edwin Robinson
Menurut William Leffingwell & Edwin Robinson, Manajemen
perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen
yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran itu harus dilakukan.
3. Hal Nourse
Menurut Hal Nourse, Manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat
mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima
pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan
pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis.

3
4. George R. Terry
Menurut George R. Terry, Manajemen perkantoran adalah perencanaan,
pengawasan, dan pengorganisasian pekerjaan kantor serta menggerakkan mereka
yang melaksanakan pekerjaan kantor tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditentukan.

2.2 Ruang Lingkup Peranan Manajemen Perkantoran


Menurut Charles O. Libbey ruang lingkup pekerjaan manajemen
perkantoran meliputi: ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perabot
dan perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, pembekalan dan keperluan
tulis, kantor metode kerja, warkat dan pengawasan penjabat pelaksana.
1. Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantor berasal dari bahasa belanda (kantor) yang merupakan tempat yang
digunakan untuk peniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor
biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil maupun bertingkat tinggi. Kantor
sering dibagi menjadi dua jenis: kantor pusat untuk pekerjaan penting dan kantor
bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi (Comunations)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini
yang dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta membuat orang mengerjakan
sesuai intruksi pesan tersebut. Komunikasi merupakan urat nadi kegiatan
organisasi karena komunikasi memungkinkan perintah, intruksi, saran-
saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas
sehingga efesien dan efektif.
3. Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor, manajemen perkantoran berperan aktif dalam
mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi
atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai pada sebuah instansi
mengakibatkan infesiensi tenaga kerja. Pegawai perkantoran mencakup kegiatan
pemilihan pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai,

4
pergantian pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitas untuk pegawai, moral dan
disiplin pegawai dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Perabotan dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan
yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi
meja, kursi, perlengkapan arsip, ruang, perabotan fungsional, perabotan gudang.
Pemeliharaan dan perbaikan meliputi lemari pembekalan, rak, perabotan
perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
5. Peralatan dan Mesin Kantor (Appliancess and Machines)
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penujang aktivitas kantor
yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan
tidak habis pakai namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya. Peralatan
dan mesin kantor meliputi mesin tik, computer, laptop, mesin pembukuan, mesin
hitung, perlengkapan mengirim surat.
6. Pembekalan dan Keperluan Tulis
Pembekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan
pekerjaan suatu kantor.tanpa adanya pembekalan kantor yang memadai maka sulit
untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor
mengelolah bahan-bahan dengan sarana pembekalan kantor yang ada.
7. Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengelolaan
data (data processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil
kerja, penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan dan
penganalisisan statistic (statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang
dibuat dengan tujuan dapat membantu ingatan. Warkat dalam lingkup manajemen
perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat
menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal pinyimpanan dan
kegiatan pengarsipan.

5
9. Pengawasan Penjabat Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan penjabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah
penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi, perkantoran, instansi. Kegiatan
pengawasan penjabat pelaksana meliputi: perencanaan organisasi, pemusatan
layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk
kerja, penyelengaraan konferensi, pelatihan pergantian tugas, analisis pekerjaan
dan pengaturan standar gaji.

2.3 Fungsi-Fungsi Manajemen Perkantoran


1. Perencanaan
Fungsi perencanaan atau planning dalam manajemen perkantoran yaitu
fungsi yang akan digunakan dalam menentukan tindakan untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Jadi, dalam fungsi perencanaan ini manajer harus memikirkan
apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki.
2. Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian (Organizing) dalam manajemen perkantoran ini
dapat mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang sudah dibagi tersebut.
Fungsi pengorganisasian dalam manajemen sangat penting karena: dapat
membantu mewujudkan struktur organisasi yang jelas; dapat mendeskripsikan
tugas setiap bidang atau bagian dalam organisasi secara jelas; wewenang dan
tanggung jawab dalam organisasi menjadi lebih jelas; dapat memperlihatkan antar
tugas setiap unit organisasi; dan sumber daya manusia dan materil yang
diperlukan dapat diketahui.
3. Pengarahan
Fungsi pengarahan (Commanding) dalam manajemen perkantoran
merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah atau instruksi pada bawahan dalam menjalankan tugas,
agar tugas dapat dijalankan dengan baik dan tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan sejak awal.

6
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan (Controling) dalam manajemen perkantoran sangat
diperlukan untuk menjaga agar semua kegiatan dan efektivitas penggunaan
sumber daya yang ada tidak menyimpang dari rencana sehingga tujuan organisasi
dapat terwujud.

2.4 Peran dan Fungsi Perkantoran


Peran kantor tidak hanya memberikan pelayanan terhadap internal
organisasi, tapi juga memberikan pelayanan kepada semua pihak dan lini
organisasi (middle and top), pihak pegawai dan masyarakat yang membutuhkan
informasi. Informasi atau keterangan yang disajikan harus cepat dan akurat dan
sudah pasti informasi yang disajikan bisa diberikan sesuai dengan kewenangan
setiap kantor.
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional guna membantu pelaksanaan
perkerjaan pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat
keputusan atau membuat tindakan yang tepat.
3. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi secara
keseluruhan.

2.5 Organisasi Kantor (Struktur Organisasi)


Organisasi pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan
untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi
setiap pekerjaan, fungsinya dan ke mana ia melapor ke dalam organisasi. Struktur
ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu
usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa
depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi. Terdapat beberapa
jenis struktur organisasi yaitu sebagai berikut.
1. Organisasi Garis/Lini (Line Organization)
2. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)

7
3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4. Organisasi Lini dan Fungsional (Line and Functional Organization)
5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staf (Line, Functional, and Staff
Organization)
6. Organisasi Komite (Commitee Organization)
7. Organisasi Kepanitiaan

2.5.1 Implementasi Struktur Organisasi Pada Perusahaan Abbasy


Pada setiap bentuk organisasi pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Pada perusahaan Abbasy mengadaptasi struktur
organisasi fungsional.

Organisasi fungsional atau functional organization, merupakan bentuk


organisasi yang menyusun atasan dan karyawan untuk menjadi kesatuan yang
memiliki bidang tugas secara jelas. Jenis organisasi ini timbul karena adanya
permasalahan di berbagai bidang yang berbeda-beda.
Karena itulah, meski hanya ada 1 orang pemimpin utama, namun
biasanya terdapat kepala dalam bidang-bidang yang digunakan oleh perusahaan.
Pembagian tugas ini merupakan upaya yang dilakukan agar masalah-masalah
dalam perusahaan dapat diatasi dengan baik dan terarah.
Ciri-Ciri Organisasi Fungsional:
 Pembidangan tugas dilakukan secara tegas dan jelas dapat dibedakan satu
sama lain.
 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.

8
 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
 Target-target dalam organisasi lebih jelas dan pasti.
 Penyelesaian masalah dalam organisasi lebih khusus dan terarah.
 Pengawasan ketat di tiap bidang-bidang usaha.
 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi masing-masing.
Keuntungan:
1) Spesialisasi dilakukan secara optimal.
2) Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
3) Para pegawai bekerja sesuai keterampilannya masing-masing.
4) Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga
berjalan lancar.
5) Pembidangan tugas menjadi jelas.
6) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang
sama biasanya cukup tinggi.
Kelemahan:
1) Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2) Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga
koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
3) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke
bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri
saja.

2.6 Tata Ruang Kantor


Menurut Haryadi Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor
serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan
ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pegawai. Sedangkan
menurut Littlefield dan Peterson dalam Moekijat tata ruang kantor dapat
dirumuskan sebagai penyusunan perkakas dan peralatan dalam ruang lantai yang
tersedia. Selain itu menurut Mills Tata ruang kantor adalah pengaturan perabot,
mesin, dan sebagainya di dalam ruang yang tersedia. Setelah memperhatikan
keterbatasan yang ditimbulkan oleh gedung. Menurut Laksmi, Tata ruang

9
perkantoran adalah suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai
yang tersedia atau bisa juga diartikan sebagai penentuan kebutuhan ruang dan
penggunaan secara rinci dari suatu ruang untuk menyiapkan suatu susunan praktis
faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan
biaya yang layak.
Dari beberapa pengertian tata ruang kantor menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor seperti
penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia
untuk memberikan sarana bagi pegawai/karyawan untuk melakukan aktivitas
kerjanya dengan baik.

2.6.1 Implementasi Tata Ruang Kantor Pada Perusahaan Abbasy


Tata ruang kantor bersekat merupakan tata ruang kantor untuk bekerja
dan dibagi-bagi menjadi sekat atua kamar-kamar kecil. Sekat dipisahkan bisa dari
tembok, kayu, atau sebagainya agar para karyawan memiliki lebih privasi untuk
bekerja.
Kelebihan Tata Ruang Kantor Bersekat
 Terjaminnya konsentrasi terhadap pekerjaan.

 Kerahasiaan berasal dari suatu pekerjaan terjamin.


 Meningkatnya kewibawaan berasal dari pekerja, terlebih yang mempunyai
jabatan. Sehingga status pejabat jadi tetap terpelihara berkat terdapatnya
kewibawaan.
 Bisa menanggung kesuksesan kerja dan mulai untuk ikut bertanggungjawab
terhadap ruangan dan akan tumbuhnya rasa memiliki.
Kekurangan Tata Ruang Kantor Bersekat
 Komunikasi secara langsung antar pegawai jadi tidak lancar dikarenakan

terdapatnya pemisahan. Sehingga kesempatan untuk laksanakan komunikasi


jadi berkurang.
 Pemisahan ruang kantor dengan langkah bersekat/berkamar memerlukan
biaya yang lebih besar, terlebih biaya umtuk pemeliharaan ruangan,
pengaturan penerangan, dan biaya peralatan lainnya.

10
 Penggunaan ruangan jadi kurang fleksibel jikalau tersedia perubahan atau
perkembangan organisasi.
 Pemisahan ruang kantor bisa mempersulit pengawasan.
 Memerlukan ruangan yang luas.

2.7 Kepemimpinan Kantor


Kepemimpinan (Leadership) adalah salah-satu faktor organisasi, atau
sebagai salah satu fungsi manajemen, oleh karena itu merupakan masalah yang
sentral dan strategis. Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda,
pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi dan misi terhadap
masa depan, mengorganisir orang, dan mengelola pembaharuan atau reformasi
dan perubahan. Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, mati
hidupnya organisasi sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial, yaitu suatu kehidupan yang
mempengaruhi kehidupan lain, kekuatan yang mempengaruhi perilaku orang lain
ke arah pencapaian tujuan tertentu.
Gaya Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin dengan gaya karismatik mempunyai pesona tersendiri ketika
berbicara maupun bekerja. Mereka bisa menggerakkan tim yang dipimpinnya
secara alami, untuk mencapai tujuan. Hal ini bisa memberi dampak positif bagi
karyawannya serta menjadi motivasi dalam bekerja. Sosok pemimpin yang
berkarismatik sangat diinginkan oleh tim maupun para karyawan.
Selain memberi motivasi, pemimpin dengan gaya kharismatik akan
membantu karyawannya jika mengalami kesulitan. Pemimpin karismatik bisa
dikatakan sebagai natural born leader. Oleh sebab itu, akan sulit mengubah orang
dengan gaya kepemimpinan lain, untuk menjadi pemimpin yang berkarismatik.
2. Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis selalu
memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari tim atau karyawannya,
sebelum mengambil keputusan.Tim atau karyawan yang dipimpin oleh bos

11
dengan gaya kepemimpinan ini akan merasa lebih nyaman dan dapat
mengemukakan pendapat dengan bebas. Pemimpin ini dapat melihat masalah dari
sisi yang berbeda. Mereka bisa memecahkan masalah dan memperkuat kerja sama
tim antara pemimpin dan tim yang dipimpin. Jadi, karyawan maupun timnya akan
merasa tenang sehingga lebih senang ketika bekerja dan mencapai visi misi
bersama. 
3. Kepemimpinan Birokratik
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan birokratik sangat mengutamakan
peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Semua keputusan maupun cara bekerja
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Kepemimpinan jenis ini tidak terlalu suka dengan perubahan. Kamu pasti
akan menemukan orang dengan tipe kepemimpinan birokratis di tempatmu
bekerja. Pemimpin ini masih dengan gaya tradisional seperti senioritas dan anak
baru dalam pekerjaan. Pemimpin yang satu ini juga sangat hati-hati dalam
mengambil keputusan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
4. Kepemimpinan yang Melayani
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang melayani merupakan
pemimpin yang paling didambakan oleh banyak karyawan. Kamu pasti akan
merasakan nyaman, diakui, dan mendapatkan bantuan dari pemimpin ketika
mengalami kesulitan. Jadi, pemimpin dengan gaya ini lebih menerapkan talk less
do more dan mau terjun langsung ke lapangan bersama tim atau karyawannya.
Pemimpin ini termasuk jenis yang langka karena diperlukan kerendahan
hati dan kesabaran yang ekstra dalam pekerjaan. Pemimpin ini akan lebih
mengutamakan kepentingan tim atau karyawan dan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi. 
5. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan otoriter adalah lawan dari
kepemimpinan demokratis. Pemimpin ini ketika membuat keputusan sudah tidak
bisa diganggu gugat, sehingga akan membuat tim atau karyawan kesulitan untuk
menyesuaikan diri.

12
2.7.1 Implementasi Kepemimpinan Kantor Pada Perusahaan Abbasy
Berdasarkan jenis kepemimpinan diatas maka perusahaan Abbasy
mengadaptasi gaya kepemimpinan demokratis, karena dengan kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan ruang kepada para karyawannya untuk terus
berinovasi demi kemajuan perusahaan sesuai dengan misi perusahaan yaitu
melakukan inovasi terhadap menu makanan dan pelayanan.

2.8 Sistem dan Prosedur Kearsipan


 Prosedur Sistem Kearsipan
1. Pemberian Tanda 
Semua email masuk dan keluar harus dikirimkan terlebih dahulu ke
administrator. Jika petugas menyerahkan pernyataan yang diperlukan, maka akan
dikirim ke KTU, ditransfer ke bagian arsip, dicap dan dicatat dalam berita acara.
2. Penjadwalan
Surat-surat sebelum disimpan ke dalam berkas harus dicatat terlebih
dahulu ke dalam buku agenda untuk mengetahui berapa jumlah surat masuk dan
surat keluar selama periode tertentu, dan akan disimpan sesuai dengan asal surat.
3. Penyimpanan Peminjaman 
Sebagai pegangan sistem penyimpanan arsip hingga sekarang ini masih
ada kebaikannya, yaitu terdiri dari:
 Sistem Abjad, Sistem penyimpanan arsip menurut abjad berarti warkat
yang dibuat atau diterima yang didalamnya termuat nama orang, nama
organisasi, nama wilayah, ataupun nama pokok soal disimpan menurut
urutan abjad dari huruf A–Z. 
 Sistem Pokok Sosial, Pada sistem ini, misalnya dokumen berupa surat dari
instansi atau organisasi lain baik surat masuk maupun surat keluar tidak
dipisahkan dengan sistem kearsipan. Adanya sistem penyimpanan setelah
subjek surat memudahkan untuk menemukan kembali arsip yang
dibutuhkan karena area arsip lebih mengingat subjek surat daripada nomor
surat.

13
 Sistem Wilayah, Pada sistem ini surat masuk dan surat keluar yang
alamatnya satu wilayah yang sama dapat disimpan dalam satu berkas, atau
pada tempat yang tertentu, sistem ini sangat baik digunakan untuk
menyimpan surat-surat milik perusahaan yang banyak mempunyai cabang-
cabang atau perwakilannya. 
 Sistem Nomor, Barang-barang arsip dengan nomor surat seperti KTP, KTP
pegawai, nomor surat keterangan pengeluaran, dll disimpan setelah nomor 1
dan terus bertambah hingga mencapai jumlah maksimal. Karakter yang
disimpan sesuai dengan nomor seri tidak menjamin kelancaran pencarian
arsip yang diperlukan. Oleh karena itu, sistem penomoran untuk
penyimpanan surat,tidak akurat karena sulit untuk mengingat nomornya.
Oleh karena itu, para arsiparis kesulitan menemukan arsip yang mereka
butuhkan.
 Sistem Tanggal, Pada sistem ini setiap benda arsip yang mempunyai
tanggal jatuh tertentu misalnya surat tagihan, daftar gaji, laporan bulanan,
laporan tahunan, dan sebagainya disimpan menurut urutan tanggal yang
tertera pada surat.
4. Peminjaman 
Setiap peminjaman arsip hasus diketahui terlebih dahulu oleh KTU. Hal
ini dilakukan untuk menjaga keutuhan dan kemudahan di dalam mencari arsip
yang diperlukan. 
5. Pemeliharaan 
Upaya pengelolaan arsip terutama ditujukan untuk melindungi,
memantau, dan melestarikan arsip serta mengambil langkah-langkah untuk
menjaganya tetap hidup dari pemusnahan yang tidak diinginkan. Pemeliharaan
arsip harus dilakukan dengan serius, mengingat tingkat risiko jika terjadi
kerusakan atau kehilangan arsip. Oleh sebab itu, agar arsip terhindar dari bahaya
kebakaran dan sebagainya maka benda arsip harus dipelihara dengan
melaksanakan pedoman sebagai berikut: 
 Benda-benda arsip yang dipinjam harus dibuat tanda bukti peminjaman
arsip.

14
 Lingkungan dan ruangan tempat penyimpanan arsip harus diperhatikan, agar
cahaya, temperature, dan debu-debu tidak dapat merusak arsip. 
6. Penyusutan 
Objek arsip yang tidak lagi tersedia dipindahkan dari area penyimpanan
arsip aktif ke area penyimpanan lain. Keuntungan dari menyusutkan arsip adalah
memudahkan untuk menemukan arsip yang Anda butuhkan dan menghemat uang.
Adapun tujuan dari penyusutan arsip dapat dilihat dari 2 (dua) segi, yaitu
segi administrasi dan segi ilmiah. Dari segi administrasi tujuan penyusutan arsip
adalah: 
 Menghindari percampur adukan antara arsip-arsip yang masih aktif dengan
yang tidak aktif (semi statis), serta antara arsip yang benilai penting dengan
yang tidak penting. 
 Memudahkan mencari kembali arsip jika sewaktu-waktu diperlukan. 
 Menghemat biaya, baik untuk membeli peralatan, pemeliharaan,
kepegawaian, dan lain-lain. 
 Tempat yang digunakan untuk menyimpanan arsip aktif menjadi longgar
untuk menampung bertambahnya arsip baru. 
 Untuk menetapkan jangka hidup arsip dan menempatkan arsip tak aktif
yang bernilai berkelanjutan di tempat yang lebih baik. 
 Untuk memantapkan pemeliharaan arsip yang bernilai permanen, hingga
arsip tersebut dapat diperlakukan permanent dan diatur dengan baik,
terlindung dari segala faktor bahaya. 
 Untuk memudahkan pengiriman ke Arsip Nasional.
Dari segi ilmiah tujuan penyusutan adalah akan membantu para ilmuan
dalam melakukan penelitian terutama jika arsip-arsip sudah mencapai masa statis.
Karena arsip statis akan menonjol kegunaannya dibidang penelitian ilmiah. 
 Sistem Penyimpanan Arsip
Macam-macam sistem penyimpanan arsip (Sutarto, 1997:209-232)
adalah sebagai berikut: 

15
a. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Abjad 
Sistem penyimpanan arsip menurut abjad berarti warkat yang dibuat atau
diterima yang didalamnya termuat nama orang, nama wilayah, ataupun nama
pokok soal disimpan menurut urutan abjad dari huruf A-Z. 
Sistem penyimpanan file abjad ini juga dapat digunakan dengan sistem
penyimpanan file lainnya. Misalnya, untuk memudahkan menemukan memori
utama sistem berdasarkan wilayah dan topik, skrip harus disusun menurut abjad
untuk mempercepat pencarian. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sistem
ini mencakup 90%dari semua sistem penyimpanan arsip. Ini karena dapat
digunakan tidak hanya sebagai sistem penyimpanan utama, tetapi juga sebagai
sistem penyimpanan tingkat lanjut. 
b. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Abjad Bernomor 
Sistem penyimpanan arsip abjad ini merupakan kombinasi abjad dan
nomor dari A1, A2, A3, dan skrip yang dibuat atau diterima yang menyimpan
nama individu, organisasi, wilayah, dan nama subjek. Artinya. Z1, Z2, Z3, Z4,
dll. 
c. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Pokok Soal 
Sistem penyimpanan arsip, tergantung pada area subjek, berarti bahwa
dokumen yang dibuat atau diterima disimpan sesuai dengan area subjek / area
subjek, masalah / masalah atau sub-masalah / sub-transaksi yang tercantum di
dalamnya. Misalnya, semua surat tentang masalah kurikulum, perubahan
kurikulum, dan penyampaian kurikulum kepada pengajar disatukan dalam file
yang disebut "Kurikulum", di mana berbagai pertanyaan yang ada diurutkan
berdasarkan abjad untuk mempercepat penemuan kembali. 
d. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Wilayah 
Sistem penyimpanan arsip menurut wilayah berarti warkat yang diterima
oleh suatu organisasi menurut pembagian suatu daerah tertentu seperti Pulau,
Kepulauan, Propinsi, Kabupaten, Kotamadya, Kota, Kecamatan, Desa, Kampung,
Rukun Tetangga. Pada tiap satuan daerah tertentu diatas disusun warkat-warkat
yang bersangkutan dengan nama orang, nama organisasi, nama pokok soal, yang

16
telah diurutkan menurut abjad agar pada saat penemuan kembali dapat dilakukan
dengan cepat. 
e. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Tanggal 
Sistem pengarsipan berbasis tanggal berarti bahwa dokumen yang dibuat
atau diterima oleh organisasi Anda disimpan sesuai dengan tanggal yang
ditunjukkan dalam dokumen. Sistem ini biasanya digunakan untuk dokumen yang
memerlukan waktu untuk disimpan untuk digunakan kembali. Misalnya faktur
peminjaman uang, kartu peminjaman arsip, kartu peminjaman buku perpustakaan,
dan sebagainya.
f. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Nomor Kode 
Sistem penyimpanan arsip dengan nomor kode berarti bahwa dokumen
yang diterima dari organisasi Anda disimpan dalam urutan abjad. Sistem
pengarsipan dokumen ini terutama digunakan untuk naskah pada topik utama
(seperti proses konstruksi bangunan) dan kemudian dikembangkan secara
bertahap (dari fondasi bangunan hingga dinding dan atap bangunan). Misalnya,
skrip dengan angka 1, 2, 2A, 2B, 2C, 3A, 3B, 3C, 4, 4A, 4B, 4C, 4D, 4E, 4F.
g. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Suara 
Sistem penyimpanan arsip menurut suara berarti warkat-warkat yang
dibuat atau diterima oleh suatu organisasi yang memuat nama-nama orang untuk
berbunyi pengucapannya sama terlepas dari bagaimana menulisnya akan memberi
kode nomor yang sama dan disimpan ditempat yang sama.
Contoh:
- Sunarti - S 563 - Sunardi - S 563
- Sunarto - S 563  S – huruf pertama, S – N, 6 – r, 3 

2.8.1 Implementasi Sistem dan Prosedur Kearsipan Pada Perusahaan


Abbasy
Setiap pekerjaan mempunyai urutan langkah-langkah untuk
menyelesaikan pekerjaan dari awal sampai selesai. Langkah-langkah tersebut
disebut prosedur kearsipan. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas, pada
perusahaan Abbasy melakukan prosedur kearsipan yang terdiri atas:

17
1. Pemberian tanda di semua e-mail yang masuk maupun yang keluar
2. Penjadwalan, mencatat surat-surat ke dalam buku agenda
3. Peminjaman, arsip harus diketahui dahulu oleh KTU.
4. Pemeliharaan, harus dilakukan dengan serius, mengingat tingkat risiko jika
terjadi kerusakan atau kehilangan arsip
5. Penyusutan, dilakukan untuk memudahkan menemukan arsip yang
dibutuhkan, tujuan dari penyusutan arsip dilihat dari 2 (dua) segi, yaitu segi
administrasi dan segi ilmiah
Sistem penyimpanan arsip pada perusahaan Abbasy yaitu menggunakan
metode penyimpanan arsip menurut nomor kode dan menurut wilayah yang
dikombinasikan, disimpan secara digital maupun manual.
Keuntungan sistem peyimpanan arsip menurut nomor kode sebagai berikut.
a. Penggunaan kode warna pada folder sering dapat mengurangi kesalahan
pemberkasan/filing, jika sistem kode warna digunakan dan penata arsip
dapat mengetahui dari kode warna yang tercantum karena warna mewakili
nomor yang diketahui. Pengelompokan sekunder disisihkan kemudian
dengan hanya melihat barisan warna-warna yang ada maka dapat diketahui
nomor yang dimaksud.
b. Terutama pada instalasi file yang besar, penata arsip diberi tugas untuk
memastikan seksi/bagian perlengkapan serta bertanggung jawab
menyediakan arsip agar dapat bekerja secara lebih efektif.
Penyimpanan arsip menurut wilayah digunakan pada kantor pusat yang
dimana perusahaan Abbasy telah memiliki cabang dibeberapa daerah. Arsip
disusun berdasarkan pengelompokkan menurut nama tempat berupa provinsi,
kota/kabupaten, desa, atau wilayah khusus lainnya.
Keuntungan penyimpanan arsip menurut wilayah sebagai berikut.
a. Pemberkasan langsung dapat dilakukan tanpa rujukan ke indeks.
b. Penentuan tempat berkas secara cepat dilakukan apabila orang yang
memerlukannya mengetahui subyek yang dibahas.
c. Dapat diketahui dan diperoleh informasi untuk masing-masing daerah
berdasarkan berkas yang disusun.

18
d. Perkiraan aktivitas berkas dapat segera diketahui apabila berkas dapat
ditambah, dikurangi, atau disusun kembali dengan mudah.

2.9 Prosedur Pengurusan Surat


Pengurusan Surat dalam daur hidup arsip (life cycle of archives)
merupakan salah satu kegiatan dalam tahap penggunaan dan pemeliharaan (use
and maintenance). Pengertian pengurusan surat adalah kegiatan menerima &
mendistribusikan surat masuk dan keluar, serta menyalurkan atau mengarahkan
surat dari unit kerja satu ke unit kerja lain. Pengurusan surat ditujukan agar
distribusi informasi cepat, tepat, dan aman. Pengurusan surat mempunyai fungsi ::
1. Menjaga keamanan informasi
2. Membuat pengaliran surat secara efektif dan efisien
3. Menjamin surat dapat dialirkan dengan cepat, tepat dan aman
4. Menjamin adanya pengendalian sejak surat diproses sampai dengan
didistribusikan
5. Memelihara kelancaran informasi
Sedangkan garis besar kegiatan pengurusan surat meliputi: pengurusan
surat masuk, pengurusan surat keluar dan pengurusan surat intern
Dalam pengurusan surat ada 2 asas pengorganisasian, yaitu : asas sentralisasi
(terpusat) dan asas desentralisasi (terpencar). Azas sentralisasi adalah seluruh
kegiatan pengurusan surat (masuk & keluar) dilakukan oleh satu unit
organisasi. Azas desentralisasi adalah kegiatan pengurusan dan pengendalian surat
(masuk & keluar) dilaksanakan masing-masing unit organisasi
Untuk menentukan Azas Sentralisasi atau Desentralisasi ada hal-hal yang
mempengaruhi yaitu :
1. Besar kecilnya rentang tugas organisasi
2. Kompleksitas tugas dan fungsi organisasi
3. Lokasi gedung kantor (satu atap atau berpencar)
4. Volume surat
5. Jumlah pegawai atau tenaga yang mengelola
 

19
Perencanaan prosedur pengurusan surat adalah :
1. Perlu penggolongan jenis surat sesuai bobot informasinya (perlu ke pimpinan
tertinggi/ tidak)
2. Pencatatan surat tergantung pada informasi yang dikandung
3. Pencatatan surat masuk secara sentralisasi/ desentralisasi tergantung dari
kondisi dan informasinya
4. Surat keluar perlu diperhatikan penggunaan sampul dan kelengkapan lain
sesuai standar tata persuratan, stempel & legalisasi.
Menurut sifatnya, Surat Dinas dapat dikategorikan menjadi :
Surat Rahasia dengan kriteria :
1. Surat yang isi informasinya membutuhkan tingkat pengamanan tinggi
2. Hanya boleh diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk.
Surat Penting dengan kriteria :
1. Apabila surat hilang/terlambat akan berakibat kesulitan bagi instansi yang
bersangkutan, dan tidak dpt diganti surat tembusan atau surat lain.
2. Memiliki proses tindak lanjut yang harus segera dilaksanakan
3. Informasi yang terkandung dalam surat tidak terdapat di surat lain, sehingga
informasinya perlu diketahui unit pengolah dan pimpinan.
Surat Biasa memiliki kriteria :
1. Apabila surat terlambat tidak akan berakibat kesulitan bagi instansi yang
bersangkutan.
2. Surat tersebut tidak memerlukan proses tindak lanjut.
3. Informasi yang terkandung dalam surat ada di surat lain.
Prosedur pengurusan surat masuk dan pengiriman surat keluar adalah :
Prosedur pengurusan surat masuk meliputi :
1. Menerima surat masuk
2. Mensortir surat masuk
3. Menetapkan dan menentukan arah surat
4. Menggolong-golongkan surat atas dasar sifatnya
5. Mencatat surat dalam rangka mengendalikan informasinya
6. Menyampaikan surat kepada unit pengolah

20
Prosedur pengiriman surat keluar meliputi:
1. Melakukan pengetikan net konsep surat keluar
2. Memintakan pengesahan surat keluar kepada Pimpinan
3. Memintakan penomoran dan cap dinas surat keluar kepada petugas pengendali
di Unit Kearsipan
4. Menyerahkan surat keluar kepada petugas pengendali di Unit Kearsipan untuk
dikendalikan dan dikirim
5. Pada Unit Pengolah menerima pertinggal surat keluar,
Kartu Kendali Surat Keluar (KKSK) merah dan Kartu Kendali(KK) kuning
diparaf serta disimpan di Unit Kearsipan
Sarana pengurusan surat terdiri dari :
•  Kartu Kendali (KKSM DAN KKSK)
•  Lembar Pengantar (Surat Biasa/Rahasia)
•  Lembar Disposisi
•  Kartu Tunjuk Silang
•  Buku Ekspedisi
•  Kotak Kartu Kendali
•  Kotak Lembar Disposisi (Tickler File)
Kartu Kendali : digunakan untuk pencatatan surat-surat penting. Keuntungan
penggunaan kartu kendali adalah :
- Pemberkasan tidak tergantung buku agenda
- Mudah ditata karena bentuknya kecil
- Mengurangi pencatatan yang berulang-ulang
- Mudah untuk menelusuri lokasi penyimpanan surat
- Berfungsi sebagai pengganti arsip

21
2.9.1 Implementasi Prosedur Pengurusan Surat Pada Perusahaan
Abbasy
Sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas, pada perusahaan Abbasy melakukan
prosedur pengurusan surat yang terdiri atas:
 Prosedur Pengurusan Surat Masuk
1. Pengurusan Surat di Unit Kearsipan
a. Penerimaan Surat
 Semua surat dinas masuk yang diterima disortir terlebih dahulu,
kemudian dinomori dan dicatat dalam buku agenda surat masuk.
 Surat yang diterima dari pos atau caraka diperiksa kebenaran alamatnya
dan dikembalikan bila ternyata salah alamat.
 Surat dipilah berdasarkan alamat yang dituju (unit pengilah/nama
pejabat)
 Dilakukan pengelompokan surat terbuka dan tertutup
 Surat terbuka dibuka dan diperiksa kelengkapan dan lampirannya, bila
disertai lampiran.
 Untuk surat rahasia, dibubuhkan stempel tanggal dan waktu surat
diterima di belakang surat.
b. Pengarahan Surat
 Surat diarahkan kepada pimpinan instansi, bila berkaitan dengan
kebijakan
 Surat diarahkan langsung kepada unit pengolah, bila berkaitan dengan
pekerjaan teknik operasional.
c. Penilaian Surat
Menentukan surat penting, surat rahasia, atau surat biasa.
d. Pencatatan Surat
 Surat masuk diagendakan terlebih dulu, lalu dilampirkan dan dicatat pada
lembar disposisi atau pengganti naskah rangkap dua. Lembar kedua dari
lembar disposisi atau pengganti naskah dimasukkan ke dalam takah yang
bersangkutan dengan isi surat tersebut. Lembar kesatu yang diambil dari

22
lembar disposisi atau pengganti naskah diajukan beserta suratnya.
Kemudian sebelum didistribusikan dicatat pada peredaran naskah atau
surat yang terdiri dari atas kolom-kolom: no. urut, no agenda, no. takah,
perihal, diajukan kepada, diteruskan kepada, dan dikembalikantanggal.
 Surat penting dicatat pada kartu kendali rangkap tiga dengan warna yang
berbeda, misalnya: putih (1), hijau (II), dan merah (III) atau sesuai
kebutuhan.
 Surat biasa dicatat pada lembar pengantar rangkap dua.
 Surat rahasia dicatat pada lembar pengantar rangkap dua.
e. Penyimpanan Surat
 Surat masuk yang telah didistribusikan dan sudah mendapatkan
tanggapan dari pengolah dikembalikan ke sekretariat dan dimasukkan ke
dalam takah sesuai dengan kode klasifikasi arsip.
 Bila ternyata naskah atau surat masuk dikembalikan ke sekretariat
dengan disposisi untuk diteruskan ke pejabat lain, sebelum dikirimkan
dicatat dulu dalam buku agenda surat masuk, kemudian dikirim kepada
pejabat tersebut.
 Sesudah ditanggapi baru dimasukkan ke dalam takah sesuai kode
klasifikasi arsip dan bila surat atau naskah tersebut diperlukan, pencarian
kembali surat yang beredar bisa dilihat dalam buku agenda surat masuk.
f. Penyampaian Surat
a) Surat Penting
 Menahan kartu kendali I sebagai pengganti buku agenda
 Menyampaikan surat beserta kartu kendali II dan III kepada tata usaha
unit pengolah
 Menerima kartu kendali II setelah diparaf, sebagai tanda terima
2. Surat Biasa
 Menyampaikan surat beserta dua lembar pengantar kepada tata usaha
unit pengolah.
 Menerima lembar pengantar II setelah diparaf sebagai tanda terima.

23
3. Surat Rahasia
 Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup beserta dua lembar
pengantar kepada tata usaha unit pengolah.
 Menerima lembar pengantar II setelah diparaf sebagai tanda terima.
2. Pengurusan Surat di Unit Pengolah
a. Penerimaan Surat
1) Tata usaha menerima surat penting, surat biasa, dan surat rahasia.
2) Tata usaha memberi paraf kartu kendali II dan lembar pengantar II.
3) Tata usaha menyimpan kartu kendali III dan lembar pengantar I di
tempat masing-masing.
b. Penyampaian Surat kepada Pimpinan
1) Tata usaha melampirkan lembar disposisi untuk surat penting, surat
biasa, dan surat rahasia masing-masing rangkap dua.
2) Tata usaha menyampaikan surat-surat tersebut beserta lembar
disposisinya kepada pimpinan.
c. Penyampaian Surat kepada Pelaksana
1) Tata usaha menyampaikan surat yang telah didisposisi pimpinan,
rangkap dua, kepada pelaksana.
2) Tata usaha mengambil lembar disposisi II setelah diparaf oleh
pelaksana dan menyimpannya dalam “tickler file” menurut tanggal
penyelesaiannya.
 Prosedur Pengurusan Surat Keluar
1. Pengurusan di Tata Usaha Unit Pengolah
a. Penyiapan Konsep
Penulisan konsep dapat dilakukan sendiri oleh pejabat yang akan
menandatangani surat tersebut atau staf yang ditunjuk.
b. Pengelompokan
Surat-surat yang akan dikirim keluar dikelompokkan berdasarkan
jenis suratnya, yaitu surat penting, biasa , atau rahasia.
c. Pencatatan
1) Surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar yang terdiri

24
atas kolom-kolom: nomor agenda, tanggal surat, nomor surat,
perihal, keterangan, dan kepada atautujuan.
2) Pemberian nomor dan tanggal dilakukan setelah pengetikan surat
dilaksanakan dan telah dibubuhi tanda tangan oleh yang
berwenang serta siap dikirim.
3) Pemberian nomor dan kode dilaksanakan menurut pola
klasifikasi yang telah ditetapkan.
4) Surat penting dicatat pada kartu kendali rangkap tiga.
5) Surat biasa dan surat rahasia dicatat pada lembar pengantar
rangkap dua.
d. Penyampaian/Pengiriman/Pendistribusian
Pengiriman surat keluar dilaksanakan oleh bagian ekspedisi, dapat
menggunakan jasa pengiriman atau kurir.
1) Penyampaian Surat Penting
a) Menyampaikan surat asli, pertingggal, dan kartu kendali I dan II
kepada unit kearsipan.
b) Menerima dan menyimpan pertinggal surat keluar setelah
distempel tanggal dan jam pengiriman oleh unit kearsipan.
2) Penyampaian Surat Biasa
a) Menyampaikan surat biasa, pertinggal, dan lembar pengantar I
dan II kepada unit kearsipan.
b) Menerima dan menyimpan pertinggal surat keluar setelah
distempel tanggal dan jam pengiriman oleh unit kearsipan.
c) Menyimpan lembar pengantar I.
3) Penyampaian Surat Rahasia
a) Menyampaikan surat rahasia dalam keadaan tertutup dan lembar
pengantar I dan II kepada unit kearsipan.
b) Menyimpan lembar pengantar I
c) Menyimpan kartu kendali I, II, dan lembar pengantar II.

25
2. Pengurusan Surat Keluar di Unit Kearsipan
a. Penerimaan
1) Menerima dan memeriksa surat-surat keluar, pertinggal, dan
kelengkapannya dari Tata Usaha Pengolah.
2) Mengembalikan pertinggal surat setelah distempel dan lembar
pengantar I kepada Unit Pengolah.
3) Menyimpan kartu kendali I (P), II (H), dan lembar pengantar II.
b. Pengiriman
1) Mengirim surat asli setelah distempel dan dimasukkan ke dalam
amplop kepada alamat yang dituju, dengan dilampiri surat
pengantar rangkap dua.
2) Mengelompokkan surat-surat yang akan dikirim berdasarkan
prioritas pengirimannya (kilat khusus, kilat biasa).

2.10 Penentuan Tata Lahan


Tata guna lahan adalah sebuah aturan atau perencanaan untuk mengatur
fungsi lahan secara rasional agar tercipta keteraturan. Setiap kawasan memiliki
tata alokasi lahan yang berbeda-beda, karena itu penting bagi Anda untuk
mengetahuinya agar tidak ada kesalahan saat hendak membeli tanah atau lahan.
1. Tata Guna Lahan Perkotaan
Saat ingin memulai pembangunan, pemerintah atau pihak yang terlibat
wajib memperhatikan tata guna lahan perkotaan. Setiap lahan yang ada di sebuah
kota memiliki fungsi dan peruntukan yang berbeda. Tanah untuk pembangunan
jalan raya, gedung, hingga fasilitas umum masing-masing sudah diatur dalam tata
guna lahan perkotaan.
2. Tujuan
Setiap peraturan yang dibentuk pasti memiliki tujuan, begitu pula dengan
dibentuknya aturan tata alokasi lahan. Beberapa tujuan tata guna lahan adalah:
1. Untuk memberikan sebuah hak dan perlindungan pada lingkungan.
2. Dengan adanya tata alokasi lahan akan mengurangi potensi penyalahgunaan
lahan.

26
3. Membentuk sistem transportasi yang baik dan efektif dalam sebuah kota.
4. Menyediakan lahan untuk tempat berlangsungnya aktivitas publik.
Selain itu, dengan adanya tata alokasi lahan maka perencanaan sebuah
daerah akan tertata dengan baik, tertib dan rapi. Serta meminimalisir terjadinya
penggunaan lahan secara sembarangan oleh orang yang tidak memiliki izin.

2.10.1 Implementasi Penentuan Tata Lahan Pada Perusahaan Abbasy


Bila ditinjau dari ruang lingkpnya, maka tata ruang kantor bisa
dibedakan menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tata Ruang Pribadi
Tata ruang pribadi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
pesta perpisahan, penyambutan, capaian prestasi, dan sebagainya. Selain itu,
karyawan juga membutuhkan kantor pribadi jika Anda membutuhkan ruang yang
tenang untuk dapat berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaan. Karyawan yang
bekerja menggunakan berbagai alat atau bahan mahal juga membutuhkan kamar
mereka sendiri.
2. Tata Ruang Antar bagian
Tata ruang antar bagian ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut.
a) Area Umum
Area umum, area ini lebih disukai dibandingkan dengan area kantor
swasta. Ini karena hal-hal berikut.
 Biaya yang dibutuhkan untuk area pribadi merasa lebih mahal.
 Ini membutuhkan fasilitas di pengawasan langsung terhadap bawahannya.
 Maka mungkin hari untuk perubahan dalam desain.
 Dia tidak ingin diganggu atau diunduh dengan pencahayaan, komunikasi
furnitur alami, sirkulasi udara dan furnitur.
 Hubungan kerja layanan dalam administrasi cukup tinggi.
 Ada prinsip serikat pekerja yang sangat tinggi dan memfasilitasi keputusan
dari bawah ke atas.

27
 Area kantor pribadi, daerah ini umumnya dimiliki oleh semua kantor.
Contoh-contoh seperti ruang rapat atau ruang konferensi, ruang duduk dan
ruang pelatihan.
b) Area Privat
Area kantor privat, area ini biasanya merupakan tempat yang kotor dan
bising. Misalnya, sebagai ruang memasak, kafetaria, ruang fotokopi, toilet, dan
cetak.
c) Area Servis
Area servis, area ini digunakan untuk menyimpan berbagai jenis produk.
Misalnya, sebagai bahan baku, produk semi-jadi dan produk jadi, dan ruang file.

2.11 Ruang Lingkup Penetapan Kantor


Menurut Charles O. Libbey, ruang lingkup pekerjaan manajemen
perkantoran meliputi, ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor,
perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, perbekalan kantor, metode
kerja, warkat, pengawasan pejabat pelaksana.
1. Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantor berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat
yang digunakan untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor
biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil maupun bertingkat tinggi. Kantor
sering dibagi menjadi dua jenis; kator pusat untuk pekerjaan penting, dan kantor
bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi (Comunications)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini
dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta membuat orang mengerjakan sesuai
instruksi pesan tersebut. Komunikasi merupakan urat nadi kegiatan organisasi
karena komunikasi memungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan
sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif.
Komunikasi dalam perkantoran mencakup kegiatan pengiriman surat
(mailing), layanan kurir (messenger service), telepon, penyusunan jaringan kabel

28
komunikasi, pengaturan sistem telepon antar kantor, layanan faximile, penyediaan
papan pengumuman dan layanan penerimaan tamu (reception service).
3. Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor, manajemen perkantoran berperan aktif dalam
mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi
atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai pada sebuah instansi
mengakibatkan inefesiensi tenaga kerja.
Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pemilihan pegawai,
orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai,
sistem sarana pegawai, absensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk
pegawai, moral dan disiplin pegawai, dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Prabotan dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan
yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi mena
kerja, kursi, perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional,
perabotan gundang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari
perbekalan dan rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
5. Peralatan dan Mesin Kantor (Appliances and Machines)
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor
yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan
tidak habis pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya.
Peralatan dan mesin kantor meliputi mesin tik, komputer, laptop, mesin
pembukuan, mesin hitung, perlengkapan mengirim surat.
6. Perbekalan dan Keperluan Tulis
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan
pekerjaan suatu kantor. Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit
untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor
terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan
kantor yang ada.

29
Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang
keperluan tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan,
perbekalan penggandaan, dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.
7. Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan
data (data processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja,
penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan
penganalisisan statistik (statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang
dibuat dengan tujuan membantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup
manajemen perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir,
pelayanan surat menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal
penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.
9. Pengawasan Pejabat Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah
penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan
pengawasan pejabat pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan
layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja,
penyelenggaraan konfrensi, pelatihan penggantian tugas, analisis pekerjaan, dan
pengaturan standar gaji.

2.12 Praktek Pembuatan Sistem Prosedur


1. Langkah pertama adalah membuat susunan kerja. Langkah ini merupakan
pondasi utama yang akan mempengaruhi kualitas SOP di kemudian hari.
2. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah merencanakan alur proses. Maksud
dari merencanakan alur proses ini adalah membahas hal-hal yang berkaitan
dengan menentukan format SOP, membuat template dan bagaimana SOP
tersebut dapat diakses.
3. Dilanjutkan dengan melakukan wawancara kepada setiap karyawan. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian karyawan dalam pekerjaan serta

30
mengetahui bagaimana karyawan tersebut bekerja. Dengan melakukan hal
ini, maka Anda mengetahui apa saja yang perlu dipaparkan dalam sebuah
SOP.
4. Langkah berikutnya setelah melakukan wawancara karyawan adalah mulai
menulis SOP. Setelah SOP selesai ditulis, sebaiknya bahas SOP tersebut
dengan pihak-pihak yang terkait. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah masih ada celah atau ketidaksesuaian peraturan yang ada pada SOP
yang telah ditulis. Jika SOP tersebut sudah dianggap baik, maka SOP sudah
dapat disosialisasikan kepada karyawan dan pihak lain yang terkait.
5. Setelah SOP ditulis, disetujui, dan disosialisasikan maka pelatihan perlu
dilakukan supaya SOP yang sudah disusun dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan apa yang diharapkan. Setelah pelatihan, Anda dapat
memberikan jangka waktu selama 6 sampai 12 bulan untuk akhirnya
diadakan evaluasi. Evaluasi tersebut akan membahas apakah ada hal yang
salah dalam SOP, baik akan ditambah atau dihilangkan.

2.12.1 Implementasi Praktek Pembuatan Sistem Prosedur Pada


Perusahaan Abbasy
A. Latar Belakang
Prosedur standar ini dibuat sebagai prosedur kerja dalam melakukan
pengendalian terhadap kegiatan penerimaan pendapatan.
Sehingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
B. Tujuan
Dengan adanya prosedur standar yang baik diharapkan dapat menghindari
penyimpangan- penyimpangan yang terjadi di perusahaan.
C. Dokumen yang digunakan
1) Order penjualan
2) Faktur penjualan
3) Dokumen pengiriman barang

31
4) Remittance advices, yaitu pemberitahuan pembayaran tagihan oleh
konsumen
5) Ringkasan penerimaan kas
6) Analisa penjualan
7) Laporan saldo piutang setiap konsumen
D. Prosedur Pelaksanaan:
1) Pesanan Penjualan
a) Mengambil pesanan pelanggan
 Mengambil pesanan pelanggan dengan cara manual, yaitu pelanggan
memesan di tempat pemesanan kemudian dilayani.
 Pelanggan juga dapat melakukan pesanan melalui telpon yang kemudian
pesanan akan diantar.
b) Pengecekan ketersediaan barang
 Menyiapkan persediaan barang dengan menggunakan perkiraan
berdasarkan hari-hari sebelumnya,
 Ketika persediaan habis, segera menghubungi supplier penyedia bahan
baku yang berupa ayam.
c) Me-respon permintaan pelanggan
 Menyediakan nomor telpon customer service untuk merespon permintaan
pelanggan.
2) Pengiriman
a) Mengambil dan mengepak pesanan
 Mengambil persediaan yang kemudian dicatat dan dilakukan pengemasan
dengan rapi menggunakan kotak makanan berbahan kertas kardus ber-
merk Resto Modern Aneka Olahan Ayam
b) Mengirim persediaan ke pelanggan
 Mengirim persediaan ke pelanggan menggunakan kendaraan sepeda
motor yang diantar sendiri oleh pekerjanya.
3) Penagihan
 Penagihan Faktur

32
 Melakukan penagihan faktur pada saat pelanggan memesan pesanan atau
ketika pelanggan telah selesai makan di tempat.
4) Penerimaan Kas
 Melakukan penerimaan kas langsung ketika faktur tagihan telah
diberikan kepada pelanggan,
 Resto tidak menerapkan sistem kredit sehingga kas langsung diterima
ketika makanan sudah disajikan atau dimakan.

2.13 Pengertian Fungsi Teknologi Informasi


Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi
perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem
informasi berbasis komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Menurut ITTA (Information Technology Association
of America), Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi
berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat
lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan
perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi,
mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman.
 Fungsi Teknologi Informasi
1. Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya,
menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain sebagainya. Fitur
Capturingmungkin juga sudah tidak asing ketika Anda memakainya untuk
menyimpan informasi tertentu.
2. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pengolah (Processing)
Fungsi teknologi informasi ini mengkompilasikan catatan rinci aktivitas,
misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Dengan
adanya Processing Anda akan lebih mudah mengolah file maupun data Anda.

33
3. Mengolah atau memproses data masukan yang diterima untuk menjadi
informasi
Pengolahan atau pemrosesan data dapat berupa konversi (pengubahan
data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis
(penggabungan) segala bentuk data dan informasi. Dengan Adanya Fungsi ini
pasti akan lebih memudahkan User
4. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
Fungsi generating adalah dimana teknologi berperan sebagai alat untuk
mengorganisasikan suatu informasi ke dalam sebuah bentuk yang lebih terarah
dan mudah dipahami. Contoh sederhananya adalah grafik dan table.
5. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (storage)
Fungsi teknologi informasi ini merekam atau menyimpan data dan
informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
Misalnya saja disimpan ke harddisk, tape, disket, CD (compact disc) dan
sebagainya.
6. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali (Retrieval)
Fungsi teknologi informasi ini menelusuri, mendapatkan kembali
informasi atau menyalin data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya
mencari supplier yang sudah lunas dan sebagainya. Adakalanya data yang
tersimpan sulit untuk ditemukan karena terlalu penuh dengan adanya fungsi ini
dapat memudahkan user serta menghemat waktu juga.
7. Fungsi Teknologi Informasi sebagai Transmisi (Transmission)
Fungsi teknologi informasi ini mengirim data dan informasi dari suatu
lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya saja mengirimkan data penjualan
dari user A ke user lainnya. Sehingga kita tidak perlu menyalin satu persatu cukup
dengan saling sharing saja.

2.14 Praktek Pembuatan Sistem Informasi Kantor


Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi
perkantoran (office information system atau OIS) adalah Sistem yang memberikan
fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari didalam perkantoran dan

34
organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk
pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata
(word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data
personal, surat elektronik (email), surat bersuara (voice mail), dan teleconference.
Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik
staf maupun yang masuk kategori level manajemen.
Contoh pengguna perangkat-perangkat yang mendukung otomasi
perkantoran: Pengolah lembar kerja digunakan menganalisa berbagai
kemungkinan harga. Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan.
Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan.
Video konferensi digunakan untuk melakukan pertemuan virtual jarak jauh untuk
melakukan koordinasi sejumlah orang yang berada diberbagai tempat yang
berjauhan. Dalam hal ini, wajah para anggota (member) dapat terlihat dalam
monitor. Sistem ini sering kali dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kerta
(paperless office). Artinya, semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.
Aplikasi Otomatisasi Perkantoran:
a. Pengolah Kata (Word Processing)
b. Surat Elektronik (Electronic Mail)
c. Surat Bersuara (Voice Mail)
d. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
e. Konferensi Suara (Audio Conferencing)
f. Konferensi Video (Video Conferencing)
g. Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
h. Facsimile (FAX)
i. Videotext
j. Pencitraan (Imaging)
k. Desktop Publishing

35
2.14.1 ImplementasiPembuatan Sistem Informasi Kantor Pada Perusahaan
Abbasy
Dalam era digital seperti sekarang ini, hampir seluruh perusahaan
melakukan digitalisasi bisnis, termasuk pada bisnis kuliner. Strategi digital akan
memerlukan konsep manajemen sistem informasi yang jelas. Dengan konsep yang
jelas, maka proses transformasi digital akan lebih mudah dan lancar
dilakukan.Disini sistem informasi restoran meliputi:
 Kategori Menu
 System Kasir
 System Meja
 Waiters
Menu dapat disajikan menggunakan website atau sebuah aplikasi
android. Pemesanan dapat dilakukan secara online. Seluruh pesanan terhubung ke
bagian penerimaan order, dapur, dan juga bagian keuangan dan pengantaran. Dari
sistem Waiters, pelanggan cepat mendapat pesanan yang pelanggan pesan , untuk
selanjutnya di analisa oleh manajemen perusahaan.
Seluruh aktivitas tersebut, selain untuk mempercepat dan mempermudah
proses order, juga dapat mengurangi kesalahan pemesanan. Selain itu, dengan
konsep manajemen System Informasi Restoran yang jelas, perusahaan dapat
mengukur tingkat kualitas pelayanan pelanggan.

36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen perkantoran adalah upaya pengarahan pada aktivitas atau
kegiatan ketatausahaan dari suatu kantor secara menyeluruh agar bisa mencapai
tujuan seefisien mungkin dan harus diadakan penataan agar pekerjaan ini bisa
dilakukan dengan baik. Upaya penataan ataupun pengelolaan ata suatu pekerjaan
di kantor ini disebut dengan manajemen perkantoran.
Menurut Charles O. Libbey ruang lingkup pekerjaan manajemen
perkantoran meliputi: ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perabot
dan perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, pembekalan dan keperluan
tulis, kantor metode kerja, warkat dan pengawasan penjabat pelaksana.
Peran kantor tidak hanya memberikan pelayanan terhadap internal
organisasi, tapi juga memberikan pelayanan kepada semua pihak dan lini
organisasi (middle and top), pihak pegawai dan masyarakat yang membutuhkan
informasi. Informasi atau keterangan yang disajikan harus cepat dan akurat dan
sudah pasti informasi yang disajikan bisa diberikan sesuai dengan kewenangan
setiap kantor.
Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor seperti penyusunan
perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia untuk
memberikan sarana bagi pegawai/karyawan untuk melakukan aktivitas kerjanya
dengan baik.
Kepemimpinan (Leadership) adalah salah-satu faktor organisasi, atau
sebagai salah satu fungsi manajemen, oleh karena itu merupakan masalah yang
sentral dan strategis. Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda,
pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi dan misi terhadap
masa depan, mengorganisir orang, dan mengelola pembaharuan atau reformasi
dan perubahan.

37
DAFTAR PUSTAKA

https://donabisnis.com/tata-ruang-kantor/

https://www.pustakamadani.com/2019/11/keuntungan-dan-kerugian-
penyimpan-arsip.html

https://harmonipermata.com/sistem-informasi-restoran/

https://prospeku.com/artikel/tata-guna-lahan---2978#:~:text=Tata%20guna
%20lahan%20adalah%20sebuah,hendak%20membeli%20tanah%20atau
%20lahan

https://www.anugerahdino.com/2014/09/ruang-lingkup-pekerjaan-
manajemen.html\

https://idcloudhost.com/teknologi-informasi-pengertian-fungsi-tujuan-dan-
manfaat-teknologi-informasi/

https://manorarjunes.blogspot.com/2019/05/makalah-manajemen-
perkantoran-modern.html

38

Anda mungkin juga menyukai