Anda di halaman 1dari 24

STUDI LITERATUR DESAIN INTERIOR KANTOR

Anggota Kelompok:

Stefani Livia/ 615190102


Leychia Thavaraguno/ 615190103
Skolastika Lawar Evelin/ 615190104
Michael Leo/ 615190105
Angelica Cendana/ 615190107

Dosen Pendamping:
Drs. Hafidh Indrawan, M.Sn.
DAFTAR ISI

BAB 1 4

PENDAHULUAN 4
1.1 Definisi Kantor 4

1.2 Sejarah dan Perkembangan Kantor 4


1.3 Tujuan dan Fungsi Kantor 5
1.4 Jenis Kantor 5

1.5 Struktur Organisasi dan Hirarki Perkantoran 6


1.6 Organisasi Ruang Kantor 7
1.7 Faktor yang Mempengaruhi Sebuah Kantor 7

1.8 Tata Ruang Kantor 8


1.9 Jenis Ruang Kantor 10
1.10 Kegiatan Kantor 11

BAB II 13

ISI 13

2.1 Tinjauan Umum 13


2.1.1 Klasifikasi Kantor 13

2.1.2 Standar Fasilitas dan Utilitas Pada Kantor 13


2.1.3 Manfaat Visi & Misi dalam Kantor 14
2.1.5 Kantor Sewa 18

2.1.6 Konstruksi Bangunan Kantor Sewa 18


2.1.7 Pendekatan Perencanaan Kantor 19
2.2 Tinjauan Khusus 22
2.2.1 Tinjauan Tentang Unsur-Unsur Tata Kondisional 22

2.2.2 Strategi Pencahayaan 23

Daftar Pustaka 25

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Definisi Kantor


Kantor adalah unit organisasi yang terdiri atas tempat, staff personil dan
ketatausahaan guna membantu pimpinan, Maryati(2008:8).
Kantor adalah tempat diselenggarakan kegiatan tata usaha dimana terdapat
ketergantungan sistem antara orang, teknologi dan prosedur untuk menangani data dan
informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai
menyalurkannya, Nuraida(2008:3). Kesimpulannya, kantor merupakan tempat
dilaksanakannya kegiatan penanganan informasi dan data, mulai dari menerima,
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya.
Definisi kantor menurut KBBI, kantor adalah balai(gedung, rumah, ruang) tempat
mengurus suatu pekerjaan(perusahaan dan sebagainya). Arti lainnya adalah tempat
bekerja.

1.2 Sejarah dan Perkembangan Kantor


Asal mula kantor modern terletak pada organisasi skala besar seperti pemerintah,
perusahaan perdagangan, dan ordo keagamaan yang memerlukan catatan atau
dokumentasi tertulis. Biksu abad pertengahan, misalnya bekerja di ruang yang tenang dan
dirancang khusus untuk aktivitas pekerjaan seperti menyalin dan mempelajari manuskrip.
Seperti yang digambarkan dalam Botticelli's St Augustine, “workstation”(kantor) awalnya
terdiri dari meja, kursi, dan rak penyimpanan.
Lukisan Botticelli lainnya tentang St Augustine yang sedang bekerja berada di
Galeri Uffzi Florence, Italia. Bangunan ini awalnya dibangun sebagai gedung administrasi
pusat kekaisaran dagang Medici pada tahun 1560. Itu adalah versi awal dari kantor
perusahaan modern, tempat kerja yang prestise saat itu. Meski begitu, bangunan kantor
jarang ditemukan di abad pertengahan, karena kebanyakan orang bekerja di rumah.
Kemudian pada perkembangan berikutnya pekerjaan formal seperti pengacara,
pegawai negeri, dan profesional lainnya mulai bekerja dari kantor seperti di kota
Amsterdam, London dan Paris. Hal ini menyebabkan perbedaan budaya antara kantor
yang terkait dengan kenyamanan, privasi, dan keintiman keluarga. Pada abad ke-19,
‘dinasti’ perbankan seperti Rothschild dan Barings membuat klien merasa nyaman.

2
Gambar 1. Lukisan Botticelli, St. Augustine, “Workstation”, 1560

1.3 Tujuan dan Fungsi Kantor


a. Tujuan kantor adalah untuk memberikan sistem pelayanan yang berupa
komunikasi dan penyimpanan data serta berkumpulnya orang-orang mengerjakan
sesuatu untuk mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Fungsi kantor:
● Menurut John Pile, fungsi utama dari sebuah kantor berhubungan dengan
2(dua) kegiatan yaitu: Komunikasi dan Pengawasan.
● Pengawasan dalam sebuah perkantoran berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan tidak akan efektif jika komunikasi dan
informasi berkaitan dengan sesuatu yang sedang diawasinya tidak relevan
dengan keputusan yang akan diambil.
Komunikasi kedalam dan keluar mencakup alur surat, laporan, telepon dan
media komunikasi lainnya.

1.4 Jenis Kantor


Kantor berdasarkan cara kerja:
1. Kantor Otomasi
Kantor yang cara kerjanya memakai cara kerja modern secara besar-besaran
dengan pemanfaatan teknologi tinggi, untuk itu menggunakan sistem LAN(​Local
Area Network​) untuk aplikasi komputer yang memudahkan hubungan kerja antar
pegawai.

3
2. Kantor Konvensional
Kantor yang cara kerjanya tidak memanfaatkan teknologi tinggi secara
besar-besaran, hanya berdasarkan pada kebutuhan dan fungsi dari kantor itu
sendiri.
Kantor berdasarkan fungsinya:
1. Kantor Komersial
Kantor yang berfungsi menawarkan barang atau jasa dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Kantor Bank
Kantor yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan transaksi uang dan
kegiatan yang mengurus masalah keuangan lainnya.
3. Kantor Pemerintah
Kantor yang berfungsi sebagai wadah aparat pemerintah dalam melaksanakan
kegiatan administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

1.5 Struktur Organisasi dan Hirarki Perkantoran


Struktur organisasi dan hirarki perkantoran dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kantor Perencana
Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang yang bekerja sama dalam
proyek-proyek jangka panjang. Kegiatannya dilayani oleh fungsi-fungsi penunjang
antara lain: Penanggung jawab, sekretaris, perpustakaan dan penghubung.
2. Kantor Advertensi
● Minimal terdiri dari empat kelompok kerja, yaitu: pimpinan selaku penanggung
jawab, bagian keuangan, bagian pemasaran dan kelompok ahli.
● Masing-masing kelompok tidak berhubungan langsung namun memiliki
tanggung jawab terhadap target pekerjaan masing-masing.
● Masing-masing kelompok didukung oleh para ahli yang terdiri dari ​creative
designer​, studio dan ahli multimedia.
3. Kantor Pucuk Pimpinan
● Struktur organisasi berbentuk piramid dengan direktur berada di puncaknya,
dan dibawahnya dipimpin oleh beberapa kepala bagian sebagai
penanggung-jawab.
● Dibawah penanggung-jawab bagian terdapat kepala divisi.
● Kepala-kepala divisi dibantu oleh asisten kepala dan dibantu pula oleh asisten
kepala dan dibantu oleh sejumlah kelompok staf ahli.

4
● Bantuan sekretariat bersifat pribadi dan dibagi merata.
● Jenis kantor seperti ini umumnya membutuhkan ruang-ruang kecil.

4. Kantor Administrasi
● Bentuk struktur organisasinya seperti yang ditemukan dalam sebuah bank.
● Pengolahan dokumen merupakan fungsi utamanya.
● Sejumlah kelompok kerja dibentuk untuk melaksanakan pengolahan data
secara rutin sekaligus melakukan pengawasan terhadap data-data tersebut.
● Setiap kelompok saling berhubungan dalam alur pemrosesan dokumen, dan
hampir tidak ada hubungan langsung antar kelompok kerja.
● Jenis kantor seperti ini banyak membutuhkan ruang-ruang besar.

1.6 Organisasi Ruang Kantor


Organisasi ruang kantor terdiri atas:
1. Core​(inti bangunan):
Lift,​ tangga, toilet dan area service
2. Primary circulation​(sirkulasi utama):
Koridor utama, pencapaian tangga kebakaran, lobby lift dan ​reception area​.
3. Support​(pendukung):
Area komputer, ruang arsip, ruang rapat, ruang perpustakaan, ruang
pertemuan.
4. Ancillary​(tambahan):
Ruang rapat karyawan, gudang,​ pantry,​ ruang ​fotocopy
5. Work Space(​ area ruang kerja): ​work station,​ ​filing cabinet​, ruang rapat kecil,
sirkulasi sekunder.

1.7 Faktor yang Mempengaruhi Sebuah Kantor


1. Pola Penempatan
Penempatan dan pengaturan kembali letak elemen-elemen ruang dalam seperti
kursi, meja, partisi untuk dapat memenuhi kebutuhan suatu organisasi dalam
kurun waktu 3-4 bulan.
2. Pelayanan dan Utilitas

5
Pelayanan dan utilitas yang sudah ada harus dapat terus mengikuti
perkembangan zaman dan perubahan teknologi karena minimum 15 tahun
sebuah perangkat teknologi harusnya sudah diganti.
3. Standar Ruang
Standar ruang umumnya digunakan untuk mengetahui seberapa besar lokasi
yang dibutuhkan dan berapa banyak pembagian ruang nantinya. Tetapi semua
itu sulit sekali untuk digunakan dalam menghitung jumlah kasar ruang karena
jumlah staf, alokasi ruang tiap tingkatan staff bervariasi dan adanya
keterbatasan lahan. (Robert 241-243) .

1.8 Tata Ruang Kantor


- Cellular System​ :
Sistem koridor yang membagi lantai kantor dalam bentuk unit-unit ruang sebagai
jalur sirkulasi utama. Kapasitas tiap unit ruang maksimal 5 orang.
- Group Space System ​:
Penataan sama dengan cellular system, namun unit ruang lebih luas dan dapat
menampung samapi dengan 15 orang.

Kedua sistem di atas dapat digunakan pada kantor-kantor yang memerlukan


konsentrasi kerja yang tinggi. Pegawai sistem kantor ini terbagi dalam divisi-divisi
kerja yang bertanggung jawab secara horizontal dan vertikal.

Gambar 2. Sistem tata letak Cellular dan Group Space ( F. Duffy, 1976 Hal 83)

6
- Open Plan System
Penataan ruang menggunakan partisi sebagai pembatas ruang yang ditata
secara geometris. Penggunaan sistem ini lazim digunakan pada perusahaan
yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat.

Gambar 3. Sistem tata letak Open Plan ( F. Duffy, 1976 Hal 83)

- Landscape Office System


Penataan ruang sama dengan open plan, tetapi penataan tidak geometris.

Masing-masing pola tata letak memiliki kelebihan dan kekurangan


masing-masing. Penerapannya tergantung pada pola kerja organisasi
perusahaan di kantor tersebut.

7
Gambar 4. Sistem tata Landscape Office ( F. Duffy, 1976 Hal 83)

1.9 Jenis Ruang Kantor


1. Ruang Utama
Ruang utama harus mempermudah individu untuk berkonsentrasi, dan kelompok
untuk berinteraksi. Terdiri dari: Ruang untuk bekerja sendiri , dimana kerahasiaan
sangat penting, dan bukan saja dari bahaya diintip, namun juga dari penyadapan.

2. Workstation
“Workstation‟ menyediakan tempat bagi para pekerja, perabotan, dan peralatan.
Ruang yang dimaksud adalah untuk membawa tugas-tugas, akses langsung untuk
penyimpanan, dan kebebasan bergerak. Kursi harus nyaman untuk semua orang,
apapun bentuk dan ukurannya. Juga menyediakan tipe dudukan yang disukai
kebanyakan pekerja yaitu terlihat cantik namun santai (malas). Sedangkan meja,
yang penting harus mendukung kertas, baik untuk dibaca ataupun untuk menulis,
dan terlebih untuk peralatan komputer. Kemudian di sekelilingnya yaitu rak
penyimpanan file, rak buku, tempat sampah, dan mungkin lampu berdiri.

3. Ruang Transisi
Penerapannya pada ruang yang hanya terdiri dari satu meja yang dipakai
bersama-sama, misalnya oleh para sales yang bekerja ​freelance,​ jadi hanya

8
datang sesekali saja. Keperluan fisik untuk telepon, komputer dan “paper work‟
mungkin sama dengan “workstation‟ yang permanen, akan tetapi, keadaan sosial
dari ruangan sama sekali berbeda. Orang sama sekali tidak punya daerah
kekuasaan, tetangganya akan selalu berganti, bahkan suatu saat akan bekerja
bersama orang asing, dan dari divisi yang sama sekali berbeda, yang terpenting
adalah orientasi dan peraturan haruslah mudah dan jelas.

4. Ruang Private
Dalam sejarahnya, kantor personal disediakan untuk semua level pada susunan
hirarki manajemen yang tentunya menyediakan tempat yang privat untuk bekerja,
dan disesuaikan menurut jabatannya. Namun sekarang hal itu sudah 20 berubah,
kantor privat lebih banyak mengacu pada fungsi daripada sekedar kedudukan.
Untuk gaya dan kualitas perabot melambangkan dari siapa yang „bertahta‟ pada
ruangan itu.

5. Ruang Kelompok
Adalah tempat dimana orang bertemu untuk berbicara, mendengarkan, dan
bersama sama membuat solusi terbaik untuk pekerjaan yang sedang ditangani.

6. Ruang tambahan Tempat pemrosesan, kertas (fotokopi, printer, dll), Tempat


menyimpan file ,dan tempat bersantai Toilet .

7. Ruang Pendukung
Diantaranya terdapat ruang resepsionis, ruang sosial, ruang service, ruang
sirkulasi.

1.10 Kegiatan Kantor


Suatu kantor memiliki berbagai kegiatan yang berbeda antara satu kantor
dengan kantor yang lainnya. Apabila suatu tujuan yang ingin dicapai suatu kantor
semakin luas, maka akan semakin besar pula kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan kantor pada umumnya terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan kantor (​Office Planning)​ , pengorganisasian kantor (​Office
Organizing)​ , Pengarahan kantor (​Office Actuating​), serta pengawasan kantor (​Office
Controlling​) yang sering disingkat dengan POAC.

9
1. Perencanaan kantor (​Office planning)​ Perencanaan kantor merupakan proses
menentukan arah kegiatan kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor
yang mempengaruhi tercapainya tujuan suatu kantor.
2. Pengorganisasian kantor Pengorganisasian kantor merupakan pengaturan
berbagai macam fungsi organisasi dengan pelaksanaan yang melaksanakan.
3. Pengarahan kantor (​Office Actuating)​ Pengarahan ini bertujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran
yang telah ditentukan untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang sehat dan
dinamis.
4. Pengawasan kantor (​Office Controlling​) Pengawasan kantor merupakan kegiatan
yang memastikan bahwa sasaran dan hal yang telah direncanakan dapat berjalan
sesuai rencana atau target. Objek pengawasan kantor, antara lain :
1. Penggunaan peralatan dan perabot kantor
2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
3. Kualitas suatu pekerjaan kantor
4. Waktu
5. Biaya yang dikeluarkan kantor

10
BAB II
ISI

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Klasifikasi Kantor
Secara garis besar jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 macam menurut
(Manasseh & Cunliffe, 1962), yaitu :
1. Commercial Office
Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk toko,
disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan transportasi.
2. Industrial Office
Jenis perkantoran ini terikat hams mempunyai hubungan fisik dengan
pabriknya.
3. Professional Office
Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan merupakan
perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relative kecil.
4. Institutional / Governmental Office
Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga.
Biasanya digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.

Berdasarkan kelasnya, gedung perkantoran dibedakan menjadi beberapa kelas,


antara lain :
1. Kelas Premium (dengan luas gedung minimal 20.000 m2 serta terletak di
Central Business District)
2. Kelas A (Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat bisnis)
3. Kelas B (dengan luas berapa saja dan terletak di lokasi mana saja namun
memiliki kualitas material yang baik dan cukup modern)

2.1.2 Standar Fasilitas dan Utilitas Pada Kantor


Dilihat dari segi kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam hal luas gedung
perkantoran, lokasi, fasilitas serta kualitas material bangunan yang digunakan. Guna
membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan
tiga jenis ruang kantor:
1. Ruangan Kerja (Work Spaces)

11
Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan
pekerjaan dengan computer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda.
2. Ruangan Pertemuan (Meeting Spaces)
Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk
proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat
brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda.
3. Ruangan Pendukung (Support Spaces)
Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk
aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua
belas jenis generik ruangan pendukung dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda.

2.1.3 Manfaat Visi & Misi dalam Kantor


Sebenarnya, secara disadari atau tidak, setiap perusahaan pasti memiliki
arah dan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian, untuk mencapai tujuan perusahaan,
tim manajemen perusahaan bergabung membuat terpisah masing-masing
departemen di dalamnya dan melakukan pengelompokan deskripsi kerja untuk
mendukung secara penuh tercapainya visi dan misi perusahaan.
Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa visi misi perusahaan selalu ada,
dan itulah yang mendorong berdirinya sebuah perusahaan. Hanya saja, ada visi misi
perusahaan yang secara jelas disebutkan, ada yang masing samar-samar.
Berikut adalah beberapa arti penting adanya visi dan misi dalam sebuah
perusahaan:

1. Memberikan Standar Kerja yang Optimal


Saat seorang karyawan mengerti dan memahami, apa sajakah
tujuannya untuk bekerja? Adakah cita-cita mulia dari sebuah perusahaan yang
ingin dicapai terkait kesejahteraan bersama? Maka secara tidak langsung,
karyawan tersebut akan mulai menyadari bahwa dia harus memberikan standar
kerja yang dimilikinya secara optimal demi tujuan mulia dari perusahaan.
Lalu, apa yang terjadi jika hal tersebut tidak hanya dimengerti oleh satu
orang karyawan saja, melainkan hampir seluruh karyawan dalam sebuah

12
perusahaan? Selamat! Itu berarti perusahaan Anda sedang menuju puncak
kejayaannya dalam meningkatkan omset dan pertumbuhan perusahaan.

2. Membuat Karyawan Merasa Pekerjaannya lebih Bermakna


Bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik saja, akan tetapi
kebutuhan rohani. Tentang bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan
rekan kerja, dengan atasan, maupun dengan bawahan kita. Itu sebabnya,
memiliki visi misi perusahaan akan membuat pekerjaan yang dilakukan lebih
bermakna.

3. Meningkatkan Semangat Kerja dan Komitmen


Karyawan sebuah perusahaan bukanlah robot yang bisa bekerja
sepanjang waktu tanpa kenal lelah dan tidak perlu mengetahui arah dan
perusahaan di mana ia bekerja. Memiliki visi misi perusahaan akan membuat
para karyawan lebih giat dan bersemangat dalam bekerja.
Apalagi jika dalam prakteknya, sebuah perusahaan juga memiliki
kontribusi terhadap masyarakat, maka para karyawan akan lebih berkomitmen
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh perusahaan untuknya. Karena
karyawan semakin sadar, bahwa kontribusinya yang besar untuk perusahaan
ternyata juga bermanfaat bagi masyarakat.

4. Memastikan Tujuan Dasar dari Sebuah Perusahaan


Memiliki visi dan misi berarti sama saja dengan memetakan secara jelas,
apa saja yang menjadi dasar tujuan didirikannya sebuah perusahaan. Hal inilah
yang selanjutnya diharapkan oleh sebuah perusahaan akan memberikan
dampak yang signifikan pada peningkatan keuntungan dan kemajuan
perusahaan.

5. Menjadi Acuan Perusahaan dalam Mengembangkan Bisnisnya


Perusahaan perlu sebuah landasan sebagai tonggak untuk menentukan
apa saja perencanaan bisnis yang akan dikembangkan demi kemajuan dari
perusahaan. Dengan adanya visi misi perusahaan, sebuah perusahaan tidak
perlu lagi mencari acuan untuk memajukan perusahaannya.

6. Sebagai Pedoman bagi Karyawan dalam Bekerja

13
Penentuan visi dan misi perusahaan kemudian dijabarkan lebih lanjut
oleh masing-masing departemen dalam perusahaan. Salah satu departemen
dalam perusahaan yang berperan dalam menjalankan visi misi perusahaan
lewat kinerja karyawan adalah ​Human Capital Management​.
Dari sini, seorang karyawan jadi tahu apa saja deskripsi pekerjaan yang
harus dilakukannya agar tepat sasaran dan tidak salah dalam mengambil
langkah atau kebijakan-kebijakan yang penting bagi departemennya
masing-masing.

7. Sebagai Sarana dalam Pengambilan Keputusan Perusahaan


Saat seorang karyawan perlu membuat sebuah peraturan, maka peran
visi dan misi perusahaan lah yang digunakan sebagai alat pengambilan
keputusan.

2.1.4 Standar Tata Ruang Kantor


Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan fisik yang harus
diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran yang
modern. Sebagai contoh di negara Inggris dalam 1963 telah ditetapkan
undang-undang mengenai kantor (​THE OFFICE ACT)​ yang antara lain menetapkan
persyaratan atau standar yang harus dimiliki oleh setiap ruang kantor. Standar itu
meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Kebersihan
Bangunan, perlengkapan, dan perabotan harus dipelihara bersih
b. Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40 ​square feet sama dengan 3.7 m2
untuk setiap petugas.
c. Suhu Udara
Temperatur yang layak harus dipertahankan dalam ruang kerja (minimum 16 C
= 61F).
d. Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan
dalam ruang kerja
e. Penerangan Cahaya

14
Cahaya alam / lampu yang cocok dan cukup harus diusahakan, sedang
perlengkapan penerangan dirawat dengan seharusnya
f. Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya harus disediakan untuk para petugas serta
terpelihara kebersihannya
g. Fasilitas Cuci
Ruang Cuci muka / tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan
handuk harus disediakan untuk secukupnya.
h. Air minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa /
tempat penampungan khusus
i. Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian
yang basah
j. Tempat duduk
petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu
k. Lantai, gang , dan tangga
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir, tangga diberi pegangan
untuk tangan, dan bagian–bagian yang terbuka diberi pagar
l. Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dari petugas yang
memakainya harus cukup terlatih
m. Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat , membawa atau memindahkan
beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
n. Pertolongan pertama
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak / lemari obat untuk pertolongan
pertama maupun seorang pegawai yang terlatih memberikan pertolongan itu
o. Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk melarikan dari bahaya kebakaran
harus disediakan secara memadai termasuk lonceng tanda bahaya kebakaran
p. Pemberitahuan kecelakaan

15
Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen petugas
lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

2.1.5 Kantor Sewa


Menurut Hunt, W.D. dalam Marlina (2008), kantor sewa adalah suatu
bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara profesional.
Memaparkan bahwa kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang
berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan
ekonomi khususnya di kota-kota besar (perkembangan industri,
bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain).
Berdasarkan kepemilikannya, gedung perkantoran terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Gedung perkantoran sewa
Pada tipe gedung perkantoran sewa, yang disewakan adalah besaran atau
luasan tertentu dari gedung perkantoran tersebut. Penyewaan dilakukan sesuai
dengan jangka waktu yang disepakati bersama. Biaya yang harus dikeluarkan
bagi penyewa adalah biaya sewa dan service charge kepada pengelola yang
biasanya dihitung berdasarkan luas ruangan yang disewa dan dibayar per
bulan.
2. Gedung perkantoran Strata​ Title​ (milik)
Pada tipe gedung perkantoran Strata ​Title (milik), ruang bangunan gedung
perkantoran dapat dimiliki seperti rumah tinggal ataupun apartemen strata title​.
Namun pemiliknya harus tetap membayar ​service charge per bulan sebagai
biaya perawatan dan pemeliharaan gedung.

2.1.6 Konstruksi Bangunan Kantor Sewa


Menurut Oya ada dua hal penting yang harus diperhatikan dari sisi konstruksi
pada bangunan kantor sewa adalah Teknologi dan Modul Ruang Sewa.
• Teknologi Bangunan Kantor Sewa
Bangunan kantor sewa memerlukan rancangan yang dapat mengakomodasi
perkembangan teknologi, karena selain merupakan bangunan komersial, bangunan
kantor sewa juga identik dengan kemudahan dan kenyamanan layanan. Teknologi
yang dimaksud meliputi teknologi pembangunan itu sendiri (material maupun sistem
struktur), teknologi infrastruktur bangunan (utilitas bangunan), serta teknologi

16
pengelolaan bangunan (teknologi komunikasi, pengamanan, pemeliharaan, serta
layanannya).
• Modul Ruang Sewa
Dalam perancangan gedung kantor sewa, modul ruang menjadi penting
karena berpengaruh pada seberapa banyak ruang yang bisa disewakan dan
menghasilkan keuntungan bagi pemilik bangunan. Adapun klasifikasi modul ruang
sewa dibagi menjadi tiga yakni, small space, medium space dan large space.
Pertimbangan yang mendasari pembagian/klasifikasi modul tersebut diantaranya: o
Efisiensi dan efektifitas penataan ruang. Ruang dalam kantor sewa perlu penataan
yang efisien namun juga efektif dalam mewadahi aktivitas di dalamnya,
o Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem rentable floor area,
Gross Area System, atau semi Gross System,
o Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang yang meliputi
dimensi, dan karakter ruang serta fasilitas yang perlu direncanakan,
o Faktor kebutuhan ekonomi. Faktor ini didasarkan pada analisa kebutuhan dan
ekonomi konsumen yang menjadi sasaran penyewa.

2.1.7 Pendekatan Perencanaan Kantor


Pertimbangan utama dalam mengidentifikasi pendekatan yang paling tepat
untuk merencanakan daerah kantor umum:
- Jumlah fleksibilitas perencanaan diperlukan
- Jumlah privasi visual dan akustik diperlukan untuk personil
- Biaya konstruksi dan furniture awal dan siklus hidup
Dalam rencana tertutup, dinding penuh menyombongkan diri atau partisi
membagi ruang ke dalam kantor dan ruang dukungan oleh lantai keceilling partisi
(dinding) dengan pintu. Kantor swasta biasanya terletak di sepanjang jendela.
Dukungan administratif bertempat di workstation bersama koridor atau di kamar
bersama.

17
Gambar 4. Close plan ( Sumber Time Saver Standards )

Gambar diatas merupakan kelebihan perencanaan closed plan, yaitu


lingkungan terkendali, keamanan, visual privasi, pemisahan fisik, aplikasi furniture
tradisional dan sistem. Pada kekurangannya, yaitu kurang efisien daripada rencana
open plane, kurangnya fleksibilitas, biaya relokasi, dibatasi individu dan interaksi
kelompok, views dan sistem mekanis lebih luas diperlukan.

18
Gambar 5.Open Plan ( (Chiara & Crosbie, 2001 )
Pada gambar di atas, menempatkan semua workstation di ruang terbuka tanpa
pembagian dengan partisi lantai ke langit-langit dengan pintu. Pada konspe terbuka
seperti ini terdapat keuntungan dan kekurangan yaitu:
KEUNTUNGAN :
- Pemanfaatan ruang yang efisien
- Fleksibilitas perencanaan yang lebih besar
- Views
- Kemudahan komunikasi
- Siklus hidup biaya yang lebih rendah
KEKURANGAN:
- Biaya awal yang lebih tinggi
- Pengendalian lingkungan kurang
- Visual privasi

19
Gambar 6.Modified Open Plan ( (Chiara & Crosbie, 2001 )
Pada konsep Modifikasi rencana terbuka merupakan suatu konsep yang
menggabungkan unsur baik rencana terbuka dan rencana tertutup dengan
menempatkan workstation tertentu dalam rencana terbuka dengan sistem furnitur
dan lain-lain di kantor-kantor swasta. Dalam rencana dimodifikasi, ruang dukungan
juga terletak di ruangan tertutup.

2.2 Tinjauan Khusus


2.2.1 Tinjauan Tentang Unsur-Unsur Tata Kondisional
“​Office workers have suffered „sickness‟ for centuries, Infectious diseases,
such as Legionnaires‟ disease, in the transmission of which building services and
systems play a role, are in different categories and need stringent measures by
which to guard against them​”. (Alexi and Joanna 195) Suatu gambaran di atas,
bahwa pola aspek interior menentukan produktivitas kerja penghuninya. Peranan
tata kondisional harus diolah sedemikian rupa agar humanis, tidak membuat civitas
di dalamnya menjadi „sakit‟. Bagaimana membuat suatu tata kondisional yang
sehat? “​Comfort” jawabnya. Pendefinisian dari kenyamanan tidaklah mudah untuk

20
ditemukan, karena banyak variasi arti yang berbeda dari orang yang berbeda pula,
namun „nyaman‟ dapat dicapai dari hubungan ruang terhadap temperatur, ​relative
humanity, air-movement​, dan pencahayaan tentunya. (---- 178). 28 Berikut syarat
tata kondisional yang baik bagi ​workplace terkini menurut Alexi M. and Joanna E.
dalam bukunya ​Designing for Tomorrow's Workplace​.

2.2.2 Strategi Pencahayaan


Menurut (Egan & Olgyay, 2002) untuk kondisi iklim dimana 100% tertutup
awan (tidak terlihat matahari dalam presentasi pertahun), optimalisasi desain untuk
siang hari (daylight). Dalam kasus ini sumber cahaya berasal dari langit, bukan dari
sinar matahari. Berikut adalah strategi pencahayaannya :
1. Memaksimalkan sudut yang solid dari langit dilihat dari tugas atau permukaan
yang memantulkan cahaya. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa tugas tidak bisa
terlalu jauh dari celah (jendela, skylight) atau jendela dinding. Namun, lubang
bisa lebih besar untuk pencahayaan daripada sunlighting. Untuk sisi
penerangan, maksimum kedalaman ruang D seharusnya tidak melebihi 2,5 kali
ketinggian jendela kepala.
2. Teduh untuk mencegah silau. Menghindari pandangan langsung dari langit
mendung karena hal yang terang sumber potensial silau. Bayangan tidak
diperlukan pada eksterior bangunan sejak mendapatkan panas biasanya bukan
masalah dari kondisi langit mendung.
3. Tidak memblokir cahaya. Tidak menggunakan rak yang menyala terang dan
serambi. Mereka tidak efektif untuk mendistribusikan cahaya dalam kondisi
langit mendung dan dapat mengurangi pencapaian jumlah siang hari.
4. Menemukan bukaan tinggi. Pembukaan akan melihat bagian terang dari langit.
Langit mendung di puncaknya adalah sekitar 3 kali lebih terang daripada
cakrawala. Lokasi jendela tinggi dan skylight horizontal akan memberikan akses
terbaik untuk cahaya dari langit yang mendung.
5. Bentuk ruang untuk meminimalkan penyerapan cahaya. Gunakan tinggi
reflektansi interior. Memaksimalkan ketinggian langit-langit dekat 23 jendela
untuk memungkinkan jendela yang tinggi dan kemiringan langit langit turun ke
arah belakang untuk meminimalkan luas permukaan interior.

Tujuan dari desain pencahayaan alami adalah :

21
1. Mendapatkan cahaya yang masuk lebih dalam ke dalam bangunan dengan
meningkatkan tingkat iluminasi dan menurunkan gradient iluminasi yang
melewati ruang. Cahaya dari jendela menimbulkan gradient iluminasi yang
berlebihan, di area dekat dinding belakang terlalu gelap dibanding area yang
dekat jendela.
2. Mengurangi atau mencegah silau langsung yang kurang baik dari jendela tak
terlindungi dan skylight.
3. Mencegah kelebihan rasio tingkat terang terutama yang disebabkan oleh
cahaya matahari langsung.
4. Mencegah atau meminimalkan selubung pemantul khususnya dari skylight dan
jendela clerestory.
5. Menyebarkan cahaya dengan melipatgandakan pantulan dari plafond dan
dinding.
6. Menggunakan potensi estetis pencahayaan alami dan cahaya matahari.

22
Daftar Pustaka

Maryati. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Nuraida.2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-munculnya-kantor-sebagai-tempat-beke
rja-awalnya-dari-italia-1uzt8rs6a30

F. Duffy, 1976 Hal 83

https://sarjanaekonomi.co.id/kantor/

2019. Visi Misi Perusahaan. LinovHR : ​https://www.linovhr.com/visi-misi-perusahaan/


Retno SA, Dwi. :

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132259217/pendidikan/Office+Planning.pdf

http://perkantoranadministrasi.blogspot.com/2013/05/standar-penataan-ruang-kanto
r-yang-baik.html

23

Anda mungkin juga menyukai