Anggota Kelompok:
Dosen Pendamping:
Drs. Hafidh Indrawan, M.Sn.
DAFTAR ISI
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Definisi Kantor 4
BAB II 13
ISI 13
Daftar Pustaka 25
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Gambar 1. Lukisan Botticelli, St. Augustine, “Workstation”, 1560
3
2. Kantor Konvensional
Kantor yang cara kerjanya tidak memanfaatkan teknologi tinggi secara
besar-besaran, hanya berdasarkan pada kebutuhan dan fungsi dari kantor itu
sendiri.
Kantor berdasarkan fungsinya:
1. Kantor Komersial
Kantor yang berfungsi menawarkan barang atau jasa dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
2. Kantor Bank
Kantor yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan transaksi uang dan
kegiatan yang mengurus masalah keuangan lainnya.
3. Kantor Pemerintah
Kantor yang berfungsi sebagai wadah aparat pemerintah dalam melaksanakan
kegiatan administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
4
● Bantuan sekretariat bersifat pribadi dan dibagi merata.
● Jenis kantor seperti ini umumnya membutuhkan ruang-ruang kecil.
4. Kantor Administrasi
● Bentuk struktur organisasinya seperti yang ditemukan dalam sebuah bank.
● Pengolahan dokumen merupakan fungsi utamanya.
● Sejumlah kelompok kerja dibentuk untuk melaksanakan pengolahan data
secara rutin sekaligus melakukan pengawasan terhadap data-data tersebut.
● Setiap kelompok saling berhubungan dalam alur pemrosesan dokumen, dan
hampir tidak ada hubungan langsung antar kelompok kerja.
● Jenis kantor seperti ini banyak membutuhkan ruang-ruang besar.
5
Pelayanan dan utilitas yang sudah ada harus dapat terus mengikuti
perkembangan zaman dan perubahan teknologi karena minimum 15 tahun
sebuah perangkat teknologi harusnya sudah diganti.
3. Standar Ruang
Standar ruang umumnya digunakan untuk mengetahui seberapa besar lokasi
yang dibutuhkan dan berapa banyak pembagian ruang nantinya. Tetapi semua
itu sulit sekali untuk digunakan dalam menghitung jumlah kasar ruang karena
jumlah staf, alokasi ruang tiap tingkatan staff bervariasi dan adanya
keterbatasan lahan. (Robert 241-243) .
Gambar 2. Sistem tata letak Cellular dan Group Space ( F. Duffy, 1976 Hal 83)
6
- Open Plan System
Penataan ruang menggunakan partisi sebagai pembatas ruang yang ditata
secara geometris. Penggunaan sistem ini lazim digunakan pada perusahaan
yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat.
Gambar 3. Sistem tata letak Open Plan ( F. Duffy, 1976 Hal 83)
7
Gambar 4. Sistem tata Landscape Office ( F. Duffy, 1976 Hal 83)
2. Workstation
“Workstation‟ menyediakan tempat bagi para pekerja, perabotan, dan peralatan.
Ruang yang dimaksud adalah untuk membawa tugas-tugas, akses langsung untuk
penyimpanan, dan kebebasan bergerak. Kursi harus nyaman untuk semua orang,
apapun bentuk dan ukurannya. Juga menyediakan tipe dudukan yang disukai
kebanyakan pekerja yaitu terlihat cantik namun santai (malas). Sedangkan meja,
yang penting harus mendukung kertas, baik untuk dibaca ataupun untuk menulis,
dan terlebih untuk peralatan komputer. Kemudian di sekelilingnya yaitu rak
penyimpanan file, rak buku, tempat sampah, dan mungkin lampu berdiri.
3. Ruang Transisi
Penerapannya pada ruang yang hanya terdiri dari satu meja yang dipakai
bersama-sama, misalnya oleh para sales yang bekerja freelance, jadi hanya
8
datang sesekali saja. Keperluan fisik untuk telepon, komputer dan “paper work‟
mungkin sama dengan “workstation‟ yang permanen, akan tetapi, keadaan sosial
dari ruangan sama sekali berbeda. Orang sama sekali tidak punya daerah
kekuasaan, tetangganya akan selalu berganti, bahkan suatu saat akan bekerja
bersama orang asing, dan dari divisi yang sama sekali berbeda, yang terpenting
adalah orientasi dan peraturan haruslah mudah dan jelas.
4. Ruang Private
Dalam sejarahnya, kantor personal disediakan untuk semua level pada susunan
hirarki manajemen yang tentunya menyediakan tempat yang privat untuk bekerja,
dan disesuaikan menurut jabatannya. Namun sekarang hal itu sudah 20 berubah,
kantor privat lebih banyak mengacu pada fungsi daripada sekedar kedudukan.
Untuk gaya dan kualitas perabot melambangkan dari siapa yang „bertahta‟ pada
ruangan itu.
5. Ruang Kelompok
Adalah tempat dimana orang bertemu untuk berbicara, mendengarkan, dan
bersama sama membuat solusi terbaik untuk pekerjaan yang sedang ditangani.
7. Ruang Pendukung
Diantaranya terdapat ruang resepsionis, ruang sosial, ruang service, ruang
sirkulasi.
9
1. Perencanaan kantor (Office planning) Perencanaan kantor merupakan proses
menentukan arah kegiatan kantor, dengan cara meninjau kembali faktor-faktor
yang mempengaruhi tercapainya tujuan suatu kantor.
2. Pengorganisasian kantor Pengorganisasian kantor merupakan pengaturan
berbagai macam fungsi organisasi dengan pelaksanaan yang melaksanakan.
3. Pengarahan kantor (Office Actuating) Pengarahan ini bertujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran
yang telah ditentukan untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang sehat dan
dinamis.
4. Pengawasan kantor (Office Controlling) Pengawasan kantor merupakan kegiatan
yang memastikan bahwa sasaran dan hal yang telah direncanakan dapat berjalan
sesuai rencana atau target. Objek pengawasan kantor, antara lain :
1. Penggunaan peralatan dan perabot kantor
2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
3. Kualitas suatu pekerjaan kantor
4. Waktu
5. Biaya yang dikeluarkan kantor
10
BAB II
ISI
11
Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan
pekerjaan dengan computer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda.
2. Ruangan Pertemuan (Meeting Spaces)
Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk
proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran pendapat
brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda.
3. Ruangan Pendukung (Support Spaces)
Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk
aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua
belas jenis generik ruangan pendukung dengan aktivitas-aktivitas yang berbeda.
12
perusahaan? Selamat! Itu berarti perusahaan Anda sedang menuju puncak
kejayaannya dalam meningkatkan omset dan pertumbuhan perusahaan.
13
Penentuan visi dan misi perusahaan kemudian dijabarkan lebih lanjut
oleh masing-masing departemen dalam perusahaan. Salah satu departemen
dalam perusahaan yang berperan dalam menjalankan visi misi perusahaan
lewat kinerja karyawan adalah Human Capital Management.
Dari sini, seorang karyawan jadi tahu apa saja deskripsi pekerjaan yang
harus dilakukannya agar tepat sasaran dan tidak salah dalam mengambil
langkah atau kebijakan-kebijakan yang penting bagi departemennya
masing-masing.
14
Cahaya alam / lampu yang cocok dan cukup harus diusahakan, sedang
perlengkapan penerangan dirawat dengan seharusnya
f. Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya harus disediakan untuk para petugas serta
terpelihara kebersihannya
g. Fasilitas Cuci
Ruang Cuci muka / tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan
handuk harus disediakan untuk secukupnya.
h. Air minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa /
tempat penampungan khusus
i. Tempat pakaian
Dalam kantor harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian
yang basah
j. Tempat duduk
petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perlu
k. Lantai, gang , dan tangga
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir, tangga diberi pegangan
untuk tangan, dan bagian–bagian yang terbuka diberi pagar
l. Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dari petugas yang
memakainya harus cukup terlatih
m. Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat , membawa atau memindahkan
beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
n. Pertolongan pertama
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak / lemari obat untuk pertolongan
pertama maupun seorang pegawai yang terlatih memberikan pertolongan itu
o. Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk melarikan dari bahaya kebakaran
harus disediakan secara memadai termasuk lonceng tanda bahaya kebakaran
p. Pemberitahuan kecelakaan
15
Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen petugas
lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
16
pengelolaan bangunan (teknologi komunikasi, pengamanan, pemeliharaan, serta
layanannya).
• Modul Ruang Sewa
Dalam perancangan gedung kantor sewa, modul ruang menjadi penting
karena berpengaruh pada seberapa banyak ruang yang bisa disewakan dan
menghasilkan keuntungan bagi pemilik bangunan. Adapun klasifikasi modul ruang
sewa dibagi menjadi tiga yakni, small space, medium space dan large space.
Pertimbangan yang mendasari pembagian/klasifikasi modul tersebut diantaranya: o
Efisiensi dan efektifitas penataan ruang. Ruang dalam kantor sewa perlu penataan
yang efisien namun juga efektif dalam mewadahi aktivitas di dalamnya,
o Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem rentable floor area,
Gross Area System, atau semi Gross System,
o Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang yang meliputi
dimensi, dan karakter ruang serta fasilitas yang perlu direncanakan,
o Faktor kebutuhan ekonomi. Faktor ini didasarkan pada analisa kebutuhan dan
ekonomi konsumen yang menjadi sasaran penyewa.
17
Gambar 4. Close plan ( Sumber Time Saver Standards )
18
Gambar 5.Open Plan ( (Chiara & Crosbie, 2001 )
Pada gambar di atas, menempatkan semua workstation di ruang terbuka tanpa
pembagian dengan partisi lantai ke langit-langit dengan pintu. Pada konspe terbuka
seperti ini terdapat keuntungan dan kekurangan yaitu:
KEUNTUNGAN :
- Pemanfaatan ruang yang efisien
- Fleksibilitas perencanaan yang lebih besar
- Views
- Kemudahan komunikasi
- Siklus hidup biaya yang lebih rendah
KEKURANGAN:
- Biaya awal yang lebih tinggi
- Pengendalian lingkungan kurang
- Visual privasi
19
Gambar 6.Modified Open Plan ( (Chiara & Crosbie, 2001 )
Pada konsep Modifikasi rencana terbuka merupakan suatu konsep yang
menggabungkan unsur baik rencana terbuka dan rencana tertutup dengan
menempatkan workstation tertentu dalam rencana terbuka dengan sistem furnitur
dan lain-lain di kantor-kantor swasta. Dalam rencana dimodifikasi, ruang dukungan
juga terletak di ruangan tertutup.
20
ditemukan, karena banyak variasi arti yang berbeda dari orang yang berbeda pula,
namun „nyaman‟ dapat dicapai dari hubungan ruang terhadap temperatur, relative
humanity, air-movement, dan pencahayaan tentunya. (---- 178). 28 Berikut syarat
tata kondisional yang baik bagi workplace terkini menurut Alexi M. and Joanna E.
dalam bukunya Designing for Tomorrow's Workplace.
21
1. Mendapatkan cahaya yang masuk lebih dalam ke dalam bangunan dengan
meningkatkan tingkat iluminasi dan menurunkan gradient iluminasi yang
melewati ruang. Cahaya dari jendela menimbulkan gradient iluminasi yang
berlebihan, di area dekat dinding belakang terlalu gelap dibanding area yang
dekat jendela.
2. Mengurangi atau mencegah silau langsung yang kurang baik dari jendela tak
terlindungi dan skylight.
3. Mencegah kelebihan rasio tingkat terang terutama yang disebabkan oleh
cahaya matahari langsung.
4. Mencegah atau meminimalkan selubung pemantul khususnya dari skylight dan
jendela clerestory.
5. Menyebarkan cahaya dengan melipatgandakan pantulan dari plafond dan
dinding.
6. Menggunakan potensi estetis pencahayaan alami dan cahaya matahari.
22
Daftar Pustaka
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-munculnya-kantor-sebagai-tempat-beke
rja-awalnya-dari-italia-1uzt8rs6a30
https://sarjanaekonomi.co.id/kantor/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132259217/pendidikan/Office+Planning.pdf
http://perkantoranadministrasi.blogspot.com/2013/05/standar-penataan-ruang-kanto
r-yang-baik.html
23