Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERKANTORAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Perkantoran dan Kearsipan
Dosen Pengampu:
Evi Ramadina,S.Pd.I, M.Pd.

Oleh:
1. Valiant Halim (12207193094)
2. Anisa Aulia Wahyuningrum (12207193116)
3. Aghisna Inayati (12207193131)

SEMESTER 4
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI
RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
JUNI 2021
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta


alam, Selawat serta salam semoga dilimpahkan pada Rasulullah SAW, beserta
keluarga , para sahabat, dan umatnya hngga akhir zaman. Penulis bersyukur pada
Illahi Rabbi yang telah melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis
sehingga makalah yang berjudul “Sistem Informasi Mananjemen Perkantoran”
dapat terselesaikan dengan lancar.
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami, yaitu sebagai berikut

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. Selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmaullah Tulungagung.
3. Bapak Dr. H. Masduki, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam.
4. Evi Ramadina,S.Pd.I,M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen Perkantoran
5. Teman-teman MPI 4C khususnya dan teman-teman semua yang ikut
membantu terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-
kekurangan dan kesalahan baik isi maupun penulisan. Untuk itu kepada para
pembaca dan pakar kami mengharapkan kritik dan saran kontruktif demi
kesempurnaan makalah kami.

Tulungagung, 14 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B.Rumusan Masalah.........................................................................................2
C.Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian sistem informasi manajemen perkantoran.................................3
B. Tahapan pengembangan sistem informasi manajemen perkantoran............4
C. Siklus sistem informasi manajemen perkantoran.........................................5
D. Tipe sistem informasi manajemen perkantoran...........................................8
E. Prinsip – prinsip sistem informasi manajemen perkantoran......................12
F. Analisis.......................................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan obyek atau data apapun yng bisa digunakan oleh
pengguna informasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang
diinginkan1.Informasi diperoleh dari sumber-sumber informasi yang terdapat
dimana saja kita jumpai.Dalam segala aspek kehidupan manusia selalu tidak
bisa terpisah dari informasi,baik informasi yang sifatnya individual maupun
informasi yang berisifat umum atau general.Dalam kenyataanya manusia
selalu membutuhkan informasi untuk melakukan aktifitas apupun dan
dimanapun,informasi yang dibutuhkan bisa berupa lisan maupun tulisan
bahkan Visual dan audio visual. Dari waktu ke waktu informasi mengalami
perkrmbanagan yang sangat cepat seitring dengan perkembangan ilmu
teknologi informasi,dengan berkembangya teknologi informasi maka para
pennguna informasi semakin mudah memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan,namun perkembangan terbebut harus di imbangi dengan
perkembangan Sumber daya manusia dan didukung dengan media atau sarana
informasi yang memadai.
Hal ini sangat memdukung segala aktifitas manusia dalam berbagi
bidang,satu diantaranya dalam bidang Perkantoran. Pekerjaan kantor adalah
suatu kegiatan kesekretariatan dan administratif.2 Segala sesuatu yang
berkaitan dengan catat-mencatat, melakukan perjanjian, memfasilitasi
pertemuan, memberikan laporan, menyusun dokumen, menyimpan dokumen,
mengirimkan surat dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut, terbentuk suatu
jalinan komunikasi formal maupun informal. Dengan berkembangnya
teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk perkantoran
membuka era otomatisasi perkantoran (Office Automation / OA).
Suatu Perkantoran dimanapun selalu membutukan akan informasi-
informasi penting yang digunakan dalam suatu aktifitas mencapai tujuan.
Informasi dalam perkantoran merupakan informasi yang selalu bisa

1
H.A Rusdiana, Qiqi Yuliati Zaqiah. Manajemen Perkanoran Modern (Bandung: Insan
Komunikas,2014) hlm.301
2
Neti Karnati. Manajemen Perkantoran. (Aceh: CV. Bunda Ratu,2015) hlm.14

1
digunakan oleh pelaku atau personel yang beraktifitas didalam kantor
tersebut. Dengan bebagai macam jenis maupun tingkat pentingnya suatu
informasi yang harus disampaikan antara sumbersumber informasi dengan
penerima informasi, maka perlu adaya pengaturan sistem didalam
pengelolaan informasi tersebut yang biasa disebut sebagai Sistem Informasi
Manajemen Perkantoran. Sistem tersebut berjalan dan berkembang didalam
perkantoran dan merupakan sumber daya konseptual sangat penting untuk
mendukung berlangsungnya aktifitas perkantoran.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai berikut :
1. Apa pengertian sistem informasi manajemen perkantoran?
2. Apa tahapan sistem informasi manajemen perkantoran?
3. Apa siklus sistem informasi manajemen perkantoran?
4. Apa tipe sistem informasi manajemen perkantoran?
5. Bagaimana prinsip – prinsip sistem informasi manajemen perkantoran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan makalah diatas yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen perkantoran
2. Untuk mengetahui tahapan sistem informasi manajemen perkantoran
3. Untuk mengetahui siklus sistem informasi manajemen perkantoran
4. Untuk mengetahui tipe sistem informasi manajemen perkantoran
5. Untuk mengetahui prinsip – prinsip sistem informasi manajemen
perkantoran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Perkantoran


Sistem informasi manajemen perkantoran disebut dengan otomatisasi
perkantoran, Otomatisasi perkantoran adalah semua sistem informasi formal
dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada
dan dari orang yang berbeda di dalam maupun di luar perusahaan. Dengan
kata lain otomatisasi perkantoran merupakan sebuah rencana untuk
menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan
pekerjaan.3Otomatisasi kantor digunakan oleh semua orang yang bekerja di
dalam kantor.\ Pada dasarnya ada empat kategori pemakai otomatis kantor,
yaitu4 :
1. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya
perusahaan terutama sumber daya manusia.
2. Profesional yakni tidak mengelola orang tetapi menyumbang keahlian
khususnya (mis. Pembeli, wiraniaga, dan asisten staff khusus). Manajer
dan profesional secra bersama dikenal sebagai pekerja terdidik.
3. Sekretaris bisanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk
melaksanakan berbagai tugas menangani korespondensi, menjawab
telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
4. Chemical Employe (pegawai administratif) melaksanakan tugas untuk-
tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun
dokumen dan mengirimkan surat.

3
Henry F. Korth, Abraham Silberschatz, Database System Concepts, Mc Graw Hill, 2nd
edition, 1995, hal 57-58
4
Ibid., hal 108-110

3
B. Tahapan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perkantoran
Sebuah pengembangan sistem informasi terdiri atas enam tahapan
penting, yaitu5:
1. Survei Sistem
Tahap terdiri dari tiga poin utama yaitu:
a. Identifikasi Sistem
Proses ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang
dihadapi perusahaan dan sistem yang dimilikinya. Tim kemudian
akan mencari peluang apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut.
b. Seleksi
Tahap seleksi akan menerapkan poin-poin evaluasi pada proyek
pengembangan.
c. Perencanaan Sistem
Langkah ini merupakan langkah pengembangan rencana
formal untuk mulai mengerjakan dan mengimplementasikan
konsep pengembangan sistem informasi yang sudah dipilih.
2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan sistem adalah sebuah teknik memecahkan
masalah dengan cara melakukan dekomposisi komponen-komponen
penyusun sistem tersebut. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengetahui
lebih dalam tentang bagaimana cara kerja tiap komponen serta interaksi
antara satu komponen dengan komponen.
3. Perancangan
Perancangan atau desain pengembangan sistem dimaksudkan
memberikan blueprint lengkap sebagai guideline bagi tim IT (terutama
programmer) dalam membuat aplikasi. Dengan demikian tim IT pun tak
lagi mengambil keputusan atau bekerja dengan cara sporadis.
4. Implementasi
Tahap pengembangan sistem informasi ini adalah mengerjakan
pengembangan yang sudah dirancang sebelumnya.
5
Lukman Ahmad, Sistem Informasi Manajemen, (Banda Aceh:Lembaga komunias
teknologi aceh,2018) hlm.37

4
5. Pengujian
Suatu sistem untuk pengembangan di Indonesia yang diterapkan
bermacam-macam, seperti performa, efisiensi input, sintak (logika
program), output, dan sebagainya. Tahap pengembangan sistem informasi
ini membutuhkan persiapan berbagai aspek pendukung. Selain aplikasi,
kesigapan perangkat keras dan beberapa fasilitas terkait lainnya juga perlu
disiapkan. Adapun dalam implementasi, beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain migrasi data (konversi), pelatihan untuk user, dan uji coba.
6. Perubahan dan Pemeliharaan
Langkah ini mencakup seluruh proses dalam rangka menjamin
keberlangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem. Di samping
memantau sistem pada waktu tertentu, maintenance juga mencakup
aktivitas antisipasi gangguan kecil (bug), penyempurnaan sistem, dan
antisipasi terhadap beberapa risiko dari faktor luar.

C. Siklus Sistem Informasi Manajemen Perkantoran


Adapun siklus sistem informasi manajemen perkantoran sebagai berikut6:
1. Perencanaan
Kegiaan ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan
dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem
analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan
pelaksanaannya pada manajer.
2. Analisis
Kegiatan ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan
kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem
yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi
penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas,
dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis mengumpulkan
persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap
kebutuhan bisnis organisasi.
3. Desain
6
Lukman Ahmad, Sistem Informasi Manajemen, (Banda Aceh:Lembaga komunias
teknologi aceh,2018) hlm.45

5
Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang
dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari
hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan
mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses
desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan
perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini
berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja
(workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data
Flow Diagram (DFD)
Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship
Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.
Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form
dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika
diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada
tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang
akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun
pada saat implementasi (deployment).7
4. Implementasi
Beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari
bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data.
Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber
secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam
tahap ini, desain yang sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program
komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional
atau aplikasi generator.

7
Lukman Ahmad, Sistem Informasi Manajemen, (Banda Aceh:Lembaga komunias
teknologi aceh,2018) hlm.47

6
Tahap untuk merealisasikan hasil desain/perancangan sistem yang
telah dilakukan sebelumnya ke dalam bentuk yang sebenarnya.
Implementasi sistem meliputi:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi.
b. Mengumumkan rencana mplementasi.
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak.
d. Menyiapkan database.
e. Menyiapkan fasilitas fisik.
f. Memberikan pelatihan dan workshop.
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem).
h. Penggunaan sistem baru
5. Penggunaan
Selama penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk
menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun
dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
sistem melakukan pengetesan penerimaan sistem (system acceptance test).
Penggunaan ini dilakukan dengan data yang sebenarnya dalam jangka
waktu tertentu bersama-sama dengan pengguna sistem. Setelah itu analisis
sistem bersama dengan pengguna melakukan diskusi untuk menentukan
apakah sistem yang baru bisa diterima atau perlu diperbaiki lagi. Setelah
sistem baru diterapkan, maka tahapan akhir yang harus dilakukan adalah
perawatan. Perawatan sangat penting peranannya agar sistem baru yang
dikembangkan tetap bisa dipergunakan untuk masa sekarang sampai masa
yang akan datang.
Pada tahap 1-3 adalah siklus hidup pengembangan sistem. Tahap 4
adalah tahap penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba
waktunya untuk merancang sistem itu kembali jika diperlukan. Proses
merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus secara
keseluruhan.

7
D. Tipe – Tipe Sistem Informasi Manajemen Perkantoran       
Sistem informasi manajemen perkantoran memiliki 10 tipe yaitu8:
1. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System atau sistem pemrosesan transaksi
adalah aplikasi sistem informasi yang mengumpulkan dan mengolah data
tentang transaksi harian suatu proses bisnis. TPS juga bisa memelihara
data sehingga dapat memperbarui data yang diperlukan. TPS terus sebagai
sistem yang berkembang sejalan dengan perkembangan bisnis.
Perkembangan bisnis ini disebut proses mendesain ulang binis yaitu
sebuah study dan analisis yang mendasar untuk mengurangi ongkos atau
meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan. Contoh TPS seperti, airline
reservation (reservasi maskapai penerbangan), Bank deposit (deposit
bank), Customer returns (pengembalian pelanggan), Inventory
procurement (pengadaan inventaris), Order processing (proses
pemesanan), Payroll (daftar gaji).
2. Management Information System (MIS)
Management information system atau sistem managemen informasi
adalah suatu aplikasi sistem informasi yang menyediakan laporan
informasi terpadu atau ringkasan rutin aktivitas pekerjaan untuk pihak
manajemen guna mendukung fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, dan pengambilan keputusan.9 MIS dihasilkan dari
beberapa basis data yang menyimpan data dari banyak sumber, termasuk
data dari sistem pemrosesan transaksi. MIS menyajikan informasi yang
detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah
satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan oleh
karena itu pengembangan MIS terus berlanjut. Contoh MIS seperti,
budget forecasting and analysis (perkiraan dan analsis anggaran),
financial reporting (laporan keuangan), inventory reporting (pelaporan
inventaris), material requirement (kebutuhan material), planning salary
(perencanaan gaji), analysis (analisis).

8
Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, (Surabaya:
Erlangga, 2017), hlm. 35
9
Ibid.hlm. 36.

8
3. Decision Support System (DS)
Decision Support System atau sistem pendukung keputusan  adalah
salah satu aplikasi sistem informasi yang mengkombinasikan data dengan
sistem analisis data guna mendukung pengambilan keputusan kepada
penggunanya.10 Jika pengguna DSS adalah seorang manajemen, maka
program ini disebut  Executive Information System (EIS) atau sitem
informasi eksekutif. DSS berfokus pada penyediaan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan. DSS menyediakan alat bagi
pengguna untuk mengakses data dan menganalisisnya sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat. Pertimbangan-pertimbangan yang
terdapat pada DSS berupa identifikasi masalah, identifikasi beberapa
alternatif solusi, akses informasi yang dibutuhkan guna memecahkan
masalah atau mengambil keputusan, analisis beberapa keputusan atau
variabel yang akan mempengaruhi keputusan, dan simulasi dari keputusan
dan hasil yang akan diberikan.
4. Expert Systems (sistem ahli)
Expert system merupakan pengembangan dari  decision support
system. Expert system adalah suatu sistem informasi pengambilan
keputusan yang mengambil dan meniru pengetahuan serta keahlian dari
seorang expert problem solving (ahli pemecah masalah) atau decision
maker (pengambil keputusan) untuk kemudian berpikir serta bereaksi
sesuai dengan seorang ahli tadi. Sistem ini digunakan untuk menangani
masalah yang tidak rutin terjadi yang membutuhkan pertimbangan,
evaluasi, dan solusi baru.11
Expert system ditujukan untuk menduplikasi keahlian dari
seorang problem solver (pemecah masalah), manajer, profesional dan para
teknisi. Para tenaga ahli ini sering menguasai pengetahuan dan keahlian
yang tidak bisa dengan mudah diikuti dan digantikan oleh sembarang
orang dalam sebuah organisasi. Expert system meniru logika dan

10
Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, (Surabaya:
Erlangga, 2017), hlm.37
11
Ibid,hlm. 37.

9
pemikiran dari seorang ahli dalam bidang mereka masing-masing. Hal itu
dibutuhkan agar orang lain yang bukan seorang ahli dapat mengetahui
pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh seorang ahli. Contoh dari
penggunaan expert system seperti, sebuah industri makanan
menggunakan expert system untuk menyimpan keahlian dari seorang ahli
yang sudah mendekati masa pensiun. , teknologi dalam sistem ini dapat
menganalisis sebuah masalah dan berusaha memecahkannya. Bahkan,
kinerja yang dilakukan oleh sistem ini dapat selesai dalam waktu cepat
jika sudah terprogram dengan baik. 
5. Supply Chain Management (SCM)
Supply chain management atau manajemen rantai persediaan
adalah jenis sistem informasi yang menghubungkan data barang, produk
dan jasa kepada para pelanggannya. 12 Jadi data seluruh catatan detail yang
berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan mudah ditemukan.sehingga, manajemen perusahaan akan
lebih mudah mengontrolnya. 
6. Office Automation System (OAS)
Office automation system atau sistem otomasi kantor adalah sistem
informasi manajemen yang mengintegrasi server komputer milik
perusahaan.13 Fungsi OAS adalah sebagai aplikasi yang mampu
menyatukan perangkat komputer dalam sebuah perusahaan dalam suatu
wadah yang berhubungan satu sama lain. Tujuan dari pengaplikasian
sistem ini adalah untuk memperlancar komunikasi yang dilakukan antar
departemen dalam sebuah perusahaan.
Contoh penggunaan OAS adalah saat ingin mengirim email atau
pesan kepada departemen lain, karyawan dapat langsung melakukannya
dengan aplikasi OAS. Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo,
Gmail, ataupun media sosial lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan
begitu, komunikasi intra perusahaan menjadi lebih eksklusif dan terjaga
rahasianya.
12
Widarto Rachbini, “Supply Chain Management dan Kinerja Perusahaan”, Riset
Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 1, 2016, hlm. 20.
13
Hendi Haryadi, Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf, (Jakarta: Visi Media,
2009), hlm. 34.

10
7. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise resource planning atau perencanaan sumber daya
perusahaan adalah sistem informasi yang mengkontrol, mengelola, dan
mengintegrasikan seluruh unit di lingkup perusahaan.14 Pengawasan yang
dilakukan saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan,
Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan
Pengelolaan Persediaan. ERP seringkali diaplikasikan oleh perusahaan
besar meski bisa juga digunakan oleh perusahaan dengan skala yang lebih
kecil. Dengan menggunakan enterprises resource planning, manajemen
perusahaan dapat senantiasa melakukan pengawasan secara maksimal dan
dalam segi waktu lebih efisien.
8. Knowledge Work System (KWS)
Knowledge work sistem atau sistem kerja pengetahuan adalah
sistem informasi yang dapat membagikan informasi atau pengetahuan
baru  dan akan langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam
perusahaan.15 Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja dapat mengakses
informasi tersebut dan membantu bidang pekerjaan yang sedang
dilakukan. Kinerja perusahaan pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan
efisien. Karyawan pun tidak perlu repot mencari informasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang dimiliki.
9. Executive Support System (ESS)
Executive support system atau sistem pendukung eksekutif adalah
sistem informasi yang berfungsi untuk membantu manajer dalam
berkomunikasi dengan anak buahnya dan membuat keputusan pada
tingkat strategis.16 ESS dapat memudahkan manajer untuk
mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada
anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Jika
komunikasi antara manajer dan bawahannya menggunakan sistem ini
berjalan dengan baik, besar kemungkinan kinerja perusahaan akan

14
Setyawan Wibisono, “Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi
Terintegrasi”, Teknologi Infromasi Dinamik Vol. 10 No. 3, 2005, hlm. 150.
15
Hendi Haryadi, Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf, (Jakarta: Visi Media,
2009), hlm. 34.
16
Ibid hlm.37.

11
berkembang lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi antara atasan
dengan karyawan biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk
mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini.
10. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Support
Colaborative Work System (CSCWS)
Group decision support system atau sistem pendukung keputusan
kelompok adalah sistem informasi yang mirip dengan DSS akan tetapi
sistem ini memberikan solusi untuk kegiatan yang berbasis kelompok.
Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh  GDSS dan CSCWS lebih besar
dibanding DSS yang melakukannya per individu.
Cara kerja dari GDSS ini adalah dengan mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan guna menyelesaikan masalah kelompok dalam sebuah
perusahaan. Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan
dengan menyebar kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. 17
Dengan begitu, perusahaan dapat mengambil keputusan dalam skala besar
dengan lebih cepat dan akurat.

E. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen Perkantoran


Dalam sistem informasi manajemen perkantoran terdapat prinsip-
prinsip yang harus ada dan dijalankan seperti18:
1. Bagian-bagian dari SIM saling berkaitan, saling mempengaruhi, saling
tergantung, saling melengkapi dan terpadu.
2. Baku.
3. Berorientasi untuk mencapai tujuan sasaran maksud tertentu.
4. Hasil sistem lebih besar dibanding hasil bagian-bagian baik dilihat dari
segi mutu dan atau jumlah.
5. Subsistem mempunyai tujuan sebagai bagian dari tujuan organisasi.
6. Mempunyai manfaat yang jelas.
7. Mempunyai mekanisme keamanan yang dapat diandalkan.

17
Hendi Haryadi, Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf, (Jakarta: Visi Media,
2009), hlm. 36.
18
Chamdan Purnama, Sistem Informasi Manajemen, (Mojokerto: Insan Global, 2016),
hlm. 153.

12
8. Beroprasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang
telah mendefinisikan hal-hal secara tegas dan jelas.
9. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
10. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk
pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung.

F. Analisis
Sistem informasi manajemen perkantoram adalah suatu sistem
perencanaan di dalam perkantoran yang melibatkan pengendalian internal
seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan akuntansi
manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis. Dalam islam sistem
informasi manajemen adalah proses pengolahan data menjadi suatu informasi
yang benar dan jujur berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist untuk dapat
digunakan dalam membuat keputusan. Al Qur’an menjelaskan bahwa sistem
informasi manajemen harus memberikan informasi yang hak dan benar sesuai
Firman Allah SWT pada Surat Al Baqarah ayat 42
َّ ‫ق بِ ۡالبَا ِط ِل َوت َۡكتُ ُموا ۡال َحـ‬
َ‫ق َواَ ۡنتُمۡ ت َۡعلَ ُم ۡون‬ َّ ‫َواَل ت َۡلبِسُوا ۡال َحـ‬
Artinya:
Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan
(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa informasi harus benar dan
perlu diketahui oleh orang lain serta tidak mencampuradukan berita yang
benar dan berita yang salah. Sehingga untuk mencapai tujuan adanya sistem
informasi manajemen perkantoran berupa, membantu memudahkan pengguna
informasi dalam memperoleh informasi yang berguna sebagai acuan atau
sebagai dasar melaukan aktifitas mencapai organisasi perkantoran, maka
seyogyanya acuan tersebut haruslah diterpakan.

BAB III
PENUTUP

13
A. Kesimpulan
1. Sistem informasi manajemen perkantoran adalah sebuah sistem yang
menerima, mengolah dan memberikan informasi baik formal maupun
informal pada perkantoran dengan menggunakan suatu teknologi tinggi.
2. Tahapan pengembangan sistem informasi manajemen perkantoran terdiri
dari survei sistem, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi,
pengujian, perubahan dan pemeliharaan.
3. Siklus sistem informasi manajemen perkantoran terdiri dari perencanaan,
analisis, desain, implementasi, dan penggunaan.
4. Tipe-tipe sistem informasi perkantoran ada 10 yaitu, Transaction
Processing System (TPS), Management Information System (MIS),
Decision Support System (DDS), Expert Systems (sistem ahli), Supply
Chain Management (SCM), Office Automation System (OAS),
Enterprise Resource Planning (ERP), Knowledge Work System (KWS),
Executive Support System (ESS), Group Decision Support System (GDSS)
dan Computer Support Colaborative Work System (CSCWS)
5. Prinsip-prinsip sistem informasi manajemen perkantoran berupa padu,
baku, mudah, efektif, efisien, aman, dan bermanfaat guna mencapai tujuan
perkantoran.

B. Saran
Hal untuk memudahkan akses dan distribusi informasi, sistem
informasi manajemen perkantoran juga diperlukan guna memcahkan masalah
dalam perkantoran dan menerapkan strategi guna mencapai tujuan
perkantoran. Oleh karena itu pengawasan, evaluasi dan perbaikan sistem
informasi perkantoran mutlak dilakukan secara rutin guna menjaga
ketercapaian tujuan penggunaannya secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

14
Ahmad, Lukman, 2018, Sistem Informasi Manajemen, Banda Aceh: Lembaga
komunias teknologi aceh.
Haryadi, Hendi. 2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf.
Insan Global.
Jakarta: Visi Media.
Karnati, Neti. 2015. Manajemen Perkantoran.Aceh: CV. Bunda Ratu
Korth, Henry , 1995Abraham Silberschatz, Database System Concepts, Mc Graw
Hill, 2nd edition
Munir Sukoco, Badri. 2017. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.
Surabaya: Erlangga.
Purnama, Chamdan. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Mojokerto:
Rachbini,Widarto. (2016). Supply Chain Management dan Kinerja Perusahaan
Riset Manajemen dan Bisnis Vol. 1 (1), 20.
Rusdiana, H.A. Qiqi Yuliati Zaqiah. 2014. Manajemen Perkanoran Modern.
Bandung: Insan Komunikas.
Wibisono, Setyawan. 2005. Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem
Informasi Terintegrasi. Teknologi Infromasi Dinamik Vol. 10 (3), 150

15

Anda mungkin juga menyukai