Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 3

Dosen Pembimbing : Neni Meidawati Dra.,M.Si., Ak.


Disusun Oleh :
Kelompok 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
ANALISA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DARI SISI INVESTOR

1. Profil Perusahaan

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. adalah perusahaan terkemuka dengan operasi mulai
dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk siap konsumsi yang beredar
di pasar. Indofood mengkapitalisasi model bisnis tangguh dengan lima grup strategi sebagai
pelengkap, yaitu: Consumer Branded Products yang kegiatan usahanya dilakukan oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7 Oktober
2010. ICBP merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia, dengan berbagai macam
produk konsumen.
Pada tahun 2013, ICBP memulai bisnis minuman non-alkohol, dan telah memiliki
portofolio seperti teh siap minum, air kemasan, minuman ringan berkarbonasi dan minuman
jus buah.
Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya.
2. Laporan Posisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2017 (di Audit)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
TBK
1. RASIO LIKUIDITAS

aktivalancar 28.985.443
x 100 %= = 1,58
hutang lancar 19.219.441

RASIO CEPAT

aktiva lancar−persediaan 28.985.443−8.469 .821


x 100% = =¿1,67
hutanglancar 19.219 .441

RASIO HUTANG

total hutang 38.233 .092


x 100% = = 0,47
total aktiva 82.174 .515

RASIO MODAL SENDIRI

total hutang 38.233 .092


x 100% = = 0,87
modal sendiri 43.941 .423

PERPUTARAN PIUTANG

penjualan kredit bersih 66.750.317


x 100% = = 1,79
rata−rata piutang 3.729.640

PERPUTARAN PERSEDIAAN

HPP 19.428.440
x 100% = =¿ 2,30
rata−rata persediaan 8.469.821

PERPUTARAN AKTIVA

penjualan bersih 66.750 .317


x 100% = = 0,81
total aktiva 82.174 .515

2. RASIO PROFITABILITAS

MARGIN LABA KOTOR


penjualan bersih−HPP 66.750.317−19.428 .440
x 100% = = 0,70
penjualan bersih 66.750 .317

MARGIN LABA BERSIH


laba bersih setelah pajak 5.266.906
x 100% = = 0,79
penjualan bersih 66.750.317

TINGKAT PENGEMBALIAN ASET

laba bersih setelah pajak 5.266 .906


x 100% = = 0,64
total aktiva 82.174 .515

TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL SENDIRI

laba bersih setelah pajak 5.266.906


x 100 % = = 0,11
total modal sendiri 43.941 .423

PROSEDUR ANALITIS

UTANG TERHADAP EKUITAS

total kewajiban 38.233 .092


x 100% = = 0,88
total ekuitas 43.941 .423

Analisis PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk

Di tengah kondisi yang mendukung ini, Indofood berhasil meraih kinerja yang baik.
Penjualan bersih konsolidasi meningkat 4,2% menjadi Rp66,75 triliun tahun 2016 dan core
profit mencapai nilai tertinggi sebesar Rp3,99 triliun, mencerminkan peningkatan kinerja
operasional Perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk meningkat signifikan sebesar 39,6% mencapai Rp4,14 triliun didukung oleh kinerja
yang lebih baik serta laba selisih kurs yang belum direalisasikan akibat menguatnya nilai
tukar rupiah. Indofood berhasil mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp66,75
triliun, atau tumbuh 4,2%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk mencapai Rp4,14 triliun, meningkat 39,6% akibat keuntungan selisih kurs yang
belum terealisasi seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah. Operasional Perseroan
mencapai Rp3,99 triliun, meningkat sebesar 12%.
Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp82,17 triliun, turun
10,5% dari Rp91,83 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada akhir tahun 2016, total aset
lancar turun menjadi Rp28,99 triliun dari sebesar Rp42,82 triliun di tahun 2015 akibat tidak
adanya aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual karena telah diselesaikannya
divestasi , sedangkan total aset tidak lancar meningkat menjadi Rp53,19 triliun dari sebesar
Rp49,01 triliun di tahun sebelumnya didorong oleh kenaikan aset tetap neto. Pada tanggal 31
Desember 2016 total ekuitas mencapai Rp43,94 triliun dibandingkan dengan Rp43,12 triliun
pada tanggal 31 Desember 2015. Hal ini terutama karena laba yang dihasilkan di sepanjang
tahun 2016 dikurangi dengan pembayaran dividen untuk tahun buku 2015.

Anda mungkin juga menyukai