1. RASIO LIKUIDITAS
RASIO CEPAT
RASIO HUTANG
PERPUTARAN PIUTANG
PERPUTARAN PERSEDIAAN
PERPUTARAN AKTIVA
2. RASIO PROFITABILITAS
MARGIN LABA KOTOR
PROSEDUR ANALITIS
ARUS KAS BEBAS
Arus kas dari operasi-pengeluaran modal = 7.175.603 – 1.156.775 = 6.018.828
Di tengah kondisi yang mendukung ini, Indofood berhasil meraih kinerja yang baik.
Penjualan bersih konsolidasi meningkat 4,2% menjadi Rp66,75 triliun tahun 2016 dan core
profit mencapai nilai tertinggi sebesar Rp3,99 triliun, mencerminkan peningkatan kinerja
operasional Perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk meningkat signifikan sebesar 39,6% mencapai Rp4,14 triliun didukung oleh kinerja yang
lebih baik serta laba selisih kurs yang belum direalisasikan akibat menguatnya nilai tukar rupiah.
Indofood berhasil mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp66,75 triliun, atau tumbuh
4,2%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai
Rp4,14 triliun, meningkat 39,6% akibat keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi seiring
dengan menguatnya nilai tukar rupiah. Operasional Perseroan mencapai Rp3,99 triliun,
meningkat sebesar 12%.
Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp82,17 triliun, turun
10,5% dari Rp91,83 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada akhir tahun 2016, total aset
lancar turun menjadi Rp28,99 triliun dari sebesar Rp42,82 triliun di tahun 2015 akibat tidak
adanya aset kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual karena telah diselesaikannya divestasi ,
sedangkan total aset tidak lancar meningkat menjadi Rp53,19 triliun dari sebesar Rp49,01 triliun
di tahun sebelumnya didorong oleh kenaikan aset tetap neto. Pada tanggal 31 Desember 2016
total ekuitas mencapai Rp43,94 triliun dibandingkan dengan Rp43,12 triliun pada tanggal 31
Desember 2015. Hal ini terutama karena laba yang dihasilkan di sepanjang tahun 2016 dikurangi
dengan pembayaran dividen untuk tahun buku 2015.