Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS RASIO

PT SMATFREN TBK 2021


A. Posisi Likuiditas:

1. NWC

 NWC = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek

 NWC = Rp. 2.322.497.796.081 − Rp. 9.603.232.140.323

 NWC = −Rp.7.280.734.344.242

2. Rasio Lancar (Current Ratio):

• Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

• Current Ratio = Rp. 2.322.497.796.081 / Rp. 9.603.232.140.323

• Current Ratio = 0.2417

3. Quick Ratio:

• Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan – Prepaid Expense / Liabilitas Jangka Pendek

• Quick Ratio = Rp. 2.322.497.796.081 – Rp. 73.045.469.122 – Rp. 1.591.951.313.956/ Rp.


9.603.232.140.323

• Quick Ratio = −0.0357

4. Average Collection Period

 ACP = Jumlah Hari Satu Periode X Piutang Usaha Rata – Rata / Laba Tahun Berjalan

 ACP = 365 x Rp. 70,042,012,469 / Rp. 435.325.081.365

 ACP = 58.82

B. Rasio Aktvitas

1. OIROI

 OIROI = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Investment x 100

 OIROI = Rp. 566.283.934.827 / Rp. 37.161.209.633.400 x 100

 OIROI = 1.52%

2. Operating Profit Margin

 OPM = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Penjualan X 100

 OPM = Rp. 566.283.934.827 / Rp. 10.456.828.821.565 x 100

 OPM = 5.41%
3. Total Aset Turnover

 TAT = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Total Aset

 TAT = Rp. 566.283.934.827 / Rp. 43.357.849.742.875

 TAT = 1.30

4. Accounts Receivable Turnover

 ART = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Piutang Usaha Rata - Rata

 ART = Rp. 566.283.934.827 / Rp. 70,042,012,469

 ART = 8.09

5. Inventory Turnover

 IT = Beban Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan

 IT = Rp. 710.209.640.204.215 / 73.045.469.122

 IT = 9,710

C. Posisi Manajemen Utang:

1. Rasio Utang Total terhadap Aset Total (DER):

 Total Debt to Total Assets = Liabilitas / Total Aset

 Total Debt to Total Assets = Rp. 30.704.407.248.908 / Rp. 43.357.849.742.875

 Total Debt to Total Assets ≈ 0.709

2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio):

 Debt to Equity Ratio = Liabilitas / Ekuitas

 Debt to Equity Ratio = Rp. 30.704.407.248.908 / Rp. 12.653.442.493.967

 Debt to Equity Ratio ≈ 2.429

3. Time Interest Earning Ratio

 TIER = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Beban Bunga

 TIER = Rp. 566.283.934.827 / Rp. 962.670.986.361

 TIER = 0.588

D. Posisi Profitabilitas:

1. Rasio ROE (Return on Equity)

 ROE = Laba Bersih / Ekuitas x 100%


 ROE = (Rp. 435.325.081.365 / Rp. 12.653.442.493.967) x 100%

 ROE = 3.44%

2. Rasio ROA (Return on Assets):

 ROA = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%

 ROA = (Rp. 435.325.081.365 / Rp. 43.357.849.742.875) x 100%

 ROA ≈ 1.00%

3. Gross Profit Margin

 GPM = Laba Kotor / Penjualan x 100%

 GPM = (Rp. 247.188.617.350 / Rp. 10.456.828.821.565) x 100%

 GPM = 2.36%

4. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Profit Margin):

 Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%

 Net Profit Margin = (Rp. 435.325.081.365 / Rp. 10.456.828.821.565) x 100%

 Net Profit Margin ≈ 4.16%

Analisa:

1. Posisi Likuiditas:

 Net Working Capital (NWC): NWC yang negatif (-Rp. 7.28 T) menunjukkan bahwa
kewajiban jangka pendek melebihi aset lancar, yang bisa menjadi indikator potensial
masalah likuiditas.

 Current Ratio: Dengan nilai 0.2417, perusahaan memiliki kemampuan yang sangat
terbatas untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar.

 Quick Ratio: Ratio negatif (-0.0357) menunjukkan bahwa perusahaan mungkin


menghadapi kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan
persediaan atau prepaid expense.

 Average Collection Period (ACP): ACP yang relatif tinggi (58.82 hari) menunjukkan bahwa
perusahaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan piutang usaha.

2. Rasio Aktivitas:

 OIROI (Operating Income Return on Investment): Tingkat pengembalian investasi


operasional yang rendah (1.52%) bisa menjadi perhatian, dan perusahaan mungkin
perlu meningkatkan efisiensi operasionalnya.

 Operating Profit Margin (OPM): OPM sebesar 5.41% menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki margin laba operasional yang relatif rendah.
 Total Asset Turnover (TAT): TAT yang tinggi (1.30) menunjukkan bahwa perusahaan
efisien dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

 Accounts Receivable Turnover (ART): ART yang tinggi (8.09) menunjukkan bahwa
perusahaan efisien dalam mengumpulkan piutang usaha.

 Inventory Turnover (IT): IT yang tinggi (9,710) menunjukkan bahwa persediaan


perusahaan berputar dengan cepat.

3. Posisi Manajemen Utang:

 Total Debt to Total Assets (DER): DER yang tinggi (0.709) mengindikasikan tingginya
proporsi utang terhadap total aset, yang bisa meningkatkan risiko keuangan.

 Debt to Equity Ratio: Rasio ini yang tinggi (2.429) menunjukkan tingginya tingkat utang
perusahaan dibandingkan dengan ekuitasnya.

 Time Interest Earning Ratio (TIER): TIER yang rendah (0.588) menunjukkan bahwa
perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam menutupi beban bunga dari laba
operasionalnya.

4. Posisi Profitabilitas:

 Return on Equity (ROE): ROE yang rendah (3.44%) menunjukkan bahwa pengembalian
investasi untuk pemegang saham tidak optimal.

 Return on Assets (ROA): ROA yang rendah (1.00%) menunjukkan bahwa perusahaan
tidak efisien dalam menghasilkan keuntungan dari total asetnya.

 Gross Profit Margin (GPM): GPM yang sangat rendah (2.36%) menunjukkan bahwa
perusahaan mungkin menghadapi tantangan dalam mengelola biaya produksi.

 Net Profit Margin: Net Profit Margin yang rendah (4.16%) menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki margin keuntungan bersih yang terbatas.
ANALISIS RASIO
PT SMATFREN TBK 2022
A. Posisi Likuiditas:

1. NWC

 NWC = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek

 NWC = Rp. 2.364.667.930.207 − Rp. 8.658.869.351.727

 NWC = −Rp.6.294.201.421.520

2. Rasio Lancar (Current Ratio):

• Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

• Current Ratio = Rp. 2.364.667.930.207 / Rp. 8.658.869.351.727

• Current Ratio = 0.273

3. Quick Ratio:

• Quick Ratio = Aset Lancar – Persediaan – Prepaid Expense / Liabilitas Jangka Pendek

• Quick Ratio = Rp. 22.364.667.930.207 – Rp. 125.892.127.550 – Rp. 1,648,749,402,663 /


Rp. 8.658.869.351.727

• Quick Ratio = −0.183

4. Average Collection Period

 ACP = Jumlah Hari Satu Periode X Piutang Usaha Rata – Rata / Laba Tahun Berjalan

 ACP = 365 x Rp. 125,440,746,966 / Rp. 1.064.304.591.187

 ACP = 42.88 hari

B. Rasio Aktvitas

1. OIROI

 OIROI = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Investment x 100

 OIROI = Rp. 1.076.475.513.296 / Rp. 39.889.354.155.800 x 100

 OIROI = 2.70%

2. Operating Profit Margin

 OPM = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Penjualan X 100

 OPM = Rp. 1.076.475.513.296 / Rp. 11.202.578.877.954 x 100

 OPM = 9.62%
3. Total Aset Turnover

 TAT = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Total Aset

 TAT = Rp. 1.076.475.513.296 / Rp. 46.492.367.225.786

 TAT = 2.32

4. Accounts Receivable Turnover

 ART = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak / Piutang Usaha Rata - Rata

 ART = Rp. 1.076.475.513.296 / Rp. 125,440,746,966

 ART = 8.58

5. Inventory Turnover

 IT = Beban Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan

 IT = Rp. 10.579.456.777.092 / 125.892.127.550

 IT = 84.02

C. Posisi Manajemen Utang:

1. Rasio Utang Total terhadap Aset Total (DER):

 Total Debt to Total Assets = Liabilitas / Total Aset

 Total Debt to Total Assets = Rp. 30.732.855.026.797 / Rp. 46.492.367.225.786

 Total Debt to Total Assets ≈ 0.6628

2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio):

 Debt to Equity Ratio = Liabilitas / Ekuitas

 Debt to Equity Ratio = Rp. 30.732.855.026.797 / Rp. 15.759.512.198.989

 Debt to Equity Ratio ≈ 1.9482

3. Time Interest Earning Ratio

 TIER = Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Beban Bunga

 TIER = Rp. 1.076.475.513.296 / Rp. 1.048.162.647.612

 TIER = 1.0267

D. Posisi Profitabilitas:

1. Rasio ROE (Return on Equity)

 ROE = Laba Bersih / Ekuitas x 100%


 ROE = (Rp. 1.064.304.591.187 / Rp. 15.759.512.198.989) x 100%

 ROE = 6.75%

2. Rasio ROA (Return on Assets):

 ROA = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%

 ROA = (Rp. 1.064.304.591.187 / Rp. 46.492.367.225.786) x 100%

 ROA ≈ 2.29%

3. Gross Profit Margin

 GPM = Laba Kotor / Penjualan x 100%

 GPM = (Rp. 623.122.100.862 / Rp. 11.202.578.877.954) x 100%

 GPM = 5.56%

4. Rasio Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Profit Margin):

 Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%

 Net Profit Margin = (Rp. 1.064.304.591.187 / Rp. 11.202.578.877.954) x 100%

 Net Profit Margin ≈ 9.50%

Analisis:

A. Posisi Likuiditas:

1. NWC (Net Working Capital): NWC yang negatif (-Rp.6.29 Triliun) menunjukkan bahwa
perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dengan aset lancarnya.

2. Current Ratio: Current ratio sebesar 0.273 menandakan bahwa perusahaan memiliki
keterbatasan likuiditas dan mungkin kesulitan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

3. Quick Ratio: Quick ratio yang negatif (-0.183) menunjukkan ketidakmampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan persediaan.

4. Average Collection Period (ACP): ACP yang relatif rendah (42.88 hari) menunjukkan perusahaan
efisien dalam mengumpulkan piutang usahanya.

B. Rasio Aktivitas:

1. OIROI (Operating Income Return on Investment): OIROI sebesar 2.70% menunjukkan efisiensi
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi yang dimiliki.

2. Operating Profit Margin (OPM): OPM sebesar 9.62% menandakan bahwa perusahaan mampu
mempertahankan laba operasional yang relatif tinggi dari penjualan.
3. Total Aset Turnover (TAT): TAT yang tinggi (2.32) mengindikasikan bahwa perusahaan efisien
dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

4. Accounts Receivable Turnover (ART): ART yang tinggi (8.58) menunjukkan bahwa perusahaan
efektif dalam mengelola piutang usahanya.

5. Inventory Turnover (IT): IT yang tinggi (84.02) menandakan perputaran persediaan yang cepat,
yang dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan.

C. Posisi Manajemen Utang:

1. Total Debt to Total Assets (DER): DER sebesar 0.6628 menunjukkan tingkat penggunaan utang
yang moderat untuk pembiayaan aset.

2. Debt to Equity Ratio (D/E): D/E ratio sebesar 1.9482 menandakan bahwa sebagian besar
pembiayaan perusahaan berasal dari utang.

3. Time Interest Earning Ratio (TIER): TIER sebesar 1.0267 menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar bunga dengan laba yang dihasilkan.

D. Posisi Profitabilitas:

1. ROE (Return on Equity): ROE sebesar 6.75% mengindikasikan tingkat pengembalian yang relatif
rendah pada ekuitas perusahaan.

2. ROA (Return on Assets): ROA sebesar 2.29% menunjukkan efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan laba dari total aset yang dimilikinya.

3. Gross Profit Margin (GPM): GPM sebesar 5.56% menunjukkan persentase laba kotor dari
penjualan, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.

4. Net Profit Margin: Net Profit Margin sebesar 9.50% menunjukkan persentase laba bersih dari
penjualan, menandakan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya-biaya operasional.

Anda mungkin juga menyukai