Anda di halaman 1dari 24

Fluida tak Bergerak

 Fluida = zat alir = zat yang dapat mengalir (cair


dan gas)
 Ilmu yang mempelajari fluida yang tak bergerak =
Hidrostatika

Massa Jenis atau Rapat Jenis

1 liter 1 liter
Air Alkohol

 Massa 1 liter air = 1000 gram


Massa 1 liter alkohol = 790 gram
 Untuk volume yang sama (1 liter) ternyata
massa air dan alkohol berbeda.
 Besaran yang menunjukkan perbandingan antara
massa dan volume = massa jenis.
 Massa jenis suatu benda adalah massa benda
dibagi dengan volumenya.
m
ρ
V
dimana : m = massa (kg)
V = volume (m3)
 = massa jenis (kg/m3 = kg m-3)
satuan massa
Satuan massa jenis = satuan volume

1
kg
= m3
= kgm-3

Tabel 1 Massa Jenis Beberapa Zat


Nama Zat Massa Jenis ()
dalam g/cm3 dalam kg/m3
Air (4oC) 1,00 1000
Alkohol 0,80 800
Raksa 13,60 13600
Aluminium 2,70 2700
Besi 7,90 7900
Emas 19,30 19300
Kuningan 8,40 8400
Perak 10,50 10500
Platina 21,45 21450
Seng 7,14 7140

Contoh soal 1 :
Sepotong emas yang bentuknya tidak teratur akan
ditentukan massanya. Emas dimasukkan ke dalam
gelas ukur yang sebelumnya telah berisi air. Ternyata
skala yang ditunjukkan oleh permukaan air dalam
gelas ukur bertambah 3,75 cm3. Bila massa jenis emas
= 19,3 g/cm3, berapakah massa dari emas tersebut ?

Diket :
V = 3,75 cm3
 = 19,3 g/cm3

2
Ditanya : m
Jawab :
m
ρ
V  m = *V
= (19,3 g/cm3)(3,75 cm3)
= 72,375 g

Contoh soal 2 :
Sebuah logam paduan (alloy) dibuat dari 0,04 kg
logam A dengan massa jenis 8000 kg/m3 dan 0,10 kg
logam B dengan massa jenis 10000 kg/m3. Hitung
massa jenis rata-rata logam paduan itu.

Diket :
mA = 0,04 kg; A = 8000 kg/m3
mB = 0,10 kg; B = 10000 kg/m3
Ditanya :  logam paduan ?
Jawab :
Massa total logam paduan = mA + mB
= 0,04 + 0,10 = 0,14 kg
m m
Karena rumus ρ  V atau V   maka :
Volume total logam paduan
= VA + VB
m m 0,04 0,10
= ρ ρ = 8000  10000

A

A
B

B
0,04(5)  0,10(4) 0,2  0,4 0,6
= 40000 = 40000 = 40000
0,14
m
Jadi massa jenis logam paduan = V = 0,6
40000
(0,14)( 40000)
= 0,6
= 9333 kg/m3

3
Tekanan dalam Fluida
 Fluida yang ditempatkan dalam suatu tempat akan
mengerjakan gaya pada tempat-tempat yang
tersentuh olehnya.

Gambar 1. Arah gaya


tekan fluida adalah tegak
lurus pada permukaan

 Perbandingan antara besar gaya tekan fluida


dengan luas permukaan yang ditekannya disebut
dengan tekanan dalam fluida.
F
A atau F = p * A
p

dimana : F = gaya tekan (N)


A = luas permukaan (m2)
p = tekanan (N/m2 = Pascal)

F = pA Gambar 2. Gaya tekan


fluida adalah tegak lurus
permukaan dan besar
Fluida sama dengan p * A
A

4
satuan gaya newton
Satuan tekanan = satuan luas = meter = pascal
2

Contoh soal 3 :
Sebuah kaca jendela dengan luas 0,20 m2 ditekan oleh
Udara bertekanan 1,00 x 105 N/m2 di sisi luarnya.
Berapa besar gaya yang dikerjakan oleh udara tersebut

Diket :
A = 0,20 m2
p = 1,00 x 105 N/m2 Jendela F
Ditanya : F (gaya)
Jawab :
F = p*A = (1,00 x 105 N/m2)(0,20 m2)
= 0,20 x 105 N

5
Contoh soal 4 :
Sebuah kasur air ukuran 2 m x 2 m dan tebal 30 cm.
(a) Hitung beratnya
(b) Hitung tekanan yang dilakukan kasur air pada
lantai ketika kasur diam pada posisi normal.
Anggap bahwa seluruh permukaan bawah dari
kasur bersentuhan dengan lantai. Ambil g = 10
m/det2; massa jenis air = 1000 kg/m3
Jawab :
(a) Panjang = lebar = 2 m ; tebal = 30 cm = 0,3 m
Volume kasur = panjang x lebar x tebal
= 2 x 2 x 0,3 = 1,2 m3
Massa kasur = V = (1000)(1,2) = 1200 kg
Berat kasur = mg = (1200)(10) = 12000 N
(b)

Air
lantai

w
Berat kasur air (w) = 1200 N; luas permukaan
kasur yang bersentuhan dengan lantai (A) = 2 x 2 =
4 m2, jadi tekanan yang dikerjakan kasur pada
lantai adalah
F 1200 N
p = A = 4 = 3000 m 2

6
Tekanan Hidrostatis
Tekanan yang dihasilkan oleh fluida setinggi h
diukur dari permukaannya.

Air setinggi h yang ditempatkan


dalam sebuah bejana berbentuk
A silinder. Luas penampang silin-
der = A. Berapa besar tekanan
h hidrostatis air setinggi h ini ?
A
Besar tekanan fluida :
F
p= A (*1)
F

Jadi alas bejana akan ditekan oleh gaya F dalam


arah tegak lurus.
Gaya F ini tidak lain adalah gaya berat dari air.
F = w = mg (*2)
Massa air = m = *V (*3)
Volume air = V = luas penampang x tinggi air
=Axh
Masukkan nilai V ke persamaan (*3) :
m = *V =  * Ah
Masukkan nilai m ke persamaan (*2) :
F = m * g =  Ah * g
Masukkan nilai F ke persamaan (*1) :
F ρAh  g
p = A = A = hg

7
 Tekanan hidrostatis fluida pada kedalaman h dari
suatu bidang acuan :
p = gh (*4)
dimana : p = tekanan hidrostatis (N/m2)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasi (m/det2)
h = kedalaman fluida diukur dari suatu
bidang acuan (m)

 Dalam persamaan p = gh hanya tekanan oleh


fluida yang diperhatikan. Sedangkan di permukaan
fluida bekerja tekanan udara luar. Tekanan udara
luar harus ditambahkan bila ingin menghitung
tekanan pada suatu kedalaman tertentu dari permukaan fluida.
Tekanan dalam fluida pada
suatu kedalaman h yang
diukur dari permukaannya
dimana-mana sama dan
h dirumuskan oleh :

p = ppermukaan + phidrostatis
p = p0 +gh
dimana : p = tekanan pada kedalaman h diukur
dari permukaan fluida
p0 = tekanan udara luar (1 atm = 76 cm
Hg)
gh = tekanan hidrostatis fluida setinggi h

8
 Alat untuk mengukur tekanan udara luar =
barometer air raksa.
Tekanan udara luar p0 = tekan-
an hidrostatis air raksa setinggi
h. Hal ini disebabkan titik A dan
B terletak pada satu bidang
horizontal dan dalam fluida
yang sejenis.
pB = pA
pA = p0 ; pB =  g h
Dengan demikian tekanan udara luar :
p0 =  g h
dimana : p0 = tekanan udara luar (cm Hg atau atm)
 = massa jenis air raksa (13,6 g/cm3)
g = gravitasi (9,8 m/det2)
h = tinggi air raksa dalam pipa kapiler
(cm atau m)

Tekanan udara luar diukur dalam satuan atmosfir


(atm) atau cm Hg dimana 1 atm = 76 cm Hg
Hubungan satuan atm dan N/m2
Dari persamaan p0 =  g h
1 atm = (13,6 x 103)(9,8)(0,76)N/m2
1 atm = 1,013 x 105 N/m2
1 atm  1 x 105 N/m2

9
Contoh soal 5 :
Perhatikan tabung silinder yang
berisi air dengan massa jenis 1
gr/cm3 seperti pada gambar.
Tentukan :
h (a) Tekanan hidrostatis air
pada kedalaman 30 m dari
per-mukaan air dalam
tabung
(b) Tekanan pada kedalaman
30 m dari permukaan air
bila tekanan udara luar = 1
atm.

Diket :  = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3


h = 30 m
g = 10 m/det2 (asumsi)
Ditanya : (a) ph (tekanan hidrostatis) ; p1
Jawab :
(a) Dari persamaan tekanan hidrostatis diperoleh
ph =  g h
= (1000)(10)(30) dalam sistem SI
= 300000 N/m2 = 3 x 105 N/m2
= 3 atm
(b) Tekanan udara luar = p0 = 1 atm = 1 x 105 N/m2
Dari persamaan tekanan dalam fluida :
p1 = p0 +  g h
= (1 x 105) + (3 x 105)
= 4 x 105 N/m2 = 4 atm

10
Paradoks Hidrostatis
Tabung-tabung dari berbagai
bentuk dan ukuran yang di-
hubungkan besama. Isi salah
satu tabung dengan air, ter-
nyata air dalam tabung-tabung
mencapai permukaan yang
sama tinggi  paradoks
hidro-statis
Paradoks hidrostatis = peristiwa sama tingginya
permukaan fluida dalam berbagai tabung yang
berbeda bentuk dan ukurannya.
Dalam peristiwa paradoks hidrostatis tinggi fluida
dalam tabung tidak dipengaruhi bentuk dan ukuran
tabung.
Persamaan tekanan hidrostatis : p =  g h
Bila diterapkan pada titik-titik 1, 2 ,3, 4, 5 :
p1 = p2 = p3 = p4 = p5
 g h1 =  g h2 =  g h3 =  g h4 =  g h5 :  g
h1 = h2 = h3 = h4 = h5
Jelas permukaan air dalam kelima tabung adalah
sama tingginya tidak tergantung pada bentuk dan
ukuran tabung.

11
Hukum Pascal
Pada penyemprot serangga,
tutup lubang yang ada, buat
beberapa lubang yang sama
besar pada dinding penyem-
prot. Isi penyemprot dengan air
sampai penuh, kemudian tekan
pengisap dengan cepat. Ter-
nyata air memancar ke luar
dari lubang-lubang pada din-
ding penyemprot sama kuat-
nya.
 Gaya yang menekan air dalam penyemprot
diteruskan ke segala arah sama besar. Gejala
seperti ini pertama kali ditemukan Blaise Pascal
 Hukum Pascal :
Tekanan yang diberikan kepada fluida yang
memenuhi sebuah ruangan tertutup diteruskan oleh
fluida dengan sama kuatnya ke segala arah, tanpa
mengalami pengurangan.
F1

Pengisap A1 A2

F2

Air

12
 Sebuah bejana yang memiliki dua kaki dengan luas
penampang A1 dan A2 diisi dengan air dan
permukaan air pada kedua kaki ditutup dengan
pengisap.
 Tampak permukaan air pada kedua kaki sama
tingginya.
 Bila pengisap ditekan pada kaki yang kecil dengan
gaya F1, tampak pengisap pada kaki yang besar
terdorong ke atas. Ini berarti ada gaya F2 yang
bekerja pada pengisap A2 dengan arah ke atas.
Berapa besar gaya F2 ?
 Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan ini akan
diteruskan ke segala arah dengan sama kuatnya.
Jadi
p1 = p2
F F
A
1

1
= A
2

2
A2
F2 = A1 x F1
dimana : A1 = luas penampang pengisap 1
A2 = luas penampang pengisap 2
F1 = gaya yang dikerjakan pada pengisap 1
F2 = gaya yang dikerjakan pada pengisap 2
 Manfaat prinsip hukum Pascal ini banyak
digunakan pada alat pengangkat mobil, dongkrak
mobil, meja-meja operasi rumah sakit, kursi dokter
gigi dsb.

13
Hukum Archimedes
Waktu menimba air, timba terasa ringan di dalam
air, tapi sewaktu timba diangkat di udara terasa
berat  Archimedes
Fa

Udara Air

w = mg
w = mg
wudara = w = mg, tapi dalam air :
wair = w – Fa
= mg – Fa  wair < wudara

Hukum Archimedes :
Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya atau
sebagian ke dalam fluida akan mengalami gaya ke
atas yang = dengan berat fluida yang dipindahkan-
nya.
Fa = sf * Vb
Fa = fg * Vb
dimana : sf = berat jenis fluida (N/m3)
Vb = volume benda yang tercelup dalam
fluida (m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasi (m/det2)
Fa = gaya ke atas (N)

14
Mengapung, Melayang dan Tenggelam
Mengapung Melayang Tenggelam

benda < zat cair benda = zat cair benda > zat cair

Tegangan Permukaan
Pada permukaan zat cair ada tegangan  tegangan
permukaan.
Adanya tegangan permukaan menyebabkan nyamuk
dapat hinggap di atas permukaan air.

Tegangan permukaan () ialah besar gaya (F) yang


dialami pada permukaan zat cair per satuan panjang
( )
F
= 

Kapilaritas

15
 Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair
dalam tabung atau pembuluh yang sempit yang
dimasukkan sebagian ke dalam zat cair.
Gejala kapiler dalam kehidupan sehari-hari terdapat
antara lain pada :
- kenaikan minyak melalui sumbu lampu
minyak tanah
- basahnya dinding-dinding rumah pada musim
hujan
- naiknya air tanah melalui pembuluh kayu

(a) Permukaan air dalam (b) Permukaan air raksa


pipa kapiler dalam pipa kapiler

Air membasahi dinding sedangkan air raksa tidak


membasahi dinding. Hal ini disebabkan gaya tarik
menarik antara partikel-partikel.
- Gaya tarik menarik antara partikel-partikel
zat yang sejenis = kohesi
- Gaya tarik menarik antara partikel-partikel
yang tidak sejenis = adhesi
Kohesi dan adhesi inilah yang berperanan penting
dalam pembentukan permukaan zat cair.

16
Gaya kohesi antara partikel-
Gaya kohesi antara partikel-
partikel air (Fk) < gaya adhesi
partikel air raksa (Fk) > gaya
antara partikel air dan partikel
adhesi antara partikel air raksa
kaca (Fa)  gaya resultan (F)
dan partikel kaca (Fa)  gaya
akan mengarah ke luar. Supaya
resultan (F) akan mengarah ke
terdapat keseimbangan maka dalam. Supaya terdapat keseim-
permukaan zat cair harus tegak
bangan maka permukaan air
lurus pada gaya resultan (F).
raksa harus tegak lurus pada
Karena itulah permukaan airgaya resultan (F). Karena itulah
dalam tabung akan cekung permukaan air raksa dalam
(meniskus cekung) dan mem- tabung akan cembung (menis-
basahi dinding. kus cembung) dan tidak mem-
basahi dinding.
 Singkatnya zat cair mem-  Singkatnya zat cair mem-
basahi dinding bila gaya basahi dinding bila gaya
adhesi > gaya kohesi adhesi < gaya kohesi

Rumus kapilaritas :
2  cos 
h = gr dimana :
h = kenaikan/penurunan zat cair pada pipa (m atau cm)
 = tegangan permukaan (N/m atau dyne/cm)
 = sudut kontak (o)
 = massa jenis zat cair (kg/m3 atau gr/cm3)
g = percepatan gravitasi (m/det2 atau cm/det2)
r = jari-jari pipa (tabung) kapiler (M atau cm)

17
 Secara umum ada 2 macam fluida :
- Fluida ideal
- Fluida sejati

Fluida Ideal
 Sifat fluida ideal :
- tidak kompresibel (tidak mengalami perubahan
volume) karena tekanan
- ketika bergerak tidak mengalami gesekan
- alirannya stasioner (aliran fluida yang kecepatan
pada titik-titik tertentu konstan)

 Persamaan Kontinuitas :
Persamaan kontinuitas (hukum kekekalan massa)
berlaku di dalam fluida bergerak:
Rumus :
A1 V1 = A2 V2
A1 dan A2 = luas penampang pada keadaan 1 dan 2
V1 dan V2 = kecepatan pada keadaan 1 dan 2

A.V = debit (Q) = jumlah zat cair yang mengalir


lewat suatu penampang tiap detik

 Persamaan (Asas) Bernoulli :

18
Keadaan 1 dan 2 dihu-
bungkan oleh persamaan
Bernoulli

p1 + ½  V12 +  g h1= p2 + ½  V22 +  g h2


p1 dan p2 = tekanan di titik 1 dan 2 (N/m2)
V1 dan V2 = kecepatan aliran di titik 1 dan 2
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/det2)
h1 dan h2 = ketinggian titik 1 dan 2 (m)

Persamaan Bernoulli dapat dipakai untuk


mengukur kecepatan fluida (zat cair atau gas)
seperti pada :
- venturi meter
- pipa pitot

Fluida Sejati
Disini yang dibahas hanya fluida sejati yang tidak
bergerak (hanya membahas gesekan fluida saja)
 Sifat fluida sejati :
- kompresibel (volumenya berubah/massa jenisnya
bertambah bila ditekan)
- mempunyai viskositas (gesekan dalam fluida)
- alirannya tidak stasioner (turbulen)

19
Jika benda dengan jari-jari
r dimasukkan dalam suatu
fluida maka benda terse-
but akan jatuh dan diper-
cepat, sampai suatu saat
kecepatannya maksimum.
Pada kecepatan maksi-
mum (Vmax) ini benda
akan bergerak beraturan
sebab gaya beratnya sudah
diimbangi gaya gesek
fluida.
Besar gaya gesek (gaya stokes) fluida :
Fs = 6  r V
V = kecepatan benda (m/det)
 = viskositas fluida (N det/m2)

Hubungan antara tekanan p pada sembarang titik


dalam zat alir dengan letak titik y. Jika zat alir
dalam keseimbangan maka semua unsur dari
volumenya juga dalam keseimbangan.

(p + dp)A
dy  .
dw

y pA

20
(p + dp)A

Luasnya A

dw
Tebalnya dy
pA
Pandanglah unsur berbentuk lapisan sangat tipis
yang tebalnya dy dan luas permukaannya A. Bila
massa jenis zat alir   massa unsur = Ady
 berat dw = gdy
Gaya yang dikerjakan pada unsur oleh zat alir
sekelilingnya, selalu tegak lurus permukaan unsur.
Karena simetri  gaya resultan horizontal = 0
Gaya ke atas pada permukaan sebelah bawah = pA
Gaya ke bawah pada permukaan sebelah atas
= (p + dp)A.
Karena dalam kesetimbangan :
Fy = 0 atau
pA – (p + dp)A  gAdy = 0
p – (p + dp) =  gdy
dp =  gdy
dp
dy =  g

21
22
Syarat Mengapung :
Fa
hb
Bila benda dalam keadaan di-
am (setimbang), maka resul-
hbf tan gaya yang bekerja pada
benda = 0.
F = 0
+Fa – w = 0
Fa = 0

23
24

Anda mungkin juga menyukai