Prodi : D3 Keperawatan
Untuk Soal 1 – 5 , pilihlah jawaban yang paling tepat dan uraikan alasan saudara
memilih jawaban tersebut
( bobot masing masing no adalah 2 )
a. Care Giver
b. Advocat
c. Conselor
d. Educator
e. Reseacher
Untuk Soal no 6 -7 adalah kasus, selesaikan dengan analisa masalah dan proses
pemecahan masalahnya
Bobot ( masing masing no adalah 10 )
6. Seorang klien di rawat dengan luka decubitus daerah bokong nya dengan luas
ukuran 10 cm x 5 cm.
Kondisi luka klien bau dan ada pusnya. Saat perawat A dan B melakukan ganti
balutan mereka selalu mengeluh karena baud an jijik. Terkadang mereka
bergumam bahwa penyakit klien ini sungguh menyedihkan dan menjijikkan.
Sementara klien tidak pernah tau kenapa ia memiliki luka seperti itu.
Perawat mengganti balutan tanpa menutup skriin ruangan dan juga
mengatakan pada klien jangan teriak kesakitan saat perban dibuka.
7. Klien wanita 45 tahun sedang dirawat dalam kondisi histeria, karena baru saja
mengalami kecelakaan lalu lintas dengan keluarganya. Saat ini suami dan anak
klien di nyatakan meninggal dunia. Klien berteriak teriak tidak percaya bahawa
kejadian ini terjadi pada dirinya.. saat klien tenang.. ia mengatakan pada
perawat.. lebih baik ia menyusul anak dan suaminya.
Sampai keesokan harinya klien tidak mau menyaksikan proses memandikan
jenasah bahkan sampai penguburannya.
Pada orang yang hanya berbaring di tempat tidur, biasanya akan terbentuk luka di
belakang dan samping kepala, tulang belikat, pinggul, tulang ekor atau punggung
bagian bawah, tumit, pergelangan kaki, dan bagian belakang lutut.
Berdasarkan tingkatan keparahannya, berikut ini merupakan karakteristik luka
yang muncul pada penderita ulkus dekubitus:
Tingkat 1: perubahan warna pada daerah kulit tertentu, misalnya menjadi
kemerahan atau kebiruan, disertai dengan rasa sakit atau gatal pada area kulit
tersebut.
Tingkat 2: luka lecet atau luka terbuka di area yang terdampak.
Tingkat 3: luka terbuka hingga beberapa lapisan kulit yang lebih dalam (ulkus
kulit).
Tingkat 4: luka terbuka yang sangat dalam hingga mencapai otot dan tulang.
(b). -kewajiban perawat : Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan
sabun yang tidak mengandung alkohol dan pewangi, kemudian langsung
keringkan. Jika sudah muncul luka terbuka, ulkus dekubitus perlu ditutup dengan
perban, agar luka tidak terinfeksi dan kulit di sekitarnya tetap kering.
Ganti perban secara berkala, dan bersihkan luka dengan air garam fisiologis
(cairan infus saline) setiap mengganti perban.
- kewajiban klien : Posisi tubuh penderita perlu diubah secara berkala. Apabila
menggunakan kursi roda, pindahkan tumpuan berat badan ke sisi yang lain setiap
15 menit atau ganti posisi setiap jam. Jika penderita berada di tempat tidur,
gantilah posisi setiap 2 jam.
Dokter juga akan menyarankan penggunaan kasur antidekubitus. Kasur ini dapat
mengurangi tekanan pada area kulit tertentu, dan menjaga aliran udara ke area
tersebut tetap baik. Meski begitu, posisi penderita tetap perlu diubah secara
berkala.
7. (a). Setelah menyampaikan berita kematian, berikan kesempatan kepada
keluarga pasien untuk menyalurkan reaksi terhadap kabar buruk tersebut. Dokter
sebaiknya berdiam sejenak bersama keluarga pasien dengan gestur yang
menunjukkan empati. Jika keluarga sudah dapat terbuka untuk berbicara, maka
dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
Menjelaskan penyakit dan usaha yang sudah dilakukan tim dokter untuk
menyelamatkan pasien
Memberikan apresiasi terhadap usaha keluarga pasien dalam mencari
pengobatan, untuk meringankan keluarga pasien yang mungkin merasa bersalah
Pada kasus pasien yang meninggal setelah mengalami koma, dapat dijelaskan
bahwa pasien meninggal dalam keadaan damai dan tidak merasakan sakit
Jika keluarga pasien adalah keluarga yang religius maka dapat disampaikan bahwa
seluruh tim dokter telah berusaha maksimal, tetapi Tuhan yang menentukan.
Jika keluarga pasien belum bisa menerima dan menyalahkan pihak rumah sakit,
sebaiknya dokter tetap tenang dan tidak langsung merespon. Pada umumnya
keluarga pasien akan meminta maaf ketika mereka sudah dapat mengendalikan
emosinya.
(b). Maintaining Belief
Yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap peristiwa hidup
dan masa-masa transisi dalam hidupnya. Memelihara dan mempertahankan
keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari caring dalam praktek
keperawatan.
Subdimensi:
a. Believing in
Perawat menanggapi apa yang klien rasakan dan percaya bahwa perasaan –
perasaan tersebut bisa terjadi dan wajar terjadi pada siapapun yang sedang dalam
masa transisi.
b. Offering a hope-filled attitude
Menunjukkan perilaku bahwa perawat sepenuhnya peduli/care terhadap
masalah yang dialami dengan sikap tubuh, kontak mata dan intonasi bicara
perawat.
c. Maintaining realistic optimism
Menjaga dan menunjukan optimisme perawat dan harapan terhadap apa yang
menimpa klien secara realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien
mempunyai optimisme dan harapan yang sama.
d. Helping to find meaning
Membantu klien menemukan makna akan masalah yang terjadi sehingga klien
perlahan – lahan menerima bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang
dialami klien.
e. Going the distance (menjaga jarak)
Semakin jauh menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan
sebagai perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah kepercayaan klien
sepenuhnya terhadap perawat dan responsibility serta caring secara total oleh
perawat kepada klien