Metode Sadar
Metode Sadar
METODE PELAKSANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seiring dengan miningkatnya kunjungan wisata di daerah Pesanggaran dan sekitarnya serta adanya
pertambangan emas di daerah Tumpang Pitu, sehingga volume kendaraan yang melintasi Ruas Jalan Jajag -
Pesanggaran meningkat pula baik dari volume kendaraan maupun jenis kendaraan yang melintasi ruas jalan
tersebut. Sedangkan kondisi existing di ruas jalan tersebut baik lebar jalan maupun kondisi jalan kurang
mendukung untuk dilintasi kendaraan berat. Rekonstruksi dan pelebaran Jalan Jajag-Simpang Lima Petahunan-
Pesanggaran (Link. 224) sangat mendesak.
Paket Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima petahunan - Pesanggaran (Link.224), i
merupakan kelanjutan dari paket pekerjaan tahun 2017 dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi jalan existing
dan meningkatan aksebilitas dari Kota Jajag ke Pesanggaran atau sebaliknya. Tujuan pekerjaan ini adalah untuk
meningkatkan jalur perekonomian baik antar kota maupun lintas kota disekitar wilayah tersebut.
LOKASI
Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima Petahunan - Pesanggaran (Link.224).
■ Pokja ULP Pokja 109 UPT Pelayanan Pengadaan Barang / Jasa Provinsi Jawa Timur
Div. I
Mobilisasi
Relokasi Tiang Telepon Yang ada
Relokasi Tiang Lampu Penerangan Jalan
Div. UMUM
1.2 Gorong-gorong Persegi Beton Bertulang Pracetak Ukuran 100 Cm x 100 Cm
SKh.1.18(1)a Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 60 Cm x 120 Cm
SKh.1.18(1)h Tutup Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 120 Cm
Div. Drainase III PEKERJAAN TANAH
2.3.(2).a 3.1. (1a) Galian Biasa
2.3.(5).a 3.2. (2a) Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
2.3.(6).a 3.3. (1) Penyiapan Badan Jalan
3.4. (4) Pemotongan pohon diameter 50-75 cm
Div. V. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5.1(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B
5.5(1) CTB (Cement Treated Base)
Div. VI PERKERASAN ASPAL
6.1.(2b) Lapis Perekat (Tack Coat)
6.3.(7a) AC (Laston Atas)
6.3.(8b) ATBL (Laston Atas Levelling)
Div. VII STRUKTUR
m
7.1.(8) Beton Mutu Rendah fc' 15 MPa
7.9.(1) Pasangan Batu
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
DIVISI. I UMUM
1.2 Mobilisasi
Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai program mobilisasi yaitu :
■ Penyediaan Kantor Lapangan (sewa) dengan menunjukkan denah lokasi dan surat perjajian sewa
rumah untuk kantor lapangan
■ Penyediaan Gudang material dan Alat (sewa) dengan menunjukkan denah lokasi dan surat perjanjian
sewa.
■ Penyediaan sarana komunikasi dua arah antara Direksi dan Penyedia Jasa
■ Penyediaan Perlengkapan kantor dengan kriteria dan jumlah yang sesuai dengan daftar kuantitas.
■ Penyediaan 1 unit kendaraan roda empat dan 1 unit kendaraan roda dua minimal tahun 2000 untuk
mobilisasi personil dengan menunjukkan bukti sewa kendaraan dan Dokumentasi foto.
■ Memberikan data/informasi mengenai pembagian tugas yang jelas bagi personil utama proyek dengan
memberikan Struktur Organisasi Proyek, Termasuk Mobilisasi personil Utama Proyek
■ Untuk keperluan Administrasi/Pelaporan Meliputi : Surat Perjajian sewa rumah untuk kantor
lapangan, Gudang Material & Alat, foto copy STNK untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda
dua minimal tahun 2000 Dan Dokumentasi Proyek berupa foto kantor lapangan , Gudang Material &
Alat, serta kendaraan roda empat dan roda dua.
Laboratorium
■ Segera setelah menerima Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa memberikan data dan informasi yang
jelas mengenai sumber material yang akan digunakan. Jika Direksi menyetujui, maka diambil contoh
material secukupnya untuk dibawa ke laboratorium guna pemeriksaan dan pembuatan JMF yang akan
dipakai.
■ Job Mix Formula yang dipakai meliputi : Lapis Resap Pengikat, Lapis Perekat, Laston Atas (ATB), Laston
Atas Levelling (ATBL), Laston (AC), Pasangan Batu dengan Mortar, Lapis Pondasi Agregat Kelas B, Lapis
Pondasi Agregat dengan Cement Treated Sub Base (CTSB), Urugan Pilihan.
■ Penyediaan Peralatan laboratorium yang diperlukan.
■ Target Penyelesaian untuk laboratorium termasuk penyediaan peralatan laboratorium 21 hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.
■ Untuk keperluan Administrasi / Pelaporan adalah Dokumen laboratorium berupa hasil Pengujian dan
JMF.
Rekayasa Lapangan
■ Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja, segera pekerjaan pengukuran lapangan dan melakukan
perhitungan guna Rekayasa Lapangan.
■ Dari data Rekayasa Lapangan dibuat Shop Drawing.
■ Target Penyelesaian untuk Survey Lapangan dan Rekayasa Lapangan maksimal 30 hari kalender sejak
Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.
■ Untuk keperluan Administrasi/Pelaporan adalah Dokumen Rekayasa Lapangan dan Shop Drawing.
a
DIVISI. II DRAINASE
m
2.3.(2}, a Gorong-gorong Persegi Beton Bertulang Pracetak U leu ran, 100 Cm x 100 Cm
* Pada Iqkasi rencana pen.empatan gorong-gorong yang tertutup perkerasan as pal
diperlukan Pemotongan permuksan aspai dengan menggunskan ASPHALT CUTTER,
pelaksanaan pemotongan permukaan aspal.
* Penggajian dilakukan secara mekanis menggunakan excavator dan peralatan lainnya yang
diperlukan.
" Kedalaman galian barus sesuai dengan gainbar rencana atau sesuai dengan petunjuk
direksi pekerjaan.
■ Pada lokasi penggaJian perlu dipasang rambu pering-atan agar tidak meinbehayaken
pengguria jalan.
■ Pembuatan lantai kerja dar[ beton mutu rsndah.
■ Ketebalan lantai kerja sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi
pekerjaan.
■ Setelah satu atau dya hari gprong-gorong pjpa dipas.ang dan disamb.ung dengan cincin
penyambung dari beton.
■ Pembuatan dinding sayap dan tembok kepalg dari pasangan batu atau baton bertulang
seperti yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
■ Timbunan dilakukan dengan material hasil galian atau dengan material iain yang disetuj.ui
direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat VIBRATORY ROLLER.
■ Saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa diberi
tutup. Umumnya digunakan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi. Ketinggian saluran
terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran yang
diinginkan.
■ Untuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman dalam pemasangan.
Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas lapangan agar tidak terjadi kesalahan
penentuan as saluran.
■ Dilaksanakan sepanjang jalur pemasangan & lokasi yang sekiranya akan dijadikan lokasi
penumpukan sementara dari produk precast yang dikirim kelapangan.
■ Penggalian tanah dilakukan secara bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan
panjang pemasangan saluran perhari. Hal ini penting guna menghindari kerusakan tanah
dasar galian apabila turun hujan.
■ Kedalaman galian dan lebar galian disesuaikan dengan kebutuhan (Dalamnya galian =
dasar saluran + tebal saluran + tebal dinding)
■ Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan
jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2
benang dimana yang satu pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk
kelurusan pamasangan saluran.
■ Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah
dikerjakan. Dengan bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat
digunakan Crane atau Excavator dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu
precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir
ke hulu.
■ Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat
dikerjakan dengan Stamper atau lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya
hingga ke finishing surface.
a
*8
DIVISI. III PEKERJAAN TANAH
m
■ Untuk lokasi yang tidak dapat tercapai dengan peralatan pemadat Bary Roller maka dipadatkan
m
dengan penumbuk loncat mekanis (Tamper) minimum seberat 10 Kg. Penghamparan material pada
lokasi tersebut tidak boleh lebih dari 15 cm tebal gembur.
■ Selama pelaksanaan pekerjaan Agregat Klas B, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.
a
*8
Segera setelah pemadatan awal selesai, dilakukan pemadatan tengah (Intermediate) pada suhu ± 125
o
C -145 oC dengan menggunakan pneumatic tire roller 10 ton dengan kecepatan < 10 Km/jam.
Pemadatan akhir ( Finishing Rolling ) segera dilakukan setelah pemadatan tengah selesai dengan
tamdem roller 8 ton dengan kecepatan 3.5 Km/jam. Suhu pemadatan minimum ± 100 oC -125 oC atau
sedikit diatas titik leleh.
Selama penghamparan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
Selama pelaksanaan penghamparan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan menempatkan
petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.
■ Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan Beton Mutu Rendah fc'
15 Mpa yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi pekerjaan.
■ Agregat Kasar dan agrgegat halus, semen dan air dicampur sesuai takaran pada JMF dengan
menggunakan Bacthing plant, alat pengukur Volume atau berat harus dipakai. Pengangkutan ke
lapangan menggunakan Truck Mixer..
■ Truck Mixer menuangkan Beton Mutu Rendah fc' 15 Mpa, penghamparan dengan menggunakan cara
manual. Alat pamadat berupa batang penggetar beton (concrete vibrator), dengan jumlah sesuai
kebutuhan di lapangan (kapasitas produksi harian) sehingga waktu pengikatan beton tidak terlampaui
■ Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan menngunakan alat
bantu
■ Selama pelaksanaan pekerjaan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan menempatkan petugas
pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.
m
m
DIVISI VIII. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
Pekerjaan patok pengarah patok yang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu K175
(15 MPa) yang diberi cat sedemikian rupa mengikuti Spesifikasi dan sesuai gambar dengan tinggi
total sesuai ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut:
1. Patok beton dicetak dilokasi pembuatan, kemudian patok-patok beton dimuat dari lokasi
pembuatan dengan Dump Truck menuju lokasi pemasangan. Patok dipasang dilokasi yang
telah digali yang ditentukan dengan jarak-jarak antara patok mengacu pada gambar rencana.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan alat bantu
BAB III
PENUTUP
Demikian tahapan dan tata cara pelaksanaan Pekerjaan Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag -
Simpang Lima Petahunan - Pesanggaran (Link.224), yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai akhiryang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, sekian dan terima kasih.
KARYA DINAMIS
RD. PANJI
PRIATNA. SE
Direktur Utama