Anda di halaman 1dari 7

*8

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Rekonstruksi dan Pelebaran Jalan Provinsi Jawa Timur


Nama Paket : Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima Petahunan ■
Pesanggaran (Link.224)
Lokasi : Kabupaten Banyuwangi
Provinsi : Jawa Timur

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Seiring dengan miningkatnya kunjungan wisata di daerah Pesanggaran dan sekitarnya serta adanya
pertambangan emas di daerah Tumpang Pitu, sehingga volume kendaraan yang melintasi Ruas Jalan Jajag -
Pesanggaran meningkat pula baik dari volume kendaraan maupun jenis kendaraan yang melintasi ruas jalan
tersebut. Sedangkan kondisi existing di ruas jalan tersebut baik lebar jalan maupun kondisi jalan kurang
mendukung untuk dilintasi kendaraan berat. Rekonstruksi dan pelebaran Jalan Jajag-Simpang Lima Petahunan-
Pesanggaran (Link. 224) sangat mendesak.

MAKSUD DAN TUJUAN

Paket Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima petahunan - Pesanggaran (Link.224), i
merupakan kelanjutan dari paket pekerjaan tahun 2017 dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi jalan existing
dan meningkatan aksebilitas dari Kota Jajag ke Pesanggaran atau sebaliknya. Tujuan pekerjaan ini adalah untuk
meningkatkan jalur perekonomian baik antar kota maupun lintas kota disekitar wilayah tersebut.

LOKASI
Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima Petahunan - Pesanggaran (Link.224).

LINGKUP PEKERJAAN ■ Jenis Pekerjaan antara lain

■ Pokja ULP Pokja 109 UPT Pelayanan Pengadaan Barang / Jasa Provinsi Jawa Timur

■ Alamat Jalan Pahlawan Nomor 116 Surabaya


Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag - Simpang Lima Petahunan
■ Nama Pekerjaan
Pesanggaran (Link.224)
APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2018
■ Sumber Dana

Div. I
Mobilisasi
Relokasi Tiang Telepon Yang ada
Relokasi Tiang Lampu Penerangan Jalan
Div. UMUM
1.2 Gorong-gorong Persegi Beton Bertulang Pracetak Ukuran 100 Cm x 100 Cm
SKh.1.18(1)a Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 60 Cm x 120 Cm
SKh.1.18(1)h Tutup Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 120 Cm
Div. Drainase III PEKERJAAN TANAH
2.3.(2).a 3.1. (1a) Galian Biasa
2.3.(5).a 3.2. (2a) Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
2.3.(6).a 3.3. (1) Penyiapan Badan Jalan
3.4. (4) Pemotongan pohon diameter 50-75 cm
Div. V. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5.1(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B
5.5(1) CTB (Cement Treated Base)
Div. VI PERKERASAN ASPAL
6.1.(2b) Lapis Perekat (Tack Coat)
6.3.(7a) AC (Laston Atas)
6.3.(8b) ATBL (Laston Atas Levelling)
Div. VII STRUKTUR
m
7.1.(8) Beton Mutu Rendah fc' 15 MPa
7.9.(1) Pasangan Batu

Div. VII PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


8.4.(1) Marka Jalan Termoplastik
8.4.(5) Patok Pengarah

BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

DIVISI. I UMUM

1.2 Mobilisasi
Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai program mobilisasi yaitu :
■ Penyediaan Kantor Lapangan (sewa) dengan menunjukkan denah lokasi dan surat perjajian sewa
rumah untuk kantor lapangan
■ Penyediaan Gudang material dan Alat (sewa) dengan menunjukkan denah lokasi dan surat perjanjian
sewa.
■ Penyediaan sarana komunikasi dua arah antara Direksi dan Penyedia Jasa
■ Penyediaan Perlengkapan kantor dengan kriteria dan jumlah yang sesuai dengan daftar kuantitas.
■ Penyediaan 1 unit kendaraan roda empat dan 1 unit kendaraan roda dua minimal tahun 2000 untuk
mobilisasi personil dengan menunjukkan bukti sewa kendaraan dan Dokumentasi foto.
■ Memberikan data/informasi mengenai pembagian tugas yang jelas bagi personil utama proyek dengan
memberikan Struktur Organisasi Proyek, Termasuk Mobilisasi personil Utama Proyek
■ Untuk keperluan Administrasi/Pelaporan Meliputi : Surat Perjajian sewa rumah untuk kantor
lapangan, Gudang Material & Alat, foto copy STNK untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda
dua minimal tahun 2000 Dan Dokumentasi Proyek berupa foto kantor lapangan , Gudang Material &
Alat, serta kendaraan roda empat dan roda dua.

Laboratorium
■ Segera setelah menerima Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa memberikan data dan informasi yang
jelas mengenai sumber material yang akan digunakan. Jika Direksi menyetujui, maka diambil contoh
material secukupnya untuk dibawa ke laboratorium guna pemeriksaan dan pembuatan JMF yang akan
dipakai.
■ Job Mix Formula yang dipakai meliputi : Lapis Resap Pengikat, Lapis Perekat, Laston Atas (ATB), Laston
Atas Levelling (ATBL), Laston (AC), Pasangan Batu dengan Mortar, Lapis Pondasi Agregat Kelas B, Lapis
Pondasi Agregat dengan Cement Treated Sub Base (CTSB), Urugan Pilihan.
■ Penyediaan Peralatan laboratorium yang diperlukan.
■ Target Penyelesaian untuk laboratorium termasuk penyediaan peralatan laboratorium 21 hari
kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.
■ Untuk keperluan Administrasi / Pelaporan adalah Dokumen laboratorium berupa hasil Pengujian dan
JMF.
Rekayasa Lapangan
■ Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja, segera pekerjaan pengukuran lapangan dan melakukan
perhitungan guna Rekayasa Lapangan.
■ Dari data Rekayasa Lapangan dibuat Shop Drawing.
■ Target Penyelesaian untuk Survey Lapangan dan Rekayasa Lapangan maksimal 30 hari kalender sejak
Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.
■ Untuk keperluan Administrasi/Pelaporan adalah Dokumen Rekayasa Lapangan dan Shop Drawing.

SKh.1.18(1)a Relokasi Tiang Telepon Yang ada


Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Relokasi Tiang Telepon yaitu :
■ Berkoordinasi dengan pihak PT. Telkom dan instansi terkait untuk merelokasi Tiang Telepon yang
terkena pekerjaani ini.
SKh.1.18(1)h Relokasi Tiang Lampu Penerangan Jalan
Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Relokasi Tiang PJU yaitu :
Berkoordinasi dengan pihak PT. PLN dan instansi terkait untuk merelokasi Tiang Telepon yang terkena
pekerjaani ini

a
DIVISI. II DRAINASE
m
2.3.(2}, a Gorong-gorong Persegi Beton Bertulang Pracetak U leu ran, 100 Cm x 100 Cm
* Pada Iqkasi rencana pen.empatan gorong-gorong yang tertutup perkerasan as pal
diperlukan Pemotongan permuksan aspai dengan menggunskan ASPHALT CUTTER,
pelaksanaan pemotongan permukaan aspal.
* Penggajian dilakukan secara mekanis menggunakan excavator dan peralatan lainnya yang
diperlukan.
" Kedalaman galian barus sesuai dengan gainbar rencana atau sesuai dengan petunjuk
direksi pekerjaan.
■ Pada lokasi penggaJian perlu dipasang rambu pering-atan agar tidak meinbehayaken
pengguria jalan.
■ Pembuatan lantai kerja dar[ beton mutu rsndah.
■ Ketebalan lantai kerja sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi
pekerjaan.
■ Setelah satu atau dya hari gprong-gorong pjpa dipas.ang dan disamb.ung dengan cincin
penyambung dari beton.
■ Pembuatan dinding sayap dan tembok kepalg dari pasangan batu atau baton bertulang
seperti yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
■ Timbunan dilakukan dengan material hasil galian atau dengan material iain yang disetuj.ui
direksi pekerjaan dan kemudian dipadatkan dengan alat VIBRATORY ROLLER.

2.3.(5).a Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 60 Cm x 120 Cm

■ Saluran dari beton bertulang dengan bentuk penampang huruf U dan juga bisa diberi
tutup. Umumnya digunakan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi. Ketinggian saluran
terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran yang
diinginkan.
■ Untuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman dalam pemasangan.
Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas lapangan agar tidak terjadi kesalahan
penentuan as saluran.
■ Dilaksanakan sepanjang jalur pemasangan & lokasi yang sekiranya akan dijadikan lokasi
penumpukan sementara dari produk precast yang dikirim kelapangan.
■ Penggalian tanah dilakukan secara bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan
panjang pemasangan saluran perhari. Hal ini penting guna menghindari kerusakan tanah
dasar galian apabila turun hujan.
■ Kedalaman galian dan lebar galian disesuaikan dengan kebutuhan (Dalamnya galian =
dasar saluran + tebal saluran + tebal dinding)
■ Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi dengan
jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2
benang dimana yang satu pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk
kelurusan pamasangan saluran.
■ Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah
dikerjakan. Dengan bantuan peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat
digunakan Crane atau Excavator dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu
precast saluran dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir
ke hulu.
■ Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis ) dengan pemadatan dapat
dikerjakan dengan Stamper atau lainnya dengan material yang sesuai persyaratannya
hingga ke finishing surface.

2.3.(6).a Tutup Saluran Beton Bertulang Pracetak Berbentuk U Ukuran 60 Cm x 120 Cm

■ Setelah pemasangan saluran precast maka selanjutnya dilakukan pemasangan tutup


saluran beton bertulang pracetak.

a
*8
DIVISI. III PEKERJAAN TANAH

3.1.(1a) Galian Biasa


Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai pekerjaan Galian Biasa yang
dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi galian Biasa.
Pekerjaan Galian dengan menggunakan excavator sesuai dengan ukuran dan dimensi yang terdapat
dalam shop drawing, Material hasil galian dibuang diluar lokasi pekerjaan yang disetujui direksi
pekerjaan.
Galian juga termasuk akar, batuan dan bahan organis yang mengganggu pekerjaan galian.
Sekelompok Pekerja merapikan hasil galian dengan menggunakan alat bantu dan memperhatikan
kedalaman dan level galian.
Selama pelaksanaan Pekerjaan Galian biasa, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

2. (2a) Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian


Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) mengenai pekerjaan Urugan Pilihan yang
dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi dari Urugan Pilihan.
Wheel Loader memuat material Urugan Pilihan kedalam dump truck di Quary.
Dump Truck memuat material Urugan Pilihan dari Quary ke lokasi pekerjaan. Penempatan material
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelebihan atau material menumpuk terlalu banyak di
lokasi pekerjaan.
Segera setelah material berada dilokasi, dilakukan penghamparan sesuai data hasil Rekayasa
Lapangan. Penghamparan material dengan menggunakan Motor Grader.
Hamparan material Urugan Pilihan dibasahi dengan menggunakan Water Tanker sebelum dilakukan
pemadatan. Pemadatan dengan menggunakan Vibrator Roller. Selama Pemadatan sekelompok
pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Untuk lokasi yang tidak dapat tercapai dengan peralatan pemadat Vibrator Roller maka dipadatkan
dengan penumbuk loncat mekanis (Tamper) minimum seberat 10 Kg. Penghamparan material pada
lokasi tersebut tidak boleh lebih dari 15 cm tebal gembur.
Selama pelaksanaan pekerjaan Urugan Pilihan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

3. (1) Penyiapan Badan Jalan


Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) mengenai pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi dari Penyiapan Badan
Jalan.
Segera setelah dilakukan pekerjaan galian dan level permukaan galian telah rata maka dipadatkan
dengan Vibrator Road Roller.
Water Tanker dipakai untuk membasahi permukaan galian agar dapat maksimal dan kepadatan segera
tercapai.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyiapan Badan Jalan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DIVISI V PERKERSANAN BERBUTIR

5.1.2 Lapis Pondasi Agregat Klas B


■ Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat
Klas B yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi Lapis Pondasi
Agregat Klas B
■ Wheel Loader memuat material Agregat Klas B ke dalam Dump Truck di Quary. Dump Truck memuat
material Agregat Klas B dari Quary ke lokasi pekerjaan. Penempatan material diatur sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi kelebihan atau material menumpuk terlalu banyak dilokasi pekerjaan
■ Segera setelah material berada dilokasi, dilakukan penghamparan sesuai dengan data hasil Rekayasa
Lapangan. Penghamparan material dengan cara manual.
■ Hamparan material agregat klas B dibasahi dengan menggunakan Water Tanker sebelum dilakukan
pemadatan. Pemadatan dengan menggunakan Vibrator Road Roller. Selama pemadatan sekelompok
pekerja akan merapikan tepi hamparandan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

m
■ Untuk lokasi yang tidak dapat tercapai dengan peralatan pemadat Bary Roller maka dipadatkan
m
dengan penumbuk loncat mekanis (Tamper) minimum seberat 10 Kg. Penghamparan material pada
lokasi tersebut tidak boleh lebih dari 15 cm tebal gembur.
■ Selama pelaksanaan pekerjaan Agregat Klas B, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

5.5(1) CTB (Cement Treated Base)


■ Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan CTB (Cement Treated
Base) yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi CTB ( Cement
Treated Base).
■ Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Hopper Batching Plant di Base Camp.
■ Agregat, semen dan air ( kadar air optimum ) dicampur dan diaduk menjadi campuran CTB dengan
menggunakan Batching Plant di Base Camp.
■ Dump Truck mengangkut campuran CTB ke lokasi pekerjaan.
■ Motor Grader menghampar campuran CTB di lokasi pekerjaan
■ Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibrator Roller
■ Selama pelaksanaan pekerjaan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
■ Setelah pemadatan dan perapian selesai dilakukan Curing (perawatan) dengan Prime Coat Aspal
Emulsi.
■ Selama pelaksanaan pekerjaan CTB ( Cement Treated Base), pengaturan lalu - lintas tetap dijaga
dengan menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DIVISI VI PERKERASAN ASPAL

Trial AMP dan Lapangan


■ Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan Lapis Resap Pengikat,
Lapis Perekat, Laston Atas (ATB), Laston Atas Levelling (ATBL), Laston (AC) yang dilengkapi dengan
gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi pekerjaan Lapis Resap Pengikat, Lapis Perekat,
Laston Atas (ATB), Laston Atas Levelling (ATBL), Laston (AC).
■ Sebelum pelaksanaan pengaspalan, dilakukan Trial di AMP dan Lapangan dengan mengacu pada
spesifikasi teknis dan JMF yang telah dibuat.
■ Dari Trial Lapangan didapatkan takaran dan tinggi penyemprotan untuk lapis Resap Pengikat (Prime
Coat), Lapis perekat (Tack Coat), Tinggi Screet Asphalt Finisher guna mencapai ketebalan yang
diinginkan dan jumlah lintasan pemadat Pnaumatic Tire Roller yang akan dipakai.
■ Trial Mix AMP dan Lapangan dibukukan untuk dilaporkan sebagai persyaratan Administrasi Proyek.
■ Pada saat Trial didokumentasikan berupa foto Trial Mix AMP dan Trial Lapangan.
6.1(2b) Lapis Perekat (Tack Coat)
■ Aspal emulsi dicampur dengan perbandingan 60 : 40 hingga homogen, Permukaan yang akan dilapis
dibersihkan dari debu dan kotoran dengan menggunakan Air Compressor.
■ Campuran aspal emulsi disemprotkan dengan menggunakan Asphalt Spreyer keatas permukaan yang
akan dilapis dengan takaran 0.4 - 1.0 Liter /M2.
■ Selama pelaksanaan pekerjaan Lapis Perekat, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan
menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.
6.3.(7a) AC (Laston Atas)
6.3.(8b) ATBL (Laston Atas Levelling
■ Wheel Loader memuat agregat kedalam Cold Bin
■ Agregat dan Aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP. Campuran harus sesuai takaran dan ukuran
saat Trial Mix AMP dan harus sesuai dengan JMF yang telah dibuat.
■ Campuran aspal panas dimuat Dump Truck dengan suhu 150 oC - 160 oC ke lokasi pekerjaan. Sebelum
dibawa ke lokasi pekerjaan dilakukan pengambilan contoh material untuk pemeriksaan laboratorium.
Disamping itu dilakukan pencatatan mengenai suhu dari campuran aspal panas, jam berangkat dan
tonase saat melalui timbangan di AMP.
■ Saat sampai dilokasi pekerjaan, kembali dilakukan pengecekan dan pencatatan suhu.
■ Penghamparan dengan menggunakan Asphalt Finisher, suhu penghamparan ± 150oC- 155 oC.
■ Pemadatan awal ( Break down Rolling ) dengan tandem roller 8 ton pada suhu ± 130 oC - ± 150 oC. pada
kecepatan < 4 Km/jam.

a
*8
Segera setelah pemadatan awal selesai, dilakukan pemadatan tengah (Intermediate) pada suhu ± 125
o
C -145 oC dengan menggunakan pneumatic tire roller 10 ton dengan kecepatan < 10 Km/jam.
Pemadatan akhir ( Finishing Rolling ) segera dilakukan setelah pemadatan tengah selesai dengan
tamdem roller 8 ton dengan kecepatan 3.5 Km/jam. Suhu pemadatan minimum ± 100 oC -125 oC atau
sedikit diatas titik leleh.
Selama penghamparan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
Selama pelaksanaan penghamparan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan menempatkan
petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DIVISI VII. STRUKTUR

7.1.(8) Beton Mutu Rendah fc' 15 Mpa

■ Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan Beton Mutu Rendah fc'
15 Mpa yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi pekerjaan.
■ Agregat Kasar dan agrgegat halus, semen dan air dicampur sesuai takaran pada JMF dengan
menggunakan Bacthing plant, alat pengukur Volume atau berat harus dipakai. Pengangkutan ke
lapangan menggunakan Truck Mixer..
■ Truck Mixer menuangkan Beton Mutu Rendah fc' 15 Mpa, penghamparan dengan menggunakan cara
manual. Alat pamadat berupa batang penggetar beton (concrete vibrator), dengan jumlah sesuai
kebutuhan di lapangan (kapasitas produksi harian) sehingga waktu pengikatan beton tidak terlampaui
■ Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan menngunakan alat
bantu
■ Selama pelaksanaan pekerjaan, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga dengan menempatkan petugas
pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
■ Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

7.9.1 Pasangan Batu


Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Pekerjaan Pasangan Batu yang
dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi Pasangan Batu.
Pasangan Batu digunakan untuk dinding penahan pada lokasi - lokasi badan jalan yang tidak
memenuhi jika ada pekerjaan pelebaran.
Perbandingan volume semen dan pasir sesuai dengan spesifikasi.
Semen, pasir dan air diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer. Jumlah air harus
sedemikian sehingga menghasilkan adukan yang konsisten (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak
melebihi 70% dari berat semen.
Semen dan pasir harus dicampur terlebih dahulu sampai warna campuran merata baru kemudian air
ditambahkan. Pencampuran dilakukan selama 5-10 menit.
Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang. Pekerjaan harus dimulai dari
dasar lereng kearah atas.
Tebal dari adukan untuk landasan harus padarentang 2-5 cm dan harus minimum diperlukan untuk
menjamin terisinya seluruh rongga antara batu yang dipasang.
Batu harus tertanam dengan kuat dan satu dengan lainnya bersinggungan untuk mendapatkan tebal
yang diperlukan.
Pasanga batu dengan mortar dilengkapi dengan lubang sulingan yang diletakkan dibagian sisi
selokan/saluran air. Lubang sulingan ditempatkan pada jarak sesuai dengan spesifikasi teknis antara
satu dengan lainnya .
Dalam arah memanjang selokan/saluran air dibuat sambungan expansi pada jarak antara 20 m dengan
lebar 30 mm dan tingginya sama dengan tinggi selokan/saluran air.
Selama pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar, Pengaturan lalu - lintas tetap dijaga
dengan menempatkan petugas pengatur lalu - lintas dan penyediaan rambu - rambu lalu - lintas.
Foto Dokumentasi diambil saat 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

m
m
DIVISI VIII. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.4.(1) Marka Jaian Termoplastik


Pekerjaan jalan termoplastik merupakan pembuatan marka lalu lintas dengan menggunakan bahan
cat berwama putih atau kuning, yang mengacu pada SNI06-4826-1998 (jenis padat, bukan serbuk).
Bahan tambahan berupa glass bead digunakan pada pekerjaan ini dengan mengacu pada SNI 15-
4839-1998 (type 20).
Pekerjaan ini dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai
berikut:
1. Bidang permukaan jalan yang akan di cat dibersihkan dari debu, kotoran, minyak dan
sebagainya.
Permukaan yang akan dicat ditandai sebelumnya dengan dimensi luasan pengecatan.
Compresor menyemprotkan cat diatas mal yang diletakan diatas permukaan jalan dengan
suhu tertentu. Glass bead diteburkan setelah proses penyemprotan selesai dilakukan.
Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan alat bantu.
2. Peralatan yang digunakan adalah: Compressor, Dump truck dan alat bantu

8.4.(5) Patok Pengarah

Pekerjaan patok pengarah patok yang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu K175
(15 MPa) yang diberi cat sedemikian rupa mengikuti Spesifikasi dan sesuai gambar dengan tinggi
total sesuai ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut:
1. Patok beton dicetak dilokasi pembuatan, kemudian patok-patok beton dimuat dari lokasi
pembuatan dengan Dump Truck menuju lokasi pemasangan. Patok dipasang dilokasi yang
telah digali yang ditentukan dengan jarak-jarak antara patok mengacu pada gambar rencana.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan alat bantu

BAB III
PENUTUP

Demikian tahapan dan tata cara pelaksanaan Pekerjaan Rekonstruksi Dan Pelebaran Jalan Jajag -
Simpang Lima Petahunan - Pesanggaran (Link.224), yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai akhiryang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, sekian dan terima kasih.

Bandung, 19 Februari 2018


Dibuat oleh
PT. SADAR KARYA DINAMIS

KARYA DINAMIS

RD. PANJI
PRIATNA. SE
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai