Anda di halaman 1dari 14

STATISTIKA

Laporan Statistik Pengukuran Fisik Terhadap Usia Hidup Abalon


Diajukan sebagai salah satu tugas

Dosen Pengampu:

Endang Sugiharti, S. Si., M. Kom.

Subhan, S.Pd., M.Pd., M. Kom.

Disusun Oleh:

1. Abdul Majid (4611420026)


2. Faiqotuzzulfa (4611420027)
3. Hanief Widya Wardhana (4611420024)
4. Muhammad Afifudin (4611420025)
5. Rini Muzayanah (4611420028)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan pengumpulan data yang biasanya dilakukan langsung di lapangan, diganti
dengan mengunakan Dataset. Dataset adalah sekumpulan data yang bersumber dari informasi
masa lalu dan dikelola menjadi informasi untuk melakukan teknik dalam ilmu data mining.
Dataset yang digunakan dalam praktikum penyajian data kali ini adalah dataset tentang
abalon, yaitu tentang memprediksi usia abalon dari pengukuran fisiknya.

Abalon adalah sejenis kerang moluska yang sering dijadikan olahan berbagai menu.
Berbeda dengan kerang lainnya, kerang ini hanya dapat ditemukan di kedalaman. Abalon
merupakan hewan lunak yang bercangkang. Cangkang abalon memiliki bentuk yang rendah,
pipih, terbuka, spiral, dan ditandai dengan memiliki beberapa pori-pori pernapasan terbuka
tersusun berderet di dekat tepi luar cangkang.

Untuk menentukan usia dari abalon ini, dapat dilakukan dengan cara memotong
cangkang abalon melalui kerucut, menandainya, dan menghitung jumlah lingkarang yang
sekilas mirip cincin dalam tubuh abalon melalui mikroskop. Tentunya cara ini sangat tidak
efektif dilakukan, mengingat cara seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dan
ketelitian yang tinggi karena harus melibatkan mikroskop dalam salah satu prosesnya, serta
biaya yang tidak sedikit karena harga jual abalon yang relatif mahal. Oleh karena itu,
dilakukan penelitian tentang penentuan usia abalon dengan cara lain agar lebih efektif,
efisien, dan terjangkau.

Dengan menggunakan dataset yang diambil dari studi asli (non-pembelajaran mesin):
Warwick J Nash, Tracy L Sellers, Simon R Talbot, Andrew J Cawthorn dan Wes B Ford
(1994) yang membahas tentang “Biologi Populasi Abalone (spesies _Haliotis_) di Tasmania.
I. Blacklip Abalone (_H. Rubra_) dari Pantai Utara dan Kepulauan Selat Bass”.

Dataset tersebut memuat informasi lengkap tentang keadaan fisik dari beberapa
sample abalon, seperti gender, diameter, panjang, tinggi, berat utuh (beserta cangkang), berat
tanpa cangkang, berat isi perut, berat cangkang, serta umur. Data-data mentah ini dapat
digunakan untuk menentukan usia abalon dengan mengolahnya menjadi berbagai bentuk data
yang lebih mudah dipahami seperti tabel , diagram batang, diagram lingkaran, diagram garis,
dan scatter plot. Serta beberapa perhitungan tentang ukuran pemusatan, ukuran dispersi, dan
variansi untuk kemudian diambil kesimpulannya sebagai solusi.

PERMASALAHAN

1. Bagaimana cara untuk menentukan usia abalon yang lebih efektif?


2. Bagaimana cara penyajian data dari dataset kedalam bentuk tabel?
3. Bagaimana cara penyajian data tertentu dalam bentuk berbagai macam diagram?
4. Bagaimana cara penyajian data yang tepat dalam bentuk scatter plot?
5. Bagaimana cara menampilkan perhitungan tentang ukuran pemusatan, ukuran
dispersi, dan variansi?
TUJUAN

1. Untuk mengetahui cara menentukan usia abalon yang lebih efektif


2. Untuk mengetahui cara penyajian data dari dataset kedalam bentuk tabel
3. Untuk mengetahui cara penyajian data tertentu dalam bentuk berbagai macam
diagram
4. Untuk mengetahui cara penyajian data yang tepat dalam bentuk scatter plot
5. Untuk mengetahui cara menampilkan perhitungan tentang ukuran pemusatan, ukuran
dispersi, dan variansi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang data, baik itu pengumpulan, analisis,
maupun mempresentasikan data. Statistika dibagi menjadi dua kategori, yaitu statistika
deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif membahas tentang penggambaran
dan penyimpulan data, secara numerik maupun variabel untuk mendapatkan gambaran
sekilas, sehingga lebih mudah dibaca dan mempunyai makna. Statistika inferensial
membahas permodelan data dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis.

Statistik adalah alat pengolah data angka. Statistik dapat pula diartikan ilmu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penarikan kesimpulan dari data dan analisis.
Jadi statistik merupakan produk kerja dari statistika.

Statistika berfungsi untuk menyederhanakan, membandingkan dan menggambarkan


data. Juga dapat menentukan hubungan sebab akibat.

Statistika berfungsi sebagai teknik untuk menyiapkan data sehingga lebih mudah
diakses. Juga sebagai penganalisis data seperti menguji hipotesis, menguji validitas dan
reliabilitas instrumen. Dan juga untuk menghitung besar sampel dari suatu populasi sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.

Statistika bermanfaat untuk membaca data yang telah terkumpul, melihat perbedaan
antar kelompok data, melihat hubungan antar variabel dan membantu membuat prediksi.

Terdapat dua jenis data dalam statistika yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif adalah data dalam skala numerik. Data kualitatif adalah data yang bukan dalam
skala numeric. Data kualitatif umumnya diproses terlebih dahulu agar dapat diproses, yaitu
dengan dikategorikan terlebih dahulu.
BAB III

METODE, HASIL, DAN PEMBAHASAN


I. METODE

Berikut cara pengolahan data statistik pengukuran usia hidup abalon dengan menggunakan
diagram:

1. Menggunakan tabel yang menunjukkan jumlah abalon pada setiap umur, dengan
sintaks:
tabel = data.groupby(['Umur'])['Umur'].count()

print(tabel)

2. Menggunakan diagram batang yang menunjukkan jumlah abalon pada setiap umur,
dengan sintaks:
tabel.plot.bar(x='Umur',y='count',title="Diagram Batang")

3. Menggunakan diagram garis yang menunjukkan jumlah abalon pada setiap umur,
dengan sintaks:
tabel.plot.line(title="Diagram Garis", linestyle = 'dashed')

4. Menggunakan diagram lingkaran yang menunjukkan jumlah abalon pada setiap umur,
dengan sintaks:
tabel.plot.pie(title="Diagram Lingkaran")

Berikut cara pengolahan data statistik perbandingan berat utuh dengan umur abalon:

1. Menggunakan tabel yang berisi jumlah abalon pada setiap umur, nilai max, nilai min,
dan nilai rata-rata nya, dengan sintaks:
tabel2=data.groupby(['Umur']).agg({'Umur':'count','Berat_Utuh':['mean','max','min']})

print(tabel2)

2. Menampilkan nilai rata-rata dari berat utuh abalon, dengan sintaks:


data['Berat_Utuh'].mean()

3. Menampilkan dan mengurutkan jumlah berat utuh abalon dari berat utuh terbanyak ke
yang paling sedikit, dengan sintaks:
data.Berat_Utuh.value_counts(sort=True)

4. Menunjukkan nilai kuartil dari keseluruhan data berat utuh abalon, dengan sintaks:
data['Berat_Utuh'].quantile([0.25,0.5,0.75])

5. Menunjukkan nilai desil dari keseluruhan data berat utuh abalon, dengan sintaks:
data.Berat_Utuh.quantile(np.linspace(0, 1, 10, 0))

6. Menunjukkan nilai persentil dari keseluruhan data berat utuh abalon, dengan sintaks:
data.Berat_Utuh.quantile(np.linspace(0, 1, 100, 0))

7. Menampilkan variansi dari berat utuh abalon, dengan sintaks:


data.Berat_Utuh.var()

8. Menampilkan pengurangan dari berat utuh maksimum dikurangi berat utuh minimum
abalon, dengan sintaks:
data.Berat_Utuh.max()-data.Berat_Utuh.min()

9. Menampilkan nilai tengah (median) dari berat utuh abalon, dengan sintaks:
data['Berat_Utuh'].median()

10. Menampilkan grafik sebaran berat utuh abalon pada masing-masing umur abalon,
dengan sintaks:
data.plot.scatter('Berat_Utuh','Umur')

Berikut cara pengolahan data statistik panjang abalon di alam:

1. Menampilkan jumlah dari setiap distribusi rentang panjang abalon, dengan sintaks:
data['bins'] = pd.cut(data['Panjang'], bins=10)

distribusi=data.groupby('bins')['Panjang'].count()

print(distribusi)

2. Menampilkan grafik batang dari jumlah setiap distribusi rentang panjang abalon,
dengan sintaks:
distribusi.plot.bar(x='Panjang',y='count')

Berikut cara pengolahan data statistik diameter abalon di alam:

1. Menampilkan jumlah dari setiap distribusi rentang diameter abalon, dengan sintaks:
data['bins']=pd.cut(data['Diameter'],bins=5)

distribusi=data.groupby('bins')['Diameter'].count()

print(distribusi)

2. Menampilkan grafik batang dari jumlah setiap distribusi rentang diameter abalon,
dengan sintaks:
data['Diameter'].plot.hist(bins=10, facecolor='red', alpha=0.45)
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian

No. Jenis Panjang Diameter Tinggi Berat Berat Tanpa Berat Isi Berat Umur
Kelami Utuh Cangkang Perut Cangkang
n
1 M 0.35 0.265 0.09 0.2255 0.0995 0.0485 0.07 7
2 F 0.53 0.42 0.135 0.677 0.2565 0.1415 0.21 9
3 M 0.44 0.365 0.125 0.516 0.2155 0.114 0.155 10

4 I 0.33 0.255 0.08 0.205 0.0895 0.0395 0.055 7


5 I 0.425 0.3 0.095 0.3515 0.141 0.0775 0.12 8
6 F 0.53 0.415 0.15 0.7775 0.237 0.1415 0.33 20
7 F 0.53 0.415 0.15 0.7775 0.237 0.1415 0.33 16
8 M 0.545 0.425 0.125 0.768 0.294 0.1495 0.26 9
9 F 0.475 0.37 0.125 0.5095 0.2165 0.1125 0.165 19
10 F 0.55 0.44 0.15 0.8945 0.3145 0.151 0.32 14

417 M 0.590 0.440 0.135 0.9660 0.4390 0.2145 0.2605 10
4
417 M 0.600 0.475 0.205 1.1760 0.5255 0.2875 0.3080 9
5
417 F 0.625 0.485 0.150 1.0945 0.5310 0.2610 0.2960 10
6
417 M 0.710 0.555 0.195 1.9485 0.9455 0.3765 0.4950 12
7

Keterangan :
M = Jantan
F = Betina
I = Belum Diketahui/ Anakan
Data yang kami gunakan adalah data statistik pengukuran fisik terhadap usia hidup
abalone. Dari data dalam tebel di atas, kita dapat menentukan panjang umur dari suatu
abalone. Ada berbagai jenis data yang dapat kita gunakan untuk menentukan umur abalone.
Diantaranya seperti panjang dari abalone, berat abalone, diameter abalone, dan lain
sebagainya.
B. Statistik Umur Abalone
a) Tabel Statistik
Umur Jumlah Umur Jumlah
1 1 15 102
2 1 16 67
3 15 17 58
4 57 18 42
5 115 19 32
6 259 20 26
7 391 21 14
8 568 22 6
9 689 23 9
10 634 24 2
11 487 25 1
12 267 26 1
13 203 27 2
14 126 29 1

Dari table di atas, dapat kita ketahui bahwa kebanyakan abalone berumur
9-11 bulan. Walaupun begitu, tidak menampik kemungkinan bagi abalone untuk
hidup lebih lama. Abalone dapat hidup selama 1 tahun, 2 tahun, atau bahkan lebih
lama lagi. Berikut kami tampilkan diagram dari usia hidup abalone.

b) Diagram Batang
c) Diagram Garis

d) Diagram Lingkaran
C. Statistik Perbandingan Berat Utuh dengan Umur Abalone
a) Tabel Statistik
Umur Jumlah Berat Rata-Rata Berat Maksimal Berat Minimal
1 1 0.002000 0.0020 0.0020
2 1 0.015000 0.0150 0.0150
3 15 0.028400 0.0665 0.0080
4 57 0.059605 0.1960 0.0105
5 115 0.125500 0.3760 0.0210
6 259 0.273174 1.3695 0.0235
7 391 0.397386 1.4450 0.0425
8 568 0.640753 1.7100 0.0800
9 689 0. 852013 2.3305 0.1240
10 634 1.008748 2.3810 0.1295
11 487 1.142559 2.6570 0.1200
12 267 1.102904 2.7795 0.1775
13 203 1.075453 2.4925 0.1585
14 126 1.079992 2.5500 0.2520
15 102 1.046118 2.0330 0.2885
16 67 1.133388 2.2695 0.3515
17 58 1.234328 2.8255 0.4980
18 42 1.194333 2.1410 0.3525
19 32 1.166797 1.8850 0.4120
20 26 1.251750 2.1300 0.7105
21 14 1.250607 1.7560 0.5730
22 6 1.221250 1.8440 0.6400
23 9 1.170389 2.5260 0.7750
24 2 1.798750 1.9780 1.6195
25 1 1.406000 1.4060 1.4060
26 1 1.057500 1.0575 1.0575
27 2 1.698000 2.1835 1.2125
29 1 1.807500 1.8075 1.8075

Tabel di atas menampilkan berat dari abalone, mulai dari berat minimum
hingga berat maksimum. Abalone yang memiliki usia rata-rata umur 9-11 bulan
memiliki berat minimum 0.1200 g, sedangkan berat maksimumnya adalah 2.3810
g. Data lainnya dapat dilihat dari table di atas.

b) Diagram Scutter Plot


c) Gejala Pusat, Ukuran Letak, dan Ukuran Penyimpanan
(1) Rata-Rata Berat Utuh
Setelah kode dalam google collabs dijalankan, kami memperoleh
hasil dari rata-rata berat utuh dari seekor abalone. Berdasarkan hasil dari
kode yang telah dijalankan, rata-rata berat utuh dari seekor abalone adalah
0.8288175287356346
(2) Median Berat Utuh
Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut
urutan nilainya. Nilai median jika datanya ganjil merupakan data paling
tengah setelah diurutkan. Untuk data genap, maka median sama dengan
rata-rata hitung dua data tengah. Berdasarkan hasil penghitungan, median
dari berat utuh seekor abalone adalah 0.79975 g .
(3) Modus Berat Utuh
Modus adalah nilai yang paling banyak muncul dalam suatu data.
Modus dari data berat utuh abalone adalah 0.2225 g.
(4) Rentang Berat Utuh
Rentang merupakan selisih dari data terbesar dengan data terkecil.
Rentang dari data berat utuh abalone adalah 2.8235 g.
(5) Variansi Berat Utuh
s2=0.24051525627710083
(6) Simpangan Baku
s=0.4904235478411501
d) Kuartil, Desil, dan Persentil
(1) Kuartil
Jika sekumpulan data di atas dibagi menjadi empat bagian yang
sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya maka bilangan
pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil,
Q1 0.44150

Q2 0.79975

Q3 1.15325

(2) Desil
Desil adalah nilai atau angka yang membagi data yang menjadi 10
bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil hingga data terbesar
atau sebaliknya.

D1 0.20500

D2 0.36600

D3 0.50800

D4 0.64550
D5 0.79975

D6 0.93000

D7 1.08350

D8 1.23950

D9 1.47825

(3) Persentil

Persentil adalah titik atau nilai yang membagi suatu distribusi data
menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil sering disebut
ukuran perseratusan.
P1 0.035750

P2 0.064500

P3 0.091625

P4 0.106000

… …

P97 1.695250

P96 1.758500

P97 1.828625

P98 1.967500

P99 2.144500

BAB IV

PENUTUP
Laporan di atas merupakan hasil diskusi dari kelompok 5 dari mata kuliah
Statistika.Kami mengerjakan tugas dan laporan berdasarkan data yang kami ambil dari
sumber-sumber yang dapat dicari melalui website.

REFERENSI TERKAIT

Link Program
https://colab.research.google.com/drive/1F7j1ElkIij0vVupnjmSjcIomxcC6b8UV#scrollTo=8
3gTEUMmfO7G

Referensi

http://duniapendidikan.co.id/pengertian-statistika/

http://www.fdcunhas.com/abalone

Anda mungkin juga menyukai