Anda di halaman 1dari 9

Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah: Statistik

Dosen pengampu: Desmiani Susanti, S.Si., M.pd

Disusun Oleh:

Nurul Hidayah- 2031074


Ummayyah-2031076
Puja Dwi Cahya 2031089

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
IAIN SAS BANGKA BELITUNG
2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
b.

BAB II PEMBAHASAN

A. STATISTIK

Statistik merupakan alat bantu untuk memberi gambaran atas suatu kejadian melauli bentuk yang
sederhana, baik itiu berupa angka-angka ataupun grafik-grafik. Mengingat peranannya sebagai alat
bantu, perlu disadari bahwa kunci keberhasilan analisis statistik terletak pada pemakaiannya. Selain
itu ada pula yang beranggapan bahwa statistik merupakan sesuatu yang sulit dipelajari (terutama
bagi orang-orang sosial), juga tidak benar. Sebaliknya statistik merupakan sesuatu yang mudah
dipelajari asal cara mempelajarinya tepat. Statistik bahkan membuat sesuatu yang sulit menjadi
mudah. Pada dasarnya angka bisa dipandang sebagai pernyataan verbal atas objek yang akan
dikemukakan. Sehingga tidak ada alasan untuk mengatakan tidak familiar dengan angka. Semula
istilah statistik merupakan sekumpulan angka-angka yang menggambarkan keadaan penduduk,
pendapatan masyarakat, tingkat produksi pertanian pada suatu-waktu tertentu.

Secara singkat statistik dapat didefinisikan sebagai berikut “ staistik adalah sekumpulan cara maupun
aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan,
atas data-data yang berbentu angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.” 1

Fungsi Statistik

Fungsi statistik ada dua yaitu, deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif merupakan langka awal
dalam pembahasan statistik. Dalam hal ini pemakai statistik deskriptif tidak bisa mengambil
kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi), karena statistik memang terbatas pada hal yang ada
saja. Hasil analisis masih sederhana, bahkan kebanyakan analisis atau perhitungannya bersifat
penyederhanaan atas data yang terkumpul. Berdasarkan hasil penyederhanaan inilah pemakai dapat
mengambil ari dari data tersebut. Oleh karena sifatnya yang sederhana, dimmungkinkan bisa muncul
keraguan dan rasa tidak percaya atass hasil deskriptif tersebut. Sedangkan Statistik Inferensial
statistik yang menyangkut kesimpulan yang valid. Biasanya memasukan unsur peluang dalam
menarik kesimpulan.2

Contoh soal:

Bedasarkan pencatatan di registrasi pada sebuah perguruan tinggi ternyata bahwa dari 12.000 orang
mahasiswa terdiri dari 7.550 orang perempuan dan sisanya laki-laki. Disamping itu, ditinjau dari
jennis pekerjaan orang tuannya, ternyata datanya sebagai berukut:

Jumlah Mahasiswa
Jenis Pekerjaan Orag Tua
Perempuan laki-laki
Mahasiswa
1. Guru & Dosen 2750 1500
2. Pegawai Instansi 2100 850
3. ABRI 1010 550
4. Petani 1250 650

1
Agus Irianto, “Statistik Konsep Dasar, Apikasi, dan Pengembangannya” ( Jakarta; PRENADAMEDIA
GROUP; 2016), hlm. 1-2
2
Rahayu Kariadinata, Maman Abdurahman, “Dasar-Dasar Statistik Pendidikan”, (Bandung; CV
PUSTAKA SETIA; 2015), hlm.14
5. Pedagang 250 150
6. Buruh 100 700
7. lain-lain 90 50
Jumlah 7,550 4,450

Bedasarkan data di atas penelitian dapat melakukan analisis sederhana berdasarkan pada
presentase menurut jenis kelamin penduduk maupun ratio jenis kelamin penduduk. Jika dihitung
presentase menurut jenis kelamin, maka data diatas sebagai berikut:

Jenis Pekerjaan Orang Tua Perempuan Laki-laki


1. Guru & Dosen 36,42 33,71
2. Pegawai Instansi 27,82 19,10
3. ABRI 13,38 12,36
4. Petani 16,56 14,61
5. Pedagang 3,31 3,73
6. Buruh 1,32 15,73
7. Lain-lain 1,19 1,12

Berdasarkan perhitungan persentase diatas dapat diambil beberapa makna atas dasar data yang
terkumpul, mahasiwa laki-laki yang orang tuanya buruh jauh lebih banyak dari pada mahasiswa
perempuan yang orang tua nya buruh. Hasil ini sangat berbeda dengan perhitungan persentase yang
didasarkan pada jumlah selurh mahasiswa perhitungan presentase cara kedua ini lebih tepat dipakai
jika akan melakukan perbandingan frekuensi mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua pada
setiap jenis kelamin mahasiswa. Jika melihat perbedaan frekuensi mahasiswa menurut jenis
pekerjaan orang tua tanpa mempertimbangkan jenis kelamin mahasiswa, perhitungan pertama lebih
baik dari pada perhitungan kedua. Hal ini dikarenakan jenis kelamin mahasiswa (jumlah mahasiswa
menurut jenis kelamin ) tidak digunakan untuk pembagi pada perhitungan persentase.

Pada dasarnya statistik dapat digunakan untuk:

1. membantu peneliti untuk menentukan sampel, sehingga peneliti dapat bekerja efesien, tetapi
hasilnya sesuai dengan objek yang diinginkan atau diteliti.

2. Membantu peneliti untuk membaca data yang telah dikumpu, sehingga peneliti dapat mengambil
keputusan yang tepat.

3. membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok 1 dengan yang
lainnya atas objek yang diteliti.

4. membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variable yang satu dengan yang
lainnya.

5. membantu peneliti dalam melakukan prediksi untuk waktu yang akan datang maupun masa lalu.
6. membantu peneliti untuk melakukan interpretasi atas data yang terkumpul. 3

B. PENYAJIAN DATA

1. Variabel Katagorika

a. Distribusi Frekuensi

distribusi frekuensi adalah susunan data yang berupa angka, yang diurut menurut besarnya atau
katagorinya. Susunan data angka tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam
susunaan data tersebut menunjukkan penyebaran skor yang merupakan frekuensi skor-skor setiap
kasus yang termuat didalam suatu skor. Penyusunan data kedalam tabel distribusi frekuensi
bertujuan untuk meringkas dan menyajikan data untuk keperluan analisis berikutnya. Ada dua
bentuk distribusi frekuensi yaitu; distribusi frekuensi tunggal dan distribusi frekuensi bergolong.

Distribusi Frekuensi Tunggal


3
Ibid. 2-6
Distribusi frekuensi tunggal dibuat dengan cara menyusun skor-akor data kedalam tabel menurut
urutan besarnya atau kategorinya. Data-data yang skornya sama maka dituliskan frekuensinya dalam
satu kategori. Tabel distribusi frekuensi tunggal biaanya dibuat atau digunakan jika rentangan
(range) penyebaran data antara skor tertinggi da terendah tidak terlalu besar, selain itu umlah data
tidak terlalu banyak. Berikut ini contoh menyusun data hasil tes keterampilan servis bola volly
dengan tabel distribusi frekuensi. Data mentah hasil tes keterampilan servis bola volly adalah
sebagai berikut:

40 40 41 40 41 40 38 42 44 39

39 37 36 43 43 38 40 42 42 36

39 38 41 39 38 37 40 40 41 40

37 39 40 39 40 39 38 41 38 38

41 39 37 41 37 40 41 42 43 40

Data tersebut di atas belum disusun dengan baik, maka harus disusun dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. membuat kolom untuk menuliskan kategori skor (x), jari-jari (talies) dan frekuensi (f).

2. pada kolom kategori skor dituliskan anka-angka dari katogori skor tertinggi sampai dengan yang
terendah

3. pada kolom jari-jari dituliskakan jari-jari berdasarkan skor-skor yang termuat dalam setiap kategori
tersebut.

4. pada kolom frekuensi dituliskan jumlah jari-jari yang merupakan frekuensi skor yang termuat
dalam setiap kategori tersebut.

Distribusi frekuensi hasil dari servis bola volly

Skor Jari-jari Frekuensi


(x) (Talis) (f)
44 I
43 III
42
41
40
39
38
37
36

Anda mungkin juga menyukai