Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROBABILITY DAN STATISTIKA

Oleh:
Arina Manasikana Salsabila
40040623650069

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK INDUSTRI


FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2024
A. PENGERTIAN UMUM
Probabilitas dan statistika adalah dua bidang ilmu yang saling terkait dan
memiliki peran penting dalam memahami data dan kejadian di sekitar kita.
Probabilitas, sebagai bagian pertama dari konsep ini, memberikan kerangka
kerja untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau kejadian.
Ini memungkinkan untuk mengukur peluang atau kemungkinan dari berbagai
hasil dengan menggunakan angka atau persentase, sehingga memberikan
pemahaman yang lebih konkret terhadap situasi yang tidak pasti.
Sementara itu, statistika adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk
mendapatkan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami. Dalam konteks
statistika, memanfaatkan berbagai teknik dan metode untuk menyajikan data
dalam bentuk yang lebih terstruktur, seperti tabel, diagram, atau grafik. Ini
membantu mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antar variabel dalam data,
sehingga memungkinkan untuk membuat kesimpulan yang didasarkan pada
bukti empiris.
Probabilitas dan statistika memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang,
termasuk statistik, ekonomi, ilmu sosial, sains, dan banyak lagi. Dalam statistik,
misalnya, probabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kepastian atau
keyakinan dari hasil percobaan suatu statistik, sementara statistika membantu
dalam mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendukung pengambilan
keputusan yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat mengaplikasikan
konsep ini dalam membuat keputusan, melakukan analisis risiko, atau
mengembangkan strategi yang lebih efektif.
Dengan pemahaman yang baik tentang probabilitas dan statistika, dapat
menjadi lebih terampil dalam menghubungkan dan menggunakan kedua bidang
ilmu ini dalam berbagai konteks. Ini membantu menjadi pembuat keputusan
yang lebih cerdas, lebih terinformasi, dan lebih efisien dalam menangani
kompleksitas data dan kejadian di sekitar. Oleh karena itu, penting untuk terus
memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ini untuk
meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan
sehari-hari.
Probabilitas dan statistika merupakan dua bidang yang terkait erat, tetapi
memiliki perbedaan yang jelas dalam fokus dan aplikasi mereka.
1) Probabilitas:
a) Probabilitas adalah cabang matematika yang mempelajari kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa atau kejadian.
b) Fokus utama probabilitas adalah pada perhitungan dan pengukuran
peluang suatu kejadian, yang sering dinyatakan dalam bentuk angka atau
persentase.
c) Probabilitas digunakan untuk memodelkan situasi yang tidak pasti dan
membantu kita membuat prediksi tentang hasil yang mungkin terjadi
dalam konteks ini.
d) Contoh penggunaan probabilitas adalah dalam perjudian, teori antrian,
dan dalam membuat prediksi cuaca.
2) Statistika:
a) Statistika, di sisi lain, adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data.
b) Fokus utama statistika adalah pada analisis pola, tren, dan hubungan
dalam data yang telah dikumpulkan.
c) Statistika membantu kita mengambil kesimpulan berdasarkan bukti yang
terdapat dalam data, menggunakan berbagai teknik seperti uji hipotesis,
analisis regresi, dan analisis varians.
d) Contoh penggunaan statistika meliputi survei penduduk, analisis pasar,
dan eksperimen ilmiah.
Meskipun berbeda dalam fokus dan aplikasi, probabilitas dan statistika
sering kali saling melengkapi. Probabilitas memberikan dasar untuk analisis
statistik dengan menyediakan kerangka kerja untuk memahami tingkat
ketidakpastian dalam data, sementara statistika memberikan alat untuk
menerapkan konsep probabilitas dalam pengambilan keputusan berdasarkan
bukti empiris. Dengan demikian, keduanya bekerja bersama untuk menyediakan
alat yang kuat dalam memahami dan memanfaatkan informasi yang terdapat
dalam data.
B. STUDI KASUS
a) Studi Kasus Mengenai Probability
Berdasarkan sumber dari penelitian yang dilakuka oleh Nurjannah
(2017), penulis menggunakan contoh studi kasus dalam penelitiannya.
Berikut adalah studi kasusnya, masyarakat di Gampong Kuala Langsa
merupakan masyarakat dengan pekerjaan secara umum sebagai
nelayan.Keluarga nelayan di Gampong Kuala Langsa Kecamatan Langsa
Barat Kota Langsa menurut Data Gampong terdapat sebanyak 420 kepala
keluarga termasuk ke dalam kategori miskin.Nelayan yang termasuk ke
dalam kategori miskin adalah masyarakat yang memiliki pendapatan yang
tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan primer secara baik.Bagi masyarakat
ini dikategorikan miskin karena memiliki pendapatan yang tidak menentu,
bila pendapatan yang mereka peroleh sedikit maka pemenuhan kebutuhan
primer yaitu untuk konsumsi harus meminjam kepada para tetangga dan
pada saat memiliki pendapatan lebih, maka pinjaman dikembalikan. Sebagai
masyarakat yang berada di pesisir maka, keluarga juga turut membantu
pekerjaan utama nelayan. Hasil nelayan yang tidak terjual maka hasil yang
diperolehakan diolah sehingga memiliki nilai jual dengan harapan akan
menambah pendapatan keluarga. Dimana pendapatan tersebut dapat
menambah pemenuhan kebutuhan keluarga.

b) Studi Kasus Mengenai Statistika


Berdasarkan sumber dari penelitian yang dilakuka oleh Fauzy, A.
(2017), penulis menggunakan contoh studi kasus dalam penelitiannya.
Berikut adalah studi kasusnya, pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Propinsi
Daerah Khusus Ibukota (DKl) Jakarta telah dilaksanakan pada Rabu, 11 Juli
2012. Pilkada kali ini untuk memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI periode 2012-2017. Sebanyak 6 pasang calon yang ikutdalam
Pilkada, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara, nomor urut 1),
Hendardji Supanji-Ahmad Riza Patria (Hendardji-Riza, nomor urut 2), Joko
Widodo-Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok, nomor urut 3), Hidayat Nur
Wahid-Didik J Rachbini (Hidayat-Didik, nomor urut 4), Faisal Basri-Biem
Benjamin (Faisal-Beim, nomor urut 5) dan Alex Noerdin-Nono Sampono
(Alex-Nono, nomor urut, 6). Hasil akhir penghitungan suara oleh Komisi
Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi DKl akan diumumkan pada
Jum'at, 20 Juli2012. Hasilsementara lewat quickcount (perhitungan cepat)
telah dilakukan oleh beberapa Iembaga survei. Sebelum Pilkada
berlangsung, telah banyak Iembaga survei melakukan survei tentang siapa
yang nanti akan menang dalam' Pilkada tersebut. Secara
umumjumlahpemilih diPemilukada DKl Jakarta tahun 2012 berjumlah
6.996.951 orang atau sebanyak 68,7% dari total penduduk DKl Jakarta.
Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan 15.059 TPS.

C. SOLUSI
a) Solusi dari Studi Kasus Probability
Berdasarkan studi kasus yang telah dipaparkan, maka berikut adalah
solusi dalam menyelesaikan kasus tersebut. Analisis probabilitas kemiskinan
nelayan di gampong Kuala Langsa kecamatan Langsa Barat Kota Langsa
dapat diketahui dari hasil analisis berupa pengaruh dari pengeluaran, tingkat
pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga serta kemiskinan yang diukur
dari pendapatan.Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari
kuesioner penelitian.Data tersebut di analisis dengan menggunakan
persamaan regresi linier berganda, koefisien determinasi (R2 ), uji secara
parsial (uji t) dan uji secara simultan (uji F). Perhitungan secara keseluruhan
menggunakan program Eviews versi 7,0.

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan linier dengan


Dummy Pendidikan Tinggi (1), sebagai berikut:
KM = 476643,074+148521,228P (1) dan persamaan linier dengan
Dummy Pendidikan Rendah (0), sebagai berikut:
KM = 476643,074 -148521,228P (0) Persamaan regresi linier secara
keluruhan sebagai berikut:
KM = 476643,074 + 0,695P148521,228TP(0) + 38104,780JAK
Berdasarkan persamaan ini dapat dijelaskan:
1. Konstanta sebesar 476643,074 menunjukkan bahwa kemiskinan yang
diukur dari pendapatan sebesar Rp 476.643,7 sebelum di pengaruhi oleh
pengeluaran, tingkat pendidikan dan jumlah anggota tanggunggan
keluarga.
2. Koefisien regresi sebesar 0,695P merupakan nilai dari pengeluaran yang
berpengaruh searah dan positif terhadap kemiskinan, apabila pengeluaran
meningkat sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan kemiskinan sebesar
Rp 0,695, dengan asumsi variabel tingkat pendidikan dan jumlah
anggoata tanggungan keluarga tetap.
3. Koefisien regresi sebesar 148521,228TP(0) merupakan nilai dari tingkat
pendidikan rendah yang berpengaruh negatif terhadap kemiskinan,
apabila tingkat pendidikan rendah meningkat 1 tingkat maka akan
menurunkan kemiskinan (pendapatan) sebesar Rp 148.521,228 dengan
asumsi variabel pengluaran dan jumlah anggoata tanggungan keluarga
tetap. Sedangkan untuk tingkat pendidikan tinggi berpengaruh positif
sebesar 148521,228TP(1), bila pendidikan tinggi meningkat 1 tingkat
akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 148.521,228.
4. Koefisien regresi sebesar 38104,780JTAK merupakan nilai dari jumlah
tanggungan anggota keluarga yang berpengaruh searah dan positif
terhadap kemiskinan, apabila jumlah tanggungan anggota keluarga
ditingkatkan sebanyak 1 orang maka akan meningkatkan kemiskinan
sebesar Rp 38.104,780, dengan asumsi variabel pengluaran dan jumlah
anggoata tanggungan keluarga serta tingkat pendidikan tetap.
Berdasarkan tabel IV-7 dapat juga diketahui nilai koefisien
determinasi (R 2) Adjusted R Squared sebesar 0,702 artinya variabel
pengeluaran, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan anggota keluarga
memberikan pengaruh sebesar 70,2%, kemudian sisanya sebesar 29,8%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti.
Berdasarkan studi kasus dan hasil yang sudah dijelaskan, probabilitas
yang digunakan adalah probabilitas dalam statistika inferensial, khususnya
dalam analisis regresi linier berganda. Probabilitas ini digunakan untuk
mengevaluasi tingkat kepercayaan terhadap hasil analisis yang diperoleh dari
sampel data, serta untuk menguji signifikansi dari hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti.
Jenis probabilitas yang sering digunakan dalam analisis regresi linier
berganda termasuk:
1) Probabilitas dalam uji t (t-test): Probabilitas ini digunakan untuk
mengevaluasi signifikansi koefisien regresi masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Probabilitas ini membantu
untuk menentukan apakah koefisien regresi tersebut secara signifikan
berbeda dari nol, sehingga mengindikasikan adanya hubungan yang
signifikan antara variabel tersebut.
2) Probabilitas dalam uji F (F-test): Probabilitas ini digunakan untuk
mengevaluasi signifikansi secara keseluruhan dari model regresi.
Probabilitas ini membantu untuk menentukan apakah model regresi
secara keseluruhan memberikan penjelasan yang signifikan terhadap
variabilitas dalam variabel dependen.
3) Fungsi dari penggunaan probabilitas dalam analisis regresi linier
berganda adalah:
 Mengukur tingkat kepercayaan: Probabilitas memberikan informasi
tentang tingkat kepercayaan terhadap hasil analisis yang diperoleh
dari sampel data. Semakin tinggi probabilitasnya, semakin tinggi
pula tingkat kepercayaan bahwa hasil analisis tersebut
merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
 Menguji signifikansi: Probabilitas digunakan untuk menguji
signifikansi dari hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Dengan menggunakan probabilitas dalam uji t dan uji F, kita dapat
menentukan apakah hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen secara signifikan berbeda dari nol.
 Menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan: Hasil probabilitas
yang signifikan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam membuat model regresi, menginterpretasi hasil
analisis, dan merumuskan strategi berdasarkan temuan dari analisis
regresi linier berganda.
Dengan demikian, probabilitas dalam analisis regresi linier berganda
memiliki peran penting dalam menyediakan kerangka kerja statistik yang
solid untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan
untuk mengambil kesimpulan yang didasarkan pada bukti empiris.

b) Solusi dari Studi Kasus Statistika


Berdasarkan studi kasus yang telah dipaparkan, maka berikut adalah
solusi dalam menyelesaikan kasus tersebut. Di bawah ini adaiah
perbandingan perolehan suara Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur
(Cagub-Cawagub) berdasarkan hasil survei dan quick count (tabel 1) dan
perbandingan jumlah sampel (tabel 2) dari 3 Iembaga survei.

Total persentasi survei belum 100% karena maslh ada pemilih


rhengambang. Jumlah pemilih mengambang dari hasil survei Lingkaran Survei
Indonesia ada sebanyak29,7%, IndoBarometer 21,1% dan Jaringan Suara
indonesia 21%.
Data di atas diolah dari www.indobarometer.com, http://www.isi-
riset.com, dan http://lsinetwork.co.id. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil survei dan quick count dari ketiga lembaga survei tersebut. Dalam sudut
pandang ilmu statistik, hal ini dapat terjadi disebabkan oleh:
1) Pengambilan sampel yang berbeda. Survei dilakukan dengan mengambil
sampel/responden berupa individu/seseorang yang memiliki hak pilih.
Responden yang terpilih hanya akan menyebutkan satu pasangan calon saja
atau mungkin belum memiliki calon yang dipilih (pemilih mengambang).
Sebanyak apapun sampel/responden yang diambil, belum tentu dapat
menggambarkan populasi secara keseluruhan. Sedangkan quick count
mengambil sampel dari TPS setelah proses penghitungan suara berakhir.
Dalam satu sampel TPS, pasti akan didapatkan data perolehan suara dari
keenam calon. Dengan mengambil beberapa TPS, mungkin dapat
memberikan gambaran yang lebih mendekati populasi secara keseluruhan.
2) Persentase pengambilan sampel yang berbeda secara signifikan. Dari tabel 2
terlihat bahwa rata-rata persentase dari metode survei sebanyak 0,01%,
sedangkan dengan quick count sebanyak 2,324%. Berdasarkan persentase
tersebut, terlihat bahwa dengan quick count persentase sampelnya lebih
banyak dibanding survei. Jika jumlah seluruh pemilih yang menggunakan
hak pilihnya dihitung sebagai sampel/responden, maka sampel dengan
metode quick count jauh lebih banyak.
3) Waktu yang berbeda. Survei biasanya dilakukan beberapa hari sebelum hari
pemungutan suara, sedangkan quick count dilakukan pada hari pemungutan
suara (setelah penghitungan suara dilakukan). Perbedaan waktu ini dapat
mengakibatkan perubahan dalam pemilihan calon Cagub-Cawagub.
Yang sering terjadi adalah hasil survei tidak berbeda jauh dengan hasil
quick count. Hal ini dapat diakibatkan oleh tidak terlaiu banyaknya calon dan
dapat juga diakibatkan oleh relatif homogennya serta fanatiknya maslng-masing
pendukung calon. Untuk wilayah DKI Jakarta yang penduduknya relatif
majemuk dan sangat dinamis, maka sangat memungklnkan terjadinya perbedaan
yang sangat signifikan antara hasil survei dengan quick count.
Statistika yang digunakan dalam kasus ini adalah statistika deskriptif dan
inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan
merangkum data, sedangkan statistika inferensial digunakan untuk membuat
inferensi atau generalisasi tentang populasi berdasarkan sampel data.
1) Statistika Deskriptif:
 Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang
perbandingan perolehan suara Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur (Cagub-Cawagub) berdasarkan hasil survei dan quick count,
serta perbandingan jumlah sampel dari 3 lembaga survei.
 Fungsi dari statistika deskriptif dalam kasus ini adalah untuk menyajikan
data secara terstruktur dan mudah dipahami, sehingga memungkinkan
pembaca untuk melihat perbedaan dan kesamaan antara hasil survei dan
quick count serta untuk melihat perbandingan jumlah sampel yang
digunakan oleh masing-masing lembaga survei.
2) Statistika Inferensial:
 Statistik inferensial digunakan untuk membuat inferensi atau generalisasi
tentang populasi berdasarkan sampel data yang ada.
 Fungsi dari statistika inferensial dalam kasus ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan antara
hasil survei dan quick count. Dalam konteks ini, faktor-faktor seperti
pengambilan sampel yang berbeda, persentase pengambilan sampel yang
berbeda, dan waktu yang berbeda diidentifikasi sebagai faktor yang
mempengaruhi perbedaan antara hasil survei dan quick count.
Selain itu, statistika inferensial juga digunakan untuk mengevaluasi
signifikansi dari perbedaan-perbedaan tersebut. Misalnya, dengan menggunakan
uji t atau uji F untuk menguji signifikansi dari perbedaan persentase
pengambilan sampel antara survei dan quick count.
D. KESIMPULAN
Dari penjelaasan pada subbab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah
bahwa probabilitas dan statistika memiliki hubungan yang erat dan sangat
penting dalam memahami data dan kejadian di sekitar kita. Probabilitas adalah
cabang matematika yang mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
atau kejadian. Fokus utama probabilitas adalah pada perhitungan dan
pengukuran peluang suatu kejadian, yang sering dinyatakan dalam bentuk angka
atau persentase. Probabilitas digunakan untuk memodelkan situasi yang tidak
pasti dan membantu kita membuat prediksi tentang hasil yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data. Statistika berfokus pada analisis pola,
tren, dan hubungan dalam data yang telah dikumpulkan. Melalui berbagai teknik
seperti uji hipotesis, analisis regresi, dan analisis varians, statistika membantu
kita mengambil kesimpulan berdasarkan bukti yang terdapat dalam data.
Probabilitas dan statistika memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai
bidang, termasuk statistik, ekonomi, ilmu sosial, sains, dan banyak lagi. Dalam
statistik, probabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kepastian atau
keyakinan dari hasil percobaan suatu statistik, sementara statistika membantu
dalam mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendukung pengambilan
keputusan yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, konsep probabilitas
dan statistika dapat diterapkan dalam membuat keputusan, melakukan analisis
risiko, atau mengembangkan strategi yang lebih efektif.
Dalam studi kasus yang disajikan, contoh penggunaan probabilitas
terkait dengan masyarakat nelayan di Gampong Kuala Langsa yang
dikategorikan miskin berdasarkan pendapatan yang tidak menentu. Probabilitas
digunakan untuk memahami kemungkinan terjadinya situasi ini dan membantu
dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Di
sisi lain, contoh penggunaan statistika terkait dengan pemilihan Kepala Daerah
di DKI Jakarta dan analisis pola suara berdasarkan survei penduduk. Statistika
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data survei untuk
mendapatkan informasi yang bermanfaat dalam pemilihan tersebut.
Meskipun probabilitas dan statistika memiliki fokus dan aplikasi yang
berbeda, keduanya saling melengkapi. Probabilitas memberikan dasar untuk
analisis statistik dengan menyediakan kerangka kerja untuk memahami tingkat
ketidakpastian dalam data. Sementara itu, statistika memberikan alat untuk
menerapkan konsep probabilitas dalam pengambilan keputusan berdasarkan
bukti empiris.
Dengan pemahaman yang baik tentang probabilitas dan statistika,
seseorang dapat menjadi lebih terampil dalam menghubungkan dan
menggunakan kedua bidang ilmu ini dalam berbagai konteks. Hal ini membantu
individu menjadi pembuat keputusan yang lebih cerdas, terinformasi, dan efisien
dalam menghadapi kompleksitas data dan kejadian di sekitar. Oleh karena itu,
penting untuk terus memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam
probabilitas dan statistika guna meningkatkan kemampuan dalam menghadapi
tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

E. DAFTAR PUSTAKA
Fauzy, A. (2017). SURVEI VS QUICK COUNT (STUDI KASUS PEMILUKADA
DKI JAKARTA PUTARAN 1). 34(July 2012).
Nurjannah. (2017). Analisis Probabilitas Kemiskinan Nelayan di Kota Langsa
(Studi Kasus Nelayan Kuala Langsa). Oktober, 1(2), 135.
Pane, S., & Silvanita, K. (2022). Teori Probabilitas statistika. Laporan BKD
Semester Ganjil 2021/2022 Jakarta, Februari 2022, 1–45.

Anda mungkin juga menyukai