STATISTIKA PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Brayen Rante Tasak (200105501024)
Fitriani (200105501021)
Nurul (200105501025)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Statistika
Pendidikan: Menghubungkan Konsep Dasar Statistik Inferensia ” dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah mata kuliah statistika
pendidikan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
statistika pendidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Pengertian Signifikansi, Derajat Kebebasan, Dan Hipótesis........................3
B. CARA MENYUSUN HIPOTESIS...............................................................5
C. Cara Menentukan Signifikansi, Derajat Kebebasan, Dan Pengujian
Hipotesis...............................................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statistika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki
peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia
pendidikan. Dalam konteks pendidikan, statistika digunakan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang berkaitan dengan
proses belajar-mengajar. Statistika pendidikan bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai aspek pendidikan, serta
memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang berdasarkan
data.
Salah satu bagian penting dari statistika adalah statistik inferensial.
Statistik inferensial adalah cabang statistika yang berfokus pada penggunaan data
sampel untuk membuat inferensi atau kesimpulan tentang populasi yang lebih
besar. Dalam konteks pendidikan, statistik inferensial dapat digunakan untuk
menjawab berbagai pertanyaan yang penting, seperti apakah sebuah metode
pengajaran lebih efektif daripada yang lain, apakah terdapat perbedaan signifikan
dalam prestasi belajar antara kelompok siswa tertentu, atau seberapa besar
pengaruh variabel tertentu terhadap hasil belajar.
Namun, untuk memahami statistik inferensial dengan baik, penting untuk
memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar statistik. Konsep dasar
statistik melibatkan pemahaman tentang pengukuran, pengumpulan data,
pengolahan data, serta analisis data deskriptif. Semua ini merupakan landasan
yang diperlukan sebelum seseorang dapat memahami dan mengaplikasikan
statistik inferensial dengan baik.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang hubungan antara
konsep dasar statistik inferensial dalam konteks pendidikan. Makalah ini akan
menjelaskan bagaimana pemahaman yang kuat tentang konsep dasar statistik
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2. Derajat Kebebasan
Derajat Kebebasan (Degree of Freedom) adalah jumlah nilai yang terlibat
dalam perhitungan yang memiliki kebebasan untuk bervariasi. Dengan kata lain,
Degree of Freedom ini adalah jumlah penghitungan akhir suatu statistik yang
bebas berubah-ubah. Pada umumnya, Derajat Kebebasan (DK) atau Degree of
Freedom (df) dapat didefinisikan sebagai jumlah total observasi dikurangi jumlah
batasan independen yang dikenakan pada observasi. Derajat Kebebasan ini akan
digunakan pada saat perhitungan uji statistik Distribusi-t, Distribusi Chi-Square
dan Distribusi F untuk memeriksa validitasnya. Pengujian ini biasanya dilakukan
untuk membandingkan data yang diamati dengan data yang diharapkan dengan
perolehan dari hipotesis tertentu.
df = n – 1
Keterangan :
df = (r-1) * (c-1)
Di mana r adalah jumlah baris dan c adalah jumlah kolom pada tabel
tersebut.
3. Hipótesis
Hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis. Hypo artinyasementara atau
lemah kebenarannya dan thesis artinya pernyataan atauteori. Maka hipotesis
berarti sebagai pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Prinsip uji
hipotesis adalah melakukan perbandingan antara nilai sampel yang sering juga
disebut nilai statistik dengan nilai hipotesis yang sering juga disebut nilai
parameter yang diajukan.
Hipotesis dalam statistika inferensial adalah pernyataan yang diajukan
untuk diuji dalam sebuah penelitian. Ini adalah dugaan atau asumsi yang
digunakan untuk menguji apakah hasil yang diamati dalam sampel data adalah
hasil dari kebetulan atau memang mencerminkan sesuatu yang signifikan dalam
populasi yang lebih besar.
Biasanya hipotesis dirumuskan dalam 2 hal yaitu :
a. Hipotesis Nol (Ho); merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada
hubungan atau tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh antara dua
variabel. Tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk menguji sejauh
mana Ho dapat diterima atau ditolak berdasarkan bukti statistik yang
diperoleh dari data. Contoh Ho: "Tidak ada perbedaan signifikan dalam
hasil tes antara kelompok A dan kelompok B."
b. Hipotesis alternatif (Ha atau H1); merupakan hipotesis yang menyatakan
ada perbedaan suatu kejadian antar dua kelompok. H1 mencoba
membuktikan bahwa hasil yang diamati adalah bukan hasil dari kebetulan
atau variasi acak dalam data. Contoh H1: "Ada perbedaan signifikan
dalam hasil tes antara kelompok A dan kelompok B."
B. CARA MENYUSUN HIPOTESIS
bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang
dikenal dengan hukum gravitasi.
5. Pengujian Hipotesis
Artinya, mencocokkan hipotesis dengan keadaan yang dapat diamati
dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran). Apabila hipotesis
terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Falsifikasi(penyalahan)
terjadi jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesis tidak sesuai dengan
hipotesis. Bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesis tidak terbantah oleh
fakta yang dinamakan koroborasi (corroboration). Hipotesis yang sering mendapat
konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
6. Aplikasi/Penerapan
Apabila hipotesis itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam
istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta.
Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta.
C. Cara Menentukan Signifikansi, Derajat Kebebasan, Dan Pengujian
Hipotesis
1. Signifikansi
a. Hitung Varian Antara Dua Kelompok Sampel
Jika kita ingin membandingkan dua kelompok, kita seharusnya memiliki
data dari dua kelompok. Hitung standar deviasi kelompok kedua dan gunakan
hasilnya untuk menghitung varian antara dua kelompok dalam eksperimen.
Rumus varian adalah
sd = √((s1/N1) + (s2/N2))
Keterangan:
Contoh, data dari kelompok 2 (siswa yang tidak membaca materi sebelum kelas
dimulai) memiliki jumlah sampel 5 dengan standar deviasi 5.81. Maka varian:
sd = √((s1)2/N1) + ((s2)2/N2))
t = (µ1 – µ2)/sd
Keterangan:
Gunakan rata-rata yang lebih besar sebagai µ1 agar Anda tidak mendapatkan nilai
negatif.
Contoh, nilai rata-rata kelompok 2 (siswa yang tidak membaca) adalah 80. Nilai t
adalah: t = (µ1 – µ2)/sd = (88,6 – 80)/3,29 = 2,61.
Lihat baris yang menunjukkan derajat kebebasan yang kita pilih untuk data kita
dan temukan nilai p yang sesuai untuk nilai t yang berasal dari perhitungan kita.
Contoh dengan derajat kebebasan sebesar 8 d.f. dan nilai t 2,61, nilai p untuk uji
satu-sisi berada di antara 0,01 dan 0,025. Karena kita menggunakan level
signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05, data yang kita gunakan
membuktikan bahwa dua kelompok data berbeda secara signifikan. Dengan data
ini, kita dapat menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif: kelompok
siswa yang membaca materi sebelum kelas dimulai mendapatkan nilai yang lebih
baik daripada kelompok siswa yang tidak membaca materi.
2. Derajat Kebebasan
Rumus umum untuk menentukan derajat kebebasan (db) adalah total
pengamatan (N) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir atau df = N –
banyaknya parameter yang ditaksir (k).
Untuk menghitung derajat kebebasan, kita perlu menentukan jumlah nilai
yang dapat bervariasi secara independen dalam sampel. Jika kita memiliki lebih
dari satu variabel yang ingin kita ukur, maka derajat kebebasan akan menjadi
10
jumlah nilai yang dapat bervariasi secara independen dalam kelompok yang lebih
kecil ditambah jumlah kelompok yang dibandingkan.
a. Untuk Satu Sampel
df = (N1 + N2) – 2
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis merupakan rangkaian prosedur yang sistematik dan wajib
diikuti oleh peneliti dalam menguji dugaan penelitian. Prosedur tersbut terdiri
dari:
Bila kejadian tersebut sebanyak 8 kali (lebih besar dari 5%), maka dianggap
terlalu banyak untuk menolak hipotesis nol.
Semakin besar nilai α maka semakin sempit daerah penerimaan hipotesis,
sehingga semakin sering hipotesis ditolak walaupun hipotesis benar atau peluang
untuk menolak hipotesis yang benar (disebut kesalahan tipe 1 dengan simbol α).
Sebaliknya semakin kecil nilai β maka semakin luas daerah penerimaan hipotesis,
sehingga semakin sering hipotesis diterima walaupun hipotesis tersebut salah atau
peluang untuk menerima hipotesis yang salah (disebut kesalahan tipe 2 dengan
simbol β). Hubungan kesalahan tipe 1 dan kesalahan tipe 2 disajikan pada tabel
berikut.
2) Membandingkan nilai parameter hitung dengan nilai pada tabel. Bila nilai
parameter hitung lebih besar dari nilai tabel, maka kesimpulannya
hipotesis nol ditolak atau ada perbedaan antara statistik sampel dengan
parameter populasi.
e. Membuat Kesimpulan Sesuai Dengan Hasil Uji Statistik
Seperti dijelaskan di atas, uji hipotesis tidak bertujuan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis namun hanya memutuskan apakah hipotesis ditolak atau
diterima. Misalnya: uji hipotesa dalam penelitian adalah tidak terdapat hubungan
antara sikap dengan perilaku safety driving. Kesimpulan dari penelitian tidak
membuktikan bahwa sikap berhubungan dengan perilaku safety driving, namun
kesimpulannya adalah menolak hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan
antara safety driving dengan sikap.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. a. signifikansi mengacu pada sejauh mana hasil analisis statistik dapat
dianggap sebagai hasil yang tidak terjadi secara kebetulan, atau sejauh mana
hasil tersebut memiliki relevansi dalam konteks penelitian
b. Derajat Kebebasan (Degree of Freedom) adalah jumlah nilai yang terlibat
dalam perhitungan yang memiliki kebebasan untuk bervariasi. Dengan kata
lain, Degree of Freedom ini adalah jumlah penghitungan akhir suatu statistik
yang bebas berubah-ubah.
c. Hipotesis berarti sebagai pernyataan sementara yang perlu diuji
kebenarannya
2. Cara Menyusun hipotesis yaitu:
a. Penentuan Masalah
b. Hipotesis Pendahuluan Atau Hipotesis Preliminer (Preliminary
Hypothesis)
c. Pengumpulan Fakta
d. Formulasi Hipotesis
e. Pengujian Hipotesis
f. Aplikasi/Penerapan
3. a. Cara menentukan signifikansi
1) Hitung Varian Antara Dua Kelompok Sampel
2) Hitung Nilai Uji T Data
3) Tentukan Derajat Kebebasan Sampel
4) Gunakan Tabel T Untuk Menentukan Signifikansi
b. Cara menentukan derajat kebebasan
14
15
16