Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF

DAN GANGGUAN MENTAL ORGANIK

MAKALAH

oleh:

KELOMPOK 8A

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER 
201
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF
DAN MENTAL ORGANIK

MAKALAH

disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik


VIII Dosen Pembina: Ns. NurWidayati , MN

oleh:
!"l#$I%&$%L"'(&$ NIM
122)101010)* L(+$&" N$,$ S
NIM 122)101010*8 F$'h,"% N(-$. F
NIM 122)101010/*

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER 
201
BAB 1 PENDAHULUAN

11 L$&$, Bel$'$%


angguan kogniti! pada pasien akan mempengaruhi pada kemampuan berpikir dan
rasional sesorang. "epon kogniti! yang ditimbulkan berbeda dan tergantung pada bagian
yang mengalami gangguan. Perubahan dalam perilaku #uga akan ter#adi. Pada kasus
delirium akan ter#adi gangguan pada proses pikir, sedangkan pada demensia
akan mengalami respon kogniti! yang mal adapti$. %ntuk mengetahui lebih lan#ut
masalah yang ter#adi pada pasien perlu dka#i lebih lan#ut tentang gangguan kogniti!
dan mental organik pada pasien. Penulisan makalah ini diharapkan mampu
memberikan gambaran se&ara umum tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada
pasien dengan gangguan kogniti!, sehingga dapat membantu perawat dalam
menerapkan asuhan keperawatan yang diaplikasikan dalam hal pengka#ian,
penegakan diagnosa, inter'ensi, implementasi, dan e'aluasi. Pemberian
asuhan keperawatan yang maksimal dapat membantu pasien untuk menghadapi
masalahnya dan meminimalkan resiko yang akan ter#adi.

11 T""$%
(dapun tu#uan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut mahasiswa keperawatan
mampu memahami dengan baik dan menerapkan di lapangan mengenai
asuhan keperawatan klien dengan gangguan kogniti! dan gangguan mental organik 
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

21 Pe%e,&($%
Menurut )antoso * Ismail +--/ !ungsi kogniti! adalah proses mental dalam
memperoleh pengetahuan atau kemampuan ke&erdasan yang meliputi &ara
berpikir, daya ingat, pengertian, peren&anaan, dan pelaksanaan. angguan kogniti!
merupakan ketidakmampuan untuk membuat keputusan, kerusakan memori
dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunan rentan perhatian, dan
kesulitan ber!ikir logis. "espon tersebut dapat ter#adi se&ara episodik atau
terus menerus. Proses menua merupakan salah satu penyebab gangguan kogniti!.
Menurut 0atim +--1/ gangguan kogniti! merupakan kelainan sara! pusat yang
menyebabkan berkurangnya daya ingat dan kogniti!, gangguan berbahasa, kurang
mampu melakukan gerakan motorik, kurang mampu mengenal dan mengidenti!ikasi
benda asing meskipun !ungsi sensori utuh, dan gangguan !ungsi eksekuti!
+meren&anakan, mengorganisir, serta mengurutkan/.
Menurut )emiun +--2/ gangguan mental organik merupakan gangguan mental
 berat yang disebabkan oleh !aktor !isik atau organik sehingga indi'id se&ara
sosial men#adi lumpuh dan sama sekali tidak mampu untuk menyesuaikan diri, !
ungsi3!ungsi intelektual lemah dan emosi tidak stabil. 4ingkah laku umum
indi'idu mudah tersinggung atau suasana hati yang selalu berubah3ubah tanpa
penyebab yang #elas, tidak memperhatikan penampilan pribadi, mengabaikan

tanggung #awab, dan antisosial. Dalam masyarakat se&araR umeunmt apenndge


riRtae gsanpggounan Smoenstaila blerat disebut sebagai orang
respons adapti! dan maladapti'e +lihat gambar 5/. $luktuasi !ungsi kogniti! ini sangat dipengaruhi oleh tingkat ke&emasan klien. 

an Respon
ganggu adaptif 
mental organik d an gangguan ini dapat ter#adi Respon
se&aramaladaptif  s
episodik atau teru
menerus.

Solitude Menarik d iri


Otonomi Bekerja s ama Manipulasi
Saling ketergantungan Impulsif sm
N
s ikaie
r
 Tergantung
Curiga
ambar 5. "entang repon
adapti! Keterangan dari rentang respon sosial:
5/ "espon adapti! adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma3norma
so&ial dan kebudayaan se&ara umum yang berlaku di masyarakat. Dalam rentang
respon sosial, respon adapti! terdiri dari:
a/ )olitude +menyendiri/
Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu &ara
menge'aluasi diri untuk menentukan langkah selan#utnya. )
olitude
umumnya dilakukan setelah melakukan suatu kegiatan.
 b/ 6tonomi
Merupakan kemampuan indi'idu untuk menentukan dan menyampaikan
ide3ide pikiran, perasaan dalam ubungan so&ial.
&/ 7eker#a sama +mutualisme/
Merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana indi'idu
tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.
d/ )aling ketergantungan +interdependen/
Merupakan suatu kondisi saling ketergantungan antara indi'idu dengan
orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
/ "espon maladapti! adalah respon yang menimbulkan gangguan dengan berbagai
tingkat keparahan. Dalam rentang respon sosial, respon maladapti! terdiri dari:
a/ Menarik diri
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan
dalam membina hubungan se&ara terbuka dengan orang lain.
 b/ Manipulasi
Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada indi'idu yang
menganggap orang lain sebagai ob#ek. Indi'idu tersebut tidak
dapat membina hubungan sosial se&ara mendalam.
&/ Impulsi! 
Indi'idu impulsi! tidak mampu meren&anakan sesuatu, tidak mampu
 bela#ar dari pengalaman, dan tidak dapat diandalkan.
d/ Narkisisme
Pada indi'idu narkisisme, terdapat harga diri yang rapuh, se&ara terus

menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pu#ian,


sikap egosentris, pen&emburu, marah #ika orang lain tidak mendukung.
e/ 4ergantung +dependen/
4er#adi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per&aya diri atau
kemampuannya untuk ber!ungsi se&ara sukses.
!/ 8uriga
4er#adi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per&aya dengan orang
lain. Ke&urigaan dan ketidakper&ayaan diperlihatkan dengan tanda3tanda
&emburu, iri hati, dan berhati3hati. Perasaan indi'idu ditandai
dengan humor yang kurang, dan indi'idu merasa bangga dengan
sikapnya yang dingin dan tanpa emosi.

22 Del(,("3
(. Pengertian
Menurut Dewanto,dkk +--/, Delirium adalah kegiatan akut atau
subakut neuropsikiatri berupa penurunan !ungsi kogniti! dengan gangguan irama
sirkardian dan
 bersi!at re'ersibel. Penyakit ini disebabkan oleh dis!ungsi serebral dan bermani!
estasi se&ara klinis berupa kelainan neuropsikiatri. Menurut Diagnostic Statistical
Manual of 
 Mental Disorders (DSM-IV-TR), delirium adalah sindrom yang memiliki banyak 
 penyebab dan berhubungan dengan dera#at kesadaran serta gangguan kogniti!.
Menurut insberg +--9/, delirium atau kadang disebut sindrom otak
organik akut merupakan masalah yang sering terdapat ada orang usia lan#ut yang
digambarkan dengan pikiran yang keruh dan &ara berbi&ara yang tidak #elas,
gangguan siklus tidur3
 bangun, serta gangguan mood dan ganggan memori. Pasien mungkin terlihat resah, atau
akan terlihat lemah dan apatis. Dari anatominya dapat diprediksi bahwa
penyebab delirium sama dengan penyebab perubahan tingkat kesadaran. )
indrom ini dapat
 berlan#ut men#adi koma, tergantung dari penyebabnya.
Manurut Isselba&her +--/ delirium adalah keadaan bingung yang
ditandai dengan gelisah, akti!itas mental yang meninggi, mudah terbangun,
halusinasi 'isual yang mengganggu, dan hiperakti'itas motorik.
adi dapat disimpulkan bahwa delirium adalah perubahan tingkat kesadaran
dan gangguan kogniti! yang bersi!at re'ersibel dan ditandai dengan keadaan bingng,
gelisah, gangguan halusinasi 'isual yang mengganggu.

7. Psikopatologi ; Psikodinamik 
5. <tiologi
7anyak kondisi sistemik dan obat3obatan serta stress bisa menyebabkan delirium.
)tres dari penyebab apapun dapat meningkatkan ker#a syara! simpatikus
sehingga mengganggu !ungsi kolinergik dan menyebabkan delirium. %sia lan#ut
rentan terhdap
 penurunan transmisi kolinergik sehingga labih mudah ter#adi delirium. (dapun !aktor3
!aktor yang mempengaruhi ter#adinya delirium adalah :
a. $aktor prespitasi
Penyebab3penyebab delirium yang re'ersibel adalah
5/ =ipoksi
/
=ipoglikemi
1/ =ipertermi
>/ Delirium antikolinergik 
Penyebab lain :
5/ In!eksi 'irus
/ angguan metabolik 1/
?esi struktural otak 
>/ 6perasi :
a/ Preoperati! +dimensia, poli!armasi, putus obat, gangguan elektrolit,dan
&airan/
 b/ Intraoperati! +meperidin, ben@odia@epine long3a&ting, dan
antikolinergik seperti atropin/
&/ Pas&aoperati! +hipoksia dan hipotensi/
9/ Intoksikasi :
a/ Intoksikasi @at : alkohol, heroin, kanabis
 b/ Intoksikasi obat : antikolinergik +antidepresan trisklik/, narkotik 
+meperidin/, hipnotik sedati! +ben@odia@epin/, histamin3 +=3/ blo&ker 
+simetidin/, kortikostreoid, antihipertensi sentral +metildopa dan
reserpin/, antiparkinsonisme +le'edopa/
&/ )indrom putus @at : alkohol, opiat, dan ben@odia@epin
 b. $aktor predisposisi
angguan kogniti! umumnya disebabkan oleh gangguan !ungsi susunan
syara! pusat +))P/. ))P memerlukan nutrisi untuk ber!ungsi, setiap gangguan
 pengiriman nutrisi mengakibatkan gangguan !ungsi ))P . !aktor yang dapat
menyebabkan adalah penyakit in!eksi sistemik, gangguan peredaran darah.
7anyak 
!aktor lain yang menurut beberapa ahli dapat menimbulkan gangguan kogniti!,
seperti kekurangan 'itamin, malnutrisi, gangguan #iwa !ungsional.

. 4anda e#ala
Menurut Dewanto +--/, 4anda ge#ala yang khas adalah penurunan kesadaran dan
gangguan kogniti!. (danya gangguan mood +suasana hati/, persepsi dan
perilaku merupakan ge#ala dari de!isit ke#iawaan. 4remor, nistagmus,
inkoordinasi dan inkontinensia urin merupakan ge#ala de!isit neurologis.
e#ala3ge#ala utama :
a/ Kesadaran berkabut
 b/ Kesulitan mempertahankan perhatian
&/ Disorientasi
d/ Ilusi
e/ =alusianasi
!/ Perubahan kesadaran yang !luktuati! 
e#alaAge#ala sering ber!luktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, siang hari
ter#adi perbaikan sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. )iklus tidurA 
 bangun sering terbalik. e#ala3ge#ala neurologis adalah :
a/ Dis!asia
 b/ Disartria
&/ 4remor  
d/ (steriksis pada ensalopati hepatikum dan
uremia e/ Kelahiran motorik.
Menurut leadle +--9/, perubahan penyakit yang !luktuati! nampak pada malam
hari. 7iasanya terdapat penurunan kemampuan mempertahankan perhatian
pada stimulush eksternal : pasien mudah terganggu dan sulit utntuk terlibat
dalm sebuah
 per&akapan.

1. Pato!isiologi
Delirium dapat timbul dari berma&am3ma&am kelaian !isiologis maupun struktural.
Pada pasien dengan enselopati hepatikum dan ge#ala putus alkohol, ter#adi
kelainan metabolisme oksidati! serebral dan abnormalitas neurotransmiter
multiple. Delirium merupakan mani!estasi dis!ungsi neurologis, terutama di daerah
yang peka di korteks
dan sistem retikular, #arang di serebelum. Dua mekanisme neuronal yang men&etuskan
delirium, yaitu pelepasan neurotransmiter yang berlebihan dan pengaturan
sinyal abnormal. Pato!isiologi terbaru untuk men#elaskan keadaan
delirium adalah ketidakseimbangan neurotransmitter berupa de!isit kolinergik dan
kelebihan dopamin.

8. Diagnosa Medis dan Diagnosa


Keperawatan Diagnosa medis : Delirium
Diagnosa Keperawatan :
5. =ambatan interaksi sosial
. "esiko &idera
1. De!isit perawatan diri

D. Penatalaksanaan
Medis 5.Non!
armakologis
4arget utama adalah meminimalkan !aktor lingkungan yang
menyebabkan delirium, kebingungan dan kesalahan persepsi serta
mengoptimalkan stimulasi lingkungan.
.$armakologis
a. (ntispikotik 4ipikal
=aloperidol masih merupakan pilihan utama. %ntuk lansia atau
delirium hipoakti! dimulai dengan dosis -,935 mg;5 #am, sementara untuk usia
muda dan keadaan agitasi yang berat serta delirium hiperakti! digunakan dosis
5- mg; #am IV. ika dosis awal tidak e!ekti!, maka dapat digandakan 1- menit
kemudian selama tidak ditemukan e!ek samping. Pengaruh terhadap #antung
memberikan gambaran inter'al B4 meman#ang pada <K, sehingga pemberian
haloperidol disertai dengan
monitor <K.
 b. (ntipsikotik (tipikal
Dosis risperidon untuk orang tua -,93-,9 mg;5 #am, ollan@apin
,939 mg malam hari, Cuetiapin 5,9 mg malam hari +peningkatan
dosis bertahap sesuai indikasi/.
&. 7en@odia@epin
Pada pasien yang mengalami agitasi dan tidak responsi! terhadap monoterapi
antipsikotik, dapat digunakan dia@epam 935- mg IV, dapat diulang
sesuai kebutuhan. Pasien delirium dengan ge#ala putus alkohol diberi tiamin 5--
mg;hari dan asam !olat 5 mg;hari. Pemberian tiamin mendahului pemberian
glukosa IV.
7en@odia@epin memberikan e!ek sedasi berlebih, depresi pernapasan, ataksia dan
amnesia.
d. Preparat anestetik 
Propo!ol dapat digunakan pada pasien yang tidak responsi! terhadap
psikotropik tipikal. <!ek sampingnya berupa depresi pernapasan. Propo!ol beker#a
&epat dan waktu paruhnya singkat. Dosis maksimum 9 ug;kg;menit.
<!ek samping lain
 berupa hipertrigliseridemia, bradikardi, peningkatan en@im pankreas dan
asam laktat +Dewanto, --/.

1. Penatalaksanaan Keperawatan
D($%o-$ T""$% +$% K,(&e,($ H$- I%&e,9e%-
(l 6NO7 ( 6NI7
Ke4e,$5$&$%
=ambatan Peningkatan kepuasan dalam So($l(;$&(o% e%h$%e3e%& :
interaksi  bersosialisai a. 7uat interaksi ter#adwal
sosial Kriteria hasill :  b. Dorong pasien ke kelompok atau
 De!inisi : a. Meningkatkan  program keterampilan
Keadaan ketika
interpersonal yang
indi'idu mengalami keterampilan interaksi sosial, membantu meningkatkan
atau beresiko ker#a sama, dan pemahaman tentang
mengalami saling memahami pertukaran in!ormasi
respon interaksi  b. Menggunakan akti!itas yang
atau sosialisasi
yang menenangkan, menarik, &. Identi!ikasi adanya perubahan
negati!, dan  perilaku
tidak adekuat, atau d. 7erikan umpan balik positi! #ika
menyenangkan untuk
tidak memuaskan  pasien berinteraksi dengan orang
meningkatkan kese#ahteraan.
&. 7erhubungan dengan orang lain lain
d. Mengungkapkan keinginan e. Minta dan harapkan adanya
komunikasi 'erbal
"esiko &idera De! E%9(,o%3e%&$l 3$%$e3e%& -$#&<
inisi : Peningkaan
resiko a. )a!ty beha'ior : !all a. )ediakan lingkungan
&idera #aringan  pre'ention yang aman bagi pasien
yang tidak  b. Knowladge : personal  b. Menghindarkan lingkungan
disenga#a sa!ety yang berbahaya
&. Memasang side rail temapt
Kriteria hasil :
a. Pasien terbebas dari trauma tidur 
d. Menyediakan penerangan
!isik 
 b. ?ingkungan sekitar aman yang &ukup
&. Dapat mendeteksi
resiko
e. 7erikan pen#elasan pada
 pasien dan keluarga atau
 pengun#ung adanya
 perubahan status kesehatan
Kurangnya a. )el! &are de!i&it hygiene
Sel# $,e $--(-&$%e
 perawatan diri Kriteria hasil : a. Pantau peningkatan dan
De!inisi :
a. Mampu melakukan tugas !  penurunan kemampuan untuk 
=amatan
isik yang
kemampuan  berpakaian dan melakukan
paling mendasar dan
untuk   perawatan diri
akti'itas perawatan
pribadi  b. Pertimbangkan budaya pasien
melakukan atau
se&ara mandiri dengan atau saat mempromosikan
menyelesaikan akti!
tanpa alat bantu akti'itas
itas merawat
 b. Mampu untuk mengenakan
 perawatan diri
diri seperti
 pakaian, mandi, makan, dan &. Pertimbangkan usia pasien ketika
 berpakaian,
eleminasi se&ara mandiri mempromosikan akti!itas
eliminasi,
tanpa alat bantu  perawatan diri
makan, mandi. Mampu mempertahankan d. 7antu pasien melakukan akti!itas
kebersihan diri.  perawatan diri
e. $asilitasi pasien untuk  
melakukan perawatan diri
7antu pasien menggunakan alat
 bantu

22 D(3e%-($
(. Pengertian
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya !ungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan dis!ungsi hidup sehari3hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan
daya pikir lain yang se&ara nyata mengganggu akti'itas kehidupan sehari3hari
+Nugroho, --E/. )ementara itu menurut ?umbantobing +59/ demensia
adalah himpunan ge#ala penurunan !ungsi intelektual, umumnya ditandai
terganggunya minimal tiga !ungsi yakni bahasa, memori, 'isuospasial, dan
emosional. Demensia merupakan suatu penyakit yang men&akup kehilangan
memori dan de!i&it kogniti! multiple, seperti deteriorasi bahasa +a!asia/,
kerusakan motorik +apraksia/, atau ketidakmampuan untuk menyebutkan
nama atau mengenai benda3benda +agnosia/
+Videbe&k, --E/. Demensia adalah hilangnya kemampuan3kemampuan
intelektual dengan penyebabnya ! aktor3!aktor organik +0ustinus, --2/.
7erdasarkan beberapa de!inisi mengenai demensia di atas, dapat disimpulkan
 bahwa demensia merupakan suatu gangguan dengan ge#ala mengalami kehilangan
!ungsi kodniti! se&ara progresi! sehingga menyebabkan penurunan memoriingatan
 #angka pendek. Demensia merupakan gangguan yang bersi!at irre'ersibel dan
 progresi!, dan dapat ter#adi penurunan berbagai !ungsi lainnya apabila tidak dilakukan
tindakan penanganan.

7. <tiologi
(dapun beberapa !aktor3!aktor yang menyebabkan demensia yaitu !aktor 
 predisposisi +!aktor risiko/ dan !aktor presipitasi +!aktor pen&etus/, yaitu sebagai
 berikut:
5. $aktor Predisiposisi
4erdapat beberapa !aktor predisposisi yang melatarbelakangi atau menyebabkan
indi'idu mengalami demensia sebagai berikut.
a/ "iwayat keluargaF
 b/ )indrom
DownF &/ 4rauma
kepalaF d/
Penyakit tiroidF
e/ )troke +4amher, --/.
. $aktor Presipitasi
Penyebab3penyebab tersering demensia:
a/ Penyakit (l@heimerF
 b/ Demensia
'askularF &/ Penyakit
Pi&kF
d/ 6bat3obatan dan toksinF
e/ =idrose!alus +=ibbert, --E/
8. 4anda dan e#ala
Menurut Maryam +--E/, ge#ala3ge#ala demensia adalah sebagai berikut:
5. Meningkatnya kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari3hariF
. Mengabaikan kebersihan diriF
1. )ering lupa akan ke#adian3ke#adian yang dialami, dalam keadaan yang semakin
 berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakanF
>. Pertanyaan atau kata3kata sering diulang3ulangF
9. 4idak mengenal demensia waktu, misalnya bangun dan berpakaian pada malam
hariF
2. 4idak dapat mengenal demensia ruang dan tempatF
. )i!at dan perilaku berubah men#adi keras kepala dan &epat marahF
E. Men#adi depresi dan menangis tanpa alasan yang #elas
D. Diagnosa Keperawatan
5. anggguan proses ber!ikir 
. Kerusakan memory
1. "isiko &edera
>. =arga diri rendah
9. De!isit perawatan diri
2. (nsietas
. Isolasi sosial

<. Penatalaksanaaan Medis dan Keperawatan


5. Penatalaksanaan Medis
?angkah pertama dalam menangani kasus demensia adalah
melakukan 'eri!ikasi diagnosis. Diagnosis yang akurat sangat
penting mengingat
 progresi!itas penyakit dapat dihambat atau bahkan disembuhkan #ika
terapi yang tepat dapat diberikan. 4indakan pengukuran untuk pen&egahan
adalah
 penting terutama pada demensia 'askuler. Pengukuran tersebut dapat berupa
 pengaturan diet, olahraga, dan pengontrolan terhadap diabetes dan
hipertensi. 6bat3obatan yang diberikan dapat berupa antihipertensi,
antikoagulan, atau antiplatelet. Pengontrolan terhadap tekanan darah
harus dilakukan sehingga tekanan darah pasien dapat di#aga agar berada
dalam batas normal, hal ini didukung oleh !akta adanya perbaikan !ungsi
kogniti! pada pasien demensia 'askuler. 4ekanan darah yang berada
dibawah nilai normal menun#ukkan
 perburukan !ungsi kogniti!, se&ara lebih lan#ut, pada pasien dengan
demensia 'askuler. Pilihan obat antihipertensi dalam hal ini adalah
sangat penting mengingat antagonis reseptor dapat memperburuk
kerusakan !ungsi kogniti!. (ngiotensin3&on'erting en@yme +(8</ inhibitor
dan diuretik telah dibuktikan tidak berhubungan dengan perburukan !ungsi
kogniti! dan diperkirakan hal itu disebabkan oleh e!ek penurunan
tekanan darah tanpa mempengaruhi aliran darah otak. 4indakan bedah
untuk mengeluarkan plak karotis dapat men&egah ke#adian 'askuler
berikutnya padapasien3pasien yang telah diseleksi se&ara hati3hati.
Pendekatan terapi se&ara umum pada pasien dengan demensia
 bertu#uan untuk memberikan perawatan medis suporti!, dukungan
emosional untuk pasien dan keluarganya, serta terapi !armakologis untuk
ge#ala3ge#ala yang spesi!ik, termasuk perilaku yang merugikan.
)ebagai !armakoterapi, ben@odia@epin diberikan untuk ansietas
dan insomnia, antidepresan untuk depresi, serta antipsikotik untuk ge#ala
waham dan halusinasi. 6bat3obatan lain telah diu#i untuk
meningkatkan akti'itas kogniti! termasuk penguat metabolisme serebral
umum, penghambat kanal kalsium, dan agen serotonergik. 7eberapa
penelitian menun#ukkan bahwa slegilin +suatu penghambat monoamine
oksidase tipe 7/, dapat memperlambat
 perkembangan penyakit ini. 4erapi pengganti <strogen dapat
menginduksi risiko penurunan !ungsi kogniti! pada wanita pas&a
menopause, walau demikian masih diperlukan penelitian lebih lan#ut
mengenai hal tersebut. 4erapi komplemen dan alternati! menggunakan
ginkgo biloba dan !itoterapi lainnya bertu#uan untuk melihat e!ek positi!
terhadap !ungsi kognisi. ?aporan mengenai penggunaan obat antiin!lamasi
nonsteroid +6(IN)/ memiliki e!ek lebih rendah terhadap perkembangan
penyakit (l@heimer. Vitamin < tidak menun#ukkan man!aat dalam
pen&egahan penyakit.
. Penatalaksanaan Keperawatan
N D($%o-$ T""$% = K,(&e,($ I%&e,9e%-(
H$-(l NO7 NI7
o
5. Perubahan a. "eality orientation a. 7eri kesempatan bagi pasien
 proses  b. 8ommuni&ation untuk mengenal barang milik
berpikir De! Kriteria hasil : pribadinya misalnya tempat
inisi: a. Mengenali perubahan tidur, lemari,
Keadaan dalam berpikir;  pakaian dll.
ketika  berperilaku  b. 7eri kesempatan kepada pasien
 b. Mengidenti!ikasi situasi
indi'idu untuk mengenal waktu
yang menimbulkan
mengalami dengan menggunakan #am besar,
 penurunan kemampuan
suatu
mengambil keputusan kalender yang mempunyai lembar
gangguan
&. Menggunakan strategi perhari dengan tulisan besar.
dalam akti'itas
&. 7eri kesempatan kepada pasien
mental, koping untuk
seperti untuk menyebutkan namanya dan
menghadapi masalah
 berpikir sadar, anggota keluarga terdekat.
yang dialami d. 7eri kesempatan kepada klien
orientasi d. Melakukan akti'itas
untuk mengenal dimana dia berada.
realitas, yang diren&anakan
e. 7erikan pu#ian #ika pasien bila
 peme&ahan
 pasien dapat men#awab dengan
masalah,
 penilaian,dan
 benar.
 pemahaman !. 6bser'asi kemampuan pasien
yang
untuk melakukan akti!itas
 berhubungan
sehari3 hari.
dengan
g. 7eri kesempatan kepada pasien
kping,
untuk memilih akti!itas yang
kepribadian,
dan; gangguan dapat dilakukannya.
h. 7antu pasien untuk melakukan
 #iwa
kegiatan yang telah dipilihnya
i. 7eri pu#ian #ika pasien dapat
melakukan kegiatannya.
 #. 4anyakan perasaan pasien #ika
mampu melakukan kegiatannya.
k. 7ersama pasien membuat #adwal
kegiatan sehari3hari.
l. Diskusikan dengan keluarga &ara3

&ara mengorientasikan
waktu, orang dan tempat
pada pasien
m. ( n#urkan keluarga untuk  

menyediakan #am besar,


kalender dengan tulisan besar 
n. 7antu keluarga memilih
kemampuan yang dilakukan
pasien saat ini.
o. (n#urkan kepada keluarga untuk 
memberikan pu#ian
a. 4issue per!usion
. Kerusakan terhadap
&erebral
memori De!  b. (&ute &on!usion le'el kemampuan terhadap kemampauan
&.<n'ironment yang masih dimiliki oleh pasien
inisi:
interpretation syndrome  p. (n#urkan keluarga untuk memantu
ketidakmampu
an mengingat impaired lansia melakukan kegiatan
Kriteria =asil: sesuai kemampuan yang dimiliki
a. Memantau tingkat kesadaran
 pasien
 b. Memantau tingkat orientasi
&. 7eri kesempatan bagi
pasien
untuk mengenal barang milik
 pribadinya misalnya tempat tidur,
 beberapa in!
a. Mampu untuk lemari, pakaian dll.
ormasi atau d. 7eri kesempatan kepada pasien
keterampilan melakukan proses mental
untuk mengenal waktu dengan
 perilaku yang kompleks
menggunakan #am besar,
 b. 6rientasi kogniti!:
kalender yang mempunyai lembar
mampu untuk mengidenti!
perhari
ikasi orang, tempat, dan dengan tulisan besar.
waktu se&ara akurat e. 7eri kesempatan kepada pasien
&. Ingatan +memori/: untuk menyebutkan namanya dan
mampu untuk anggota keluarga terdekat.
mendapatkan kembali !. 7eri kesempatan kepada
in!ormasi yang disimpan klien

sebelumnya. untuk mengenal dimana dia


d. Kondisi neurologis:  berada.
kemampuan sistem sara! g. 7erikan pu#ian #ika pasien bila
 peri!er dan sistem sara!  pasien dapat men#awab dengan
 pusat untuk menerima,  benar.
memproses,dan memberi h. 6bser'asi kemampuan pasien

respon eksternal untuk melakukan akti!itas sehari3


hari.
i. 7eri kesempatan kepada pasien

untuk memilih akti!itas yang

1. "isiko &edera dapat dilakukannya.


 #. 7antu pasien untuk melakukan
De!inisi : a. "isk
&ontrol Kriteria kegiatan yang telah dipilihnya
7eresiko
k. 7eri pu#ian #ika pasien dapat
mengalami hasil :
melakukan kegiatannya.
&idera a. Klien terbebas dari
a. )ediakan lingkunhan yang aman
sebagai &idera
 b. Klien untuk pasien
akibat
 b. Identi!ikasi kebutuhan keamanan
kondisi mampu
 pasien, sesuai kondisi !isik dan
lingkungan men#elaskan
!ungsi kogniti! pasien dan riwayat
yang metode untuk
men&egah  penyakit terdahulu pasien
 berinteraksi
&. 7antu pasien menghindari
dengan sumber  in#ury
&. Klien mampu lingkungan yang berbahaya
d. Memasang side rail tempat tidur 
men#elaskan
e. Menempatkan saklar lampu di
daktor 
tempat yang mudah di#angkau
resiko
!. Memindahkan barang3barang yang
lingkungan;
adapti! dan
 perilaku personal dapat membahayakan
sumber de!
d. Mampu
ensi! indi'idu
memodi!ikasi gaya
>. Isolasi sosial hidup untuk
De!inisi : men&egah in#ury
a. )o&ial intera&tion a. $asilitasi dukungan oleh keluarga,
Kesepian
yang dialami skills teman, dan komunitas
 b. )tresss le'el  b. Dukung hubungan dengan orang
oleh
&. )osial
lain yang mempunyai minat dan
indi'idu dan support
dirasakan saat Kriteria hasil : tu#uan yang sama
&. Dorong melakukan akti'itas sosial
didorong oleh a. Penyesuaian tepat
keberadaan dan komunitas
tekanan emosi
d. 7erikan u#i pembatasan
orang lain sebagai respon
intrapersonal
dan sebagai terhadap keadaan
e. 7erikan umpan balik terhadap
 pernyataan tertentu
 peningkatan dalam perawatan dan
negati! atau  b. Meningkatkan
hubungan yang  penampilan diri atau akti'itas lain
mengan&am
!. Dukung pasien untuk mengubah
e!ekti! dalam
lingkungan seperti pergi
 perilaku pribadi
&. #alan3#alan dan ke bioskop

Mengungkapkan
 penurunan perasaan
atau
pengalaman
diasingkan

2* Al;he(3e,
(. Pengertian
(l@heimer merupakan penyakit kronis, progresi!, dan merupakan
gangguan degerati! otak dan diketahui mempengaruhi memori, kogniti!, dan
kemampuan untuk merawat diri +)uddart * 7runner, --/. (l@heimer merupakan
penyakit degenerati! yang ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan
kepribadian. 4idak dapat disembuhkan, pengobatan ditu#ukan untuk menghentikan
progresi'itas penyakit dan meningkatkan kemandirian penderita +Kumala dkk,
--E/. Penyakit (l@heimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan
kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 29 tahun. Penyakit
al@heimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan
menimbulkan kelumpuhan, yang terutama
menyerang orang berusia 29 tahun ke atas. Penyakit al@heimer ditandai
oleh hilangnya ingatan dan !ungsi kogniti! se&ara progresi!.
7. Psikopatologi;Psikodinamika
5. <tiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui. 7eberapa alternati'e penyebab
yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan !ungsi
imunitas, in!eksi
!lament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit (l@heimer terdiri
dari degerasi neuronal, kematian daerah spesi!ik #aringan otak
yang mengakibatkan gangguan !ungsi kongniti! dengan penurunan daya ingat
se&ara
 progresi!. (danya de!isiensi !aktor pertumbuhan atau asam amino dapat
berperan dalam kematian selekti! neuron. Kemungkinan sel3sel tersebut
mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan
&al&ium intraseluler, kegagalan metabolism energy, adanya !ormasi
radikal bebas atau terdapat
 produksi protein abnormal yang non spesi!ik.
Penyebab degenerasi neuron kolinergik pada penyakit (l@heimer
tidak diketahui. )ampai sekarang belum satupun penyebab penyakit ini diketahui,
tetapi ada tiga !aktor utama mengenai penyebabnya, yaitu:
a. Virus lambat
Merupakan teori yang paling populer +meskipun belum terbukti/ adalah yang
 berkaitan dengan 'irus lambat. Virus3'irus ini mempunyai masa inkubasi
31- tahun sehingga transmisinya sulit dibuktikan. 7eberapa #enis
tertentu dari ense!alopati 'iral ditandai oleh perubahan patologis yang
menyerupai plak senilis pada penyakit al@heimer.
 b. Proses autoimun
4eori autoimun berdasarkan pada adanya peningkatan kadar antibodi3antibodi
reakti! terhadap otak pada penderita penyakit al@heimer. (da dua tipe
amigaloid
+suatu kempleks protein dengan &iri seperti pati yang diproduksi dan dideposit
 pada keadaan3keadaan patologis tertentu/, yang satu kompos isinya terdiri
atas rantai3rantai Ig dan lainnya tidak diketahui. 4eori ini
menyatakab bahwa kompleks antigen3antibodi dikatabolisir oleh !agosit
dan !ragmen3!ragmen imunoglobulin dihan&urkan didalam lisosom,
sehingga terbentuk deposit amigaliod ekstraseluler.
&. Kera&unan aluminium
4eori kera&unan aluminium menyatakan bahwa karena aluminium bersi!at
neurotoksik, maka dapat menyebabkan perubahan neuro!ibrilar pada
otak. Deposit aluminium telah diidenti!ikasi pada beberapa klien
dengan penyakit al@heimer, tetapi beberapa perubahan patologis yang
meyerupai penyakit ini
 berbeda dengan yang terlihat pada kera&unan aluminium. Kebanyakan
 penyelidik menyakini dengan alasan utama aluminium merupakan logam
yang terbanyak dalam kerak bumi dan sistem pen&ernaan manusia
tidak dapat men&ernanya. Predisposisi genetik #uga ikut berperan
dalam perkembangan
 penyakit al@heimer. Diperkirakan 5-31-G klien al@heimer mengalami tipe
yang diwariskan dan dinyatakan sebagai penyakit al@heimer !amiliar+$(D/.
Dipihak lain, ben@odia@epin dibuktikan mengganggu !ungsi kogniti! selain
memiliki e!ek anti3ansietas, mungkin melalui reseptor (7( yang
menghambat pelepas muatan neuron3neuron kolinergik di nukleus
basalis. 4erdapat bukti3bukti awal
 bahwa obat yang menghambat reseptor (7( memperbaiki ingatan.
. 4anda e#ala
Ke#anggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit
mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka #uga sering kali
menutup3nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang
 biasa pada usia mereka. Ke#anggalan biasanya akan dirasakan oleh
orang3orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan
daya ingat. Mereka awalnya belum men&urigai adanya problem besar
di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa
kondisinya sudah parah. e#ala klinis pada penyakit (l@heimer dapat terlihat
sebagai berikut :
a. Kehilangan daya ingat;memori
Pada orang tua normal, dia tidak ingat nama tetangganya, tetapi dia tahu orang

itu adalah tetangganya. Pada penderita (l@heimer, dia bukan sa#a


lupa nama tetangganya tetapi #uga lupa bahwa orang itu adalah tetangganya.
 b. Kesulitan melakukan akti'itas rutin yang biasa
)eperti tidak tahu bagaimana &ara membuka ba#u atau tidak tahu urutan3urutan
makan.
&. Kesulitan berbahasa.
%mumnya pada usia lan#ut didapat kesulitan untuk menemukan kata yang tepat,
tetapi penderita (l@heimer lupa akan kata3kata yang sederhana
atau menggantikan suatu kata dengan kata yang tidak biasa.
d. Disorientasi waktu dan tempat.
6rang pada umumnya terkadang lupa kemana akan pergi atau hari apa saat ini,
tetapi penderita (l@heimer dapat tersesat pada tempat yang sudah !
amiliar untuknya, lupa di mana dia saat ini, tidak tahu bagaimana &ara dia sampai di
tempat ini, termasuk #uga apakah saat ini malam atau siang.
e. Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau !ungsi eksekuti! 
Misalnya tidak dapat memutuskan menggunakan ba#u hangat untuk &ua&a dingin
atau sebaliknya.
!. )alah menempatkan barang.
)eseorang se&ara temporer dapat salah menempatkan dompet atau
kun&i. Penderita (l@heimer dapat meletakkan sesuatu pada tempat yang tidak
biasa,
misal #am tangan pada kotak gula.
g. Perubahan tingkah laku.
)eseorang dapat men#adi sedih atau senang dari waktu ke waktu. Penderita

(l@heimer dapat berubah mood atau emosi se&ara tidak biasa tanpa alasan yang
dapat diterima.
h. Perubahan perilaku
Penderita (l@heimer akan terlihat berbeda dari biasanya, ia akan men#adi mudah
&uriga, mudah tersinggung, depresi, apatis atau mudah mengamuk, terutama saat
 problem memori menyebabkan dia kesulitan melakukan sesuatu.
i. Kehilangan inisiati! 
Duduk di depan 4V ber#am3#am, tidur lebih lama dari biasanya
atau tidak menun#ukan minat pada hobi yang selama ini ditekuninya.

(witan dari perubahan mental penderita al@heimer sangat


perlahan3lahan, sehingga pasien dan keluarganya tidak mengetahui se&ara pasti
kapan penyakit ini mulai mun&ul. 4erdapat beberapa stadium perkembangan
penyakit al@heimer yaitu:
a. )tadium I +lama penyakit 531
tahun/ Memori : ingatan
terganggu
Kepribadian : ketidakpedulian, lekas marah
sesekali Motor sistem : normal
<< : n ormal
84;M"I : normal
P<4 : hipometabolisme posterior bilateral
a. )tadium II +lama penyakit 135- tahun/
Memori : ingatan terakhir sangat terganggu
Kepribadian : ketidakpedulian, lekas marah
sesekali Motor sistem : gelisah, mondar3mandir 
<< : latar belakang irama lambat
84;M"I : normal
P<4 : hipometabolisme !rontal dan parietal bilateral
 b. )tadium III +lama penyakit E35 tahun/
$ungsi intelektual : sangat memburuk 
Motor sistem : anggota tubuh kaku dan postur !leksi
<< : d i!us l ambat
P<4 : hipometabolisme !rontal dan parietal bilateral

1. Pato!isiologi
)e&ara patologis, pasien dengan penyakit al@heimer mengalami beberapa
 perubahan khas biokimia dan neuropatologi. Diantaranya yaitu terdapat kekusutan pada
serabut neuron +massa kusut neuron yang tidak ber!ungsi/ dan plak senil atau
neuritis
+deposit protein beta3amiloid, bagian dari suatu protein besar, protein
prekursor amiloid/. Kerusakan pada neuron tersebut dapat ter#adi se&ara
primer pada kortek serebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak.
)e&ara makroskopik, perubahan otak pada (l@heimer melibatkan kerusakan
 berat neuron korteks dan hippo&ampus, serta penimbunan amiloid dalam
pembuluh darah intra&ranial. )e&ara mikroskopik, terdapat perubahan mor!ologik
+stru&tural/ dan
 biokimia pada neuron3 neuron. Perubahan mor!ologis terdiri dari  &iri khas lesi yang
 pada akhirnya berkembang men#adi degenarasi soma dan atau akson dan atau dendrit.
)atu tanda lesi pada (D adalah kekusutan neuro!ibrilaris yaitu struktur intra&elu lar yang
 berisi serat kusut dan sebagian besar terdiri dari protein Htau. Dalam ))P, protein tau
sebagian besar sebagai penghambat pembentuk stru&tural yang terikat dan menstabilkan
mikrotubulus dan merupakan komponen penting dari sitokleton sel neuron. Pada neuron
(D ter#adi !os!orilasi abnormal dari protein tau, se&ara kimia menyebabkan
perubahan
 pada tau sehingga tidak dapat terikat pada mikrotubulus se&ara bersama3sama.
4au yang abnormal terpuntir masuk ke !ilament heliks ganda yang sekelilingnya
masing3 masing terluka. Dengan kolapsnya sistema transport internal,
hubungan interseluler adalah yang pertama kali tidak ber!ungsi dan akhirnya
diikuti kematian sel.
Pembentukan neuron yang kusut dan berkembangnya neuron yang rusak menyebabkan
(l@heimer.
?esi khas lain adalah plak senilis, terutama terdiri dari beta amiloid +(3beta/
yang terbentuk dalam &airan #aringan di sekeliling neuron bukan dalam sel neuronal. (3
 beta adalah !ragmen protein prekusor amiloid +(PP/ yang pada keadaan normal melekat
 pada membran neuronal yang berperan dalam pertumbuhan dan pertahanan
neuron. (PP terbagi men#adi !ragmen3!ragmen oleh protease, salah satunya (3beta, !
ragmen lengket yang berkembang men#adi gumpalan yang bisa larut.
umpalan tersebut akhirnya ber&ampur dengan sel3sel gila yang akhirnya membentuk
!ibril3 !ibril plak yang membeku, padat, matang, tidak dapat larut, dan di yakini
bera&un bagi neuron yang utuh. Kemungkinan lain adalah (3beta
menghasilkan radikal bebas sehingga mengakibatkan makin rentannya neuron
terhadap stressor. )elain karena lesi, perubahan
 biokimia dalam ))P #uga berpengaruh pada (D.se&ara neurokimia kelainan pada otak 

8. Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan


5. Diagnosa Medis : (l@heimer 
5. Diagnosa Keperawatan
a. "isiko &idera berhubungan dengan resiko kelemahan, ketidakmampuan
untuk mengenali; mengidenti!ikasi bahaya dalam lingkungan.
 b. Perubahan proses pikir berhubungan dengan degenerasi neuron
irre'ersible &. =ambatan interaksi sosial berhubungan dengan
perubahan emosi +&epat
marah, mudah tersinggung, kurang per&aya diri/

D. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


5. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan penyakit (l@heimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab
dan pato!isiologis masih belum #elas. Pengobatan simptomatik dan suporti! seakan
hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian
obat stimulan, 'itamin 7, 8, dan < belum mempunyai e!ek yang menguntungkan.
a/ Inhibitor kolinesterase
7eberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk 
 pengobatan simptomatik penyakit (l@heimer, dimana penderita
(l@heimer didapatkan penurunan kadar asetilkolin. %ntuk men&egah
penurunan kadar asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang
beker#a se&ara sentral seperti !isostigmin, 4=(
+tetrahydroaminoa&ridine/. Pemberian obat ini dikatakan dapat
memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian
 berlangsung. 7eberapa peneliti mengatakan bahwa obat3obatan anti
kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada organ normal dan
penderita (l@heimer.
 b/ 4hiamin
Penelitian telah membuktikan bahwa pada penderita (l@heimer didapatkan
 penurunan thiamin pyrophosphatase dependent en@yme yaitu  ketoglutarate
+9G/ dan transketolase +>9G/, hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada
nu&leus basalis. Pemberian thiamin hidro&hloryda dengan dosis 1gr;hari selama
tiga bulan peroral, menun#ukan perbaikan bermakna terhadap !ungsi kognisi
dibandingkan pla&ebo selama periode yang sama.
&/ Nootropik 
 Nootropik merupakan obat psikotropik, telah dibuktikan dapat memperbaiki
!ungsi kognisi dan proses bela#ar pada per&obaan binatang. 4etapi pemberian
>---mg pada penderita (l@heimer tidak menun#ukan perbaikan klinis yang
 bermakna.
d/ Klonidin
angguan !ungsi intelektual pada penderita (l@heimer dapat
disebabkan kerusakan noradrenergik kortikal. Pemberian klonidin
+&atapres/ yang merupakan noradrenergik alpha  reseptor agonis dengan
dosis maksimal 5, mg peroral selama > mgg, didapatkan hasil yang kurang
memuaskan untuk memperbaiki !ungsi kogniti!.
e/ =aloperiodol
Pada penderita (l@heimer, sering kali ter#adi gangguan psikosis
+delusi, halusinasi/ dan tingkah laku. Pemberian oral haloperiodol 539 mg;hari
selama > mgg akan memperbaiki ge#ala tersebut. 7ila penderita (l@heimer
menderita depresi sebaiknya diberikan tri&y&li& anti depressant
+aminitryptiline935-- mg;hari/.

!/ (&etyl ?38arnitine +(?8/


Merupakan suatu substrate endogen yang disintesa didalam
mitokondria dengan bantuan en@im (?8 trans!era&e. Penelitian ini
menun#ukan bahwa (?8
dapat meningkatkan akti'itas asetil kolinesterase, kolin asetiltrans!erase. Pada
 pemberiaan dosis 53 gr ;hari;oral selama 5 tahun dalam pengobatan,
disimpulakan bahwa dapat memperbaiki atau menghambat progresi!
itas kerusakan !ungsi kogniti!.

. Penatalaksanaan Keperawatan
No D($%o-$ K e4e,$5$&$% NO7 NI7
5. "isiko 8idera "isk 8ontrol a. )ediakan lingkungan yang aman
De!inisi: Kriteria =asil:
a. Klien terbatas dari &edera untuk pasien
berisiko mengalami
 b. Klien mampu men#elaskan  b. Identi!ikasi kebutuhan
&idera sebagai akibat keamanan pasien, sesuai dengan
&ara;metode untuk  
kondisi lingkungan yang kondisi !isik dan !ungsi kogniti! 
men&egah &idera
berinteraksi dengan &. Memodi!ikasi gaya  pasien dan riwayat penyakit
sumber adapti! hidup terdahulu
dan sumber de!ensi! untuk men&egah in#ury &. Menghindarkan lingkungan
dahulu d. Menggunakan !
yang berbahaya
asilitas kesehatan yang d. Mengan#urkan keluarga untuk 
ada menemani pasien
e. Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
a. Ka#i dera#at gangguan
. Perubahan proses Kriteria =asil: kogniti!, seperti
pikir 
perubahan orientasi
 berhubungan dengan Klien mampu mengenali
terhadap orang, tempat
degenerasi neuron  perubahan dalam berpikir ;
waktu, rentang
irre'ersible tingkah laku dan !a&tor3
 perhatian dan kemampuan
!aktor penyebab #ika
 berpikir 
memungkinkan
 b. Pertahankan lingkungan yang
menyenangkan dan tenang
&. ?akukan pendekatan dengan
&ara perlahan dan tenang
d. 4atap wa#ah ketika
ber&akap3 &akap dengan
pasien
e. unakan kata3kata yang
 pendek dan kalimat yang
sederhana dan berikan
instruksi sederhana. %langi
instruksi tersebut sesuai

1. =ambatan a. )el! esteem, situational dengan kebutuhan.


 b. a. 7eri indi'idu hubungan
interaksi sosial 8ommuni&ation suporti! 
impaired 'erbal  b. 7uat interaksi ter#adwal
&. Identi!ikasi adanya perubahan
Kriteria hasill :
 perilaku
a. Meningkatkan
d. 7erikan umpan balik positi! 
keterampilan
 #ika pasien berinteraksi
interaksi sosial, ker#a dengan orang lain
sama, dan e. Minta dan harapkan adanya

saling memahami komunikasi 'erbal


 b. Menggunakan akti!itas !. 7antu anggota keluarga dalam
yang memahami dan memberikan
menenangkan, menarik, dukungan
dan menyenangkan
untuk meningkatkan
kese#ahteraan.
&. 7erhubungan dengan
orang lain
d. Mengungkapkan
keinginan
2 A%$l(-(- K$-"-
)eorang pria, 4n.( merupaan #uru gambar berusia 29 tahun mulai mengalami
masalah dalam mengingat detail yang penting dalam peker#aanF di rumah ia
mulai mengalami kesulitan untuk terus memperbarui &atatan keuangannya dan
membayar tagihan 3 tagihannya tepat waktu. Kemampuan intelektualnya
berkurang se&ara
 progresi!, memaksanya untuk akhirnya pensiun dari peker#aannya. Masalah
perilaku mulai tampak di rumah, dimana ia men#adi semakin keras kepala dan bahkan
bersikap kasar se&ara 'erbal dan !isik terhadap orang lain ketika ia merasa
terganggu.?ama kelamaan orang3orang sekitarnya men#auhinya karena tidak
ingin men#adi sasaran
kemarahannya.
)ebelumnya, 4n.( sering mengalami stres karena peker#aan yang terus menumpuk 
dan selalu disalahkan oleh atasannya. Dia #uga merasa malu pada tetangga
sekitar karena #abatannya yang tak #uga naik sedangkan masa abdinya sudah
lebih dari - tahun. 4n.( bertempat tinggal di perumahan dimana orang sekitar
rumahnya membeda3
 bedakan seseorang menurut kasta dan #abatannya.
Pemeriksaan neurologis menun#ukkan bahwa ia mengalami disorientasi terhadap
tempat dan waktu, meyakini bahwa ruang konsltasi merupakan tempat ker#anya dan
tahun itu adalah Jtahun 52- atau sekitarnyaJ, ketika sesungguhnya saat itu adalah
tahun 5E. Ia mengalami kesulitan dalam tes ingatan sederhana, gagal mengingat salah
satu dari enam ob#ek yang diperlihatkan padanya sepuluh menit sebelumnya, tidak dapat
mengingat nama orang tua atau saudara kandungnya, atau nama presiden
(merika
)erikat. 7i&aranya tidak #elas dan penuh dengan !rase yang tidak berarti. Ia tidak dapat
melakukan penghitungan aritmetika sederhana, tetapi ia dapat
menginterpretasikan
 peribahasa dengan benar. Keluarganya sudah merasa tidak mampu untuk
mengurus 4n.(. beberapa tahun ini penurunan mentalnya terus bertambah parah
dan sebagian
 besar perilaku agresi! dikontrol dengan obat penenang.

a. Pengka#ian
5/ Identitas pribadi
Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, #enis kelamin, agama, pendidikan,
 peker#aan, suku;bangsa, golongan darah, tanggal pengka#ian, dn lain sebagainya.
/ Keluhan utama :
1/ Pengka#ian psikopatologi;psikodinamik 
5. $aktor predisposisi
a. $aktor biologis : usia 4n.( yang semakin tua yaitu 29
tahun mempengaruhi kemampuannya dalam berpikir
dan mengingat.
)ebelumnya 4n.( tidak mempunyai riwayat dimensia dari keluarganya.
 b. $aktor psikologis : 4n.( mengalami tekanan dari peker#aanya yang
terus menmpuk dan tekanan dari atasan. )elain itu dia sering
di&ibir oleh tetangganya karena #abatan yang tidak kun#ung
naik meskipun masa abdi yang sudah lebih dari - tahun
&. $aktor sosiokultural : tetangga sekitar rumahnya mempunyai kebiasaan
untuk membeda3bedakan kasta dan #abatan seseorang.
. $aktor prespitasi
a. )tressor psikologis: tanggung #awab 4n. ( sebagai kepala keluarga bagi
keluarganya selama ini &ukup membebani 4n. (. )elain itu bebean
peker#aan yang terus menumpuk dan teguran dari atasannya #uga sangat
membebani
4n. (.
 b. )tressor sosial budaya: tetangga lingkungan sekitar tempat tinggal4n. (
suka membeda3bedakan orang berdasarkan penghasilan dan #abatan.
1. "espon terhadap stress
a. Kogniti! : 4n. ( merasa dirolak keberadaanya oleh orang lain, merasa
orang lain tidak mengerti akan dirinya.
 b. (!ekti! : klien sering merasa sedih karena orang lain menghindar dari

dirinya, dia #uga sering merasa ke&ewa terhadap perilaku tetangganya


ang men#auhinya.
&. $isiologis : klien sering merasa pusing dan tekanan darah tinggi. Klien
sering merasa using #ika ia berusaha mengingat barang3barang yang
ia letakkan sebelumnya. 4ekanan darahnya naik karena ia
sering memikirkan kondisinya yang seperti saat ini.
d. Perilaku : klien nampak men#auh dari orang3orang sekitarnya dan malu
untuk berinteraksi
e. )o&ial : klien sering menolak untk dia#ak berkumpul dengan tetangga
ataupun pergi ke kegiatan penga#ian
>. Kemampuan mengatasi masalah;sumber koping
a. Kemampuan personal: klien merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan
dirinya dan keluarga.
 b. Dukungan sosial: klien tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
dan lingkungan sekitar baik dukungan moril maupun bantuan
pemenuhan kebutuhan sehari3hari.
&. (sset material: klien dan keluarganya merupakan keluarga dengan
ekonomi menengah ke bawah sehingga mengalami berat dan kesulitan
dalam mengakses pelayanan kesehatan.
d. Keyakinan positi!: 4n. ( tidak memiliki keyakinan positi! terhadap
keadaan yang dialaminya. 7eliau #uga merasa pesimis dengan kondisinya
saat ini.
9. Mekanisme koping.
7erdasarkan !aktor3!aktor yang telah disebutkan diatas, pada rentang
respon konsep diri dapat disimpulkan bahwa klien mengalami respon yang
maladapti!. "entang respon tersebut ditun#ukkan dengan keadaan pasien yang
sering mara3 marah kepadaorang lain, tidak mampu memenuhi
kebutuhan sehari3harinya se&ara mandiri.

 b. Diagnosa :
5. Kerusakan memori berhubungan dengan proses ter#adinya penyakit
2. "esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan kondisi
emosional yang tidak stabil
1. Isolasi sosial

&. Inter'ensi
Keperawatan
4u#uan dan Kriteria =asil Inter'ensi NI8
 No. Diagnosa
+N68/
Keperawatan
a. 4issue per!usion a. Memantau
5. Kerusakan memori
De!inisi: &erebral tingkat
 b. (&ute &on!usion le'el
ketidakmampuan &. <n'ironment kesadaran
 b. Memantau tingkat
mengingat beberapa interpretation
in!ormasi atau orientasi
syndrome impaired
&. 7eri kesempatan bagi
keterampilan perilaku Kriteria =asil:
 pasien untuk
a. Mampu untuk
mengenal barang
melakukan proses
milik pribadinya
mental yang
misalnya tempat tidur,
kompleks
lemari, pakaian dll.
 b. 6rientasi kogniti!: d. 7eri kesempatan
mampu untuk kepada pasien untuk

mengidenti!ikasi orang, mengenal waktu


dengan menggunakan
tempat, dan waktu
 #am besar, kalender
se&ara akurat
yang mempunyai
&. Ingatan +memori/:
lembar perhari
mampu untuk
dengan tulisan besar.
mendapatkan kembali e. 7eri kesempatan
in!ormasi yang disimpan kepada pasien

sebelumnya. untuk menyebutkan


d. Kondisi neurologis: namanya dan
kemampuan sistem sara!  anggota
 peri!er dan sistem sara! keluarga terdekat.
!. 7eri kesempatan
 pusat untuk menerima,
memproses,dan memberi kepada klien untuk

respon eksternal mengenal dimana dia


 berada.
g. 7erikan pu#ian #ika

 pasien bila pasien


dapat men#awab
dengan benar.
h. 6bser'asi
kemampuan pasien
untuk melakukan
akti!itas sehari3hari.
i. 7eri kesempatan
kepada pasien
untuk memilih akti!
itas yang dapat
dilakukannya.
 #. 7antu pasien untuk
melakukan kegiatan
yang telah
dipilihnya
k. 7eri pu#ian #ika
 pasien dapat
melakukan
kegiatannya.
. "esiko perilaku a. Impulse sel!
a. 4ahan; mengontrol
kekerasan &ontrol Kriteria hasil:
 pasien untuk
terhadap orang a. Dapat mengidenti!ikasi
 bertanggung #awab atas
lain De!inisi: !aktor yang
beresiko  perilaku dan
menyebabkan perilaku
melakukan perilaku, tindakannya
kekerasan  b. Komunikasi tentang
yakni indi'idu  b. Dapat mengidenti!ikasi
menun#ukkan bahwa harapan bahwa pasien
&ara alternati'e
ia dapat akan mempertahankan
untuk mengatasi
membahayakan orang kontrol; kondisinya
lain se&ara !isik, masalah &. 4etapkan batas dengan
&. 4idak menganiaya
emosional, dan; atau  pasien
orang
seksual d. Menahan dari diri
lain se&ara !isik, emosi
 berdebat atau tawar3
atau seksual
menawar mengenai
 batas yang ditetapkan
dengan pasien
e. Menetapkan rutinitas
!. Menghindari
gangguan
1. Isolasi sosial
 peningkatan akti!itas
De!inisi :
!isik, yang sesuai
Kesepian a. )o&ial intera&tion skills a. $asilitasi dukungan
yang dialami oleh  b. )tresss le'el
&. )osial oleh keluarga,
indi'idu dan support
teman, dan komunitas
dirasakan saat Kriteria hasil :
 b. Dukung hubungan
didorong oleh a. Penyesuaian tepat dengan orang lain yang
keberadaan orang
tekanan emosi mempunyai minat
lain dan sebagai
sebagai respon terhadap dan tu#uan yang sama
 pernyataan
keadaan tertentu &. Dorong melakukan
negati! atau mengan&am
 b. Meningkatkan hubungan akti'itas sosial dan
yang e!ekti! dalam komunitas
 perilaku pribadi d. 7erikan u#i pembatasan
&.
Mengungkapkan intrapersonal
e. 7erikan umpan
 penurunan perasaan
atau balik terhadap

 pengalaman diasingkan peningkatan


dalam perawatan dan
 penampilan diri atau akti'itas lain
!. Dukung pasien untuk 
mengubah lingkungan seperti pergi #alan3#alan dan ke bioskop

 b. Implementasi keperawatan


 No. Diagnosa =ari; 4anggal Implementasi

5. Kerusakan memori umat, -2 a. Memantau tingkat kesadaran


Maret  b. Memantau tingkat orientasi
-59 &. 7eri kesempatan bagi pasien untuk mengenal
 barang milik pribadinya misalnya tempat
tidur, lemari, pakaian dll.
d. 7eri kesempatan kepada pasien untuk
mengenal waktu dengan menggunakan #am
 besar, kalender yang mempunyai lembar
 perhari dengan tulisan besar.
e. 7eri kesempatan kepada pasien untuk

menyebutkan namanya dan anggota keluarga


terdekat.
. "esiko perilaku umat, -2 a. 4ahan; mengontrol pasien untuk bertanggung
kekerasan Maret
 #awab atas perilaku dan tindakannya
terhadap orang -59  b. Komunikasi tentang harapan bahwa pasien
lain akan mempertahankan kontrol; kondisinya
&. 4etapkan batas dengan pasien
d. Menahan dari diri berdebat atau tawar3

menawar mengenai batas yang ditetapkan


dengan pasien
e. Menetapkan rutinitas
1. Isolasi sosial umat, -2
Maret a. $asilitasi dukungan oleh keluarga, teman,
-59 dan komunitas
 b. Dukung hubungan dengan orang lain
yang
mempunyai minat dan tu#uan yang sama
&. Dorong melakukan akti'itas sosial dan
komunitas
d. 7erikan u#i pembatasan intrapersonal

e. <'aluasi

S : keluarga mengatakan H 4n.( masih sering lupa dalam mengingat akti!itas apa sa#a
yang sudah dilakukan dan belum dilakukan namun 4n.( sudah mulai bersikap lembut
terhadap orang sekitar
O : 4n.( mampu untuk berinteraksi se&ara baik dengan orang di sekitarnya
A : 4n.( mampu men#alin komunikasi yang baik denga orang di sekitarnya, 4n.(
masih susah mengingat kegiatan3kegiatannya.
P : lan#utkan inter'ensi dengan memberi kesempatan pada pasien untuk mengingat3
ingat akti!itas, tempat dan barang3barang miliknya, a#arkan keluarga untuk memantau
 perkembangan klien dalam hal mengingat, dan monitoring e'aluasi interaksi
soaial klien.
BAB ) PENUTUP

11 Ke-(34"l$%
angguan kogniti! pada pasien yang mengalami gangguan #iwa,
erat hubungannnya dengan gangguan mental organik. =al ini terlihat dari gambaran
se&ara umum perilaku; ge#ala yang timbul akan dipengaruhi pada bagian otak yang
mengalami gangguan. angguan kogniti! spesi!ik yang perlu mendapat perhatian
adalah delirium dan demensia. Delirium disebut keadaan bingung akut adalah
suatu sindrom klinis umum ditandai dengan kesadaran terganggu, !ungsi
kogniti! atau persepsi, yang memiliki onset akut dan ber!luktuasi. Ini biasanya
ter#adi selama 53 hari. Ini adalah kondisi serius yang berkaitan dengan hasil buruk.
Namun, hal itu dapat di&egah dan diobati #ika ditangani dengan segera. Demensia
se&ara har!iah berarti de +kehilangan/ mensia +#iwa/. 4etapi lebih umum
diartikan sebagai penurunan intelektual karena menurunnya !ungsi bagian luar
#aringan otak +cortex/.
Dari inter'ensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasie n , hal utama yang
dilakukan adalah: selalu menerapkan tehnik komunikasi terapeutik. Pendekatan se&ara
indi'idu dan kelompok, #uga keterlibatan keluarga dalam melakukan perawatan sangat
 penting untuk men&apai kesembuhan pasien. 7erdasarkan hal diatas masalah
dengan gangguan kogniti! sangat penting diketahui apa penyebab ter#adinya
. )ehinngga inter'ensi yang diberikan tepat dan sesuai untuk mengatasi masalah
pasien. (khirnya
 pasien diharapkan dapat seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya
dan terhindar dari ke&elakaan yang ,membahayakan keselamatan pasien.

)1 S$,$%
)alah satu masalah kesehatan #iwa yang sering mun&ul dan ter#adi di kalangan
lansia saat ini adalah masalah gangguan kogniti! dan mental organik. =al
ini dapat diakibatkan karena banyak hal termasuk kerusakan neuron otak karena
bertambahnya usia. Klien dengan masalah ke#iwaan atau psikologi memiliki
kekhususan dalam melakukan penatalaksanaannya, untuk itu hendaknya para
perawat dan &alon perawat dapat memahami tindakan se&ara lebih mendalam dalam
treatment pada pasien dengan gangguan kogniti! dan mental organik.
DAFTAR PUSTAKA

7rooker, 8hris. --E. Ensiklopedia Keperawatan. akarta: <8.

8arpenito * Moyet. --2.7uku )aku Diagnosis Keperawatan. akarta: <8.

8opel, ?inda 8arman. --. Keseatan !iwa dan "sikiatri# "edo$an Klinis "erawat .
akarta: <8

Darmo#o, 7. --. %eriatri Il$u Keseatan &sia 'anut Edisi . akarta: $K%I.

Dewanto, dkk. --. "anduan "raktis Diagnostik * Tata 'aksana "en+akit S+araf,


serial on lineL diakses melalui https:;;books.google.&o.id;books
idtO)&C4o%!08*pgP(E*dCdeliriumadalah*hlen*saQ*ei''41VK! 
RK?=u()N3ID(7B*redirSes&yT'onepage*CdeliriumG-adalah*!!alse
 pada tanggal -9 Maret pukul 51.9-
insberg, ?. --9. 'ecture otes # eurologi, serial on lineL diakses malalui
https:;;books.google.&o.id;booksid3 E!
nS1y&2&8*pgP(51*dCdeliriumadalah*hlen*saQ*ei''41VK!RK?

Anda mungkin juga menyukai