MAKALAH
oleh:
KELOMPOK 8A
MAKALAH
oleh:
!"l#$I%&$%L"'(&$ NIM
122)101010)* L(+$&" N$,$ S
NIM 122)101010*8 F$'h,"% N(-$. F
NIM 122)101010/*
11 T""$%
(dapun tu#uan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut mahasiswa keperawatan
mampu memahami dengan baik dan menerapkan di lapangan mengenai
asuhan keperawatan klien dengan gangguan kogniti! dan gangguan mental organik
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
21 Pe%e,&($%
Menurut )antoso * Ismail +--/ !ungsi kogniti! adalah proses mental dalam
memperoleh pengetahuan atau kemampuan ke&erdasan yang meliputi &ara
berpikir, daya ingat, pengertian, peren&anaan, dan pelaksanaan. angguan kogniti!
merupakan ketidakmampuan untuk membuat keputusan, kerusakan memori
dan penilaian, disorientasi, salah persepsi, penurunan rentan perhatian, dan
kesulitan ber!ikir logis. "espon tersebut dapat ter#adi se&ara episodik atau
terus menerus. Proses menua merupakan salah satu penyebab gangguan kogniti!.
Menurut 0atim +--1/ gangguan kogniti! merupakan kelainan sara! pusat yang
menyebabkan berkurangnya daya ingat dan kogniti!, gangguan berbahasa, kurang
mampu melakukan gerakan motorik, kurang mampu mengenal dan mengidenti!ikasi
benda asing meskipun !ungsi sensori utuh, dan gangguan !ungsi eksekuti!
+meren&anakan, mengorganisir, serta mengurutkan/.
Menurut )emiun +--2/ gangguan mental organik merupakan gangguan mental
berat yang disebabkan oleh !aktor !isik atau organik sehingga indi'id se&ara
sosial men#adi lumpuh dan sama sekali tidak mampu untuk menyesuaikan diri, !
ungsi3!ungsi intelektual lemah dan emosi tidak stabil. 4ingkah laku umum
indi'idu mudah tersinggung atau suasana hati yang selalu berubah3ubah tanpa
penyebab yang #elas, tidak memperhatikan penampilan pribadi, mengabaikan
an Respon
ganggu adaptif
mental organik d an gangguan ini dapat ter#adi Respon
se&aramaladaptif s
episodik atau teru
menerus.
22 Del(,("3
(. Pengertian
Menurut Dewanto,dkk +--/, Delirium adalah kegiatan akut atau
subakut neuropsikiatri berupa penurunan !ungsi kogniti! dengan gangguan irama
sirkardian dan
bersi!at re'ersibel. Penyakit ini disebabkan oleh dis!ungsi serebral dan bermani!
estasi se&ara klinis berupa kelainan neuropsikiatri. Menurut Diagnostic Statistical
Manual of
Mental Disorders (DSM-IV-TR), delirium adalah sindrom yang memiliki banyak
penyebab dan berhubungan dengan dera#at kesadaran serta gangguan kogniti!.
Menurut insberg +--9/, delirium atau kadang disebut sindrom otak
organik akut merupakan masalah yang sering terdapat ada orang usia lan#ut yang
digambarkan dengan pikiran yang keruh dan &ara berbi&ara yang tidak #elas,
gangguan siklus tidur3
bangun, serta gangguan mood dan ganggan memori. Pasien mungkin terlihat resah, atau
akan terlihat lemah dan apatis. Dari anatominya dapat diprediksi bahwa
penyebab delirium sama dengan penyebab perubahan tingkat kesadaran. )
indrom ini dapat
berlan#ut men#adi koma, tergantung dari penyebabnya.
Manurut Isselba&her +--/ delirium adalah keadaan bingung yang
ditandai dengan gelisah, akti!itas mental yang meninggi, mudah terbangun,
halusinasi 'isual yang mengganggu, dan hiperakti'itas motorik.
adi dapat disimpulkan bahwa delirium adalah perubahan tingkat kesadaran
dan gangguan kogniti! yang bersi!at re'ersibel dan ditandai dengan keadaan bingng,
gelisah, gangguan halusinasi 'isual yang mengganggu.
7. Psikopatologi ; Psikodinamik
5. <tiologi
7anyak kondisi sistemik dan obat3obatan serta stress bisa menyebabkan delirium.
)tres dari penyebab apapun dapat meningkatkan ker#a syara! simpatikus
sehingga mengganggu !ungsi kolinergik dan menyebabkan delirium. %sia lan#ut
rentan terhdap
penurunan transmisi kolinergik sehingga labih mudah ter#adi delirium. (dapun !aktor3
!aktor yang mempengaruhi ter#adinya delirium adalah :
a. $aktor prespitasi
Penyebab3penyebab delirium yang re'ersibel adalah
5/ =ipoksi
/
=ipoglikemi
1/ =ipertermi
>/ Delirium antikolinergik
Penyebab lain :
5/ In!eksi 'irus
/ angguan metabolik 1/
?esi struktural otak
>/ 6perasi :
a/ Preoperati! +dimensia, poli!armasi, putus obat, gangguan elektrolit,dan
&airan/
b/ Intraoperati! +meperidin, ben@odia@epine long3a&ting, dan
antikolinergik seperti atropin/
&/ Pas&aoperati! +hipoksia dan hipotensi/
9/ Intoksikasi :
a/ Intoksikasi @at : alkohol, heroin, kanabis
b/ Intoksikasi obat : antikolinergik +antidepresan trisklik/, narkotik
+meperidin/, hipnotik sedati! +ben@odia@epin/, histamin3 +=3/ blo&ker
+simetidin/, kortikostreoid, antihipertensi sentral +metildopa dan
reserpin/, antiparkinsonisme +le'edopa/
&/ )indrom putus @at : alkohol, opiat, dan ben@odia@epin
b. $aktor predisposisi
angguan kogniti! umumnya disebabkan oleh gangguan !ungsi susunan
syara! pusat +))P/. ))P memerlukan nutrisi untuk ber!ungsi, setiap gangguan
pengiriman nutrisi mengakibatkan gangguan !ungsi ))P . !aktor yang dapat
menyebabkan adalah penyakit in!eksi sistemik, gangguan peredaran darah.
7anyak
!aktor lain yang menurut beberapa ahli dapat menimbulkan gangguan kogniti!,
seperti kekurangan 'itamin, malnutrisi, gangguan #iwa !ungsional.
. 4anda e#ala
Menurut Dewanto +--/, 4anda ge#ala yang khas adalah penurunan kesadaran dan
gangguan kogniti!. (danya gangguan mood +suasana hati/, persepsi dan
perilaku merupakan ge#ala dari de!isit ke#iawaan. 4remor, nistagmus,
inkoordinasi dan inkontinensia urin merupakan ge#ala de!isit neurologis.
e#ala3ge#ala utama :
a/ Kesadaran berkabut
b/ Kesulitan mempertahankan perhatian
&/ Disorientasi
d/ Ilusi
e/ =alusianasi
!/ Perubahan kesadaran yang !luktuati!
e#alaAge#ala sering ber!luktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, siang hari
ter#adi perbaikan sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. )iklus tidurA
bangun sering terbalik. e#ala3ge#ala neurologis adalah :
a/ Dis!asia
b/ Disartria
&/ 4remor
d/ (steriksis pada ensalopati hepatikum dan
uremia e/ Kelahiran motorik.
Menurut leadle +--9/, perubahan penyakit yang !luktuati! nampak pada malam
hari. 7iasanya terdapat penurunan kemampuan mempertahankan perhatian
pada stimulush eksternal : pasien mudah terganggu dan sulit utntuk terlibat
dalm sebuah
per&akapan.
1. Pato!isiologi
Delirium dapat timbul dari berma&am3ma&am kelaian !isiologis maupun struktural.
Pada pasien dengan enselopati hepatikum dan ge#ala putus alkohol, ter#adi
kelainan metabolisme oksidati! serebral dan abnormalitas neurotransmiter
multiple. Delirium merupakan mani!estasi dis!ungsi neurologis, terutama di daerah
yang peka di korteks
dan sistem retikular, #arang di serebelum. Dua mekanisme neuronal yang men&etuskan
delirium, yaitu pelepasan neurotransmiter yang berlebihan dan pengaturan
sinyal abnormal. Pato!isiologi terbaru untuk men#elaskan keadaan
delirium adalah ketidakseimbangan neurotransmitter berupa de!isit kolinergik dan
kelebihan dopamin.
D. Penatalaksanaan
Medis 5.Non!
armakologis
4arget utama adalah meminimalkan !aktor lingkungan yang
menyebabkan delirium, kebingungan dan kesalahan persepsi serta
mengoptimalkan stimulasi lingkungan.
.$armakologis
a. (ntispikotik 4ipikal
=aloperidol masih merupakan pilihan utama. %ntuk lansia atau
delirium hipoakti! dimulai dengan dosis -,935 mg;5 #am, sementara untuk usia
muda dan keadaan agitasi yang berat serta delirium hiperakti! digunakan dosis
5- mg; #am IV. ika dosis awal tidak e!ekti!, maka dapat digandakan 1- menit
kemudian selama tidak ditemukan e!ek samping. Pengaruh terhadap #antung
memberikan gambaran inter'al B4 meman#ang pada <K, sehingga pemberian
haloperidol disertai dengan
monitor <K.
b. (ntipsikotik (tipikal
Dosis risperidon untuk orang tua -,93-,9 mg;5 #am, ollan@apin
,939 mg malam hari, Cuetiapin 5,9 mg malam hari +peningkatan
dosis bertahap sesuai indikasi/.
&. 7en@odia@epin
Pada pasien yang mengalami agitasi dan tidak responsi! terhadap monoterapi
antipsikotik, dapat digunakan dia@epam 935- mg IV, dapat diulang
sesuai kebutuhan. Pasien delirium dengan ge#ala putus alkohol diberi tiamin 5--
mg;hari dan asam !olat 5 mg;hari. Pemberian tiamin mendahului pemberian
glukosa IV.
7en@odia@epin memberikan e!ek sedasi berlebih, depresi pernapasan, ataksia dan
amnesia.
d. Preparat anestetik
Propo!ol dapat digunakan pada pasien yang tidak responsi! terhadap
psikotropik tipikal. <!ek sampingnya berupa depresi pernapasan. Propo!ol beker#a
&epat dan waktu paruhnya singkat. Dosis maksimum 9 ug;kg;menit.
<!ek samping lain
berupa hipertrigliseridemia, bradikardi, peningkatan en@im pankreas dan
asam laktat +Dewanto, --/.
1. Penatalaksanaan Keperawatan
D($%o-$ T""$% +$% K,(&e,($ H$- I%&e,9e%-
(l 6NO7 ( 6NI7
Ke4e,$5$&$%
=ambatan Peningkatan kepuasan dalam So($l(;$&(o% e%h$%e3e%& :
interaksi bersosialisai a. 7uat interaksi ter#adwal
sosial Kriteria hasill : b. Dorong pasien ke kelompok atau
De!inisi : a. Meningkatkan program keterampilan
Keadaan ketika
interpersonal yang
indi'idu mengalami keterampilan interaksi sosial, membantu meningkatkan
atau beresiko ker#a sama, dan pemahaman tentang
mengalami saling memahami pertukaran in!ormasi
respon interaksi b. Menggunakan akti!itas yang
atau sosialisasi
yang menenangkan, menarik, &. Identi!ikasi adanya perubahan
negati!, dan perilaku
tidak adekuat, atau d. 7erikan umpan balik positi! #ika
menyenangkan untuk
tidak memuaskan pasien berinteraksi dengan orang
meningkatkan kese#ahteraan.
&. 7erhubungan dengan orang lain lain
d. Mengungkapkan keinginan e. Minta dan harapkan adanya
komunikasi 'erbal
"esiko &idera De! E%9(,o%3e%&$l 3$%$e3e%& -$#&<
inisi : Peningkaan
resiko a. )a!ty beha'ior : !all a. )ediakan lingkungan
&idera #aringan pre'ention yang aman bagi pasien
yang tidak b. Knowladge : personal b. Menghindarkan lingkungan
disenga#a sa!ety yang berbahaya
&. Memasang side rail temapt
Kriteria hasil :
a. Pasien terbebas dari trauma tidur
d. Menyediakan penerangan
!isik
b. ?ingkungan sekitar aman yang &ukup
&. Dapat mendeteksi
resiko
e. 7erikan pen#elasan pada
pasien dan keluarga atau
pengun#ung adanya
perubahan status kesehatan
Kurangnya a. )el! &are de!i&it hygiene
Sel# $,e $--(-&$%e
perawatan diri Kriteria hasil : a. Pantau peningkatan dan
De!inisi :
a. Mampu melakukan tugas ! penurunan kemampuan untuk
=amatan
isik yang
kemampuan berpakaian dan melakukan
paling mendasar dan
untuk perawatan diri
akti'itas perawatan
pribadi b. Pertimbangkan budaya pasien
melakukan atau
se&ara mandiri dengan atau saat mempromosikan
menyelesaikan akti!
tanpa alat bantu akti'itas
itas merawat
b. Mampu untuk mengenakan
perawatan diri
diri seperti
pakaian, mandi, makan, dan &. Pertimbangkan usia pasien ketika
berpakaian,
eleminasi se&ara mandiri mempromosikan akti!itas
eliminasi,
tanpa alat bantu perawatan diri
makan, mandi. Mampu mempertahankan d. 7antu pasien melakukan akti!itas
kebersihan diri. perawatan diri
e. $asilitasi pasien untuk
melakukan perawatan diri
7antu pasien menggunakan alat
bantu
22 D(3e%-($
(. Pengertian
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya !ungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan dis!ungsi hidup sehari3hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan
daya pikir lain yang se&ara nyata mengganggu akti'itas kehidupan sehari3hari
+Nugroho, --E/. )ementara itu menurut ?umbantobing +59/ demensia
adalah himpunan ge#ala penurunan !ungsi intelektual, umumnya ditandai
terganggunya minimal tiga !ungsi yakni bahasa, memori, 'isuospasial, dan
emosional. Demensia merupakan suatu penyakit yang men&akup kehilangan
memori dan de!i&it kogniti! multiple, seperti deteriorasi bahasa +a!asia/,
kerusakan motorik +apraksia/, atau ketidakmampuan untuk menyebutkan
nama atau mengenai benda3benda +agnosia/
+Videbe&k, --E/. Demensia adalah hilangnya kemampuan3kemampuan
intelektual dengan penyebabnya ! aktor3!aktor organik +0ustinus, --2/.
7erdasarkan beberapa de!inisi mengenai demensia di atas, dapat disimpulkan
bahwa demensia merupakan suatu gangguan dengan ge#ala mengalami kehilangan
!ungsi kodniti! se&ara progresi! sehingga menyebabkan penurunan memoriingatan
#angka pendek. Demensia merupakan gangguan yang bersi!at irre'ersibel dan
progresi!, dan dapat ter#adi penurunan berbagai !ungsi lainnya apabila tidak dilakukan
tindakan penanganan.
7. <tiologi
(dapun beberapa !aktor3!aktor yang menyebabkan demensia yaitu !aktor
predisposisi +!aktor risiko/ dan !aktor presipitasi +!aktor pen&etus/, yaitu sebagai
berikut:
5. $aktor Predisiposisi
4erdapat beberapa !aktor predisposisi yang melatarbelakangi atau menyebabkan
indi'idu mengalami demensia sebagai berikut.
a/ "iwayat keluargaF
b/ )indrom
DownF &/ 4rauma
kepalaF d/
Penyakit tiroidF
e/ )troke +4amher, --/.
. $aktor Presipitasi
Penyebab3penyebab tersering demensia:
a/ Penyakit (l@heimerF
b/ Demensia
'askularF &/ Penyakit
Pi&kF
d/ 6bat3obatan dan toksinF
e/ =idrose!alus +=ibbert, --E/
8. 4anda dan e#ala
Menurut Maryam +--E/, ge#ala3ge#ala demensia adalah sebagai berikut:
5. Meningkatnya kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari3hariF
. Mengabaikan kebersihan diriF
1. )ering lupa akan ke#adian3ke#adian yang dialami, dalam keadaan yang semakin
berat, nama orang atau keluarga dapat dilupakanF
>. Pertanyaan atau kata3kata sering diulang3ulangF
9. 4idak mengenal demensia waktu, misalnya bangun dan berpakaian pada malam
hariF
2. 4idak dapat mengenal demensia ruang dan tempatF
. )i!at dan perilaku berubah men#adi keras kepala dan &epat marahF
E. Men#adi depresi dan menangis tanpa alasan yang #elas
D. Diagnosa Keperawatan
5. anggguan proses ber!ikir
. Kerusakan memory
1. "isiko &edera
>. =arga diri rendah
9. De!isit perawatan diri
2. (nsietas
. Isolasi sosial
&ara mengorientasikan
waktu, orang dan tempat
pada pasien
m. ( n#urkan keluarga untuk
Mengungkapkan
penurunan perasaan
atau
pengalaman
diasingkan
2* Al;he(3e,
(. Pengertian
(l@heimer merupakan penyakit kronis, progresi!, dan merupakan
gangguan degerati! otak dan diketahui mempengaruhi memori, kogniti!, dan
kemampuan untuk merawat diri +)uddart * 7runner, --/. (l@heimer merupakan
penyakit degenerati! yang ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan
kepribadian. 4idak dapat disembuhkan, pengobatan ditu#ukan untuk menghentikan
progresi'itas penyakit dan meningkatkan kemandirian penderita +Kumala dkk,
--E/. Penyakit (l@heimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan
kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 29 tahun. Penyakit
al@heimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan
menimbulkan kelumpuhan, yang terutama
menyerang orang berusia 29 tahun ke atas. Penyakit al@heimer ditandai
oleh hilangnya ingatan dan !ungsi kogniti! se&ara progresi!.
7. Psikopatologi;Psikodinamika
5. <tiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui. 7eberapa alternati'e penyebab
yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan !ungsi
imunitas, in!eksi
!lament, predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit (l@heimer terdiri
dari degerasi neuronal, kematian daerah spesi!ik #aringan otak
yang mengakibatkan gangguan !ungsi kongniti! dengan penurunan daya ingat
se&ara
progresi!. (danya de!isiensi !aktor pertumbuhan atau asam amino dapat
berperan dalam kematian selekti! neuron. Kemungkinan sel3sel tersebut
mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan
&al&ium intraseluler, kegagalan metabolism energy, adanya !ormasi
radikal bebas atau terdapat
produksi protein abnormal yang non spesi!ik.
Penyebab degenerasi neuron kolinergik pada penyakit (l@heimer
tidak diketahui. )ampai sekarang belum satupun penyebab penyakit ini diketahui,
tetapi ada tiga !aktor utama mengenai penyebabnya, yaitu:
a. Virus lambat
Merupakan teori yang paling populer +meskipun belum terbukti/ adalah yang
berkaitan dengan 'irus lambat. Virus3'irus ini mempunyai masa inkubasi
31- tahun sehingga transmisinya sulit dibuktikan. 7eberapa #enis
tertentu dari ense!alopati 'iral ditandai oleh perubahan patologis yang
menyerupai plak senilis pada penyakit al@heimer.
b. Proses autoimun
4eori autoimun berdasarkan pada adanya peningkatan kadar antibodi3antibodi
reakti! terhadap otak pada penderita penyakit al@heimer. (da dua tipe
amigaloid
+suatu kempleks protein dengan &iri seperti pati yang diproduksi dan dideposit
pada keadaan3keadaan patologis tertentu/, yang satu kompos isinya terdiri
atas rantai3rantai Ig dan lainnya tidak diketahui. 4eori ini
menyatakab bahwa kompleks antigen3antibodi dikatabolisir oleh !agosit
dan !ragmen3!ragmen imunoglobulin dihan&urkan didalam lisosom,
sehingga terbentuk deposit amigaliod ekstraseluler.
&. Kera&unan aluminium
4eori kera&unan aluminium menyatakan bahwa karena aluminium bersi!at
neurotoksik, maka dapat menyebabkan perubahan neuro!ibrilar pada
otak. Deposit aluminium telah diidenti!ikasi pada beberapa klien
dengan penyakit al@heimer, tetapi beberapa perubahan patologis yang
meyerupai penyakit ini
berbeda dengan yang terlihat pada kera&unan aluminium. Kebanyakan
penyelidik menyakini dengan alasan utama aluminium merupakan logam
yang terbanyak dalam kerak bumi dan sistem pen&ernaan manusia
tidak dapat men&ernanya. Predisposisi genetik #uga ikut berperan
dalam perkembangan
penyakit al@heimer. Diperkirakan 5-31-G klien al@heimer mengalami tipe
yang diwariskan dan dinyatakan sebagai penyakit al@heimer !amiliar+$(D/.
Dipihak lain, ben@odia@epin dibuktikan mengganggu !ungsi kogniti! selain
memiliki e!ek anti3ansietas, mungkin melalui reseptor (7( yang
menghambat pelepas muatan neuron3neuron kolinergik di nukleus
basalis. 4erdapat bukti3bukti awal
bahwa obat yang menghambat reseptor (7( memperbaiki ingatan.
. 4anda e#ala
Ke#anggalan awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit
mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka #uga sering kali
menutup3nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang
biasa pada usia mereka. Ke#anggalan biasanya akan dirasakan oleh
orang3orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan
daya ingat. Mereka awalnya belum men&urigai adanya problem besar
di balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa
kondisinya sudah parah. e#ala klinis pada penyakit (l@heimer dapat terlihat
sebagai berikut :
a. Kehilangan daya ingat;memori
Pada orang tua normal, dia tidak ingat nama tetangganya, tetapi dia tahu orang
(l@heimer dapat berubah mood atau emosi se&ara tidak biasa tanpa alasan yang
dapat diterima.
h. Perubahan perilaku
Penderita (l@heimer akan terlihat berbeda dari biasanya, ia akan men#adi mudah
&uriga, mudah tersinggung, depresi, apatis atau mudah mengamuk, terutama saat
problem memori menyebabkan dia kesulitan melakukan sesuatu.
i. Kehilangan inisiati!
Duduk di depan 4V ber#am3#am, tidur lebih lama dari biasanya
atau tidak menun#ukan minat pada hobi yang selama ini ditekuninya.
1. Pato!isiologi
)e&ara patologis, pasien dengan penyakit al@heimer mengalami beberapa
perubahan khas biokimia dan neuropatologi. Diantaranya yaitu terdapat kekusutan pada
serabut neuron +massa kusut neuron yang tidak ber!ungsi/ dan plak senil atau
neuritis
+deposit protein beta3amiloid, bagian dari suatu protein besar, protein
prekursor amiloid/. Kerusakan pada neuron tersebut dapat ter#adi se&ara
primer pada kortek serebri dan mengakibatkan rusaknya ukuran otak.
)e&ara makroskopik, perubahan otak pada (l@heimer melibatkan kerusakan
berat neuron korteks dan hippo&us, serta penimbunan amiloid dalam
pembuluh darah intra&ranial. )e&ara mikroskopik, terdapat perubahan mor!ologik
+stru&tural/ dan
biokimia pada neuron3 neuron. Perubahan mor!ologis terdiri dari &iri khas lesi yang
pada akhirnya berkembang men#adi degenarasi soma dan atau akson dan atau dendrit.
)atu tanda lesi pada (D adalah kekusutan neuro!ibrilaris yaitu struktur intra&elu lar yang
berisi serat kusut dan sebagian besar terdiri dari protein Htau. Dalam ))P, protein tau
sebagian besar sebagai penghambat pembentuk stru&tural yang terikat dan menstabilkan
mikrotubulus dan merupakan komponen penting dari sitokleton sel neuron. Pada neuron
(D ter#adi !os!orilasi abnormal dari protein tau, se&ara kimia menyebabkan
perubahan
pada tau sehingga tidak dapat terikat pada mikrotubulus se&ara bersama3sama.
4au yang abnormal terpuntir masuk ke !ilament heliks ganda yang sekelilingnya
masing3 masing terluka. Dengan kolapsnya sistema transport internal,
hubungan interseluler adalah yang pertama kali tidak ber!ungsi dan akhirnya
diikuti kematian sel.
Pembentukan neuron yang kusut dan berkembangnya neuron yang rusak menyebabkan
(l@heimer.
?esi khas lain adalah plak senilis, terutama terdiri dari beta amiloid +(3beta/
yang terbentuk dalam &airan #aringan di sekeliling neuron bukan dalam sel neuronal. (3
beta adalah !ragmen protein prekusor amiloid +(PP/ yang pada keadaan normal melekat
pada membran neuronal yang berperan dalam pertumbuhan dan pertahanan
neuron. (PP terbagi men#adi !ragmen3!ragmen oleh protease, salah satunya (3beta, !
ragmen lengket yang berkembang men#adi gumpalan yang bisa larut.
umpalan tersebut akhirnya ber&ur dengan sel3sel gila yang akhirnya membentuk
!ibril3 !ibril plak yang membeku, padat, matang, tidak dapat larut, dan di yakini
bera&un bagi neuron yang utuh. Kemungkinan lain adalah (3beta
menghasilkan radikal bebas sehingga mengakibatkan makin rentannya neuron
terhadap stressor. )elain karena lesi, perubahan
biokimia dalam ))P #uga berpengaruh pada (D.se&ara neurokimia kelainan pada otak
. Penatalaksanaan Keperawatan
No D($%o-$ K e4e,$5$&$% NO7 NI7
5. "isiko 8idera "isk 8ontrol a. )ediakan lingkungan yang aman
De!inisi: Kriteria =asil:
a. Klien terbatas dari &edera untuk pasien
berisiko mengalami
b. Klien mampu men#elaskan b. Identi!ikasi kebutuhan
&idera sebagai akibat keamanan pasien, sesuai dengan
&ara;metode untuk
kondisi lingkungan yang kondisi !isik dan !ungsi kogniti!
men&egah &idera
berinteraksi dengan &. Memodi!ikasi gaya pasien dan riwayat penyakit
sumber adapti! hidup terdahulu
dan sumber de!ensi! untuk men&egah in#ury &. Menghindarkan lingkungan
dahulu d. Menggunakan !
yang berbahaya
asilitas kesehatan yang d. Mengan#urkan keluarga untuk
ada menemani pasien
e. Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
a. Ka#i dera#at gangguan
. Perubahan proses Kriteria =asil: kogniti!, seperti
pikir
perubahan orientasi
berhubungan dengan Klien mampu mengenali
terhadap orang, tempat
degenerasi neuron perubahan dalam berpikir ;
waktu, rentang
irre'ersible tingkah laku dan !a&tor3
perhatian dan kemampuan
!aktor penyebab #ika
berpikir
memungkinkan
b. Pertahankan lingkungan yang
menyenangkan dan tenang
&. ?akukan pendekatan dengan
&ara perlahan dan tenang
d. 4atap wa#ah ketika
ber&akap3 &akap dengan
pasien
e. unakan kata3kata yang
pendek dan kalimat yang
sederhana dan berikan
instruksi sederhana. %langi
instruksi tersebut sesuai
a. Pengka#ian
5/ Identitas pribadi
Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, #enis kelamin, agama, pendidikan,
peker#aan, suku;bangsa, golongan darah, tanggal pengka#ian, dn lain sebagainya.
/ Keluhan utama :
1/ Pengka#ian psikopatologi;psikodinamik
5. $aktor predisposisi
a. $aktor biologis : usia 4n.( yang semakin tua yaitu 29
tahun mempengaruhi kemampuannya dalam berpikir
dan mengingat.
)ebelumnya 4n.( tidak mempunyai riwayat dimensia dari keluarganya.
b. $aktor psikologis : 4n.( mengalami tekanan dari peker#aanya yang
terus menmpuk dan tekanan dari atasan. )elain itu dia sering
di&ibir oleh tetangganya karena #abatan yang tidak kun#ung
naik meskipun masa abdi yang sudah lebih dari - tahun
&. $aktor sosiokultural : tetangga sekitar rumahnya mempunyai kebiasaan
untuk membeda3bedakan kasta dan #abatan seseorang.
. $aktor prespitasi
a. )tressor psikologis: tanggung #awab 4n. ( sebagai kepala keluarga bagi
keluarganya selama ini &ukup membebani 4n. (. )elain itu bebean
peker#aan yang terus menumpuk dan teguran dari atasannya #uga sangat
membebani
4n. (.
b. )tressor sosial budaya: tetangga lingkungan sekitar tempat tinggal4n. (
suka membeda3bedakan orang berdasarkan penghasilan dan #abatan.
1. "espon terhadap stress
a. Kogniti! : 4n. ( merasa dirolak keberadaanya oleh orang lain, merasa
orang lain tidak mengerti akan dirinya.
b. (!ekti! : klien sering merasa sedih karena orang lain menghindar dari
b. Diagnosa :
5. Kerusakan memori berhubungan dengan proses ter#adinya penyakit
2. "esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain berhubungan dengan kondisi
emosional yang tidak stabil
1. Isolasi sosial
&. Inter'ensi
Keperawatan
4u#uan dan Kriteria =asil Inter'ensi NI8
No. Diagnosa
+N68/
Keperawatan
a. 4issue per!usion a. Memantau
5. Kerusakan memori
De!inisi: &erebral tingkat
b. (&ute &on!usion le'el
ketidakmampuan &. <n'ironment kesadaran
b. Memantau tingkat
mengingat beberapa interpretation
in!ormasi atau orientasi
syndrome impaired
&. 7eri kesempatan bagi
keterampilan perilaku Kriteria =asil:
pasien untuk
a. Mampu untuk
mengenal barang
melakukan proses
milik pribadinya
mental yang
misalnya tempat tidur,
kompleks
lemari, pakaian dll.
b. 6rientasi kogniti!: d. 7eri kesempatan
mampu untuk kepada pasien untuk
e. <'aluasi
S : keluarga mengatakan H 4n.( masih sering lupa dalam mengingat akti!itas apa sa#a
yang sudah dilakukan dan belum dilakukan namun 4n.( sudah mulai bersikap lembut
terhadap orang sekitar
O : 4n.( mampu untuk berinteraksi se&ara baik dengan orang di sekitarnya
A : 4n.( mampu men#alin komunikasi yang baik denga orang di sekitarnya, 4n.(
masih susah mengingat kegiatan3kegiatannya.
P : lan#utkan inter'ensi dengan memberi kesempatan pada pasien untuk mengingat3
ingat akti!itas, tempat dan barang3barang miliknya, a#arkan keluarga untuk memantau
perkembangan klien dalam hal mengingat, dan monitoring e'aluasi interaksi
soaial klien.
BAB ) PENUTUP
11 Ke-(34"l$%
angguan kogniti! pada pasien yang mengalami gangguan #iwa,
erat hubungannnya dengan gangguan mental organik. =al ini terlihat dari gambaran
se&ara umum perilaku; ge#ala yang timbul akan dipengaruhi pada bagian otak yang
mengalami gangguan. angguan kogniti! spesi!ik yang perlu mendapat perhatian
adalah delirium dan demensia. Delirium disebut keadaan bingung akut adalah
suatu sindrom klinis umum ditandai dengan kesadaran terganggu, !ungsi
kogniti! atau persepsi, yang memiliki onset akut dan ber!luktuasi. Ini biasanya
ter#adi selama 53 hari. Ini adalah kondisi serius yang berkaitan dengan hasil buruk.
Namun, hal itu dapat di&egah dan diobati #ika ditangani dengan segera. Demensia
se&ara har!iah berarti de +kehilangan/ mensia +#iwa/. 4etapi lebih umum
diartikan sebagai penurunan intelektual karena menurunnya !ungsi bagian luar
#aringan otak +cortex/.
Dari inter'ensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasie n , hal utama yang
dilakukan adalah: selalu menerapkan tehnik komunikasi terapeutik. Pendekatan se&ara
indi'idu dan kelompok, #uga keterlibatan keluarga dalam melakukan perawatan sangat
penting untuk men&apai kesembuhan pasien. 7erdasarkan hal diatas masalah
dengan gangguan kogniti! sangat penting diketahui apa penyebab ter#adinya
. )ehinngga inter'ensi yang diberikan tepat dan sesuai untuk mengatasi masalah
pasien. (khirnya
pasien diharapkan dapat seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya
dan terhindar dari ke&elakaan yang ,membahayakan keselamatan pasien.
)1 S$,$%
)alah satu masalah kesehatan #iwa yang sering mun&ul dan ter#adi di kalangan
lansia saat ini adalah masalah gangguan kogniti! dan mental organik. =al
ini dapat diakibatkan karena banyak hal termasuk kerusakan neuron otak karena
bertambahnya usia. Klien dengan masalah ke#iwaan atau psikologi memiliki
kekhususan dalam melakukan penatalaksanaannya, untuk itu hendaknya para
perawat dan &alon perawat dapat memahami tindakan se&ara lebih mendalam dalam
treatment pada pasien dengan gangguan kogniti! dan mental organik.
DAFTAR PUSTAKA
8opel, ?inda 8arman. --. Keseatan !iwa dan "sikiatri# "edo$an Klinis "erawat .
akarta: <8
Darmo#o, 7. --. %eriatri Il$u Keseatan &sia 'anut Edisi . akarta: $K%I.