Anda di halaman 1dari 9

“ Analisis GURINDAM 12 Pasal 5

Dari Segi Pandangan Hegemoni ”

MK : ORIENTALISME

Disusun Oleh : Kelompok 5

Putri Rahmadani (1979211014)

Laras Tri Handayani (1979211025)

Dosen Pengampu :

Pinto Anugrah, S.S, M.A

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

JURUSAN SASTRA DAERAH (MELAYU)

PEKANBARU

2021
Kata Pengantar

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang karena dengan
Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kepada kamilah, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami ini yang mana pada makalah
kami kali ini dengan materi yaitu “ Analis GURINDAM 12 Pasal 5 Dari Segi
Pandangan Hegemoni” Dan juga tidak lupa kami berterima kasih kepada Bapak
Dosen Pinto Anugrah, S.S, M.A selaku Dosen Pembimbing kami dari Mata Kuliah
Orientalisme , FIB di Universitas Lancang Kuning.
Besar harapan kami yang mana dalam pembahasan makalah kami yang
sederhana ini dapat berguna, menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
Analis GURINDAM 12 Pasal 5 Dari Segi Pandangan Hegemoni, dan juga
bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap GURINDAM 12 Pasal 5 Dari Segi
Pandangan Hegemoni tersebut. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
Makalah kami yang sederhana ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, Karena Yang Baik Datangnya Dari ALLAH SWT dan Yang Buruk
Datangnya Dari Kelemahan Kita Sebagai Mahluk Ciptaan NYA. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran serta adanya usulan demi perbaikan dalam
pembahasan yang telah kami buat untuk di masa yang akan datang.

Semoga dalam Makalah kami yang sederhana ini dapat dipahami dan juga
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya pembahasan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan di dalam penyusunan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
dari Pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Dan semoga
Allah senantiasa memberi Hidayah kepada setiap hamba-Nya yang mau selalu
berusaha dan belajar, Aamiin.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………......

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

BAB I  PENDAHULUAN…………………………………………………………
1.1. Hegenomi Menurut Pandangan......................................................................
1.2. Latar Belakang Masalah..................................................................................
1.3. Rumusan
Masalah.............................................................................................
1.4. Tujuan Penulisan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1. Gurindam 12 Pasal 5 dari sudut Pandangan Hegemoni...............................
2.2. Gurindam 12 Pasal 5 dari sudut Pandangan Orientalisme..........................

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..


Kesimpulan……………………………………………………………………........
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Hegemoni Menurut Pandangan

Hegemoni
hegemoni adalah bentuk penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan
menggunakan kepemimpinan intelektual dan moral secara konsensus. Artinya,
kelompok-kelompok yang terhegemoni menyepakati nilai-nilai ideologis penguasa.
Jadi menurut kami hegemoni itu suatu pemberdayaan dimana mereka mempunyai
kuasa tertinggi ia yang berkuasa dan menghegemoni bagi yang tidak mempunyai
kuasa.

1.2. Latar Belakang Masalah


Dari sudut pandang diatas tersebut bisa diambil suatu garis lurus yang mana
Pandangan Hegemoni dan Pandangan Orientalisme memiliki suatu sudut padangan
nya tersendiri terhadap sesuatu. Dan dalam hal ini kami dari kelompok 5 (Lima) akan
mencoba menggunakan dari sudut pandang Hegemoni dan Orientalisme ini terhadap
suatu Karya Sastra yang di buat oleh Raja Ali Haji yaitu seorang Sastrawan dari
Kepulauan Riau , yaitu tentang Gurindam 12 pada Pasal ke 5
Gurindam 12 Pasal 5 Yang Berbunyi :

jika hendak mengenal orang berbangsa

lihat kepada budi bahasa

jika hendak mengenal orang yang berbahagia

sangat memelihara yang sia-sia

jika hendak mengenal orang yang mulia

lihat kepada kelakuan dia

jika hendak mengenal orang yang berilmu

bertanya dan belajar tiadalah dia

jika hendak mengenal orang yang berakal

dia dalam dunia mengambil bekal

jika hendak mengenal orang yang baik perangai

lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Itulah Bunyi dari Gurindam 12 Pasal 5 Yang di buat oleh Raja Ali Haji
seorang Sastrawan terkemuka, yang mana akan kami coba analis menurut hasil
pandangan kami dari segi Pandangan Hegemoni.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pandangan Gurindam 12 Pasal ke 5 dari segi Pandangan
Hegemoni ?
2. Apa makna dari gurindam pasal 12 pasal 5 dari sudut Pandangan hehemoni
1.4 Tujuan Penulisan
1. Mempelajari Bagaimana Sudut Pandangan Tentang Hegemoni dari Gurindam
12 Pasal 5
2. agar memahami makna gurindam 12 pasal ke 5 dari sudut pandang hegemoni
BAB II. PEMBAHASAN

Seperti yang kita ketahui Gurindam 12 adalah suatu Karya Sastra yang dibuat
oleh Raja Ali Haji, seorang sastrawan dari Kepulauan Riau. Yang mana karya ini
terdiri dari 12 Pasal yang berupa Syair atau Puisi yang berisikan tentang Nasehat atau
Petunjuk dalam kehidupan. Seperti tentang beribadah, Kewajiban seorang Raja
( Penguasa ), Kewajiban seorang Anak terhadap Orang Tua , Tugas Orang Tua
terhadap anak nya, Tatakrama Budi Pekerti dan Bagaimana hidup bermasyarakat
yang baik.

Namun disini kami hanya menelaah Gurindam 12 Pasal ke 5 berdasarkan


sudut pandang Hegemoni yang menurut kami memiliki nilai – nilai Agama, Moral
dan Sosial maupun Pesan yang Positif.

2.1. Gurindam 12 Pasal 5 dari sudut Pandangan Hegemoni

Seperti yang dilihat pada Gurindam 12 Pasal ke 5 ini , jika di pandang dari
sudut Hegemoni memiliki arti maupun makna tersendiri jika di sandingkan dengan
unsur – unsur dari Kekuasaan . Di sini kami mencoba menyandingankan bagaimana
Pasal ke 5 dari Gurindam 12 ini dengan unsur – unsur Kekuasaan menurut Sudut
Pandangan Hegemoni.

Jika hendak mengenal orang berbangsa


Lihat kepada budi dan bahasa
            
Di sini memiliki makna dari sudut pandang Hegemoni Seorang Pemimpin / Penguasa
alangkah baiknya jika kita memiliki sikap dan etika Serta tatakrama yang baik dalam
berbicara dan berperilaku.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia


Sangat memeliharakan yang sia-sia

Di sini memiliki makna dari sudut pandang Hegemoni Seorang Pemimpin / Penguasa
jika ingin memilki kehidupan yang tenang dan bahagia kita seharusnya berhemat dari
pada melakukan perbuatan yang tidak menguntungkan diri sendiri dan orang lain.
Orang yang berhemat tidaklah senang melakukan perbuatan sia-sia karena ia
menabung kepunyaannya untuk masa yang akan datang.

Jika hendak mengenal orang mulia


Lihatlah kepada kelakuan dia

Di sini memiliki makna dari sudut pandang Hegemoni Seorang Pemimpin / Penguasa
jika ingin melihat kebaikan dan kedermawanan seseorang alangkah lebih baiknya kita
memerhatikan sikapnya. Karena dari sikap kita bisa mengetahui punya tujuan yang
baik atau tidak nya. Orang yang dermawan cenderung lebih peduli kepada kebutuhan
sesama, sedangkan orang yang kikir adalah orang yang hanya mementingkan
keperluannya sendiri.

Jika hendak mengenal orang yang berilmu


Bertanya dan belajar tiadalah jemu

Di sini memiliki makna dari sudut pandang Hegemoni Seorang Pemimpin / Penguasa
jika kita ingin memiliki ilmu yang banyak alangkah lebih baiknya kita tidak pernah
letih dalam mempelajari sesuatu. karena ia sedang mempersiapkan bekal hidup untuk
masa yang akan mendatang supaya mampu memenangkan dunia. Orang bodoh adalah
orang yang malas-malasan dan tidak mau menambah pengetahuannya karena ingin
terus berada di titik nyaman.

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai


Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Di sini memiliki makna dari sudut pandang Hegemoni Seorang Pemimpin / Penguasa
jika kita ingin melihat sisi baik seseorang dalam kerjasama alangkah lebih baiknya
kita melihat kinerjanya saat berkelompok atau saat didepan banyak orang
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu jika kita ingin mewujudkan kehidupan yang
bahagia,alangkah baiknya kita lebih menjaga sikap,etika serta kepribadian dengan
baik lalu saling menjaga hubungaan sesama manusia sehingga bisa mengenal dengan
baik satu sama lain.karena itulah yang membuat kehidupan jauh lebih tentram dan
bahagia.

Anda mungkin juga menyukai