Anda di halaman 1dari 9

Dosen : Prof. Dr. Veni Hadju, Ph.

D
Mata Kuliah : Leadership and System Thinking

TUGAS INDIVIDU
KELAS A

ARDIANSYAH ARIF
K012 181 048

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
“MEMIMPIN DENGAN HATI”
A. KOMENTAR TENTANG BUKU

Secara pribadi saya senang buku ini dan memberikan apresiasi yang tak

terhingga kepada Bapak Prof.dr.Veni Hadju,Ph.D yang dalam kurung waktu 2

(dua) bulan bisa menulis dan menyelesaikan buku berjudul “Memimpin dengan

Hati” yang mana memuat begitu banyak pengalaman selama diamanahi menjabat

sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Beliau

tak diragukan lagi memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan

kecerdasan spritual yang sangat baik. Sangat Jarang ada sosok pemimpin yang

mengumpulkan ketiga kecerdasan ini dalam memimpin. Dalam buku ini

mengungkapkan kisah nyata dari penulis yang ditulis apa adanya, jujur sesuai

dengan realita yang beliau hadapi tanpa menutupi atau menambahkan cerita yang

tidak sesuai. Isinya kaya dengan pembelajaran yang kemudian mengajarkan kita

bagaimana menjadi pemimpin yang berusaha mendapatkan ridho ilahi dalam setiap

aktifitas keseharian, menjadi pemimpin yang amanah dalam mejalankan tugas dan

kewajiban, menjadi pemimpin yang rendah hati dan berahlak mulia yang dapat

merangkul semua kalangan, baik yang pro ataupun yang kontra, menjadi pemimpin

yang mau mengakui kelemahan dan kekurangan diri sendiri dan terbuka terhadap

kritik, saran dan masukan dari orang lain. Pemimpin yang mampu membawa

perubahan ke arah yang lebih baik dalam suasana kondusif dan saling menghargai

dan menghormati. Pada akhirnya kami mendoakan beliau dan keluarganya agar

senantiasa diberi curahan berkah dan kasih sayang dari Rabb semesta alam

Allahu Subhanahu Wa Ta’ala, senantiasa diberi hidayah, keikhlasan dan

keistiqomahan serta dilapangkan rezekinya dalam menjalani hidup dan kehidupan

di dunia ini, senantiasa dikaruniai nikmat kesehatan dan keafiatan serta

penjagaan pertolongan dari Rabbul Izzati sehingga bisa memberi teladan,

berdakwah dan melahirkan karya-karya yang menjadi ladang pahala dan kebaikan
kepada beliau. Dan semoga bisa bersama-sama dipertemukan, dikumpulkan di

dalam Surga Firdaus-Nya kelak..aamiin

B. TOPIK YANG MENARIK PERHATIAN DAN PENDAPAT/KEPUTUSAN


SEORANG PEMIMPIN:

1.Malaikat Penyalamat

Pada topik ke 23 disana mengungkapkan pengalaman penulis dalam menghadapi

tantangan, dimana beliau yakin dan percaya bahwa apabila kita berniat yang

benar dalam hati dan bertawakkal kepadaNya maka akan selalu ada bantuan dari

Allah yang datang dari arah yang tidak terduga-duga.

Pada topik ke 23, beliau menghadapi tantangan pada keputusan panitia pengadaan

barang yang menetapkan pemenang tender yang tidak sesuai dengan persyaratan

yang ada dalam aturan kepres. Beliau pemimpin saat itu memutuskan bahwa

jangan melanggar aturan yang sudah disepakati dan beliau terus melakukan

konsultasi kepada orang yang memiliki keahlian dalam bidang ini. Akan tetapi

panitia tetap bersikukuh kepada keputusan awal. Pada akhirnya masalah ini

diserahkan ke tingkat universitas untuk diselesaikan.

Dari uraian diatas ada pelajaran yang penting bisa kita petik yaitu agar sesuatu

yang akan kita lakukan harus dilandasi dengan niat yang lurus dan baik dan

melaksanakan sesuatu itu sesuai aturan yang berlaku, tidak melanggar

kesepakatan bersama dan senantiasa bertanya kepada orang yang dianggap

memiliki keahlian.
2. “Marah”

Pada Topik ke 29, Penulis menghadapi tantangan seorang staf pengajar, dimana

oknum staf pengajar tersebut menyampaikan keinginannya dengan cara sangat

emosional, dengan nada tinggi dan suara yang keras. Dalam kondisi seperti itu,

beliau sebagai seorang pemimpin tetap tenang dan sabar mendengar dan

membiarkan dosen tersebut sampai selasai menyampaikan hajatnya. Beliau tidak

terpancing melakukan hal yang sama.

Saya senang dengan sikap diam beliau, meski di dalam hati bergejolak namun

tetap dihadapi dengan kepala dingin dan bersikap tenang serta sabar sehingga

hasil penyelesaian dari masalahpun juga dapat diambil dengan bijak. Tidak

semudah mengatakannya, dalam pengaplikasiannya akan sangat sulit dilakukan

namun Beliau dapat melaluinya. Setiap kali mengambil sebuah

keputusan/kebijakan baru selalu ada saja protes dan cemooh dari orang yang

tidak setuju, namun Beliau menanggapinya dengan sabar dan menyelesaikannya

dengan baik sehingga bisa diterima semua kalangan.

Saya yakin setiap masalah yang dihadapi merupakan bentuk kecintaan Allah

kepada hamba-Nya. Dari keyakinan inilah sehingga mampu untuk menyelesaikan

semua masalah yang dihadapi dan tidak lari dari masalah. “Pemimpin sejati adalah

pemimpin yang baik dalam memimpin diri sendiri dengan mengontrol emosi.
C. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN DALAM BUKU INI

1. lkhlas. Beliau mendasari kepemimpinannya dengan rasa mencintai sesamanya

serta sarana beribadah kepada Tuhan. Keikhlasan hatinya membuat ia tegar

terhadap segala ujian. la tidak mengharapkan pujian, mengabaikan cacian,

tidak pernah dendam. Beliau menjalankan kewajibannya yaitu melayani orang-

orang yang dipimpinnya. Orang pun ikhlas dipimpin oleh pemimpin seperti ini.

2. Amanah & tanggung jawab. Beliau menerima amanah dan bertanggung jawab

pada amanah yang diberikan kepadanya dengan memenuhi hak-hak semua

anggota tim seperti yang dilakukan beliau dalam memilih pembantu Dekan.

3. Sabar. Beliau selalu bersikap sabar dalam menghadapi setiap masalah yang

dihadapi, begitu banyak gunjingan yang ditujukan kepada beliau tetapi beliau

tetap bersikap tenang dan sabar. Pemimpin yang penyabar mampu menangani

setiap permasalahan dengan rasional.

4. Teguh pendirian. Beliau tetap teguh pada kebenaran yang sesuai norma agama.

Seperti pada ide menulis kalimat-kalimat dzikir di papan kecil untuk menghiasi

jalan di FKM Unhas, meski banyak yang menolak namun beliau dapat mengatasi

penolakan tersebut dengan tetap merealisasikan ide tersebut tapi mengganti

kalimat dzikir dengan kata-kata bijak.

5. Berkata benar. Beliau selalu berkata apa adanya sesuai dengan keadaannya.

Seperti pada saat beliau mendapakan kembali dana 600 juta yang sebenarnya

harus dikembalikan, kerena kejujuran beliau untuk tidak menyelewengkan

dana yang telah diberikan. Pemimpin yang tetap berkata benar walau dalam

apa pun juga keadaannya disukai (disegani) kawan dan lawan.

6. Kemampuan berkomunikasi. Pemimpin harus mahir menggunakan bahasa untuk

menimbulkan kesan positif atas hubungan khususnya antara pemimpin dan

individu yang dipimpinnya. Beliau mampu menyampaikan aspirasinya dengan

baik sehingga mau didengarkan oleh orang lain dan memberi juga kesempatan

bicara bagi orang lain sehingga terjadi negosiasi yang hasilnya baik.
7. Cinta ilmu. Ilmu pengetahuan merupakan tonggak kepimpinan. Karenanya

pemimpin perlu terus mengasah dirinya dengan Imu, sesuai bidang atau umum.

Dalam masa jabatan beliau sebagai dekan, beliau melaksanakan berbagai

kegiatan-kegiatan seminar dan malaksanakan berbagai penelitian seperti yang

dilakukan beliau ketika mendapatkan Hibah Pasca.

8. Berhati-hati. Beliau selalu berhati-hati dalam bertutur kata, meski

mendapatkan banyak cemohon namun beliau tidak membalasnya dengan

cemohan pula. Berhati-hati dalam membuat keputusan atau berbicara

menjadikan seseorang pemimpin dihormati. Kuat sisi spiritualnya. Kekuatan

spiritual akan mengontrol tingkah laku seseorang tetap positif dan produktif.

Pemimpin konsisten dengan kebajikan dan menjauhi perkara yang merugikan

orang.

D. KRITERIA PEMIMPIN MENURUT ISLAM

Pemimpin memiliki kedudukan yang sangat penting, karenanya siapa saja yang

menjadi pemimpin tidak boleh dan jangan sampai menyalahgunakan

kepemimpinannya untuk hal-hal yang tidak benar. Karena itu, para pemimpin dan

orang-orang yang dipimpin harus memahamii hakikat kriteria seorang pemimpin

dalam pandangan Islam yang secara garis besar yaitu :

1. Beriman dan Beramal Shaleh Ini sudah pasti tentunya.

Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu

menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan

kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan

bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan

keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.


2. Niat yang Lurus

“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan

sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa

yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan

Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin

digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya

sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”. Karena itu hendaklah menjadi

seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan

sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban,

bukan kesempatan dan kemuliaan.

3. Laki-Laki

Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki

adalah pemimpin dari kaum wanita. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi

kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)

atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah

menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh

ialah yang ta‟at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku

serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika

suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “ “Tidak akan

beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka

kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat AlBukhari dari Hadits Abdur

Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya)

4. Tidak Meminta Jabatan

Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu‟anhu,

”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi

pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena

permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika
kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka

kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

5. Berpegang pada Hukum Allah

Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin. Allah berfirman: ”Dan

hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang

diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-

Maaidah:49).

6. Memutuskan Perkara Dengan Adil

Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali

ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia

akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh

kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).

7. Menasehati

Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan

kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati

mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka

(rakyatnya).”

8. Tidak Menerima Hadiah

Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti

mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil

hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah

dari rakyatnya. Rasulullah bersabda, ” Pemberian hadiah kepada pemimpin

adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani)

9. Tegas

Ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idamidamkan oleh

rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang

benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan

hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.


10. Lemah Lembut

Doa Rasullullah : "Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia

mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu

perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah

lembutlah kepadanya" Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin

dapat dikatakan baik bila ia memiliki STAF. STAF disini bukanlah staf dari

pemimpin, melainkan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF

yang dimaksud di sini adalah Sidiq(jujur), Tablig(menyampaikan),

Amanah(dapat dipercaya), Fatonah(cerdas).

Anda mungkin juga menyukai