Anda di halaman 1dari 32

SINDIKAT

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mengikuti


“Senior Course” (SC) Tingkat Nasional
HMI Cabang Balikpapan

Oleh:
Muhammad Nasar

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


KOMISARIAT EKONOMI RAYA
TARAKAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat


serta hidayah-Nya, melimpahkan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga
kita dapat beraktifitas sesuai dengan ridho-Nya. Tanpa segala karunia dan
nikmat yang dicurahkan kepada mahluknya, niscaya kita akan selalu
serta-merta diliputi oleh dosa-dosa.
Sholawat kita haturkan kepada nabi kita Muhammad SAW, yang
telah menyebarkan wahyu dari Allah kepada seluruh mahluk dizamannya
ataupun setelahnya. Atas izin Allah dengan wahyu yang diajarkan dengan
perantara nabi Muhammad, menjadikan kita semua berjalan dalam
keadaan terang benderang dan terhindar dari kegelapan, kesesatan dalam
menjalani kehidupan. Tak dipungkiri bahwa Muhammad merupakan
sosok panutan yang di idam-idamkan oleh seluruh manusia untuk
menjadi legitimasi perjalanan hidup manusia.
Manusia sebagai makhluk Allah yang maha esa yang diciptakan
paling sempurna, memposisikan dirinya pada sebuah responsibilitas yang
sangat urgent dan signifikan dalam penjagaan dan pelestarian alam ini.
Dalam eksistensinya tersebut manusia mempunyai posisi yang strategis .
yaitu sebagai kholifah atau pemimpin dari segenap alam raya ini.
Ketika manusia sebagai kholifah tidak mampu mempossikan diri
sebagai mana tugas yang telah diembanya, maka tak ubahnya seperti
binatang. Dalam hal ini manusia dituntut untuk mampu menjadi seorang
pemimpin yang mampu menjaga dan mengatur alam ini.
Selain pentingya juga sebuah ilmu yang dimana diharapkan
mampu mengatur dengan baik. Dalam hal ini perlu adanya sebuh
menegemen yang baik dan terencana untuk keberlangsungan alam raya
dan seisinya. Pentingna sebuah menegemen agar kita dalam setiap
melakukan apapun bersifat sistematis dan terencana.
Pembahasan dibawan ini akan membahas tentang KMO. Tidak
hanya dalan tatara alam saja kita dituntut untuk menjadi seorang
pemimpin yang mampu mengatur segala aspek dalam hal ini adalah
organisasi. Dalam organisasi kita dituntut untuk menjadi pemimpin yang
bijaksana yang ketika kita keluar dimasyarakat diharapkan mampu
merubah keadan masyarakat yang carut marut.

Tarakan, 28 November 2019

Muhammad Nasar
TESTIMONI PERKADERAN

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah

dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”… (QS. Ali Imran: 110)

Umat terbaik ialah mereka yang beriman serta mau berhijrah dan berjihad

di jalan Allah. Untuk itu, mari kita menyalurkan totalitas perjuangan

bersama HMI, demi terwujudnya generasi pemimpin umat dan bangsa

yang berakhlaqul karimah. Di HMI, kita mengenal lebih dari saudara.

YAKUSA!
ABSTRAK

MUHAMMAD NASAR
Sindikat ini dibuat betujuan untuk merangkum dan membahas
tentang materi Kepemimpinan Manajemen dan Organisasi (KMO)
meliputi pengertian Kepemimpinan, teori lahirnya dan tipe pemimpin,
pengertian manajemen, fungsi manajemen, unsur manajemen, perbedaan
pemimpin dan manajer,pengertian organisasi, unsur organisasi, bentuk
organisasi. Selain itu, sindikat ini membahas tentang hubungan antara
Kepemimpinan, Manajemen, dan Organisasi.

Dengan sindikat ini diharapkan penulis mampu mengaplikasikan


dalam ruang – ruang keilmuaan baik di lingkup HMI maupun diluar
lingkup HMI guna meningkatkan kualitas mahasiswa dan kader – kader
HMI untuk nantinya dapat menjadi bagian dari pembaharu bagi
Indonesia

Kata Kunci: Kepemimpinan, Manajemen, Organisasi


Materi : Kepemimpinan Manajemen dan Organisasi
Tujuan Umum

Peserta dapat memahami pengertian, sifat dan Fungsi Kepemimpinan,


Manajemen dan Organisasi.

Tujuan Khusus
Tujuan
a. Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan
b. Agar dapat Menjelaskan Pentingnya Fungsi Kepemimpinan,
Manajemen Dalam Organisasi dan hubungan antara kepemimpinan
c. Agar dapat mengapresiasikan karakteristik kepemimpinan, serta
dapat membedakan pemimpin dan menejer.
a. Laptop/ LCD
b. Spidol
Alat dan bahan c. White board
d. Kertas plano
e. Makalah
a. Ceramah
b. Presentasi
Metode c. Diskusi
pembelajaran d. Tanya jawab
e. Ice Breaking
f. Brainstorming
Waktu 8 Jam
a. Sebelum materi ini dimulai, sapa terlebih dahulu peserta training,
tanyakan kabar dan kondisi hari ini, serta kesiapan peserta untuk
mengikuti proses training hari ini dan selanjutnya.
b. Agar peserta training lebih segar dan siap mengikuti materi, buat sebuah
ice breaker yang dapat menyegarkan kondisi peserta. Ice breaker yang
dapat digunakan yakni.
c. Setelah kelihatan segar dan mulai semangat, tanya ke peserta aktivitas
apa yang akan dilakukan saat ini di forum. Untuk ini arahkan agar
peserta mengutarakan keinginannya masing-masing. Setelah peserta

Proses kegiatan mengutarakan 2-3 kegiatan yang berbeda maka eksplorasi dan arahkan
agar peserta menyepakati penyampaian materi sebagai aktivitas
selanjutnya.
d. Setelah rata-rata menyepakati untuk penyampaian materi, maka
tanyakan ke audiens materi apa yang akan dibahas, sekaligus mencari
tahu kesiapan peserta mengenai materi dan relevansinya terhadap
aktivitas training, dengan pertanyaan ”kenapa harus materi ini?” dan
arahkan agar peserta menyepakati untuk materi yang selanjutnya.
e. Setelah dieksplorasi dan disepakati bersama bahwa materi yang akan
disampaikan.
POKOK PEMBAHASAN
1. Kepemimpinan
1.1 Definisi Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu,
pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,
ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah
Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang
berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan
berbagai cara.
Istilah kepemimpinan, pimpinan, dan memimpin pada mulanya
berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya
digunakan dalam konteks yang berbeda.
Sementara itu, di bawah ini ada beberapa pendapat para ahli yang
mendefinisikan kepemimpinan yaitu:
 Menurut G.R. Terry, kepemimpinan adalah efektifitas mempengaruh
orang lain agar dengan sukarela menuju kenyataan tujuan.
 Menurut Jhon P. Fiffner, kepemimpinan merupakan suatu seni
mengkoordinasikan dan mengarahkan indifidu maupun kelompok
untuk mencapai tujuan yang telah dikehendaki.
 Sedangkan menurut Ordway Tead, kepemimpinan adalah efektifitas
memoengaruhi orang lain untuk bekerja sama untuk menuju kesatu
tujuan yang mereka inginkan...
Sementara itu terdapat beberapa pengertian tentang pemimpin
menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah seseorang
dengan wewenang kepemimpinananya mengarahkan bawahanya
untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan dalam mencapai tujuan.
 Menurut Robert Tanembaun, pemimpin adalah mereka yang
mnggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi,
mengarahkan, dan mengontrol para bawahanya untuk bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai
tujuan perusahaan.
Jadi, dari ketiga pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain baik secara
indifidu maupun secara kelompok untuk saling berkoordinasi atau
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan atau
yang di inginkanya. Sementara itu pemimpin adalah orang yang
mempengaruhi orang lain dengan wewenangnya untuk bekerja dengan
baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

1.2 Teori Lahirnya Pemimpin


 Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa
“Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat)
bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan
pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin
karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam
keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah
ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai
pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini
tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.
 Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim
pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi
lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and
not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi
teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori
ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang
bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang cukup.
 Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori
tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori
ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanyaakan berhasil
menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk
dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi
positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan
merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun
demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan
untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang
menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.

1.3 Unsur – Unsur Kepemimpinan


Kepemimpina selalu ditandai oleh ciri – ciri kepribadian yang
khusus atau yang khas, karena di dalam suatu situasi yang khusus,
seorang pemimpin harus mampu mengambil peran yang penting dalam
mencapai tujuan bersama dengan anggota kelompoknya. Tetapi dalam
setiap pengambilan suatu kebijakan ataupun tindakan yang akan
dilakukan, tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Maka dalam hal
tersebut tentunya tidak terlepas dengan beberapa unsure – unsure yang
selalu mengikat untuk mencapai kepemimpinan yang baik, unsure-unsure
tersebut adalah sebagai berikut:
 Manusia yaitu sebagai seorang pemimpin dalam kelompok tersebut,
sebagai yang di pimpin, karena jika ada seorang pemimpin tentu ada
yang di pimpin, serta tata hubungan komunikasinya.
 Sarana, yaitu meliputi berbagai macam prinsip dan tekhnik – tekhnik
pengalaman pengetahuan serta kemampuan atau sekil yang harus
dimiliki.
 Tujuan, yaitu sebagai suatu pedoman ataupun sasaran kemana
kelompok manusia akan dibawa atau digerakkkan
1.4 Tipologi Kepemimpinan
Dalam praktikny berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di
antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
 Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin
yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap
organisasi sebagai pemilik pribadi; Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi; Menganggap bawahan sebagai alat
semata-mata; Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat;
Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan
pengge-rakkannya sering memperguna-kan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
 Tipe Militeristis. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang
dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan
seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat
berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih
sering dipergunakan; Dalam menggerakkan bawahan senang
bergantung kepada pangkat dan jabatannya; Senang pada formalitas
yang berlebih-lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan; Sukar menerima kritikan dari bawahannya; Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
 Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai
pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai
berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa; bersikap terlalu melindungi (overly protective); jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil inisiatif; jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya; dan
sering bersikap maha tahu.
 Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil
menemukan sebab-sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang
demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya
pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang
menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan
bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib
(supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah
seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik
sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki
karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi
Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat
digolongkan sebagai orang yang „ganteng”.
 Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah
membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling
tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam
proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia; selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya;
senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya; selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan
teamwork dalam usaha mencapai tujuan; ikhlas memberikan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi
berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain; selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya
lebih sukses daripadanya; dan berusaha mengembangkan kapasitas
diri pribadinya sebagai pemimpin.

1.5 Tujuan Kepemimpinan


Adapun tujuan dari adanya kepemimpinan adalah mempengaruhi,
memerintahkan, mengarahkan dan memobilisasi orang lain atau dan
sumber organisasi sesuai kegiatan atau tujuan pemimpin.
2. Manajemen
2.1 Definisi Manajeemen
Manajemen berasal dari bahasa “manage” yang artinya mengatur.
Sehingga bila terkait organisasi maka “management” adalah ketrampilan
mengatur dalam rang pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan menggerakkan orang-orang yang ada didalam
organisasi.
Untuk lebih jelas penulis akan mengutip beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian manajemen. Adapun pengertian manajemen
menurut para ahli adalah sebagai berikut :
S.P Hasibuan adalah : “Ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut G.R. Terry pengertian manajemen ( 2014 ; Hlm. 2 )
adalah : “suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran – sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber –
sumber lainya”.
Sedangkan manajemen menurut James AF. Stoner ( 2003 ; Hlm. 5 )
adalah : “Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen adalah :
proses, sistem, seni dan ilmu untuk mencapai suatu tujuan yang lebih
efektif dan efisien dengan menggunakan suatu wadah yang berisikan
orang – orang dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Unsur – Unsur Manajemen


Adapun unsur–unsure dalam manajemen itu ada 6 unsur (6M) yaitu
terdiri dari : Man, Money, Methode, Materials, Machine, Market.
a. Man ( Manusia )
Dalam suatu organisaisi peranan manusia sangatlah penting guna
untuk menjalankan dan melaksanakan pekerjaan atau sebagai pelaksana
manajemen, sehingga organisasi tersebut dapat berjalan lancar dan tujuan
yang diharapkan dapat tercapai dan terwujud sesuai dengan yang
diinginkan.
b. Money ( Uang )
Didalam semua kegiatan yang dapat menguntungkan tidak
terlepas dari uang, sehingga untuk melaksanakan kegiatan dapat berjalan
lancar. Jadi uang juga penting peranannya dalam melaksanakan dan
menjalankan segala usaha.
c. Methode ( Tehnik atau Cara )
Dalam melaksaanakan kegiatan, tehnik atau cara itu sangat
penting untuk melangsungkan pelaksanaan pekerjaan dan perkerjaan
tersebut dapat dengan mudah dan cepat selasai.
d. Materials ( Materi).
Segala kegiatan pekerjaan agar lebih mudah dalam mengerjakan,
maka karyawan yang melakukannya harus mempersiapkan materi yang
akan diterapkan dan digunakan, sehingga pekerjaan tersebut tidak
tertunda.
e. Machine ( Mesin )
Di semua organisasi peranan mesin itu sangatlah penting dalam
pelaksanaan lancarnya suatu kegiatan, dalam usaha dan semua pekerjaan
apabila dibantu dengan menggunakan mesin maka pekerjaan tersebut
akan cepat selesai dan dengan hasil yang diharapkan. Mesin juga dapat
mengerjakan atau menggantikan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan
oleh tenaga kerja manusia.
f. Market ( Pasar )
Pasar merupakan tempat yang strategis untuk memperkenalkan
hasil produk yang telah dihasilkan dan menjualnya , sehingga untuk
mencari konsumen dan mencari keuntungan akan mudah tercapai, juga
organisasi tersebut akan lebih dikenal.
Jadi pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa 6 unsur
manajemen (6M) yang dimaksud seiring sejalan bersama–sama
dilaksanakan dengan seirama karena saling mementingkan antara yang
satu dengan yang lainnya dan jika semua itu dilakukan, dimanfatkan serta
diterapkan, maka dalam pencapian tujuan dapat lebih mudah tercapai dan
dengan hasil yang diharapkan
2.3 Fungsi – Fungsi Manajemen
Dalam kehidupan sehari – hari banyak sekali fungsi manajemen
yang kita ketahui. Berikut ini beberapa fungsi manajemen menurt G.R.
Terry yaitu:
a. Planning (perencanaan) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan
dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk
mencapai tujuan.
Sementara rencana adalah sebuah keputusan mengenai keinginan
dan berisi pedoman pelaksaan unutk mencapai tujuanyang di inginkan.
Perencanaan dip roses oleh perencana, hasilnya menjadi rencana,
perencanaan merupakan proses untuk menentukan rencana, sedangkan
produk produk dari perencanaan adalah rencana.
b. Organization (pengorganisasian) yaitu sebagai cara untuk
mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut
kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan
c. Actuating (penggerakan) yaitu untuk menggerakan organisasi agar
berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing- masing serta
menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa memcapai tujuan
d. Controlling (pengawasan) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan
dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta
mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
2.4 Tingkatan Managenen
Managemen dalam organisasi menurut tingkatanya dibedakan
menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
 Managemen puncak ( top managenement ).
 Managemen media ( middle management ).
 Managemen rendah ( lower management ).
Apabila dilahat dari pembagian kerjanya yaitu sebagai berikut :
 Admistrative management pada tingkat “top managemen”.
 Midlle management pada tingkat “pemimpin tengah”.
 Supevisory management pada tingkat “paling bawah”.
Pada tingkat asmitrative lebih banyak menggunakan kerja piker
daripada kerja fisik dalam memimpin organisasinya. Misalnya
menentukan tujuan organisasi perumusan kebijakan, penggerakan
kelompok pada tingkatan yang paling rendah dan memikirkan hal-hal
yang bersifat lebih menyeluruh. Untuk itu managemen skill lebih
diutamakan.
Pada tingkat middle managemen dala mtugas kegiatannya sehari-
hari antara kegiatan fisik danberfikir sepadan keduanya dilakukan
hamper serentak dan sepadan. Berbeda dengan supervisory dalam tugas
sehari-hari pimpinan lebih banyak menggunakan kerj fisik daripada kerja
pikir. Untuk itu ia lebih banyak membutuhkan technical skill daripada
managerial skll.
2.5 Tujuan Managemen
Adapun tujuan managemen adal mengatur dan mengarahkan
sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan
bersama. Yang dimana dalam proses tersebut tetap ada pengawasan

3. Organisasi
3.1 Definisi Organisasi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama antara manusia
yang terkait denganhubungan formal dan rangkaian hirarki untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari pengertian diatas ada tiga
unsure menonjol yang perlu diperhatikan adalah :
 Bahwa organisasi buknlah tujuan, melainkan cara untuk mencapai
tujuan atau alat untuk mengerjakan tugas pokok. Berhubungan
dengan itu susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan
perkembangan tujuan atu tugas pokok.
 Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama yang terkait dalam
hubungan formal. Dalam organisasi selalu terdapat hirarki artinya
dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan
dan bawahan.
3.2 Unsur – Unsur Organisasi
Dari definisi – definisi di atas ada beberapa unsure yang
membentuk sebuah organisasi, unsure – unsure tersebut aalah:
 2 Orang atau Lebih, organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan
visi,misi dan tujuan apabila penggerak dari organisasi tersebut tidak
berjalan atau tidak ada.
 Wadah, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah
manusia yang terikat dalam hubungan formal.
 Aturan, di dalam organisasi harus ada aturan yang mengikat bagi
anggota dari organisasi guna kelangsungan organisasi.
 Kerja sama, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama
sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
 Setruktur, Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya
dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan
dan apa yang dinamakan bawahan.

3.3 Bentuk – Bentuk Organisasi


a. Laba dan Nirlaba
Dilihat dari segi ekonomi Organisasi Laba adalah organisasi yang
secara materi mencari keuntungan dari apa yang di usahakan oleh
organisasi tersebut, seperti preusan. Sedangkan organisasi nirlaba adalah
organisasi yang secara materi tidak mencari keuntungan.
b. Ekstra dan Intra
Jika di lihat dari segi legalisasinya dalam perguruan tinggi,
organisasi intra adalah organisasi yang secara formal disahkan dan
mendapatkan SK atau persetujuan dari perguruan tinggi, dan juga secara
formal dapat beraktifitas di dalam perguruan tinggi. Kemudian jira
organisasi ektra adalah organisasi yang secara kelembagaan tidak terkait
dalam perguruan tinggi dan tidak disahkan oleh perguruan tinggi
tersebut. Akan tetapi anggotanya masih berkaitan dengan perguruan
tinggi tersebut.
c. Massa dan Kader
Jika dilihat dari segi anggotanya, organisasi massa adalah
organisasi yang mementingkan kuntitas atau banyaknya massa yang
organisasi dapatkan. Dan organisasi kader adalah organisasi yang
mementingkan kualitas dari anggota yang ada di organisasi tersebut
d. Formal dan Informal
Organisasi formal adalah organiasi yang terbentuk secara sadar
dengan tujuan tertentu, serta di atur dalam ketentuan - ketentuan
AD/ART di dalamnya. Sedangkan organisasi informal adalah organisasi
yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuanya juga tidak jelas,
AD/ART nya tidak ada, dan terjalin secara individual
e. Resmi dan tidak resmi
Organisasi resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah
(ada hubunganya) dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada
lembaga Negara. Sedangakan organisasi tidak resmi adalah oerganisasi
yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar
pada lembaga Negara.

3.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah suatu sususan dan hubungan antara tiap
bagian atau kegiatan oprasional dalam mencapai tujuan yang diharapakan
atau di inginkan. Sedangkan fungsi setruktur dalam sebuah organisasi
adalah memberikan informasi kepada seluruh manusia yang menjadi
anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dia
kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab, sehingga proses
kerjasama menuju tujuan organisasi dapat sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan sebelumnya. berikut juga kegunaan setruktur
organisasi yaitu: untuk memperjelas tanggung jawab, memperjelas
kedudukan, memperjelas uraian tugas dan memperjelas jalur hubungan.
Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu:
a. Struktur organisasi lini (garis)
Adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari pemimpin ke bawahanya.
Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada atasanya juga dilakukan
melalui gars vertical yang pendek, perintah – perintah di berikan seorang
atsan saja dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan yang
bersangkutan Organisasi ini di ciptakan oleh Hendri Fayol, dan biasanya
dipakai dalam organisasi kecil saja.
b. Struktur organisasi fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi berdasarkan sifat dan
macam pekerjaan yang haarus dilakukan. Pada struktur ini masalah
pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh – sungguh.
Pembagian kerja berdasarkan spesialis yang sangat mendalam dan setiap
pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai bidangnya.
Struktur ini di ciptakan oleh F.W. Taylor.
c. Struktur organisasi garis dan staf
Staf adalah seseorang peegang wewenang lini, sementara staff
adalah seseorang pemegang wewenang staff. Struktur organisasi ini
merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi
yang besar daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan
jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja
sendiri, melaikan memerlukan bantuan staf . staf adalah orang yang ahli
ddalam bidang tertentu yang bertugas memberikan nasehat dan saran
kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
d. Struktur organisasi fungsional dan staf
Struktur ini merupakan gabungan dari bermacam – macam struktur
organisasi dengan memakai system gabungan ini dimungkikan memilih
yang menguntungkan dipakai dan yang merugikan di tinggalkan.
Sehingga dengan demikian cocok dipakai pada suatu organisasi yang
besar dan kompleks
e. Struktur organisasi komite
Struktur ini adalah suatu organisasi yang masing – masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinanya kolektif, organisasi
komita (panitia = committees organitation)mengutamakan pimpinan,
artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif presidiumdan
komite ini bersifat manajerial, komite dapat juga bersifat formal dan
informal komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur
organisasi formal dengan tugas – tugas dan wewenang di bagi – bagikan
secara khusus.
3.5 Tujuan organisasi
Tujuanya adalah efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan
bersama secara bersama-sama. Dalam hubunganya dengan dengan
managemen organisasi ada dua fungsi. Yang pertama sebagai wadah
atau menjadi tempat dijalankannya proses kerja sama. Juga bersifat
relative status. Sedangkan sebagai proses interaksi karena menyoroti aksi
orang yang ada didalamnya. Juga bersifat jauh lebuh dinamis, karena
adanya hubungan timbale balik orang yang ada didalamnya.

4. Hubungan antara Kepemimpinan Majemen dan Organisasi


Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi merupakan satu
kesatuan perangkat yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Keterkaitan ketiga point ini sangat erat dan saling melengkapi.
Kepemimpinan sangat dibutuhkan sebagai kontrol kendali sebuah metoda
manajemen dan menjalankan organisasi, Manajemen sangat vital
urgensinya untuk membuat dan menyusun kerangka rencana kerja
organisasi/lembaga/instansi serta membuat formulasi yang mujarab untuk
menyatukan kualitas SDM dengan sarana infrastruktur organisasi yang
tersedia, sedangkan organisasi merupakan tempat yang ideal sebagai
arena untuk melatih kepemimpinan seseorang dan sarana
pengejewantahan suatu metode manajemen.
Sinkronisasi antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi
yang kuat juga akan menghasilkan suatu pengambilan keputusan yang
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Perbedaan dan persamaan antara Manajer dan Pemimpin


a. Perbedaan antara Manajer dan Pemimpin
Dalam suatu perusahaan, seseorang dapat menjadi manajer biasanya
dengan ditunjuk. Mereka memiliki kekuasaan legitimasi, sehingga
memungkinkannya untuk memberi hadiah dan hukuman kepada stafnya.
Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain karena adanya otoritas
formal yang inheren dalam posisinya. Sementara itu, menjadi pemimpin
biasanya karena ditunjuk atau karena muncul dari dalam kelompok.
Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk bertindak di luar
otoritas formal yang dimilikinya.Idealnya semua manajer adalah
pemimpin, akan tetapi tidak semua pemimpin memiliki kapasitas fungsi
manajerial.
Adapun kepemimpinan adalah sejumlah ketrampilan yang digunakan
seseorang di dalam organisasi, dan kepemimpinan adalah kombinasi dari
segala hal. Pemimpin juga perlu memiliki pandangan tentang masa depan
dan membawa orang-orang yang dipimpinya untuk mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin juga perlu memahami ketrampilan kemampuan
pengikutnya dan dapat menggunakan kemampuan pengikutnya.
Pemimpin harus fleksibel, kolaboratif, dan dapat menggerakkan orang
lain untuk mencapai tujuan. Dan sebagai pemimpin perlu memiliki
keberanian, intuisi, kecerdasan, dan keberanian mengambil keputusan.
Sebagai contoh memiliki kharisma, dinamis, berpikir lateral dan memiliki
kebijakan.

b. Persamaan antara Manajer dan Pemimpin


Pemimpin dan manajer memiliki jabatan tertinggi dalam suatu
organisasi baik berupa perusahaan maupun pemerintahan. Manajer dan
pemimpin kedua-duanya dibekali dengan kekuasaan untuk
mempengaruhi, mengatur danmengarahkan anggota organisasi untuk
tunduk terhadap kepemimpinan mereka. Disamping itu tentu adalah
sama-sama memimpin dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan.
Namun demikian, kepemimpinan muncul dari aspirasi anggota organisasi
(buttom up), sedangkan manajer, biasanya bersifat resmi, sesuai dengan
kondisi, bentuk organisasi ataupun peraturan perundang-undangan
mengenai pekerjaan.
Manajer adalah seseorang yang dikhususkan dan mendapat
penghormatan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan standar operasi
dan prosedur yang telah disepakai. Hubungan dengan anggota organisasi
dibangun dengan asas tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Di
samping itu, manajer dibekali dengan kekuasaan resmi, yang
memungkinkan baginya untuk mengeluarkan perintah tersebut di bawah
peraturan, dan mereka bertanggung jawab terhadap segala bentuk
penyelewengan dalam menunaikan tugasnya.
Dilihat dari sisi perbedaan, pemimpin adalah menentukan dan
merumuskan tujuan-tujuan jangka panjang organisasi dan
mengembangkan misi, menggunakan alternatif-alternatif dan pedekatan–
pendekatan baru, berfikir jangka panjang, agen perubahan. Sedangkan
manajer membuat, mereaksikan dan mengimplementasikan tujuan jangka
pendek, membatasi tindakan pada tujuan jangka pendek tertentu untuk
menjamin pekerjaanya berlangsung dan berlanjut, membuat sesuatu
dikerjakan sekarang, bekerja untuk mempertahankan status quo.
Persamaannya adalah sama-sama memimpin, memiliki jabatan tertinggi
dalam suatu organisasi, kedua-duanya dibekali dengan kekuasaan.
Seorang pemimpin adalah juga seorang manajer, namun
seorangmanajer belum tentu ia sebagai seorang pemimpin. Keberadaan
seorang pemimpin sebagai manajer sudah sangat jelas, karena manajer
yang bukan pemimpin hampir dapat dipastikan tidak memiliki sifat dan
ketrampilan kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
Seorang pemimpin adalah seorang manajer, hal itu juga tidak selalu
benar, karena dalam kenyataannya, ada pemimpin yang merangkap
menjadi manajer dan ada pula pemimpin yang tidak merangkap sebagai
manajer dalam organisasinya umumnya adalah pemimpin informal.
Sekarang ini dengan melihat kondisi yang ada khususnya diindonesia
sungguh sangat memprihatinkan, entah itu dikarenakan oleh
kepemimpinan atau karena factor lain. Sampai detik ini sejumlah masalah
masih mengidap di tubuh bangsa ini. Di bidang Politik, hukum dan
keamanan, bangsa kita adalah raksasa rapuh. Rumah bangsa ini tidak
punya pagar. Kapal-kapal asing bebas keluar masuk menjarah ikan di
perut laut pedalaman. Bahkan negara tetangga tanpa rasa takut
memindahkan patok-patok batas negara. Maklum, peralatan perang
tentara kita lawas. Sementara, budaya koruptif begitu akut dan sistemik
ada di seluruh struktur urusan publik.
Di sektor Kesra, sejumlah borok bangsa masih belum hilang: Angka
kemiskinan tinggi. Pendidikan dan kesehatan mahal. Anak-anak busung
lapar belum hilang dari angka statistik. Untuk urusan bencana, begitu
lambat penanganannya. Ini adalah wujud minimnya rasa empati negara
terhadap kesengsaraan rakyatnya. Belum lagi konflik horizontal, baik
yang bermotif sara ataupun bermotif ekonomi. Ini pertanda negara tidak
hadir di saat rakyat membutuhkan sebagai lembaga yang memiliki
otoritas mengatur ketertiban.
Kenapa itu semua terjadi? Banyak faktor yang menjadi sebabnya.
Tapi, ada satu faktor mendasar yang menjadikan itu semua terjadi, yaitu
kegagalan para elite kita memimpin bangsa ini. Sejatinya seorang
pemimpin adalah orang yang secara berani mengambil alih masalah
orang lain menjadi tanggung jawab dirinya. Ia problem solver masalah
lingkungannya. Celakanya, beberapa dekade kepemimpinan bangsa ini
justru diemban bukan oleh seorang problem solver. Jika pun ada, masih
malas berpikir. Tidak kreatif dalam mencari solusi. Setidaknya masih
tambal sulam. Akibatnya, tidak ada satu masalah bangsa pun yang
terselesaikan secara tuntas.
Kenyataan itu bisa kita dapati dalam potret keseharian masyarakat,
tercetak di surat kabar, dan terekspose di kotak kaca televisi di ruang
keluarga rumah kita. Siapapun presidennya, rakyat selalu harus antre
minyak tanah untuk kompor mereka. Siapapun gubernur di ibukota,
macet dan banjir adalah penyakit akut yang entah kapan akan enyah dari
kehidupan keseharian warga kota.
REFERENSI

Wijaya, Amin. 1999. Managemen Strategi , Jakarta: Gramedia


Keating, Charlesh. 2000. Kepemimpinan Dalam Managemen. Jakarta:
Rajawali Pers
Sutarto. 2002. Dasar-Dasar organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada
UniversityPress.
Lubis. 2003. Teori Organisasi. rineka cipta
Toha, Mifta. 1995. Kepemimpinan dan Managemen. Jakarta: Rajawali
Pers
Hasibuan, Malayu. S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
NAMA : MUHAMMAD NASAR
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : SABANG, 15 MARET 1998
JENIS KELAMIN : LAKI – LAKI
STATUS : BELUM MENIKAH
: JEMBATAN BESI RT 11 RW 2 NOMOR 71
ALAMAT TARAKAN, KALIMANTAN UTARA
MEDIA SOSIAL
NO. HP : 082214249888
INSTAGRAM : @MUHNASAR
TWITTER : @MUHNASAR_
EMAIL : MNASAR962@GMAIL.COM
FACEBOOK : NASAR

SD  SDS MUHAMMADIYAH/SDN 023


SMP  SMPN 5 TARAKAN
SMA  MAN TARAKAN
PERGURUAN TINGGI  Universitas Borneo Tarakan

JENJANG PERKADERAN
 Latihan Kader I (Basic Training) Hmi Komisariat Ekonomi Raya Cabang Tarakan Tahun 2015
 Latihan Kader II (Intermediate Training) HMI Cabang Tarakan Tahun 2018

MOTTO
Lahir Karena Sebuah Usaha dan Mati Lebih Baik Karena Beribu
Usaha

Anda mungkin juga menyukai