Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nisrina Salsabila

NPM : 201914500628
Kelas : S3E
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia

Kasus

Klaten - Nasib apes menimpa Listiyana Kurniawati (19), seorang buruh


disebuah pabrik tekstil di Pedan, Klaten. Ia tewas setelah lehernya tergilas
mesin saat bekerja, Senin (12/11). Korban yang merupakan anak pertama
dari dua bersaudara pasangan suami istri, Sukur (40) dan Listiyorini Hanifah
(40), warga Dukuh Ngawonggo, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten
tersebut baru tiga bulan bekerja setelah lulus MAN.

Kapolsek Pedan, AKP Kamiran mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga


Rendra Raharja, menolak memberikan keterangan kepada wartawan
mengenai kejadian tersebut. Ia mengaku penanganan sudah diambil alih oleh
Polres Klaten. Silahkan tanya ke polres saja sana, katanya singkat.
Sementara itu informasi di Mapolres Klaten menyebutkan, peristiwa nahas itu
bermula ketika korban yang bekerja sebagai operator mesin di sebuah pabrik
tekstil di Pedan, Klaten tersebut berangkat bekerja pada sift malam sekitar
pukul 23.00 WIB. Selang beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 03.00
WIB, korban mematikan mesin karena ingin membetulkan benang yang putus
pada mesin tersebut. Namun setelah benang tersambung, korban bergegas
untuk menyalakan kembali mesin tenun yang dioperasikannya itu. Namun
nahas, korban tidak menyadari saat mesin tersebut menyala, ternyata kain
kerudung yang dikenakannya masuk ke dalam mesin. Akibatnya, kain
kerudungnya ikut tertarik ke dalam mesin dan menjerat leher korban hingga
nyawanya tidak tertolong.

Terpisah, Kabid Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) Klaten, Giyanta, mengatakan baik terjadi kecelakaan atau
tidak, setiap perusahaan harus mengadakan evaluasi terkait keselamatan
atau kecelakaan kerja. Tujuannya tak lain agar kecelakaan tidak terjadi dan
menimpa para pekerja. Perusahaan harus mengevaluasi apa penyebab
kecelakaan yang menimpa karyawannya, apakah mesin atau kelalaian. Hal
itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, ujarnya.

Analisa

Berdasarkan berita diatas, menurut saya penyebab kecelakaan disini


disebabkan oleh faktor manusianya yang lalai terhadap bahaya yang akan
timbul akibat rasa tergesa-gesa ingin segera menyelesaikan pekerjaannya
tanpa mempertimbangkan keselamatan diri. Diketahui hal ini terjadi bermula
dari korban yang mematikan mesin karena ingin membetulkan benang yang
putus pada mesin tersebut tetapi setelah benang tersebut selesai disambung,
korban bergegas menyalakan mesin kembali tanpa memperhatikan
sekitarnya yang tanpa disadari ternyata kerudung yang dipakai oleh korban
masuk kedalam mesin sehingga menjerat korban hingga tewas. Hal tersebut
dapat terjadi karena ketidak waspadaan korban dan rasa ingin terburu-buru.
Seharusnya perusahaan tempat korban bekerja perlu menggunakan gambar,
tulisan-tulisan atau larangan meletakkan benda apapun di dekat mesin tenun
dan memastikan tidak ada suatu benda yang tersangkut dalam mesin
tersebut atau perusahaan menyediakan alat pelindung diri yang dapat
mengantisipasi kecelakaan kerja. Perusahaan juga seharusnya memiliki
pengawas yang dapat mengawasi jalannya pekerjaan tersebut yang lebih
memperhatikan keselamatan kerjanya.
Maka dari itu, menurut saya perusahaan tersebut harus mempunyai dan
melakukan pengawasan dan keselamatan kerja terhadap para pekerja,
membenahi sistem K3 sesuai dengan aturan dan memberikan penyuluhan
lebih lagi terhadap seluruh karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut
agar lebih berhati-hati dan waspada akan segala dampak bahaya yang akan
ditimbulkan akibat kelalaian dalam bekerja sehingga hal ini tidak terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai