ANTARA
DENGAN
_____________________
TENTANG
MOJOKERTO
2013
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
Tentang
Antara
Dengan
____________________
Pada hari ini ____ Tanggal _____ Bulan _____ Tahun _______, yang bertandatangan
dibawah ini :
I. CV. B-Link Indonesia. Yang diwakili oleh Intan Dyah R dan Senny Wulandewi
selaku Direktur, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, dengan demikian
berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam akta pendirian No 12 tanggal 7 Februari
2011 yang dibuat dan dihadapan Notaris Bendy Aban Isbullah,SH dan berkedudukan di
Teratai Indah Blok D No. 22 Mojokerto. berwenang bertindak untuk dan atas nama CV.
B-Link Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai “ PIHAK KESATU “
II. ________,selaku Pengelola Mitra PPOB CV. B-Link Indonesia yang beroperasi di
Jl.__________, yang selanjutnya disebut “ PIHAK KEDUA”
Pasal 1
TUJUAN
PIHAK KESATU memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas dari PIHAK KESATU untuk melaksanakan :
“Pekerjaan Pelayanan Penerimaan Uang Pembayaran Tagihan Rekening Listrik PT PLN
(Persero) dari para pelanggan kepada PIHAK KESATU di wilayah kerja PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur , Penerimaan Pembayaran Rekening TELKOM dan tagihan TELKOM
lainnya untuk pelanggan TELKOM di Wilayah Jawa Timur serta Tagihan-tagihan lainnya.”
Pasal 2
PERSYARATAN UMUM
Dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA akan taat pada
ketentuan-ketentuan dan persyaratan Pelayanan Pembayaran Tagihan Rekening Listrik, Jasa
Telekomunikasi Pelanggan TELKOM serta Tagihan lainnya sesuai dengan standar pelayanan
dan etika pelayanan yang ditentukan oleh PIHAK KESATU.
Pasal 3
KETENTUAN TEKNIS
Pasal 4
FASILITAS KERJA
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk :
1. Menyediakan perangkat komputer dan printer, beserta pita printer yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
2. Menyediakan perangkat (alat komunikasi) alkom / modem, nomor telepon GSM / CDMA
serta pulsa setiap bulannya.
3. Menyediakan kelengkapan pendukung yang diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan, diantaranya mesin hitung dan alat pengetesan uang palsu.
4. Menyediakan tempat pembayaran dengan standar sbb.
a. Bangunan permanen dan lokasinya mudah dijangkau oleh pelanggan.
b. Dilengkapi dengan tempat duduk tunggu.
c. Loket pelayanan dilengkapi dengan fasilitas pengamanan berupa pembatas antara
ruang petugas loket dengan ruang tunggu pelanggan.
d. 1 (satu) tempat pembayaran dapat terdiri dari 1 loket pelayanan, dengan ketentuan
1 (satu) loket memiliki 1 (satu) buah Komputer dan 1 (satu) buah printer serta 1
(satu) orang petugas kasir.
e. Menjaga faktor kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan Payment
Point.
f. Area parkir memadai.
5. Memiliki sistem antrian (manajemen antrian) yang baik.
Pasal 5
TENAGA KERJA DAN UPAH
Pasal 6
BIAYA ADMINISTRASI DAN BIAYA JASA
1. Untuk melaksanakan pekerjaan ini PIHAK KESATU tidak memberikan uang muka.
2. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan ditandatangani oleh kedua belah PIHAK setelah
PIHAK KEDUA melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan dengan baik sesuai
kesepakatan.
3. Pembayaran dilaksanakan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA maksimal 7 (tujuh)
hari kerja setelah surat penagihan pembayaran setiap bulan berjalan dari PIHAK KEDUA
diserahkan kepada PIHAK KESATU yang berupa Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
yang ditandatangani oleh PIHAK KESATU bersama pengawas yang ditunjuk dan tanda
bukti penerimaan kwitansi bermaterai cukup.
Pasal 8
LARANGAN
1. Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana pasal 1 perjanjian ini, PIHAK KEDUA baik
secara langsung maupun tidak langsung tidak diperkenankan memungut biaya tambahan
apapun untuk alasan apapun dari para pelanggan tanpa seijin PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan memborongkan / menyerahkan sebagian atau
seluruh pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menjaminkan pekerjaan dimaksud dalam pasal 1
Surat Perjanjian ini dengan cara menggadaikan dan / atau menjaminkan dan / atau dalam
bentuk dan cara apapun mengagunkan pekerjaan yang didapatnya kepada pihak lain.
Pasal 9
SANKSI DAN DENDA
Jika ternyata PIHAK KEDUA melanggar ketentuan yang ditetapkan PIHAK KESATU
seperti yang tercantum dalam Pasal 8 Perjanjian ini, maka PIHAK KESATU secara sepihak
berhak membatalkan Surat Perjanjian ini tanpa adanya tuntutan apapun dari PIHAK KEDUA
dan/atau pihak lainnya yang merasa dirugikan. Pekerjaan akan diserahkan oleh PIHAK
KESATU kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU dengan biaya yang
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 10
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
1. PIHAK KESATU wajib menyediakan sistem aplikasi dan jaringan komunikasi untuk
pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KESATU wajib menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan
terampil untuk menanggulangi masalah yang berkenaan dengan pasal 10 ayat 1 perjanjian
ini.
3. PIHAK KESATU wajib memberikan pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan yang telah
diselesaikan PIHAK KEDUA sesuai ketentuan PIHAK KESATU.
4. PIHAK KESATU wajib menyediakan kertas struk sebagai bukti tanda bukti pembayaran
dari pelanggan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KESATU berhak mempertimbangkan untuk melanjutkan kerjasama ini
berdasarkan kinerja PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KESATU berhak melaksanakan evaluasi terhadap kinerja PIHAK KEDUA dan
selanjutnya melaksanakan pembinaan petugas pelayanan pembayaran tagihan/rekening
serta melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan.
7. PIHAK KESATU berhak menetapkan dan/atau mengubah jadwal penyetoran dan
melaksanakan pemantauan penyetoran uang rekening milik PIHAK KESATU dari hasil
pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA yang berkaitan dengan Deposit penjualan.
8. PIHAK KESATU berhak melakukan pemblokiran akses sistem kepada PIHAK KEDUA
apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajibannya.
Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan penyetoran uang dari hasil pelaksanakan pekerjaan
PIHAK KEDUA sesuai jadwal penyetoran yang telah ditetapkan PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas kelalaian dan atau penyalahgunaan yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam mengelola pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal
1 perjanjian ini baik yang menyangkut masalah Administrasi, Keuangan maupun
menyangkut masalah teknis yang menyebabkan PIHAK KESATU dan / atau pihak-pihak
lainnya mengalami kerugian materi, selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari seteleh informasi
tersebut disampaikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA wajib menanggung biaya penggunaan pulsa bulanan untuk komunikasi
data.
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan kenyamanan yang berkenaan dengan peningkatan
pelayanan terhadap pelanggan yang melaksanakan pembayaran tagihan listrik kepada
PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketentuan PIHAK KESATU.
Pasal 12
DEPOSIT, JAMINAN DAN MASA JAMINAN
1. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini, PIHAK KEDUA harus menyerahkan Jaminan
pelaksanaan yang pelaksanaannya dapat berupa Uang Tunai, Sertifikat Deposito atau
Bank Garansi, Yang Besarnya disesuaikan dengan hasil Evaluasi penjualan harian
terbesar dalam satu bulan.
2. Ketentuan Pasal 12 ayat 1 diatas dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA untuk setiap
lokasi Payment Point seperti tercantum dalam Lampiran II, dengan menyerahkan
sejumlah uang tunai dengan nilai nominal seperti yang tercantum dalam Lampiran I
Perjanjian ini kepada PIHAK KESATU segera sesudah perjanjian ini ditandatangani.
3. Penyetoran hasil penerimaan pembayaran rekening listrik kepada Bank yang telah
ditentukan dapat dilakukan secara tunai, transfer antar rekening Bank, Internet banking
atau Sms Banking.
4. Setelah melakukan penyetoran ke Bank PIHAK KEDUA segera melakukan konfirmasi
pembayaran kepada PIHAK KESATU.
5. Apabila Perjanjian kerjasama ini berakhir dan atau tidak diperpanjang, maka PIHAK
KESATU wajib mengembalikan Jaminan Pelaksanaan yang telah diserahkan oleh PIHAK
KEDUA selambat-lambatnya 30 hari setelah masa Perjanjian berakhir, Setelah
sebelumnya diperhitungkan dengan sisa kewajiban PARA PIHAK yang belum terpenuhi.
Pasal 13
KLAIM
PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut kenaikan harga satuan jasa dari harga yang sudah
ditetapkan sebagai akibat apapun, kecuali atas persetujuan atau perubahan kebijakan PIHAK
KESATU berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA dan/atau pihak
PT. PLN (Persero) dan Bank sebagai pemberi pekerjaan utama.
Pasal 14
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan force majeure adalah kejadian-kejadian di luar kemampuan salah
satu pihak untuk mengatasinya, termasuk kejadian-kejadian sebagai akibat adanya
peraturan pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Departemen, Instansi Sipil maupun
Militer, bencana alam, pemogokan buruh, perang, huru hara atau kejadian-kejadian lain di
luar kemampuan PIHAK KEDUA yang dapat mengakibatkan tidak terlaksananya
pekerjaan.
2. Dalam hal terjadi force majeure, pihak yang mengajukan/mendalilkan force majeure
wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak kejadian dimaksud dalam ayat 1 pasal ini disertai dengan
keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini pihak yang
bersangkutan tidak memberitahukan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini kepada pihak lainnya sehingga tidak dapat melaksanakan
pekerjaan, maka kejadian tersebut bukan dianggap sebagai force majeure.
Pasal 15
BEA METERAI DAN PAJAK
Bea Meterai dan semua pajak yang berhubungan dengan Surat Perjanjian ini dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 16
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini mulai berlaku dan mengikat 1 (satu) tahun semenjak dibuat dan ditanda
tanganinya, dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan KEDUA BELAH PIHAK
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perjanjian ini akan di perpanjang masa berlakunya selama 1 (satu) tahun berikutnya
secara langsung (otomatis) kecuali ada pemberitahuan dari PARA PIHAK apabila akan
di akhiri.
3. PARA PIHAK wajib memberitahukan keberatan perpanjangan kontrak selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tanggal pengakhiran perjanjian secara
tertulis.
Pasal 17
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat berakhir karena diakhiri sebelum habis masa berlakunya dan atau
dalam hal pemutusan sepihak yang disebabkan oleh tidak terlaksananya apa yang
menjadi kewajiban salah satu pihak.
2. Masing-masing pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dalam hal tidak
terlaksananya kewajiban masing-masing pihak dan ketentuan-ketentuan lain
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, walaupun telah dilakukan somasi (teguran
tertulis) sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
3. PIHAK KESATU mempunyai hak untuk memutuskan perjanjian ini secara sepihak
apabila :
a. PIHAK KEDUA tidak memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai syarat-syarat
umum yang telah ditetapkan, ketentuan teknis dan/atau petunjuk PIHAK
KESATU sebagaimana ditentukan dalam Lampiran III Perjanjian ini.
b. Jika PIHAK KEDUA telah diperingatkan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali
masing-masing dengan selang waktu 6 (enam) hari tidak ada perubahan-
perubahan sama sekali.
c. Jika PIHAK KEDUA ternyata telah melakukan kerjasama dengan pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU di loket-loket yang tercantum pada
Lampiran II dan/atau tambahannya dan/atau perubahannya.
d. Jika PIHAK KEDUA ternyata telah menyerahkan pelaksanaan pekerjaan kepada
pihak lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KESATU.
4. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan
terlebih dahulu memberikan surat pemberitahuan secara tertulis dengan alasan yang jelas
kepada PIHAK KESATU, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal yang
diusulkan untuk pengakhiran Perjanjian ini, serta telah menyelesaikan seluruh sisa
kewajiban PARA PIHAK yang belum terpenuhi sebelumnya.
5. Selain dari hal-hal tersebut diatur dalam ayat 1 pasal ini, Perjanjian ini dapat diputuskan
atas kesepakatan kedua belah pihak secara tertulis.
6. Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata,
sehingga pemutusan perjanjian disepakati oleh Para Pihak tanpa memerlukan
perantaraan Hakim.
PASAL 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Pasal 19
KERAHASIAAN
1. Para Pihak sepakat bahwa seluruh isi Perjanjian ini harus diperlakukan secara rahasia.
2. Para Pihak sepakat untuk merahasiakan semua data, dokumen, catatan atau informasi
yang diterima oleh salah satu Pihak dari Pihak lainnya sehubungan dengan pelaksanaan
perjanjian ini dan tidak akan diberitahukan kepada Pihak Ketiga atau pihak lain yang
tidak berkepentingan atau berkaitan secara langsung dengan perjanjian antara PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA, tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis
dari PARA PIHAK.
3. Pengecualian terhadap ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini, adalah dalam hal informasi
rahasia tersebut telah menjadi milik umum (Public Domain) atau diperoleh secara sah
menurut hukum atau perintah/putusan pengadilan atau berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK, maka Perjanjian ini diperbolehkan untuk dipublikasikan.
Pasal 20
PEMBERITAHUAN
1. Segala surat menyurat serta pemberitahuan yang diperlukan dan diharuskan dalam
melaksanakan perjanjian ini, harus disampaikan kepada masing-masing pihak melalui
alamat tersebut di bawah ini :
a. CV B-link Indonesia
Alamat : Teratai Indah D-22 Sooko Mojokerto
Contact person : Intan Dyah R
Telepon : 081230025684
(0321) 387001
Faksimile : (0321) 387001
b. PP.__________
Contact Person : ______________
Alamat : _______________
Telepon : ________________
No KTP : ________________
2. Perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat 1 (satu) ini wajib
diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya.
Pasal 21
PERUBAHAN-PERUBAHAN
1. Kedua belah pihak sepakat bahwa setiap perubahan pasal atau pasal-pasal surat perjanjian
ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Setiap perubahan pasal atau pasal-pasal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini,
setelah disepakati dibuat dalam suatu Addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
3. Usul perubahan pasal atau pasal-pasal dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, harus diajukan
secara tertulis oleh yang berkepentingan kepada pihak lain.
4. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur
kemudian atas dasar pemufakatan bersama kedua belah pihak, yang akan dituangkan
dalam bentuk surat atau perjanjian tambahan (Addendum) dan atau perjanjian tersendiri,
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 22
LAMPIRAN
Perjanjian ini disertai dengan lampiran-lampiran yang merupakan satu kesatuan dan tidak
terpisahkan dari perjanjian ini serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sebagaimana
halnya perjanjian ini,yang terdiri atas :
Pasal 23
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Keabsahan,penafsiran dan pelaksanaan dari perjanjian ini diatur dan tunduk sepenuhnya
pada peraturan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Perselisihan yang timbul antara PARA PIHAK di dalam pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Apabila cara musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut tidak tercapai,PIHAK
KESATU akan melimpahkan masalah ini ke PIHAK KETIGA ( debt collector ).
4. Apabila cara musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut tidak tercapai, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul melalui Pengadilan
Negeri Mojokerto.
Pasal 24
PENUTUP
TENTANG
BIAYA JASA PENERIMAAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DAN
TAGIHAN TAGIHAN LAINNYA TERMASUK KETENTUAN PELAKSANAAN
DALAM RANGKA PAYMENT POINT ONLINE BANK
PT PLN (PERSERO), TELKOM DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Pada hari ini ______ Tanggal ______ Bulan _______ Tahun _________, Kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : INTAN DYAH R
Nama : SENNY WULANDEWI
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV. B-Link Indonesia
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Masa berlaku kesepakatan ini mengikuti masa berlaku yang tercantum dalam PKS tersebut
diatas, karena kesepakatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PKS tersebut di
atas.
Demikian Kesepakatan ini kami buat dengan sebenarnya dan di tandatangani, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sistem dan Prosedur PIHAK KEDUA dalam hal Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik
pelanggan dan tagihan lainnya dengan urutan sebagai berikut :
Nama : ________________
Alamat : ________________
Jabatan : ________________
Bahwa kami akan menjamin ketersediaan dan keamanan uang hasil penerimaan tagihan
rekening listrik yang dilakukan melalui loket pembayaran milik CV. B-Link Indonesia
Demikian surat jaminan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, __________
Materai 6000
___________ __
Pengelola PPOB
SURAT PERNYATAAN PENYETORAN H + 0
Nama : __________
Alamat : __________
Jabatan : __________
Menyatakan bahwa pembayaran setoran hasil penerimaan tagihan rekening listrik yang
dilakukan melalui loket pembayaran milik CV. B-Link Indonesia akan disetorkan langsung
pada hari yang sama (H+0) ke rekening CV. B-Link Indonesia di yang telah ditentukan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, ___________
_______________
Pengelola PPOB