Anda di halaman 1dari 17

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

CV. B-LINK INDONESIA

DENGAN

_____________________

TENTANG

PELAYANAN PENERIMAAN PEMBAYARAN TAGIHAN BULANAN LISTRIK,


JASA TELEKOMUNIKASI DAN TAGIHAN LAINNYA

PAYMENT POINT ONLINE BANK POLA NON MANDIRI

NO. PIHAK KESATU :


NO. PIHAK KEDUA :
TANGGAL : 1 OKTOBER 2013

MOJOKERTO
2013
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

No. Pihak Kesatu :


No. Pihak Kedua :

Tentang

PENERIMAAN PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PLN, JASA TELEKOMUNIKASI DAN


TAGIHAN LAINNYA
PAYMENT POINT ONLINE BANK POLA NON MANDIRI

Antara

CV. B-LINK INDONESIA

Dengan

____________________

Pada hari ini ____ Tanggal _____ Bulan _____ Tahun _______, yang bertandatangan
dibawah ini :

I. CV. B-Link Indonesia. Yang diwakili oleh Intan Dyah R dan Senny Wulandewi
selaku Direktur, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, dengan demikian
berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam akta pendirian No 12 tanggal 7 Februari
2011 yang dibuat dan dihadapan Notaris Bendy Aban Isbullah,SH dan berkedudukan di
Teratai Indah Blok D No. 22 Mojokerto. berwenang bertindak untuk dan atas nama CV.
B-Link Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai “ PIHAK KESATU “

II. ________,selaku Pengelola Mitra PPOB CV. B-Link Indonesia yang beroperasi di
Jl.__________, yang selanjutnya disebut “ PIHAK KEDUA”

Terlebih dahulu diterangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Memperhatikan pola baru pelaksanaan Penerimaan Pembayaran Tagihan Bulanan Listrik


dengan pola Payment Point Online Bank yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur.
2. Memperhatikan dan mempertimbangkan Naskah kerja sama sebelumnya antara PT. PLN
(Persero) dengan Payment Point tentang pelayanan pembayaran Tagihan Bulanan Listrik.
3. Memperhatikan dan mempertimbangkan Kerjasama antara PIHAK KESATU dengan
Bank Bukopin No 001/ PKS/B-LINK / V / 2012 tanggal 10 Mei 2012 tentang Penerimaan
Pembayaran Tagihan Listrik PLN dan Tagihan Lainnya melalui Payment Point Online
Bank (PPOB) dengan Pola Deposit.
4. Memperhatikan dan mempertimbangkan Naskah kerja sama antara PIHAK KESATU
dengan PT. MAGNA KARSA MULYA No 003/PKS/B-LINK/V/2012 tanggal 24 Mei 2012
tentang Penyediaan Jasa Pelayanan Pembayaran Listrik Secara Online dengan Menggunakan
Sistem Host To Host.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
mengadakan kerjasama tentang PELAYANAN PEMBAYARAN TAGIHAN REKENING
LISTRIK, JASA TELEKOMUNIKASI DAN TAGIHAN TAGIHAN LAINNYA dengan
ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :

Pasal 1
TUJUAN

PIHAK KESATU memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas dari PIHAK KESATU untuk melaksanakan :
“Pekerjaan Pelayanan Penerimaan Uang Pembayaran Tagihan Rekening Listrik PT PLN
(Persero) dari para pelanggan kepada PIHAK KESATU di wilayah kerja PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur , Penerimaan Pembayaran Rekening TELKOM dan tagihan TELKOM
lainnya untuk pelanggan TELKOM di Wilayah Jawa Timur serta Tagihan-tagihan lainnya.”

Pasal 2
PERSYARATAN UMUM

Dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA akan taat pada
ketentuan-ketentuan dan persyaratan Pelayanan Pembayaran Tagihan Rekening Listrik, Jasa
Telekomunikasi Pelanggan TELKOM serta Tagihan lainnya sesuai dengan standar pelayanan
dan etika pelayanan yang ditentukan oleh PIHAK KESATU.

Pasal 3
KETENTUAN TEKNIS

1. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan pekerjaan dimaksud dalam pasal 1 dengan


sebaik-baiknya, menurut ketentuan dan syarat teknis sebagai berikut :
a) Melaksanakan pelayanan penerimaan uang pembayaran tagihan listrik bulanan
dari para Pelanggan di tempat pembayaran yang telah ditentukan, dimulai dari
tanggal 1 sampai dengan tanggal akhir untuk setiap bulan.
b) Tanggal jatuh tempo pelayanan penerimaan pembayaran mengikuti ketentuan dari
PT PLN (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Distribusi Jawa Timur.
c) Pelayanan penerimaan uang pembayaran tagihan listrik bulanan dari para
Pelanggan untuk periode tagihan tunggakan ditentukan oleh instusi pemberi
pekerjaan.
d) Loket pelayanan penerimaan pembayaran dibuka setiap hari Senin s/d Jumat,
dimulai dari pukul 07.00 s/d 14.00, kecuali ditentukan lain.
e) 1 (satu) tempat pembayaran dapat terdiri lebih dari 1 loket pelayanan dan 1 loket
melayani maksimal 3.000 pelanggan satuan.
2. Sebelum melaksanakan pelunasan serta penerimaan uang dari pelanggan, PIHAK
KEDUA wajib menyetorkan dana sebagai deposit ke Nomor Rekening Bank atas nama
PIHAK KESATU yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU serta mengirim bukti setor
kepada PIHAK KESATU melalui facsimile atau sebagaimana ditentukan dalam
Lampiran I perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA setelah melaksanakan penyetoran diwajibkan membuat jurnal
pencatatan, sehingga jelas terlihat jumlah setiap harinya dan mempermudah pemeriksaan
oleh PIHAK KESATU apabila terjadi ketidakcocokan data penyetoran.
4. Rekonsiliasi rekening yang terjual dilaksanakan dan dilaporkan dengan cara yang akan
ditetapkan kemudian.
5. Bertanggung jawab penuh terhadap peralatan dan Alat Peraga informasi milik PIHAK
KESATU yang ditempatkan di Tempat Pelayanan PIHAK KEDUA.
6. Menjaga kebersihan, kenyamanan dan keindahan tempat pelayanan.
7. Mengatur antrian pelanggan yang melakukan pembayaran rekening listrik, jasa
telekomunikasi TELKOM dan Tagihan Tagihan lainnya dengan baik.

Pasal 4
FASILITAS KERJA

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini PIHAK KEDUA
berkewajiban untuk :
1. Menyediakan perangkat komputer dan printer, beserta pita printer yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
2. Menyediakan perangkat (alat komunikasi) alkom / modem, nomor telepon GSM / CDMA
serta pulsa setiap bulannya.
3. Menyediakan kelengkapan pendukung yang diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan, diantaranya mesin hitung dan alat pengetesan uang palsu.
4. Menyediakan tempat pembayaran dengan standar sbb.
a. Bangunan permanen dan lokasinya mudah dijangkau oleh pelanggan.
b. Dilengkapi dengan tempat duduk tunggu.
c. Loket pelayanan dilengkapi dengan fasilitas pengamanan berupa pembatas antara
ruang petugas loket dengan ruang tunggu pelanggan.
d. 1 (satu) tempat pembayaran dapat terdiri dari 1 loket pelayanan, dengan ketentuan
1 (satu) loket memiliki 1 (satu) buah Komputer dan 1 (satu) buah printer serta 1
(satu) orang petugas kasir.
e. Menjaga faktor kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan Payment
Point.
f. Area parkir memadai.
5. Memiliki sistem antrian (manajemen antrian) yang baik.

Pasal 5
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 perjanjian ini,


PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup, teliti, sopan,
berpenampilan menarik, tertib, dan bertanggungjawab serta mampu menjalankan etika
pelayanan petugas penerimaan tagihan listrik dan tagihan lainnya serta mampu
menjalankan etika pelayanan petugas penerimaan tagihan listrik, jasa telekomunikasi dan
tagihan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Lampiran III Perjanjian ini.
2. Seluruh biaya yang berkaitan dengan Pasal 5 ayat (1) menjadi tanggungan PIHAK
KEDUA.

Pasal 6
BIAYA ADMINISTRASI DAN BIAYA JASA

1. Biaya administrasi Pembayaran Tagihan Listrik yang dibebankan kepada pelanggan


adalah sebesar Rp. 1800,- (Seribu Delapan Ratus Rupiah) per pelanggan.
2. Biaya jasa penerimaan pembayaran tagihan / collecting Fee setiap pelanggan tagihan
listrik, jasa telekomunikasi TELKOM dan tagihan tagihan lainnya yang terjual oleh
PIHAK KEDUA sesuai dengan jumlah sebagaimana ditentukan dalam lampiran I
Perjanjian ini dan sudah termasuk pajak-pajak.
3.
Pasal 7
PEMBAYARAN

1. Untuk melaksanakan pekerjaan ini PIHAK KESATU tidak memberikan uang muka.
2. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan ditandatangani oleh kedua belah PIHAK setelah
PIHAK KEDUA melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan dengan baik sesuai
kesepakatan.
3. Pembayaran dilaksanakan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA maksimal 7 (tujuh)
hari kerja setelah surat penagihan pembayaran setiap bulan berjalan dari PIHAK KEDUA
diserahkan kepada PIHAK KESATU yang berupa Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
yang ditandatangani oleh PIHAK KESATU bersama pengawas yang ditunjuk dan tanda
bukti penerimaan kwitansi bermaterai cukup.

Pasal 8
LARANGAN

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana pasal 1 perjanjian ini, PIHAK KEDUA baik
secara langsung maupun tidak langsung tidak diperkenankan memungut biaya tambahan
apapun untuk alasan apapun dari para pelanggan tanpa seijin PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan memborongkan / menyerahkan sebagian atau
seluruh pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menjaminkan pekerjaan dimaksud dalam pasal 1
Surat Perjanjian ini dengan cara menggadaikan dan / atau menjaminkan dan / atau dalam
bentuk dan cara apapun mengagunkan pekerjaan yang didapatnya kepada pihak lain.

Pasal 9
SANKSI DAN DENDA

Jika ternyata PIHAK KEDUA melanggar ketentuan yang ditetapkan PIHAK KESATU
seperti yang tercantum dalam Pasal 8 Perjanjian ini, maka PIHAK KESATU secara sepihak
berhak membatalkan Surat Perjanjian ini tanpa adanya tuntutan apapun dari PIHAK KEDUA
dan/atau pihak lainnya yang merasa dirugikan. Pekerjaan akan diserahkan oleh PIHAK
KESATU kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU dengan biaya yang
dibebankan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 10
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU

1. PIHAK KESATU wajib menyediakan sistem aplikasi dan jaringan komunikasi untuk
pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KESATU wajib menyediakan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan
terampil untuk menanggulangi masalah yang berkenaan dengan pasal 10 ayat 1 perjanjian
ini.
3. PIHAK KESATU wajib memberikan pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan yang telah
diselesaikan PIHAK KEDUA sesuai ketentuan PIHAK KESATU.
4. PIHAK KESATU wajib menyediakan kertas struk sebagai bukti tanda bukti pembayaran
dari pelanggan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KESATU berhak mempertimbangkan untuk melanjutkan kerjasama ini
berdasarkan kinerja PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KESATU berhak melaksanakan evaluasi terhadap kinerja PIHAK KEDUA dan
selanjutnya melaksanakan pembinaan petugas pelayanan pembayaran tagihan/rekening
serta melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan.
7. PIHAK KESATU berhak menetapkan dan/atau mengubah jadwal penyetoran dan
melaksanakan pemantauan penyetoran uang rekening milik PIHAK KESATU dari hasil
pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA yang berkaitan dengan Deposit penjualan.
8. PIHAK KESATU berhak melakukan pemblokiran akses sistem kepada PIHAK KEDUA
apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajibannya.

Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan penyetoran uang dari hasil pelaksanakan pekerjaan
PIHAK KEDUA sesuai jadwal penyetoran yang telah ditetapkan PIHAK KESATU.
2. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas kelalaian dan atau penyalahgunaan yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam mengelola pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal
1 perjanjian ini baik yang menyangkut masalah Administrasi, Keuangan maupun
menyangkut masalah teknis yang menyebabkan PIHAK KESATU dan / atau pihak-pihak
lainnya mengalami kerugian materi, selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari seteleh informasi
tersebut disampaikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA wajib menanggung biaya penggunaan pulsa bulanan untuk komunikasi
data.
4. PIHAK KEDUA wajib memberikan kenyamanan yang berkenaan dengan peningkatan
pelayanan terhadap pelanggan yang melaksanakan pembayaran tagihan listrik kepada
PIHAK KEDUA.
5. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan ketentuan PIHAK KESATU.

Pasal 12
DEPOSIT, JAMINAN DAN MASA JAMINAN

1. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini, PIHAK KEDUA harus menyerahkan Jaminan
pelaksanaan yang pelaksanaannya dapat berupa Uang Tunai, Sertifikat Deposito atau
Bank Garansi, Yang Besarnya disesuaikan dengan hasil Evaluasi penjualan harian
terbesar dalam satu bulan.
2. Ketentuan Pasal 12 ayat 1 diatas dapat dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA untuk setiap
lokasi Payment Point seperti tercantum dalam Lampiran II, dengan menyerahkan
sejumlah uang tunai dengan nilai nominal seperti yang tercantum dalam Lampiran I
Perjanjian ini kepada PIHAK KESATU segera sesudah perjanjian ini ditandatangani.
3. Penyetoran hasil penerimaan pembayaran rekening listrik kepada Bank yang telah
ditentukan dapat dilakukan secara tunai, transfer antar rekening Bank, Internet banking
atau Sms Banking.
4. Setelah melakukan penyetoran ke Bank PIHAK KEDUA segera melakukan konfirmasi
pembayaran kepada PIHAK KESATU.
5. Apabila Perjanjian kerjasama ini berakhir dan atau tidak diperpanjang, maka PIHAK
KESATU wajib mengembalikan Jaminan Pelaksanaan yang telah diserahkan oleh PIHAK
KEDUA selambat-lambatnya 30 hari setelah masa Perjanjian berakhir, Setelah
sebelumnya diperhitungkan dengan sisa kewajiban PARA PIHAK yang belum terpenuhi.

Pasal 13
KLAIM

PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut kenaikan harga satuan jasa dari harga yang sudah
ditetapkan sebagai akibat apapun, kecuali atas persetujuan atau perubahan kebijakan PIHAK
KESATU berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA dan/atau pihak
PT. PLN (Persero) dan Bank sebagai pemberi pekerjaan utama.

Pasal 14
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan force majeure adalah kejadian-kejadian di luar kemampuan salah
satu pihak untuk mengatasinya, termasuk kejadian-kejadian sebagai akibat adanya
peraturan pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Departemen, Instansi Sipil maupun
Militer, bencana alam, pemogokan buruh, perang, huru hara atau kejadian-kejadian lain di
luar kemampuan PIHAK KEDUA yang dapat mengakibatkan tidak terlaksananya
pekerjaan.
2. Dalam hal terjadi force majeure, pihak yang mengajukan/mendalilkan force majeure
wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak kejadian dimaksud dalam ayat 1 pasal ini disertai dengan
keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini pihak yang
bersangkutan tidak memberitahukan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 pasal ini kepada pihak lainnya sehingga tidak dapat melaksanakan
pekerjaan, maka kejadian tersebut bukan dianggap sebagai force majeure.

Pasal 15
BEA METERAI DAN PAJAK

Bea Meterai dan semua pajak yang berhubungan dengan Surat Perjanjian ini dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 16
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini mulai berlaku dan mengikat 1 (satu) tahun semenjak dibuat dan ditanda
tanganinya, dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan KEDUA BELAH PIHAK
sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Perjanjian ini akan di perpanjang masa berlakunya selama 1 (satu) tahun berikutnya
secara langsung (otomatis) kecuali ada pemberitahuan dari PARA PIHAK apabila akan
di akhiri.
3. PARA PIHAK wajib memberitahukan keberatan perpanjangan kontrak selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tanggal pengakhiran perjanjian secara
tertulis.
Pasal 17
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini dapat berakhir karena diakhiri sebelum habis masa berlakunya dan atau
dalam hal pemutusan sepihak yang disebabkan oleh tidak terlaksananya apa yang
menjadi kewajiban salah satu pihak.
2. Masing-masing pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dalam hal tidak
terlaksananya kewajiban masing-masing pihak dan ketentuan-ketentuan lain
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, walaupun telah dilakukan somasi (teguran
tertulis) sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
3. PIHAK KESATU mempunyai hak untuk memutuskan perjanjian ini secara sepihak
apabila :
a. PIHAK KEDUA tidak memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai syarat-syarat
umum yang telah ditetapkan, ketentuan teknis dan/atau petunjuk PIHAK
KESATU sebagaimana ditentukan dalam Lampiran III Perjanjian ini.
b. Jika PIHAK KEDUA telah diperingatkan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali
masing-masing dengan selang waktu 6 (enam) hari tidak ada perubahan-
perubahan sama sekali.
c. Jika PIHAK KEDUA ternyata telah melakukan kerjasama dengan pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU di loket-loket yang tercantum pada
Lampiran II dan/atau tambahannya dan/atau perubahannya.
d. Jika PIHAK KEDUA ternyata telah menyerahkan pelaksanaan pekerjaan kepada
pihak lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KESATU.
4. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan
terlebih dahulu memberikan surat pemberitahuan secara tertulis dengan alasan yang jelas
kepada PIHAK KESATU, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal yang
diusulkan untuk pengakhiran Perjanjian ini, serta telah menyelesaikan seluruh sisa
kewajiban PARA PIHAK yang belum terpenuhi sebelumnya.
5. Selain dari hal-hal tersebut diatur dalam ayat 1 pasal ini, Perjanjian ini dapat diputuskan
atas kesepakatan kedua belah pihak secara tertulis.
6. Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata,
sehingga pemutusan perjanjian disepakati oleh Para Pihak tanpa memerlukan
perantaraan Hakim.

PASAL 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Menyimpang dari Pasal 16 Perjanjian ini PIHAK KESATU berhak mengakhiri


Perjanijian ini secara sepihak apabila dikemudian hari terdapat ketentuan yang diatur
dalam perjanjian ini yang menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan oleh PLN
dan/atau Bank.
2. Dalam hal PIHAK KESATU tidak lagi menjadi pemberi Pekerjaan Pelayanan
Penerimaan Uang Pembayaran Tagihan Listrik dari para pelanggan di wilayah kerja PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan atau jasa telekomunikasi TELKOM dan tagihan
tagihan lainnya maka PIHAK KESATU wajib untuk menjadi mediator dan
merekomendasikan PIHAK KEDUA dengan pengganti PIHAK KESATU.
3. Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) pasal ini, maka
PIHAK KESATU wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk pengakhiran
Perjanjian ini.

Pasal 19
KERAHASIAAN

1. Para Pihak sepakat bahwa seluruh isi Perjanjian ini harus diperlakukan secara rahasia.
2. Para Pihak sepakat untuk merahasiakan semua data, dokumen, catatan atau informasi
yang diterima oleh salah satu Pihak dari Pihak lainnya sehubungan dengan pelaksanaan
perjanjian ini dan tidak akan diberitahukan kepada Pihak Ketiga atau pihak lain yang
tidak berkepentingan atau berkaitan secara langsung dengan perjanjian antara PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA, tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis
dari PARA PIHAK.
3. Pengecualian terhadap ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini, adalah dalam hal informasi
rahasia tersebut telah menjadi milik umum (Public Domain) atau diperoleh secara sah
menurut hukum atau perintah/putusan pengadilan atau berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK, maka Perjanjian ini diperbolehkan untuk dipublikasikan.

Pasal 20
PEMBERITAHUAN

1. Segala surat menyurat serta pemberitahuan yang diperlukan dan diharuskan dalam
melaksanakan perjanjian ini, harus disampaikan kepada masing-masing pihak melalui
alamat tersebut di bawah ini :
a. CV B-link Indonesia
Alamat : Teratai Indah D-22 Sooko Mojokerto
Contact person : Intan Dyah R
Telepon : 081230025684
(0321) 387001
Faksimile : (0321) 387001

b. PP.__________
Contact Person : ______________
Alamat : _______________

Telepon : ________________

No KTP : ________________

2. Perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum pada ayat 1 (satu) ini wajib
diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya.

Pasal 21
PERUBAHAN-PERUBAHAN

1. Kedua belah pihak sepakat bahwa setiap perubahan pasal atau pasal-pasal surat perjanjian
ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak.
2. Setiap perubahan pasal atau pasal-pasal sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini,
setelah disepakati dibuat dalam suatu Addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
3. Usul perubahan pasal atau pasal-pasal dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, harus diajukan
secara tertulis oleh yang berkepentingan kepada pihak lain.
4. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur
kemudian atas dasar pemufakatan bersama kedua belah pihak, yang akan dituangkan
dalam bentuk surat atau perjanjian tambahan (Addendum) dan atau perjanjian tersendiri,
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 22
LAMPIRAN

Perjanjian ini disertai dengan lampiran-lampiran yang merupakan satu kesatuan dan tidak
terpisahkan dari perjanjian ini serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sebagaimana
halnya perjanjian ini,yang terdiri atas :

Lampiran 1 : Daftar fee loket


Lampiran 2 : Daftar loket dan Aplikasi yang digunakan
Lampiran 3 : SISTEM DAN PROSEDUR
Lampiran 4 : Standart Operasi Prosedur (SOP) deposit/non deposit dan daftar
Rekening B-LINK
Lampiran 5 : User login dan password dan No telephone Hotline B-LINK

Pasal 23
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Keabsahan,penafsiran dan pelaksanaan dari perjanjian ini diatur dan tunduk sepenuhnya
pada peraturan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Perselisihan yang timbul antara PARA PIHAK di dalam pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Apabila cara musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut tidak tercapai,PIHAK
KESATU akan melimpahkan masalah ini ke PIHAK KETIGA ( debt collector ).
4. Apabila cara musyawarah untuk mencapai mufakat tersebut tidak tercapai, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan segala perselisihan yang timbul melalui Pengadilan
Negeri Mojokerto.

Pasal 24
PENUTUP

1. Perjanjian kerjasama ini di buat berdasarkan Surat-surat, Dokumen-dokumen dan


lampiran-lampiran yang berhubungan dengan Perjanjian Kerjasama ini sehingga
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dimana rangkap pertama dan kedua bermaterai
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KEDUA
CV. B-LINK INDONESIA
____________
INTAN DYAH R SENNY WULANDEWI SUFYAN
Pengelola PP
Direktur Direktur

LAMPIRAN I PERJANJIAN KERJASAMA


NO. PIHAK KESATU : ____/PKS/B-LINK/___/2013
NO. PIHAK KEDUA :

TENTANG
BIAYA JASA PENERIMAAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DAN
TAGIHAN TAGIHAN LAINNYA TERMASUK KETENTUAN PELAKSANAAN
DALAM RANGKA PAYMENT POINT ONLINE BANK
PT PLN (PERSERO), TELKOM DISTRIBUSI JAWA TIMUR

Pada hari ini ______ Tanggal ______ Bulan _______ Tahun _________, Kami yang
bertanda tangan dibawah ini:
I. Nama : INTAN DYAH R
Nama : SENNY WULANDEWI
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV. B-Link Indonesia
Selanjutnya disebut PIHAK KESATU

II. Nama : _____________


Jabatan : _____________
Pengelola PP : ______________
Alamat : ______________

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA


Dengan ini kami sepakat bahwa loket PPOB PIHAK KEDUA pada Lampiran II akan
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jaminan Awal :
2. Deposit Pelaksana :
3. Kertas Struk : Disediakan PIHAK KESATU
4. Nomor dan Pulsa : Disediakan dan ditanggung PIHAK KEDUA
5. Penyetoran : Penyetoran ke Bank H+0.
6. Biaya Jasa Penerimaan rekening/ collecting fee setiap pelanggan rekening listrik yang
terjual oleh PIHAK KEDUA sebesar :
PELANGGAN LUNAS FEE
Fee listrik Rp. 1000,-/pelanggan
Fee Telepon, Speedy, Flexi Rp. 1300,-/pelanggan
Pdam Rp. 700,-/pelanggan
Hallo Rp. 1100,-/pelanggan

Masa berlaku kesepakatan ini mengikuti masa berlaku yang tercantum dalam PKS tersebut
diatas, karena kesepakatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PKS tersebut di
atas.

Demikian Kesepakatan ini kami buat dengan sebenarnya dan di tandatangani, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


CV B-LINK INDONESIA
INTAN DYAH R SENNY WULANDEWI ______________
Direktur Direktur Pengelola PP
LAMPIRAN II PERJANJIAN KERJASAMA
NO. PIHAK KESATU : ___/PKS/B-LINK/___/2013
NO. PIHAK KEDUA :

DAFTAR LOKET PPOB DAN ALAMATNYA

KODE LOKET JUMLAH ALAMAT


LAMPIRAN III PERJANJIAN KERJASAMA
NO. PIHAK KESATU : ___/PKS/B-LINK/____/2013
NO. PIHAK KEDUA :

SISTEM DAN PROSEDUR

Sistem dan Prosedur PIHAK KEDUA dalam hal Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik
pelanggan dan tagihan lainnya dengan urutan sebagai berikut :

a. Pelanggan memberikan identitas pelanggan (IDPEL) berupa 12 digit angka pengenal


yang mewakili satu instalasi listrik Pelanggan kepada PIHAK KEDUA
b. PIHAK KEDUA mengakses data tagihan yang bersangkutan dijaringan Host Switching
hulu
c. PIHAK KEDUA menyampaikan nilai tagihan kepada pelanggan
d. Pelanggan mengkonfirmasikan setuju membayar tagihan listrik dan tagihan lainnya.
e. PIHAK KEDUA menerima dan menghitung dengan teliti dana pelunasan pembayaran
tagihan listrik dan tagihan lainnya
f. PIHAK KEDUA mengkonfirmasikan pelunasan kepada jaringan host switching hulu
g. Sistem online memberikan penandaan (flag, tag) atas record yang bersangkutan di host
switching hulu
h. Sistem Online Memberikan Nomor Referensi untuk Transaksi pelunasan
i. PIHAK KEDUA mencetak bukti pembayaran Tagihan Listrik dan Tagihan Lainnya
dengan Sistem Online dan memberikan kepada pelanggan yang bersangkutan.
SURAT JAMINAN KEUANGAN

Yang beratanda tangan dibawah ini :

Nama : ________________
Alamat : ________________
Jabatan : ________________

Bahwa kami akan menjamin ketersediaan dan keamanan uang hasil penerimaan tagihan
rekening listrik yang dilakukan melalui loket pembayaran milik CV. B-Link Indonesia

Demikian surat jaminan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mojokerto, __________

Materai 6000

___________ __
Pengelola PPOB
SURAT PERNYATAAN PENYETORAN H + 0

Yang betanda tangan dibawah ini :

Nama : __________
Alamat : __________
Jabatan : __________

Menyatakan bahwa pembayaran setoran hasil penerimaan tagihan rekening listrik yang
dilakukan melalui loket pembayaran milik CV. B-Link Indonesia akan disetorkan langsung
pada hari yang sama (H+0) ke rekening CV. B-Link Indonesia di yang telah ditentukan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mojokerto, ___________

_______________
Pengelola PPOB

Anda mungkin juga menyukai