Pertemuan Ke-9 - Biaya Mutu-Akuntansi Utk Barang Cacat
Pertemuan Ke-9 - Biaya Mutu-Akuntansi Utk Barang Cacat
PERTEMUAN 9:
BIAYA MUTU: AKUNTANSI UNTUK BARANG
CACAT DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK
PROSES
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai konsep biaya mutu yang berkaitan
dengan kerugian dalam proses produksi yaitu akuntansi untuk barang cacat
pada perhitungan harga pokok proses. Setelah mempelajari bab ini, Anda
diharapkan mampu:
9.1 Menghitung biaya barang cacat dan membuat laporan harga pokok
produksinya pada sistem perhitungan harga pokok proses metode rata-rata.
9.2 Menghitung biaya barang cacat dan membuat laporan harga pokok
produksinya pada sistem perhitungan harga pokok proses metode FIFO.
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 9.1:
Menghitung biaya barang cacat dan membuat laporan harga pokok
produksinya pada sistem perhitungan harga pokok proses metode rata-
rata.
Biaya Mutu meliputi biaya untuk mendapatkan kualitas dan biaya akibat
kualitas yang tidak terpenuhi.
Tipe-tipe Biaya Mutu:
1. Biaya Pecegahan
Biaya untuk mencegah kegagalan produk.
Biaya untuk mendesain produk dan sistem produksi yang berkualitas
tinggi.
2. Biaya Penilaian
Biaya untuk mendeteksi kegagalan produk
Biaya untuk pengujian bahan baku produksi (dalam proses dan produk
jadi).
Biaya untuk mendapatkan informasi tingkat kepuasan pelanggan.
3. Biaya Kegagalan
Biaya apabila terjadi kegagalan produk.
Biaya kegagalan Internal: biaya kegagalan produk selama dalam
proses (cacat atau pengerjaan kembali).
Biaya kegagalan eksternal: terjadi setelah produk dijual (garansi,
complaint, penurunan penjualan dll).
o Jika produk yang rusak bisa dijual, maka Hasil penjualannya di debet ke
persediaan Barang Cacat/Rusak. (BOP Pengendali = Total biaya produk
cacat/rusak – Persediaan Barang Cacat).
Contoh :
Untuk mengilustrasikan, asumsikan Deco Pottery Company memproduksi
gelas kopi keramik dalam dua departemen produksi yaitu Departemen
Pembentukan dan Departemen Pelapisan.
Dalam Departemen Pembentukan, gelas dibentuk lalu dibakar di
tempat pembakaran. Sebagai akibat panas yang tinggi dalam tempat
pembakaran, beberapa gelas pecah selama proses pembakaran. Gelas rusak
pada tahap ini terdiri atas 100% selesai untuk bahan baku dan 80% selesai
untuk biaya konversi. Gelas pecah tidak memiliki nilai sisa. Gelas yang bagus
ditransfer ker Departemen Pelapisan.
Pembakaran di Departemen Pelapisan tidak membutuhkan panas yang
tinggi sehingga jarang pecah selama pembakaran kedua. Tetapi sebagian gelas
memiliki cacat di lapisan keramiknya, seperti gelembung dan distorsi desain.
Gelas-gelas yang bagus ditransfer ke Persediaan Barang Jadi dan gelas-gelas
yang cacat ditransfer ke Persediaan Barang Cacat. Gelas yang bagus dijual
dengan harga $2,5 per unit dan gelas cacat dijual dengan harga $0,50 per unit.
Biaya yang tidak tertutup dari penjualan Barang Cacat dibebankan ke
Pengendali Overhead Pabrik
Data produksi berikut ini tersedia untuk bulan Nopember :
Pembentukan Pelapisan
Unit BDP, persediaan awal
(BB 100%,TK dan OP 60%) 4.000
(BB 100%,TK dan OP 70%) 3.000
Unit dimulai di Departemen Pembentukan 21.000 --
Unit ditransfer ke Departemen Pelapisan 19.000 --
Unit diterima dari Departemen Pembentukan --- 19.000
Unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi --- 15.000
Unit di Barang Dalam Proses, persediaan akhir
(BB 100%, TK dan OP 30% 3.600
Penyelesaian:
Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Dep. Pembentukan adalah :
Bahan baku = 19.000 + (3.600 x 100%) + (2.400 x 100%) = 25.000
Tenaga kerja = 19.000 + (3.600 x 30%) + (2.400 x 80%) = 22.000
Overhead pabrik = 19.000 + (3.600 x 30%) + (2.400 x 80%) = 25.000
Biaya per unit Dep. Pembentukan:
Bahan baku = ($ 615 + $ 3.885) : 25.000 = $ 0,18
Tenaga kerja = ($ 366,4 + $ 2.273,6) : 22.000 = $ 0,12
Overhead pabrik = ($ 549,6 + $ 3.410,4) : 22.000 = $ 0,18
Pertanggungjawaban Biaya :
Pertanggungjawaban Biaya :
Pertanggungjawaban Biaya :
Biaya Ditransfer ke Dep. Pelapisan:
Dari persediaan BDP awal $ 1.531
Tambahan penyelesaian BDP awal:
Tenaga kerja 4.000 x 40% x $ 0,116 = $ 185,6
Overhead pbk 4.000 x 40% x $ 0,174 = $ 278,4
$ 464
Total BDP awal $ 1.995
Dimulai dan selesai di periode ini: (19.000 – 4.000) x $ 0,475 = $ 7.125
Jumlah biaya ditransfer ke Dep. Pelapisan $ 9.120
Pertanggungjawaban Biaya
Ditransfer ke Pers Barang Jadi:
Dari BDP awal $ 2.212
Tambahan penyelesaian BDP awal:
Tenaga kerja 3.000 x 30% x $ 0,22 = $ 198
Overhead pbk 3.000 x 30% x $ 0,22 = $ 198
$ 396
Jumlah biaya BDP awal $ 2.608
Dimulai dan selesai periode ini: (15.000 – 3.000) x $ 1= $ 12.000
Jumlah biaya ditransfer ke pers Barang jadi $ 14.608
Barang dlm proses pers akhir:
HP dari departemen sblmnya = 4.000 x 100% x $0,48 = $1.920
Bahan Baku = 4.000 x 100% x $0,08 = $ 320
Tenaga kerja = 4.000 x 25% x $0,22 = $ 220
Overhead Pabrik = 4.000 x 25% x $0,22 = $ 220
$ 2.680
Ditransfer ke Pers Brg cacat 3.000 x $ 0,50 = $ 1.500
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Proses produksi pada Hometown Brewery Company: Bahan-bahan
dicampur dan dimasak di Departemen Pencampuran (terdapat penyusutan
normal karena pemanasan). Kemudian bahan dikirim ke Departemen
Pengalengan (terdapat spoilage pada tingkat biaya konversi 80%, material
telah lengkap). Data bulan Januari adalah sbb:
Pencampuran Pengalengan
Units in beginning inventory 4.000 2.000
Units masuk proses 36.000
Units transferred to Dept. Pengalengan 28.000 28.000
Units transferred to Finished Goods inv. 25.000
Units barang cacat 6.000 4.000
Units in ending inventory
Pencampuran (100% M, 40% L and FOH) 6.000
Pengalengan (100% M, 50% L and FOH) 1.000
Data biaya:
Pencampuran Pengalengan
Biaya unit BDP awal:
HP dari Dep sebelumnya. $ 550
Bahan baku $ 600 190
Tenaga kerja 88 75
Diminta:
a. Buat Laporan Harga Pokok Produksi aliran biaya rata-rata tiap
departemen.
b. Jurnal untuk mencatat transfer biaya dari tiap departemen
2. Proses produksi pada Handy Tool Company: dimulai di Dept Produksi
(inspeksi pada tingkat biaya konversi 60%). Selanjutnya bahan ditransfer
ke Dept Penyelesaian (inspeksi pada akhir proses). Material ditambahkan
pada awal proses. Unit rusak pada Fabricating Dept. tidak memiliki nilai
jual, unit rusak pada Finishing Dept. nilainya $1 per unit. Perusahaan ini
menggunakan asumsi FIFO cost flow. Berikut ini adalah data untuk bulan
April:
Produksi Penyelesaian
Units in beginning inventory
Produksi (100% M, 70% L and FOH) 2.000
Penyelesaian (100% M, 40% L and FOH)
3.000
Units started in process in Dept. Produksi 9.000
Units transferred from Produksi to Dept.
Penyelesaian 9.000 9.000
Units transferred to Finished Goods inv. 9.000
Units in ending inventory 500 100
Units cacat
Produksi (100% M, 40% L and FOH) 1.500
Penyelesaian (100% M, 25% L and FOH) 2.000
Biaya produksi:
Produksi Penyelesaian
Biaya Unit BDP awal:
HP dari dep. sebelumnya $ 6.100
Bahan baku $1.900 3.500
Tenaga kerja 340 520
BOP 1.020 780
Biaya yang ditambahkan pada periode ini:
Bahan baku 9.180 10.800
Tenaga kerja 2.125 3.720
BOP 6.375 5.580
Diminta:
a. Buat laporan Harga Pokok Produksi metode FIFO .
b. Jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen Fabricating ke
Departemen Finishing dan dari Departemen Finishing ke Finished
Goods.
D. DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. 2013. Akuntansi Biaya, Edisi 14. Yogyakarta: Salemba
Empat.
Bastian Bustami, Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana
Media.