BAB-II ALAMANDA Mix Pak Sigit
BAB-II ALAMANDA Mix Pak Sigit
Moh.
13 Admistrasi 10 Th
Taufik
Zainal
14 Transporter 9 Th
Arifin
Cleaning
15 - - -
Service
Ruang Nusa Indah
BCLS,
1 Indah S.W Ka. Ru S1 19 Th PPGD,
ECG
Katim BCLS
2 Cendi S1 6 Th
(Epx)
Perawat PPGD
3 Dian F D3 10 Th
Pelaksana (Epx)
Dudung Perawat
4 S1 10 Th BCLS
N.B Pelaksana
Perawat PPGD
5 Dwi S D3 13 Th
Pelaksana (Epx)
Perawat BCLS,
Pelaksana Perawatan
6 Eko K.P D3 10 Th
Luka
(Epx)
7 Eni. I Perawat D3 14 Th BCLS
No Masa Jenis
Nama Jabatan Pendidikan
. kerja pelatihan
Pelaksana (Epx)
Perawat
8 Erna I.F D3 12 Th -
Pelaksana
BCLS,
Perawat
9 Ike D.Y D3 6 Th PPGD
Pelaksana
(Epx)
BCLS,
Perawat
10 Inafrauleina D3 10 Th PPGD
Pelaksana
(Epx)
Perawat
11 Sofiah T.U D3 15 Th Nyeri
Pelaksana
Tenaga Non Keperawatan
Administras
1 Debby L.S SMA 9 Th -
i
2 Sudarmono Transporter SD 11 Th -
Cleaning
3 - - -
Service
Ruang Bougenvile
1 Tinuk T.L Ka. Ru S1 17 Th PPGD
2 Retno L Katim S1 13 Th BCLS
Perawat
3 Ratih P.S S1 9 Th PPGD
Pelaksana
Perawat
4 Kifhtiatul D3 10 Th BCLS
Pelaksana
Perawat
5 Yuli C.W D3 12 Th BLS
Pelaksana
Perawat
6 Ervien M D3 12 Th -
Pelaksana
Perawat
7 Diyah M.A D3 9 Th BCLS
Pelaksana
Perawat BCLS,
8 Dwi A.S D3 19 Th
Pelaksana BTCLS
BLS
Perawat (exp),
9 Lutfiah A D3 15 Th
Pelaksana Kep.
kritis(exp)
Bambang Perawat
10 D3 13 Th BCLS
J.P Pelaksana
Tenaga Non Keperawatan
Administras
1 Nur S.C SMA 19 Th -
i
Juru Rawat
2 Mariyani SD 30 Th -
Cleaning
3 - - -
Service
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa sebagian besar
pendidikan akhir tenaga kerja di ruang kelas I adalah Diploma 3
sejumlah 24 orang, dan 9 orang berpendidikan terakhir S1, sedangkan
tenaga non perawat pendidikan terakhir SMA hingga SD. Berdasarkan
kriteria perawata pada tabel 2, masing – masing sudah memenuhi
kriteria pada jenjang pndidikan, pengalaman kerja, sehat jasmani dan
rohani, mengikuti pelatihan, tetapi sebagian besar pelatihan yang ada
sudah expired.
3) Struktur Organisasi
KATIM I KATIM II
Owien T. M. A., S.Kep.Ners.
KATIM I
Cendi S. Kep.,Ners.
KATIM I
Retno L S.Kep.,Ners.
= 78 x 39 = 11 orang
286
d) Tenaga keperawatan yang mengerjakan non-nursing job
= 39+ 11 + 13 = 63 orang
a. Kebutuhan perawat dalam satu ruangan = 50 perawat
b. Kebutuhan perawat dalam satu hari = 39 perawat (11 libur)
c. Pembagian perawat per shift ( Menurut Teori Calis )
Pagi = 47 % x 39 orang = 18, 33 orang = 18 orang
Sore = 35 % x 39 orang = 13, 65 orang = 14 orang
Malam = 17% x 39 orang = 6,63 orang = 7 orang
Bila menggunakan metode Modular perkiraan jumlah perawat adalah :
a. Pagi 18 orang ( 1 kepala ruangan + 5 Katim + 12 PP )
b. Sore 14 perawat pelaksana
c. Malam 7 perawat pelaksana
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata jumlah kebutuhan
tenaga keperawatan per hari menurut formula PPNI ada 50 orang yang
dibutuhkan untuk mengelola pasien di Ruang Kelas I RSD dr. Soebandi
Jember. Diruang kelas I terdapat rata-rata jumlah tenaga keperawatan 10
orang per hari, sehingga beban kerja perawatan kelas I kurang efektif
untuk pemberian pelayanan bagi pasien. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah tenaga keperawatan di ruang Kelas I belum memenuhi standart
minimal, dengan demikian tenaga keperawatan di Kelas I dituntut untuk
tetap melakukan tugasnya dengan optimal walaupun kekurangan tenaga
kerja.
Hasil Analisis Masalah pada Bagian Ketenagaan
a. Ketenagaan keperawatan
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata jumlah kebutuhan
tenaga keperawatan per hari sebanyak 39 orang, yaitu 18 orang dinas
pagi, 14 orang dinas sore, dan 7 orang dinas malam. Berdasarkan
pengkajian diruang Kelas I setiap hari rata-rata jumlah tenaga
keperawatan 10 orang dengan pembagian dinas pagi 3 kepala ruangan,
4 katim, 4 perawat pelaksana, dinas sore 6 perawat pelaksana, dinas
malam 6 perawat pelaksana. Adapun di ruang Kelas I saat shift pagi
kepala ruang dan ketua tim juga merangkap tugas menjadi perawat
pelaksana, dengan jumlah 10 orang perawat yang dinas pagi. Hal ini
yang membuktikan beban kerja perawat saat dinas pagi sangat tinggi
dan memperberat kerja perawat ruang Kelas I.
b. Pengembangan SDM
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa dari 33 perawat yang
bekerja di Ruang Kelas I, semua sudah mengikuti pelatihan BLS 2,
BCLS 22, PPGD 6, BTCLS 1, Perawatan Luka 2, Nyeri 1, ECG 1,
hanya 7 perawat saja yang pelatihan BCLS nya masih berlaku. Hal
ini menunjukkan bahwa perlunya pelatihan BCLS diadakan sebagai
pelatihan dasar bagi perawat Klinik.
b. Material (M2)
Gambaran Umum Ruang Kelas I
1) Ruang Alamanda
RSD dr. Soebandi Jember. Ruang Alamanda merupakan kelas I
perawatan yang terdapat 22 tempat tidur dengan fasilitas tempat
tidur pasien, lemari pasien. Serta terdiri dari ruangan perawat
(Nurse Station, ruang linen bersih, kamar mandi/toilet).
2) Ruang Nusa Indah
Ruang Nusa Indah merupakan kelas 1 perawatan yang mempunyai
kamar 12 & kapasitas 19 tempat tidur dengan jumlah dengan
fasilitas tempat tidur pasien, lemari pasien, televisi, kursi disertai
dengan kamar mandi pasien tiap kamar. Di ruang nusa indah
terdapat 11 perawat dan 1 admin, ruangan terbagi atas ruangan
perawat (Nurse Station), ruang obat, ruang linen bersih, musolla,
pentri, kamar mandi/toilet dan gudang)
3) Ruang Bogenvile
RSD dr. Soebandi Jember. Ruang Bogenvile merupakan kelas
perawatan terdapat 12 tempat tidur dengan fasilitas tempat tidur
pasien, tempat tidur keluarga, lemari pasien, televisi, kursi tamu.
Untuk petugas, ruangan terbagi atas ruangan perawat (Nurse
Station), Ruang DM, ruang linen bersih, kamar mandi/toilet,
spoolhoek.
2. Lokasi dan Denah Ruang Kelas I
Batas-batas Ruang Alamanda
Ruang Alamanda berada di barat lantai 1
a. Lantai 1 : Ruang Alamanda
b. Sebelah Timur : Isolasi
c. Sebelah Barat : Masjid
d. Sebelah Utara : Melati
e. Sebelah Selatan : Pendaftaran
Batas-batas Ruang Nusa Indah
Ruang Nusa Indah berada di utaranya masjid Darus Syhifa
a. Sebelah Timur : Ruang Komite Keperawatan
b. Sebelah Barat : Ruang Alamanda
c. Sebelah Utara : Poli Rs. Dr. Soebandi Jember
d. Sebelah Selatan : Masjid Darus Syhifa
Batas-batas Ruang Bogenvil
Ruang bogenvile berada di utara lantai 1
a. Lantai 1 : Ruang Bogenvile
b. Sebelah Timur : Rehap medik
c. Sebelah Barat : Apotik Rawat Inap
d. Sebelah Utara : Rawat Jalan
e. Sebelah Selatan : Gardena
DENAH RUANGAN ALAMANDA RSD dr. Soebandi Jember
U
B T
1 2
B12 B16 B18 B20 B22
B11 B15 B17 B19 B21
RUANG ALAMANDA
6 B13 B9 B7 B5 B3 B1
5
B14 B10 B8 B6 B4 B2
Keterangan:
1. Nurse Station
2. Ruang Obat
3. Toilet
4. Gudang
5. Spoolhoek
6. Ruang linen
7. Pintu masuk
DENAH RUANGAN NUSA INDAH RSD dr. Soebandi Jember
w
Bed 1 Bed 2 Kamar
Bed 2
Kamar 12 Bed 1
Bed 1 Kamar 7
Bed 2
5 6
Kamar 6 Bed 1
Bed 2 Kamar 1
R. Linen
Musolah
Bed 1
Kamar 5 Bed 1
Bed 2 Kamar 2
Bed 1 Kamar 3
Kamar 4 Bed 1
Keterangan:
1. Nurse Station
2. Meja Admin
3. Meja Komputer
4. Ruang Kepala Ruangan
5. Ruang Obat
6. Toilet
DENAH RUANGAN BOGENVIL RSD dr. Soebandi Jember
KAMAR KAMAR
11 12 KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR
1 2 3 4 GUD
ANG
KAMAR KAMAR
10 9
Ruang Alamanda
Ruang Alamanda sudah melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
dengan baik. Terbukti sarana dan prasana hampir seluruhnya terjaga dengan
kondisi baik.
1) Fasilitas Klien
Tabel 2.6 Fasilitas Klien Yang Terdapat Di Ruang Alamanda Pada Julli
Tahun 2019.
Kondisi
No Nama Barang Satuan Jumlah
Baik Rusak
1 Jam dinding Buah 11 6 5
2 Meja dan lemari pasien Buah 22
Kamar mandi dan toilet
3 Tempat 11
pasien
4 Tempat tidur Buah 22
5 Tempat sampah non medis Buah 11
6 Tempat sampah kecil Buah - -
7 Korden Buah 22
8 Standart infus Buah 22
9 Televisi Buah 4
2) Penugasan Admisistrasi
Lembar Penugasan Administrasi Ruang Alamanda RSD dr.
Soebandi Jember
a) Buku Peminjaman Alat
b) Buku Rapat
3) Sistem Pendokumentasian
Sistem Pendokumentasian Ruang Alamanda RSD dr. Soebandi
Jember sebagai berikut:
a) Formulir CPO
b) Formulir Transfer Intra RS
c) Formulir Intruksi Pulang
d) Formulir Penolakan
e) Formulir APS
f) Formulir CEPT
g) Formulir Discharge Planning
h) Formulir Asesment Pasien Terminal
i) Formulir DNR untuk Pasien
j) Formulir DNR untuk Dokter
k) Formulir Permintaan Kerohanian
l) Formulir Second Opinion
m) Formulir Permintaan Privasi
n) Formulir Serah Terima Barang Pasien
o) Formulir Pernyataan Pemberian Info Kesehatan
p) Formulir Permintaan Penerjemah
q) Formulir Penolakan Pengobatan
r) Formulir Penundaan Pelayanan
s) Formulir Insident Keselamatan
t) Formulir Risiko Jatuh
u) Formulir Cek List Pasien Keluar Masuk ICU
v) Formulir Pelimpahan Wewenang
Tabel 2.13 Format Kelengkapan Rekam medik Ruang Alamanda RSD dr.
Soebandi Jember
No Format Rekamedik Ada Tidak Ada
1 Lembar identitas pasien √
2 Persetujuan umum/general care √
3 Informed concent √
4 Ringkasan pasien masuk √
5 Assesment kegawat daruratan √
6 Formulir Asuhan Keperawatan √
a. Pengkajian keperawatan √
b. Analisi Data √
c. Diagnosa Keperawatan √
d. Intervensi Keperawatan √
e. Implementasi Keperawatan √
f. Evaluasi Keperawatan √
7 Catatan pasien terintegrasi √
8 Pengkajian risiko jatuh √
9 Assestmen nyeri √
10 Pengkajian gizi √
11 Dishcard Planning
Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai
TL TS TT
1 Ada bukti keterlibatan keluarga dalam 5
melengkapi asesmen awal.
2 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien ranap menghasilkan rencana 10
asuhan.
3 Pasien diskrining untuk kebutuhan
10
fungsional termasuk risiko jatuh.
4 Pasien dengan kebutuhan fungsional
lanjutan termasuk risiko jatuh,
10
memperoleh asuhan yang sesuai ketentuan
RS.
5 Asesmen dicatat sedemikian sehingga
memfasilitasi asesmen ulangan yang
teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria 10
yang dikembangkan oleh RS dan
kebutuhan pasien.
6 Terhadap populasi pasien tsb dilaksanakan 5
asesmen tambahan sesuai regulasi RS.
7 Ada bukti asesmen ulang oleh PPA lainnya
dilaksanakan dengan interval sesuai 10
regulasi RS. (D,W)
8 Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen
ulang oleh masing- masing PPA 10
diintegrasikan. (D,W)
9 Berdasarkan hasil asesmen dan rencana
asuhan PPA lainnya, DPJP
10
mengintegrasikan rencana asuhan dan
tindak lanjutnya.
Rata-rata Total Skor 88,8%
Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai
TL TS TT
1 Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan 10
jenis asesmen awal disiplin keperawatan.
2 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien rawat inap (ranap) meliputi riwayat 10
kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik.
3 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien rawat inap meliputi faktor bio- 10
psiko-sosio-kultural- spiritual.
4 Ada bukti pelaksanaan asesmen
awal pasien rawat inap menghasilkan
10
diagnosis awal dan masalah kesehatan
pasien.
5 Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada
asesmen awal, lakukan asesmen lebih
mendalam, sesuai dengan umur pasien,
10
dan pengukuran intensitas dan kualitas
nyeri seperti karakter,kekerapan/frekuensi,
lokasi dan lamanya.
6 Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang
medis dilaksanakan minimal satu kali
10
sehari, termasuk akhir minggu/libur untuk
pasien akut.
7 Ada bukti hasil asesmen dianalisis untuk
10
membuat rencana asuhan.
Rata-rata Total Skor 87,5%
d. M4 ( Money)
1. Sistem keuangan ruangan
Ruang alamanda mempunyai 1 petugas administrasi yang
bertugas setiap hari aktif pada shift pagi. Salah satu tugas
admisnistrasi ruangan adalah merinci tindakan harian yang telah
dilakukan kepada setiap pasien. Saat pasien diijinkan untuk KRS,
pasien akan diminta untuk mengumpulkan kelengkapan
administrasi. Petugas administrasi ruangan akan meberikan semua
rincian tindakan yang telah diterima oleh pasien yang diambil dari
SIM RS, dicetak 2 lembar dan dibawa ke loket pendaftaran.
Petugas loket pendaftaran akan mengecek semua kelengkapan dan
memberikan stempel pada rincian tindakan, setelah pembayaran
diselesaikan oleh keluarga pasien. Setelah distempel kemudian
kemudian 1 lembar rincian yang telah distempel diberikan kepada
petugas ruangan sebagai tanda bahwa administrasi telah selesai.
2. Sumber daya karyawan
Sumber kesejahteraan karyawan diruang Alamanda
didapatkan dari 2 sumber. Setiap bulannya karyawan menerima
gaji bulanan dan jasa pelayanan. Selain dari gaji dan jasa yang
diterima setiap bulannya, karyawan juga menerima tambahan
berupa THR bagi keryawan yang PNS dan gaji ke 13 bagi
karyawan honorer pada saat hari raya Idul Fitri.
3. Analisis Masalah pada bagian Keuangan
Masalah yang kami temukan pada ruang Alamanda adalah
keterbatasan waktu/ jam kerja petugas administrasi hanya 5 hari
kerja, bila pasien mempunyai rencana KRS pada hari sabtu/ libur
maka urusan administrasi akan di handle oleh perawat, dimana
perawata memiliki keterbatasan untuk mengecek kelengkapan
administrasi yang harus dilengkapi oleh keluarga untuk syarat
KRS. Bila terjadi kekurangan pada berkas administrasi, maka akan
di follow up pada hari aktif berikutnya.
e. M5 (Marketing)
Dari hasil penghitungan jumlah pasien dibawah ini dapat diketahui
BOR, AVLOS, TOI,
1. Data BOR (Bed Occupancy Rate)
Rumus Bed Occupancy Rate
= 282 hari / 22 x 30
= 42.7 %
Jumlah Bed Occupancy Rate bulan Juni
Tabel 2.9 Jumlah Bed Occupancy Rate bulan Juni Di Ruang
Alamanda Tahun 2019
No Bulan Jumlah Pasien Presentase
1. Juni 102 42.7%
Total Rata-rata 100% 100%
42.7%.
2. Data AVLOS
AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)
= 282 / 70 = 4 hari
Tabel 2.10 Jumlah AVLOS (Average Length of Stay) bulan Juni Di
Ruang Alamanda 2019
No Bulan Jumlah Jumlah Lama Hasil
Pasien Pasien Dirawat
1. Juni 102 282 4 hari
Total Rata-rata 102 282 4 hari
Tabel 2.11 Jumlah TOI (Turn Over Interval) bulan juni Di Ruang
Alamanda 2019
No Bulan Jumlah Jumlah Lama Hasil
Pasien Pasien Dirawat
1. Juni 102 282 5.4 hari
Total Rata-rata 102 282 5.4 hari
Selama bulan Juni 2019 diruang Alamanda jumlah TOI adalah 5.4
hari.
B. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisa situasi pada 5 M dengan pendekatan 4 Pilar
yaitu pendekatan management approach, compensatory reward, hubungan
professional dan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengguakan rata-
rata analisis skoring data maka dari kelompok 2 menemukan permasalahan
sebagai berikut:
1. Tidak adanya filosofi ruangan yang sesuai dengan filosofi rumah sakit.
2. Tidak adanya ronde keperawatan yang dipimpin oleh Karu.
3. Post converence tidak selalu dilakukan oleh karena keterbatasan tenaga
dan waktu, yang terkadang bersamaan dengan tindakan keperawatan
4. Tidak adanya pelaporan angka pasien lari setiap bulan dan pengekangan
fisik
5. Tidak adanya case converence oleh karena terbatasan waktu dan tenaga
6. Tidak adanya rapat tim kesehatan oleh karena keterbatasan waktu dari
masing-masing tenaga kesehatan untuk bertemu dalam satu waktu.
7. Tidak adanya program yang diajukan untuk melanjutkan jenjang
pendidikan staf ke tahap berikutnya oleh karena peningkatan jenjang
pendidikan staf dilakukan atas kemauan pribadi.
8. Tidak ada format penelian kepuasan kepada tenaga kesehatan dan perawat
9. Tidak ada urutan kegiatan secara manjerial dari rencana hasil kegiatan
10. Tidak menetapkan rencana bulanan berisi seluruh kegiatan yang akan
dilaksanakan selama sebulan
11. Tidak tergambar perawat assosiete dan tidak tercantum nama dokter yang
merawat pasien
12. Pada iklim motivasi tidak mengintegrasikan kebutuhan staff dan kebutuhn
organisasi
C. Prioritas Masalah
Dalam memprioritaskan masalah yang ditemukan kelompok menggunakan
cara:
M1 : Magnitute (seringnya masalah muncul)
S : Severity (besarnya kerugian)
M2 : Managebility (masalah dapat dipecahkan)
N : Nursing Consern (fokus pada keperawatan)
A : Affordability (ketersediaan SDM)