Anda di halaman 1dari 29

BAB II

PENGKAJIAN DAN ANALISIS SITUASI

A. Hasil Pengkajian Ruang Alamanda RSD dr. Soebandi Jember


Pengkajian ruangan dilakukan pada tanggal 15 Juli 2019 yang
meliputi gambaran umum Ruang kelas I yang meliputi Ruang Alamanda,
Ruang Bogenvil dan Ruang Nusa Indah RSD dr. Soebandi Jember, dengan
mengadakan analisa berdasarkan pendekatan pilar pengembangan MPKP
yaitu: Pendekatan Manejemen Keperawatan, Sistem kompensasi dan
Penghargaan, Hubungan Professional, dan Metode Pemberian Asuhan
Keperawatan. Setelah itu, kelompok melakukan analisa Skoring untuk
mengetahui bagaimana Ruang Perawatan Kelas I agar mudah dikembangkan.
1. Analisis Situasi
a. Ketenagaan (Man/M1)
1) Analisis ketenagaan jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan:
a) Jumlah tenaga keperawatan: 33 orang
b) Jumlah tenaga non keperawatan : 7 orang (3 orang tenaga
administrasi, 3 orang cleaning service, 2 orang transporter, 1
orang juru rawat).
2) Latar belakang pendidikan, Masa Kerja, Jenis Pelatihan yang
diikuti. Berikut ini adalah hasil pengkajian yang di dapat terkait
pendidikan, status ketenagakerjaan, masa kerja, dan pelatihan yang
diikuti oleh perawat dan non- perawat yang ada di Ruang Alamanda:
a) Tingkat Pendidikan
Tabel 2.1 Tingkat Pendidikan Tenaga Keperawatan dan Non
Keperawatan Ruang Alamanda RSD dr. Soebandi
Jember, periode Juli 2019. n= 42
No Masa Jenis
Nama Jabatan Pendidikan
. kerja pelatihan
Ruang Alamanda
Endang
1 Ka. Ru. S1 24 Th BCLS
S.W
Owien Katim BCLS
2 S1 6 Th
T. M. A.
No Masa Jenis
Nama Jabatan Pendidikan
. kerja pelatihan
Perawat BCLS
3 Friska N. T. D3 5 Th
Pelaksana (Epx.)
Perawat BCLS
4 Lina F. J. D3 9 Th
Pelaksana (Epx.)
Nur Perawat BCLS
5 D3 12 Th
Damawati Pelaksana (Epx.)
Perawat BCLS
6 Sufiarini S1 30 Th
Pelaksana (Epx.)
Wildan Perawat BCLS
7 D3 9 Th
Hadi Pelaksana (Epx.)
Perawat BCLS
8 Aida F. D3 9 Th
Pelaksana (Epx.)
Perawat BCLS
9 Ana Novita D3 16 Th
Pelaksana (Epx.)
Dessy Perawat BCLS
10 D3 12 Th
Yustin H. Pelaksana (Epx.)
11 Nurul Nur Perawat BCLS
D3 10 Th (Epx.)
R. N. Pelaksana
Perawat BCLS
12 Sumarto D3 9 Th
Pelaksana (Epx.)
Tenaga Non Keperawatan

Moh.
13 Admistrasi 10 Th
Taufik
Zainal
14 Transporter 9 Th
Arifin
Cleaning
15 - - -
Service
Ruang Nusa Indah
BCLS,
1 Indah S.W Ka. Ru S1 19 Th PPGD,
ECG
Katim BCLS
2 Cendi S1 6 Th
(Epx)
Perawat PPGD
3 Dian F D3 10 Th
Pelaksana (Epx)
Dudung Perawat
4 S1 10 Th BCLS
N.B Pelaksana
Perawat PPGD
5 Dwi S D3 13 Th
Pelaksana (Epx)
Perawat BCLS,
Pelaksana Perawatan
6 Eko K.P D3 10 Th
Luka
(Epx)
7 Eni. I Perawat D3 14 Th BCLS
No Masa Jenis
Nama Jabatan Pendidikan
. kerja pelatihan
Pelaksana (Epx)
Perawat
8 Erna I.F D3 12 Th -
Pelaksana
BCLS,
Perawat
9 Ike D.Y D3 6 Th PPGD
Pelaksana
(Epx)
BCLS,
Perawat
10 Inafrauleina D3 10 Th PPGD
Pelaksana
(Epx)
Perawat
11 Sofiah T.U D3 15 Th Nyeri
Pelaksana
Tenaga Non Keperawatan
Administras
1 Debby L.S SMA 9 Th -
i
2 Sudarmono Transporter SD 11 Th -
Cleaning
3 - - -
Service
Ruang Bougenvile
1 Tinuk T.L Ka. Ru S1 17 Th PPGD
2 Retno L Katim S1 13 Th BCLS
Perawat
3 Ratih P.S S1 9 Th PPGD
Pelaksana
Perawat
4 Kifhtiatul D3 10 Th BCLS
Pelaksana
Perawat
5 Yuli C.W D3 12 Th BLS
Pelaksana
Perawat
6 Ervien M D3 12 Th -
Pelaksana
Perawat
7 Diyah M.A D3 9 Th BCLS
Pelaksana
Perawat BCLS,
8 Dwi A.S D3 19 Th
Pelaksana BTCLS
BLS
Perawat (exp),
9 Lutfiah A D3 15 Th
Pelaksana Kep.
kritis(exp)
Bambang Perawat
10 D3 13 Th BCLS
J.P Pelaksana
Tenaga Non Keperawatan
Administras
1 Nur S.C SMA 19 Th -
i
Juru Rawat
2 Mariyani SD 30 Th -
Cleaning
3 - - -
Service
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahwa sebagian besar
pendidikan akhir tenaga kerja di ruang kelas I adalah Diploma 3
sejumlah 24 orang, dan 9 orang berpendidikan terakhir S1, sedangkan
tenaga non perawat pendidikan terakhir SMA hingga SD. Berdasarkan
kriteria perawata pada tabel 2, masing – masing sudah memenuhi
kriteria pada jenjang pndidikan, pengalaman kerja, sehat jasmani dan
rohani, mengikuti pelatihan, tetapi sebagian besar pelatihan yang ada
sudah expired.
3) Struktur Organisasi

KEPALA RUANG ALAMANDA


Endang Sri.W, S.Kep.,Ners

KATIM I KATIM II
Owien T. M. A., S.Kep.Ners.

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Friska N. T., Amd.Kep. Aida F., Amd.Kep.
Lina F. J., Amd.Kep. Ana Novita, Amd.Kep.
Nur Damawati, Amd.Kep. Dessy Yustin H, Amd.Kep.
Sufiarini, S.Kep.Ners. Nurul Nur R. N., Amd.Kep.
Wildan Hadi, Amd.Kep. Sumarto, Amd.Kep
KEPALA RUANG NUSA INDAH
Indah Sri Wahyuningsih, S.Kep.,Ners

KATIM I
Cendi S. Kep.,Ners.

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


KEPALA RUANG BOGENVILE
Tinuk T.L, S.Kep.,Ners

KATIM I
Retno L S.Kep.,Ners.

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


4) Tingkat Keterganttungan Pasien (1 bulan)
Jumlah total pasien di Ruang Kelas I pada bulan Juni 2019
adalah 272 orang dengan tingkat ketergantungan perawatan
parsial, total dan minimal.
Kriteria ketergantungan pasien menurut Setyowati (2014) adalah
sebagai beirkut:
Kategori Perawatan Pasien Jumlah pasien
Total Parsial Minimal
R. Kelas I 39 207 26 272

a) Perawatan Minimal/ Minimal Care


 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dengan pengawasan
 Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
 Pengobatan minimal, status psikologis stabil
 Persiapan prosedur memerlukan pengobatan
b) Perawatan Parsial/ Partial care
 Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu
 Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam sekali
 Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
 Folly cateter intake output dicatat
 Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
c) Perawatan Total/ Total Care
 Segalanya diberi bantuan
 Posisi yang diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
 Makan memerlukan NGT, intravena terapi
 Pemakaian suction
 Gelisah atau disorientasi
5) Perhitungan jam perawatan langsung
Ruang Kelas I
TP = (A x 52 x 7h (TT x BOR) x 125%
41 x 40
Jumlah pasien TC: 39 = (39x6) + (39x1) + (39 x 0,25) = 282,75 jam
Jumlah pasien PC: 207 = (207 x 3) + (207x1) + (207 x 0,25) = 879,75 jam
Jumlah pasien MC: 26 = (26 x 1)+(26 x 1)+ (26 x 0,25) = 58,5 jam
1220,95 jam
Total pasien bulan Juni: 272 pasien
Jumlah jam perawatan rata-rata per hari setiap pasien :
1220,95 = 4, 48 jam
272
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan:
TP = (4,48x 52x 7h (22 x 57,28%) x 125% = 39 perawat
1640

Hari libur/cuti/hari besar (Loss day)


 hari libur dalam setahun X  Perawat yg dibutuhkan
 hari kerja efektif

= 78 x 39 = 11 orang
286
d) Tenaga keperawatan yang mengerjakan non-nursing job

Tenaga Keperawatan + Loss Day X 25 =


100
39+ 11 x 25 = 12,5 = 13
100

e) Jumlah tenaga = tenaga yang dibutuhkan + faktor koreksi + non-nursing


job

= 39+ 11 + 13 = 63 orang
a. Kebutuhan perawat dalam satu ruangan = 50 perawat
b. Kebutuhan perawat dalam satu hari = 39 perawat (11 libur)
c. Pembagian perawat per shift ( Menurut Teori Calis )
Pagi = 47 % x 39 orang = 18, 33 orang = 18 orang
Sore = 35 % x 39 orang = 13, 65 orang = 14 orang
Malam = 17% x 39 orang = 6,63 orang = 7 orang
Bila menggunakan metode Modular perkiraan jumlah perawat adalah :
a. Pagi 18 orang ( 1 kepala ruangan + 5 Katim + 12 PP )
b. Sore 14 perawat pelaksana
c. Malam 7 perawat pelaksana
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata jumlah kebutuhan
tenaga keperawatan per hari menurut formula PPNI ada 50 orang yang
dibutuhkan untuk mengelola pasien di Ruang Kelas I RSD dr. Soebandi
Jember. Diruang kelas I terdapat rata-rata jumlah tenaga keperawatan 10
orang per hari, sehingga beban kerja perawatan kelas I kurang efektif
untuk pemberian pelayanan bagi pasien. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah tenaga keperawatan di ruang Kelas I belum memenuhi standart
minimal, dengan demikian tenaga keperawatan di Kelas I dituntut untuk
tetap melakukan tugasnya dengan optimal walaupun kekurangan tenaga
kerja.
Hasil Analisis Masalah pada Bagian Ketenagaan
a. Ketenagaan keperawatan
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata jumlah kebutuhan
tenaga keperawatan per hari sebanyak 39 orang, yaitu 18 orang dinas
pagi, 14 orang dinas sore, dan 7 orang dinas malam. Berdasarkan
pengkajian diruang Kelas I setiap hari rata-rata jumlah tenaga
keperawatan 10 orang dengan pembagian dinas pagi 3 kepala ruangan,
4 katim, 4 perawat pelaksana, dinas sore 6 perawat pelaksana, dinas
malam 6 perawat pelaksana. Adapun di ruang Kelas I saat shift pagi
kepala ruang dan ketua tim juga merangkap tugas menjadi perawat
pelaksana, dengan jumlah 10 orang perawat yang dinas pagi. Hal ini
yang membuktikan beban kerja perawat saat dinas pagi sangat tinggi
dan memperberat kerja perawat ruang Kelas I.
b. Pengembangan SDM
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa dari 33 perawat yang
bekerja di Ruang Kelas I, semua sudah mengikuti pelatihan BLS 2,
BCLS 22, PPGD 6, BTCLS 1, Perawatan Luka 2, Nyeri 1, ECG 1,
hanya 7 perawat saja yang pelatihan BCLS nya masih berlaku. Hal
ini menunjukkan bahwa perlunya pelatihan BCLS diadakan sebagai
pelatihan dasar bagi perawat Klinik.
b. Material (M2)
Gambaran Umum Ruang Kelas I
1) Ruang Alamanda
RSD dr. Soebandi Jember. Ruang Alamanda merupakan kelas I
perawatan yang terdapat 22 tempat tidur dengan fasilitas tempat
tidur pasien, lemari pasien. Serta terdiri dari ruangan perawat
(Nurse Station, ruang linen bersih, kamar mandi/toilet).
2) Ruang Nusa Indah
Ruang Nusa Indah merupakan kelas 1 perawatan yang mempunyai
kamar 12 & kapasitas 19 tempat tidur dengan jumlah dengan
fasilitas tempat tidur pasien, lemari pasien, televisi, kursi disertai
dengan kamar mandi pasien tiap kamar. Di ruang nusa indah
terdapat 11 perawat dan 1 admin, ruangan terbagi atas ruangan
perawat (Nurse Station), ruang obat, ruang linen bersih, musolla,
pentri, kamar mandi/toilet dan gudang)
3) Ruang Bogenvile
RSD dr. Soebandi Jember. Ruang Bogenvile merupakan kelas
perawatan terdapat 12 tempat tidur dengan fasilitas tempat tidur
pasien, tempat tidur keluarga, lemari pasien, televisi, kursi tamu.
Untuk petugas, ruangan terbagi atas ruangan perawat (Nurse
Station), Ruang DM, ruang linen bersih, kamar mandi/toilet,
spoolhoek.
2. Lokasi dan Denah Ruang Kelas I
Batas-batas Ruang Alamanda
Ruang Alamanda berada di barat lantai 1
a. Lantai 1 : Ruang Alamanda
b. Sebelah Timur : Isolasi
c. Sebelah Barat : Masjid
d. Sebelah Utara : Melati
e. Sebelah Selatan : Pendaftaran
Batas-batas Ruang Nusa Indah
Ruang Nusa Indah berada di utaranya masjid Darus Syhifa
a. Sebelah Timur : Ruang Komite Keperawatan
b. Sebelah Barat : Ruang Alamanda
c. Sebelah Utara : Poli Rs. Dr. Soebandi Jember
d. Sebelah Selatan : Masjid Darus Syhifa
Batas-batas Ruang Bogenvil
Ruang bogenvile berada di utara lantai 1
a. Lantai 1 : Ruang Bogenvile
b. Sebelah Timur : Rehap medik
c. Sebelah Barat : Apotik Rawat Inap
d. Sebelah Utara : Rawat Jalan
e. Sebelah Selatan : Gardena
DENAH RUANGAN ALAMANDA RSD dr. Soebandi Jember
U

B T

1 2
B12 B16 B18 B20 B22
B11 B15 B17 B19 B21

RUANG ALAMANDA
6 B13 B9 B7 B5 B3 B1
5
B14 B10 B8 B6 B4 B2

Keterangan:

1. Nurse Station
2. Ruang Obat
3. Toilet
4. Gudang
5. Spoolhoek
6. Ruang linen
7. Pintu masuk
DENAH RUANGAN NUSA INDAH RSD dr. Soebandi Jember

Gudang Kamar 10 Bed 1

w
Bed 1 Bed 2 Kamar

Bed 2 Kamar 9 11 Bed 1& 2

Bed 1 Kamar 8 Pantri

Bed 2
Kamar 12 Bed 1
Bed 1 Kamar 7
Bed 2
5 6

Ruang Nusa Indah


2
1
4
3
Bed 1

Kamar 6 Bed 1
Bed 2 Kamar 1

R. Linen
Musolah

Bed 1
Kamar 5 Bed 1
Bed 2 Kamar 2

Bed 1 Kamar 3
Kamar 4 Bed 1
Keterangan:
1. Nurse Station
2. Meja Admin
3. Meja Komputer
4. Ruang Kepala Ruangan
5. Ruang Obat
6. Toilet
DENAH RUANGAN BOGENVIL RSD dr. Soebandi Jember

KAMAR KAMAR
11 12 KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR
1 2 3 4 GUD
ANG

KAMAR KAMAR
10 9

KAMAR KAMAR KAMAR KAMAR RUANG


NURSE
5 6 7 8 DM
KM STATION
TEMPAT
OBAT

Ruang Alamanda
Ruang Alamanda sudah melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
dengan baik. Terbukti sarana dan prasana hampir seluruhnya terjaga dengan
kondisi baik.
1) Fasilitas Klien
Tabel 2.6 Fasilitas Klien Yang Terdapat Di Ruang Alamanda Pada Julli
Tahun 2019.
Kondisi
No Nama Barang Satuan Jumlah
Baik Rusak
1 Jam dinding Buah 11 6 5
2 Meja dan lemari pasien Buah 22 
Kamar mandi dan toilet
3 Tempat 11 
pasien
4 Tempat tidur Buah 22 
5 Tempat sampah non medis Buah 11 
6 Tempat sampah kecil Buah - -
7 Korden Buah 22 
8 Standart infus Buah 22 
9 Televisi Buah 4 

10 Meja tulis Buah - -


Sumber: Data Primer Ruangan Alamanda, 2019
2) Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan
Tabel 2.7 Fasilitas Petugas Kesehatan Yang Terdapat Di Ruang Alamanda
Pada Juli Tahun 2019.
Kondisi
No Nama Barang Satuan Jumlah
Baik Rusak
1 Kulkas Buah 1 
2 Set Meja Perawat Buah 1 
3 Locker perawat Buah 1 
4 Lemari alkes Buah 1 
5 Troly suntik Buah 1 
6 Lampu baca foto Buah 1 
7 Handphone Buah 1 
8 Rak sepatu Buah 1 
9 Kalkulator Buah 1 
10 Waskom Buah - -
11 Komputer set Buah 2 
12 Dispenser Buah 1 
13 Kursi Pertemuan Warna Buah 10
Merah
Sumber : Data Primer Ruangan Alamanda, 2019
3) Alat – Alat Medis
Tabel 2.8 Alat-Alat Medis Yang Terdapat di
ruang Alamanda RSD dr. Soebandi Jember Pada Juli Tahun 2019.
Kondisi
No Nama barang Satuan Jumlah
Baik Rusak
1 Termometer axila Buah 
2 Stetoskope dewasa Buah 3 
3 Tensi digital Buah 1 
4 Bengkok Buah 1 
5 Urinal Buah 
6 Regulator O2 Buah - -
7 Suction sentral Buah - -
8 Gunting plaster Buah 2 
9 Troli Buah 2 
10 Kursi roda Buah 1 
11 Waskom seka Buah -
12 Timbangan badan Buah 1 
13 Nebulizer Buah 1 
14 Box emergency Buah 1 
Box emergency tidak terisi dengan lengkap
16 Telephone Pabx Buah - -
17 Lemari Loker 20 Laci Buah 1 
18 Ambubag Dewasa Buah 1 
19 Ambubag Anak Buah - -
20 Ambubag Baby Buah - -
21 Gas Medis Buah 26 
22 Kursi Roda Buah 1 
23 Stetoscope Dewasa Buah 3 
24 Oxygen Teraphy Complete Buah -
-
Set
25 Wheel Chair 31303 Buah - -
26 Kursi Meja Putar Buah -
-
(Hydrolic)
27 Kursi Tunggu Pasien isi 4 Buah 22 
28 Emergency Trolly Buah - -
29 Meja Kerja ½ Biro+Kaca Buah 4 
30 Komputer PC Lengkap Buah 2 
31 EKG-GE MAC 2000 Buah 1 
33 Viewer X-Ray film Buah 1 
34 Bowl Standrt Double Buah - -
35 Terufusion Syrimnt Pump Buah 3 
36 Hecting Intrument Set Buah 5 
37 Intubation Trainer Buah - -
38 Abdul Silicone Buah -
-
Resuscitator
39 Pediatric silicone Buah -
-
Resuscitator

Sumber : Data Primer Ruangan Alamanda, 2019


Analisis masalah bagian sarana dan prasarana Ruang Alamanda
Sebagian saran dan prasarana Ruang Alamnda sudah terpenuhi,
namu ada sebagian kecil sara yang belum memenuhi standard yaitu box
emergency tidak terisi dengan lengkap sehingga bila suatu saat
dibutuhkan, petugas dapat menemui kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
pasien terhadap pelayanan emergency, sebagian besar jam dinding di
ruang perawatan pasien sudah mati.
c. M 3 (Methode)
Analisis Metode Di Ruang Alamanda:
1) Kasus Penyakit Terbanyak
Tabel 2.12 Kasus Penyakit Ruang Alamanda Pada Bulan Mei
Tahun 2019
No Penyakit Total
1. Penyakit jantung coroner 6
2. CKD 5
3. Impaksi gigi 5
4. Gagal jantung 4
5. Benturan 4
6. Diare 3
7. Efusi Pleura 3
8. Infark Serebral 3
9. Diabetus Mellitus 2
10 COPD 2

2) Penugasan Admisistrasi
Lembar Penugasan Administrasi Ruang Alamanda RSD dr.
Soebandi Jember
a) Buku Peminjaman Alat
b) Buku Rapat

3) Sistem Pendokumentasian
Sistem Pendokumentasian Ruang Alamanda RSD dr. Soebandi
Jember sebagai berikut:
a) Formulir CPO
b) Formulir Transfer Intra RS
c) Formulir Intruksi Pulang
d) Formulir Penolakan
e) Formulir APS
f) Formulir CEPT
g) Formulir Discharge Planning
h) Formulir Asesment Pasien Terminal
i) Formulir DNR untuk Pasien
j) Formulir DNR untuk Dokter
k) Formulir Permintaan Kerohanian
l) Formulir Second Opinion
m) Formulir Permintaan Privasi
n) Formulir Serah Terima Barang Pasien
o) Formulir Pernyataan Pemberian Info Kesehatan
p) Formulir Permintaan Penerjemah
q) Formulir Penolakan Pengobatan
r) Formulir Penundaan Pelayanan
s) Formulir Insident Keselamatan
t) Formulir Risiko Jatuh
u) Formulir Cek List Pasien Keluar Masuk ICU
v) Formulir Pelimpahan Wewenang

Berikut ini analisis kelengkapan format rekamedik di Ruang Alamanda


RSD dr. Soebandi Jember:

Tabel 2.13 Format Kelengkapan Rekam medik Ruang Alamanda RSD dr.
Soebandi Jember
No Format Rekamedik Ada Tidak Ada
1 Lembar identitas pasien √
2 Persetujuan umum/general care √
3 Informed concent √
4 Ringkasan pasien masuk √
5 Assesment kegawat daruratan √
6 Formulir Asuhan Keperawatan √
a. Pengkajian keperawatan √
b. Analisi Data √
c. Diagnosa Keperawatan √
d. Intervensi Keperawatan √
e. Implementasi Keperawatan √
f. Evaluasi Keperawatan √
7 Catatan pasien terintegrasi √
8 Pengkajian risiko jatuh √
9 Assestmen nyeri √
10 Pengkajian gizi √
11 Dishcard Planning

4) Daftar Standart Operasional Prosedur (SOP)


Tabel 2.14 Daftar Standart Operasional Prosedur Ruang Alamanda
RSD dr. Soebandi Jember Tahun 2019
NO Nama SOP Tahun Perbaruan
Kebersihan tangan dengan air mengalir dan
1. 2019
sabun cair
Kebersihan tangan dengan handrub berbasis
2. 2019
alcohol
3. Pemakaian sarung tangan 2019

4. Memberikan Infus 2019

5. Tindakan Transfusi Darah 2019

6. Memasang Nose Sonde Feeding 2019

7. Mengukur suhu badan per aksila 2019

8. Menghitungan pernafasan atau RR 2019

9. Mengukur tekanan darah 2019

10. Menghitungan denyut nadi 2019

11. Injeksi SC 2019

12. Injeksi IC 2019

13. Injeksi IM 2019


14. Injeksi IV 2019

15. Memasang Dower Catheter pria 2019

16. Memasang Dower Catheter wanita 2019

17. Melakukan suctioning 2019

Identifikasi pasien sebelumm pengambilan 2019


18.
darah dan specimen lain untuk periksaan klinis
19. Identifikasi pasien saat tindakan 2019

Identifikasi pasien sebelum peemberian obat, 2019


20.
darah atau produk darah
Identifikasi pasien pada kondisi yang tidak 2019
21.
dapat berkomunikasi
Pelaporan hasil kritis pemeriksaan 2019
22.
laboratorium
23. Pemasangan gelang indentitas pasien 2019

24. Pelepasan gelang identitas pasien 2019

25. Identifikasi pasien resiko jatuh 2019

Assessment resiko jatuh/cidera untuk anak – 2019


26.
anak
27. Pemasangan tanda resiko jatuh pada pasien 2019

28. Oral hygiene pada pasien sadar 2019

29. Edukasi pasien pulang 2019

Penggantian atau pemassangan kembali gelang 2019


30.
identitas
31. Pemberian obat oral 2019

32. Perawatan luka infeksi 2019

33. Perawatan luka bersih 2019

34. Perawatan luka gangrene 2019

35. Perawatan ulkus dekubitus 2019

36. Melakukan angkat jahitan luka 2019

37. Pemberian nutrisi oral 2019

38. Perawatan post operasi 2019

39. Penyimpanan injeksi elektroloit pekat 2019


5) Empat Pilar MPKP
a. Pilar I (Pendekatan Manajemen Approach)
(Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian)
Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai
TL TS TT
1 Perumusan isi, jumlah dan jenis asesmen awal
pada disiplin medis dan keperawatan sesuai 10
dengan isi minimal asesmen awal
2 RS menetapkan kriteria asesmen kebutuhan
fungsional dan risiko jatuh, yang 10
dikembangkan bersama staf yang kompeten
dan berwenang.
3 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien
rawat inap harus selesai dalam waktu 24 jam 10
atau lebih cepat sesuai dengan kondisi pasien.
4 RS menetapkan regulasi pasien diskrining 10
untuk rasa nyeri lihat juga
5 RS menetapkan regulasi tentang
asesmen tambahan untuk populasi 10
pasien tertentu
6 Ada regulasi tentang asesmen ulang oleh DPJP,
perawat dan PPA lainnya utk evaluasi respons 10
pasien terhadap asuhan yang diberikan sebagai
tindak lanjut.
7 Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang oleh
perawat minimal satu kali per shift atau sesuai 10
dengan perubahan kondisi pasien.
8 RS menetapkan pengaturan urutan
penyimpanan lembar-lembar RM agar mudah
dicari kembali diakses dan terstandar, PPA 10
dapat menemukan dan mencari kembali hasil
asesmen di rekam medis.
9 Asesmen ulang dicatat di dokumen
Catatan Perkembangan Pasien 10
Terintegrasi (CPPT).
Rata-rata Total Skor 100%

6) Analisa Masalah Pilar I (MPKP)


Pada pendekatan manajemen approach, pencapaian Standart AP
diruang Alamanda mencapai 100%.
b. Pilar II Sistem Penghargaan
(Rekrutmen, Orientasi, Manajmen Kinerja, Pengembangan Karir)
Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai TL TS TT
1 Ada regulasi yang menetapkan PPA yang 10
kompeten dan berwenang melakukan
asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen
gawat darurat.
2 PPA yang kompeten dan berwenang 10
melakukan asesmen
3 Asesmen gawat darurat dilaksanakan oleh 10
PPA yang kompeten dan berwenang.
Rata-rata Total Skor 100%

c. Pilar III Hubungan Profesional


(Tim keperawatan, Tim Kesehatan, Tim Kerja)

Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai
TL TS TT
1 Ada bukti keterlibatan keluarga dalam 5
melengkapi asesmen awal.
2 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien ranap menghasilkan rencana 10
asuhan.
3 Pasien diskrining untuk kebutuhan
10
fungsional termasuk risiko jatuh.
4 Pasien dengan kebutuhan fungsional
lanjutan termasuk risiko jatuh,
10
memperoleh asuhan yang sesuai ketentuan
RS.
5 Asesmen dicatat sedemikian sehingga
memfasilitasi asesmen ulangan yang
teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria 10
yang dikembangkan oleh RS dan
kebutuhan pasien.
6 Terhadap populasi pasien tsb dilaksanakan 5
asesmen tambahan sesuai regulasi RS.
7 Ada bukti asesmen ulang oleh PPA lainnya
dilaksanakan dengan interval sesuai 10
regulasi RS. (D,W)
8 Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen
ulang oleh masing- masing PPA 10
diintegrasikan. (D,W)
9 Berdasarkan hasil asesmen dan rencana
asuhan PPA lainnya, DPJP
10
mengintegrasikan rencana asuhan dan
tindak lanjutnya.
Rata-rata Total Skor 88,8%

d. Pilar IV Patient Care Delivery (PCD)


(Proses Keperawatan, Standar Asuhan Keperawatan,
Prosedur Tetap Tindakan Keperawatan)

Rata-rata Skor
No Aspek yang Dinilai
TL TS TT
1 Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah dan 10
jenis asesmen awal disiplin keperawatan.
2 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien rawat inap (ranap) meliputi riwayat 10
kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik.
3 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal
pasien rawat inap meliputi faktor bio- 10
psiko-sosio-kultural- spiritual.
4 Ada bukti pelaksanaan asesmen
awal pasien rawat inap menghasilkan
10
diagnosis awal dan masalah kesehatan
pasien.
5 Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada
asesmen awal, lakukan asesmen lebih
mendalam, sesuai dengan umur pasien,
10
dan pengukuran intensitas dan kualitas
nyeri seperti karakter,kekerapan/frekuensi,
lokasi dan lamanya.
6 Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang
medis dilaksanakan minimal satu kali
10
sehari, termasuk akhir minggu/libur untuk
pasien akut.
7 Ada bukti hasil asesmen dianalisis untuk
10
membuat rencana asuhan.
Rata-rata Total Skor 87,5%

d. M4 ( Money)
1. Sistem keuangan ruangan
Ruang alamanda mempunyai 1 petugas administrasi yang
bertugas setiap hari aktif pada shift pagi. Salah satu tugas
admisnistrasi ruangan adalah merinci tindakan harian yang telah
dilakukan kepada setiap pasien. Saat pasien diijinkan untuk KRS,
pasien akan diminta untuk mengumpulkan kelengkapan
administrasi. Petugas administrasi ruangan akan meberikan semua
rincian tindakan yang telah diterima oleh pasien yang diambil dari
SIM RS, dicetak 2 lembar dan dibawa ke loket pendaftaran.
Petugas loket pendaftaran akan mengecek semua kelengkapan dan
memberikan stempel pada rincian tindakan, setelah pembayaran
diselesaikan oleh keluarga pasien. Setelah distempel kemudian
kemudian 1 lembar rincian yang telah distempel diberikan kepada
petugas ruangan sebagai tanda bahwa administrasi telah selesai.
2. Sumber daya karyawan
Sumber kesejahteraan karyawan diruang Alamanda
didapatkan dari 2 sumber. Setiap bulannya karyawan menerima
gaji bulanan dan jasa pelayanan. Selain dari gaji dan jasa yang
diterima setiap bulannya, karyawan juga menerima tambahan
berupa THR bagi keryawan yang PNS dan gaji ke 13 bagi
karyawan honorer pada saat hari raya Idul Fitri.
3. Analisis Masalah pada bagian Keuangan
Masalah yang kami temukan pada ruang Alamanda adalah
keterbatasan waktu/ jam kerja petugas administrasi hanya 5 hari
kerja, bila pasien mempunyai rencana KRS pada hari sabtu/ libur
maka urusan administrasi akan di handle oleh perawat, dimana
perawata memiliki keterbatasan untuk mengecek kelengkapan
administrasi yang harus dilengkapi oleh keluarga untuk syarat
KRS. Bila terjadi kekurangan pada berkas administrasi, maka akan
di follow up pada hari aktif berikutnya.
e. M5 (Marketing)
Dari hasil penghitungan jumlah pasien dibawah ini dapat diketahui
BOR, AVLOS, TOI,
1. Data BOR (Bed Occupancy Rate)
Rumus Bed Occupancy Rate

∑ Hari Perawatan x100


BOR=
∑ Tempat Tidur X ∑ Hari Persatuan Waktu

= 282 hari / 22 x 30
= 42.7 %
Jumlah Bed Occupancy Rate bulan Juni
Tabel 2.9 Jumlah Bed Occupancy Rate bulan Juni Di Ruang
Alamanda Tahun 2019
No Bulan Jumlah Pasien Presentase
1. Juni 102 42.7%
Total Rata-rata 100% 100%

Jumlah Bed Occupancy Rate bulan Juni di ruang Alamanda adalah

42.7%.

2. Data AVLOS
AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien
dirawat)
AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup +
mati)
= 282 / 70 = 4 hari
Tabel 2.10 Jumlah AVLOS (Average Length of Stay) bulan Juni Di
Ruang Alamanda 2019
No Bulan Jumlah Jumlah Lama Hasil
Pasien Pasien Dirawat
1. Juni 102 282 4 hari
Total Rata-rata 102 282 4 hari

Jumlah Average Length Of Stay selama bulan Juni di ruang


alamanda adalah 4 hari.
3. Rata-rata hari tempat tidur tidak terisi (TOI/ Turn Over Interval)
( TT x hari ) −hari perawatan RS
TOI=∑
( pasienkeluar dalam satu periode waktu )
= (22x30)- 282 : 70 = 5.4 hari

Tabel 2.11 Jumlah TOI (Turn Over Interval) bulan juni Di Ruang
Alamanda 2019
No Bulan Jumlah Jumlah Lama Hasil
Pasien Pasien Dirawat
1. Juni 102 282 5.4 hari
Total Rata-rata 102 282 5.4 hari
Selama bulan Juni 2019 diruang Alamanda jumlah TOI adalah 5.4
hari.

Analisa masalah Market:


Masalah yang ditemukan pada ruang Alamanda adalah tidak
tercapainya angka target dari BOR yaitu 75% sampai dengan 85%,
dimana ruang Alamanda hanya mencapai 42,7%, target dari TOI adalah
1-3 hari, tetapi TOI ruang Alamanda mencapai 5,4 hari, ini berarti rata-
rata tempat tidur yang tidak ditempati pada bulan juni diruang alamanda
adalah 5 hari.

B. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan analisa situasi pada 5 M dengan pendekatan 4 Pilar
yaitu pendekatan management approach, compensatory reward, hubungan
professional dan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan mengguakan rata-
rata analisis skoring data maka dari kelompok 2 menemukan permasalahan
sebagai berikut:
1. Tidak adanya filosofi ruangan yang sesuai dengan filosofi rumah sakit.
2. Tidak adanya ronde keperawatan yang dipimpin oleh Karu.
3. Post converence tidak selalu dilakukan oleh karena keterbatasan tenaga
dan waktu, yang terkadang bersamaan dengan tindakan keperawatan
4. Tidak adanya pelaporan angka pasien lari setiap bulan dan pengekangan
fisik
5. Tidak adanya case converence oleh karena terbatasan waktu dan tenaga
6. Tidak adanya rapat tim kesehatan oleh karena keterbatasan waktu dari
masing-masing tenaga kesehatan untuk bertemu dalam satu waktu.
7. Tidak adanya program yang diajukan untuk melanjutkan jenjang
pendidikan staf ke tahap berikutnya oleh karena peningkatan jenjang
pendidikan staf dilakukan atas kemauan pribadi.
8. Tidak ada format penelian kepuasan kepada tenaga kesehatan dan perawat
9. Tidak ada urutan kegiatan secara manjerial dari rencana hasil kegiatan
10. Tidak menetapkan rencana bulanan berisi seluruh kegiatan yang akan
dilaksanakan selama sebulan
11. Tidak tergambar perawat assosiete dan tidak tercantum nama dokter yang
merawat pasien
12. Pada iklim motivasi tidak mengintegrasikan kebutuhan staff dan kebutuhn
organisasi

Maka kesimpulan yang didapat adalah belum terlaksananya semua


masalah MPKP yang ada di ruangan, masalah masih muncul pada hasil
observasi dan pengkajian ulang yang dilakukan oleh kelompok 1 periode saat
ini.

C. Prioritas Masalah
Dalam memprioritaskan masalah yang ditemukan kelompok menggunakan
cara:
M1 : Magnitute (seringnya masalah muncul)
S : Severity (besarnya kerugian)
M2 : Managebility (masalah dapat dipecahkan)
N : Nursing Consern (fokus pada keperawatan)
A : Affordability (ketersediaan SDM)

Pembobotan nilai yang diberikan menggunakan skala Likert dengan nilai :


4 : Sangat mudah diatasi
3 : Mudah diatasi
2 : Sulit diatasi
1 : Sangat sulit diatasi

Tabel 4.76 Identifikasi Prioritas Masalah Managemen Approach Ruang Alamanda


di RSD dr. Soebandi Jember Juli 2019 (Kelompok 2 periode saat ini)
No Daftar Masalah M1 S M N A Total
2
1 Tidak adanya rumusan filosofi ruangan 3 3 4 2 3 15
4 Tidak di lakukannya Pre Conference
dan Post Conference karena efisien 3 3 3 3 4 16
waktu.
5 Tidak dilakukannya case conference di
dalam ruangan karena apabila terdapat
1 2 2 2 3 8
kasus pada pasien segera dilakukan
tindakan saat itu juga
6 Tidak berjalannya rapat tim kesehatan
2 2 3 3 2 12
yang sudah tidak berkelanjutan .
7 Tidak terjadwalnya rencana bulananan
2 2 3 3 3 13
oleh katim.
Tidak adanya dokumentasi survey
8 kepuasan pasien. Ada namun
dilakukan setiao 6 bulan sekali dan 1 1 1 1 1 5
dilakukan oleh pihak promkes.

Berdasarkan tabel 4.77 dapat disimpulkan skala prioritas masalah Manajemen


Approach yaitu:
1. Tidak adanya dokumentasi survey kepuasan pasien. Ada namun dilakukan
setiao 6 bulan sekali dan dilakukan oleh pihak promkes.
Total Point : 5
2. Tidak dilakukannya case conference di dalam ruangan karena apabila terdapat
kasus pada pasien segera dilakukan tindakan saat itu juga
Total Point : 8
3. Tidak di tetapkannya visi ruangan
Total Point : 10
4. Tidak berjalannya rapat tim kesehatan yang sudah tidak berkelanjutan Total
Point :12
5. Tidak terjadwalnya rencana bulananan oleh katim.
Total Point : 13
6. Tidak adanya rumusan filosofi ruangan
Total Point : 15
7. Tidak di lakukannya Pre Conference dan Post Conference karena efisien
waktu.
Total Point : 16
8. Tidak di tetapkannya misi ruangan
Total Point : 20

Anda mungkin juga menyukai