Anda di halaman 1dari 5

Tahapan Pengerjaan pembuatan Aplikasi Website

1.Penginputan Database / informasi aplikasi

Database atau basis data adalah kumpulan data yang dikelola sedemikian rupa berdasarkan ketentuan
tertentu yang saling berhubungan sehingga mudah dalam pengelolaannya. Melalui pengelolaan tersebut
pengguna dapat memperoleh kemudahan dalam mencari informasi, menyimpan informasi dan
membuang informasi.

Adapun pengertian lain dari database adalah sistem yang berfungsi sebagai mengumpulkan file, tabel,
atau arsip yang terhubung dan disimpan dalam berbagai media elektronik.
2. Pembuatan Tampilan Depan Website(Front-End)

Front End Dev merupakan pekerjaan dimana seorang pengembang website atau mobile yang
menggunakan bahasa pemrograman sehingga menghasilkan sebuah tampilan / interface agar dapat
dilihat oleh user. 

Posisi ini dikhususkan untuk mengolah desain murni menjadi sebuah tampilan interaktif dalam bentuk
website ataupun mobile. Untuk lebih jelasnya, dalam pengembangan sebuah website sendiri pada
umumnya dapat dibagi menjadi 3 bagian. Yang pertama adalah UI / UX Designer.

Posisi tersebut bertugas untuk membuat sebuah desain atau rancangan awal pembuatan website.
Kemudian setelah membuat desain murni nya, seorang front end developer bertugas untuk
menerjemahkan desain tersebut ke dalam bentuk bahasa pemrograman atau biasa disebut coding. 

Setelah itu, front end akan membuat tampilan sebuah website agar dapat berinteraksi dengan user.
Kemudian, untuk kebutuhan penyimpanan data, server, maupun proses yang bekerja di balik layar akan
diserahkan pada back end developer. 
3. Proses pembuatan Website 3D(WebGL)

Web tiga dimensi (3D) adalah solusi terbaik yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
pengenalan dan promosi property. Web 3D adalah sebuah aplikasi yang memberikan kemampuan pada
sebuah website untuk membuat sebuah tampilan objek tiga dimensi sehingga user dapat melihat
interface serta menu-menu yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi. Salah satu teknologi yang dapat
digunakan untuk membangun Web 3D ini adalah WebGL. [2][5]
WebGL (Web Graphics Library) adalah JavaScript API untuk rendering grafis 3D interaktif dan grafis 2D
dalam browser Web yang kompatibel tanpa menggunakan plug-in. Seiring kemajuan teknologi
komputerisasi memungkinkan membangun teknologi 3D diatas WebGL sebagai sarana promosi karya
seni arsitektur yang dapat dilihat selayaknya bermain game 3D. Teknologi WebGL merupakan teknologi
berbasis cloud yang dapat dimanfaatkan oleh pihak arsitektur/perusahaan maupun pengembang properti
lainnya untuk membuat profil dan mempromosikan sebuah project
Teknologi WebGL dapat memberikan banyak manfaat bagi seorang arsitek selain mengurangi penggunaan
hardware untuk melakukan render menjadikan hasil nyata dari apa yang dikerjakan pada aplikasi 3D, yang
mengawali web 3D sepenuhnya adalah untuk menampilkan dan menavigasi situs web dengan menggunakan 3D
dengan ekstensi. Istilah ini digunakan untuk semua konten 3D interaktif yang tertanam ke dalam halaman web
HTML, biasanya membutuhkan software untuk meng-install sebuah tampil 3D web untuk melihat jenis konten dan
dapat dilihat melalui browser web. Suatu strategi yang tepat guna diperlihatkan untuk mengadopsi teknologi ini
mengingat masih minimnya tingkat adopsi teknologi informasi serta tantangan pada aspek keamanan dan
keterbasan bandwidth. Teknologi berbasis cloud saat ini dapat diterapkan pada banyak kasus, salah satunya bisnis
property.
4.Pengerjaan Logika Aplikasi (Back-End)

Di sisi lain, back end adalah segala hal yang berhubungan dengan server (misal pada situs atau cloud)
dan database.

Mereka adalah mesin yang bekerja di balik layar, semua yang tidak dilihat oleh pengguna akhir atau
berinteraksi langsung, tetapi itu memberi kekuatan pada apa yang terjadi.

Back end developer fokus pada database, scripting, dan arsitektur dari sebuah website. Kode yang ditulis
oleh mereka akan membantu mengomunikasi database informasi kepada browser.

Pada umumnya, orang-orang yang bekerja sebagai back end developer dikenal sebagai pemecah
masalah terbaik. Mereka dinilai selalu memakai pikiran logis dalam menjalankan pekerjaan.

Selain itu, mereka cenderung lebih tertarik pada fungsi dan sistem daripada tampilan yang akan muncul
kepada konsumen.

Secara alur, kerja back end dimulai dari layout atau tampilan layar muka web yang dikembangkan
oleh front end.
Dari layout tersebut, mereka akan memilih sistem yang cocok atau sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh klien atau perusahaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila kerja keduanya tidak bisa
dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai