Afifah BENCHMARKING RSMH Palembang (Individu)
Afifah BENCHMARKING RSMH Palembang (Individu)
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 19 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, salah satu kegiatan yang
wajib dilaksanakan adalah kegiatan Benchmarkingke lokus yang dianggap dapat mewakili terhadap
proyek perubahan untuk dapat diadopsi dan diadaptasi, guna melakukan inovasi sehingga dapat
melengkapi proyek perubahan yang dibuat oleh masing-masing peserta. Benchmarking adalah suatu
standar atau tolak ukur yang dimanfaatkan untuk membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya yang
sejenis. Dengan menggunakan tolak ukur tersebut, maka berbagai hal akan bisa diukur dengan standar
baku yang umum. Benchmarking adalah suatu cara yang sangat sistematis atau suatu upaya penilaian
performa pada layanan, produk atau proses perusahaan dengan membandingkannya dengan layanan,
proses, atau produk dari kompetitor lain yang dinilai lebih baik dari perusahaan tersebut. Tujuan yang
paling utama dari melakukan benchmarking adalah demi meningkatkan nilai lebih perusahaan dengan
cara memperbaiki performa usaha, meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas produk dan
pelayanan, serta hal lainnya dengan memanfaat performa dari kompetitor lain yang dianggap lebih baik.
RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI
merupakan puncak rujukan untuk propinsi Jawa Barat dan merupakan Rumah Sakit Kelas A dan juga
menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dan RS Pendidikan yang bermutu dan berdaya saing di tahun
2019. RSHS memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan medis spesialistik dan subspesialistik
luas. Pelayanan spesialistik yang diberikan terdiri dari 21 pelayanan spesialistik dan 133 pelayanan
subspesialistik. Beberapa unggulan RSHS antara lain, menjadi Pusat unggulan Nasional dalam Bidang
Kedokteran Nuklir & menjadi satu-satunya Pusat Pendidikan Spesialis Kedokteran Nuklir; pelayanan
Teknologi / Reproduksi Berbantu, Pelayanan Kardiologi; Pelayanan Onkologi & Infeksi dan Pelayanan
Transplantasi Ginjal.
Berdasarkan data LAKIP RSHS Tahun 2020, Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME)
pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 100%, realisasi mencapai 100%. Progres capaian kinerja tahun 2020
terhadap jangka panjang menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 100%. Capaian pemenuhan ketersediaan
Sarana Prasarana alat (SPA) pada tahun 2020 ditargetkan 65%, realisasi 66,88% atau sebesar 102,89%.
Progres capaian kinerja tahun 2020 terhadap jangka menengah tahun 2024 terpenuhi sebesar 76%.
Presentase pemenuhan ketersediaan SPA adalah tingkat ketersediaan sarana prasarana sesuai Permenkes
no. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Instalasi Gizi RSHS berada di bawah pengawasan direktorat umum dan operasional. Unit non
struktural yang menyediakan fasilitas kegiatan pelayanan gizi, menyelenggarakan kegiatan pelayanan
gizi yang meliputi penyediaan makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi. Pelayanan Gizi di RSHS
menerapkan Dietetics Profesionalism yaitu, pelayanan gizi yang unik dan kompleks yaitu konsumen
jamak, banyak aspek terlibat, komunikasi intens, kolaborasi tinggi. Motto Pelayanan Gizi di RSHS
adalah, dengan tim profesional wujudkan pelayanan yang tepat gizi, tepat rasa, tepat waktu, aman dan
menarik. Ruang lingkup Pelayanan Gizi RSHS terdiri dari:
o Asuhan gizi Rawat inap & Rawat jalan (NCP)
o Perencanaan, Produksi & Distribusi
o Penyuluhan, bimbingan, Pendidikan
o Penyuluhan, bimbingan, Pendidikan
Ahli gizi sebagai peneliti/ pengembang di RSHS umumnya merangkap sebagai penyusun/ pengembang
standar diet, untuk memodifikasi diet agar daya terima pasien dapat lebih baik.
E, Penutup
Hasil kegiatan benchmarking adalah teridentifikasinya best practice terkait Pelayanan Gizi
yang telah dilakukan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung . Berikut best practice yang akan
dicoba untuk diterapkan di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang:
Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME)
Pemenuhan Sarana Prasarana Alat (SPA)
Penerapan Dietetics Profesionalism
Penerapan Ahli gizi sebagai peneliti/ pengembang Diet