BAGIAN 03
• Bundle of care sebagai ide
perubahan (HPP, PEE, Asfiksia)
ADOBE STOCK
2
Latar Belakang
Indonesia: MOMENTUM Country and Global Leadership (MCGL) dan
MOMENTUM Private Healthcare Delivery (MPHD)
Program MCGL MPHD
Fokus KIA – sektor publik KIA – sektor swasta
Goal terkait mutu IR 1: Peningkatan kapasitas dan kesiapan IR2: Meningkatkan mutu pelayanan maternal dan
penyedia dan tim untuk memberikan neonatal fasilitas kesehatan swasta di kabupaten
layanan MN rutin dan darurat intervensi
Lini masa December 2019 – December 2024 January 2020 – March 2025
Geografis 22 kabupaten (semua) di propinsi Nusa 25 kabupaten/kota di 5 propinsi Banten, DKI Jakarta,
Tenggara Timur Jawa Timur, Sumatra Utara and Sulawesi Selatan
4
Pendampingan rumah sakit sebagai metode yang
menjanjikan bagi upaya peningkatan mutu pelayanan
6
2023
7
Area intervensi bagi upaya peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit MOMENTUM
8
Sulawesi Selatan
10
Konsep Quality Improvement
Mengapa Quality Improvement ?
Kematian karena mutu pelayanan yang buruk vs. Non-utilisasi
R
DA
GAP
AN
ST
Yang kita
lakukan Subject Matter
Knowledge
KEMARIN HARI INI BESOK
Pendekatan menggunakan Model for Improvement
Pernyataan Tujuan
Apa yang ingin kita
capai ?
14
Tujuan: Kami ingin menurunkan
kejadian hipotermi pada bayi baru Pernyataan Tujuan
lahir dari 50% menjadi 10% dalam 4
minggu di RS A
17
Pendekatan bundle of care
• Bundle of care adalah serangkaian intervensi yang terdiri dari praktik berbasis bukti
langsung yang, bila dilakukan secara kolektif dan andal, dapat meningkatkan outcome
pasien. (WHO – renewed focus 2020)
• Penggunaan bundle of care untuk pengobatan HPP secara konseptual terkait dengan
penilaian kehilangan darah yang akurat untuk mendeteksi PPH – semakin dini PPH dapat
diidentifikasi dan didiagnosis, semakin cepat paket perawatan dapat dimulai.
18
Bukti lain pendekatan bundle of care
19
20
Experiences • CONCLUSION: We used an innovative
collaborative quality improvement
approach (mentor model) to scale up
implementation of the national hemorrhage
bundle. Participation in the collaborative
was strongly associated with reductions in
severe maternal morbidity among
hemorrhage patients. Women in hospitals
in their second collaborative had an even
greater reduction in morbidity than those
approaching the bundle for the first time,
reinforcing the concept that quality
improvement is a long-term and cumulative
process.
21
• The OB Hemorrhage Task Force, co-chaired by
nurse and physician team leaders, identified
four priorities for action and developed a
comprehensive hemorrhage guideline.
22
CONCLUSION
23
Mengapa Collaborative QI ?
Effectiveness estimates of interventions to improve practices of healthcare providers
Interventions Median effect size
(%)
Incentives 1
Pendekatan yang kurang efektif
Training 10
adalah pendekatan yang paling sering
Improving infrastructure 13 digunakan
Supervision 15
Training + supervision 18
QI teams (group problem solving) 28
QI teams + training 56 Pendekatan yang lebih efektif
Strengthened infrastructure + supervision + QI teams + training +
58
justru lebih jarang digunakan
financing/other incentives
Selama Pasca
• Mengidentifikasi Kehamilan • Skrining penerimaan Persalinan Mengevaluasi
faktor risiko • Protokol yang jelas langkah-langkah
• Evaluasi ulang faktor • Evaluasi ulang faktor
• screening yang • screening yang terkait
risiko risiko
efektif efektif
• Penggunaan Buku • Alat komunikasi
KIA yang efektif • Pemantauan ketat
Persalinan & Pemantauan
Pra-Kehamilan
Kelahiran berkelanjutan
• Leadership
26
Perdarahan Post partum
Pemahaman Konten: • Tatalaksana
• Tatalaksana
• Skrining admisi
risko
perdarahan
Intranatal • Tatalaksana HPP
• Time out pasca
HPP
• Drill emergensi
• Follow up
pasca HPP
postpartum menggunakan
discharge
notes
28
Teori Perubahan berdasarkan faktor pendorong kinerja yang berpengaruh dalam
penatalaksanaan Perdarahan postpartum
PRIMARY DRIVERS SECONDARY DRIVERS CHANGE SOLUTIONS MEASUREMENT
% ibu hamil TM3 dengan Hb<10 % ibu hamil TM3 dengan Hb<10
40% 38% 40% 38% Start
35% 35%
35% 34% 35% 34%
33% 33%
30%
29% 30% 29%
30%
% ibu hamil TM3 dengan Hb<10 % ibu hamil TM3 dengan Hb<10
30
Paket implementasi tatalaksana anemia secara
agresif
Semua IBU
Algoritme tatalaksana HAMIL
FKTP PEMERIKSAAN KADAR HB TRIMESTER 1
anemia di FKTP
Hb <10 g/dL Hb 10-10,9 g/dL Hb ≥11 g/dL
Anemia sedang Anemia ringan Normal
Anemia berat
Uji defisiensi besi TTD 1x1
2 TTD (ferro fumarate 60mg, asam folat 0,4) Mulai usia kehamilan
+ Obat cacing dosis tunggal Hb ↑ 0,6-1,3 g/dL dlm 28 hari ≥3 bulan
Minimal selama 6
bulan
Rujuk ke RS Evaluasi kadar Hb dalam 2-4 minggu
meningkat
FKTP 32
Paket implementasi tatalaksana anemia di FKTP
• Semua ibu hamil dengan Hb 11 mendapat TTD 1x1 mulai kehamilan usia 3 bulan
minimal selama 6 bulan
• Semua ibu hamil dengan Hb<11 diberikan TTD 2x1 selama 2 minggu – periksa ulang Hb
setelah 2minggu
jika tidak ada kenaikan: RUJUK
33
Anemia pada Kehamilan
Algoritme tatalaksana (Hb <11,0 g/dL)
anemia di FKRTL
Pemeriksaan Status Mikrositik Normositik Makrositik (MCV
Besi (MCV < 80 fl) (MCV 80-95 fl) >95fl)
Kehamilan TM3
Bukti konsisten dari Bukti inkonsisten dari Bukti relative dari laporan
penelitian terkontrol: penelitian terkontrol: dan serial kasus:
tidak ya Senter
Curiga akreta Spektrum tidak ya Senter
Akreta Curiga akreta Spektrum
Sumber: Satgas Spektrum Plasenta Akreta PP POGI Akreta 39
Paket implementasi tatalaksana risiko akreta di FKTP
• Semua ibu dengan BSC, riwayat operasi Rahim termasuk riwayat kuret – dilakukan
rujukan diagnostic akreta (USG di RS level 3) (di luar standar USG oleh dokter umum 2x
selama hamil)
40
Paket implementasi tatalaksana risiko akreta di RS
• Semua ibu dengan BSC, riwayat operasi Rahim termasuk riwayat kuret – dilakukan pemeriksaan
USG untuk mengidentifikasi tanda-tanda adanya plasenta akreta
• Semua ibu dengan BSC, riwayat operasi Rahim termasuk riwayat kuret – dibuat perencanaan
persalinan di tempat yang sesuai
47
Pemeriksaan sebelum transfer ibu postpartum/pasca HPP
ke ruangan nifas
48
Pasca HPP
Pasca HPP
• Drill emergensi
50
Preeklampsia Berat/Eklampsia
Pemahaman Konten: • Pengendalian tekanan
Pra-
Faktor Risiko
darah pada perempuan
dengan Hipertensi
kehamilan kronik
• Pengendalian
malnutrisi
• Skrining risiko
preeklampsia
• Penemuan kasus
antenatal awal
• Pengendalian
tekanan darah
• Tatalaksana PEB
• Tatalaksana PEB
• Kontrol tekanan
darah
Intranatal • Terminasi kehamilan
• Time-out post
komplikasi
• Drill emergensi
• Follow up
pasca PEB/E
postpartum menggunakan
discharge
notes
52
Teori Perubahan berdasarkan faktor pendorong kinerja yang berpengaruh dalam
penatalaksanaan Preeklampsia Berat/Eklampsia
MEASURES
PRIMARY DRIVERS SECONDARY DRIVERS CHANGE SOLUTIONS
CFR PEB/E
Semua ibu hamil diakukan
Meningkatkan Skriing factor risiko PEB Jumlah ibu dengan PEB
skriing factor risiko PEB pada
identifikasi kasus PEB/E dengan buku KIA
buku KIA pada kunjungan Jumlah ibu dengan Eklampsia
pertama/TM1
Pemberian MgSO4 untuk % ibu dengan PEB /E dirujuk
dalam waktu kurang dari 6 jam
Meningkatkan stabilisasi mencegah/ tatalaksana Penggunaan Visit STOP
pra rujukan kejang
Penggunaan PERT % ibu H-aterm dengan PEB
Menurunkan Penggunaan antihipertensi yang dilakukan terminasi
CFR SPE/E di kombinasi dan atau dalam 24 jam dari diagnosis
Drill emergensi PEB/E
faskes peserta parenteral ditegakkan
80.00%
80.00%
72.86% 72.29%
70.00%
62.26%
60.00%
54.55% 53.49% 55.00%
52.73%
50.00% 46.48% 46.58%
43.75% 42.42%
41.94% 40.91%
40.00% 38.67% 38.46%
35.82%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Mei 22 Juni 22 Juli 22 Agt 22 Sep-22 Okt 22 Nov-22 Des 22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 Mei 23 Juni 23 Juli 23 Agt 23 Sep-23
ONSET
56
PREEKLAMPSIA
Penggunaan buku KIA:
Skrining Kesehatan oleh dokter
ONSET
PREEKLAMPSIA
ONSET
57
PREEKLAMPSIA
Skrining potensi risiko
preeklampsia/eklampsia
• Skrining awal: Saat ibu memeriksakan kehamilannya untuk yang pertama
kali, dilakukan oleh Dokter di FKTP
RUJUK
58
Paket Implementasi Penemuan Kasus Awal
Ibu Hamil
ANC
Keluhan tanda
tidak Ambil nomer ANC di
bahaya/onset Tatalaksana
antrian ANC FKTP
preeklampsia di RS
ya
Skip antrian tidak
Stabilisasi pra
ya
Menuju meja rujukan:
PEB/Eklampsia
periksa terdekat Anti hipertensi
MgSO4
Quick check ya
dengan PERT IGD/
Mengkhawatirkan
NORMAL evaluasi segera
Berbahaya oleh dokter
tidak
Paket Implementasi Tatalaksana Preeklampsia
Berat/Eklampsia
Pada skrining potensi risiko preeklampsia positif
Ibu datang untuk
pemeriksaan
kehamilan
Aspirin
ya Calcium 1500mg
Skrining potensi
PEB/E positif Risiko PEB ANC di RS
LEMAH
tidak
Risiko PEB
Lengkapi data RUJUKAN
KUAT
dalam buku KIA diagnostik
Terdapat penyulit
medis
tidak Skrining ya
Penyulit Medis
Penyulit Obstetri Terdapat penyulit
Obstetri
62
Tindakan Preventif
- Mencegah timbulnya preeklamsia pada ibu dengan faktor risiko
- Mencegah perburukan pada ibu yang terdiagnosis preeklamsia
▪ Ca 1,5-2 g/hari
▪ Asupan Ca rendah
▪ Faktor risiko (+)
▪ Mencegah progresifisitas
▪ Asam Asetilsalisilat/Aspirin 80-160 mg/hari
▪ Ibu dengan faktor risiko
▪ Ibu dengan inisiasi hipertensi <20 mg
63
Prinsip Tatalaksana Preeklamsia
Persalinan tepat waktu: ↓ morbiditas-mortalitas ibu & bayi
• Optimalisasi kondisi ibu sebelum intervensi persalinan
• Tunda persalinan sampai paru janin matur
• Lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkan
64
Tatalaksana Preeklamsia
Segera Rujuk
Pertimbangkan Tindakan:
• Pengurangan stres, konseling ibu dan keluarga
• Penilaian keadaan ibu dan janin
• Terapi antihipertensi: sistolik ≥160/diastolik ≥110/MAP >125
• Pertimbangkan profilaksis kejang
• Pertimbangkan pemberian kortikosteroid
• Terapi mual, muntah, nyeri epigastrik
• Pertimbangkan waktu/cara persalinan Jangan Panik,
Tenang & Teliti65
Medikasi Anti Kejang
Magnesium Sulfat
Dosis Awal
• 4 g (sediaan 40%: 10 ml dilusi dalam 100 mL RL,
IV, dlm 15-20 menit)
Dosis Pemeliharaan
• 1 g/jam (sediaan 40%: 15 ml dilusi dalam 500 mL,
IV, 28 tetes/menit)
• Dosis terapetik 4,8-8,4 mg/dL
• Sampai 12-24 jam postpartum Selalu tersedia antidotum
68
Algoritma
Deteksi Dini dan Mencegah Perburukan Penyakit
Mulai Trimester 2 di usia kehamilan 20 minggu
O10 - Pre-existing HT
complicating pregnancy,
childbirth & puerperium O11 – Pre-existing HT
O12 – Gestational edema R10 – Abdominal &
O13 – Gestational HT wo/ w/ preeclampsia
& proteinuria wo/ HT pelvic pain
significant proteinuria O14 – Preeclampsia
Manajemen Postpartum
Pemberian antihipertensi jika dibutuhkan
• Drill emergensi
72
Asfiksia Neonatorum
Pemahaman Konten:
Faktor Risiko Pra- • Tatalaksana anemia
secara agresif
• Identifikasi risiko
antenatal maternal
• Identifikasi risiko
janin
• Manajemen kamar
bersalin
• Observasi
Intranatal persalinan yg
optimal
• Time out pasca
asfiksia
• Drill emergensi
• Follow up
pasca asfiksia
postpartum menggunakan
discharge
notes
74
Teori Perubahan berdasarkan faktor pendorong kinerja yang berpengaruh dalam
penatalaksanaan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir
PRIMARY DRIVERS SECONDARY DRIVERS CHANGE SOLUTIONS MEASUREMENT
10.70%
10.00% 9.90%
8.00%
8.00% 7.60%
6.90%
6.30% 6.30% 6.30%
6.00%
5.40%
4.40%
4.00% 3.90%
2.30%
2.00%
1.00% 1.20%
0.70%
0.20%
0.00%
Juli 22 Agt 22 Sep-22 Okt 22 Nov-22 Des 22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 Mei 23 Juni 23 Juli 23 Agt 23 Sep-23 Okt 23
Bayi RG SCN/
Skrining kebutuhan NICU
resusitasi saat admisi
Tim resusitasi ya
minimal 2 orang
Risiko ya Tim resusitasi tidak
Kelengkapan Bayi Resusitasi
Rendah kamar bersalin bugar neonatus
troli di cek ulang
tidak
Edukasi IMD
Risiko
Medium Standar Resusitasi
Notifikasi tim
Tim kompeten
Tim resusitasi dg Perinatal
ya Alat dalam troli
tidak lead SpA Informasi resusitasi siap dan
Risiko kepada keluarga lengkap
Tinggi Radian warmer
Potensi rujuk dihidupkan saat kala 2
tidak
Paket Implementasi Manajemen Kamar Bersalin
Standar Manajemen Kamar Bersalin
ASESMEN PROSEDUR CATATAN
Persiapan sebelum setiap Penolong persalinan mengkaji catatan Tetapkan risiko
persalinan kehamilan dan partograph kebutuhan resusitasi
Notifikasi tim yang
sesuai
Berikan penjelasan kepada keluarga terkait
risiko bayi, prosedur IMD, asuhan neonatus
esensial
Persiapan peralatan Gunakan ceklis untuk memastikan peralatan Diperiksa setiap:
pertolongan bayi baru resusitasi selalu lengkap dan berfungsi terkait: - Pergantian shift
lahir Radian warmer - Sehabis digunakan
Balon mengembang sendiri untuk resusitasi
Sungkup 3 ukuran Dipastikan ulang
C-PAP kesiapan ini setiap mulai
Kelengkapan troli emergensi neonatus lain memimpin meneran
81
Standar Manajemen Kamar Bersalin
ASESMEN PROSEDUR CATATAN
Persiapan tim Risiko Rendah: Untuk mengantisipasi
Minimal 2 orang (di luar penolong keterbatasan tenaga
persalinan) dokter/bidan/perawat yang dokter di FKTP, dapat
kompeten melakukan resusitasi neonatus dilakukan upaya –
Risiko Medium dan tinggi: menotifikasi dokter
Minimal 3 orang terdiri dari dokter, perawat ketika ibu dipimpin
dan bidan yang kompeten melakukan meneran, atau setiap
resusitasi neonatus lanjut, dengan dipimpin saat ditemukan DJJ
oleh SpA abnormal
Pengenalan segera Partograf harus digunakan secara realtime
ancaman dan tanda-tanda Pada saat kala2 – lakukan dan
hipoksia intrauterin dokumentasikan pemeriksaan DJJ segera
setiap setelah meneran, serta di dalam dan
di luar his
82
Standar Manajemen Kamar Bersalin
ASESMEN PROSEDUR CATATAN
Tatalaksana standar untuk Radian warmer dihidupkan saat mulai - Hidupkan timer saat
bayi baru lahir memimpin meneran memulai resusitasi
Periksa ulang semua alat dan bahan yang
diperlukan untuk melakukan resusitasi
Kain untuk mengeringkan dan menutup
(pengganti) disiapkan, bila perlu
dihangatkan
Lakukan langkah resusitasi sesuai algoritme
resusitasi
Jika bayi bugar segera lakukan:
Ukur suhu bayi
Pasangkan topi/pastikan kepala
tertutup
Asuhan neonatal esensial
83
Standar Manajemen Kamar Bersalin
ASESMEN PROSEDUR CATATAN
Tatalaksana lanjut pada Lakukan langkah resusitasi sesuai - Buat laporan resusitasi
bayi yang tidak bernafas algoritme resusitasi dengan lengkap disertai
spontan Pasang pulse oximeter catatan waktu
Berikan dukungan nafas sesuai dengan - Lakukan briefing setiap
kondisi bayi setelah melakukan
Berikan dukungan kontinu dengan resusitasi untuk
tekanan yang terkontrol mengenali: hal yang
Pertahankan kehangatan sudah baik, hal yang
Pastikan tercapai: gula darah >45, suhu perlu diperbaiki, dan hal
36,5 – 37,5, jalan nafas paten dengan yang tidak perlu
oksigenasi yang memadai, CRT <3detik, dilakukan (waste)
pemeriksaan lab yang diperlukan - Pastikan peralatan dan
dilakukan obat di troli emergensi
siap digunakan kembali
84
Paket Implementasi pasca Resusitasi
Pasca resusitasi neonatus
• Drill resusitasi
86
Terima kasih