20156320263
Dio Argi
20156310259
Evi Pratiwi
20156320270
20156310287
Naufal Zakki
20156310254
Dosen Pengampu
Winellia FSR, MPH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini yang membahas mengenai
kebijakan tentang Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK).
Pada penulisan makalah ini, kami berusaha menggunakan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti oleh semua orang, sehingga lebih mudah dipahami oleh
pembaca. Makalah penulisan ilmiah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi
kita semua, terutama mahasiswa kesehatan.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, masih
banyak kekurangan dan kelemahan didalam penulisan makalah kami, baik dalam
segi bahasa dan pengolahan maupun dalam penyusunan. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan saran yang sifatnya membangun demi mencapainya suatu
kesempurnaan dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Sejarah sistem pengembangan manajemen kinerja klinik (SPMKK)
perawat..............................................................................................3
B. Tujuan Upaya Pengembangan Sistem Pengembangan Manajemen
Kinerja Klinik (SPMKK) Perawat...................................................3
C. Prinsip Pengembangan Pengembangan Sistem Pengembangan
Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) Perawat...............................4
D. Strategi Penerapan Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
(SPMKK) Perawat...........................................................................5
E. Komponen Dasar Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
(SPMKK) Perawat...........................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................14
B. Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yang berdasarkan
pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal dan berlandaskan etika untuk
mendukung sitem pelayanan kesehatan secara komprehensif, Departemen
Kesehatan
Indonesia
Pengembangan
mengeluarkan
Manajemen
Kinerja
kebijakan
Klinik
tentang
Sistem
(SPMKK).
Sistem
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
(SPMKK) perawat pada mulanya ?
2. Apa tujuan upaya diadakannya pengembangan
Sistem Pengembangan
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah dari Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik
8.
(SPMKK) perawat.
2. Mengetahui tujuan dari upaya Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja
9.
dari
Sistem
Pengembangan
dengan
Kelompok
Kerja
Perawat
Tingkat
Nasional
Depkes,
1. Jangka pendek
a. Agar supaya tenaga keperawatan dapat membuat standar dan diskripsi
pekerjaan sesuai dengan tupoksinya.
b. Mempunyai kemampuan manajerial
dalam
mengelola
keperawatan.
c. Mempunyai hubungan sistem monitoring indikator kinerja.
kegiatan
j.
dan efisien karena mereka bekerja sesuai dengan standar dan uraian tugas
serta diikuti dengan monitoring dan evaluasi yang dapat meminimalkan
kesalahan-kesalahan
dalam
pekerjaan.
Adanya
kejelasan
tugas
Membangun
komitmen
dengan
semua
pihak
yang
Dalam
rangka
mewujudkan
terciptanya
pelayanan
dan
perorangan
mengetahui
bagaimana
anggota
tingkat
yang dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukan jenis dan
spesifikasi pekerjaan, sehingga dapat menunjukan perbedaan antara pekerjaan
yang satu dengan yang lainnya. Uraian tugas merupakan dasar utama untuk
memahami dengan tepat tugas dan tanggugjawab serta akuntabilitas setiap
perawat dalam melaksanakan peran dan fungsinya.
a. Dalam lingkup keperawatan uraian tugas meliputi :
1) Posisi struktural
v.
Posisi
klinis
berhubungan
dengan
kompetensi,
minat
dalam
pengembangan
pribadi
dengan
10
3) Memberikan
kesempatan
kepada
staf
untuk
menyampaikan
perawat dalam menerapkan standar dan uraian tugas. Pengalaman klinis yang
direfleksikan merupakan pengalaman aktual dan menarik baik hal-hal yang
merupakan keberhasilan maupun kegagalan dalam memberikan pelayanan
keperawatan termasuk untuk menemukan masalah dan menetapkan upaya
penyelesaiannya. Misal dengan adanya rencana untuk menyusun SOP baru.
11
a. Tujuan RDK
1) Untuk mengembangkan profesionalisme.
2) Meningkatkan aktualisasi diri.
3) Meningkatkan motivasi untuk belajar.
4) Meningkatkan pemahaman terhadap standar.
5) Memacu untuk bekerja sesuai standar.
b. Persyaratan Pelaksanaan RDK
1) Sistem yang didukung oleh manajer lini pertama (supervisor) dan
didukung oleh atasan langsung yang mendorong serta mewajibkan
anggotanya untuk melaksanakan RDK secara rutin, terencana dan
terjadual dengan baik. Diatur dalam SK dan Prosedur Tetap
Pelaksanaan RDK.
2) Merupakan satu kelompok profesi
3) Kasus/issu yang menarik diambil dari pengalaman kinerja klinik
4) Ditunjuk satu orang sebagai penyaji kasus, satu orang sebagai
fasilitator dan beberapa orang sebagai peserta diskusi, posisi
fasilitator, penyaji dan peserta lain dalam diskusi setara/sejajar.
5) Persyaratan administratif : jadual, laporan kasus, lembar daftar
hadir, lembar notulen.
6) Kasus yang disajikan oleh penyaji merupakan pengalaman kinerja
klinis yang menarik dan memberikan motivasi pada peningkatan
kinerja.
7) Waktu pelaksanaan tidak terlalu lama : singkat, padat dan
terorganisir dengan baik 1 jam.
8) Posisi duduk sebaiknya melingkar dan saling berhadapan sehingga
bisa berkomunikasi secara bebas.
9) Tidak boleh ada interupsi saat penyajian kasus, klarifikasi kasus
disampaikan secara bergantian.
10) Tidak diperkenankan ada dominasi dan memberikan kritik yang
dapat memojokan peserta lainnya.
11) Membawa catatan diperbolehkan, namun perhatian tidak boleh
tertumpu pada catatan, sehingga dapat mengurangi perhatian dalam
diskusi.
5. Monitoring dan Evaluasi
z.
12
periodik
untuk
dilaksanakan
memperoleh
sesuai
informasi
sejauhmana
kegiatan
yang
bermanfaat
untuk
13
6) Dokumentasikan
seluruh
proses
monev,
jika
ditemukan
ab.
ad.
Untuk
menjadi
perawat
yang
professional
yang
14
ag.
ah.
DAFTAR PUSTAKA
ai.
aj.
Manajemen