Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Post op merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai

saat pasien dipindahkan ke rusng pemulihan dan berakhir sampai evalusi,

sedangkan Operasi atau pembedahan merupakan semua tindakan

pengobatan yang menggunakan cara infasif degn membuka atau

menampilkan bagian tubuh yang aka dilakukan tindakan pembedahan

dengan membuat sayatan (potter dan perry, 2010). Tindakan pembedahan

dilakukan pada berbagai penyakit karena indikasi tertentu. Berdasarkan data

world healt organization (WHO) diperkirakan setiap tahun ada 230 juta

operasi utama dilakukan diseluruh dunia, satu untuk setiap 25 orang hidup.

Penelitian di 25 negara dari 192 negara diperkirakan ada 234,2 juta prosedur

pembedahan dilakukan setiap tahun dan berpotensi menimbulkan komplikasi

dan kematian. Sedangkan di Indonesia terjadi peningkatan pembedahan

setiap tahunnya dimana pada tahun 2009 terdapat 46,87% kasus

pembedahan, tahun 2010 sebesar 53,22%, tahun 2011 sebesar 51,59%,

dan tahun 2012 sebesar 53,68% (WHO,2013)

Pembedahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien karena

tindakan pembedahan dapat menyebabkan trauma pada jaringan yang dapat

menimbulkan nyeri. Nyeri, bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang

mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama

menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada individu. Nyeri


merupakan sumber frustasi, bagi pasien maupun tenaga kesehatan (potter &

perry, 2015).

Suatu tindakan operasi sering kaliberhunumgan dengan rasa nyeri

sehingga menjadi masalah pada saat setelah operasi. Nyeri post op sektio

sesarea timbul karean terjadi pembedahan di abdomen, nyeri timbul setalah

pembedahan karena anestesi yang diberikan hanya dalam jangka walktu

tertentu. Nyeri yang tidak diatasi secara adekuat mempunyai efek yang

membahayakan diluar ketidak nyamanannya, nyeri yang tidak kunjung

mereda dapat mempengaruhi system pulmonary,

cardiovaskuler,gastrointestinal, endokrin, dan imonologik, (yeager, dkk dalam

fitri, 2016).

Mnejemen nyeri pasca bedah meliputih pemberian terapi farmakologi

berupa intervensi perilaku kognitif seperti tehnik relaksasi, terapi music,

imagery dan biofeedback. Intervensi perilaku kognitif dalam mengontrol nyeri

yang dimaksudkan untuk melegakapi atau mendukung pemberian terapi

analgesic agar pengendalian nyeri menjadi efektif ( potter & perry dalam

judha, sudarti dan afroh 2012).

Terapi music sebagai tehnik realksasi yang digunakan untuk

menyembuhkan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama

tertentu. Jeis music yang digunakan dalam terapi music dapat disesuaikan

dengan keinginan, seperti music kalsik, instrumentalia dan slow music

( potter & perry dalam nurdiansyah, 2016)

Manejemen nyeri dengan terapi nonfarmakologi merupakan tindakan

menurunkan nyeri tampa menggunakan agen farmakologi dan

mengkombinasikan agen farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi


nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri post op salah satunya adalah

denagn menggunakan terapi music (andarmoyo, 2013)

Music merupakan sebua rangasangan pendengaran yang terorganisir yang

terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Music klasik

sering kali menjadi acuan trapi music karena memiliki rentang nada yang

luas dan tempo yang dinamis ( praditia, 2016 ). Jenis music yang efektif

dalam mengatasi nyeri adalah music klasik karena music klasik memiliki

tempo yang berkisar antara 60-80 per menit setara dengan detak jantung

manusia. Music klasik bermanfaat untuk membuat sesorang menjadi rileks,

menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih

(ani & dian, 2016)

Terapi music merupakan salah satu tindakan untuk mengatasi nyeri pada

fraktur, individu yang mengalami kesakitan dan merasa rileks saat

mendengarkan music. Bebrapa teori yang , munkin termasuk distraksi,

pelepasan opiodik endogen, atau disasosiasi. Music meberikan distraksi

sisasosiasi opist endogen di beberapa fosi didalam otak, termasuk

hipotalamus dan sistem limbic (joyce & jane, 2014

b. Rumusan masalah

Apakah ada pengaruh metode terapi music terhadap penurunan nyeri

pada psien post op berdasarka hasil penulusuran pustaka?

c. Tujuan penilitian

Tujuan penilitian ini adalah untuk meriview metode terapi music terhadap

penurunan nyeri pada pasien post op, berdasarkan hasil penulusuran.


d. Manfaat studi kasus

Studi kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi penulis

Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmia bagi penulis yaitu penulis dapat

mengetahui sert mampu melakukan metode terapi music terhadap

penurunan nyeri pada pasien post op.

2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi keperawatan dalam metode

terapi music terhadap penurunan nyeri pada pasien post op.

3. Institute pendidikan

Manfaat praktis penulisan bagi institute pendidikan yaitu dapat diginakan

sebagai acuan dalam melakuka literature review metode terapi music

terhadap penurunan nyeri pada pasien post op.

Anda mungkin juga menyukai