Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF

Tugas Individu

Makalah dipresentasikan pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen : Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

Prof. Dr. Husni Rahim, MA

Suparto, M.Ed, Ph.D

Disusun oleh

Yudhi Fachrudin 2112011000010

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013
PENDAHULUAN

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna
untuk memberi jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Penelitian dengan
mengunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau
fenomena yang bersifat unik dan komplek padanya terdapat regularitas atau pola
tertentu, namun penuh dengan variasi (keragaman).

Analisis data sebagai tahapan akhir penelitian. Analisis dilaksanakan


setelah data terkumpul dan direduksi, sesuai dengan fokus masalah penelitian.
Proses analisis data kualitatif berbeda dengan analisis kuantitatif, baik dari sisi
instrument maupun langkah-langkah analisis yang harus dilaksanakan, karena
jenis data berbeda maka teknik yang digunakan analisisnya juga disesuaikan
dengan jenis data tersebut.

Makalah ini sekilas membahas pengertian data kualitatif dan analisisnya,


ciri-ciri, tujuan, kegunaan, model-model analisis data, teknik-teknik dan
langkah-langkah analisis, serta cara membangun keterpercayaan data kualitatif.
PEMBAHASAN

A. Konsep Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat


konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,
interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social experience)
yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Kenyataan merupakan suatu
konstruksi sosial. Dengan demikian persepsi orang adalah apa yang diyakini
“nyata” padanya, dan apa yang mengarahkan kegiatan, pemikiran dan
perasaannya1.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus masuk kelatar tertentu yang


sedang diteliti karena concernnya dengan konteks. Bagi peneliti kualitatif
fenomena dapat dimengerti maknanya secara baik apabila dilakukan interaksi
dengan subyek melalui wawancara mendalam dan diobservasi pada latar dimana
fenomena tersebut sedang berlangsung serta teknik dokumentasi sangat
penting2.

Dalam analisis data kualitatif cukup sulit, karena belum ada polanya yang
jelas, Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono “The most serius and central
difficulty in the use of central difficulty in the use of qualitatifve data is that
methods of analysis are not well formulate”, kesulitan analisis data kualitatif
karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik3.

Moleong (1991:103) mengatakan bahwa prinsip penelitian kualitatif adalah


menemukan teori dan data. Peranan teori baru atau verifikasi teori baru akan
tampak sewaktu analisis data ini mulai dilakukan. Tahapan analisis data
merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dengan tahapan-tahapan lainnya.
Data primer dan sekunder dianalisis secara kualitatif, melalui verstehen atau
interpretasi atau juga disebut dengan tafsir.

B. Pengertian Data Kualitatif

Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan
empiris pada variable penelitian. Jenis data beragam, antara lain data bentuk

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2012), cet. 8, hal. 94
2
Suratno, Metode Penelitan Kualitatif, makalah Seminar Metodologi Penelitian Pada Program Pascasarjana IAIN
Antasari Banjarmasin, Tanggal 05 April 2010.
3
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2012), cet. 1, hal. 88
teks, gambar, suara dan kombinasi. Sedangkan dilihat dari proses dan
kegunaannya ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah


penelitian dan didapatkan secara langsung dari informan atau responden untuk
menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder yaitu data yang tidak berkaitan
langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan dari sumberlain, serta tidak
dijadikan bahan utama dalam analisis penelitian.

Data kualitatif adalah data yang nonangka, yaitu berupa kata, kalimat,
pernyataan dan dukumen. Jenis data kualitatif dianalisis dengan menggunakan
teknik kualitatif.

Kesesuaian jenis data dengan teknik analisis data sangat menentukan hasil
analisis penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu memastikan bahwa jenis data
dan teknik analisis data yang digunakan telah sesuai dengan masalah dan tujuan
penelitian4.

C. Pengertian Analisis Data Kualitatif

Analisis dalam penelitian jenis apapun adalah merupakan cara berfikir.


Analisis adalah untuk mencari pola, karena berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,
dan hubungannya dengan keseluruhan.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain5.

Proses analisis dan penafsiran data dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali, setelah dibaca,
dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang
dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi.

4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2007), cet. 24, hal. 150-152
5
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2012), cet. 1, hal. 89
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan
pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan
ini dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dibuat
sambil melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan
pemeriksaan keabsahan data setelah itu mulailah tahap penafsiran data dalam
mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan
beberapa metode tertentu.

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) dalam Moleong adalah
upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,
mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain6.

Sedangkan analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan


data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang
signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari
hubungan di antara dimensi-dimensi uraian7.

Proses analisis data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan


masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian. Analisis menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai
jika mungkin, teori yang grounded. Analisis data kualitatif berlangsung selama
proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.

D. Ciri-ciri penelitian kualitatif


1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
2. Sifatnya deskriptif analitik, setelah data diperoleh dilakukan analisis,
hasilnya berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti
dalam bentuk uraian naratif. Tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki8.
3. Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil

6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 247-248
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 280
8
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal. 16
4. Pola berfikir Induktif yaitu data diperoleh di lapangan sebagai data
bawah atau fakta empiris (induktif).
5. Mengutamakan makna, makna yang diungkap berkisar pada asumsi-
asumsi apa yang dimiliki orang mengenai hidupnya9.
6. Holistik, totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks,
keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab akibat
7. Hubungan dan persepsi pribadi untuk memahami fenomena-fenomena
8. Dinamis, perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel
9. Orientasi keunikan, tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam
konteks sosial-historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat
10.Empati netral, subjektif murni, tidak dibuat-buat10.

E. Tujuan-tujuan Penelitian Kualitatif


1. Deskriptif eksploratori: menguji fenomena baru atau fenomena yang
baru sedikit diketahui, menemukan tema-tema yang bermakna menurut
partisipasipan, mengembangkan konsep, model, atau hipotesis lebih
detil, yang berguna bagi penelitian lebih lanjut.
2. Deskriptif eksplanatori: menggambarkan dan menjelaskan pola-pola
yang terkait dengan fenomena, mengindentifikasikan hubungan-
hubungan yang mempengaruhi fenomena
3. Emansipatori: menciptakan kesempata dan kemauan untuk berinisiatif
dalam kegiatan sosial

F. Kegunaan Penelitian Kualitatif


1. Pengembangan teori
2. Sumbangan bagi penyempurnaan praktik
3. Sumbangan bagi penentu kebijakan
4. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial
5. Sumbangan bagi studi-studi khusus11

9
Nana Sudjana, dkk, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 1, hal. 197-198
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.., hal. 95
11
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.., hal. 100
G. Model-model Analisis Data

Moleong (2007:287) merumuskan tiga model analisis data12

1. Metode Perbandingan Tetap


Dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu datum dengan
datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori
dengan kategori lainnya.
Secara umum proses analisis datanya mencakup: Reduksi data,
Kategorisasi data, Sintesasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja
2. Metode Analisis Data menurut Spradley
Menurut Spradley analisis data itu menyatakan dengan teknik pengumpulan
data. Adapun keseluruhan proses penelitian terdiri atas: pengamatan
deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi,
pengamatan terpilih, analisis komponensial dan diakhiri dengan analisis
tema. Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan penelitian dilakukan
secara silih berganti antara pengumpulan data dengan analisis data sampai
pada akhirnya keseluruhan masalah penelitian itu terjawab.
Input Proses Output
Instrumen/latar Pengamatan deskriptif Catatan lapangan -1
penelitian
Catatan lapangan-2 Analisis domein Isi format lembar
analisis domein

Focus/beberapa domein Pengamatan terfokus Catatan lapangan-2


Catatan lapangan-2 Analisis taksonomi Taksonomi
Taksonomi Pengamatan terpilih Taksonomi
Domein tertentu Analisis komponen Lembar analisis
komponen
Komponen terpilih Analisis tema Tema-tema/teori
substantive

3. Metode Analisis Data menurut Miles & Huberman


Miles dan Huberman (1984) menyebutkan bahwa analisis data selama
pengumpulan data membawa peneliti mondar-mandir antara berpikir
tentang data yang ada dan mengembangkan strategi untuk mengumpulkan
data baru. Melakukan koreksi terhadap informasi yang kurang jelas dan

12
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.., hal. 287-308
mengarahkan analisis yang sedang berjalan berkaitan dengan dampak
pembangkitan kerja lapangan.
Metode ini pada dasarnya pada pandangan paradigmanya yang positivism.
Analisis data itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian
lapangan apakah: satu atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analisis
sewaktu hendak mengadakan analisis data harus menelaah terlebih dahulu
apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu situs atau dua situs
atau lebih dari dua situs. Atas dasar pemahaman tentang adanya situs
penelitian itu kemudian diadakan pemetaan atau deskripsi tentang data itu
ke dalam apa yang dinamakan matriks.
Ada tiga jalur analisis data kualitatif;
1. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, proses ini berlangsung
terus menerus.
Reduksi data meliputi; meringkas data, mengkode, menelusur tema,
membuat gugus-gugus.
2. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,
sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa
teks naratif, maupun matrik, grafik, jaringan dan bagan.
3. Upaya penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan peneliti secara
terus menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan
data, mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola
(dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi
yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposal13.

H. Teknik-teknik Analisis Kualitatif


a. Teknik analisis domain
Dalam analisis domain, peneliti hanya sebatas mendeskripsikan secara
umum sebuah kompleksitas masalah penelitian. Tujuan teknik analisis data
kualitatif untuk mencari makna umum atau gambaran umum masalah
penelitian.
Peneliti dapat mendeskripsikan dari berbagai aspek, sesuai tujuan
penelitian. Dalam domain tujuan kurikulum, ada tujuan nasional, regional,

13
Mile, M.B. Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi, (Jakarta: UI Press, 1992),
cet. 3, hal. 32
dan tujuan sekolah. Begitu seterusnya, sampai peneliti menemukan makna
yang utuh dari analisis domain penelitian ini. Misalkan, penelitian tentang
sistem kurikulum, meliputi; tujuan, isi, strategi, evaluasi kurikulum.

b. Teknik analisis taksonomi


Taksonomi digunakan untuk mengetahui makna yang lebih terfokus, detail
dan menyentuh pada sub-subdomain dari domain dari domain masalah
yang diangkat dalam penelitian.
Misalkan, dalam penelitian tentang sistem kurikulum. Peneliti hanya
mengambil domain tujuan kurikulum untuk dianalisis taksonominya, maka
peneliti harus merumuskan subdomain dari tujuan kurikulum tersebut. Alur
analisis taksonominya. Domain tujuan dengan taksonominya tujuan
nasional, tujuan regional dan tujuan sekolah.
Dalam paparan hasil analisis taksonomi dipaparkan dalam bentuk diagram,
yang mencerminkan interralasi antarsubdomain yang diidentifikasi peneliti.
Selain itu, peneliti membandingkan antara data dari subdomain satu k eke
subdomain lain dengan berusaha mencari kesamaan makna dan jenis data,
untuk dianalisis secara lebih mendalam.

c. Teknik analisis komponensial


Arah analisis komponensial adalah menemukan makna melalui identifikasi
elemen kontras dalam domain yang dijadikan fokus penelitian. Makanya
karakteristik data yang dibutuhkan bersifat investigatif.
Menurut Burhan Bungin tahap analisis komponensial terbagi dalam tiga
tahapan, yaitu;
1. Penggelaran hasil observasi dan wawancara
2. Pemilihan hasil observasi dan wawancara
3. Menemukan elemen-elemen kontras

d. Teknik analisis isi


Teknik analisis isi dikembangkan dengan landasan bahwa studi tentang
proses da isi komunikasi merupakan dasar studi ilmu sosial, termasuk
pendidikan. Oleh karena itu, analisis isi selalu menekankan tiga aspek;
yaitu objektifitas, sistematis, dan generalisasi konsep.
Operasionalisasi teknik analisis ini dilakukan dengan langkah memberi
lambang, simbol, kriteria, dan check pada data yang akan dianalisis.
Kegiatan ini dilakukan pada tahapan kategorisasi data penelitian.
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan lambang-lambang sesuai kriteria
yang telah dirumuskan, baru dilakukan analisis untuk memberi prediksi-
prediksi data yang dianalisis. Peneliti melakukan penafsiran dengan
mengacu pada lambang dan kriteria yang telah dirumuskan. Teknik dalam
kajian teks agama dapat dikolaborasikan menggunakan pendekatan
hermeunetika.
Misalkan, menganalisi data dalam penelitian tentang buku teks pelajaran
diarahkan untuk mengetahui kebenaran dan kesesuai materi dengan
jenjang pendidikan siswa

e. Teknik analisis tema kultural

Tujuan teknik analisis ini digunakan untuk melakukan analisis data yang
tujuan penelitiannya berorientasi pada budaya, etos budaya, simbol
budaya, serta interaksi budaya. Cara melakukan analisisnya dengan
mencari benang merah keterkaitan antarelemen yang dikaitkan dengan
nilai, etos, dan budaya. Peneliti melakukan analisis dengan pendekatan
holistik.

Teknik analisis tema kultural diarahkan untuk menemukan makna data


penelitian dengan menggunakan model berfikir universal dan menyeluruh.
Peneliti mencari kesamaan seperti dalam analisis taksonomi dan mencari
elemen kontras seperti teknik komponensial. Persamaan dan perbedaan
tersebut kemudian dimaknai secara holistik sesuai tema-tema umum dalam
masalah tersebut.

f. Teknik analisis komparasi konstan

Teknik analisis komparasi konstan cocok untuk analisis penelitian yang


bersifat groundad, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan atau mengkonstruk konsep dan teori. Esensi teknik
komparatif konstan adalah digunaan untuk membandingkan kejadian-
kejadian yangsama untuk dianalisis pada waktu yang sama dan dilakukan
secara terus menerus, dengan batasan selama penelitian berlangsung.

Menurut G. Galaser dan Anselm ditulis Burhan Bungin, ada empat tahap
dalam analisis komparasi konstan, yaitu; tahap membandingkan kejadian
yang dapat diterapkan pada tiap kategori. Tahap memadukan kategori dan
ciri-cirinya. Tahap membatasi lingkup teori. Tahap menulis teori.
Dari paparan teknik-teknik analisis di atas, peneliti bisa menentukan
teknik analisis mana yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian
yang dilaksanakan. Ketetapatan sebuah teknik analisis diukur dari
kesesuaian tujuan dan fokus masalah dalam penelitian14.

I. Langkah-langkah Analisis

Setelah data terkumpul, peneliti dapat melakukan langkah-langkah


analisis, sebagai berikut15;

a. Editing, kegiatan awal dalam analisis data kualitatif. Mengumpulkan data-


data yang dibutuhkan. Dalam tahap ini juga dilakukan reduksi data dan
pemilahan data sesuai fokus penelitian serta transliting data atau konversi
data agar mudah dibaca dan dipahami.
b. Kategorisasi/coding, peneliti melakukan pengkategorisasian data sesuai
dengan fokus masalah penelitian. Kategorisasi data sesuai domain-domain
yang akan dianalisis. Selain itu, kategorisasi data perlu mempertimbangkan
aspek kesamaan dan perbedaan dalam masalah penelitian. Melalui
kategorisasi akan lebih memudahkan peneliti dalam tahapan analisis
berikutnya.
c. Meaning, langkah ini disebut interpretasi data, yaitu melakukan kegiatan
menghubungkan, membandingkan, dan mendeskripsikan data sesuai fokus
masalah untuk diberi makna. Pemberian makna ini dilakukan juga
konseptualisasi pernyataan ilmiah yang akan menjadi bahan simpulan
penelitian.

TEMUAN
Kata, kalimat Reduksi SEMENTARA
Pemaknaan
Gambar, suasana Kategorisasi Pertanyaan
DATA Analisis data problematik

SIMPULAN
SEMENTARA

14
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), cet. 1, hal. 156-166
15
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 166-1667
Dari gambar di atas, Pengumpulan data dan kegiatan analisis data terjadi
secara simultan. Keduanya dilakukan dalam waktu yang hampir bersamaan
dan peneliti menjadi alat pengumpul dan analisis data. Dalam tahap ini,
peneliti menemukan temuan sementar yang kemedian diinterpretasi, dimaknai,
dan kemudian menjadi simpulan sementara atas temuan penelitian16.

J. Membangun Keterpercayaan Data Kualitatif


a. Keandalan (credibility); diukur dari berbagai aspek, mulai dari lamanya
waktu penelitian, pengecekan temuan, dan proses interpretasi data. Ada
lima teknik dalam uji kredibilitas, diantaranya; meningkatkan kepercayaan
temuan penelitian, pengecekan secara eksternal data penelitian, pengujian
hipotesi kerja, pengecekan data mentah yang digunakan dalam analisis,
dan pengecekan temuan dan interpretasi dengan sumber data.
b. Keteralihan (transferability); tujuan agar hasil penelitian ini dapat diadopsi
dan dijadikan landasan penerapan pada kancah dan subjek berbeda yang
memiliki karakteristik sama dengan penelitian yang dilakukan.
c. Kebergantungan (dependability); peneliti melakukan audit kembali pada
semua data dan sumber data. Data, temua, interpretasi dan makna
penelitian diaudit kembali sampai batas tertensu sehingga hasil penelitian
bisa diterima.
d. Ketegasan (confirmaability); kelanjutan uji kebergantungan. Dilakukan
pemeriksaan temuan, jejak rema dan catatan penelitian, serta aspek lain.
Ketika semua sudah diperiksa kembali dan tetap memiliki makna ang sam,
maka peneliti dapat menakhiri penelitian.
e. Triangulasi; teknik ini lebih mengutamakan efektifitas hasil penelitian.
Dengan cara triangulasi metode, triangulasi sumber dan triangulasi teori17.

16
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 155
17
Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan.., hal. 168-169
Analisis Penelitian Kualitatif

Judul Penelitian Tesis “Model Pendidikan M. Fethullah Gulen”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, ditinjau dari segi sumber
merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang bertujuan untuk
mengeksplorasi atau mengungkap pemikiran pendidikan Muhammad Fethullah
Gulen serta penerapannya dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia, dengan
menganalisis kualitatif. Berupa teori-teori, konsep-konsep, pernyataan-
pernyataan yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas, dimana
penyajiannya bersifat deskriftif dengan menggunakan metode berpikir induktif.

Sumber-sumber data primer, meliputi antara lain Buku-buku yang sudah


diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia; Aspek Terdalam Kehidupan Nabi
Muhammad SAW, Murai Kencana, 2002. Memadukan Akal dan Kalbu dalam
Beriman, Murai Kencana, 2002. Menghidupkan Iman: Dengan Mempelajari
Tanda-tanda Kebesaran-Nya, Murai Kencana, 2002. Kunci-kunci Rahasia Sufi,
Murai Kencana, 2002. M. Fethullah Gulen: Essays-Persfectives-Opinions, Mega
Basim, 2002. Qadar, Penerbit Republika, 2011. Dakwah, Penerbit Republika,
2011. Islam Rahmatan lil Alamin, Penerbit Republika, 2011. Cinta dan Toleransi,
Be Publishing, 2011. Cahaya Al-Quran, Penerbit Republika, 2012. Cahaya Abadi
Muhammad S.A.W. Kebanggaan Umat Manusia, Penerbit Republika, 2012.
Bangkitnya Spiritual Islam I dan II, Republika, 2012, Pencerahan Gulen: Gerakan
Lintas Batas, UI Press, 2013.
Selain itu, Sebagai studi lapangan peneliti akan meneliti di Kharisma
Bangsa Boarding School, Bogor dan Pribadi Boarding School di Depok. Untuk
melihat bagaimana gagasan, ide, dan pemikiran-pemikiran Fethullah Gulen di
praktikkan dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia.
PENUTUP

Penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan


oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi
termasuk pendidikan. Penelitian kualitatif sering pula disebut metode etnografik,
metode fenomenologis, atau metode impresionistik. Penelitian ini digunakan
untuk menghasilkan grounded theory, teori yang timbul dari data bukan dari
hipotesis-hipotesis seperti dalam penelitian metode kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda, 2007), cet.


24

Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012),


cet. 1

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:


Rosdakarya, 2012), cet. 8

Sudjana, Nana, dkk, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru,
1989), cet. 1

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: AlfaBeta, 2012), cet. 1

Bungi, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindon, 2003),
cet. 1

Suratno, Metode Penelitan Kualitatif, makalah Seminar Metodologi Penelitian


Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, Tanggal 05 April 2010.

lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_iii/07130097-hendra-kurniawan.pdf

Anda mungkin juga menyukai