Anda di halaman 1dari 9

gsjarks.

org
GSJA One

HOME ABOUT US  ALL EVENTS DOWNLOADS CONTACT US LOG IN 

Cari

BPP GSJA

Artikel   Pertumbuhan Gereja  

Pertumbuhan Gereja Yang BPD GSJA RKS

Alamiah
 11 Februari 2020  admin  0 Komentar

Book Sharing “Natural Church Development” karya Christian A.


Schwarz

Banyak Gereja yang mendambakan kesempurnaan, namun hal


yang terpenting ialah gereja yang bertumbuh. Selalu dengan
Revival Quotes
berbagai cara ingin menjadi yang terbaik dan no.1, akhirnya gereja
melupakan prinsip-prinsip penting dalam mengembangkan-nya. Setiap gerakan Roh Allah
yang kuat bersumber dari
Konsep alkitab dalam Markus 4:26-28 dikatakan bahwa “Kerajaan
ruang doa.
Allah seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu
– E.M. Bounds
pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih Kebangunan rohani datang
itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana dari surga ketika orang-orang

terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya yang berjiwa pahlawan
masuk ke dalam
mengeluarkan buah, …” konsep ini memiliki arti bahwa benih-
pertempuran dengan tekad
benih yang ditabur untuk mengembangkan gereja hasilnya
untuk menang atau mati –
diperoleh tanpa disadari bahwa ternyata Tuhan-lah yang
atau bila perlu menang dan
menumbuhkan benih itu. Seperti Paulus katakan dalam 1 Kor 3:6,
mati! “Kerajaan Sorga
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi diserong dan orang yang
pertumbuhan”. menyerongnya mencoba
menguasainya.
Konsep yang benar adalah dimana seharusnya kita fokus pada
– Charles Finney
gereja ‘sehat’ bukan gereja ‘sempurna’ .
Lalu cara apa yang bisa digunakan untuk menjadi gereja yang
sehat dan bertumbuh ?

Christian A. Schwarz melakukan penelitian empiris, observasi


intuitif, dan studi Alkitab untuk menunjukkan bahwa memang ada
kaitan antara kualitas kehidupan jemaat dengan gereja. Riset ini
dilakukan berdasarkan 1.000 gereja dari berbagai denominasi dan
berbagai negara di dunia. Schwarz mengidentifikasi 8 karakteristik
Kategori
kualitas yang jika kesemuanya ada dalam sebuah gereja secara
Pilih Kategori
cukup maka secara praktis akan menjamin pertumbuhan angka.

Karakteristik ini adalah sebagai berikut:


Arsip
1. Kepemimpinan yang memberdayakan (Empowering
Leadership) Pilih Bulan

Apakah para pemimpin fokus pada pemberdayaan orang agar


mereka bisa melayani? Apakah pemimpin sudah memperlengkapi
Berita Terbaru
jemaat (contohnya dengan modul, pembinaan, pemuridan atau
pelatihan) atau justru malah menghambat jemaat dalam melayani?
Pelayanan pak
Paulus menulis, “… utk memperlengkapi orang-orang kudus bagi Waka
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus .” (Efe 4:12)
Pemimpin perlu memperlengkapi jemaat hingga jemaat bukan jadi
penonton, tetapi pemain. Penonton banyak bicara atau bisanya
hanya berkomentar sedangkan para pemain bekerja sama untuk
Pelatihan
memenangkan pertandingan dan pasti ada pelatihnya (coach). Keuangan dan
GSJA Smart
2. Pelayanan yang berorientasi pada karunia (Gift Oriented
Ministry).

Apakah para pelayan gereja mengetahui karunia mereka dan


mereka menggunakan karunia itu secara efektif? Banyak sekali
gereja sekarang ini yang asal milih orang buat pelayanan atau
menganggap sepele prinsip karunia ini. Padahal dalam 1 Petrus
Rapat Pansus
4:10 dikatakan bahwa, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai Hari ke-2
dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai
pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”
Kata kuncinya yang telah diperoleh bukan yang akan diperoleh.
Setiap orang harus melayani sesuai dengan karunia yang telah
diberikan oleh Allah kepadanya. Bagaimana caranya mengetahui Berita Terpopuler
karunia-karunia apa saja yang sudah kita peroleh? Pertama
dengan melakukan apa yang kita sukai dan lakukan apa yang kita Pelatihan Keuangan dan GSJA
bisa. Kedua dengan melakukan tes karunia, dan ketiga konfirmasi Smart
128 views
dari pemimpin apakah benar karunia itu yang sudah diberikan
Allah pada kita untuk melayani. Pemimpin yang peka akan suara
Rapat Pansus Hari ke 1
Tuhan akan mengetahuinya. 119 views

3. Kerohanian yang haus dan penuh antusias (Passionate


Iman Kristen dan Covid-19
Spirituality). 73 views

Apakah kehidupan rohani jemaat ditandai oleh doa, antusias dan


ketaatan? Gereja-gereja seringkali lebih fokus dengan program a,
b, c, kegiatan ini itu. Tapi pertanyaan nya bagi kita bagaimana
hubungan jemaat dengan Tuhan? Hubungan yang intim dengan
Tuhan adalah kunci dari pertumbuhan gereja yang alami. Dan
kehidupan rohani inilah yang menjadi faktor minimal dari
kedelapan karakteristik ini. Tanpa ada nya kehidupan doa, firman
Tuhan, dan saat teduh yang baik, gereja akan mati.
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam
pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam
doa !” (Rom 12:11-12). Kunci untuk tetap antusias dalam Tuhan
adalah dekat dengan sumber api itu sendiri agar kita tertular,
semakin kita dekat dengan Tuhan, intim dengan Tuhan, mengenal
siapa itu Tuhan, maka roh kita akan semakin menyala-nyala.
Berdoa adalah nafas hidup bagi orang percaya. Ada orang katakan
banyak berdoa banyak mujizat. Kehidupan kerohanian kita yang
kurang sehat akan membuat roh kita lemah karena mengandalkan
kekuatan sendiri.

4. Struktur yang tepat guna (Functional Structures).

Apakah gereja berkomitmen untuk terus mengadaptasi struktur


untuk mendukung pertumbuhan yang sehat? Struktur bukanlah
segalanya. Namun diperlukan struktur yang tepat guna agar gereja
semakin bertumbuh. Terkadang ada bagian-bagian yang tidak
diperlukan di gereja yang masih dipertahankan karena tradisi
gereja atau karena tuntutan tertentu. Gereja perlu evaluasi
kembali apakah struktur tersebut sudah tepat guna? Struktur
harus diubah jika tidak tepat guna.
Kata Yesus dalam Markus 2:27 “Hari Sabat diadakan untuk
manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, …” Manusia lebih
penting dibandingkan dengan hari sabat begitu juga dengan
pertumbuhan gereja lebih penting daripada struktur.

5. Ibadah yang inspiratif (Inspiring Worship Service).

Apakah jemaat berjumpa dengan Allah selama ibadah sehingga


merubah cara hidup yang lebih rohani? Jemaat yang mengalami
tekanan dan tidak merasakan hadirat Tuhan selama ibadah
pertanda bahawa gereja sedang tidak bertumbuh. Malah gereja
MPP (mati pelan-pelan). Kita bekerja 6 hari dalam seminggu tidak
terlepas dari persoalan hidup dan kesesakkan, berharap akan
mendapat kekuatan yang baru, berkat, dan inspirasio lewat ibadah
tetapi sebaliknya malah tambah sesak dan kering secara rohani.
Gereja yang bertumbuh harus memenuhi kebutuhan jemaat,
memberkati jemaat, memberi kekuatan, kelegaan dan kabar
sukacita.
Daud bermazmur, “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang
kepadaku: Mari kita pergi ke rumah TUHAN.” (Maz 122:1). Ibadah
yang inspiratif membuat kita bersukacita ketika datang beribadah
dan dengan antusias dan rindu menantikan ibadah-ibadah
selanjutnya.

6. Kelompok kecil yang menjawab kebutuhan secara


menyeluruh (Holistic Small Groups) .
Apakah kelompok kecil secara konsisten mendukung
pertumbuhan rohani dan fokus masalah pribadi? Kelompok kecil
belum banyak diterapkan oleh gereja-gereja. Sejak awal Allah kita
adalah Allah yang berkomunitas (Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah
Roh Kudus). Lewat komunitas, kebutuhan kita dapat terjawab.
Komunitas sel mengadakan persekutuan rutin misalnya dalam
seminggu sekali, membahas firman Tuhan, memuji Tuhan, dan
saling mendoakan. Namun untuk menjadi gereja yang bertumbuh,
memerlukan sel yang secara konsisten mendukung pertumbuhan
rohani dan menjawab kebutuhan (masalah-masalah pribadi).
Doa jemaat bagi Petrus dan Yohanes sungguh membawa jawaban
atas kebutuhan jemaat pada waktu itu. Mujizat Tuhan terjadi
karena mereka bersama-sama berdoa (Kis 4:23-31). Kekuatan dan
penghiburan dari orang lain sangat dibutuhkan kita setegar
apapun kita, maka kelompok sel perlu bersama-sama saling
mendoakan dan menguatkan.

7. Penginjilan berorientasi pada kebutuhan (Need Oriented


Evangelism). 

Apakah penginjilan didorong oleh keinginan tulus untuk menjawab


kebutuhan utama mereka? Penginjilan yang tidak tulus seperti
hanya mengejar popularitas, mengharapkan upah, pujian, dan
sebagainya pertanda gereja tidak sedang bertumbuh. Penginjilan
haruslah dengan ketulusan untuk menjawab kebutuhan mereka.
“Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan
Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-
tanda yang menyertainya.” (Mark 16:20). Tuhan akan memakai dan
bekerja meneguhkan firman yang disampaikan apabila penginjilan
itu tulus.

8. Hubungan yang penuh kasih (Loving Relationship)

Apakah hubungan dalam gereja ditandai dengan kasih yang tulus :


yang kuat membantu yang lemah? Banyak gereja yang pecah
karena masalah internal, perselisihan antarpribadi yang tidak
diselesaikan, adanya agenda pribadi dan yang paling
mengenaskan karena kepahitan. Gereja tidak pernah hancur dari
luar, tetapi kebanyakkan hancur dari dalam. Dibelakang, pemimpin
A bicarain yang jelek-jelek soal pemimpin B, pemimpin B bicarain
keburukan pemimpin A. Kelihatannya pempimpin A dan pemimpin
B akur dan setiap bertemu terlihat penuh kasih padahal
sebenarnya pemimpin A dengan pemimpin B saling menyimpan
kepahitan. Ini yang membuat gereja hancur. Gereja yang
bertumbuh ditandai dengan kasih yang tulus, keharmonisan dan
kedamaian seperti yang dikehendaki Allah, “Hendaklah kasih itu
jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.”
(Roma 12:9). Demikianlah hendaknya hubungan kita penuh
dengan kasih yang tulus bukan kepura-puraan.

Gereja akan bertumbuh jika gereja ingin terus mengevaluasi dan


melakukan usaha-usaha sedemikian rupa. Tentunya ingatlah
bahwa segala yang ditanam, Tuhanlah yang menumbuhkannya.
Dan bahwa yang menjadi faktor minimal yang harus ada adalah
bagaimana kehidupan rohani kita dan hubungan pribadi kita dekat
dengan Tuhan.

Share this:

← Rapat Pansus Hari ke-2


Pelatihan Keuangan dan GSJA Smart →

Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai
*

Komentar

Nama *

Email *

Situs Web
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk
komentar saya berikutnya.

Kirim Komentar

About gsjarks.org

gsjarks.org adalah website resmi dari BPD GSJA RKS sebagai sarana untuk informasi dan publikasi
pelayanan GSJA yang mencakup tiga Provinsi yaitu Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.

Translate Visitor

Arabic Chinese (Simplified)


0 0 2
Dutch English French
German Greek Hebrew 9 7 8
Indonesian Italian Japanese
Korean Malay Persian Users Today
Portuguese Russian Spanish
: 11
Thai Vietnamese
This Month :

351
Total Users :

2978
Views Today

: 13
Total views :

11620
Who's

Online : 1

Hak Cipta © 2020 gsjarks.org. Keseluruhan Hak Cipta.


Tema: ColorMag oleh ThemeGrill. Dipersembahkan oleh WordPress.

Anda mungkin juga menyukai