Pentingnya Kontrol Ketersediaan Dan Perawatan Suku Cadang Untuk Menunjang Kelancaran Pengoperasian Kapal Km. El Shadai - 1
Pentingnya Kontrol Ketersediaan Dan Perawatan Suku Cadang Untuk Menunjang Kelancaran Pengoperasian Kapal Km. El Shadai - 1
TUGAS AKHIR
Oleh :
RAHMAT
NIT 14 618 019
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (A.Md) pada
Program Studi Teknika Jurusan Kemaritiman
Politeknik Negeri Samarinda
Oleh :
RAHMAT
NIT 14 618 019
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : RAHMAT
NIT : 14618019
Jurusan : Kemaritiman
SHADAI - 1
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya
sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.
Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-
RAHMAT
NIT. 14618019
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
NAMA : RAHMAT
NIT : 14618019
JURUSAN : KEMARITIMAN
Menyetujui,
Mengesahkan :
Direktur Politeknik Negeri Samarinda
Ir.H.Ibayasid, M.Sc
NIP.19590303 198903 1 002
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
PENTINGNYA KONTROL KETERSEDIAAN DAN PERAWATAN
SUKU CADANG UNTUK MENUNJANG KELANCARAN
PENGOPERASIAN KAPAL KM. EL SHADAI - 1
NAMA : RAHMAT
NIT : 14618019
JURUSAN : KEMARITIMAN
Dewan Penguji:
Penguji I,
Nama : Sutrisno, ATT II
Nip :
Penguji II,
Nama : Rusman, ST,.MT,.MM
Nip : 197403212008121002
Penguji III,
Nama : Rizky S.Puspa Rinda, S.pd., M.Pd
Nip :
Mengetahui :
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penuli spanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Laporan Tugas Akhir ini dengan baik, sehingga Laporan Tugas Akhir yang
Negeri Samarinda. Laporan ini disusun berdasarkan data yang penulis peroleh
namun berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Dalam
kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Kemaritiman.
v
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Administrasi Jurusan Kemaritiman.
7. Manajemen PT. INTI IRAMA LINES yang telah memberi kesempatan dan
8. Captain dan Chief Engineer dan seluruh crew kapal yang telah membantu
9. Kepada keluarga saya, khususnya kedua orang tua yang telah memberikan
curahan kasih sayang, dukungan, materi dan doa yang tiada henti- hentinya
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis megharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat menjadi
RAHMAT
vi
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN
vii
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................... 3
viii
3.5 Jenis dan SumberData....................................................... 31
BAB V PENUTUP
5.2 Saran................................................................................. 42
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
Pembimbing pertama Bapak Dr. FX. Arif Wahyudianto, ST., MT. dan Ibu Mualita
penyediaan da perawatan suku cadang diatas kapal. Hal ini dilakukan karena sulitnya
mendapatkan suku cadang diatas kapal serta tidak terawatnya suku cadang yang ada
yang menyebabkan suku cadang yang tersedia rusak dan hilang saat akan
penyimpanan suku cadang di kapal KM. El Shadai-1 kurang baik. Hal ini bisa dilihat
dari lambatnya pengadaan suku cadang saat terjadi kerusakan pada mesin kapal dan
dikarenakan koordinasi antar KKM dengan pihak logistik perusahaan tidak baik dan
juga kurang baik, seperti kondisi gudang penyimpanan yang kurang pencahayaan dan
kotor. Suku cadang yang tidak sesuai dengan pemesanan dan tersedia namun rusak
merupakan hal yang sia-sia karna suku cadang tersebut tidak akan terpakai diatas
kapal.
xii
ABSTRACT
1”, ( Dr. FX. Arif Wahyudianto, MT. as the first mentor and Mualita SE, M. Sc, Ak
as second mentor).
provision and maintenance of spare parts on board. This is done because of the
difficulty of getting spare parts on the ship and not maintaining the existing spare
parts that cause spare parts are available damaged and lost when will be used.
Observations are made when the authors carry out marine practices aboard the KM.
and storage of spare parts on board KM. El Shadai-1 is not good. This can be seen
from the slow procurement of spare parts when there is damage to ship engines and
broken parts (rusted). Delay in the provision of spare parts due to coordination
between the KKM with the logistics company is not good and communication errors.
In addition, the storage of spare parts on the ship is also not good, as the storage
warehouse conditions are less illuminated and dirty. Parts that are not in
accordance with the order and available but damaged is a waste because the spare
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sektor transportasi laut ataupun dunia maritim dituntut harus lebih maju dan
laut sebagai sarana transportasi laut. Kapal juga merupakan pilihan umum para
besar. Untuk keperluan itu kapal perlu didukung oleh permesinan yang sehat dan
Mesin Induk sebagai mesin penggerak utama dari sebuah kapal perlu
didukung oleh adanya suatu pesawat bantu, yang dalam pengoperasiannya sangat
bergantung pada mesin bantu lainnya. Oleh sebab itu perlu diadakan sistem
perawatan mesin terus menerus. Suku cadang mesin merupakan suatu aspek yang
harus diperhatikan, mengingat bila terjadi suatu permasalahan di atas kapal maka
akan cepat diatasi dengan adanya suku cadang yang tersedia, peranan suku cadang
sangat penting bagi kondisi kapal untuk kelancaran pengoperasian suatu kapal.
bagian terpenting dalam masalah ini. Tanpa penanganan yang baik dan sistematis
pihak kapal dalam hal ini Chief Engineer dan Second Engineer mengadakan
pengecekan ulang setiap bulan untuk mengetahui banyaknya suku cadang yang
tersedia di kamar mesin, untuk dilaporkan kepada pihak perusahaan atau pemilik
kapal. Pada saat kapal berlayar akan melakukan pelayaran kapal berlayar dari
Tarjun (Kota Baru) pada tanggal 05 Februari 2017, di mana penulis bekerja di atas
melakukan praktek laut adalah jarangnya tersedia suku cadang dan tidak
terawatnya suku cadang sehingga menyebabkan suku cadang mudah rusak dan
hilang. Dengan adanya permasalahan di atas dan melihat suku cadang yang begitu
penting akan fungsinya dalam menunjang pengoperasian kapal, maka tugas akhir
EL SHADAI – 1”.
Berdasarkan judul dan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
permasalahan yang timbul maka penulis memberi batasan masalah, ada pun
3
batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini hanya fokus pada ketersediaan
tujuan yang akan kita capai sebagaimana mestinya penulis wajib mempunyai
tujuan dari tugas akhir ini, adapun tujuan penulisan laporan tugas akhir yaitu:
berikut:
1. Sebagai salah satu bahan masukan untuk selalu melakukan persediaan dan
2. Sebagai salah satu bahan masukan untuk pembuatan karya tulis atau Tugas
4. Sebagai salah satu syarat mendapatkan kelulusan dari jenjang Diploma III
Samarinda.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat teori yang berisikan tentang konsep teori yang dimana
digunakan.
yang tersedia.
Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang dikemukakan oleh penulis
(inventory) adalah stock bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau
suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang
masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku
yang menjadi objek pokok aktivitas perusahaan yang tersedia untuk di olah dalam
proses produksi atau di jual. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan unuk
1) Fungsi Decoupling
diskon atas pembelian bahan, diskon atas kualitas untuk dipergunakan dalam
3) Fungsi Antisipasi
pemasok. Tujuan utama adalah untuk menjaga proses konversi agar tetap berjalan
lancar.
yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia
yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam
proses produksi.
fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar
yaitu :
7
penggantian pelumasan dan uji coba peralatan tanpa beban. Peralatan yang baru
2. Perawatan Pencegahan
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius. Tentu saja tidak semata- mata
1) Perawatan harian
Setiap peralatan yang dioperasikan harus dijaga agar beban tidak melebihi
c) Pelumasan
pelumasan. Untuk pelumasan perlu dipilih bahan pelumas yang cocok dengan
Mengurangi gesekan
Mencegah keausan
mendinginkan
d) Pendinginan.
e) Pencegahan Korosi.
ada kecenderungan berkarat (korosi). Proses korosi akan terjadi bila logam
bereaksi dengan oksigen, air atau bermacam- macam asam. Korosi sangat
merugikan karena cepat merusak peralatan. Oleh sebab itu korosi harus dicegah.
dipakai.
Melindungi logam agar tidak terkena zat- zat penyebab korosi antara lain
2) Perawatan Berkala
antara lain :
per 6 bulan.
b) Penyetelan komponen.
berubah posisi karena adanya getaran, perubahan suhu, keausan dan sebagainya,
10
sehingga baut-baut kendor atau posisi komponen bergeser. Untuk itu perlu distel
c) Penggantian komponen
yang perlu diganti karena aus, patah atau bengkok hingga tak dapat berfungsi
mesin itu sendiri. Perawatan yang tepat dan rutin dapat sangat membantu kegiatan
operasional kapal karena memiliki kemungkinan yang kecil mesin rusak saat di
perjalanan.
Pengertian suku cadang adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa
komponen yang membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu. Setiap
mesin terdiri dari banyak komponen, namun yang akan dibahas komponen yang
Pengertian suku cadang atau sparepart adalah suatu alat yang mendukung
produksi”.
Ada beberapa komponen yang juga terdapat di luar mesin dan di dalam
11
yang pernah mengalami kerusakan di atas kapal KM. El Shadai-1 yang dapat kita
Salah satu sistem penting di kapal yang mendukung kerja mesin diesel
agar bekerja maksimal adalah sistem bahan bakar yang berfungsi mengalirkan
bahan bakar dari tanki menuju mesin. Sistem ini dibagi menjadi dua sub sistem
yaitu sistem suplai bahan bakar dari tanki-tanki menuju pompa injeksi dan sistem
injeksi yang berfungsi menyalurkan bahan bakar dari pompa bahan bakar (booster
pump) pompa injeksi hingga menuju injector yang ada pada setiap silinder mesin.
Sistem injeksi bahan bakar pada kapal tidak berbeda dengan sistem pada mesin
diesel pada umumnya, karena kapal menggunakan mesin diesel sebagai penggerak
utama kapal. Injection pump generator yang dapat kita lihat ditampilkan pada
Gambar 2.1.
https://www.google.com 14/05/2018
masuk kedalam mesin memiliki jumlah dan waktu pemasukan yang tepat untuk
digunakan pada mesin terbagi menjadi dua yaitu sistem jerk pump dan sistem
common rail. Beberapa fungsi utama sistem injeksi bahan bakar pada mesin
diesel :
1) Sistem injeksi pada mesin diesel akan menyuplai bahan bakar kedalam mesin
dengan jumlah tertentu yang dibutuhkan mesin pada setiap silinder mesin.
2) Waktu yang tepat pada saat injeksi bahan bakar kedalam ruang bakar
sehingga dapat terjadi proses pembakaran sempurna. Waktu injeksi yang tidak
tepat baik injeksi yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan mengakibatkan
3) Mengontrol kecepatan bahan bakar yang masuk keruang bakar pada setiap
silinder.
Dari bahasanya kita bisa mengetahui kalau komponen ini untuk memompa
air, prinsip kerjanya seperti kita punya pompa air dirumah yaitu untuk menyedot
air. Mesin memerlukan pompa guna menyirkulasikan air dari intercooler ke blok
13
maksimal, kalau hanya mengandalkan aliran air alami dari intercooler maka air
tidak akan bersirkulasi dengan cepat bahkan tidak mungkin bisa bersirkulasi
karena gaya gravitasi tidak bekerja dimana letak pipa intercooler lebih rendah dari
pada mesin. Maka dari hal diatas dapat kita simpulkan kalau fungsi dari pompa air
laut adalah untuk memungkinkan air intercooler dapat bersirkulasi dengan cepat
guna mendinginkan blok mesin. Adapun gambar pompa air laut yang dapat kita
https://www.google.com 14/05/2018
c) Torak
sama dengan silinder blok dan silinder head. Torak jugalah yang melakukan
gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta torak harus mampu
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa
14
torak memiliki fungsi untuk menerima tekanan hasil pembakaran campuran gas
dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crankshaft) melalui batang
https://www.google.com 14/05/2018
d) Pompa oli
oleh poros engkol untuk memutar atau mensirkulasi oli di dalam bak oli agar
seluruh komponen mesin bisa terlumasi. Proses kerja mesin yang dipenuhi dengan
komponen yang bergesekan. Saat torak bergerak naik turun saja terdapat banyak
sekali komponen mesin yang saling bergesekan, antara lain ring piston dengan
15
Agar besi yang bergesekan itu aman, perlu adanya sebuah sistem pelumasan
yang berfungsi sebagai lapisan agar komponen tidak secara langsung bergesekan.
Komponen-komponen yang bergesekan itu berbahan dasar logam entah besi atau
aluminium meski sudah dilengkapi dengan bantalan tetap saja oli dibutuhkan agar
kinerja mesin berlangsung optimal. Salah satu kompone penting pada sistem
pelumasan adalah pompa oli dimana komponen ini bertugas untuk memompa oli
mesin ke seluruh bagian mesin, agar proses pelumasan bisa berlangsung. Adapun
https://www.google.com 14/05/2018
e) Turbocharger
energi atau daya dari turbin. Asap gas buangan sebuah mesin merupakan sumber
16
tekanan dan jumlah udara yang masuk kedalam mesin. Turbocharger ini memiliki
keuntungan karena memiliki beban yang tidak terlalu berat tetapi dapat
https://www.google.com 14/05/2018
1. Spare Part baru yaitu komponen yang masih dalam kondisi baru dan belum
2. Spare Part bekas atau copotan yaitu komponen yang pernah dipakai untuk
a) Masih layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut masih dapat
b) Tidak layak pakai yaitu secara teknis komponen tersebut s udah tidak
komponen atau spare part yang masih apa adanya (unrecondition). Mengingat
komponen tersebut masih apa adanya setelah dilepas atau dicopot dari mesin
perbaikan atau rekondisi maka pemakai lebih yakin atas jenis suku cadang akan
dilakukan penggantian.
dilakukan oleh pemakai alat berat di negara maju. Namum umumnya di negara
maju, komponen yang dijual sudah dilakukan rekondisi dan siap pakai, serta
distributor atau supplier juga berani memberikan jaminan atas komponen tersebut.
Sedangkan di Indonesia baru beberapa tahun belakangan ini saja, banyak pemakai
alat berat yang mencari komponen bekas. Mengingat harganya lebih murah sekali
atau copotan semakin besar setiap tahunnya, tetapi kebutuhan tersebut akan
semakin tidak seimbang dengan komponen bekas atau copotan yang tersedia.
Kecenderungan pemilik alat berat dan kapal berusaha untuk memperpanjang umur
bekas atau copotan, perlu lebih hati- hati sewaktu memeriksa komponen tersebut,
khususnya komponen yang sulit untuk melihat bagian dalam secara keseluruhan.
Hindari kesalahan pengamatan karena pada beberapa kejadian pihak penjual tidak
bukan berarti bertransaksi atas komponen bekas atau copotan sangat beresiko,
membeli.
Suku cadang memiliki berbagai jenis dan bentuk , inilah macam- macam
a) Intercooler
b) Cylinder head
Adalah sebuah blok komponen yang terletak diatas blok silinder sebagai
tolakan ruang bakar dan sebagai tempat berlangsungnya beberapa sistem seperti
mekanisme katup.
c) Klep
Klep atau biasa di sebut dengan valve adalah sebuah perangkat yang
mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan,
jalan alirannya.
19
d) Torak
bersama-sama dengan silinder blok dan Cylinder head. Torak jugalah yang
e) Turbocharger
buang suatu mesin yang sedang berperasi. Biasanya digunakan pada mesin
pembakaran dalam.
f) Poros engkol
Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan suku cadang atau spare part
hendak dibeli tersebut, agar dapat disesuaikan dengan kapasitas listrik yang anda
mengenai cara penggunaanya, cara merawatnya, dan lain- lain. Hal ini penting
diketahui, agar mesin tersebut dapat segera diperbaiki ketika terjadi kerusakan
20
ringan. Selain itu, juga untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan dan
merawat mesin tersebut dengan baik dan benar, agar mesin tetap awet.
Anda perlu juga mencari tahu apakah suku cadang atau spare part
untuk mesin industri yang akan anda beli tersebut tersedia dipasaran. Hal ini
penting karena jika terjadi kerusakan maka mesin tersebut masih dapat diperbaiki
dengan mengganti suku cadangnya. Akan lebih baik lagi jika perusahaan pembuat
d) Adanya Garansi
Ketika mesin industri yang anda beli memiliki garansi, hal ini akan
membuat anda tidak merasa khawatir ketika terjadi kerusakan pada mesin tersebut,
karena jika terjadi kerusakan pada masa garansi, pihak perusahaan akan
mengetahui jenis kerusakan mesin apa saja yang akan ditanggung pada masa
garansi tersebut.
Memilih suku cadang harus teliti dan lebih baik kita membeli suku cadang
yang asli dibandingkan yang palsu. Sebagai contoh adalah seperti suku cadang
asli, harganya berkisar dua ratus ribu rupiah. Untuk usia pemakaiannya bisa 3-4
tahun. Sementara untuk suku cadang tidak asli, harganya mungkin hanya seratus
lima puluh ribu rupiah, tapi umumnya hanya terpakai 1-2 tahun. Dihitung dari
21
Sistem Administrasi yang ada di kapal sangat sederhana dan masih banyak
sekali hal- hal yang perlu ada catatan, tetapi tidak dilakukan. Ditambah beberapa
buku daftar suku cadang yang hilang sehingga menyulitkan pengontrolan. Hal- hal
lain dalam sistem administrasi di kapal yang kurang baik diantaranya adalah:
2) Tidak adanya indeks daftar suku cadang misalnya dengan penomoran atau
urut sesui huruf abjad, dan diletakkan pada pintu atau tempat yang mudah
di baca.
3) Pengelompokan jenis suku cadang yang kurang teratur, jugs tidak adanya
tanda misalnya penomoran pada masing- masing kotak suku cadang, dan
kadang dicampurnya suku cadang dari beberapa mesin dalam satu kotak.
Hal ini membuat awak kapal terkadang malas melakukan pengecekan dengan
teliti.
administrasi pengadaan suku cadang sangat tergantung oleh kualitas sumber daya
manusia yang ada dikapal. Perwira mesin yang sesuai dengan tingkatannya dan
kesiapan mesin induk, Masinis juga harus selalu mengadakan pemeriksaan akan
b) Menyimpan suku cadang pada tempat yang mudah dijangkau oleh ABK
c) Menyimpan suku cadang yang berat dibagian bawah, agar aman dan mudah
dalam penanganannya. Hal ini juga untuk menghindari bahaya terhadap crew
d) Menyimpan suku cadang pada masing- masing tempat satu nomor suku
cadang untuk satu nomor tempat yang ditelah ditentukan, agar mudah
mengambil atau menyimpan suku cadang. Suku cadang yang kecil harus
23
disimpan dalam kotak untuk menghindari suku cadang tersebut jatuh atau
e) Menyimpan suku cadang ditempat yang aman dan kering agar suku cadang
f) Setiap kotak suku cadang disusun pada raknya suku cadang sesuai dengan
g) Setiap kotak suku cadang harus berisi daftar nama - nama suku cadang,
suku cadang yang ada di dalam masing- masing kotak suku cadang.
i) Ruangan suku cadang harus mempunyai peranginan yang cukup baik, lampu
penerangan yang cukup terang dan selalu harus dalam keadaan teratur dan
bersih.
Dengan adanya penataan suku cadang yang teratur dan rapih, maka akan
mempermudah dalam perawatan dan pengecekan setiap saat jumlah suku cadang
yang ada.. Selain itu penerapan sistem manajemen yang baik dalam pelaksanaan
berubah sesuai dengan tipe sistem perawatan. Beberapa sistem tersebut terdiri dari:
tipe pekerjaan, tanggung jawab prioritas pekerjaan yang harus dilakukan. Sistem
ini disusun sebagai kalender, sehingga menghasilkan suatu fasilitas yang fleksibel.
Untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, sistem ini dapat
juga membuat pekerjaan mana yang perlu didahulukan karena terjadi keausan atau
24
b) Penggunaan dan pemeliharaan motor induk dan pesawat bantu yang ada
dikamar mesin.
c) Pemeliharaan lantai dan plat puncak dasar ganda dan semua ruangan yang
berhubungan dengan mesin, tangki bahan bakar, tangki minyak lumas serta
h) Pemeliharaan akomodasi crew kapal (kamar wc) untuk semua aktifitas yang
ada.
k) Pengawasan terhadap pelaksanaan yang cepat tepat dari perintah olah gerak
A. Masinis I
kamar mesin.
e) Bertanggung jawab atas investaris dan ketersediaan suku cadang motor induk,
serta administrasinya.
B. Masinis II
d) Bertanggung jawab atas inventaris suku cadang mesin bantu dan ketel,
pekerjaan-pekerjaan harian)
26
C. Masinis III
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KKM (terutama sewaktu tugas
a) Bertanggung jawab kepada Masinis II dan KKM dalam hal instalasi listrik
di kapal.
muatan.
E. Mandor Mesin
perintah yang diberikan oleh masinis atau perwira mesin yang bertugas jaga
Mandor
c) Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian kamar mesin, terutama pada
maupun Masinis II, atau oleh perwira mesin yang sama-sama bertugas jaga.
BAB III
METODE PENELITIAN
persediaan dan perawatan suku cadang diatas kapal, selama satu tahun (12 bulan)
tepatnya pada saat penulis melaksanakan praktek laut (PRALA), yaitu mulai
tanggal 11 januari 2017 sampai denagan 21 januari 2018 dimana penulis berperan
2. Panggilan :PM PG
3. Bendera : Indonesia
29
4. Imo : 8707197
Nautical Equipment
yaitu tentang pentingnya kontrol ketersedian dan perawatan suku cadang di atas
kapal, adapun tempat penyimpanan suku cadang yang tidak terawat yang di atas
1. Metode Observasi
perawatan suku cadang. Salah satu hal yang sering terjadi ialah tidak
tersedianya dan terwatnya suku cadang yang sudah ada di atas kapal. Dimana
hal tersebut sering terjadi karena kurangnya koordinasi antara KKM dengan
cadang ke kapal.
Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara
akhir.
3. Dokumentasi
mesin. Data-data tersebut dapat memberikan keterangan yang nyata dan yang
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu data
2. Sumber Data
a) Data Primer adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur dan artikel-
suku cadang.
B. Metode Analisa
Data penulisan ini metode yang digunakan penulis untuk menganalisa data
yang ada dalam tugas akhir ini, adalah metode deskriptif. Metode deskriptif
kejadian atau peristiwa yang terjadi di atas kapal mengenai persediaan dan
dengan melihat data-data yang ada. Dengan menggunakan teknik analisa yang
ada, penulis berharap agar menghasilkan pemecahan masalah yang baik dalam
yaitu mengadakan praktek laut di kapal untuk mengetahui situasi dengan bekal
penulis memulai identifikasi masalah-masalah yang ada dan menetapkan apa yang
menjadi tujuan dan masalah yang penulis temui, maka kita dapat menentukan
maka penulis dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian yang
33
dilakukan. Data yang telah diperoleh diolah sesuai dengan teori dan metode yang
telah penulis tetapkan dari awal sebelum penulis melakukan pengumpulan data.
Data yang telah penulis olah kemudian penulis analisa hasil yang diperoleh
kesimpulan dari apa yang telah penulis analisa dan bahas kemudian penulis juga
4.1. Hasil
Sesuai dengan judul laporan tugas akhir yang penulis angkat, maka penulis
menganalisa sebuah masalah yang sering terjadi pada Kapal KM. ELSHADAI-1
ialah kurangnya tingkat pengadaan dan perawatan suku cadang di kamar Mesin,
pengadaan dan penenmpatan suku cadang dengan baik sangatlah penting untuk
memudahkan perawatan terhadap suku cadang yang ada. Suku cadang adalah
suatu komponen dari Mesin yang dicadangkan untuk perbaikan atau penggatian
bagian Mesin apa bila terjadi kerusakan. Suku cadang merupakan bagian penting
perawatan terhadap suku cadang yang ada di kamar Mesin. Kelalaian dalam hal
ini sangat berdampak pada kelancaran pengoperasian suatu Kapal khususnya pada
mesin yang mengalami kerusakan, namun persediaan suku cadang yang sangat
terbatas atau minim, apa bila ada kerusakan tidak teratasi dengan cepat dan tepat.
Masinis diatas kapal hendaknya memberi perintah terhadap anak buah kapal
(ABK) agar melakukan penempatan yang benar terhadap suku cadang yang ada
sesuai dengan prosedur yang berlaku diatas Kapal. Suku cadang ini adalah salah
Pada saat penulis melaksanakan praktek laut, penulis melakukan studi lapangan
35
atas Kapal khususnya dalam pelaksanaan persediaan dan perawatan suku cadang
suku cadang yang tidak tersusun rapi misalnya suku cadang terlatak pada lantai
kamar mesin dan di atas panel sedangkan penyimpanan suku cadang yang benar
cadang apa bila ada kerusakan pada komponen-komponen mesin. Hal ini akan
berdampak bagi crew kapal kuhususnya di Kamar Mesin. Dalam hasil analisa
tersebut, penulis menarik temuan yang mengacu pada KM. ELSHADAI 1 yaitu
permasalahan yang sering terjadi pada Kapal tentang kurangnya persediaan dan
4.2. Pembahasan
pokok di temukan pada analisa yang dilakukan penulis kurangnya persediaan dan
perawatan terhadap suku cadang yang ada pada Kapal KM. EL SHADAI 1.
Sehinggga mengakibatkan kerusakan pada suku cadang yang ada di Kamar Mesin
out pada Kapal. Salah satu penyebab kerusakan pada Piston ini adalah matinya
pendinginan air laut sehingga suhu mesin generator meningkat dan menyebabkan
36
Mesin mati dengan sendirinya sehingga Piston pada Mesin Generator 1 hancur.
yang terjadi. Kerusakan tersebut berada padapiston No .4. Tetapi persediaan suku
cadang Piston Generator, tidak ada pada tempat penyimpanan di Kamar Mesin,
sehingga Generator tersebut tidak dapat beroperasi. Berikut dibawah ini adalah
di Selat Bone Rate Pompa pendingin mengalami kerusakan dan tiba-tiba pompa
denagn sendirinya berhenti berputar. Kemudian Msinis dan Oiler jaga segera
mengganti Pompa tersebut dengan Pompa yang lain untuk mendinginkan mesin
kemudian mengeluarkan bearing yang rusak. Tetapi suku cadang bearing dengan
kode sekian persediaan suku cadang sudah habis. Adapun usaha yang di lakukan
untuk menjaga kerusakan lebih berlanjut masinis dan oiler jaga menemukan
bearing yang sudah bekas atau dalam artian sudah terpakai sebelumnya. Berikut
di bawah ini adalah gambar pompa yang rusak, pada gambar 4.2
sistem perawatan terencana terhadap faktor suku cadang, selain waktu yang sangat
terbatas dalam melakukan perawatan pada waktu kapal dalam keadaan beroperasi.
Dengan pengadaan suku cadang melalui prosedur yang panjang, karena untuk
38
suku cadang mesin induk, mesin generator dll dipesan langsung dari Marker
kondisi mesin yang diharapkan dan selalu siap beroperasi serta tidak sampai
Suku cadang akan mengalami pemborosan apa bila digunakan dengan cara kerja
pekerjaan dilakukan oleh suatu tim yang dipimpin Nakhoda, Mualim I, KKM dan
Masinis II. Setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus diseleksi sesuai jadwal
perbaiki oleh awak kapal. Karena itu catatan apa saja yang telah diperbaiki.
Kapan dan jenis suku cadang apa yang dipakai, catatan pihak Nakhoda
yang akan dilaksanakan pada waktu kapal di atas galangan harus tercatat dengan
rapi. Permintaan dan pengiriman suku cadang bisanya dilakukan tiga bulan sekali,
menyulitkan proses perawatan tersebut. Sistem adminstrasi yang tidak baik dapat
mengganggu kelancaran proses perawatan di kapal seperti yang di alami oleh KM.
ELSHADAI 1.
membutuhkan salah satu suku cadang, ternyata suku cadang tidak ditemukan. Hal
tersebut terjadi karena adanya ketidak sesuaian antara daftar suku cadang dengan
tidak teratur sesuai dengan jenis-jenis mesin. Penyimpanaan suku cadang untuk
perangkat suku cadang yang baik dan lengkap terdapat di atas kapal.
mendapatkan suku cadang dengan segera dari persediaan yang ada di atas
penggunaan suku cadang tidak dicatat dengan benar dan teliti, serta kemudian
awak kapal dengan waktu serah terima yang relatif singkat, akan tidak mungkin
awak kapal baru apabila terjadi kerusakan dan mereka membutuhkan suku cadang
dengan segera.
Dengan tidak teraturnya penyimpanan suku cadang, akan sukar bagi para
Masinis yang baru naik untuk menentukan jumlah suku cadang yang sebenarnya
yang ada di atas kapal yang sesuai dengan suku cadang yang ada dicatat
40
divisi/bagian teknik di darat. Dalam kaitan ini dirasakan pentingnya data tentang
suku cadang yang biasa memberikan informasi tentang lokasi, nomor seri,
pembuat, dan jenis suku cadang yang sesuai dengan yang aslinya.
penggunaan dan tersedianya suku cadang, dan kualitas keterampilan Anak Buah
Kapal. Sebagian besar dari mengetahui bahwa hal ini kedengarannya lebih mudah
daripada keadaan yang sebenarnya. Jumlah minimum suku cadang adalah jumlah
yang seharusnya 1 (satu) set selalu ada dalam stok untuk menjaga hal-hal yang
mungkin terjadi diluar dugaan atau dengan kata lain harus tersedia. Dalam
Kondisi normal, persediaan suku cadang tidak boleh di bawah batas minimum.
Batas pesanan adalah saat dimana suku cadang harus dipesan kembali untuk
yaitu dengan cara memiliki kapal yang sama atau dengan jenis-jenis mesin yang
sama dan persediaan dipusatkan pada suatu tempat, sehingga bila tidak lengkap
akan cepat diketahui. Cara ini berlaku untuk misalnya torak, kepala silinder, turbo
charger dan lain – lain. Perihal ketersediaan suku cadang merupakan masalah
kapal.
Komunikasi adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk menunjang
cadang adalah persoalan yang tidak dapat ditunda–tunda (terlebih pada keadaan
mesin rusak), maka untuk penyediaan suku cadang perlu adanya komunikasi
pimpinan kapal dengan pihak-pihak yang ada di kantor pusat maupun cabang
terutama memikirkan bagaimana suku cadang bisa cepat didapat dan dikirim ke
kapal dengan biaya yang semurah mungkin, dengan tidak mengurangi kualitas
suku cadang,
faktor waktudan anggaran yang besar maka perlu suatu komunikasi yangefektif
baik berupa :
suku cadang harus dapat di potong yaitu salah satunya dengan cara menerapkan
system Manajemen. Desentralisasi, terlebih lagi sistem ini cocok untuk kapal-
kapal yang berada diluar jangkauan staf darat dalam waktu yang lama.
waktu dapat dimanfaatkan dan lebih efisien, adanya pembagian tanggung jawab
dan wewenang meskipun tetap tidak terlepas dari pengontrolan terpusat. Hal ini
tanpa disadari merupakan training bagi pihak-pihak tersebut, Nahkoda dan Kepala
Kamar Mesin agar ikut membuat keputusan yang dianggap perlu agar operasi
sistem ini yaitu Sistem Desentralisasi mengikut sertakan Perwira di kapal dalam
dokumen melalui penggunaan file pesanan dan file pengontrolan suku cadang.
Sistem ini cocok untuk kapal yang berada diluar jangkauan fasilitas staf darat
atau bisa langsung berhubungan dengan agenpen jualan suku cadang dan
yang panjang yang dilalui dalam pengadaan suku cadang. Staf di darat hanya
melakukan nasehat-nasehat dan petunjuk apa yang harus dilakukan pihak kapal
di kapal menyampaikan laporan serta keluhan dan saran-saran kepada staf didarat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam beberapa hal yang berkaitan dengan pengadaan suku cadang di atas kapal
suku cadang dan penataan suku cadang sehingga hal ini menyebabkan
b. Kurang adanya koordinasi antar KKM dengan pihak logistik perusahaan yang
pemesanan suku cadang . Suku cadang yang tidak sesuai dengan pemesanan
merupakan hal yang sia-sia karna suku cadang tersebut tidak akan terpakai
diatas kapal.
5.2 Saran
sebagai berikut :
44
perencanaan yang baik dan perawatan suku cadang di atas kapal, sehingga
saat dibutuhkan.
agar suku cadang yang ada dapat dalam konisi baik dan siap dipakai bila
pihak perusahaan agar dalam pengadaan dan pemilihan suku cadang tidak
terjadi kesalahan.
DAFTAR RUJUKAN
Buntarto, Drs, (2006), Pintar Servis Mesin Diesel, Yogyakarta, Pustaka Baru
Press.
Daryanto, Drs,& Ismanto Setyabudi, Drs, (2013), Teknik Motor Diesel, Bandung,
PT. Tarsito.
Schroeder. 2000 pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi, edisi ketiga.
Erlangga: Jakarta.
http://www.materibelajar.id/2016/04/teori-persediaan-pengertian-tujuan.html
https://naldohatake.blogspot.com/2013/01/pengertian-perawatan-dan
perbaikan.html
http://rahmahsr20.blogspot.co.id/2016/05/suku-cadang-menurut-
penggunaannya.html
pelitadiesel.blogspot.com/2012/05/pengertian-injection-pump-pompa
injeksi_16.html
CREW LIST
Mengetahui
Muhammad Arifin
Nahkoda