Anda di halaman 1dari 3

ANNEX V

Definisi – definisi 
1. Sampah adalah semua jenis sisa makanan dari atas kapal dan sisa
operasional tidak termasuk ikan segar dan bagian – bagian lainnya, yang
dihasilkan selama pengoperasian kapal secara normal yang diharuskan
dibuang secara terus menerus atau secara berkala kecuali zat – zat yang
mana telah dicantumkan dalam aturan – aturan lainnya pada konfensi
terakhir.
2. Daerah Pantai / Nearest land. Istilah daerah pantai diukur dari garis pantai
sampai garis teritorial laut yang mana telah ditentukan oleh peraturan
International dan perkecualian untuk konvensi yang ditetapkan seperti
pantai timur Australia.
3. Daerah khusus adalah wilayah laut karena alasan – alasan teknis yang
diakui sehubungan dengan oseanografi dan ekologi serta sifat – sifat
khusus lalu lintasnya, penerapan cara – cara khusus yang mengikat dalam
hal pencegahan pencemaran laut oleh sampah.

Pembuangan sampah dengan persyaratan khusus ( Reg. 4 )


1. Dilarang membuang setiap bahan / materi dari Platform tetap atau yang
mengapung yang melakukan eksplorasi, dan kegiatan eksplorasi sumber
mineral did an didasar laut dan dari semua kapal – kapal pada waktu
sandar atau berada disekitar 500 m dari platform ( Rig )
2. Pembuangan sampah – sampah makanan setelah dicampurkan dan
dihancurkan dari rig / platforms tetap atau yang mengapung dengan lokasi
tidak boleh kurang dari 12 mil dan semua kapal – kapal yang sandar atau
berada disekitar 500 m dari platform / rig dengan lebar tidak boleh lebih
dari 25 mm.

Dilarang membuang sampah :


1. Semua jenis plastik termasuk tali syntetik, jala ikan syntetik, kantong
plastik dan abu plastik yang dihasilkan dari incenerator, yang mengandung
racun atau sisa / residu logam. Semua sampah termasuk kertas, majun,
kaca, logam, ganjal, pakain dan jenis – jenis pembungkusan. Untuk
sampah makanan sejauh mungkin dari daratan tidak boleh kurang dari 12
mil.
2. Membuang sampah makanan di laut cerebean harus dicampur dan
dihancurkan dulu dengan lebar tidak boleh dari 25 mm jarak dari pantai
tidak boleh kurang dari 3 mil.

Peraturan tidak diberlakukan untuk :


1. Pembuangan sampah yang mendesak / penting dari kapal dengan alasan
untuk keselamatan kapal dan keselamatan di laut.
2. Sampah yang dihasilkan karena adanya kerusakan kapal atau
pemasangan semua peralatan dengan alasan sebagai tindakan
pencegahan yang dilakukan sebelum dan sesudah kejadian kerusakan
untuk mencegah atau memperkecil kerusakan yang terjadi.
3. Kehilangan net / jala – jala ikan yang di pasang dengan alasan untuk
tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kehilangan yang lebih banyak.
1. Setiap kapal dengan panjang seluruh 12 meter atau lebih harus
memasang placard supaya anak buah kapal dan penumpang
mengetahui persyaratan pada peraturan 3 dan 5 aturan ini.
2. Setiap kapal dengan GRT 400 ton keatas dengan jumlah crew 15
orang lebih harus membawa / dilengkapi Garbage Management
Plans.
3. Setiap kapal dengan GRT 400 Ton lebih yang melakukan
pelayaran dari pelabuahan ke terminal offshore di bawah hukum
yang berlaku dan platform / rig tetap dan mengapung yang
melakukan eksplorasi di laut dan dasar laut harus membawa
Garbage Record Book.

Aplikasi/Penerapan
 Semua yang ada pada Annex ini harus diterapkan di seluruh kapal,
Kecuali yang telah dinyatakan pada bagian lain.
 
Pembuangan garbage di dalam special area 
Pada Annex ini yang dimaksud dengan special area adalah daerah pada laut
Mediterania, laut Baltic, Laut hitam, Laut Merah “Gulf Area”, laut utara, laut
Antartik dan daerah luas Carribean, termasul teluk Mexico dan laut Carribean,
yang dijelaskan sebagai berikut : 
1.  Daerah laut Mediterania adalah Laut mediterania termasuk teluk dan laut
yang didalamnya juga termasuk area antara Mediterania dan laut Hitam
yaitu pada 41° lintang utara sampai ke barat pada selat Gibraltar pada
meridian 5°36’ bujur barat, 
2. Laut Baltik  maksudnya adalah seluruh laut baltik dengan teluk Bothnia
dan teluk Finland dan awal mula laut Baltik yang dibatasi dengan skaw
pada kawasan Skagerrak pada 57°44.8’ lintang utara.
c. Daerah Laut Hitam adalah seluruh laut hitam yang dibatasi antara laut
Mediterania dengan laut Hitam pada 41° lintang utara. 
c. Daerah laut merah adalah seluruh laut merah termasuk teluk Suez dan
Aqaba yang berada d selatan Rhumb line antara Ras si Ane (12v28.5’
lintang utara dan 43°19.6’ bujur timur)  dengan Husn Murad (12°40.4’
lintang utara dan 43°30.2’ bujur timur)
c. Gulf area adalah daerah laut yang berada di bagian barat laut dari rhumb
line antara Ras al Hadad (22°30’ lintang utara dan 59°48’ bujur timur)
dengan Ras al Fasteh (25°04’ lintang utara dan 61°25’ bujur timur) 
c. Daerah laut utara adalah seluruh laut utara termasuk laut yang berada
pada daerah diantara : 
 Laut utara ke arah selatan dari 62° lintang utara dan ke arah timur dari 4°
bujur barat; 
 Skagerrak yaitu batas selatan yang telah ditentukan oleh timur dari Skaw
yaitu 57°44.8’ lintang utara dan
 Bagian Inggris dan pendekatannya ke arah timur dari 5° bujur barat dan
ke arah utara dari 48°30’ lintang utara.
Kontrol Pelabuhan pada keperluan operasional 
1. Kapal ketika berada di pelabuhan dari partai yang lain akan dilakukan
pemeriksaan oleh petugas yang diberikan kekuasaan oleh partai yang
berhubungan dengan kebutuhan operasional pada Annex ini, dimana sangat
layak dipercaya bahwasanya para pemuka atau kru tidak terlalu mengenali
prosedur kapal yang penting yang berhubungan dengan pencegahan polusi
akibat garbage yang ada. 
2. Dalam pembahasan yang diberikan pada paragraph (1) dari peraturan ini,
partai harusnya mengambil langkah-langkah tertentu untuk menjamin kapal
tidak berlayar sampai situasi yang ada sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan pada Annex ini.
3. Prosedur yang berhubungan dengan kontrol pelabuhan dijelaskan pada
artikel 5 dari konvensi yang ada yang harusnya diterapkan pada peraturan
ini.
4. Dalam peraturan ini tidak ada batasan hak dan kepemilikan partai yang
mengadakan kontrol operasional yang dinyatakan dalam konvensi ini.

Anda mungkin juga menyukai