Anda di halaman 1dari 36

BAB III

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK


RANCANGAN
1. Perkembangan Desain Kaos

Pada mulanya tidak tahu pasti bagaimana desain kaos bisa masuk ke
indonesiadan bisa berkembang samapai saat ini, tapi ada salah satu vendor
yogyakarta yang bernama dagadu, dagadu berdiri dari tahun 1994. Dagadu
didirikan oleh sekolompok mahasiswa arsitektur universitas Gajah Mada
Yogyakarta, mereka membuka modalawal hanya berkisar 4 juta rupiah
yang telah mendarah daging di bumi yogyakarta.Pada awalnya dagadu
hanya memproduksi kaos dan T-shirt khas yogya saja. Tapi,siapa yang
menyangka, setelah merintis usaha industrinya selama 17 tahun,
sekarangdagadu telah berkembang pesat di indonesia dan luar negeri.
Selain dagadu, ada jugavendor desain kaos indonesia yang telah
berkembang di luar negeri seperti DAMN I LOVE INDONESIA, WOLES,
SKATERS, BLACK IDdan masih banyak lagi.

16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 11: Jenis-jenis Kaos
Sumber: http://www.dinomarket.com/PasarDino/52097601/Jual-KAOS-WOLES-RAGLAN-SG-134/

2. Bahan-bahan Kaos

a. KATUN (combed 20s, 24s, 30s) – Jenis-jenis Bahan Kain Kaos


Bahankatun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami.
Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin,
nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan
cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed
memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga
penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Ada
beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan
berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasinya
(gr/m2). Ada 3 varian combed 20s, 24s, 30s. hal yang membedakan
adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang
paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling
tipis. Kain Combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai
dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika

17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
digunakan, harganya juga tidak mahal.
combed bahan kaos

Gambar 12: Bahan Cotton combed


Sumber: http://distro.indonesiapunya.com/seputar-kaos-distro/jenis-jenis-bahan-kaos

b. CARDED (20s, 30s). Dibandingkan dengan kain combed , kain cotton


cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet
merupakan kain KW1 nya kain combed sehingga Hasil rajutan dan
penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. karena harganya
relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, bahan cotton
cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas
menengah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh, dan juga
kaos oblong olahraga.

Gambar 13: Bahan Carded


Sumber: https://kaossablonsalatiga.wordpress.com/kualitas/

c. POLYESTER dan PE – Jenis-jenis Bahan Kain Kaos Polyester sesuai


namanya, merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan
ester (dalam hal ini hasil sampingan minyak buni dan dibuat bahan

18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berupa serat fiberpoly). Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih
tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat
panas ketika dipakai.

Gambar 14: Bahan Polyester


Sumber: http://konveksi-indo.com/pe-polyester/

d. TC (TETERON COTTON) – Jenis-jenis Bahan Kain Kaos seiring dengan


kemajuan teknologi, terpengaruh juga teknologi pengolahan bahan
kain. Banyak bahan kain hasil dari penggabungan katun dan
Polyester, salah satunya adalah TC. Jenis bahan ini merupakan
campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini
seperti PE, terasas panas ketika memakainya karena kurang bisa
menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan
kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai.

Gambar 15: Bahan Teteron Cotton


Sumber: http://sablonkaostangerang.com/kualitas-kaos-2/kualitas-kaos

19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. VISCOSE – Jenis-jenis Bahan Kain Kaos Viscose biasa juga disebut
rayon. Sebuah bahan serat sintesa celulosa organic (buatan
manusia) yang biasa digunakan sebagai bahan kain. Teksturnya
memiliki kesamaan dengan tekstur kapas. Viscose biasanya
digunakan untuk menambahkan kenyamanan pada serat sintesis
dan juga menambah kecerahan warna. Serat Viscose mempunyai
tahanan kelembaban yang lebih tinggi, kecemerlangan warna yang
lebih baik dan lebih lembut dibanding kapas. Namun kain ini
terkesan mewah, sehingga harganya mahal dan jarang tersedia di
pasaran.

Gambar 16: Bahan Viscose


Sumber: http://kaospolosmalang.net/kaos-polos-bahan-viscose/

f. CVC ( COTTON VISCOSE) Jenis bahankaos ini adalah campuran dari


55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini
adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan
Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 17: Bahan Cotton Viscose
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015520443/mengenal-bahan-kaos-
dan-sweater/

g. HYGET - Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh
karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang
kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya
pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat
kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu
banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye
partai.

Gambar 18: Bahan Hyget


Sumber: http://kaospolosmalang.net/kaos-polos-bahan-hyget/

3. Model-model Kaos

Terdapat berbagai macam model kaos yang selama ini dikenal,


diantaranyaKaos Oblong, Kaos RaglandanKaos Kerah/Wangky (Polo
Shirt).Berdasarkan model lubang leher, kaos juga dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:crew-Neck, V-Neck, U-Neck, Y-Neck dan Turtleneck.

21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Kaos Oblong (T-Shirt)

T-Shirt pada awalnya hanya merupakan pakaian dalam yang


digunakan oleh militer Inggris dan Amerika pada awal abad ke-19.
Pada awal kaos oblong ini hanya digunakan ketika udara panas atau
latihan-latihan (Training) militer. Karena digunakan untuk latihan
(Training) dan bentuknya yang menyerupai huruf “T” maka pakaian
ini lebih dikenal dengan nama “T-Shirt”.

Gambar 19: Jenis Kaos Oblong


Sumber: http://kaospolosandalas.com/jenis-bahan-kaos/macam-macam-model-bentuk-potongan-kaos-
polos

- T-Shirt O-Neck/ crew Neck

Hampir semua orang, baik itu cowo-cewe atau tua-muda,


memiliki kaos jenis ini. Kaos dengan lubang leher O-Neck
memang jenis kaos yang standar. Disebut O-Neck karena
bentuk lubang lehernya yang menyerupai huruf “O”.

- T-Shirt V-Neck

Kaos jenis ini disebut Kaos V-Neck karena Lubang lehernya


menyerupai hiruf “V”.Bentuk V ini terbentuk dari dua garis ribs

22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang bertemu di sekitar dada atas. Sudut pertemuan kedua
ujung ribs itu bervariasi tergantung selera designer yang
tentunya mengikuti permintaan pasar.

- T-Shirt U-Neck

Lubang leher Kaos U-Neck bisa dikatakan perpaduan antara O-


Neck dan V-Neck.Lubang leher seperti ini tidak bisa dikatakan
sebagai O-Neck karena tidak bulat dan juga buka V-Neck karena
tidak ada sudut yang membentuk huruf V.

- T-Shirt Y-Neck

Kaos dengan lubang leher Kaos Y-Neck mirip dengan kaos V-


Neck, namun ditambah belahan kebawah sampai dada dengan
dilengkapi kancing seperti pada kaos kerah/wangky (polo shirt).
Jumlah kancingnya bisa disesuaikan selera yang diinginkan.

- T-Shirt Turtleneck

Kaos leher kura-kura. Kaos jenis ini diberi nama kura-kura


karena memang lubang lehernya yang panjang menyerupai
leher kura-kura. Pada dasarnya kaos turtleneck sama dengan
kaos O-Neck, yang membedakan diantara keduanya adalah
panjang dari ribs (bahan pinggiran lubang leher). Kaos
Turtleneck mempunyai ribs yang lebih panjang.

23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Kaos Raglan

Kaos Raglan memiliki pola yang berbeda dengan pola kaos


konvensional (oblong) terutama pada sambungan tangan. Jika Kaos
Konvensional sambungan tangannya tegak lurus/diagonal dari
ketiak ke pundak luar, maka jenis kaos raglan memiliki sambungan
miring dari ketiak langsung ke lubang leher sehingga memiliki pola
tangan yang lebih besar dari kaos konvensional. Pada kaos raglan
biasanya warna badan berbeda dengan warna lengan.Pemberian
nama dari model raglan tidak berbeda dengan pemberian nama
pada kaos oblong konvensional, yaitu diambil dari bentuk lubang
leher.

- Kaos Raglan O-Neck


- Kaos Raglan V-Neck

Gambar 20: Jenis Kaos Raglan


Sumber: http://fjb.kaskus.co.id/thread/5171fa562575b42360000005/kaos-raglan-
oneread/

c. Kaos Kerah/Wangky (Polo Shirt)

Kaos Kerah / Wangky (Polo Shirt) adalah kaos yang memiliki kerah
dibagian lubang lehernya. Kaos Jenis ini biasa menggunakan kain
jenis lacoste namun tetap bisa menggunakan bahan kaos yang lain.

24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 21: Jenis Kaos Wangky
Sumber: http://konveksiseragamdibandungmurah.blogspot.co.id/2015/04/baju-
polo.html

4. Jenis-jenis Bahan Sablon

a. Tinta waterbase / Basis Air

- Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan


textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti
karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali
tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang
bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya
apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya (
apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
- Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki
karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam
proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang
transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi
oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
- Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan
textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik
transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada
bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki

25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat
menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat
juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi (
tumpuk 4 warna ).
- Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile,
terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan
untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar –
samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat
disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini
softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang
menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya
cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis
rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang
soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk
mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan
tinta jenis ini.
- Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa,
karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila
terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek
timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
- Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver,
maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2
komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya
keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan )
untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena
tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses
perubahan warna kearah yang lebih gelap.

26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 22: Tinta Waterbase
Sumber:http://www.suryajayatokosablonbali.com/tinta-sablon-water-base-product-
matsui

b. Tinta Special Effect – untuk textile / kain

- Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek


khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain
katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang
berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan
warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan
kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain,
sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna
asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan
terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta
discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan,
karena hanya bidang yang disablon saja yang akan
menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan
warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain (
karena memang demikian ).
- Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena
merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu
sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai
dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek
glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ;

27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters
hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta
glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama
lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL
). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters,
kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem
yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan
ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54
).
- Elastic Binder: merupakan tinta / binder yang berkarakteristik
sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain
yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater,
kain spandex, kain rajut, dsb.
- Tinta Plastisol: tinta plastisol sebenarnya tidak dapat
digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan
tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai
keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk
textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya
tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga
menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya,
tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal
untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing
dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta
untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi
menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity,
High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu
kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak
bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak
/ meleleh.

28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Foil Transfer: sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta
sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai
penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya
perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri
efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang
sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk
transfer efeknya.
- Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita
dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk
beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan
bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda
ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan
teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai,
karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga
investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.
- Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di
tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran
antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan
memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu
terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik transparant,
seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta
jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna
terang, sehingga bila hendak disablonkan di atas kain berwarna
gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna
terang terlebih dulu.
- Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan
yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon
dengan tema vintage atau grunge.

29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 23: Tinta Special Effect
Sumber: https://fitinline.com/article/read/tinta-special-effect-untuk-textile--kain/

c. Tinta Basis Minyak / Solvent Base

- Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika,


PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak
pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan
pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak
mudah kering di screen.
- Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik
PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur
M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta
polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan
untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat
cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta
polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan
dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama (
kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali
dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat
segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak
cepat kering ).
- Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan
minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan

30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung
plastik.
- Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau
kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur
M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta
nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan
campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.
- Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam
kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan media
yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/
gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.

Gambar 24: Tinta Basis Minyak


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013/12/teknik-sablon-setelah-saya-sercing-dan.html

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK


RANCANGAN
1. Ragam Budaya Betawi

Dialek bahasa Betawi juga mencirikan perpaduan berbagai macam


kebudayaan. Bahasa dari berbagai daerah lain di Nusantara dan budaya

31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
asing memberi kontribusi nan cukup dominan dalam pembentukan bahasa
Betawi. Bahasa Melayu contohnya. Karena banyaknya pendatang dari
Sumatera dan Kalimantan Barat, bahasa Melayu sering digunakan di
Betawi. Padahal, penduduk orisinil Betawi awalnya menggunakan bahasa
Kawi. Mereka menduduki daerah sekitar pelabuhan Sunda Kalapa. Bahkan,
bahasa Melayu pun turut digunakan oleh suku Sunda nan menempati
wilayah ini.

Menurut sejarah, masuknya bahasa Melayu ke Betawi seiring dengan


eksvansi kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dari Sumatera menduduki Kerajaan
Tarumanagara di Sundapura. Kerajaan Tarumanagara ditaklukkan sebab
dinilai lalai. Saat dimintai pertolongan oleh Sriwijaya, Kerajaan
Tarumanagara tak sungguh-sungguh menjaga perairan bahari nan berada
di sebelah barat Sungai Cimanuk. Kesenian Barat, Tionghoa, Arab, Melayu,
dan Sunda sangat memengaruhi seni musik Betawi. Akan tetapi,
bagaimanapun kuatnya pengaruh tersebut, rona musik nan dihasilkan
tetap khas budaya Betawi.

Rumah tradisional etnik Betawi lazimnya terdiri atas tiga bagian. Bagian
pertama kawasan publik yaitu ruang tamu atau amben. Kedua kawasan
privat yakni ruang tengah dan kamar atau pangkeng. Ketiga kawasan servis
yaitu dapur atau srondoyan.Dalam arsitektur Betawi dikenal adanya
balaksuji. Keberadaan konstruksi tangga nan banyak ditemukan pada jenis
rumah anjung ini dinilai sakral. Sebab, jika ada orang nan melewati
balaksuji diartikan menuju kesucian.

32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 25: Budaya Betawi
Sumber: http://oasispuring.blogspot.co.id/2011/04/seni-dan-kebudayaan-betawi-dki-jakarta.html

2. Teknik Dalam Gambar


a. TEKNIK ARSIR
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis
(stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang
berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap.
Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan
kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan
kesan gelap dan sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang
ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang. Alat yang
digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.

Gambar 26: Teknik Arsir


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. TEKNIK DUSSEL (GOSOK)
Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat
khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil),
bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar
yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau
dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok
untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil
yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon.

Gambar 27: Teknik Gosok


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

c. TEKNIK BLOK (silhouette)


Teknik menggambar ini memang jarang kita jumpai sehingga
tampak seperti sesuatu yang baru. Teknik ini lebih menekankan
pada perwujudan karakter objek. Dengan hanya melihat silhuetnya
saja kita bisa menebak bentuk dari objek tersebut.

34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 28: Teknik Blok
Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

d. TEKNIK TITIK (POINTILISME )


Teknik menggambar ini menitikberatkan pada penggunaan titik
(dot) untuk membentuk gambar. barangkali ada yang bertanya
berapa banyak titik harus dibuat? Ya jawabnya tergantubg dari
besar kecilnya gambar serta ditailnya. Penyusunan titik-titik yang
jumlahnya ribuan bahkan jutaan titik. Kerapatan penyusunan titik-
titik adalah untuk menentukan gelap terang dari suatu objek agar
tampak pejal (kesan tiga dimensional).

Gambar 29: Teknik Titik


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

e. TEHNIK AQUAREL (TRANSPARAN)

35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya
menghasilkan warna yang transparan. Paling cocok menggunakan
media cat air, cat acrylik, dsb. Kertas gambar sebelum dilakukna
proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat
cepat menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah
menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan
menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik
menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan
khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini
memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau
acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang
kalau dibandingkan crayon.

Gambar 30: Teknik Aquarel


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

f. LINIER
Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan
garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis lurus
maupun garis lengkung.

36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 31: Teknik Linier
Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

g. PLAKAT
Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan
bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal
sehingga hasilnya tampak pekat dam menutup.

Gambar 32: Teknik Plakat


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

h. Teknik Perspektif
Teknik perspektif digunakan untuk menggambarkan benda
sehingga tampak wajar, sesuai dengan pandangan mata.Teknik ini
biasanya berhubungan dengan peletakan garis horizon, letak
benda, danjumlah titik hilang.Jumlah titik hilang dalam

37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggambar perspektif bisa satu titik hilang atau dua titik
hilang.Teknik satu titik hilang digunakan untuk menggambar objek
yang tampak frontalatau pandangan penggambar tegak lurus pada
bidang objek.Adapun teknik dua titik hilang digunakan untuk
menggambar objek dari salah satu sudutnya. Sementara garis
horizon merupakan garis khayal yang mewakili posisi tinggi mata
penggambar

Gambar 33: Teknik Perspektif


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

i. Teknik Sketsa
Sketsa adalah gambar dasar, pola, atau rencana dari pembuatan
sebuah gambar.Sketsa dalam menggambar bentuk lebih bersifat
menangkap serta membuat garis-garis kontur atau konstruksi
bentuk benda agar proporsional.Teknik ini biasanya banyak
menggunakan media kering seperti pensil hitam dan pensil warna.

38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 34: Teknik Sketsa
Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

j. Teknik Siluet
Teknik siluet (silhoue) disebut juga teknik global atau teknik
bayangan, yaitu salah satu teknik pembuatan gambar dengan cara
menggambarkan secara keseluruhan dari suatu benda dalam
bentuk bidang dengan cara dihitamkan (teknik arsir blok hitam)
seperti gambar bayangan.Teknik siluet terdiri atas siluet positif dan
siluet negatif. Siluet positif, yaitu menghitamkan bagian benda yang
digambar.Adapun siluet negatif merupakan kebalikan dari siluet
positif, yaitu menghitamkan bagian latar gambar sedangkan objek
gambar dibiarkan putih.Alat yang cocok dipergunakan dalam teknik
ini adalah tinta bak dan cat poster.

39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 35: Teknik Siluet
Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

k. Teknik Komposisi
Komposisi dalam menggambar bentuk sangat diperlukan
untukmenyusun suatu benda denganbenda lainnya agar susunan
selaras, seimbang, dan memenuhi tuntutan segi
artistiknya.Teknikini dipergunakan jika objek yang kamu gambar
jumlahnya banyak serta bentuk dan jenisnyaberagam.Pada teknik
inidibutuhkan ketepatan dalam mengatur posisi benda sehingga
tampakindah dan mudah dalam menggambar. Usahakan dalam
menaruh objek, bagian yang tinggi dibelakang, bagian yang rendah
di depan, atau sesuaikan dengan seleramu.

Gambar 36: Teknik Komposisi


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
l. Teknik Pencahayaan
Teknik pencahayaaan berfungsi untuk mendapatkan kesan tiga
dimensi dari objek yang digambar.Adanya penyinaran dan
pencahayaan menimbulkan gelap terang dan batas-batas antara
gelap terang yang menyebabkan ilusi garis.Teknik ini dapat
diperoleh dengan arsir tipis tebal.Jika benda mendapatkan banyak
cahaya maka diarsirnya dengan arsir tipis, sedangkan jika benda
kurang mendapatkan cahaya maka arsirnya sangat tebal. Dalam
menggambar teknik ini aturlah posisi cahaya yang baik, usahakan
cahaya datang dari sudut kemiringan tertentu sehingga bayangan
akan tampak jelas.

Gambar 37: Teknik Pencahayaan


Sumber: http://sandiprima.blogspot.co.id/2014/12/sebelumnya-membahas-teknik-
menggambar.html

3. Kombinasi Warna
Warna terbentuk dari :
a. Hue (Corak)
Bentuk dari bermacam-macam warna dalam corak yang berbeda. Semakin
tinggi nilai suatu corak, semakin cerah dan jelas warna yang ditampilkan.

41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 38: Warna Hue
Sumber: http://catharina-n-b-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-47671-komputasibiomedis-
Hue%20Saturation%20Luminance.html

b. Intensity (Intensitas)
Merupakan kecerahan dari suatu warna

Gambar 39: Warna Intensitas


Sumber: http://catharina-n-b-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-47671-komputasibiomedis-
Hue%20Saturation%20Luminance.html

c. Saturation (Kejenuhan atau jumlah putih pada warna)


Semakin sedikit unsur putih dari suatu warna, semakin gelap warna itu.
Semakin banyak jumlah unsur putih, semakin jenuh warna itu.

42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 40: Warna Saturation
Sumber: http://catharina-n-b-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-47671-
komputasibiomedis-Hue%20Saturation%20Luminance.html

Warna dapat dibedakan menjadi 150 hue, 7 juta kombinasi intensitas dan
kejenuhan serta 11 warna.Saat membuat aplikasi, para desainer harus
memahami psikologi warna agar pencampuran warna tidak membuat
mata merasa tidak nyaman dan cepat lelah karena mata harus melakukan
penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan.
Aspek-aspek dalam pemakaian warna :
1. Aspek Psikologis
- Hindari pemakaian warna yang tajam dan simultan. Warna
merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat bersama-sama
tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak
dengan mudah
- Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk
yang sangat kecil. Penglihatan tidak diset untuk memandang
sesuatu yang terperinci, tajam serta bergelombang pendek
- Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna
biru
- Perlu pengaturan pencahayaan di dalam ruangan karena warna
akan berubah ketika cahaya berubah

43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Hindari penempatan warna merah dan hijau secara
berseberangan pada tampilan skala besar, gunakan warna biru
dan kuning
2. Aspek Perseptual
Tidak semua warna bisa dibaca, secara umum warna latar belakang
cenderung lebih gelap.
3. Aspek Kognitif
- Jangan menggunakan warna yang berlebihan
- Warna yang sama membawa “pesan” yang berbeda
- Urutan warna sesuai dengan posisi spektralnya
- Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
- Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada
layar tampilan dan bentuk cetakan.

C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK


RANCANGAN
1. Peralatan Sablon
a. Screen Sablon, merupakan media yang dipakai untuk
mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Bentuknya balok yang
disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus. Ukurannya
bermacam-macam, misalnya ada screen yang berukuran 30x40cm,
20×30 cm, bahkan ada screen ukuran “raksasa” yang biasa dipakai
membuat spanduk. Untuk ukuran lubang kain juga bervariasi
tergantung kebutuhan kita akan menyablon untuk apa. Misalnya
Screen yang digunkan untuk sablon kaos yaitu jenis T48, T54,
T61,T77, T90 dan seterusnya. Pengenalan screen secara baik akan
berpengaruh terhadap cetakan. Screen ini sudah pasti digunakan
dalam proses sablon menyablon.

44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 41: Screen Sablon
Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

b. Rakel, ada beberapa jenis rakel, tapi kali ini kita membahas rackel
untuk kain Rakel dibedakan oleh bentuk dan kegunaan cetakan.Rakel
dibedakan dengan bentuk pada ujung jenis rakel. Jika lancip akan
menghasilkan cetakan yang tipis, jadi keluarnya cat tidak banyak tetapi
detail.biasanya dipakai untuk gambar sparasi atau raster. jika ujung
tumpul keluarnya cat lebih banyak dan hasil akan lebih tebal tetapi
kurang detai.Rackel jenis ini biasa digunakan untuk gambar blok atau
sablon dasar.

Gambar 42: Rakel


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Obat Afdruk, berfungsi untuk membuat film atau klisenya. Obat ini
dioleskan pada screen. Nah kalau beli obat ini biasanya
mendapatkan juga pencampurnya yang disebut sesitizer. Sensitizer
inilah yang berperan memindahkan gambar ke screen melalui
bantuan cahaya untra violet atau cahaya matahari.Cat / Tinta
Sablon Kaos. Rubber atau extender untuk warna, Alat Semprot,
Untuk alat bantu pembuatan film, Hair Dryer, Untuk proses
pengeringan, Meja Sablon + Papan Kaos + Lem Kayu.

Gambar 43: Obat Afdruk


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

2. Teknik Sablon
a. Sablon Discharge
Tinta discharge dapat melepaskan warna – warna sintetis dari kaos,
dan meninggalkan warna alami dari serat kain (biasanya hanya
berupa warna pudar saja). Warna – warna tersebut kemudian akan
digantikan dengan menggunakan tinta discharge tersebut untuk
menghasilkan suatu warna baru.Keuntungan: Tinta discharge yang
digunakan pada kaos – kaos berwarna gelap dapat menghasilkan
suatu warna yang padat dan tekstur yang halus (misalnya rasa
“halus” saat disentuh oleh tangan telanjang). Tinta discharge
sangat berguna terutama jika kita menggunakannya pada kaos –
kaos berwarna gelap (misalnya hitam). Teknik alternatif lain untuk
melakukan pencetakan warna pada kaos – kaos berwrana gelap
membutuhkan suatu lapisan “dasar” berwarna putih (yang

46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dihasilkan dari tinta berwarna putih), untuk menjamin opasitas
warna, dan memastikan agar warna yang dihasilkan cukup tebal
dan padat.Kelemahan: Karena tidak mungkin kita dapat
mengetahui bagaimana setiap baju atau bahan pakaian dapat
bereaksi dengan tinta discharge, pencocokan warna semata tidak
dapat sepenuhnya menjadi jaminan, karena bisa saja terjadi
perpaduan, perubahan, atau pencampuran warna pada proses
pencetakan ini.

Gambar 44: Sablon Discharge


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

b. Sablon Photochromic
Tinta sablon photochromic, atau tinta UV-reaktif, hampir berwarna
transparan ketika dilihat dalam ruangan gelap, tetapi dapat dilihat
jelas di bawah sinar matahari (di luar ruangan). Jenis sablon ini
masih belum banyak ditemukan di Indonesia.Keuntungan: Efek –
efek mengagumkan dapat dihasilkan dengan melakukan
pencetakan yang mampu memperlihatkan dua jenis desain yang
berbeda – satu di dalam ruangan, dan lainnya berada di luar
ruangan.Kerugian: Warna – warna yang dapat digunakan terbatas.

47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 45: Sablon Photochromic
Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

c. Sablon Glow in The Dark


Tinta menyala, sesuai dengan namanya, berbeda dengan tinta
lainnya karena dapat menyala dalam gelap. Dalam suasana yang
terang, tinta ini akan terlihat semi – transparan.Keutungan: Orang
– orang dapat menemukan kita dalam gelapKerugian: Tinta ini
bekerja secara maksimal hanya jika diberikan kepada bahan –
bahan kain dengan warna dasar gelap

Gan=mbar 46: Sablon Glow In The Dark


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

d. Sablon Foil
Pencetakan foil merupakan suatu pencetakan yang terdiri dari dua
proses, yang meninggalkan suatu “tanda” metalik terang pada baju.
Pertama, baju akan disablon, dengan menggunakan suatu perekat,
lalu dikeringkan. Selembar foil kemudian akan dipanaskan, dan

48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ditempelkan kepada gambar yang dihasilkan oleh perekat tersebut.
Ketika proses tersebut selesai, foil akan menempel dengan gambar
tersebut, dan bagian yang berlebih akan dibuang.Keuntungan:
Pencetakan foil merupakan metode terbaik dalam menciptakan
efek metalik (bling bling!)Kerugian: Karena pencetakan ini terdiri
dari dua proses, pencetakan foil tidak dapat menghasilkan suatu
desain yang benar – benar bagus, memiliki tingkat detail yang
tinggi, dan biasanya tidak terlalu tahan dengan aktivitas pencucian
daripada baju – baju hasil metode pencetakan yang lainnya.

Gambar 47: Sablon Foil


Sumber: http://sablon-vo.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html

3. Teknik Sablon Glow in The Dark

Tahapan dalam sablon manual glow in the dark sebagai berikut:

a. Proses Design, proses ini adalah mewujudkan design yang kita inginkan
dalam bentuk gambar/tulisan ke media yang nantinya bisa dicetak ke
kaos. Bisa berupa foto, gambar tangan, atau vector. Design dibuat dengan
menggunakan software coreldraw atau adobe illustrator

49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Siapkan kaosnya. Tidak perlu membuat kaos sendiri, sekarang sudah
banyak yang menjual kaos polos siap sablon dengan bahan cotton combed
standar distro. Salah satunya adalahhttp://grosirkaospolos.com disini anda
bisa pilih kaos polos sesuai dengan design anda.
c. Proses pembuatan film sablon dari design yang telah dibuat pada tahap 1
diatas.
d. Proses Stencil, memindahkan design yang tercetak di film ke screen
sablon.
e. Proses penyablonan, dalam proses penyablonan ini yang perlu
diperhatikan adalah teknik sapuan rakel yang benar, karena ini akan
mempengaruhi kualitas dari sablon yang dihasilkan. Ada dua tahapan
dalam proses sablon glow in the dark:

- Sablon dengan warna dasar

- Sablon dengan tinta/pasta/serbuk glow in the dark

f. Proses pengeringan, tipe tinta glow in the dark dari plastisol atau rubber
memerlukan pengeringan yang cukup lama sehingga diperlukan proses
pengeringan secara khusus menggunakan proses pemanasan.

D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK


RANCANGAN

Harga adalah faktor yang paling penting yang mempengaruhi


keputusanpembelian konsumen yang membeli produk. Faktor penting kedua
adalah citramerek dan desain produk sebagai faktor ketiga yang
mempengaruhi keputusanpembelian. (Asshiddieqi, Fuad, dan Mudiantono,
Analisis Pengaruh Harga,Desain Produk, dan Citra Merek Terhadap
KeputusanN Pembelian (Studi Kasus pada Produk Crooz di Distro Ultraa Store
Semarang), 2012).

50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
gayahidup, harga, dan kelompok referensi. (Afrida Fatharani, Nawazirul Lubis,
ReniShinta Dewi, “Pengaruh Gaya Hidup (Life Style), Harga (Price), dan
KelompokReferensi (Reference Group) terhadap Keputusan Pembelian
Telepon SelulerBlackberry”, 2013).

Produk yang ditawarkan oleh produsen dengan berbagai merek, desain,


sertakualitas produk yang bervariasi yang akan menjadi pertimbangan
konsumensebelum melakukan pembelian. Kualitas produk adalah
kemampuan produk untukmelaksanakan fungsinya. Merek adalah nama,
simbol, desain atau gabungan keempatnya. Desain produk adalah totalitas
fitur yang mempengaruhi penampilanproduk tertentu menurut yang
diisyaratkan pelanggan. Keputusan pembelian adalah proses merumuskan
berbagai alternativ guna menjatuhkan pilihan untuk melakukan pembelian.
(Yudhi Soewito, Kualitas Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio, 2013).

Harga-harga kaos yang ada dipasar atau yang lebih umum berada di Jakarta
memiliki harga yang bervariasi, seperti kaos-kaos distro yang berada di Jakarta
memiliki kisaran harga mulai dari Rp 66.500 hingga Rp 199.000. yang
membedakan adalah desain dan kulitas dari kaos tersebut, kualitas dari desain
gambar dan juga sablonan dari yang ada pada kaos tersebut juga turut
membedakan kualitasnya. Selain itu ukuran dari kaos tersebut juga turut
membedakan harganya. Sedangkan untuk harga kaos dengan tema yang sama
yaitu betawi memiliki kisaran harga Rp 50.000 hingga Rp 150.000. disini
kualitas kaos, ukuran kaos, dan kualitas dari desain sablonan dari kaos yang di
jual juga turut membedakan harga dari kaos tersebut. Jadi semakin bagus
kualitas dari kaosnya semakin besar ukuran kaos tersebut, dan semakin bagus
kualitas sablonannya maka semakin mahal pula harga yang akan di berikan.

51
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai