Anda di halaman 1dari 24

15 

KONDISI UMUM

Geografi
  Sentul City terletak di Kecamatan Citereup dan Kecamatan Kedung
Halang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini berlokasi 35 km dari
Selatan Jakarta dan 5 km dari sebelah timur Kota Bogor. Sentul City memiliki
luas keseluruhan 3.000 ha. Wilayah Sentul City terdiri dari beberapa desa yaitu,
Babakan Madang, Sumur Batu, Cijayanti, Citaringgul, Bojong Koneng,
Cipambuan, Kadungmangu, dan Cadasngampar. Kawasan ini dikelilingi oleh
beberapa gunung yaitu Gunung Pangrango, Gunung Pancar, Gunung Paniisan,
Gunung Liang, Gunung Garangsang, Gunung Salak dan Gunung Hambalang.
Kawasan ini juga dilalui oleh aliran sungai Citereup, Cikeas, Citaringgul, dan
Cijayanti. Wilayah MO sendiri masuk ke dalam Desa Citaringgul, Kecamatan
Citereup.
Sentul City berbatasan dengan beberapa desa. Sebelah utara berbatasan
dengan Desa Cipambuan dan Desa Kadumangu. Sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Nagra. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Hambalang dan Desa
Karang Tengah. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijayanti, Desa Cikeas
dan Desa Cadas Ngampar.

Topografi
Topografi Sentul City merupakan kawasan yang dibuat bergelombang,
berbukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian antara 200 m-750 m di atas
permukaan laut. Kawasan ini memiliki luas sekitar 3.000 ha dan mempunyai
kemiringan lereng yang berkisar antara 0% sampai dengan lebih besar dari 25%
(Tabel 3), dengan detail kondisi kontur: (1) <8%: 1.109,3 ha, (2) 8%-15%: 706,3
Ha, (3) 15%-25%: 695 ha, dan (4) >25%: 489,4 ha (Tabel 3). Oleh karena itu,
terdapat daerah yang dapat dan tidak dapat dibangun sehingga diketahui bahwa
daerah yang boleh dibangun (daerah efektif) adalah daerah yang memiliki
kemiringan lereng <15% (datar-bergelombang) yaitu seluas 1.815,6 ha (60,52%
dari luas total area) dan daerah yang tidak boleh dibangun (daerah nonefektif)
adalah daerah yang memiliki kemiringan lebih dari 15% (berbukit dan bergunung-
gunung) atau seluas 1.184,4 ha (39,48% dari luas total area). MO sendiri masuk
16 
 

ke dalam daerah efektif dengan ketinggian kurang lebih 200 mdpl. Pada tapak MO
telah mengalami grading, sehingga level yang terbentuk terjadi akibat bentukan
manusia. Untuk daerah nonefektif, pengelola menetapkan daerah ini sebagai
daerah penghijauan bagi kawasan Sentul City

Tabel 3. Bentuk Wilayah, Kontur, Perbedaan Tinggi, Luas dan Proporsi Kawasan
Sentul City
Lereng Perbedaan Luas Proporsi
Bentuk Wilayah (%) Tinggi (m) (ha) (%)
Datar-berombak (undulating) 0-8 0-15 1.109,30 36,98
Bergelombang (rolling) 8-15 15-50 706,3 23,54
Berbukit (hilly) 15-25 50-200 695 23,17
Bergunung-gunung
(mountainous) >25 >200 489,4 16,31
Sumber : ANDAL Sentul City (2000)

Tanah
Berdasarkan laporan ANDAL Bukit Sentul tahun 2000, tanah di kawasan
Sentul City dikelompokkan ke dalam lima klasifikasi tanah, yaitu: Typic
Hapludult, Type Dystropept, Oxic Dystropept, Typic Hemitpropept, dan Aquic
Dystropept. Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut tidak lepas dari kondisi
batuan-batuan induknya yaitu sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekarm
berpasir ataupun berkembang. Secara umum, kelima jenis tanah tersebut memiliki
kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) serta kandungan P2O5
dalam tanah yang rendah, kecuali kandungan bahan organik yang tergolong
sedang sampai rendah. Kondisi ini mengakibatkan tanah di kawasan Sentul City
sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Hal ini sangat
berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Dalam usaha
penanaman pada lahan seperti ini dilakukan pelapisan tanah baru yaitu tanah
merah yang diambil dari daerah lain. Tanah tersebut digunakan sebagai media
tanam dengan ketebalan 30-50 cm. Penilaian status kesuburan tanah di dalam
Sentul City dapat dilihat pada Tabel 4. Perancangan green wall ini tidak
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hal tersebut dikarenakan tanah
memiliki berat yang besar yang berpengaruh pada berat sistem.
17 
 

Tabel 4. Status Kesuburan Tanah


No Klasifikasi KTK KB P2O5 Organik Kesuburan
1 Typic Hapluduit S R SR-R S R
2 Typic Dystropept S SR-R SR-R S R
3 Oxic Dystropept R-S SR-R SR R-S R
4 Typic Hamitnopept R SR SR S-T R
5 Aquic Dystropept S S S S S
Sumber: ANDAL Sentul (2000)

Keterangan:
KTK : Kapasitas Tukar Kation KB : Kejenuhan Basa SR :Sangat Rendah
R : Rendah S : Sedang T : Tinggi

Hidrologi
Kawasan Sentul City dibangun pada daerah yang miskin akan air, baik air
permukaan maupun air tanah. Pada awal pembangunan, guna memenuhi
kebutuhan air minum dan penyiraman tanaman, air sungai Citeureup dan air hujan
ditampung dalam waduk dan kolam untuk dijadikan sumber air baku. Kualitas air
permukaan di kawasan Sentul City secara keseluruhan masih berada di bawah
ambang batas Baku Mutu Golongan B (Laporan ANDAL Sentul City, 2000),
sehingga untuk pemanfaatannya sebagai air minum perlu dilakukan penyaringan
dan aerasi. Untuk itu telah dibangun tempat khusus pengolahan air. Namun,
setelah Sentul bekerja sama dengan PDAM Kota Madya Bogor, air untuk
kebutuhan minum dan penyiraman tanaman tidak lagi bermasalah. Sehingga,
sumber irigasi dari green wall akan berasal dari PDAM.

Vegetasi
Sentul City memiliki 86 jenis pohon yang dapat ditemukan pada area
penghijauan di kawasan perumahan, perdagangan dan perkantoran, jalan utama
dan jalan lingkungan, fasilitas umum, fasilitas komersial, lapangan golf dan
nurseri. Sentul City juga memiliki 85 jenis semak, 7 jenis tanaman merambat, 7
jenis tanaman air dan 5 jenis rumput yang berhasil diidentifikasi (Ameliawati,
2010). Vegetasi yang ditanam di Sentul City tergolong vegetasi yang tahan
terhadap penyinaran penuh matahari. Beberapa dari jenis tanaman yang ada dapat
digunakan sebagai material green wall, agar sesuai dengan prinsip-prinsip
minimum energy footprint (Moughtin, 2005).
18 
 

DATA DAN ANALISIS

Marketing Office
Bangunan yang menjadi objek penelitian ini merupakan bangunan baru.
Bangunan ini dibangun untuk menggantikan kantor pemasaran yang lama. Tujuan
dari didirikannya bangunan baru ini adalah agar lebih efektif dalam kegiatan kerja
dengan letak lebih strategis. Bangunan ini oleh pihak Sentul City disebut dengan
marketing office (MO).
Bangunan ini mengakomodasi kegiatan berikut: manajemen, administrasi,
pemasaran, galeri produk, transaksi pembelian, meeting, seminar dan lain-lain.
Oleh karenanya lanskap MO ditata sedemikian rupa untuk mengakomodasi semua
kegiatan yang ada di dalamnya.
MO merupakan bagian penting bagi sentul City dalam memasarkan
produk yang ditawarkan dalam hal ini adalah rumah beserta lingkungannya.
Diharapkan tempat ini mampu mempresentasikan konsep ecocity. Oleh
karenanya, greenwall diharapkan mampu hadir sebagai elemen pelengkap yang
mampu menguatkan konsep ecocity.

Kondisi Eksisting Tapak dan Bangunan


MO berada di muka Sentul City. Keberadaannya cukup mudah ditemukan
karena lokasinya yang strategis dekat dengan pintu TOL Lingkar Luar Bogor dan
Sentul Barat. MO ini berada di Jalan M.H. Thamrin yang merupakan salah satu
jalan utama di Sentul City. Peletakan MO pada lokasi yang strategis ini
dikarenakan fungsinya yang sangat penting bagi Sentul City Tapak MO
berbatasan dengan Belanova Mall di sebelah barat. Tapak MO ini memiliki luas
15.995 m2. Kondisi eksisting tapak dapat dilihat pada Gambar 9.
Bangunan ini dibangun dengan koefisien dasar bangunan (KDB) sebesar
995 m2 atau 6,22% dari luas tapak keseluruhan. Hal tersebut menyediakan ruang
terbuka sebagai daerah resapan air. Bangunan terdiri dari tiga lantai. Luas
permukaan dinding luar bangunan sebesar 2.303 m2. Desain dari bangunan
bergaya kontemporer. Hal tersebut dapat dilihat dari sudut-sudut bangunannya
yang tidak lazim digunakan. Bentuk bangunan ini sangat geometrik dengan
19 
 

dominasi garis tegas baik tegak lurus maupun diagonal (Gambar 10). Terdapat
permukan dinding yang tegak lurus dan juga permukaan dinding yang miring
(Gambar 11). Dinding tersusun atas pasangan bata dan glassfibre reinforced
concrete (GRC). Sehingga perlu rancangan struktur yang tepat untuk
menempelkan struktur green wall. Warna putih dominan dalam setiap sudut
bangunan. Bagian dinding yang berwarna putih dan terbuat dari GRC tersebut
menimbulkan kesan silau bagi pengguna jalan yang melihatnya ketika kondisi
matahari terik.
Bangunan ini dibangun dengan konsep green building. Hal tersebut
ditujukan untuk menghemat penggunaan energi terutama energi listrik. Bangunan
ini didesain dengan banyak kaca sebagai dindingnya. Hal tersebut menyebabkan
cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan di dalam
bangunan pada siang hari. Analisis mengenai kondisi bangunan dan alternatif
perancangan berdasar kondisi bangunan tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.

Potensi: Kendala:
• Dinding bagian kanan • Ada bagian dinding yang
bangunan atau sebelah memiliki kemiringan tidak 90˚
timur merupakan • Bentuk bangunan tidak simetris
bagian yang mudah • Beberapa bagian dinding tidak
terlihat massive

Alternatif perancangan:
• Membuat green wall pada
bagian dinding yang mudah
terlihat
• Struktur disesuaikan dengan
kondisi bangunan

Gambar 8. Analisis Kondisi Bangunan dan Alternatif Perancangan Green Wall


Berdasarkan Kondisi Bangunan
20 
 
21 
 
22 
 
23 
 

Aksesibilitas dan Sirkulasi


Untuk menuju Sentul City dapat melalui jalan TOL atau melalui jalan
Babakan Madang. Bagi kendaraan beroda empat tentu saja dapat melalui
keduanya. Namun, bagi kendaraan beroda dua hanya dapat melalui Jalan Babakan
Madang.
Gedung MO ini berada tepat di muka dari tapak. Jalan M.H. Thamrin
merupakan jalan utama yang terdiri dari dua jalur. Sirkulasi kendaraan cukup
lancar. Sirkulasi jalan utama diatur dengan rotunda yang berada di depan MO.
Sirkulasi di dalam tapak MO dibuat menjadi satu arah dengan sistem loop. Alur
sirkulasi kendaraan menuju MO dapat dilihat pada Gambar 13. Letaknya yang
berada di jalan utama Sentul City memudahkan dalam pencarian bagi orang yang
ingin menuju tempat ini.
Sirkulasi sangat berpengaruh terhadap pandangan terhadap bangunan ini.
Hal tersebut dikarenakan penggunjung MO menggunakan kendaraan untuk
menuju tempat ini. Pandangan pengunjung ke bangunan ini diarahkan oleh
sirkulasi yang ada. Pengguna tapak bergerak mengikuti jalur sirkulasi yang dibuat.
Pengguna tapak yang menggunakan kendaraan bermotor masuk melalui satu jalur
masuk kemudian memarkir kendaraannya di tempat parkir. Setelah itu, Pengguna
berjalan melalui pedestrian path yang berada di samping kiri bangunan untuk
masuk menuju pintu utama MO (Gambar 14). Analisis sirkulasi dan alternatif
perancangan green wall berdasarkan sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 12.  

Potensi: Kendala:
• View ditentukan oleh tidak ada kendala
sirkulasi berarti pada tapak
• Terdapat satu pintu utama
ke dalam bangunan
sehingga akses masuk jelas

Alternatif perancangan:
• Mengarahkan pengguna
untuk menuju ke pintu
utama bangunan
• Mengarahkan pengguna
untuk menuju ke tapak

Gambar 12. Analisis Sirkulasi Tapak dan Alternatif Perancangan Green Wall
Berdasarkan Sirkulasi
24 
 
25 
 
26 
 

Visual
Keberadaan gedung MO ini menjadi sorotan dan aspek visual menjadi
sangat penting sebagai pertimbangan dalam perancangan green wall. Pentingnya
nilai visual dari MO telah disadari oleh pihak Sentul City sehingga lanskap MO
dirancang semenarik mungkin bagi pengunjung.
Secara keseluruhan di lanskap MO merupakan good view, baik view ke
dalam tapak maupun ke luar tapak. Gedung ini dikelilingi oleh pemandangan
gunung yang indah, yaitu Gunung Hambalang, Gunung Salak, dan Gunung
Pancar. Taman dan fasilitas pendukung lain tertata secara baik. Kondisi visual
pada tapak MO dapat dilihat pada Gambar 16.
Pandangan ke gedung ini sangat dipengaruhi oleh sirkulasi. Ketika menuju
ke MO ini bangian yang paling terlihat adalah bagian bangunan sebelah timur.
Sehingga bagian tersebut sangat baik jika ditambahkan struktur green wall.
Analisis mengenai visual pada tapak MO dan alternatif perancangan berdasarkan
potensi visual dapat dilihat pada Gambar 15.

Potensi: kendala:
• Good view pada • tidak ada kendala
keseluruhan tapak visual (bad view)
• Bangunan sebagai objek berarti pada tapak
utama pada tapak • Kesan silau ketika
kondisi hari terik

Alternatif perancangan:
• Penekanan bangunan sebagai
objek utama
• Mempercantik bangunan
dengan penambahan elemen
green wall

Gambar 15. Analisis Visual Tapak dan Alternatif Perancangan Green Wall
Berdasarkan Potensi Visual
27 
 
28 
 

Iklim
Data iklim tapak MO ini digambarkan oleh data iklim dari Stasiun
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor. Data iklim yang
dianalisis meliputi suhu udara dan kelembaban udara berdasarkan data yang
dicatat selama sepuluh tahun dari tahun 1998-2009 .
Curah hujan rata-rata Kawasan Sentul lebih dari 4.000 mm. Rata-rata
curah hujan bulannya berkisar antara 175,4 mm/bulan sampai dengan 474,5
mm/bulan. Bulan paling basah berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan
Mei. Sedangkan jumlah hari hujan rata-rata 150 hari/tahun.
Suhu rata-rata bulanan Kawasan Sentul City berdasarkan stasiun pengukur
iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Darmaga, Bogor
dari tahun Januari 1998-April 2009 berkisar 24,55ºC-26,75ºC (Tabel 5). Suhu
terendah terjadi pada bulan Februari dan suhu tertinggi terjadi pada bulan
Oktober.
Tabel 5. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan di Wilayah Sentul City
Tahun/ Rata-
Bulan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata
Januari 25,9 25,1 24,1 24,6 24,3 26,2 25,4 25 25,1 26,5 26 23,5 25,14
Pebruari 25,5 25,5 24,8 23 24,4 24,6 24,4 25,9 25,1 24,3 23,2 23,9 24,55
Maret 27,2 27,1 25 25,2 25,9 25,1 26 25,6 25,3 25,6 25,5 25,6 25,76
April 26,2 26,5 26,1 25,5 26 26,3 26,4 26,5 25,7 25,7 26,2 26,6 26,14
Mei 27,8 26 25,9 na 26,2 26 26,2 26,7 26,8 26,7 26,6 na 26,49
Juni 26,1 25,7 25,9 26,2 26,2 26,6 25,7 26,3 26,5 25,9 26,3 na 26,13
Juli 25,1 26,2 25,4 25,7 25,5 26,2 25,4 26 26,7 26,2 26,9 na 25,94
Agustus 25,9 26,1 26 26,2 25,8 27,1 26,3 26 26,6 26,7 26,6 na 26,3
September 26,6 27 26,6 26,1 26,4 26,4 26,5 26,1 27,7 26,8 27 na 26,65
Oktober 26,2 na 25,4 26 28,3 26,1 27,4 26,6 27,7 26,3 27,5 na 26,75
November 26,6 24,9 25 25,3 26,1 25,9 26,4 26,8 27,2 25,8 26 na 26
Desember 25,7 24,8 25,8 25,8 26 24,9 25,2 25,1 25,6 24,3 25,6 na 25,35
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor (2009)
Keterangan:
na: not available

Berdasarkan data kelembaban udara kawasan Sentul City dapat dilihat


bahwa kelembaban udara rata-rata tahunan tercatat antara 76,86%-87,91%.
Kelembaban minimum terjadi pada bulan Agustus, sedangkan kelembaban
maksimum terjadi pada bulan Februari (Tabel 6).
29 
 

Tabel 6. Kelembaban Udara di Wilayah Sentul City


Tahun/ Rata-
Bulan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata

Januari 85,8 86,4 88,7 84,5 91,4 79,4 88,3 89,2 86,6 77,9 81,9 88,9 85,75
Pebruari 85,7 89,8 82,7 88 86,9 89,9 88,1 87,8 86,9 89,2 90,1 89,8 87,91
Maret 86,2 83,8 83,9 81,8 85,9 85,7 82,8 88,3 82,4 84,2 83,8 84,6 84,45
April 87,1 82,2 82,9 86,5 83,6 83,8 85 83,4 82 87,2 85,3 83,7 84,39
Mei 79,1 84,1 84,3 na 84,8 81 83,8 81,5 79,5 82,7 79,7 na 82,05
Juni 83,3 78,9 80 79,8 79,9 74 76,9 84,9 77,2 82 79,1 na 79,64
Juli 83,2 81 79,6 80 82,4 72,4 81,8 82,6 78,4 77,3 73,6 na 79,3
Agustus 79,3 75 79,6 76,1 76,1 75,9 74,2 81 70,9 76,3 81,1 na 76,86
September 81,5 69,2 76,6 80 75,1 81,1 82,4 80,8 68,5 76,3 78,6 na 77,28
Oktober 84,2 na 84,4 85,5 72 83,1 80,5 82,5 71,8 81,2 80,1 na 80,53
November 83,9 84,2 87,7 88,1 83,8 85,9 84,8 83 81,7 85,6 85,5 na 84,93
Desember 84,5 84,9 78,3 74,4 84,7 87,7 86,1 84,3 87,3 89,6 86,5 na 84,39
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Bogor (2009)
Keterangan:
na: not available

Lokasi MO atau Sentul City pada umumnya berada di bagian lembah yang
dikelilingi bukit. Angin berhembus cukup kencang dengan suhu yang tinggi di
siang hari dengan penyinaran maksimum. Curah hujan di Sentul City juga tinggi.
Berdasarkan pengukuran di lapang, suhu udara di siang hari yang terik berkisar
antara 27˚-34˚ C. Inventarisasi mengenai iklim di tapak MO dapat dilihat pada
Gambar 17.
Berdasarkan analisis unsur-unsur iklim, masalah iklim mikro pada MO
Sentul City adalah tingginya suhu pada siang hari akibat tingginya radiasi
matahari. Potensi berupa penyinaran matahari yang berlimpah tersebut seharusnya
mampu dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaaan pada siang hari, sehingga
mampu mengurangi penggunaan listrik sebagai energi penerangan. Suhu yang
tinggi tersebut membuat pihak Sentul City melakukan pemakaian air conditioner
(AC).
30 
 
31 
 

Unsur iklim mikro yang memiliki pengaruh cukup besar bagi kenyamanan
manusia adalah radiasi matahari, angin, kelembaban, suhu udara, dan curah hujan.
Radiasi matahari dan angin dapat dimodifikasi melalui penataan elemen lanskap
secara langsung. Sedangkan suhu udara, kelembaban dan curah hujan tidak dapat
dimodifikasi secara langsung (Brown dan Gillespie, 1995).
Lauri (1994) menyatakan bahwa vegetasi memiliki peran penting sebagai
bahan penyerap panas dan bising. Penggunaan vegetasi sebagai elemen dalam
penataan elemen lanskap diharapkan mampu memodifikasi iklim mikro.
Sehingga, untuk mengatasi masalah iklim mikro pada gedung MO tersebut dapat
dilakukan perancangan green wall. Analisis mengenai iklim dan alternatif
perancangan berdasarkan iklim di lanskap MO dapat dilihat pada Gambar 18.

Potensi: Kendala:
• Curah hujan: 175,4 • Suhu udara siang hari: 27-34˚C
mm/bulan sampai dengan • Kelembaban udara rata-rata:
474,5 mm/bulan 76,86 % - 87,91 %.
Sehingga mendukung • Curah hujan tinggi dapat
ketersediaan air bagi mengganggu sistem green wall
tanaman

Alternatif perancangan:
• Menggunakan vegetasi yang
memiliki tutupan tajuk baik
untuk mengurangi efek radiasi
matahari
• Memilih vegetasi yang tahan
terhadap radiasi matahari yang
tinggi
• Sistem drainase dan irigasi
yang baik untuk mengatasi
curah hujan / radiasi matahari
yang tinggi

Gambar 18 . Analisis Iklim dan Alternatif Perancangan Green Wall


Berdasarkan Kondisi Iklim

Vegetasi
Jenis vegetasi yang ada di Sentul City cukup beraneka ragam. Di Sentul
City terdapat 85 jenis semak dan 7 jenis tanaman merambat. Jenis tanaman semak
dan tanaman merambat tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.
32 
 

Tabel 7. Jenis Tanaman Semak yang Ada di Sentul City


No Nama Lokal Nama Latin Famili
1 Agapanthus Agaphanthus orientalis Liliaceae
2 Agave hijau Agave Americana Agavaceae
3 Agave siklok Agave attenuate Agavaceae
4 Ekor kucing Acalypha hispida Euphorbiaceae
5 Kadaka* Asplenium nidus Polypodieae
6 Akalipa Acalypha sanderiana Araceae
7 Daun renda Acalypha wilkesiana Euphorbiaceae
8 Sambang colok Aerva sanguinolenta Amaranthaceae
9 Azalea Rhododendron sp. Ericaceae
10 Lengkuas merah Alpinia purpurata Zingiberaceae
11 Bambu jepang Arundinaria pumila Poaceae
12 Alokasia Alocasia sanderiana Araceae
13 Sente Alocasia esculenta Araceae
14 Nanas merah* Ananas camosus Bromeliaceae
15 Agave putih Agave angustifolia Agavaceae
16 Kacang-kacangan Arachis pintoi Leguminaceae
17 Teh-tehan Acalypha macrophylla Euphorbiaceae
18 Melati kosta Brunfelsia calycina Solanaceae
19 Nolina Beaucarnea recurvata Agavaceae
20 Baby blue eyes Blue eyes Boraginaceae
21 Bromelia* Bromelia sp. Bromeliaceae
22 Bougenville* Bougenvillea speciabilis Nyctaginaceae
23 Sulinga Belacamnda chinensis Iridaceae
24 Brojolintang kuning Belameanda chinensis Iridaceae
25 Kecubung Brugmansia candida Solanaceae
26 Bakung harum Crinum crsiaticum Amaryllidaceae
27 Puring Codiaeum sp. Euphorbiaceae
28 Kucai* Carex morrowii Liliaceae
29 Lili paris* Chlorophytum sp. Liliaceae
30 Taiwan beauty* Cuphea hyssopifolia Lythraceae
31 Keladi hias Caladium bicolor Araceae
32 Sikas Cycas revolute Cycadaceae
33 Kana Canna indica (hybrida) Cannaceae
34 Lili bunga putih Crinum asiaticum Amaryllidaceae
35 Hanjuang merah Cordyline terminalis Agavaceae
36 Jawer kotok Coleus blumei Labiatae
37 Anggrek Dendrobium sp. Orchidaceae
38 Drasena Dracaena laureiri Agavaceae
39 Drasena Dracaena reflexa Agavaceae
40 Drasena Dracaena surculosa Agavaceae
41 Agave raksasa Furcraea gigantean Amaryllidaceae
42 Sambang darah Hemigraphis alternate Acanthaceae
43 Heliconia capit udang Heliconia rostrata Sterilitciaceae
44 Heliconia lady Heliconi caribaea Sterilitciaceae
45 Heliconia thai Heliconia psittacorum Sterilitciaceae
46 Leli Hymenocallis mayor Liliaceae
47 Bunga sepatu Hibiscus rosa-sinencis Malvaceae
48 Spider lili Hymenocallis speciosa Amaryllidaceae
49 Soka bengkok Ixora coccinea Rubiaceae
50 Soka Ixora javanica Rubiaceae
33 
 

Lanjutan Tabel 7. Jenis Tanaman Semak yang Ada di Sentul City


No Nama Lokal Nama Latin Famili
51 Jatropa Jathropa pandurifolia Euphorbiaceae
52 Jarak merah Jathropa gossypifolia Euphorbiaceae
53 Lantana* Lantana camara Verbenaceae
54 Lantana saudi merah* Lantana hispida Verbenaceae
55 Lantana saudi putih* Lantana horrid Verbenaceae
56 Lantana ungu* Lantana montividensis Verbenaceae
57 Lavender Lavender sp. Lamiaceae
58 Airis kuning Morea sp. Iridaceae
59 Airis putih Morea sp. Iridaceae
60 Anggrek tanah Neomarica longifolia Iridaceae
61 Pakis kelabang* Nephrolepis sp. Oleandraceae
62 Honje Nicolaia sp. Zingiberaceae
63 Jaburan hijau Ophiopogon jaburan Liliaceae
64 Jaburan putih Ophiopogon intermedius Liliaceae
65 Kucai Ophiopogon japonicum Liliaceae
66 Pandan variegate* Pandanus pygmaeus Pandanaceae
67 Kol banda Pisonia alba Nyctaginaceae
68 Sutra Bombay Portulaca oleraceae Portulacaceae
69 Lolipop Pachystachys lutea Acanthaceae
70 Melati jepang Pseuderanthum reticulatum Acanthaceae
71 Nanas kerang besar Rhoeo spathacea Commelinaceae
72 Bunga Ruwelia Ruellia malacosperma Acanthaceae
73 Palem wregu Rhapis excels Arecaceae
74 Adam Hawa* Rhoeo discolor Commelinaceae
75 Air mancur* Russelia equisetiformis Scrophulariaceae
76 Katus kodok kuning Sansevieria trifasciata Agavaceae
77 Spathopilum Spathiphyllum wallisii Araceae
78 Persian shield Strobilanthes dyeranus Acanthaceae
79 Verbena Verbena lanciniata Verbenaceae
80 Tapak dara Vinca rosea Apocynaceae
81 Seruni Wedelia biflora Compositae
82 Tombak raja Yucca longifolia Ruscaceae
83 Kembang kertas Zinnia elegans Compositae
84 Bawang brojol Zephyranthes candida Liliaceae
85 Kala lili Zantedeschia aethiopica Araceae
Sumber: Ameliawati (2010)
Keterangan: dapat digunakan sebagai *material living wall, ** material green facade

Tabel 8. Jenis Tanaman Merambat yang Ada di Sentul City


No Tanaman Merambat Nama Latin Famili
1 Thunbergia** Thunbergia sp Acanthaceae
2 Bugenvil** Bougainvillea sp Nyctaginaceae
3 Alamanda Allamanda cathartica Apocynaceae
4 Mandevila Mandevilla sp Apocynaceae
5 Sirih belanda* Scindapsus aureus Araceae
6 Daun Pilo* Philodendron sp. Araceae
7 Singonium* Syngonium sp. Araceae
Sumber: Ameliawati (2010)
Keterangan: dapat digunakan sebagai *material living wall, ** material green facade
34 
 

Beberapa tanaman yang sudah ada tersebut dapat dipilih sebagai material
tanaman dalam perancangan green wall. Namun, tidak menunutup kemungkinan
untuk menggunakan tanaman lain yang memiliki sifat yang sama dan
ketersediaannya banyak di Bogor. Vegetasi yang akan digunakan sebagai elemen
green wall adalah jenis tanaman merambat dan tanaman semak yang memilki
karakter tahan terhadap penyinaran penuh matahari, angin, perakaran tidak
intensif, daun tidak mudah rontok, memiliki karakter fisik berupa warna daun atau
bunga, tajuk yang memberikan tutupan permukaan yang cukup dan yang sesuai
dengan desain.
Penanaman semak dan ground cover di tapak MO ini dilakukan secara
semarak. Dominasi warna hijau sangat terlihat pada keseluruhan tanaman.
Penggunaan tanaman yang memiliki warna lebih mencolok dapat menjadi
aksentuasi pada tapak. Penggunaan tanaman yang memiliki warna kuat seperti
Bougainvillea spectabilis secara masal akan menghasilkan efek yang menarik.
Menurut Van Dyke (1982), pengulangan (repetition) akan menghasilkan suatu
kesatuan (unity). Analisis mengenai vegetasi dan alternatif perancangan
berdasarkan vegetasi dapat dilihat pada Gambar 19.

Potensi: kendala:
• Jenis vegetasi semak dan tanaman dominasi semak dan ground
merambat yang cukup beragam cover berwarna hijau.
• Adanya perbanyakan tanaman yang
dilakukan di Sentul City
• Tanaman yang banyak tersedia di
Bogor

Alternatif perancangan:
• Menggunakan tanaman yang sudah ada
di Sentul City atau tanaman lain yang
ketersediaannya banyak di Bogor
• Menggunakan tanaman yang sesuai
dengan kebutuhan rancangan.
• Aksentuasi tanaman sebagai pengarah

Gambar 19. Analisis Vegetasi dan Alternatif Perancangan Green Wall


Berdasarkan Vegetasi
35 
 

Pengguna
Dalam setiap perancangan keberadaan manusia sangat penting untuk
diperhatikan keberadaannya karena manusia adalah pengguna dari hasil
perancangan tersebut. Kenyamanan dan kepuasan dari pengguna diharapkan
mampu ditingkatkan dengan adanya perancangan green wall ini.
Pengguna tapak secara umum adalah pegawai Sentul City, klien, calon
pembeli, dan pengunjung lain. Intensitas kunjungan merata pada seluruh jam
kerja. Aktivitas di MO ini cukup padat, baik aktivitas administrasi, meeting
direksi, transaksi jual beli, pengelolaan fisik dan kegiatan social gathering pada
event tertentu. Kegiatan tersebut hampir kesemuanya dilakukan di dalam gedung
dan beberapa kegiatan dilakukan di luar gedung (Gambar 20). Kegiatan yang
sering dilakukan di luar adalah social gathering di plaza belakang MO. Kegiatan
tersebut hanya dilakukan ketika Sentul City memiliki even tertentu seperti ulang
tahun atau launching. Analisis pengguna dan alternatif perancangan green wall
berdasarkan pengguna dapat dilihat pada Gambar 21.
Pihak Sentul City sendiri sangat menginginkan agar proyek green wall dan
green roof dapat segera diwujudkan. Perancangan yang diharapkan memberikan
kesan hijau pada bangunan dengan teknologi yang sederhana dan mudah dalam
perawatan.

Gambar 20. Gambar Pembagian Aktivitas Pengguna di MO


36 
 

Potensi: Kendala:
• Keinginan pihak • Tidak ada kendala
Sentul Untuk berarti dari pengguna
pengaplikasian Elemen
Green wall pada MO
• Aktivitas yang ada
pada tapak: social
gathering, droop,dll.

Alternatif perancangan:
• Mengakomodasi setiap
aktivitas dengan green wall
sebagai elemen dari setting
aktivitas

Gambar 21. Analisis Pengguna dan Alternatif Perancangan Green Wall


Berdasarkan Pengguna

Berdasarkan analisis aspek kondisi eksisting, aksesibilitas dan sirkulasi,


iklim, vegetasi, dan pengguna dapat digambarkan analisis keseluruhan dari
potensi dan kendala pada tapak yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
perancangan green wall (Gambar 22). Kemudian dapat dihasilkan pula sintesis
rancangan green wall dari hasil analisis tersebut (Gambar 23).
37 
 
38 
 

Anda mungkin juga menyukai