Anda di halaman 1dari 3

Ulama dan Para 

Wali
Ulama (jama` dari orang alim), Ulama bisa dibilang Ulama bila dia telah memahami 3 hal :

1. Ilmu Syariat

2. Ilmu Thariqat

3. Ilmu Haqeqat

Sesungguhnya ulama telah disebutkan di dalam Al-Qur`an dan Hadits Nabi SAW bahwa Allah
SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.

Nabi SAW bersabda : “Ulama warisannya para nabi” dan Nabi SAW bersabda yang
diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud : “Wahai Ibnu Mas`ud, duduknya kamu satu jam di majlisnya
orang alim, tidak memegang pena atau pulpen dan tidak menulis satu huruf pun maka lebih baik
kamu daripada kamu memerdekakan seribu orang budak, dan melihatnya kamu ke wajah orang
alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu menyedekahkan seribu kuda di jalan Allah SWT dan
mencium tangannya orang alim, maka lebih baik kamu dari pada kamu beribadah seribu tahun”.

Berkata Nabi SAW : “Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang waro (apik) lebih ditakutkan
syaiton dari pada seribu orang ahli ibadah yang bersungguh-sungguh tetapi dia bodoh”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang mencari ilmu kepada seorang ulama maka Allah akan
mengampuni dosanya sebelum dia melangkah”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memandang kepada seorang alim dengan memandang
pandangan gembira, maka Allah SWT menjadikan pandangannya dengan Allah menciptakan
para Malaikat yang khusus untuk memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang
memandang ulama”.

Berkata Nabi SAW : “Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia telah memuliakan
aku, dan barang siapa yang  telah memuliakan aku, maka dia telah memuliakan Allah, barang
siapa yang telah memuliakan Allah maka tempatnya adalah di syurga”.

Berkata Nabi SAW : “Tidurnya orang alim lebih baik dari pada ibadahnya orang jahil atau
bodoh”.

Jelas hadits di atas bahwa ulama adalah kekasih Allah SWT dan kekasih Nabi SAW, Ulama-
ulama Nabi Muhammad SAW adalah ulama yang mengajak umat mengajarkan kepada
kebesaran Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW serta menerangkan kepada
mereka tentang :

1. Ilmu Wajib

2. Ilmu Sunah
3. Ilmu Makruh

4. Ilmu Mubah

5. Ilmu Subhat

Di dalam ilmu syari`at, thareqat dan haqeqat.

Hakekatnya tugas ulama kepada orang awam adalah mengajarkan bahwa Tiada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, agar ketauhidan dan keyakinan mereka tidak
berubah dari kemegahan dunia serta isinya.

Apakah Para Wali Itu ?

Aulia atau Wali adalah ulama yang mengamalkan ilmu Allah SWT, ada yang diberi dan ada
yang harus dengan belajar.

Aulia atau Wali adalah karunia dari Allah yang tidak bisa dicita-citakan untuk orang tersebut
menjadi wali. Para Aulia atau Wali mereka kebanyakan beristiqomah/konsisten/kontinyu di
dalam mengamalkan amal ibadah kepada Allah SWT, tetapi Aulia ini dibagi 2 :

1. Aulia atau Wali yang di mulai dengan menuntut ilmu

Aulia atau Wali ini akan lebih dipelihara oleh Allah SWT dengan ilmu yang dimilikinya karena
dia memahami karunia yang telah diberikanNya, maka dia akan menjaga dengan sebaik-baiknya,
menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Allah SWT berfirman : ”Sesungguhnya para wali-wali Allah tidak merasakan takut dan tidak
merasakan sedih”.

Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT ridho kepadanya dan dia ridho kepada Allah SWT, baik apa
yang Allah berikan kesenangan maupun kesusahan, tidak ada di hati para Wali Allah itu
mengeluh karena mereka selalu bersyukur dan hari-harinya bertambah kebaikan sehingga Allah
memberikan kelas yang tinggi disisi-Nya dengan beberapa macam kelas, para Wali Allah itu
seperti ilmu padi, hati mereka makin terisi dengan cahaya, maka makin tunduk dan patuh kepada
aturan-aturan Allah SWT.

Sesungguhnya telah jelas para Wali-wali Allah di dalam sabda Nabi SAW bahwa Allah SWT
berfirman : “Sesungguhnya bila seseorang hamba Allah dicintai oleh-Nya maka Allah akan
menjadikan matanya adalah mata-Ku, kupingnya adalah kuping-Ku, mulutnya adalah mulut-Ku
dan gerakannya adalah gerakan-Ku dan barang siapa yang mengganggunya maka dia siap
berperang dengan-Ku”.
Maka demikian itu Allah memberikan kelebihan kepada mereka berupa kelebihan yang diluar
akal manusia yang dinamai dengan “Karomah”.

Karomah

Karomah atau sering disebut dengan Keramat (Kemuliaan), kemuliaan disebabkan karena
pengamalan ilmu mereka sehingga menimbulkan efek-efek kebaikan, mereka tidak rela melihat
orang-orang fukoro atau masakin kesusahan, mereka selalu menjaga anak-anak yatim dan
banyak sekali amal kebaikan yang menimbulkan karomah atau kemuliaan.

Sebagian dari ulama menafsirkan bahwa karomah atau kemuliaan Allah berikan kepada para
Wali-wali Allah seperti hal-hal yang tidak diberikan kepada hamba-hamba Allah yang biasa
seperti contohnya : ada mereka yang bisa menyembuhkan orang yang buta, ada mereka yang bisa
berjalan di air atau di udara atau hal-hal yang diluar kebiasaan manusia, akan tetapi hakekatnya
bahwa para wali Allah itu mulia karena mereka memuliakan undang-undang Allah SWT.
Diantara mereka banyak sekali dan tidak terhitung jumlahnya dan tidak ada satu orang walipun
yang mengakui dirinya wali.

2. Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar

Ada pula Aulia atau Wali yang diberikan dengan karunia Allah tanpa belajar tetapi banyak dari
pada mereka yang tidak bisa menjaganya seperti contohnya Barsesoh yang diberikan kemuliaan
semua muridnya bisa terbang, akan tetapi karena tidak memiliki ilmu dia menghalalkan segala
cara sehingga dia mati dalam keadaan yang buruk.

Maka kesimpulannya adalah bahwa ilmu itu diatas segala-galanya.

Wallahu`alam

di ambil dari:

www.nurulmusthofa.org

( majlisdzikiralattas.wordpress.com )

Anda mungkin juga menyukai