Sholat Dalam Pandangan Ilmu Hakekat
Sholat Dalam Pandangan Ilmu Hakekat
Pandangan Hakekat : Sholat bukan menyembah namun Sholat adalah berdiri menyaksikan diri
sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri
Batin ( Muhammad Mustaffa ) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
RINGKASAN ALHAMDU.
ALIF = Niat
LAM = Berdiri Betul
HA = Ruku’
MIM = Sujud
DAL = Duduk Antara Dua Sujud .
1
(Alif, Lam, Ha, Mim, Dal) Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra’ dan mi’raj.
Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
Takkala Roh (diri batin) Adam as. sampai ketahap dada, Adam as pun bersin dan berkata
Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat
(Muhammad), Asma’(Adam) dan Afa’al (Manusia) Jadi sholat itu bukan berarti : Menyembah
tapi suatu “cara” penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah
semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah
swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta tiada sesuatu yang kita
punya kecuali Hak Allah semata. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab : 72 “INNA
‘ARADNAL AMANATA ‘ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL. FA ABAINA
ANYAH MILNAHA WA’ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU” Artinya :
“Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas
hanya manusia yang sanggup menerimanya” Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyhaduanlla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah” . “Kita bersaksi
dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata
dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya
sampai pada masa yang telah ditentukan.” Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga
amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal
dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah. . Hadits Qudsi…. “MAN ARAFA
NAFSAHU FAKAD ARAFA RABBAHU” “Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan
mengenal Allah Tuhannya” . Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar
(Allah Maha Besar) Perkataan ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan
kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan
tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
2
Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIAH
Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan
MUHAMMAD
Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan
MUHAMMAD .
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat… ? .
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang. Hakekat niat letaknya pada martabat “Alif”
dan kalbu manusia di dalam sholat itu kita lafazkan di dalam hati : Niat Sholat : “Aku hendak
Sholat menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya : “LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI”
Artinya : Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
“LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH”
Artinya : Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah
“WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH” Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah
“WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ” Artinya : Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat
Nadi Lehermu
“IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU’U” Artinya : Hubungan Antara Manusia
Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada
Allah Engkau Kembali.
“AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI” Artinya : Dirikan Solat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha :
145) .
Sedangkan : Al-Fatihah ialah merupakan tubuh sembahyang Tahayat ialah merupakan hati
sembahyang Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang. .
3
DALAM SHOLAT ITU JUGA MENGANDUNGI HAKEKAT ZAKAT
Hakekat zakat dalam sholat ialah : Mengandungi makna“Pembersih hati“ dari pada syirik kepada
Allah SWT. “iyya Kanak Budu Wa iyya Kanasta’in” Hanya kepada Allah lah aku menyembah
dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan. .
SHOLAT HAKIKI .
Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu :-
1 Sholat Syariat
2 Sholat Tharikat
3 Sholat Hakikat
4 Sholat Makrifat
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya. Firman Allah swt : “Inna
sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta” Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi
orang orang yang beriman. Hadist Nabi : “Assholatu imanuddin” Sholat itu tiang agama .
ZOHOR Sengaja aku sholat fardhu ZOHOR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai
karena ALLAH TA’ALA. YA MUHAMMAD aku TAJALLI ini wajib adanya, sebabnya AKU
mengadakan 4 rakaat ini ialah UJUD-ILMU–NUR–SUHUD, AKU mengadap kepada Aku ada
ALLAH TA’ALA.
ASHAR Sengaja aku sholat fardhu ASHAR 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai
karena ALLAH TA’ALA YA MUHAMMAD AKU TAJALLI WAJIB BERANASIR dengan 4
perkara yakni API-ANGIN-AIR–TANAH. Aku menghadap kepada AKU ada ALLAH
TA’ALA.
MAGHRIB Sengaja aku sholat fardhu MAGRIB 3 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai
karena ALLAH TA’ALA YA MUHAMMAD AKU TAJALLI wajib AKU gaib kehendak
mengadakan 3 rakaat yakni ALLAH-MUHAMMAD–ADAM. aku menghadap kepada AKU ada
ALLAH TA’ALA.
ISYA’ Sengaja aku sholat fardhu ISYA 4 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai karena
ALLAH TA’ALA YA Muhammad aku tajalli wajib AKU INSAN itu AKU mengadakan 4
rakaat yakni WADZI-MADZI–MANI-MAKNIKAM aku menghadap kepada AKU ada ALLAH
TA’ALA
SUBUH Sengaja aku sholat fardhu SUBUH 2 rakaat dihadapan KAABAH di Mekah tunai
karena ALLAH TAALA YA MUHAMMAD aku yang WUJUD tajalli itu wajib BERTUBUH
4
yang mengadakan 2 rakaat yakni DZAT – SIFAT aku mengadap kepada AKU ada dengan yaitu
sebenar benarnya ALLAH TA’ALA.
5
6. Sewaktu SUJUD setelah membaca subhana rabbial a’ala wabihamdihi 3 x lalu kita baca
pula…AKU jua YANG DISEMBAH dan AKU jua YANG MENYEMBAH pada diriku
sendiri 1x didalam hati.
7. Sewaktu DUDUK ANTARA 2 SUJUD setelah membaca rabbigh firgli warhamni wa
jaburni warzukni wahdini wa’afni wa’fu anni 3x lalu kita baca AKU-lah YANG
MENGAMPUNKAN DOSA dan MENGURNIAKAN RAHMAT dan KESEJAHTERAAN
kepadamu 1 x didalam hati. PAHAMI DULU TENTANG SHOLAT . Sebelum kita memulai
sholat terlebih dahulu kita fahami akan ETIKA & PEGANGAN dalam sholat itu karena ini
amat PENTING bagi kita. Tanpa pengertian ini, sholat kita HAMBAR tidak akan diterima
oleh Allah dan tidak diakui oleh Nabi Muhammad SAW. Sabda Nabi : “SHOLLU KAMA
ROAI TUMUNI USHOLLI” Sholat-lah kamu sebagaimana kamu lihat aku sholat . Perkara
perkara itu adalah :-
AHDAH Kita hendaklah mengerti bahwa DZAT YANG QODIM itulah DIRI BAGI
MUHAMMAD (ruh) karena AHDAH itulah MARTABAT DZAT atau MUHAMMAD
AWAL (Ta’ain Awal)
WAHDAH Sesungguhnya SEGALA PERBUATAN dan KEJADIAN itu DARI NUR
MUHAMMAD … DIRI bagi ADAM (Tubuh) karena ia adalah MARTABAT TA’AIN
TSANI ..SIFAT bagi DZAT.
WAHDIAH PENGAKUAN kita pada Allah karena MENERIMA JASAD, hakekatnya ialah
QUDRAT & IRADAT ALLAH jua didalam sholat itu atau dengan kata lain YANG
SEMBAHYANG ITU adalah RUH atau DZATUL BUKTI. Hilangkan perasaan kita pada
pebuatan kita.YANG ADA HANYA DIRINYA semata-mata. “La failun filsolati bihakikati
illallah” Tidak ada perbuatan dalam sholat itu melainkan Allah.
MI’RAJ Sewaktu kita takbiratulihram ALLAH HU AKBAR maka yang naik atau MI’RAJ
ialah QUDRAT & IRADAT ALLAH jua beserta naiknya NAFAS kita .Maka hilanglah
UJUD kita pada UJUDNYA dibawa WAHDATUL AF’AL.
IHRAM – TERCENGANG Hilang perasaan kita ketika mengatakan ALLAH HU AKBAR,
fana’kan perasaan kita sampai kepada LA HAULAWALA QUWWATA ILLA BILLAHI
ALIYYU ADZIM.
TUBADIL – TERGANTI Gantikan pakaian dzahir atau perbuatan dzahir dengan
perbuatanNYA. Jadi yang sholat itu adalah DIA juga pada hakekatnya.
MUNAJAT – PERMOHONAN Yang meminta itu adalah sebenarnya QUDRAT
IRADATNYA jua…maknanya diri kita bermunajat dengan HAKEKATNYA. . SHOLAT
YANG HAKIKI….. . Orang lain SEMBAHYANG. Aku tidak. Aku SHOLAT. Orang lain
sembahyang MENYEMBAH TUHAN yang entah dimana untuk mendapatkan pahala dan
surga, menjauhkan dosa dan neraka. Aku tidak. Aku sholat untuk meng-usul Diriku. Aku
sholat untuk menyaksikan dan me-nyata-kan DIRI HAKIKI ku yaitu Allah yang meliputi
seluruh diriku sebagai manusia. perkara dosa, pahala, surga dan neraka adalah Hak Allah
bagiku, bukannya hak aku. Orang lain sembahyang Rukunnya 13. Aku sholat Rukunku 14.
Aku sholat dengan Wudhu Sempurna. Orang lain berwudhu untuk bersihkan diri. Aku
wudhu’ untuk Me-nafi-kan diri dan Meng-iya-kan (Isbatkan) Diri Hakikiku yaitu Allah
Tuhanku. Orang lain QIAM dengan coba mematikan diri mereka yaitu mematikan hawa
nafsu. Aku pun QIAM dengan :-
6
1. Mengucap Dua Kalimah Syahadah DIDALAM HATI bukan dengan suara mulutku dengan
mentasdiqkan Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu Pesuruh Allah.
2. Kemudian aku mengucap Kalimah itu buat kali keduanya dengan cara yang sama dengan
mentasdiqkan : Bahwa tiada apa yang NYATA didalam diriku melainkan DIRI HAKIKI ku
yaitu Allah semata-mata dan Akulah Muhammad penyampai HAQ ALLAH kepada seluruh
Jasadku.
3. Aku bersyahadah buat kali ketiga dengan mentasdiqkan : Bahwa Yang Wujud dialamku dan
Alam maya ini hanyalah Allah semata-mata.
4. Aku teruskan Qiamku dengan BERSALAWAT kepada Baginda Rasullullah dengan
bertasdiq bahwa Dialah asal usulku , bapak kepada Nyawaku dan beliaulah sebenar-
benarnya Diri Hakikiku itu yaitu yang menamakan Dirinya Allah. Dialah Sifat Agung Allah
Yang Rahasia yaitu Diri Rahasiaku. Didalam Qiam aku BERHAUQALAH dan aku
nyatakan penyerahan aku kepada Diri Hakikiku yaitu Allah : Ya Allah masukkanlah wujud
Jasadku kedalam Wujud Batinku dan masukkanlah Wujud Batinku kedalam DzatMu
semata-mata Ya Allah setiap detik dan ketika dalam hidupku dunia akhirat. Aku serahkan
apa yang ada padaku kepadaMu dan engkau serahkan pula apa yang ada padaMu kepadaku.
Aku adalah kepunyaan Engkau sepenuhnya.
5. Aku memang berniat untuk Sholat. Namun aku nyatakan Niatku itu dengan melafazkan
didalam hati : Ya ALLAH, aku sholat ……. zohor ….. empat rakaat untuk MENG-USUL,
ME-NYAKSI-KAN dan ME-NYATA-KAN DIRI HAKIKI ku YAITU ENGKAU karena
Engkau juga YA ALLAH. Jadi orang lain menyatakan niatnya dengan lafaz yang disuarakan
mulutnya. Aku tidak, karena hatiku yang berkata aku sholat ……
6. Orang lain sembahyang dengan menyuarakan TAKBIRATUL IHRAM, Allah Hu Akbar.
Aku tidak. Aku hanya menyuarakan Allah. Didalam HU, aku MI’RAJ kealam asalku yaitu
ALAM LAHUT dengan menyerahkan wujudku kedalam Wujud Allah semata-mata.
Kemudian aku turun dari Mi’rajku menuju keseluruh Alam tubuhku dengan Kebesaran
AKBAR. Aku simpan Allah Hu Akbar di baitullah Mukminku didalam Jantungku.
7. Orang lain sembahyang BERKIBLATKAN BAITULLAH di Mekah. Aku tidak, aku cuma
menghadapkan wajahku kearah Kaabah. Aku berkiblatkan Diri Hakikiku yaitu Allah yang
meliputi diriku. Aku memandang wajahku sendiri.
8. Orang lain sembahyang dengan membaca apa apa yang perlu dibaca dengan mulut dan
lidahnya yaitu dengan suara dzahir. Aku tidak.Diri Hakikiku membaca didalam hatiku. Aku
hanya mendengar dan memperhatikan saja.
9. Didalam sembahyang, orang lain memberi salam kepada entah siapa. tapi aku tidak, Aku
tahu kepada siapa aku tujukan salamku. Aku tujukan kepada Diri Batinku yaitu
DZATULHAQ yaitu Aku yaitu Dzat Allah dan aku juga tujukan salam itu kepada SIFATUL
HAQ yaitu Diri Dzahirku yaitu aku yaitu Sifat Allah.
10. Aku mengakhiri MUNAJAT ku dengan Kalimah Syahadah dan Salawat Nabi. Aku sadar
wudhu’ itu pemisahan sementara antara Diri Dzahirku dengan Diri Batinku sementara
Sholat itu Penyatuan semula kedua-duanya menjadi Esa dengan Dzat, Sifat, Asma dan Af’al
Allah Tuhanku. Aku sudah TIADA, senantiasa TIDAK ADA karena YANG ADA HANYA
DIRI HAKIKIKU yaitu ALLAH Tuhanku, Tuhan diriku dan Tuhan RABBUL ALAMIN.
ITULAH SHOLAT HAKIKI… dan orang akan mengatakan Islam macam apakah aku ini..?
karena tidak sembahyang…, Ya..! memang aku sudah berhenti sembahyang sebab aku
SHOLAT. Biarlah orang mengatakan aku asalkan jangan aku mengatakan orang.