Anda di halaman 1dari 7

J u r n a l N a s i o n a l K e s e h a t a n Li n g ku n g a n G l o b a l Volume 1, Issue 2

Juni 2020

KONDISI SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE DI KAWASAN PESISIR


PANTAI DESA SEDARI, KABUPATEN KARAWANG, JAWA BARAT TAHUN 2018

S ha fira Ra ud h at i P utr i 1 , De wi S u sa n na 1,*)


1
D e p a r t e m e n K e s e h a t a n Li n g ku n g a n , F a ku l t a s K e s e h a t a n M a s ya r a ka t U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a , D e p o k, 1 6 4 2 4
*)
Corresponding Author: dsusanna@ui.ac.id

Artikel dikirim: Abstrak


Agustus, 2018
Latar belakang. Kondisi sanitasi dasar yang buruk akan meningkatkan risiko terjangkitnya
Artikel diterima: penyakit menular seperti diare. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan dan
Desember, 2018 kematian yang disebabkan oleh diare terutama oleh bayi dan balita. Oleh karena itu tujuan dari
penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara kondisi sanitasi dasar dengan kejadian
Artikel dipublikasi: diare di Desa Sedari. Metode. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil dengan
Juni, 2020 wawancara langsung terhadap sampel penelitian. Dari 1514 KK dapat diambil sampel sebanyak
104 KK. Desain studi penelitian ini adalah desain cross sectional dan data dianalsis secara uni-
variat dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan uji regresi
logistik. Hasil. Penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondi-
si sanitasi dasar dengan kejadian diare di Desa Sedari. Dari hasil uji regresi logistik dapat
dilihat bahwa variabel kondisi jamban yang buruk merupakan variabel yang dominan terhadap
kejadian diare karena memiliki nilai OR = 0,315 dan p-value 0,122 yang lebih tinggi dari varia-
bel lainnya. Simpulan. Langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah dengan mengadakan
sosilisasi terhadap masyarakat Desa Sedari terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
dengan tidak membuang sampah disembarang tempat dan memberikan edukasi terkait kondisi
sanitasi yang baik agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Desa Sedari agar
memperbaiki kondisi sanitasi yang sudah tidak layak. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya
disarankan untuk menambah variabel penelitian dan melakukan uji laboratorium terhadap sum-
ber air dan air minum yang di konsumsi oleh masyarakat Desa Sedari.
Kata Kunci: Air Minum; Diare; Sanitasi Dasar

Abstract
Background. Poor sanitary conditions will increase the risk of infectious diseases such as diar-
rhea. this is due to the high rate of morbidity and mortality caused by diarrhea, especially by
infants and toddlers. Therefore, the purpose of this study was to see whether there was a rela-
tionship between basic sanitary conditions and the incidence of diarrhea in Sedari Village.
Methods. This study uses primary data taken by direct interviews of the research sample. From
1514 families can be sampled 104 KK. The design of this study was cross sectional design and
univariate data was analyzed with frequency distribution, bivariate with chi square and multi-
variate with logistic regression test. Results. Research shows that there is no significant rela-
tionship between basic sanitation conditions and the incidence of diarrhea in Sedari Village.
From the regression test results it can be accepted that the poor condition of latrine condition is
the dominant variable to the occurrence of diarrhea because it has the value OR = 0.315 and p-
value 0.122 which is higher than the other variables. Conclusions. The steps that need to be
done are to conduct socialization of Sedari Village community about the importance of main-
taining environmental hygiene by not disposing garbage in places and providing education re-
lated to good sanitation condition in order to improve community health status in Sedari Vil-
lage in order to improve sanitation condition which is not feasible. As for the next research is
suggested to add research variables and conduct laboratory tests on water and drinking water
sources consumed by the people of Desa Sedari.
Keywords: Drinking Water, Diarrhea, Basic Sanitation

115
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 2
Juni 2020

Pendahuluan diare di Provinsi Jawa Barat (Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia, 2012). Sedangkan
Penyakit diare merupakan salah satu masalah menurut data kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada
kesehatan masyarakat yang utama di negara tahun 2012 di Kabupaten Karawang terdapat 93.946
berkembang seperti Indonesia, bahkan masih sering kasus diare (Badan Pusat Statistika Kabupaten
menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa). Angka kejadian Karawang, 2017).
diare dalam suatu masyarakat sangat tinggi dan
dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat yang Terdapat beberapa penelitian yang menunjukan
utama. Hal ini disebabkan karena masih tingginya bahwa kondisi sanitasi dasar berhubungan dengan
angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh kejadian diare. Melihat angka sanitasi dasar dari da-
diare terutama oleh bayi dan balita (Kementerian ta yang diambil oleh hibah pengabdian masyarakat
Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Menurut Risk- Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indone-
esdas tahun 2013, penyakit diare merupakan sia dan dengan melihat banyaknya penelitian yang
penyebab utama kematian terutama pada balita membuktikan sanitasi dasar cukup mempengaruhi
(Balitbang Kemenkes RI, 2013). Salah satu faktor kejadain diare, penulis tertarik untuk meneliti penulis
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
adalah faktor lingkungan. Komponen lingkungan pengaruh kondisi sanitasi dasar dengan kejadian
dapat menimbulkan potensi penyakit jika ada diare di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupat-
mikroorganisme patogen atau jasad renik yang ber- en Karawang, Jawa Barat.
bahaya.
Metode
Penyakit berbasis lingkungan masih banyak
ditemukan di Indonesia. Menurut beberapa
penelitian, tingginya kejadian penyakit berbasis ling- Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
kungan disebabkan oleh masih buruknya kondisi kuantitatif dengan mengunakan desain penelitian
sanitasi dasar terutama kondisi air bersih dan jam- cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa Se-
ban (Nugraheni, 2012). Hasil baseline study yang dari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang,
dilakukan di Desa Sedari dalam hibah pengabdian Jawa Barat dengan waktu penelitian yang dilakukan
masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Univer- pada bulan April – Juni 2018. Populasi penelitian
sitas Indonesia pada tahun 2017 menunjukan bahwa yang akan diteliti adalah seluruh KK (kepala keluar-
sanitasi dasar atau sanitasi lingkungan rumah masih ga) yang berada di Desa Sedari. Julah seluruh KK
merupakan masalah. Masalah yang paling umum yang ada di Sedari adalah sebanyak 1.514. Penghi-
ditemui adalah masalah sarana air bersih, kondisi tungan sampel dilakukan dengan menggunakan ru-
mus Slovin dengan hasil akhir minimum sampel
bangunan rumah tinggal, kebiasaan hidup bersih
penelitian sebanyak 94 KK. Kemudian untuk
dan sehat serta pengelolaan sampah dan limbah.
menghindari terjadinya drop out maka jumlah terse-
Menurut World Gastroenterology Organization but ditambah 10% menjadi 104 KK. Penentuan sam-
Global Guidelines, diare disebabkan oleh beberapa pel yang akan diambil akan ditentukan dengan teknik
agent penyakit yang umumnya berasal dari golongan probability sampling menggunakan sistem propor-
virus dan bakteri. Diare dapat ditularkan melalui cara tionate stratified random sampling.
faecal-oral yaitu melalui makanan dan minuman
yang sudah tercemar, kontak langsung dengan pen- Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel de-
derita maupun melalui vektor pembawa penyakit penden adalah kejadian diare dan variabel inde-
seperti lalat. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor pendennya adalah komponen sanitasi dasar yang
lingkungan yang diantaranya meliputi sarana air ber- meliputi sarana air bersih, jamban, saluran pembu-
sih, jamban, dan saluran pembuangan sampah dan angan air limbah dan pengelolaan sampah serta air
air limbah yang termasuk dalam komponen sanitasi minum yang meliputi pengelolaan dan kualitasnya.
dasar. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan be-
berapa enumerator. Kegiatan pengumpulan data
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Ka- yang dilakukan adalah wawancara dan observasi.
bupaten Karawang tahun 2017, Desa Sedari terdiri Wawancara dilakukan dengan menggunakan
dari 6 dusun, 6 RW dan 16 RT. Desa Sedari meru- kuesioner untuk mengetahui data responden, kejadi-
pakan salah satu desa yang terletak di wilayah an diare, kondisi sanitasi dasar dan air minum dari
pesisir pantai yang memiliki kekayaan habitat masing-masing rumah responden.
dengan potensi flora dan fauna yang sanngat be-
ragam. Pada tahun 2016 terdapat 1.261.159 kasus Pengolahan data dilakukan dengan

116
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020

menggunakan program lunak komputer dan akan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kejadian Diare di Desa Sedari
dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat.
Variabel Kategori Frekuensi Presentase
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distri-
busi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Ana- Variabel
lisis bivariat dilakukan dengan uji chi square untuk Dependen
Kejadian Diare 27 26%
mengetahui hubungan antara variabel independen diare
dan dependen. Analisis multivariat dilakukan dengan Tidak diare 77 74%
uji regresi logistik untuk mengetahui variabel yang
dominan terhadap kejadian diare di Desa Sedari. Variabel
Independen
Penelitian yang telah dilakukan ini sudah melalui Sumber air Tidak memen- 42 40,4%
prosedur kaji etik dan dinyatakan layak untuk dil- bersih uhi syarat
aksanakan oleh Komisi Ahli Riset dan Etik Riset kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indone- Memenuhi 62 59,6%
syarat
sia yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Lolos kesehatan
Kaji Etik dengan nomor surat: 515/UN2.F10/ Kepemilikan Tidak memiliki 55 52,9%
PPM.00.02/2018. jamban jamban sendiri
Memiliki jam- 49 47,1%
ban sendiri
Hasil
Kondisi jam- Buruk 96 92,3%
ban
Desa Sedari merupakan sebuah desa di kawa- Baik 8 7,7%
san pesisir pantai yang terletak di Kecamatan
Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Desa Sarana Tidak memen- 84 80,8%
pengelolaan uhi syarat
Sedari terdiri dari 6 dusun yaitu dusun Jayasari, Ka- air limbah kesehatan
rangsari, Neglasari, Tanjungsari, Telarsari dan Memenuhi 20 19,2%
Tirtasari. Jumlah penduduk di Desa Sedari ini adalah syarat
4.874 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki kesehatan
sebanyak 2.503 jiwa dan perempuan sebanyak Ketersediaan Tidak memen- 91 87,5%
tempat sam- uhi syarat
2.371 jiwa. Sedangkan untuk jumlah KK (kepala pah kesehatan
keluarga) di Desa Sedari adalah 1.514 KK. Luas Memenuhi 13 12,5%
wilayah Desa Sedari adalah 2.904 (Isroedi, 2017) syarat
kesehatan
Dari hasil analisis univariat didapatkan bahwa di Pengelolaan Dibuang sem- 14 13,5%
Desa Sedari terdapat 27 (26%) kejadian diare dalam sampah barangan ke
satu bulan terakhir. Untuk variabel sumber air bersih kali/sungai
Dibakar 90 86,5%
sebanyak 42 rumah (40,4%) masih belum memiliki
sumber air yang memenuhi syarat kesehatan. Varia- Pengolahan Langsung dimi- 73 70,2%
bel kepemilikan jamban sebanyak 55 rumah (52,9%) air minum num
masih belum memiliki jamban sendiri sedangkan un- Dimasak 31 29,8%
tuk kondisi jamban sebanyak 96 rumah (92,3%)
masih memiliki kualitas jamban yang buruk. Untuk Kualitas air Tidak memen- 33 31,7%
sarana pengelolaan limbah rumah tangga 84 rumah minum uhi syarat
(80,8%) masih belum memenuhi syarat kesehatan. kesehatan
Pada ketersediaan tempat sampah di masing- Memenuhi 71 68,3%
masing rumah sebanyak 91 rumah (87,5%) belum syarat
kesehatan
memiliki tempat sampah yang sesuai dan pengel-
olaan sampah sebanyak 14 rumah masih melakukan Untuk mengetahui hubungan antara variabel in-
pembuangan sampah sembarangan atau ke sungai. dependen dengan variabel dependen dilakukan ana-
Sedangkan untuk air minum sebanyak 73 rumah lisis bivariat dengan uji chi square. Dari hasil analisis
(70,2%) tidak melakukan pengolahan terhadap air dapat diketahui bahwa tidak ada variabel inde-
yang akan diminumnya padahal 33 rumah (31,7%) penden yang memiliki hubungan signifikan dengan
masih memiliki air minum dengan kualitas yang tidak kejadian diare karena semua analisis menunjukan
memenuhi syarat kesehatan. bahwa p-value > 0,05.
Untuk mengetahui faktor dominan yang

117
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020

mempengaruhi kejadian diare dilakukan analisis mul- Hasil analisis terhadap variabel lain yaitu
tivariat dengan uji regresi logistik. Setelah mengawali kepemilikan jamban dan kondisi jamban juga
dengan seleksi bivariat terdapat menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signif-
3 variabel yang dapat menjadi kandidat dalam ikan antar variabel tersebut dengan kejadian diare.
pemodelan multivariat yaitu kondisi jamban, keterse- Untuk variabel kepemilikan jamban tidak sejalan
diaan tempat sampah dan pengelolaan sampah. dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati
Setelah melakukan seleksi bivariat dilakukan pemod- bahwa terdapat hubungan antara kepemilikan jam-
elan multivariat untuk diuji secara bersamaan agar ban dan kejadian diare dengan
dapat diketahui pengaruhnya terhadap variabel de- p-value 0,000 (Rahmawati, 2012).
penden yaitu kejadian diare. Variabel yang memiliki
Tabel 3. Analisis Hubungan antara Kepemilikan Jamban dengan
nilai p terbesar akan dikeluarkan dan selanjutnya Kejadian Diare
akan dilakukan analisis lebih lanjut. Hasil yang
didapat dalam analisis multivariat ini adalah variabel Kejadian Diare
p-
yang paling dominan terhadap kejadian diare adalah Variabel Tidak value
OR (95% CI)
Diare
pengelolaan sampah Diare
(OR = 2,571 [95% CI 0,837 – 7,572]). Setelah Kepemilikan
didapatkan hasil dari uji regresi logistik, dapat di- Jamban
Tidak memiliki 13 42
peroleh persamaan model regresi logistik adalah se- (23,6%) (76,4%)
jamban sendiri
bagai berikut: 0,727
0,774 (0,322
Memiliki jamban 14 35 – 1,862)
Ylogit = ax ± bx ± cx … dst (28,6%) (71,4%)
sendiri
Ylogit = 2,310x - 1,155x

Pembahasan Namun, untuk hasil analisis variabel kondisi jam-


ban dan kejadian diare sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Melviana dengan p-value 1,000
Hasil analisis statistik terhadap variabel sumber (Melviana, Dharma and Naria, 2014).
air bersih dengan kejadian diare dalam penelitian ini
menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signif- Tabel 4 Analisis Hubungan antara Kondisi Jamban dengan Kejadian
Diare
ikan antar variabel tersebut. Berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Melviana dkk yang Kejadian Diare
menunjukan bahwa adanya hubungan yang signif- p-
Variabel Tidak OR (95% CI)
ikan antara sumber air bersih dan kejadian diare pa- Diare value
Diare
da balita di Kelurahan Terjun dengan Kondisi Jam-
p-value 0,002 (Melviana, Dharma and Naria, 2014). ban
Selain itu, penelitian lain pun menunjukan bahwa Buruk 23 73
(24,0%) (76,0%) 0,315 (0,073–
menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan 0,200
1,361)
antara sarana penyediaan air bersih dengan kejadi- Baik 4 4
an diare dengan p-value 0,005 (Bumulo, 2012). (50,0%) (50,0%)
Tabel 2 Analisis Hubungan antara Sumber Air Bersih dengan Kejadian
Diare Untuk sarana pengelolaan air limbah(SPAL)
dengan kejadian diare menurut hasil analisis yang
Kejadian Diare telah dilakukan tidak terdapat hubungan yang signif-
OR (95%
Variabel p-value ikan antara keduanya. Namun hasil tersebut tidak
Tidak CI)
Diare
Diare sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olo-
Sumber Air runtoba yang menunjukan adanya hubungan signif-
Bersih ikan dan memiliki p-value 0,022 (Oloruntoba, Folarin
Tidak memen- 12 30 and Ayede, 2014).
uhi syarat (28,6%) (71,4%)
1,253
kesehatan 0,768 (0,516 —
Memenuhi 15 47 3,042)
syarat (24,2%) (75,8%)
kesehatan

118
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020

Tabel 5 Analisis Hubungan antara Kondisi SPAL dengan Kejadian Diare Tabel 7 Analisis Hubungan antara Pengolahan Air Minum dengan
Kejadian Diare

Kejadian Diare Kejadian Diare


p- p- OR (95%
Variabel OR (95% CI) Variabel
Tidak value Tidak value CI)
Diare Diare
Diare Diare
Kondisi SPAL Pengolahan Air
Tidak Memen- 22 62
(26,2%) (73,8%) Langsung dimi- 18 55 0,800
uhi Syarat num
(24,7%) (75,3%) 0,825 (0,312 –
Kesehatan 1,065 (0,346
1,000 Dimasak 9 22 2,049)
– 3,272)
Memenuhi 5 15
Syarat (25,0%) (75,0%) (29,0%) (71,0%)
Kesehatan
Tidak adanya variabel yang signifikan dengan
Analisis yang dilakukan terkait tempat sampah kejadian diare kemungkinan disebabkan karena
untuk kepemilikan dan juga pengelolaan menun- adanya variabel lain yang dapat mempengaruhi ke-
jukan bahwa tidak berhubungan secara signifikan jadian diare seperti perilaku hidup bersih dan sehat,
dengan kejadian diare. Hal ini sejalan dengan hasil kepadatan lalat (vektor) maupun personal hygiene
penelitian yang telah dilakukan oleh Nida yang yang dapat mempengaruhi kejadian diare tanpa
menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signif- disebabkan oleh kondisi sanitasi dasar (Safira, Nur-
ikan antara kepemilikan tempat sampah dan pengel- maini and Dharma, 2015). Kondisi sanitasi dasar
olaan sampah dan diare dengan p-value 0,831 untuk mungkin tidak memiliki peran lagsung dalam
kepemilikan tempat sampah dan 0,303 untuk pengel- penyebaran diare namun sanitasi dasar dapat men-
olaan sampah (Nida, 2014). jadi pemicu kejadian diare terutama dalam variabel
jamban yang jika pengolahannya tidak tepat maka
Tabel 6 Analisis Hubungan antara Pengelolaan Sampah dengan akan mengontaminasi sumber air yang digunakan
Kejadian Diare
sehari-hari dan variabel sampah yang mungkin
Kejadian Diare OR
berhubungan dengan kepadatan lalat sehingga
p- dapat mengontaminasi makanan/minuman.
Variabel Tidak (95%
Diare value
Diare CI) Tabel 8 Analisis Hubungan antara Ketersediaan Tempat Sampah
dengan Kejadian Diare
Pengelolaan Sam-

Dibuang semba- 1 13 Kejadian Diare


rangan/kali/sungai 0,189 p-
(7,1%) (92,9%) (0,024 Variabel OR (95% CI)
0,108 Tidak value
– Diare
Diare
Memenuhi syarat 26 64 1,522)
kesehatan Ketersediaan
(28,9%) (71,1%) Tempat Sam-
pah
Tidak memen- 26 65
Hasil analisis terhadap variabel air minum yaitu uhi syarat 4,800 (0,594
(28,6%) (71,4%) 0,176
pengolahan dan kualitas menunjukan bahwa tidak kesehatan – 38,811)
ada hubungan yang signifikan dengan kejadian di- Memenuhi 1 12
are. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang syarat
(7,7 %) (92,3
dilakukan oleh Aini bahwa tidak ada hubungan yang kesehatan
%)
signifikan antara variabel air minum (pengolahan dan
kualitas) dengan kejadian diare dengan p-value un-
tuk pengolahan air minum sebesar 0,141 dan untuk
kualitas air minum dari masing-masing parameter
menunjukan angka > 0,05 (Aini, Raharjo and
Budiyono, 2016).

119
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020

Tabel 9 Analisis Hubungan antara Kualitas Air Minum dengan Kejadian Kesimpulan
Diare

Kejadian Diare Dari total 104 responden terdapat 27 kejadi-


p- an diare di Desa Sedari terdiri dari kalangan anak-
Variabel OR (95% CI)
Tidak value anak usia kurang dari 5 tahun (balita) sebanyak 9
Diare
Diare
anak, 6 kejadian diderita oleh kepala keluarga,
Kualitas Air 6 kejadian diderita oleh istri dan 6 kejadian lagi di-
Minum
derita oleh anak-anak diatas usia 5 tahun. Dalam
Tidak memen- 9 25
uhi syarat analisis ini dapat disimpulkan bahwa kejadian diare
(27,3% (72,7%) 1,104 (0,434
kesehatan 1,000
– 2,810) paling banyak terjadi pada anak-anak dibawah usia
Memenuhi 18 53 5 tahun.
syarat
kesehatan (24,4% (74,0%) Hasil pengolahan data menunjukan bahwa
) 40,4% sumber air bersih di Desa Sedari tidak me-
Tabel 10 Hasil Seleksi Bivariat menuhi syarat kesehatan, 52,9 rumah tidak memiliki
Variabel p-value Keterangan jamban keluarga dengan 96% memiliki kondisi jam-
Sarana Air Bersih 0,618 Bukan Kandidat ban yang buruk. Sarana pengelolaan air limbah ru-
Ketersediaan Jamban 0,567 Bukan Kandidat mah tangga di Desa Sedari 80,8% tidak memenuhi
syarat kesehatan. Untuk ketersediaan tempat sam-
Kondisi Jamban 0,129 Kandidat
pah sebesar 87,5% tidak memenuhi syarat
Sarana Pembuangan Air 0,913 Bukan Kandidat kesehatan dan yang melakukan pengelolaan sam-
Limbah pah dengan cara dibuang sembarangan/kali/sungai
Ketersediaan Tempat Sam- 0,075 Kandidat adalah 13,5%. Untuk air minum 70,2% masyarakat
pah mengonsumsi air minum tanpa diolah atau langsung
Pengelolaan Sampah 0,054 Kandidat diminum dan kualitas air minumnya 31,7% yang
Pengelolaan Air Minum 0,642 Bukan Kandidat masih belum memenuhi standar kesehatan.
Kualitas Air Minum 0,836 Bukan Kandidat Untuk analisis bivariat dengan menggunakan
uji chi square dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Analisis multivariat dilakukan dengan variabel indipenden yang memiliki hubungan signif-
menggunakan uji regresi logistik dengan diawali ikan dengan variabel dependen (kejadian diare).
dengan seleksi bivariat kemudian dilakukan pemod- Nilai p pada masing-masing variabel memiliki nilai
elan multivariat. Hasil analisis yang didapatkan diatas 0,05 sehingga dapat dikatakan tidak ada hub-
menunjukan bahwa kondisi jamban yang buruk ungan yang signifikan. Kondisi jamban yang buruk
merupakan variabel yang dominan terhadap kejadi- merupakan variabel yang dominan terhadap kejadi-
an diare karena memiliki nilai OR=0,315 dan p-value an diare karena memiliki nilai OR=0,315 dan p-value
0,122 yang lebih tinggi dari variabel lainnya. 0,122 yang lebih tinggi dari variabel lainnya.
Tabel 11 Pemodelan Multivariat
Variabel Variabel Independen 95% CI
Dependen B Sig. Exp(B) Lower Upper
Kejadian Diare Kondisi Jamban -1,660 0,057 0,190 0,034 1,053

Ketersediaan Tempat 1,838 0,096 6.282 0,724 54,534


Sampah
Pengelolaan Sampah 0,955 0,082 2,598 0,887 7,606

Tabel 12 Hasil Seleksi Bivariat

Variabel Variabel Independen 95% CI


Dependen B Sig. Exp(B) Lower Upper
Kejadian Diare Kondisi Jamban -1,436 0,077 0,238 0,049 1,166

Pengelolaan Sampah 0,944 0,087 2,571 0,837 7,572

120
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 2
Juni 2020

Daftar Pustaka Nugraheni, D. (2012) ‘Hubungan Kondisi Fasilitas


Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene
Aini, N., Raharjo, M. and Budiyono (2016) Dengan Kejadian Diare Di Kecamatan Sema-
‘Hubungan Kualitas Air Minum dengan Ke- rang Utara Kota Semarang’, Jurnal
jadian Diare pada Balita Wilayah Kerja Pusk- Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 922–933.
esmas Banyuasin Kecamatan Loano Kabu- Available at: http://ejournals1.undip.ac.id/
paten Purworejo’, Jurnal Kesehatan index.php/jkm.
Masyarakat FKM UNDIP, 4(1).
Oloruntoba, E. O., Folarin, T. B. and Ayede, A. I.
Azhar, K., Dharmayanti, I. and Anwar, A. (2014) (2014) ‘Hygiene and Sanitation Risk Factors
‘Pengaruh Akses Air Minum Terhadap Ke- of Dairrhoeal Disease Among Under-Five
jadian Penyakit Tular Air ( Diare dan Demam Children in Ibadan, Nigeria’, African Health
Tifoid ) ( The Influence of Drinking Water Ac- Sciences, 14(4).
cess on the Occurrence of Water-borne Dis-
Rahmawati, F. A. (2012) Hubungan Kepemilikan
eases ( Diarrhea and Typhoid )’, Buletin
Jamban dengan Kejadian Diare pada Balita
Penelitian Sistem Kesehatan, 17(29), pp. 107
di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabu-
–114.
paten Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah
Badan Pusat Statistika Kabupaten Karawang (2017) Surakarta.
Karawang dalam Angka. Jawa Barat.
Safira, S., Nurmaini and Dharma, S. (2015) Hub-
Balitbang Kemenkes RI (2013) Riset Kesehatan Da- ungan kepadatan Lalat, Personal Hygiene
sar (RISKESDAS). Jakarta. dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare
pada Balita di Lingkungan 1 Kelurahan Paya
Bumulo, S. (2012) Hubungan Sarana Penyediaan Air
Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Me-
Bersih dan Jenis. Universitas Negeri Goron-
dan Tahun 2015. Universitas Sumatera
talo.
Utara.
Haryuni, D. (2014) Analisis Kualitas Bakteriologi Air
Siswantari, R. J. (2015) Hubungan Kondisi Sanitasi
Minum Isi Ulang di Wilayah Kecamatan
Dasar dan Perilaku Ibu dengan Kejadian Di-
Cengkareng Jakarta Barat tahun 2009-2014.
are pada Balita di Kabupaten Sukabumi, Ja-
Universitas Indonesia.
wa Barat, Tahun 2013. Universitas Indonesia.
Isroedi (2017) Data Profil Desa Sedari 2017. Jawa
Water 1st International (2017) Path of Disease
Barat.
Transmission, Water 1st International. Availa-
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011) ble at: https://water1st.org/problem/f-
Situasi Diare di Indonesia. diagram/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012) World Health Organisation (2017) Diarrhoeal. Availa-
Profil Kesehatan Jawa Barat. ble at: http://www.who.int/topics/diarrhoea/
en/.
Melviana, M., Dharma, S. and Naria, E. (2014) Hub-
ungan Sanitasi Jamban dan Air Bersih
dengan Kejadian Diare pada Balita di Ke-
lurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan
Koa Medan Tahun 2014. Universitas Su-
matera Utara.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (no date)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indo-
nesia nomor 829/MENKES/SK/VII/1999 ten-
tang persyaratan perumahan.
Nida, K. (2014) Hubungan Pengelolaan Sampah
Rmah Tangga Terhadap Daya Tarik Vektor
Musca Donestica (Lalat Rumah) dengan Risi-
ko Diare pada Baduta di Kelurahan Ciputat
tahun 2014. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidyatullah Jakarta.
121

Anda mungkin juga menyukai