3833 12637 1 PB
3833 12637 1 PB
Juni 2020
Abstract
Background. Poor sanitary conditions will increase the risk of infectious diseases such as diar-
rhea. this is due to the high rate of morbidity and mortality caused by diarrhea, especially by
infants and toddlers. Therefore, the purpose of this study was to see whether there was a rela-
tionship between basic sanitary conditions and the incidence of diarrhea in Sedari Village.
Methods. This study uses primary data taken by direct interviews of the research sample. From
1514 families can be sampled 104 KK. The design of this study was cross sectional design and
univariate data was analyzed with frequency distribution, bivariate with chi square and multi-
variate with logistic regression test. Results. Research shows that there is no significant rela-
tionship between basic sanitation conditions and the incidence of diarrhea in Sedari Village.
From the regression test results it can be accepted that the poor condition of latrine condition is
the dominant variable to the occurrence of diarrhea because it has the value OR = 0.315 and p-
value 0.122 which is higher than the other variables. Conclusions. The steps that need to be
done are to conduct socialization of Sedari Village community about the importance of main-
taining environmental hygiene by not disposing garbage in places and providing education re-
lated to good sanitation condition in order to improve community health status in Sedari Vil-
lage in order to improve sanitation condition which is not feasible. As for the next research is
suggested to add research variables and conduct laboratory tests on water and drinking water
sources consumed by the people of Desa Sedari.
Keywords: Drinking Water, Diarrhea, Basic Sanitation
115
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 2
Juni 2020
116
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020
menggunakan program lunak komputer dan akan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kejadian Diare di Desa Sedari
dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat.
Variabel Kategori Frekuensi Presentase
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distri-
busi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Ana- Variabel
lisis bivariat dilakukan dengan uji chi square untuk Dependen
Kejadian Diare 27 26%
mengetahui hubungan antara variabel independen diare
dan dependen. Analisis multivariat dilakukan dengan Tidak diare 77 74%
uji regresi logistik untuk mengetahui variabel yang
dominan terhadap kejadian diare di Desa Sedari. Variabel
Independen
Penelitian yang telah dilakukan ini sudah melalui Sumber air Tidak memen- 42 40,4%
prosedur kaji etik dan dinyatakan layak untuk dil- bersih uhi syarat
aksanakan oleh Komisi Ahli Riset dan Etik Riset kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indone- Memenuhi 62 59,6%
syarat
sia yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Lolos kesehatan
Kaji Etik dengan nomor surat: 515/UN2.F10/ Kepemilikan Tidak memiliki 55 52,9%
PPM.00.02/2018. jamban jamban sendiri
Memiliki jam- 49 47,1%
ban sendiri
Hasil
Kondisi jam- Buruk 96 92,3%
ban
Desa Sedari merupakan sebuah desa di kawa- Baik 8 7,7%
san pesisir pantai yang terletak di Kecamatan
Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Desa Sarana Tidak memen- 84 80,8%
pengelolaan uhi syarat
Sedari terdiri dari 6 dusun yaitu dusun Jayasari, Ka- air limbah kesehatan
rangsari, Neglasari, Tanjungsari, Telarsari dan Memenuhi 20 19,2%
Tirtasari. Jumlah penduduk di Desa Sedari ini adalah syarat
4.874 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki kesehatan
sebanyak 2.503 jiwa dan perempuan sebanyak Ketersediaan Tidak memen- 91 87,5%
tempat sam- uhi syarat
2.371 jiwa. Sedangkan untuk jumlah KK (kepala pah kesehatan
keluarga) di Desa Sedari adalah 1.514 KK. Luas Memenuhi 13 12,5%
wilayah Desa Sedari adalah 2.904 (Isroedi, 2017) syarat
kesehatan
Dari hasil analisis univariat didapatkan bahwa di Pengelolaan Dibuang sem- 14 13,5%
Desa Sedari terdapat 27 (26%) kejadian diare dalam sampah barangan ke
satu bulan terakhir. Untuk variabel sumber air bersih kali/sungai
Dibakar 90 86,5%
sebanyak 42 rumah (40,4%) masih belum memiliki
sumber air yang memenuhi syarat kesehatan. Varia- Pengolahan Langsung dimi- 73 70,2%
bel kepemilikan jamban sebanyak 55 rumah (52,9%) air minum num
masih belum memiliki jamban sendiri sedangkan un- Dimasak 31 29,8%
tuk kondisi jamban sebanyak 96 rumah (92,3%)
masih memiliki kualitas jamban yang buruk. Untuk Kualitas air Tidak memen- 33 31,7%
sarana pengelolaan limbah rumah tangga 84 rumah minum uhi syarat
(80,8%) masih belum memenuhi syarat kesehatan. kesehatan
Pada ketersediaan tempat sampah di masing- Memenuhi 71 68,3%
masing rumah sebanyak 91 rumah (87,5%) belum syarat
kesehatan
memiliki tempat sampah yang sesuai dan pengel-
olaan sampah sebanyak 14 rumah masih melakukan Untuk mengetahui hubungan antara variabel in-
pembuangan sampah sembarangan atau ke sungai. dependen dengan variabel dependen dilakukan ana-
Sedangkan untuk air minum sebanyak 73 rumah lisis bivariat dengan uji chi square. Dari hasil analisis
(70,2%) tidak melakukan pengolahan terhadap air dapat diketahui bahwa tidak ada variabel inde-
yang akan diminumnya padahal 33 rumah (31,7%) penden yang memiliki hubungan signifikan dengan
masih memiliki air minum dengan kualitas yang tidak kejadian diare karena semua analisis menunjukan
memenuhi syarat kesehatan. bahwa p-value > 0,05.
Untuk mengetahui faktor dominan yang
117
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020
mempengaruhi kejadian diare dilakukan analisis mul- Hasil analisis terhadap variabel lain yaitu
tivariat dengan uji regresi logistik. Setelah mengawali kepemilikan jamban dan kondisi jamban juga
dengan seleksi bivariat terdapat menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signif-
3 variabel yang dapat menjadi kandidat dalam ikan antar variabel tersebut dengan kejadian diare.
pemodelan multivariat yaitu kondisi jamban, keterse- Untuk variabel kepemilikan jamban tidak sejalan
diaan tempat sampah dan pengelolaan sampah. dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati
Setelah melakukan seleksi bivariat dilakukan pemod- bahwa terdapat hubungan antara kepemilikan jam-
elan multivariat untuk diuji secara bersamaan agar ban dan kejadian diare dengan
dapat diketahui pengaruhnya terhadap variabel de- p-value 0,000 (Rahmawati, 2012).
penden yaitu kejadian diare. Variabel yang memiliki
Tabel 3. Analisis Hubungan antara Kepemilikan Jamban dengan
nilai p terbesar akan dikeluarkan dan selanjutnya Kejadian Diare
akan dilakukan analisis lebih lanjut. Hasil yang
didapat dalam analisis multivariat ini adalah variabel Kejadian Diare
p-
yang paling dominan terhadap kejadian diare adalah Variabel Tidak value
OR (95% CI)
Diare
pengelolaan sampah Diare
(OR = 2,571 [95% CI 0,837 – 7,572]). Setelah Kepemilikan
didapatkan hasil dari uji regresi logistik, dapat di- Jamban
Tidak memiliki 13 42
peroleh persamaan model regresi logistik adalah se- (23,6%) (76,4%)
jamban sendiri
bagai berikut: 0,727
0,774 (0,322
Memiliki jamban 14 35 – 1,862)
Ylogit = ax ± bx ± cx … dst (28,6%) (71,4%)
sendiri
Ylogit = 2,310x - 1,155x
118
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020
Tabel 5 Analisis Hubungan antara Kondisi SPAL dengan Kejadian Diare Tabel 7 Analisis Hubungan antara Pengolahan Air Minum dengan
Kejadian Diare
119
J u rn a l N a s io n a l K e s e h a ta n L in g ku n ga n G lo b al Volume 1, Issue 2
Juni 2020
Tabel 9 Analisis Hubungan antara Kualitas Air Minum dengan Kejadian Kesimpulan
Diare
120
J u r n a l Na si on a l Ke se h a t a n Li n g k u n ga n Gl ob a l Volume 1, Issue 2
Juni 2020