Flow Proses pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) pada yang pertama
beroperasi yaitu Hydraulic Motor, Gear Box, Hydrostatic Drive Unit, Pinion Gear dan
Gear Drive running untuk menggerakkan mesin selanjutnya yaitu Drive Sprocket yang
dimana adanya gear didalam mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) untuk
menggerakkan Chain dan Scraper yang dimana Chain untuk menyambungkan Scraper –
Scraper pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) dan Scraper yaitu besi
berbentuk persegi panjang untuk membawa Bottom Ash ke Buttom Ash Bunker.
Flow Material pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) pada yang pertama
bottom ash jatuh dari furnace atau dari pulverizer dimana batu bara yang tidak dapat terurai
dengan baik dikarenakan terlalu besar dan keras. Setelah itu bottom ash masuk ke dalam bak
Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) kemudian dibawa scraper menuju ke Transfer
Chute untuk dibuang ke Bottom Ash Bunker.
4.3.2 Root Cause Failure Analysis (RCFA)
Menganalisis setiap akar pada suatu kegagalan mesin Submerged Scraper Chain Conveyor
(SSCC) untuk mengetahui penyebab masalah suatu failure sehingga tidak terjadi
pengulangan failure atau mengakibatkan failure pada sistem yang lain.
Menurut Work Order secara riil bahwa kerusakan Chain yang terlepas pada pulley tertera
pada tanggal 14 Februari 2019.
Pada Root Cause Failure Analysis (RCFA) bahwa pada mesin Submerged Scraper Chain
Conveyor (SSCC) pada tanggal 14 Februari terjadi kerusakan pada Chain sebagai berikut :
1. Chain yang terlepas dari Pulley dengan keadaan molor yang disebabkan
karena pengikisan (abrasive) terhadap chain tersebut yang adanya gesekan
dari chain yang beroperasi terus menerus menjadi panas.
2. Chain terlepas dari Pulley dikarenakan kejatuhan materia split ring casting
yang berada di boiler dikarenakan mengganjal di Pulley.
3. Chain terlepas dari Pulley dikarenakan overweigh yang dimana slag-slag batu
bara sudah terlalu lama karena tidak terkena Soot Blow dimana tidak terkena
Soot Blow karena Coal low quality.
4.3.3 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Berikut ini merupakan penjelasan dari salah satu komponen mesin Submerged
Scraper Chain Conveyor (SSCC) berdasarkan pengisian pada tabel Failure Mode
Analysis (FMEA) worksheet diatas :
1. Mesin yang mengalami kerusakan adalah pada mesin Submerged Scraper
Chain Conveyor (SSCC).
2. Komponen dari mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) yang
mengalami kerusakan adalah komponen chain, yang memiliki fungsi untuk
menyambungkan scraper – scraper pada mesin Submerged Scraper Chain
Conveyor (SSCC) dimana chain merupakan komponen vital jika tidak ada
chain maka tidak ada penggerak scraper yg dimana untuk membawa bottom
ash ke bottom ash bunker.
3. Mode kegagalan komponen Chain adalah Chain atau rantai putus
4. Penyebab kegagalannya adalah over weigh dimana beban yang digerakkan
chain terlalu besar dan tension terlalu kuat atau ketegangan dalam chain
tersebut sangat kuat
5. Efek kegagalan yang ditimbulkan adalah mesin Submerged Scraper Chain
Conveyor (SSCC) tidak beroperasi atau berhenti
6. Tingkat Severity yang dimana adanya dampak yang terburuk akibat dari
adanya kegagalan pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC)
dengan komponen Chain didapatkan rating 8 yang dimana akibatnya ekstrem
dengan kriteria verbal mesin tidak dapat beroperasi, mesin telah kehilangan
fungsi utama mesin maka akibat pada produksi 4-8 jam downtime.
7. Tingkat Occurrence yang dimana tingkatan seberapa sering komponen
mengalami kegagalan pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor
(SSCC) dengan komponen Chain didapatkan rangking 8 dengan kejadian
tinggi untuk kriteria yang adanya kerusakan terjadi tinggi bahwa tingkat
kejadian kerusakan 11-100 jam operasi.
8. Tingkat Detection yang dimana tingkat pengukuran terhadap kemampuan
dalam pengendalian atas kegagalan yang terjadi pada mesin Submerged
Scraper Chain Conveyor (SSCC) dengan komponen Chain didapatkan
rangking 3 dengan akibat Tinggi dan kriteria verbalnya perawatan preventive
memiliki kemungkinan tinggi untuk mendeteksi penyebab potensial atau
mekanisme kegagalan dan mode kegagalan
9. Maka Risk Priority Number (RPN) yang dimana severity*occurrence*number
dengan 8 x 8 x 3 = 192. Untuk nilai Risk Priority Number (RPN) yang didapat
192 adalah komponen Chain pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor
(SSCC) dikarenakan sering terjadi kerusakan dan jika chain putus
mengakibatkan mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) berhenti
dan semua mesin yang berada di PLTU Tanjung Jati B unit 1 .
4.3.4 Logic Tree Analysis (LTA)
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
1 Hydraulic Untuk Konsleting, Y N Y D
Motor menggerakkan mesin akan
Chain dan ngetrip
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
2 Gear Box Untuk Gear Box Y N Y D
menggerakkan akan aus
Chain dan
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
Conveyor
(SSCC)
3 Hydrostatic Untuk Konsleting, Y N Y D
Drive Unit menggerakkan mesin akan
Chain dan ngetrip
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
4 Secondary Untuk Secondary Y N N D
Drive menggerakkan Drive akan
Chain dan aus
Scraper pada
mesin
Submerged
Scapper Chain
Conveyor
(SSCC)
5 Pinion Untuk Pinion Gear Y N N D
Gear menggerakkan akan aus
Chain dan
Scraper pada
mesin
Submerged
Scapper Chain
Conveyor
(SSCC)
6 Drive Gear yang Drive Y N Y D
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
Sprocket didalam mesin Sprocket aus
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) untuk
menggerakkan
Chain dan
Scraper
7 Chain Adanya rantai Chain atau Y N Y D
untuk rantai putus
menyambungk
an Scraper –
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) dan
untuk
menampung
air laut,
sebagai media
pendingin abu
sisa hasil
pembakaran di
furnace dan
sebagai media
pengangkut
dan penyalur
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
abu bottom
ash.
8 Scraper Besi berbentuk Scraper Patah Y N N D
Flights persegi
panjang untuk
membawa
Bottom Ash
9 Pulley Untuk Pecah , tidak Y N N D
mentransfer center
putaran pada
chain
10 Weigher Untuk menjaga Weigher putus Y N N B
kekencangan atau karatan
rantai pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
11 Tension Untuk Sensor error Y N Y B
Sensor memberitahu
seberapa besar
adanya
kekuatan rantai
pada mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
12 Seal Skirt Untuk sealing Seal Skirt Y N N B
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
pada boiler bocor
agar yang
didalam tidak
keluar dan
yang diluar
tidak kedalam
13 Transfer Untuk tempat Bottom Ash Y N N B
Chute pembuangan akan
Bottom Ash menumpuk
atau
menggumpal
14 Water Level Untuk menjaga Sensor error Y N N B
level air di
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) agar
tetap overflow
15 Dewatering Untuk Basalt akan Y N N B
Slope memisahkan hancur
zona sealing
air dengan
zona kering
16 Basalt Untuk jalur Basalt akan Y N N D
batu bara hancur
17 Over Untuk menjaga Over Hanger Y N N D
Hanger kekuatan rantai Pulley putus
Pulley pada mesin
Submerged
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode Safet
Evidents Outage Category
y
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
18 Cashing Untuk Cashing Y N N D
melindungi bocor,
mesin berkarat
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
19 Bottom Ash Untuk tempat Bottom Ash Y N N D
Bunker pembuangan Bunker akan
akhir di menumpuk di
Submerged chute
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
Berikut ini merupakan penjelasan dari salah satu komponen mesin Submerged
Scraper Chain Conveyor (SSCC) berdasarkan pada tabel Logic Tree Analysis
(LTA) :
1. Komponen yang mengalami kerusakan adalan Chain pada mesin Submerged
Scraper Chain Conveyor (SSCC).
2. Fungsi Chain pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC) untuk
menyambungkan Scraper – Scraper pada mesin Submerged Scraper Chain
Conveyor (SSCC).
3. Mode kegagalan pada Chain yaitu Chain atau rantai putus.
4. Analisis kekritisan (mode kegagalan) :
a. Evident (apakah operator dalam kondisi normal dapat mengetahui bahwa
telah terjadi adanya kegagalan?) Yes
b. Safety (apakah adanya kegagalan tersebut dapat membahayakan
keselamatan?) No
c. Outage (apakah mode kegagalan ini dapat mengakibatkan seluruh atau
sebagian sistem terhenti?) Yes
d. Category D (Hidden Failure) dimana kegagalan memiliki dampak secara
langung, namun apabila perusahaan tidak menanggulanginya resiko ini
akan menjadi serius bahkan dapat memicu kegagalan lainnya.
4.3.5 Task Selection (Pemilihan Tindakan)
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
1 Hydraulic Untuk Konsleting, Y Y Y Y Y Y - CD
Motor menggerakkan mesin akan
Chain dan ngetrip
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
2 Gear Box Untuk Gear Box akan Y Y Y Y Y Y - CD
menggerakkan aus
Chain dan
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
3 Hydrostatic Untuk Konsleting, Y Y Y Y Y Y - CD
Drive Unit menggerakkan mesin akan
Chain dan ngetrip
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
4 Secondary Untuk Secondary Y Y Y Y Y Y - CD
Drive menggerakkan Drive akan aus
Chain dan
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
5 Pinion Untuk Pinion Gear Y Y Y Y Y Y - CD
Gear menggerakkan akan aus
Chain dan
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
6 Drive Gear yang Drive Y Y Y Y Y Y - CD
Sprocket didalam mesin Sprocket aus
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) untuk
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
menggerakkan
Chain dan
Scraper
7 Chain Adanya rantai Chain atau Y Y Y Y Y Y - CD
untuk rantai putus
menyambungk
an Scraper –
Scraper pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) dan
untuk
menampung
air laut,
sebagai media
pendingin abu
sisa hasil
pembakaran di
furnace dan
sebagai media
pengangkut
dan penyalur
abu bottom
ash.
8 Scraper Besi berbentuk Scraper Patah Y Y Y Y Y Y - TD
Flights persegi
panjang untuk
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
membawa
Bottom Ash
9 Pulley Untuk Pecah , tidak Y Y Y N Y Y - CD
mentransfer center
putaran pada
chain
10 Weigher Untuk menjaga Weigher putus Y Y Y Y Y Y - TD
kekencangan atau berkarat
Chain pada
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
11 Tension Untuk Sensor error Y Y Y Y Y Y - CD
Sensor memberitahu
seberapa besar
adanya
kekuatan rantai
pada mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
12 Seal Skirt Untuk sealing Seal Skirt N Y Y Y Y Y - TD
pada boiler bocor
agar yang
didalam tidak
keluar dan
yang diluar
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
tidak kedalam
13 Transfer Untuk tempat Bottom Ash Y Y Y Y Y Y - CD
Chute pembuangan akan
Bottom Ash menumpuk
atau
menggumpal
14 Water Level Untuk menjaga Sensor error Y Y Y Y Y Y - CD
level air di
mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC) agar
tetap overflow
15 Dewatering Untuk Basalt akan Y Y Y N Y Y - CD
Slope memisahkan hancur
zona sealing
air dengan
zona kering
16 Basalt Untuk jalur Basalt akan Y Y Y N Y Y - TD
batu bara hancur
17 Over Untuk menjaga Over Hanger Y Y Y N Y Y - TD
Hanger kekuatan rantai Pulley putus
Pulley pada mesin
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
18 Cashing Untuk Cashing Y Y Y N Y Y - TD
melindungi bocor, berkarat
mesin
Selectio
Critically Analysis
No Equipment Function Failure Mode n Task
1 2 3 4 5 6 7
Submerged
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
19 Bottom Ash Untuk tempat Bottom Ash Y Y Y N Y Y - TD
Bunker pembuangan Bunker akan
akhir di menumpuk di
Submerged chute
Scraper Chain
Conveyor
(SSCC)
Berikut ini merupakan penjelasan dari salah satu komponen mesin Submerged Scraper
Chain Conveyor (SSCC) berdasarkan pada tabel Task Selection diatas :
1. Komponen yang mengalami kerusakan adalah komponen Chain pada mesin
Submerged Scraper Chain Conveyor (SSCC).
2. Fungsi pada mesin Submerged Scapper Chain Conveyor (SSCC) sebagai untuk
menyambungkan Scraper – Scraper pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor
(SSCC).
3. Mode kegagalan adalah komponen Chain
4. Selection Guide (Mode Kerusakan) :
a. Apakah hubungan dengan age reliability diketahui ?
b. Apakah tindakan TD bisa digunakan ?
c. Apakah tindakan CD dapat digunakan ?
d. Apakah termasuk dalam mode kerusakan ?
e. Apakah tindakan FF dapat digunakan ?
f. Apakah diantara tindakan yang dipilih efektif ?
g. Dapatkah desain dari modifikasi dapat menghilangkan mode kegagalan dan
efeknya ? –
Selection task : TD
4.3.6 Penentuan Komponen Kritis
Dalam penentuan kritis diperoleh dari hasil Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
dimana perhitungan Severity* Occurency* Detection yang menghasilkan hasil Risk
Priority Number (RPN) yang menunjukan tingkat kepentingan dari sebuah komponen yang
dianggap mempunyai tingkat resiko tertinggi sehingga memerlukan perlakuan khusus
dengen melakukan perbaikan. Untuk komponen kritis dengan nilai Risk Priority Number
(RPN) tertinggi pada komponen Chain pada mesin Submerged Scraper Chain Conveyor
(SSCC) yaitu sebesar 192. Nilai ini menggambarkan komponen Chain mengalami
kegagalan yang harus ditangani akibat komponen tersebut bisa terjadi putus dan
mematikan mesin.
4.3.7 Laporan Data Perbaikan
Berikut pada laporan perbaikan komponen kritis , maka komponen yang % downtime
tertinggi pada di komponen Hydraulic Drive Unit dengan % Downtime sebesar
50,90% dan downtime (menit) sebesar 33058 dan frekuensi terbesat 41.