Anda di halaman 1dari 3

A.

Awal Mula Berdirinya Kerajaan Islam Di Aceh

Kerajaan Islam awal nusantara yang memainkan peranan penting dalam

perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Asia Tenggara, terletak di

daerah yang kini disebut propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu Samudra

Pasai (1272-1450 M) , Aceh Darussalam (1516-1700 M) dan Malaka (1400-

1511 M) di Semenanjung Malaya. Di Pasai untuk pertama kali diperkenalkan

penggunaan huruf Arab Melayu yang disebut huruf Jawi sesuai dengan sebutan

lain Bahasa Melayu yaitu bahasa Jawi. Kitab keagamaan dan sastra Islam mulai

ditulis dalam bahasa Melayu Pasai, yaitu bahasa Melayu yang telah mengalami

proses islamisasi dan karenanya sangat berbeda dari bahasa Melayu Sriwijaya

yang telah digunakan sejak abad ke-7 M. Akan tetapi akibat serbuan Majapahit

pada paruh terakhir abad ke-14 M dan munculnya Malaka pada awal abad ke-

15M sebagai pusat perdagangan internasional baru di Selat Malaka, Pasai

mengalami kemunduran hingga kemudian terpecah belah ke dalam kerajaan-

kerajaan kecil yang lemah pada akhir abad ke-15M.1

Selanjutnya pada tahun 1511 M Malaka direbut oleh Potugis, dan setelah

itu muncullah kesultanan Aceh Darussalam yang menggantikan peran Pasai

maupun Malaka, sebagai pusat perdagangan internasional dan kegiatan

intelektual agama. Menurut Bustanussalatin karya Nuruddin Ar-Raniri sultan

pertama yang mendiami Aceh dengan sebutan Kerajaan Aceh Darussalam ialah

Sultan Ali Mughayat Shah atau Raja Ibrahim yang kurang lebih memerintah

pada tahun 1514-1528 M. Awal terbentuknya kerajaan Aceh Darussalam dalam

buku Amirul Hadi Aceh: Sejarah, Budaya dan Tradisi adalah gabungan dari

1
Amirul Hadi, Sejarah: Budaya dan Tradisi, (Jakarta: Pustaka Yayasan Obor Indonesia, 2010), hal. 11-
17.
kerajaan lamuri dengan Kerajaan Aceh. Saat itu raja Lamuri menikahkan Ali

Mughayat Shah dengan puteri dari Raja Aceh, sehingga mpenggabungan kedua

kerajaan tersebut di beri nama kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin oleh

sultan pertama yaitu Sultan Ali Mughayat Shah.2

Wilayah paling Barat di kepulauan Nusantara adalah daerah yang pertama

kali menerima ajaran agama Islam, salah satunya yaitu Aceh. Sebelum menjadi

Kesultanan Aceh, sebelumnya yaitu Kesultanan Perlak yang pertama di

Nusantara. Kesultanan Perlak adalah Kesultanan pertama di Nusantara yang

berkuasa pada tahun 840-1292 M, di sekitar wilayah Peureulak atau Perlak. Kini

wilayah tersebut masuk dalam wilayah Aceh Timur, provinsi Nangroe Aceh

Darussalam. Banda Aceh merupakan ibukota Kesultanan Aceh Darussalam,

sekitar abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun diatas puing-puing

kerajaan- kerajaan Hindu dan Budha yang pernah ada sebelumnya, seperti

Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan

Indrapura (Indrapuri).3

Dalam buku Hasjmy Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, bahwa

Sultan Aliddin Ali Mughayat Shah adalah sultan ke-11 yang menjabat pada

tahun 916-936 H (1511-1530 M). Beliau adalah sultan Kerajaan Islam Aceh

terakhir dan membangun Kerajaan Aceh Darussalam yang meliputi seluruh

kerajaan kecil- kecil, sejak dari Aru hingga ke Jaya. Jadi, pemimpin pertama

kerajaan Aceh Darussalam mempunyai tahapan kedua yaitu pertama ketika

bernama kerajaan Darussalam yaitu dipimpin oleh Sultan Johan Shah kemudian,

2
Machfud Syaefudin dkk, Dinamika Peradapan Islam: Prefektif Historis (Yogyakarta: Pustaka
Ilmu, 2013), hal. 253.
3
Zainuddin, Asal-Usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe (Jakarta Selatan: PT Zaytuna Ufuk
Abadi, 2014), hal. 14.
ketika sudah menjadi kerajaan yang bernama Kerajaan Aceh Darussalam sultan

pertama yang memimpin adalah Sultan Ali Mughayat Shah. Saat itu sudah

dijadikan satu kerajaa-kerajaan kecil yang ditaklukkan oleh Kerajaan Aceh

Darussalam.4

4
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia III
(Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hal. 32-32.

Anda mungkin juga menyukai