Anda di halaman 1dari 82

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan pertama, 10 dzulqa'dah 1439 H,

________________________________

Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬berkata :

Al Kalam ( kalimat ) : adalah lafadz yang tersusun dan memberikan faedah serta digunakan oleh orang
arab,

Jenisnya ada 3 :

1.isim
2.fi'il
3.huruf

Adapun ISIM bisa diketahui dengan adanya tanda :

1.khafdh (kasrah)
2.tanwin

3.masuknya Alif dan lam


4.~huruf khafdh, yaitu :

‫ن‬
ْ ‫م‬
ِ = dari
‫الِِِِى‬ٙ ِ = ke

ْ ‫ع‬ٙ = dari
‫عن‬

‫لى‬ٙ ‫ع‬ٙ = di atas

‫ = فِي‬di dalam

‫ب‬ّٙ ‫ = ُر‬jarang

‫اء‬
ُِ ‫الب‬
ٙ = dengan
‫اف‬ ٙ
ُ ‫الك‬ = sepert
ٙ
‫الل ُم‬ = untuk
~huruf sumpah,yaitu

‫او‬
ُ ‫الو‬
ٙ = demi
‫اء‬
ُ ‫الب‬
ٙ = demi
‫اء‬ ّٙ = demi
ُ ‫الت‬
Sedangkan FI'IL bisa diketahui dengan tanda :

1.ْ ‫قققد‬ٙ = sungguh

2.‫الس ْي ُن‬
ّ = akan
‫ف‬ٙ ‫س ْو‬ٙ
3. = akan

ِ ْ ‫تأنِي‬ّٙ ‫اءُ ال ّتق‬ٙ‫ = تا‬huruf ta' yang disukun untuk perempuan


ْ
4. ِ‫نة‬ٙ ‫سكِنق‬
‫ا‬ّٙ ‫سق‬
ّ ‫ثال‬
Sementara HURUF : semua kata yang tdak bisa menerima tanda-tanda isim dan tdak pula tanda-tanda
fi'il.

_________________________________

Penjelasan :

Semua kata dalam bahasa arab itu kembali kepada 3 jenis :

1.isim
2.fi'il
3.huruf

Untuk membedakan antara isim, fi'il dan huruf maka perlu bagi kita untuk mengetahui tanda-
tandanya,dan penulis telah menyebutkan tanda-tandanya.

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedua, 11 dzulqa'dah 1439 H,

_______________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

Bab AL-I'RAB

I'RAB adalah perubahan yang terjadi pada akhir suatu kata disebabkan adanya perbedaan 'Amil
yang masuk padanya,baik perubahan itu secara lafadz atau secara taqdir (perkiraan).

Jenisnya ada 4 yaitu :

1.rafa'
2.nashab
3.khafdh
4.jazm

~ I'RAB pada isim hanya 3 yaitu :

1.rafa'
2.nashab
3.khafdh
Dan tidak ada jazm pada isim.
~ I'RAB pada fi'il hanya 3 juga yaitu :

1.rafa'
2.nashab
3.jazm
Dan tidak ada khafdh pada fi'il.

______________________________

Penjelasan :

Di dalam bahasa Arab ada kata yang mengalami perubahan di akhirnya di sebabkan adanya
'AMIL yang masuk padanya,

Apa itu 'AMIL ?

Perhatikan contoh di bawah ini

1.‫م ٌد‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫اء ُم‬


ٙ ‫ج‬ٙ = jaa'a muhammadun

‫مدًا‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫تح ّمق‬ ٙ


2. ُ ‫رأريأق ْ م‬ٙ = ra'aitu muhammadan

‫م ٍِد‬ّٙ ِ‫ح‬ٙ ‫م ْرِ ُرِتِ ِب ُِم‬


3. ٙٙ = marurtu bi muhammadin

Kata ‫جاء‬، ‫ رأيت‬dan ‫ مررت‬di sebut 'AMIL

Maka dari contoh-contoh di atas kita bisa memahami bahwa AMIL adalah penyebab terjadinya
perubahan suatu kata,

Dan perhatikan perubahan kata MUHAMMADUN ( di dhommah akhirnya ),

Berubah menjadi MUHAMMADAN ( di fathah akhirnya )

Berubah lagi menjadi MUHAMMADIN ( di kasrah akhirnya )

Perubahan kata MUHAMMAD dari dhommah menjadi fathah dan kasrah itulah di namakan
I'RAB (perubahan)

Semoga bermanfaat
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan ketiga, 12 dzulqa'dah 1439 H,

__________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB "MENGENAL TANDA-TANDA I'RAB"

RAFA' memiliki 4 tanda :

1.dhommah ( -ُ )
2.wawu ( ‫) و‬
3.alif ( ‫) ا‬
4.nun ( ‫) ن‬

~adapun dhommah ( -ُ ) menjadi tanda rafa' pada 4 tempat, yaitu :

1.isim mufrad
2.jamak taksir
3.jamak muannats salim
4.fi'il mudhari' yang akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu apapun.

~ sedangkan WAWU ( ‫ ) و‬menjadi tanda rafa' pada 2 tempat, yaitu :

1.jamak mudzakkar salim


2.asma'ul khamsah, yaitu

- ‫ = أبوقك‬abuuka

- ‫ = أخوك‬akhuuka

- ‫ =حموك‬hamuuka

- ‫ = فوك‬fuuka

- ‫ = ذو مال‬dzuu maalin

~ sementara ALIF ( ‫) ا‬menjadi tanda rafa' hanya pada isim mutsanna saja.

~ adapun NUN ( ‫ ) ن‬menjadi tanda rafa' pada fi'il mudhari' jika bersambung dengan dhamir
tashniyyah,dhomir jamak' atau dhamir muannats mukhatabah.

__________________________________
Penjelasan :

Bagi siapa saja yang memperhatikan kosa kata di dalam bahasa Arab dengan baik,

InsyaAllah dia akan mengetahui bahwa tanda RAFA' nya sebuah kata bisa diketahui dengan
tanda di AKHIRNYA dari 4 tanda :

~ 1 asli yaitu DHAMMAH,


~ yang 3 sisanya adalah cabang yaitu WAWU,ALIF DAN NUN

• untuk DHAMMAH menjadi tanda rafa' pada


4 tempat yaitu :

1.isim mufrad (tunggal)


Contoh : ٌ‫مد‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫ = ُم‬satu Muhammad
Perhatikan kata MUHAMMAD harakat akhirnya dengan DHAMMAH

2.jamak taksir
Contoh : ‫ل ٌد‬ٙ ‫أ ْو‬ٙ = banyak anak laki-laki
Perhatikan kata AULAADUN harakat akhirnya dengan DHAMMAH

3.jamak muannats salim (jamak perempuan)


ٌ ‫م‬ٙ ِ‫ = ُم ْسل‬banyak perempuan Islam
Contoh :‫ات‬
Perhatikan kata MUSLIMAATUN harakat akhirnya dengan DHAMMAH

4.fi'il mudhari'yang tidak bersambung dengan sesuatu apapun.


Contoh :‫ب‬ ْ ‫ييق‬ٙ = memukul
ُ ِ‫ضر‬
Perhatikan kata YADHRIBU harakat akhirnya dengan DHAMMAH

• adapun WAWU menjadi tanda rafa' pada 2 tempat :

1.jamak mudzakkar salim


Contoh : ٙ‫موْن‬
ُ ِ ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ = banyak orang-orang Islam laki-laki
Perhatikan kata MUSLIMUUN tanda rafa'nya dengan WAWU

2.asma'ul khamsah ( isim-isim yang 5 )


Contoh :‫ك‬ٙ ‫أ ُب ْو‬ٙ = bapakmu
Perhatikan kata ABUUKA tanda rafa'nya dengan WAWU

• Adapun ALIF menjadi tanda rafa' pada isim mutsanna saja


ِ ‫م‬
Contoh : ‫قان‬ ‫م‬ٙ ِ ‫سل‬
ْ ‫م‬
ُ = dua orang Islam
Perhatikan kata MUSLIMAANI tanda rafa'nya dengan ALIF

• adapun NUN menjadi tanda rafa' pada fi'il mudhari' jika bersambung dengan dhamir
tashniyyah, dhomir jamak', atau dhamir muannats mukhatabah
Contoh :
ِ ‫ب‬ٙ‫ضرِبق‬
‫ان‬ ْ ‫ييق‬ٙ = dua orang memukul
‫ن‬ٙ ‫ي ْض ِر ُب ْو‬ٙ = mereka memukul
‫ن‬ٙ ‫ت ْض ِر ِب ْي‬ٙ = kamu (perempuan) memukul

Perhatikan kata TADHRIBAANI,TADHRIBUUNA,DAN TADHRIBIINA, tanda rafa'nya


dengan NUN

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keempat, 13 dzulqa'dah 1439 H,

__________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

Sedang NASHAB memiliki 5 tanda, yaitu :

1.fathah
2.alif
3.kasrah
4.ya
5.membuang huruf nun

~ Adapun FATHAH menjadi tanda nashab pada 3 tempat, yaitu :

1.isim mufrad
2.jamak taksir
3.fi'il mudhari' jika masuk padanya penashab dan akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu
apapun.

~ Sedangkan ALIF menjadi tanda nashab pada asma'ul khamsah saja.

Misal : ‫ = رأيت أباك و أخاك‬ra'aitu abaaka wa akhaaka


Dan yang semisalnya.

~ sedangkan KASRAH menjadi tanda nashab pada jamak muannats salim

~ sementara YA menjadi tanda nashab pada isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim.
~ sedangkan MEMBUANG HURUF NUN menjadi tanda nashab pada af'alul khamsah yang
tanda rafa'nya dengan NUN.

___________________________________

Penjelasan :

Bagi siapa saja yang memperhatikan dengan baik,


bahwa tanda nashabnya sebuah kata dalam bahasa Arab itu bisa dilihat dari salah satu dari 5
tanda berikut ini :

1 asli yaitu FATHAH,


4 cabang yaitu ALIF,KASRAH,YA,MEMBUANG HURUF NUN

• adapun FATHAH menjadi tanda nashab pada 3 tempat, yaitu :

1.isim mufrad (tunggal)


Contoh : ‫مدًا‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫م=ح ّمق‬
ُ satu Muhammad
perhatikan kata MUHAMMADAN harakat akhirnya dengan FATHAH

2.jamak taksir
‫أ‬ٙ = banyak anak laki-laki
Contoh : ‫لادًا‬ٙ ‫أوْل‬
Perhatikan kata AULAADAN harakat akhirnya dengan FATHAH

3.fi'il mudhari' jika masuk padanya penashab dan akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu
apapun.
Contoh :‫ب‬ٙ ‫ي ْض ِر‬ٙ ‫ل ْن‬ٙ = dia tidak memukul
Perhatikan kata YADHRIBA harakat akhirnya dengan FATHAH

• Adapun ALIF menjadi tanda nashab pada asma'ul khamsah saja

ٙ ‫ب‬ٙ ‫أ‬ٙ ‫أ ْي ُت‬ٙ ‫ر‬ٙ = saya melihat bapakmu


Contoh :‫اك‬
Perhatikan kata ABAAKA tanda nashabnya dengan ALIF

• adapun KASRAH menjadi tanda nashab pada jamak muannats salim

ٍ ‫م‬ٙ ِ‫ = ُم ْسل‬banyak perempuan Islam,


Contoh :‫ات‬
Perhatikan kata MUSLIMAATIN tanda nashab nya dengan KASRAH

• Adapun YA menjadi tanda nashab pada isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim

Contoh isim mutsanna :


ِ ْ ‫مي‬ٙ ‫سلِمق‬
‫ن‬ ِ ‫م‬
ُ = dua muslim

Perhatikan kata MUSLIMAINI tanda nashab nya dengan YA


Contoh jamak mudzakkar salim :

‫ن‬ٙ ‫ = ُم ْسلِ ِم ْي‬banyak orang Islam

Perhatikan kata MUSLIMIINA tanda nashab nya dengan YA

• adapun MEMBUANG HURUF NUN menjadi tanda nashab pada af'alul khamsah yang tanda
rafa'nya dengan NUN

Contoh :
ْ ‫ي‬ٙ ‫ليق‬ٙ ‫لن‬
‫بقا‬ٙ ‫ضرِب‬ ْ = mereka berdua tidak memukul

Perhatikan kata YADRIBAA dibuang huruf NUN nya asalnya YADHRIBAANI = ‫يضربان‬

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kelima, 19 dzulqa'dah 1439 H,

______________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫رحمه الله‬

[ Khafdh memiliki 3 tanda,yaitu :

1.kasrah ( ِ )
2.ya ( ‫) ي‬
3.fathah ( ٙ )

Adapun KASRAH menjadi tanda khafdh pada 3 tempat,yaitu :

1.Isim mufrad munsharif


2.jamak taksir munsharif,dan
3.Jamak muannats salim

Sedangkan YA menjadi tanda khafdh pada 3 tempat, yaitu :

1.asma'ul khamsah
2.isim mutsanna
3.jamak (mudzakkar salim)
Sementara FATHAH menjadi tanda khafdh pada isim yang tidak menerima tanwin ]

__________________________________

Penjelasan :

Sebagaimana yang disebutkan oleh penulis,bahwa sebuah kata dihukumi khafdh apabila kita
mendapati salah satu dari 3 tanda :

1.KASRAH ini tanda asli,


2.YA,
3. FATHAH
Keduanya ini tanda cabang

~ Adapun KASRAH menjadi tanda khafdh pada 3 tempat, yaitu :

1.isim mufrad munsharif


Contoh : ‫م ٍد‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫ = ُم‬satu muhammad
Perhatikan kata MUHAMMADIN tanda khafdh nya dengan KASRAH

2.jamak taksir munsharif


Contoh : ‫ل ٍد‬ٙ ‫أ ْو‬ٙ = banyak anak laki-laki
Perhatikan kata AULAADIN tanda khafdh nya dengan KASRAH

3.jamak muannats salim


ٍ ‫م‬ٙ ِ‫ = ُم ْسل‬banyak perempuan muslimah
Contoh :‫ات‬
Perhatikan kata MUSLIMAATIN tanda khafdh nya dengan KASRAH

~ Sedangkan YA menjadi tanda khafdh pada 3 tempat, yaitu :

1.asma'ul khamsah
Contoh :‫ك‬ٙ ‫أ ِب ْي‬ٙ = bapakmu
Perhatikan kata ABIIKA tanda khafdh nya dengan YA

2.isim mutsanna
Contoh : ‫ن‬ ِ ْ ‫مي‬ٙ ‫سلِمق‬
ْ ‫م‬
ُ = dua orang muslim
Perhatikan kata MUSLIMAINI tanda khafdh nya dengan YA

3.jamak mudzakkar salim


Contoh :‫ن‬ٙ ‫ = ُم ْسلِ ِم ْي‬banyak orang Islam
Perhatikan kata MUSLIMIINA tanda khafdh nya dengan YA

~ Sementara FATHAH menjadi tanda khafdh pada isim yang tidak bisa menerima tanwin,
Contoh :‫ة‬ٙ ‫ش‬ٙ ِ‫عائ‬ٙ ‫ع ْن‬ٙ = dari Aisyah
Perhatikan kata 'AAISYATA tanda khafdh nya dengan FATHAH

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keenam, 20 dzulqa'dah 1439 H,

________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

[ Jazm memiliki 2 tanda, yaitu :

1.sukun
2.membuang huruf

~ Adapun SUKUN menjadi tanda jazm pada fi'il mudhari' shahih akhir.

~ sedangkan MEMBUANG HURUF menjadi tanda jazm pada fi'il mudhari' mu'tal akhir ( ada
huruf penyakit di akhirnya ) dan af'alul khamsah ( fi'il-fi'il yang 5 ) yang tanda rafa'nya dengan
adanya huruf nun. ]

_________________________________

Penjelasan :

Dari keterangan penulis kita bisa memahami bahwa suatu kata dihukumi jazm apabila kita
mendapati salah satu tanda dari 2 tanda jazm :

1.SUKUN ini tanda asli


2.MEMBUANG HURUF ini tanda cabang

~ Adapun SUKUN menjadi tanda jazm pada fi'il mudhari' shahih akhir,

Contoh :‫ي ْض ِر ْب‬ٙ ‫ل ْم‬ٙ = dia tidak memukul


Perhatikan kata YADHRIB tanda jazm nya dengan SUKUN

~ sedangkan MEMBUANG HURUF menjadi tanda jazm pada :


1.fi'il mudhari' mu'tal akhir ( ada huruf penyakit di akhirnya ) dan
2. af'alul khamsah ( fi'il-fi'il yang 5 ) yang tanda rafa'nya dengan adanya huruf nun,

Contoh :

1. mu'tal akhir : ُ ‫يدْع‬ٙ ‫ليق‬ٙ ‫م‬


ْ ‫ = ل‬dia tidak berdo'a

Perhatikan kata YAD'U tanda jazm nya dengan MEMBUANG HURUF WAWU

asalnya‫ي ْد ُع ْو‬ٙ = YAD'UU

ْ ‫ي‬ٙ ‫ليق‬ٙ ‫م‬


2. Af'alul khamsah : ‫بقا‬ٙ ‫ضرِب‬ ْ ‫ = ل‬mereka dua orang tidak memukul

Perhatikan kata YADHRIBAA tanda jazm nya dengan MEMBUANG HURUF NUN

ِ ‫ب‬ٙ‫ضرِبق‬
asalnya ‫ان‬ ْ ‫ييق‬ٙ = YADHRIBAANI

Catatan : huruf penyakit ada 3 :

1.alif ( ‫) ا‬
2.wawu ( ‫) و‬
3.ya ( ‫) ي‬

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan ketujuh, 22 dzulqa'dah 1439 H,

________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

[ Pasal :
KATA YANG MENGALAMI I'RAB ( MU'RABAAT )

Mu'rabat ada 2 :

1.jenis yang di i'rab dengan harakat


2.jenis yang di i'rab dengan huruf
Adapun yang di i'rab dengan harakat ada 4, yaitu :

1.isim mufrad
2.jamak taksir
3.jamak muannats salim
4.fi'il mudhari' yang akhirnya tidak bersambung dengan sesuatu apapun

Semua di rafa' dengan tanda DHAMMAH,di nashab dengan tanda FATHAH,di khafdh dengan
tanda KASRAH,di jazm dengan tanda SUKUN,

Dikecualikan dari hal tersebut 3 hal, yaitu :

1.jamak muannats salim di nashab dengan tanda KASRAH,

2.isim yang tidak di tanwin di khafdh dengan FATHAH,

3.fi'il mudhari' mu'tal akhir di jazm dengan DIBUANG HURUF AKHIRNYA.

Sedangkan yang di i'rab dengan huruf ada 4 macam, yaitu :

1.isim mutsanna
2.jamak mudzakkar salim
3.asma'ul khamsah ( isim-isim yang 5 )
4.af'alul khamsah ( fi'il-fi'il yang 5 )
Terdiri dari :

‫ = يفعلن‬mereka berdua sedang berbuat


‫ = تفعلن‬mereka berdua sedang berbuat
‫ = يفعلون‬mereka sedang berbuat (L)
‫ = تفعلون‬kalian sedang berbuat (L)
‫ = تفعلين‬engkau sedang berbuat (P)

~ Adapun isim mutsanna di rafa' dengan tanda ALIF,di nashab dan di khafdh dengan tanda YA

~ jamak mudzakkar salim di rafa' dengan tanda WAWU,di nashab dan di khafdh dengan tanda
YA

~ Asma'ul khamsah di rafa' dengan tanda WAWU, di nashab dengan tanda ALIF,dan di khafdh
dengan tanda YA

Sedangkan af'alul khamsah di rafa' dengan tanda NUN,dan di nashab serta di jazm dengan tanda
MEMBUANG HURUF NUN.]

___________________________________

Penjelasan :
Jika kita mencermati dengan baik pelajaran sebelumnya,

kita bisa memahami bahwa pasal ini adalah kesimpulan dari pelajaran sebelumnya yaitu
pelajaran tentang i'rab dan tanda-tanda i'rab.

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedelapan, Selasa 25 dzulqa'dah 1439 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

[ Bab FI'IL

Fi'il ada 3 macam :

1.madhi
2.mudhari'
3.amr

Contohnya :
‫ = ضرب‬dia (L) telah memukul

‫ = يضرب‬dia (L) sedang memukul

‫ = اضرب‬pukullah (L)

FI'IL MADHI akhirnya selalu berharakat FATHAH,

FI'IL AMR selalu DI JAZM,

Adapun MUDHARI' adalah fi'il yang diawalnya terdapat salah satu dari 4 huruf tambahan yang
terkumpul pada ucapanmu ( ‫) انيت‬.

FI'IL MUDHARI' ini selalu DI RAFA'', kecuali jika masuk padanya pe-NASHAB atau pen-
JAZM

PENASHAB fi'il mudhari' ada 10 :


1.‫ = أن‬berfungsi sebagai pemisah 2 fi'il

2.‫ = لن‬tidak akan

3. ‫ = اذن‬jika demikian

4.‫ =كي‬agar

5.‫ = لم كي‬supaya

6.‫ = لم الجحود‬tidak mungkin

7.‫ = حتى‬sehingga

8.jawaban dengan menggunakan huruf FA' (‫ )ف‬sababiyah yang di dahului tuntutan atau
peniadaan,

9.jawaban dengan menggunakan huruf WAWU (‫ )و‬ma'iyah yang di dahului tuntutan atau
peniadaan,

10.jawaban dengan menggunakan huruf AU (‫ )او‬bermakna: sampai, kecuali.

Adapun PEN JAZM fi'il mudhari' ada 18 :

1.‫ = لم‬tidak

2.‫ = لما‬belum

3.‫ =الم‬...bukankah telah

4.‫ = الما‬...bukankah telah

5.‫= لم المر و الدعاء‬


huruf LAM yang digunakan untuk perintah dan permintaan,

6.‫= ل‬
jangan (dalam kalimat larangan atau permintaan

7.‫ = إن‬jika

8.‫ =ما‬apa saja

9.‫ =من‬siapa saja

10.‫ = مهما‬bagaimanapun juga


11.‫ = إذما‬,jika

12.‫ =أي‬yang mana saja

13.‫ = متى‬kapan saja

14.‫ = أين‬dimana saja

‫ = أيان‬kapan saja

15.‫ = أنى‬kemana saja

16. ‫ = حيثما‬dimana saja

17.‫ = كيفما‬bagaimanapun caranya

18.‫ =إذا‬jika (khusus dalam bait syair )

Penjelasan:

Dari keterangan penulis diatas kita bisa memahami bahwa fi'il terbagi menjadi 3 : MADHI,
MUDHARI',DAN AMR

~ Ciri-ciri FI'IL MADHI akhirnya selalu FATHAH


Contoh :

‫ = ضرب‬telah memukul
‫ =كتب‬telah menulis
‫ = نصر‬telah menolong

Perhatikan kata DHARABA,KATABA,DAN NASHARA akhirnya selalu FATHAH

~ Adapun ciri-ciri FI'IL AMR selalu di JAZM

Dan masih ingatkah antm bahwa tanda jazm ada 2 :

1.sukun
2.membuang huruf

Contoh fi'il Amr jazm dengan tanda SUKUN =

‫ = إضرب‬pukullah

Perhatikan kata IDHRIB akhirnya di sukun,

Contoh fi'il Amr jazm dengan tanda MEMBUANG HURUF


‫ = أدع‬berdo'alah

Perhatikan kata UD'U dibuang huruf WAWU (‫)و‬

Asalnya ‫ = ادعو‬UD'UU

~ ciri-ciri fi'il mudhari' yaitu fi'il yang diawali salah satu dari 4 huruf tambahan yaitu :

1.alif (‫)ا‬
2.nun(‫)ن‬
3.ya (‫)ي‬
4.ta (‫)ت‬

Contoh:

‫اضرب‬
‫نضرب‬
‫يضرب‬
‫تضرب‬

Perhatikan kata ADHRIBU,NADHRIBU,YADHRIBU DAN TADHRIBU, semuanya adalah


FI'IL MUDHARI' dikarenakan diawali salah satu dari 4 huruf tambahan diatas.

Fi'il mudhari' selalu DI RAFA' kecuali jika masuk padanya pe-NASHAB atau pen-JAZM

Contoh di rafa' :

‫ب‬ ْ ‫ييق‬ٙ = YADHRIBU (dia telah memukul)


ُ ِ‫ضر‬

Di rafa' karena tidak ada pe-NASHAB atau pen-JAZM

Contoh ada pe-NASHAB :

‫ب‬ٙ ‫ي ْض ِر‬ٙ ‫ل ْن‬ٙ = LAN YADHRIBA(dia tidak memukul)

YADHRIBA : Fi'il mudhari' di NASHAB karena ada pe-NASHAB yaitu ‫ = لن‬LAN

Contoh ada pen-JAZM :

‫ي ْض ِر ْب‬ٙ ‫ل ْم‬ٙ = LAM YADHRIB(dia tidak memukul)

YADHRIB : fi'il mudhari' di JAZM karena ada pen-JAZM yaitu ‫ = لم‬LAM

Semoga bermanfaat
‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kesembilan, 2 Dzulhijjah 1439 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

[ Bab tentang ISIM-ISIM YANG MARFU' ]

Isim-isim yang marfu' ada 7, yaitu :

1. Fa'il (pelaku)
2.maf'ul (objek) yang tidak disebutkan pelakunya (naibul fa'il/penggantinya fa'il)
3.mubtada' (permulaan)
4.khabar (kabar)
5.isim ((‫ ))كان‬dan saudara-saudaranya
6.khabar ((‫ )) إن‬dan saudara-saudaranya
7.pengikut isim marfu' yang terdiri dari 4 jenis :

1.na'at ( sifat )
2.athaf ( kata sambung )
3.taukid ( penguat )
4.badal ( pengganti ) ]

Penjelasan :

Kita telah mengetahui di pelajaran sebelumnya bahwa isim mu'rab ( berubah ) terjadi pada 3
keadaan : rafa',nashab dan khafdh,

Disini penulis memulai dengan isim-isim yang marfu' ( terkena rafa' ), beliau menyebutkan ada 7
:

1.fa'il ( pelaku )
Contoh :

‫ي‬ ِ‫ل‬ ٙ
ٌ ‫ع‬ٙ ‫ر‬ٙ ‫حض‬ٙ = telah hadir Ali
Perhatikan kata ALI, dia sebagai fa'il ( pelaku ) dan terkena rafa' ( marfu' ) tanda rafa'nya dengan
DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

2.maf'ul (objek) yang tidak disebutkan pelakunya (naibul fa'il)


Contoh :

‫ن‬ ْ ُ‫عالْغ‬ٙ ‫ =قُطِعق‬telah dipotong ranting itu


ُ ‫ص‬
Perhatikan kata AL-GHUSNU,dia sebagai objek yang tidak disebutkan pelakunya (naibul
fa'il/penggantinya fa'il) dan terkena rafa' (marfu') tanda rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia
ISIM MUFRAD (tunggal)

3.mubtada ( permulaan )
Contoh :

ِ ‫س‬ٙ ‫م ٌد ُم‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫ = ُم‬muhammad sedang safar


‫اف ٌر‬

Perhatikan kata MUHAMMADUN,dia adalah mubtada' (permulaan) dan terkena rafa' (marfu')
tanda rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

4.khabar ( kabar )
Contoh :

ِ ‫س‬ٙ ‫م ٌد ُم‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫ = ُم‬muhammad sedang safar


‫اف ٌر‬

Perhatikan kata MUSAAFIRUN, dia adalah khabar ( kabar ), dan terkena rafa' (marfu') tanda
rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

5.isim ((‫ ))كان‬dan saudara-saudaranya


Contoh :

‫ت هِدًاق‬ٙ ‫جتق‬
ْ ‫م‬ ُ ْ ‫راهِي‬ٙ ‫نبْر‬
ُ ‫م‬ ‫ك‬ٙ ‫=كق‬
ِ ‫إ‬ٙ ‫ان‬

adalah Ibrahim seorang yang bersungguh-sungguh

Perhatikan kata IBRAHIIMU,dia adalah isim ((‫ )) كان‬dan terkena rafa' (marfu') tanda rafa'nya
dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

6.khabar (( ‫ )) إن‬dan saudara-saudaranya


Contoh :

ِ ‫ف‬ٙ ‫م ًدا‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫ن ُم‬ّٙ ‫= ِإ‬


‫اض ٌل‬

sesungguhnya Muhammad seorang yang memiliki keutamaan

Perhatikan kata FAADHILUN, dia adalah khabar ((‫ ))إن‬dan terkena rafa' (marfu') tanda rafa'nya
dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

7.pengikut isim marfu'yang terdiri dari 4 jenis :

1.na'at (sifat)
2.athaf (kata sambung)
3.taukid ( penguat )
4.badal ( pengganti )
Contoh :
ٙ ‫ن‬ٙ‫أ‬ ‫كق‬ٙ ّٙ
ُ ‫و أخُوْه‬ٙ ‫ك‬ٙ ‫ص‬
‫ق‬ٙ ‫كر و‬ ُ ‫ء‬ٙ ‫جق‬ٙ ْ ‫هص=دِي‬
ُ ‫س‬
ُ ْ‫منقف‬ ُ ‫ج‬
ُ ْ ‫لالكقرِي‬ ُ ‫الر‬
ّ ‫جاءق‬

Telah datang seorang yang mulia, dirinya temanmu dan saudaranya

1.Perhatikan kata AL KARIIMU,dia adalah na'at ( sifat ) dan terkena rafa' (marfu') tanda rafa'nya
dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

2.Perhatikan kata NAFSUHU,dia adalah taukid (penguat) dan terkena rafa' (marfu') tanda
rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

3.Perhatikan kata SHADIIQUKA, dia adalah badal (pengganti), dan terkena rafa' (marfu') tanda
rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia ISIM MUFRAD (tunggal)

4.Perhatikan kata WA AKHUUHU, dia adalah athaf (kata sambung) sekaligus ma'thuuf (kata
yang di athafkan) dan terkena rafa' (marfu') tanda rafa'nya dengan DHAMMAH karena dia ISIM
MUFRAD (tunggal)

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kesepuluh, 13 Dzulhijjah 1439 H

Bab FA'IL ( PELAKU )

FA'IL adalah isim marfu' yang terletak setelah FI'IL ( KATA KERJA )

FA'IL ada 2 macam : isim dhahir ( nampak ) dan isim dhomir ( kata ganti )

Adapun yang berbentuk isim dhahir seperti ucapanmu :

‫ قام زيد‬: : Zaid telah berdiri

‫ يقوم زيد‬: Zaid sedang berdiri

‫ قام الزيدان‬: dua Zaid telah berdiri


‫ يقوم الزيدان‬: dua Zaid sedang berdiri

‫ قام الزيدون‬: para Zaid itu telah berdiri

‫ يقوم الزيدون‬: para Zaid itu sedang berdiri

‫ قام الرجال‬: para lelaki itu telah berdiri

‫ يقوم الرجال‬: para lelaki itu sedang berdiri

‫ قامت هند‬: Hindun telah berdiri

‫ تقوم هند‬: Hindun sedang berdiri

‫ قامت الهندان‬: dua Hindun telah berdiri

‫ تقوم الهندان‬: dua Hindun sedang berdiri

‫ قامت الهندات‬: para Hindun telah berdiri

‫ تقوم الهندات‬: para Hindun sedang berdiri

‫ قامت الهنود‬: para Hindun telah berdiri

‫ تقوم الهنود‬: para Hindun sedang berdiri

‫ قام أخوك‬: saudaramu telah berdiri

‫ يقوم أخوك‬: saudaramu sedang berdiri

‫ قام غلمي‬: pembantu ku telah berdiri

‫ يقوم غلمي‬: pembantuku sedang berdiri

Dan yang semisalnya.

Sedangkan yang berbentuk isim dhamir ada 12, seperti contohnya ucapanmu :

‫ ضربت‬: aku telah memukul

‫ ضربنا‬: kami telah memukul

‫ ضربت‬: kamu telah memukul (L)

‫ ضربت‬: kamu telah memukul (P)


‫ ضربتما‬:kalian berdua telah memukul

‫ ضربتم‬: (kalian telah memukul (L

‫ ضربتن‬: kalian telah memukul (P)

‫ ضرب‬: dia telah memukul (L)

‫ ضربا‬: keduanya telah memukul

‫ ضربوا‬: mereka telah memukul (L)

‫ ضربن‬: mereka telah memukul (P)

Penjelasan ringkas :

1. Cara mudah untuk mengetahui FA'IL ( PELAKU ) adalah sebagaimana yang disebutkan oleh
penulis yaitu isim marfu' yang terletak setelah FI'IL ( KATA KERJA )

2. FA'IL ada 2 macam :

A. ISIM DHAHIR ( NAMPAK/BUKAN KATA GANTI )

contoh :

‫ز ْي ٌد‬ٙ ‫ام‬
ٙ ‫ق‬ٙ : Zaid telah berdiri

Perhatikan kata ZAIDUN dia adalah ISIM MARFU' yang terletak setelah FI'IL ( KATA
KERJA ) yaitu QAAMA,

maka bisa kita ketahui bahwa ZAIDUN adalah FA'IL ( PELAKU )

B. ISIM DHAMIR ( KATA GANTI )

Contoh :

‫ض‬ٙ : aku telah memukul


ُ ْ ‫ررب‬ٙ ‫ض‬
‫ت‬

Perhatikan kata ganti TU (‫ت‬


ُ ) yang artinya AKU ia adalah isim mabni (tetap/tidak berubah) yang
menempati isim marfu' yang terletak setelah FI'IL ( KATA KERJA ) yaitu DHARABA,

Maka kita bisa ketahui bahwa TU ( ‫ت‬


ُ ) yang artinya AKU adalah FA'IL ( PELAKU )

Semoga bermanfaat
‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kesebelas, 18 Dzulhijjah 1439 H

BAB MAF'UL ( OBJEK ) YANG TIDAK DI SEBUTKAN FA'IL ( PELAKU ) NYA

yaitu isim marfu'yang tidak disebutkan fa'il nya ( pelakunya )

Apabila fi'il ( kata kerja )nya berbentuk fi'il madhi maka di dhammah huruf pertama dan di
fathah huruf sebelum yang terakhir.

Namun apabila berbentuk fi'il mudhari' maka di dhammah huruf pertama dan di fathah huruf
sebelum yang terakhir.

Bentuknya ada 2,yaitu :

1. Isim dhahir,
2. Isim dhamir.

Adapun yang isim dhahir contohnya ucapanmu :

‫ ضرب زيد‬: Zaid telah dipukul

‫ يضرب زيد‬: Zaid sedang dipukul

‫ أكرم عمرو‬: amr telah dimuliakan

‫ يكرم عمرو‬: Amr sedang dimuliakan

Sedangkan yang berbentuk isim dhamir ( kata ganti ) ada 12, contohnya seperti ucapanmu :

‫ ضربت‬: aku telah dipukul

‫ ضربنا‬: kami telah dipukul

‫ ضربت‬: kamu telah dipukul (L)

‫ ضربت‬: kamu telah dipukul (P)

‫ ضربتما‬:(L/P) kalian berdua telah dipukul

‫ ضربتم‬: kalian telah dipukul (L)


‫ ضربتن‬: kalian telah dipukul (P)

‫ ضرب‬: dia telah dipukul (L)

‫ ضربت‬: dia telah dipukul (P)

‫ ضربا‬: keduanya telah dipukul

‫ ضربوا‬: mereka telah dipukul (L)

‫ ضربن‬: mereka telah dipukul (P)

Penjelasan:

1. ) Bab ini juga di kenal dengan bab NAIBUL FA'IL ( PENGGANTINYA PELAKU )

2. ) Cara untuk mengetahui NAIBUL FA'IL :

A. Isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il nya ( pelakunya )

B. Di dahului dengan fi'il majhul ( kata kerja pasif )

3. ) Rumus untuk mengetahui fi'il majhul :

A. Rumus fi'il madhi majhul di dhammah huruf pertama nya dan di kasrah huruf sebelum yang
terakhir

Contoh :

‫ب‬ٙ ‫ ُض ِر‬: di pukul

‫م‬ٙ ‫ ُأ ْك ِر‬: di muliakan

Perhatikan kata DHURIBA dan UKRIMA di dhammah huruf pertama dan di kasrah sebelum
yang terakhir,

Sama saja fi'il madhinya 3 huruf atau 4 huruf.

B.Rumus fi'il mudhari' majhul di fathah huruf pertama nya dan di dhammah huruf sebelum yang
terakhir.

Contoh :

ُ ‫ر‬ٙ ‫ضر‬
‫ب‬ ْ ُ ‫ي‬: dipukul

ُ ‫ر‬ٙ ‫يُكْر‬: dimuliakan


‫م‬
Perhatikan kata YUDHRABU dan YUKRAMU di dhammah huruf pertama dan di fathah huruf
sebelum yang terakhir.

4. ) NAIBUL FA'IL ada 2 bentuk : isim dhahir dan isim dhamir

A. Contoh NAIBUL FA'IL yang berbentuk isim dhahir :

‫ ضرب زيد‬: Zaid dipukul

Perhatikan kata ZAID dia adalah NAIBUL FA'IL karena dia adalah isim marfu'yang tidak
disebutkan fa'il nya (pelakunya) dan di dahului oleh fi'il majhul yaitu DHURIBA.

B. Contoh NAIBUL FA'IL yang berbentuk isim dhamir ( kata ganti ):

‫ ضربت‬: aku telah dipukul

Perhatikan kata TU (‫ت‬


ُ ) yang artinya AKU dia adalah NAIBUL FA'IL karena dia isim mabni
(tetap) yang menempati posisi isim marfu' yang tidak disebutkan fa'il nya dan di dahului fi'il
majhul yaitu DHURIB.

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduabelas, 12 Muharram 1440 H

( BAB MUBTADA' DAN KHABAR )

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

Mubtada' adalah : isim marfu' yang kosong dari Amil lafdziyah.

Sedangkan Khabar adalah : isim marfu' yang disandarkan kepada mubtada',

Seperti ucapanmu :

‫ زيد قائم‬: Zaid berdiri

‫ الزيدان قائمان‬: dua Zaid berdiri


‫ الزيدون قائمون‬: para Zaid berdiri

Mubtada' ada 2 macam : isim dhahir dan isim dhamir.

Yang dhahir telah disebutkan ( diatas )

Sedangkan yang dhamir ada 12 macam yaitu :

‫ أنا‬: saya
‫ نحن‬: kami
ٙ
‫أنت‬ : kamu(L)
‫أنت‬
ِ : kamu (P)
‫ أنتما‬: kalian berdua (L/P)
‫ أنتم‬: kalian (L)
‫ أنتن‬: kalian (P)
‫ هو‬: dia (L)
‫ هي‬: dia (P)
‫ هما‬: mereka berdua (L/P)
‫ هم‬: mereka (L)
‫ هن‬: mereka (P)

Contohnya seperti ucapanmu :

‫ أنا قائم‬: saya berdiri


‫ نحنققائمون‬: kami berdiri
Dan semisalnya.

Sedangkan Khabar ada 2 macam :

1. Mufrad ( tunggal )
2. Ghairu mufrad ( bukan tunggal )

Yang tunggal contohnya :

‫ زيد قائم‬: Zaid berdiri

Sedangkan yang ghairu mufrad ada 4 macam :

1. Jar dan majrur


2. Zharaf
3. Fi'il dengan fa'ilnya
4. Mubtada' dengan khabarnya

Contohnya seperti ucapanmu :

‫ زيد في الدار‬: Zaid ada di dalam rumah


‫ زيد عندك‬: Zaid ada di sampingmu

‫ زيد قام أبوه‬: zaid, ayahnya berdiri

‫ زيد جاريته ذاهبة‬:


Zaid, budak perempuannya pergi

Penjelasan :

Dari uraian penulis diatas kita bisa memetik beberapa pelajaran :

1. Mubtada' : terdiri dari 3 hal:

A. Harus berupa isim, maka mubtada' tidak boleh fi'il dan huruf

B. Harus marfu', maka mubtada' tidak boleh manshub dan majrur

C. Kosong dari Amil lafdziyah,

Amil lafdziyah seperti Fi'il, dan KAANA (‫)كان‬

2. Antara mubtada' dan Khabar harus sesuai ketika mufrad, mutsanna atau jamak,

Seperti :

‫ زيد قائم‬:

antara mubtada' dan Khabar sama-sama mufrad

‫ الزيدان قائمان‬:

Sama-sama mutsanna

‫ الزيدون قائمون‬:

Sama-sama jamak

3. Mubtada' bisa berupa isim dhahir atau isim dhamir,

Contoh isim dhahir : ‫زيد قائم‬

Contoh isim dhamir : ‫أنا قائم‬

4. Khabar ada 2 macam :


A. Mufrad ( tunggal )
B. Ghairu mufrad ( bukan tunggal )

••• Yang dimaksud mufrad di bab ini adalah " yang bukan kalimat atau yang serupa dengan
kalimat".

5. Untuk contoh Khabar mufrad dan ghairu mufrad sudah disebutkan penulis di matan.

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan ketigabelas, 28 Muharram 1440 H

: ‫ رحمه الله‬Berkata Ibnu ajurrum

[ BAB : 'AMIL-AMIL YANG MASUK PADA MUBTADA' DAN KHABAR ]

: jenisnya ada 3 yaitu

dan saudara-saudaranya (‫ )كان‬Kaana .1


dan saudara-saudaranya ( ‫ ) إن‬Inna .2
dan saudara-saudaranya ( ‫) ظننت‬Zhanantu .3

dan saudara-saudaranya berfungsi me-rafa'-kan isim dan me-nashab-kan (‫ )كان‬Adapun kaana


,Khabar

: Terdiri dari

menjadi,selalu : ( ‫ ) كان‬Kaana.1
menjadi ( sore ) : ( ‫ ) أمسى‬Amsaa.2
menjadi ( pagi ) : ( ‫ ) أصبح‬Ashbahaa.3
menjadi (dhuha ) : ( ‫ ) أضحى‬Adhha.4
menjadi ( siang ) : ( ‫ ) ظل‬Zhalla.5
menjadi ( malam ) : ( ‫ ) بات‬Baata.6
menjadi,berubah : ( ‫ ) صار‬Shaara.7
bukan,tidak : ( ‫ ) ليس‬Laisa.8
terus-menerus : ( ‫ ) ما زال‬Maa zaala.9
terus-menerus : ( ‫ ) ما انفك‬Man fakka.10
terus-menerus : ( ‫ ) ما فتئ‬Maa fati'a.11
terus-menerus : ( ‫ ) ما برح‬Maa bariha.12
selagi : ( ‫ ) ما دام‬Maa daama.13

: Juga yang merupakan hasil tashrif seperti

‫ كن‬- ‫ يكون‬- ‫كان‬


‫ أصبح‬- ‫ يصبح‬- ‫أصبح‬

: Ucapan mu

Zaid telah berdiri : ‫كان زيد قائم‬


Amr tidak pergi : ‫ليس عمرو شاخصا‬

Dan yang semisalnya

dan saudara-saudaranya berfungsi me-nashab-kan isim dan me-rafa'-kan ( ‫ ) إن‬Adapun Inna


,Khabar

: Terdiri dari

sesungguhnya : ( ‫ ) إن‬Inna.1
sesungguhnya : ( ‫ ) أن‬Anna.2
akan tetapi : ( ‫ ) لكن‬Laakinna.3
seakan-akan : ( ‫ ) كأن‬Ka'anna.4
seandainya : ( ‫ ) ليت‬Laita.5
semoga : ( ‫ ) لعل‬La'alla.6

: Ucapan mu

sungguh Zaid berdiri : ‫إن زيدا قائم‬


seandainya Zaid hadir : ‫ليت عمرا شاحص‬

Dan yang semisalnya

: Makna

untuk memperkuat ucapan ‫ أن‬dan anna (‫ )إن‬Inna


untuk membenarkan salah paham ( ‫ ) لكن‬Laakinna
menyatakan adanya penyerupaan ( ‫ ) كأن‬Ka'anna
menyatakan adanya angan-angan ( ‫ ) ليت‬Laita
menyatakan harapan ( ‫ ) لعل‬La'alla

dan saudara-saudaranya berfungsi me-nashab-kan mubtada' dan ( ‫ ) ظننت‬Adapun zhanantu


.Khabar sekaligus yang keduanya akan menjadi maf'ul baginya

: Terdiri dari
aku menyangka : ( ‫ ) ظننت‬Zhanantu.1
aku mengira : ( ‫ ) حسبت‬Hasibtu.2
aku menyangka : ( ‫ ) خلت‬Khiltu.3
aku menyangka : ( ‫ ) زعمت‬Za'amtu.4
aku melihat : ( ‫ ) رأيت‬Ra'aitu.5
aku mengetahui : ( ‫ ) علمت‬Alimtu'.6
aku mendapati : ( ‫ ) وجدت‬Wajadtu.7
aku mengambil : ( ‫ ) اتخذت‬Ittakhadztu.8
aku menjadikan : ( ‫ ) جعلت‬Ja'altu.9
aku mendengar : ( ‫ ) سمعت‬Sami'tu.10

: Ucapanmu

aku mengira Zaid berdiri : ‫ظننت زيدا قائما‬


aku melihat Amr pergi : ‫رأيت عمرا شاخصا‬

Dan semisalnya

: Penjelasan

,'Telah kita ketahui bahwa mubtada' dan Khabar keduanya marfu

namun apabila keduanya dimasuki oleh salah satu dari amil-amil dibawah ini maka keduanya
.akan berubah

: Amil-amil tersebut terbagi menjadi 3

,dan saudara-saudaranya ( ‫ ) كان‬Kaana .1

(‫ )كان‬Ketika mubtada' dan Khabar dimasuki oleh kaana

,( ‫ ) كان‬maka mubtada' akan berubah menjadi isim kaana

(‫ )كان‬Khabar yang awalnya rafa' akan berubah menjadi nashab serta menjadi Khabar kaana

.dan saudara-saudaranya seluruhnya adalah fi'il ‫ كان‬Kaana

,dan saudara-saudaranya ( ‫ ) إن‬Inna .2

,dan saudara-saudaranya ( ‫ ) كان‬dan saudara-saudaranya ini kebalikan dari kaana ( ‫ ) إن‬Inna

(‫ ) إن‬Yaitu ketika mubtada' dan Khabar dimasuki oleh Inna

(‫ )إن‬Maka mubtada' yang awalnya rafa' akan berubah menjadi nashab serta menjadi isim Inna

(‫ )إن‬Khabar akan berubah menjadi khabar inna


dan saudara-saudaranya semuanya adalah huruf ‫ إن‬Inna

,dan saudara-saudaranya (‫ )ظننت‬zhanantu.3

mubtada' dan khabar apabila dimasuki oleh zhanantu maka keduanya yang awalanya marfu' akan
berubah menjadi manshub

Mubtada' berubah menjadi maf'ul awal


Khabar berubah menjadi maf'ul tsaani

.dan saudara-saudaranya semuanya adalah fi'il (‫ )ظننت‬Zhanantu

Semoga bermanfaat

,Silahkan yang ingin bertanya, memberikan kritik dan saran di komentar

Alhamdulillah bisa aktif kembali setelah sekitar sepekan mati lampu dan hilang signal akibat
,gempa dahsyat di palu dan donggala Sulawesi Tengah

‫الله المستعان‬

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keempat belas, 8 shafar 1440 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB NA'AT ( SIFAT )

Na'at adalah isim yang mengikuti isim yang disifati dalam hal rafa', nashab, khafdh, ma'rifah dan
nakirahnya.

Ucapanmu :

ُ ‫ قام زيد العاق‬: Zaid yang berakal itu berdiri


‫ل‬

ٙ
‫العاقل‬ ‫ رأيت زيدا‬:
aku melihat zaid yang berakal itu
‫العاقل‬
ِ ٍ ‫ مررت بزيد‬:
saya melewati zaid yang berakal itu

MA'RIFAH ada 5 :

1. Isim dhamir : contoh : ‫ ( أنا‬saya ), dan ‫ ( أنت‬kamu )

2. Nama : contoh : ‫ ( زيد‬nama ), dan ‫ ( مكة‬Mekkah )

3. Isim mubham, contoh : ‫ ( هذا‬ini/L), ‫ ( هذه‬ini/P), ‫ ( هؤلء‬mereka itu )

4. Isim yang ada Alif dan lam ( ‫) ال‬, contoh : ‫ ( الرجل‬laki-laki itu ), dan ‫ ( الغلم‬pemuda itu )

5. Isim-isim yang disandarkan kepada salah satu dari keempat jenis diatas.

Sedangkan NAKIRAH adalah semua isim yang mencakup seluruh jenisnya yang ada
dibawahnya, tidak khusus menunjukkan satu jenis saja. Lebih dekatnya : semua isim yang bisa
dimasuki Alif dan lam ( ‫) ال‬.

Contoh : ‫ ( الرجل‬laki-laki itu ), ‫ ( الفرس‬kuda itu )

Penjelasan :

Dari uraian penulis ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik :

1. Ada 2 istilah yang perlu kita fahami pada bab ini :


A. Na'at ( sifat )
B. Man'ut ( yang disifati )

Contoh :

‫ جاء زيد العاقل‬: Zaid yang berakal itu datang

Pada Kalimat diatas :


Kata ‫ العاقل‬disebut na'at ( sifat )
Kata ‫ زيد‬disebut man'ut ( yang disifati )

2. Na'at ( sifat ) dan man'ut ( yang disifati ) harus sama dalam 4 hal :

A. Jumlahnya : ( mufrad/satu, mutsanna/dua, jamak/banyak ).

B. I'rabnya ( perubahannya ) : rafa', nashab, khafdh.

C. Mudzakkar dan muannatsnya.

D. Ma'rifah dan nakirahnya.


3. Dikarenakan pada bab na'at ini ada penyebutan ma'rifah dan nakirah maka penulis
menjelaskan apa itu ma'rifah dan nakirah.

Ma'rifah adalah lafadz yang menunjukkan kepada makna tertentu.

Ma'rifah sebagaimana yang disebutkan oleh penulis ada 5 jenis dan sebagian ahli nahwu
menyebutkan 7 jenis sebagaimana dalam bait syair berikut ini :

‫إن المعارف سبعة فيها سهل‬

‫أنا صالح ذا ما الفتى ابني يا رجل‬

(Sesungguhnya isim-isim ma'rifah ada 7 di dalamnya ada kemudahan,

Ini saya shalih yang memiliki dua anak muda wahai laki-laki)

1 .‫ أنا‬: isim dhamir


2. ‫ صالح‬: nama
3. ‫ ذا‬: isim isyarat
4. ‫ ما‬: isim mausuul
5. ‫ الفتى‬: isim yang ada Alif dan lam
6. ‫ ابني‬: mudhaf ( penyandaran )
7. ‫ يا رجل‬: munadaa

Adapun nakirah adalah lawannya ma'rifah yaitu semua isim yang mencakup seluruh jenis yang
ada di bawahnya,tidak khusus menunjukkan satu jenis saja,lebih dekatnya : semua isim yang bisa
di masuki Alif dan lam sebagaimana yang disebutkan oleh penulis.

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kelima belas, 13 shafar 1440 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

( BAB ATHAF )

Dan huruf athaf ada 10, yaitu :


1. ‫ الواو‬: dan
2. ‫ الفاء‬: kemudian
3. ‫ ثم‬: kemudian
4. ‫ أو‬: atau
5. ‫ أم‬: ataukah
6. ‫ إما‬: mungkin
7. ‫ بل‬: bahkan
8. ‫ ل‬: tidak
9. ‫ لكن‬: tetapi
10. ‫ حتى‬: sampai ( pada sebagian tempat )

Apabila sebuah di-athaf-kan ke yang marfu' maka dia juga di rafa',

Atau di-athaf-kan ke yang manshub, maka dia juga di nashab,

Atau di-athaf-kan ke yang makhfudz, maka dia juga di khafdh,

Atau di-athaf-kan ke yang majzum, maka dia juga di jazm,

Ucapanmu :

‫قام زيد و عمرو‬


( Zaid dan Amr telah berdiri )

‫رأيت زيدا و عمرا‬


( Saya melihat zaid dan Amr )

‫مررت بزيد ٍ و عمرو‬


( Saya melewati zaid dan amr )

‫زيد لم يقم و لم يقعد‬

( Zaid tidak berdiri dan tidak duduk )

Penjelasan :

1. Athaf secara bahasa adalah condong

Adapun secara istilah terbagi menjadi 2 :

A. Athaf bayan
B. Athaf nasaq

Athaf bayan adalah pengikut yang menjelaskan yang diikuti apabila sama-sama ma'rifah, dan
mengkhususkan yang diikuti apabila sama-sama nakirah,
Contoh yang sama-sama ma'rifah :

‫ جاءني محمدقأبوك‬:

( Muhammad bapakmu datang kepadaku )

Kata ABUUKA adalah athaf bayan bagi MUHAMMAD, dan keduanya sama-sama ma'rifah
maka kata ABUUKA menjelaskan kata MUHAMMAD

Contoh yang sama-sama nakirah :

‫ من ماء صديد‬:

( Dari air nanah )

Kata SHADIID adalah athaf bayan bagi MA' , dan keduanya sama-sama nakirah maka kata
SHADIID mengkhususkan kata MA'

Adapun athaf nasaq adalah pengikut yang menjadi perantara antara dia dan yang diikuti yang
menggunakan salah satu dari 10 huruf yang di sebutkan oleh penulis, yaitu

1. ‫ الواو‬: dan
Untuk menggandengkan
Contoh :

‫ جاء محمد و علي‬:

(muhammad dan ali telah datang)

2. ‫ الفاء‬: kemudian

Untuk tartib ( urut ) dan tidak ada senggang waktu,


Contoh :

‫قدم الفرسان فالمشاة‬

( Kuda-kuda itu datang kemudian datang pula kambing-kambing )

3. ‫ ثم‬: kemudian

Untuk tartib ( urut ) dan ada senggang waktu,


Contoh :

‫أرسل الله موسى ثم عيسى ثم محمد عليهم الصلة والسلم‬


( Allah ‫ عز و جل‬mengutus nabi Musa kemudian nabi Isa kemudian nabi Muhammad shalawat
dan salam atas mereka )

4. ‫ أو‬: atau

Untuk pilihan atau pembolehan,

Contoh untuk pilihan :

‫تزوج هند أو أختها‬

( Nikahilah Hindun atau saudaranya )

Contoh untuk pembolehan :

‫أدرس الفقه أو النحو‬

( Pelajarilah fikih atau nahwu )

5. ‫ أم‬: ataukah

Untuk mencari kejelasan setelah Hamzah istifham,


Contoh :

‫أدقرسقت الفقققه أم النقحوق؟‬

( Apakah engkau belajar fikih ataukah belajar nahwu ? )

6. ‫ إما‬: mungkin

Dia semisal dengan ‫ أو‬dengan syarat di ulang ‫ إما‬nya,


Contoh untuk pilihan :

‫تزوج إما هندا و إما أختها‬

( Nikahilah hindun atau saudaranya )

Contoh untuk pembolehan firman Allah ‫ عز و جل‬:

4 : ‫ محمد‬: ‫فشدواالوثاق فإما منا و إما فداء‬

( Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima
tebusan )

7. ‫ بل‬: bahkan
Untuk memalingkan kata sebelumnya ke kata setelahnya,
Contoh :

‫ما جاء محمد بل بكر‬

( Bukan Muhammad yang datang bahkan yang datang adalah Bakr )

8. ‫ ل‬: tidak

Untuk menafikan hukum setelahnya dan menetapkan hukum sebelumnya,


Contoh :

‫جاء بكر ل خالد‬

( Datang Bakr,Khalid tidak datang )

9. ‫ لكن‬: tetapi

Untuk menetapkan kata sebelumnya dan menetapkan lawan kata setelahnya,


Contoh :

‫ل أحب الكسالى لكن المجتهدين‬

( Saya tidak menyukai orang-orang malas,akan tetapi saya menyukai orang-orang yang
bersungguh-sungguh )

10. ‫ حتى‬: sampai

Untuk berangsur-angsur dan puncak,


Contoh :

‫يموت الناس حتى النبياء‬

( Semua manusia akan meninggal begitu pula dengan para nabi )

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keenam belas, 22 shafar 1440 H


: ‫ رحمه الله‬Berkata Ibnu ajurrum ]

BAB TAUKID ( PENGUAT )

Taukid adalah isim yang mengikuti isim yang dikuatkan dalam hal rafa', nashab, khafdh, dan
.ma'rifah nya

: Taukid terdiri dari lafadz yang dimaklumi, yaitu

dirinya : ‫النفس‬

dirinya : ‫العين‬

semuanya : ‫كل‬

semuanya : ‫أجمع‬

ketiga kata ini artinya sama yaitu : ) ‫أبصع‬،‫أبتع‬،‫ أكتع‬: yaitu ‫ أجمع‬Dan yang mengikuti lafadz
( seluruhnya

: Ucapanmu

: ‫قام زيد نفسه‬


(Zaid berdiri dirinya sendiri )

: ‫رأيت القوم كلهم‬

( aku melihat kaum itu seluruhnya )

: ‫مررت بالقوم أجمعين‬

[ ( aku melewati kaum itu seluruhnya )

: Penjelasan

,Taukid atau ta'kid secara bahasa adalah penguat .1

: Adapun secara istilah ulama nahwu taukid terbagi menjadi 2

A. Taukid lafdzi
B. Taukid ma'nawi

Taukid lafdzi adalah taukid dengan pengulangan lafadz itu sendiri atau lafadz yang ~~~
.semakna

: Contoh taukid dengan pengulangan lafadz


‫جاء محمد محمد‬

( Muhammad benar-benar telah datang )

: Contoh taukid dengan pengulangan lafadz yang semakna

‫جاء حضر أبو بكر‬

( Abu bakar benar-benar telah datang )

taukid maknawi adalah pengikut yang menghilangkan kemungkinan lupa atau meluasnya ~~~
,makna pada kata yang diikuti

: Contoh

‫جاء المير نفسه‬

( Pemimpin itu datang dirinya sendiri )

: Lafadz-lafadz taukid .2

diharuskan untuk disandarkan kepada dhamir yang kembali ,‫ العين‬dan ‫ النفس‬Untuk lafadz •••
,kepada kata yang dikuatkan

,Apabila kata yang dikuatkan mufrad, maka dhamir dan lafadz taukidnya juga mufrad

: Contoh

‫جاء علي نفسه‬

( Ali telah datang dirinya sendiri )

,Apabila kata yang dikuatkan jamak, maka dhamir dan lafadz taukidnya juga jamak

: Contoh

‫جاء الرجال أنفسهم‬

( Para lelaki itu telah datang diri-diri mereka )

Apabila kata yang dikuatkan mutsanna, maka yang fasih dhamirnya mutsanna namun lafadz
,taukidnya jamak

: Contoh

‫حضر الرجلن أنفسهما‬


( Dua orang lelaki itu telah hadir diri mereka berdua )

dipersyaratkan keduanya ,‫ جميع‬dan yang semisalnya yaitu ‫ كل‬Untuk lafadz taukid •••
,disandarkan kepada dhamir yang sesuai dengan kata yang dikuatkan

: Contoh

‫جاء الجيش كله‬

( Telah datang pasukan itu seluruhnya )

‫حضر الرجال جميعهم‬

( Telah datang para lelaki itu seluruhnya )

‫ كل‬kebanyakannya digunakan sebagai taukid setelah lafadz ‫ أجمع‬Untuk lafadz •••

: Contoh

‫فسجد الملئكة كلهم أجمعين‬

( Maka para malaikat seluruhnya sujud )

,‫ كل‬Dan jarang yang tidak didahului oleh

: Contoh ucapan penyair

‫إذا ظللت الدهر أبكي أجمعا‬

( kalua begitu aku terus menangis bersama-sama )

.Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan ketujuhbelas, 20 rabiul awal 1440 H

: ‫ رحمه الله‬Berkata Ibnu ajurrum

BAB BADAL
Jika isim itu diganti dengan isim yang lainnya atau fi'il dengan fi'il yang lainnya maka ]
.mengikuti isim yang diganti dalam segala i'rabnya

: Badal ada 4 jenis

‫ بدل الشيء من الشيء‬.1

‫ بدل البعض من الكل‬.2

‫ بدل الشتمال‬.3

‫ بدل الغلط‬.4

: Contohnya ucapanmu

‫قام زيد أخوك‬


.Zaid, saudaramu telah berdiri

‫أكلت الرغيف ثلثه‬

.Aku makan roti itu sepertiganya

‫نفعني زيد علمه‬

.Zaid bermanfaat bagiku ilmunya

‫رأيت زيدا الفرس‬

.Aku melihat zaid, eh kuda

Kamu ingin mengatakan "Kuda" tapi salah ucap "Zaid" kemudian kamu ganti kata "Zaid"
[ "dengan "Kuda

: Penjelasan

Badal secara bahasa adalah pengganti .1

Adapun secara istilah ulama nahwu adalah kata yang mengikuti yang dimaksudkan oleh hukum
.dengan tanpa perantara

: Jenis-jenis badal .2

.A. Badal kul min kul : ketentuannya : yang menjadi badal zatnya sama dengan yang dibadali

: Contohnya
‫زارني محمدقعمك‬

.Muhammad, pamanmu telah mengunjungi ku

B. Badal ba'dh min kul : ketentuannya : yang menjadi badal adalah bagian dari yang dibadali
.sama saja badalnya lebih sedikit,sama atau lebih banyak dari sisanya

: Contohnya

(‫ )أو نصفه أو ثلثيه‬، ‫حفظت القرآن ثلثه‬

Aku telah menghafal Al-Qur'an sepertiga, ( atau setengahnya,atau dua pertiganya )

C. Badal isytimaal : ketentuannya : antara badal dan yang dibadali ada penghubung, yang bukan
berkaitan dengan keseluruhan atau sebagian, dan badal wajib disandarkan kepada dhamir yang
.kembali kepada yang dibadali

: Contohnya

‫أعجبتني الجاريته حديثها‬

Gaya bicara anak perempuan itu membuatku terkagum-kagum

: D. Badal ghalad : terbagi menjadi 3

badal bada' : ketentuannya : kamu ingin sesuatu dan telah mengatakannya, kemudian nampak ✓
bagimu yang lainnya lebih pantas untuk dikatakan, maka kamu merubah perkataan yang
.pertama

: Contohnya

((‫))هذه الجارية بدر(( ثم قلت بعد ذلك ))شمس‬

Anak perempuan ini bulan purnama, kemudian setelah itu kamu mengatakan matahari

badal nisyaan : ketentuannya : kamu mendasari ucapanmu yang pertama diatas persangkaan, ✓
.kemudian kamu menyadari bahwa itu salah, setelah itu kamu menggantinya

: Contohnya

: Kamu melihat bayangan hitam dari jauh, kamu menyangka itu adalah manusia, kamu katakan

saya melihat seseorang : ‫رأيت إنسانا‬

,Setelah dekat ternyata kuda


: Maka kamu mengatakan

saya melihat kuda : ‫رأيت فرسا‬

badal ghalad : ketentuannya : kamu ingin berbicara namun lisanmu telah mendahuluimu ✓
.dengan selain yang kamu inginkan, setelah mengucapkannya kamu merubahnya

: Contohnya

‫رأيت محمداًقالفرس‬

.Saya melihat muhammad, eh kuda

Semoga bermanfaat

‫الحمدلله على كل حال‬

.Baru bisa menulis kembali setelah beberapa hari kurang sehat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedelapan belas, 29 rabiul awal 1440 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

[ BAB ISIM-ISIM YANG MANSHUB ]

Isim-isim yang manshub ada 15, yaitu :

• Maf'ul bih
• Mashdar
• Zharaf zaman dan Zharaf makan
• Hal
• Tamyiz
• Mustatsna
• Isim "La"
• Munaada
• Maf'ul min ajlihi
• Maf'ul ma'ah
• Khabar kaana dan saudara-saudaranya serta isim inna dan saudara-saudaranya

Isim-isim yang mengikuti isim yang manshub terdiri dari :


~ Na'at
~ Athaf
~ Taukid
~ badal

Penjelasan :

Isim isim yang manshub ada 15 sebagaimana yang disebutkan oleh penulis.

Untuk memperjelas jenis-jenis isim yang manshub kita akan sebutkan contoh masing-masing.

1. Maf'ul bih ( objek )

Contohnya kata Nuh ( ‫ ) نوحا‬pada firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬berikut ini :

{ ‫} إنا أرسلنا نوحا‬

Kami telah mengutus Nuh ( Nuh : 1 )

2. Mashdar ( atau nama lainnya maf'ul muthlaq )

Contohnya kata jadzalan ( ‫ ) جذل‬pada Kalimat berikut ini :

‫جذل محمد جذل‬

Muhammad gembira dengan penuh kegembiraan

3. Zharaf zaman dan Zharaf makan ( keterangan waktu dan keterangan tempat )

Untuk zharaf zaman contohnya kata amaama ( ‫ ) أمام‬pada kalimat berikut ini :

‫جلسقت أمقام القستقاذ‬

Saya duduk di depan ustadz

Zharaf makan contohnya kata yauma ( ‫ ) يوم‬pada Kalimat berikut ini :

‫حضر أبي يوم الخميس‬

Bapakku hadir pada hari Kamis

4. Hal ( keadaan )
Contohnya kata dhaahikan ( ‫ ) ضاحكا‬pada firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬berikut ini :

{ ‫} فتبسم ضاحكا‬

Maka dia tersenyum dengan tertawa ( an-naml : 19 )

5. Tamyiz

Contohnya kata araqan ( ‫ ) عرقا‬pada Kalimat berikut ini :

‫تصبب زيد عرقا‬

Keringatnya Zaid bercucuran

6. Mustatsna ( pengecualian )

Contohnya kata muhammadan ( ‫ ) محمدا‬pada kalimat berikut ini :

ً‫حضر القوم إل محمدا‬

Kaum itu hadir semua kecuali muhammad

7. Isim "La" ( ‫) ل‬

Contohnya kata thaaliba ilmin ( ‫ ) طالب علم‬pada kalimat berikut ini :

‫ل طالب علم مذموم‬

Tidak ada penuntut ilmu yang tercela

8. Munaada ( panggilan )

Contohnya kata Rasulallah ( ‫ ) رسول الله‬pada kalimat berikut ini :

‫يا رسول الله‬

Wahai Rasulullah

9. Maf'ul li'ajlih

Contohnya kata ta'diiban ( ‫ ) تأديبا‬pada kalimat berikut ini :

‫عنّف الستاذ التلميذ تأديبا‬

Ustadz itu menegur muridnya untuk mengajarinya adab


10. Maf'ul ma'ah

Contohnya kata Al misbaah ( ‫ ) المصباح‬pada kalimat berikut ini :

‫ذاكرت و المصباح‬

Saya mengulang pelajaran dengan menggunakan lampu

11. Khabar kaana dan isim Inna

Khabar kaana contohnya kata shadiiqan ( ‫ ) صديقا‬pada kalimat berikut ini :

‫كان إبراهيم صديقا لعلي‬

Ibrahim adalah temannya Ali

Isim Inna contohnya kata muhammadan ( ً‫ ) محمدا‬pada kalimat berikut ini :

‫إن محمدًاقيزورنا‬

Sesungguhnya muhammad akan menziarahi kami

12. Na'at yang manshub

Contohnya kata Al faadhila ( ‫ ) الفاضل‬pada kalimat berikut ini :

‫صاحبت محمدا ً الفاضل‬

Saya menemani muhammad yang mulia

13. Athaf yang manshub

Contohnya kata Bakr ( ‫ ) بكر‬pada kalimat berikut ini :

‫ضرب خالد عمرا و بكر‬

Khalid telah memukul Amr dan Bakr

14. Taukid yang manshub

Contohnya kata kulluhu ( ‫ ) كله‬pada kalimat berikut ini :

‫حفظت القرآن كله‬

Saya menghafal Al-Qur'an seluruhnya


15. Badal yang manshub

Contohnya kata nishfahu ( ‫ ) نصفه‬pada firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬berikut ini :

{ ‫ نصفه أو انقص منه قليل‬. ‫} قم اليل إل قليل‬

Bangunlah ( untuk shalat ) di malam hari, kecuali sedikit.

( Yaitu ) seperdua atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.

( Al Muzammil : 2-3 )

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kesembilan belas, 29 rabiul awal 1440 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

( BAB MAF'UL BIH )

maf'ul bih adalah isim manshub yang dikenai pekerjaan atasnya.

Contoh :

‫ ( ضربت زيدًا‬saya telahemukul Zaid )

‫ ( ركبت الفرس‬aku menaiki kuda )

Bentuknya ada 2 :

1. Dhahir
2. Dhamir ( kata ganti )

Adapun yang dhahir telah berlalu penyebutannya

Sedangkan yang dhamir ada 2 macam :


1. Muttashil
2. Munfashil

Yang muttashil ada 12, terdiri dari :

‫ ضربني‬: dia telah memukulku


‫ ضربنا‬: dia telah memukul kami
‫ضربك‬
ٙ : dia telah memukulmu ( L)
‫ضربك‬ِ : dia telah memukulmu ( P)
‫ ضربكما‬: dia telah memukul kalian berdua (L/P)
‫ ضربكم‬: dia telah kalian (L)
‫ضربكن‬ ّ : dia telah memukul kalian (P)
‫ ضربه‬: dia telah memukulnya ( L )
‫ ضربها‬: diat telah memukulnya (P)
‫ ضربهما‬: dia telah memukul keduanya (L/P)
‫ ضربهم‬: dia telah memukul mereka (L)
‫ضربهن‬
ّ : dia telah memukul mereka ( P)

Sedangkan yang munfashil ada 12, terdiri dari :

‫ إياي‬: hanya kepadaku


‫ إينا‬: hanya kepada kami
‫إياك‬
ٙ : hanya kepadamu (L)
‫إياك‬
ِ : hanya kepadamu (P)
‫ إيكما‬: hanya kepada kalian berdua ( L/P)
‫ إياكم‬: hanya kepada kalian ( L)
‫ إياكن‬: hanya kepada kalian ( P)
‫ إياه‬: hanya kepadanya ( L)
‫ إياها‬: hanya kepadanya (P)
‫ إياهما‬: hanya kepada keduanya ( L/P)
‫ إياهم‬: hanya kepada mereka ( L)
‫إياهن‬
ّ : hanya kepada mereka (P)

Penjelasan :

~ Para ulama ahli nahwu menyebutkan bahwa maf'ul bih harus terkumpul padanya 3 perkara :

1. Harus berupa isim, maka tidak boleh maf'ul bih berupa fi'il atau huruf

2. Harus manshub, maka tidak boleh maf'ul bih dalam keadaan marfu' atau majrur

3. Pekerjaan harus mengenainya, sama saja kalimatnya penetapan atau penafian,

Contoh maf'ul bih kalimatnya penetapan:

‫فهمت الدرس‬
Saya memahami pelajaran

Contoh maf'ul bih kalimatnya penafian :

‫لم أفهم الدرس‬

Saya tidak memahami pelajaran

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh, 8 rabiul akhir 1440 H

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB MASHDAR ( maf'ul muthlaq )

Mashdar yaitu isim manshub yang jatuh pada urutan ketiga ketika menthashrif fi'il, contohnya :

‫ ضربا‬- ‫ يضرب‬- ‫ضرب‬

Mashdar ada 2, yaitu :

1. Lafdzi
2. Maknawi

Jika lafadznya mencocoki lafadz fi'ilnya maka dinamakan mashdar lafdzi,


Contoh :

‫ قتلته قتل‬:

aku membunuhnya dengan sungguh-sungguh

Namun jika hanya mencocoki makna fi'il nya dan bukan lafadznya, maka disebut mashdar
maknawi.
Contoh :

‫ جلست قعودا‬:
Saya duduk dengan sebenar-benarnya.

‫ قمت وقوفا‬:

Saya berdiri dengan sebenar-benarnya.

Dan yang semisalnya.

-----------------------------------------------

Penjelasan :

1. Mashdar atau nama lainnya maf'ul muthlaq ini memiliki 3 bentuk :

A. Untuk menguatkan amilnya,


Contoh :

‫ حفظت الدرس حفظا‬:

( Saya benar-benar menghafal pelajaran )

B. Menjelaskan jenis Amil,


Contoh :

‫أحببت أستاذي حب الولد أباه‬

( Saya mencintai guruku seperti cintanya seorang anak kepada bapaknya )

C. Menjelaskan jumlahnya,
Contoh :

‫ضربت الكسول ضربتين‬

( Saya memukul orang yang malas 2 kali pukulan )

2. Adapun dari sisi kesamaan lafadz atau kesamaan makna, mashdar atau maf'ul muthlaq terbagi
menjadi 2 sebagaimana yang disebutkan oleh penulis :

A. Mashdar lafdzi, yaitu ada kesamaan dari sisi lafadz, huruf, dan makna dengan fi'il nya.

Contoh :

‫قعدت قعودا‬

(Saya benar-benar duduk)


Perhatikan kata ‫ قعودا‬dan ‫ قعدت‬sama-sama lafadznya, hurufnya dan maknanya yaitu terdiri dari
huruf qaf ( ‫ ) ق‬ain( ‫ )ع‬dan dal (‫)د‬

‫ضربته ضربا‬

(Saya benar-benar memukulnya)

‫ذهبت ذهابا‬

(Saya benar-benar pergi)

Dan yang semisalnya.

B. Mashdar maknawi, yaitu ada kesamaan dari sisi makna saja, adapun lafadz dan hurufnya
berbeda dengan fi'il nya.
Contoh :

‫جلست قعودا‬

( Saya benar-benar duduk )

Perhatikan kata ‫ قعودا‬dan ‫ جلست‬dari sisi makna artinya sama yaitu duduk, tapi dari sisi lafadz
dan huruf tidak sama,

kata ‫ قعودا‬terdiri dari huruf qaf(‫ )ق‬ain (‫)ع‬dan dal(‫)د‬,

adapun kata ‫ جلست‬terdiri dari huruf Jim (‫ )ج‬lam (‫ )ل‬dan siin (‫)س‬

‫فرحت جذل‬

( Saya benar-benar bahagia )

‫ضربته لكما‬

( Saya benar-benar memukulnya )

‫أهنته احتقارا‬

( Saya benar-benar merendahkannya )

‫قمت وقوفا‬

( Saya benar-benar berdiri )

Dan yang semisalnya.


----------------------------------------------------

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh satu, 8 rabiul akhir 1440 H

__________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB ZHARAF ZAMAN DAN ZHARAF MAKAN ( keterangan waktu dan tempat )

Zharaf zaman adalah : keterangan waktu yang manshub dengan perkiraan makna di dalam (( ‫في‬
)).

Contoh :

‫ اليوم‬: hari ini

‫ اليلة‬: malam hari

‫ غدوة‬: pagi hari

‫ بكرة‬: sore hari

‫ سحرا‬: waktu sahur

‫ غدا‬: esok hari

‫ عتمة‬: awal malam

‫ صباحا‬: pagi hari

‫ مساءا‬: sore hari

‫ أبدا‬: selama-lamanya

‫ حينا‬: suatu ketika


Dan semisalnya.

Sedangkan zharaf makan yaitu keterangan tempat yang manshub dengan perkiraan makna di ((
‫)) في‬.

Contoh :

‫ أمام‬: didepan

‫ خلف‬: dibelakang

‫ قدام‬: didepan

‫ وراء‬: dibelakang

‫ فوق‬: diatas

‫ تحت‬: dibawah

‫ عند‬: disisi

‫ مع‬: bersama

‫ إزاء‬: menghadap

‫ حذاء‬: dipinggir

‫ تلقاء‬: menghadap

‫ ثم‬: disana

‫ هنا‬: disini

Dan semisalnya.

_________________________________

Penjelasan :

1. Zharaf atau nama lainnya maf'ul fiih terbagi menjadi 2 : yaitu zharaf zaman dan zharaf makan.

A. Zharaf zaman terbagi menjadi 2 : mukhtash ( khusus ) dan mubham ( belum jelas )

√ Mukhtash/khusus yaitu apa yang menunjukkan atas ukuran tertentu yang memiliki batasan
waktu,
Contoh :
‫ الشهر‬: bulan

‫ السنة‬: tahun

‫ اليوم‬: hari

‫ العام‬: tahun

‫ السبوع‬: pekan

√ Mubham/belum jelas, yaitu apa yang menunjukkan atas ukuran tidak tertentu dan tidak tidak
memiliki batasan waktu,

Contoh :

‫ للحظة‬: sekejap

‫ الوقت‬: waktu

‫ الزمان‬: masa

‫ الحين‬: ketika

Contoh zharaf zaman/maf'ul fiih pada sebuah kalimat :

‫صمت يوم الخميس‬

( Saya puasa hari Kamis )

B. Zharaf makan juga terbagi menjadi 2 yaitu : mukhtash (khusus) dan mubham ( belum jelas) :

√ mukhtash/khusus yaitu apa yang bentuknya dan ukurannya memiliki batasan,

Contoh :

‫ الدار‬: rumah

‫ المسجد‬: masjid

‫ الحديقة‬: kebun

‫ البستان‬: kebun

√ mubham/belum jelas, yaitu apa yang bentuknya dan ukurannya tidak memiliki batasan,
Contoh :

‫ وراء‬: dibelakang

‫ أمام‬: didepan

Dan tidak boleh di nashab sebagai zharaf makan/maf'ul fiih kecuali jenis yang kedua yaitu
mubham (belum jelas)

Adapun jenis yang pertama yaitu mukhtash (khusus), wajib di jar dengan huruf jar,

Contoh :

‫اعتكفت في المسجد‬

( Saya i'tikaf di masjid )

Contoh zharaf makan atau maf'ul fiih pada sebuah kalimat :

‫جلست أمام الستاذ مؤدبا‬

( Saya duduk di depan guru dengan penuh adab )

____________________________

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh dua, 9 rabiul akhir 1440 H

____________________________________

BAB : HAL

Hal yaitu : isim manshub yang menerangkan suatu keadaan yang masih samar.

Contoh ucapanmu :

‫جاء زيد راكبا‬


(Zaid datang dengan berkendaraan)

‫ركبت الفرس مسرجا‬

( Aku naik kuda yang berpelana )

‫لقيت عبدالله راكبا‬

(Saya bertemu abdullah ketika naik kendaraan)

Hal ini tidak terbentuk kecuali dari isim nakirah, tidak terwujud kecuali setelah sempurnanya
kalimat,tidak terwujud kecuali shahibul-hal nya ma'rifah.

_______________________________

Penjelasan :

1. Hal secara bahasa adalah apa-apa yang manusia berada diatasnya dari kebaikan atau
kejelekan,

Adapun secara istilah ulama nahwu hal adalah ibarat dari isim yang manshub yang menerangkan
suatu keadaan yang masih samar.

2. Beberapa bentuk hal :

A. Kadang datang untuk menjelaskan sifat fa'il,

Contoh :

‫جاء عبدالله راكبا‬

(Telah datang Abdullah dengan berkendaraan)

B. Kadang datang untuk menjelaskan sifat maf'ul,

Contoh :

‫ركبت الفرس مسرجا‬

(Aku naik kuda yang berpelana)

C. Kadang datang untuk menjelaskan salah satu dari keduanya ( fa'il atau maf'ul )

Contoh :

‫لقيت عبدالله راكبا‬


( Saya bertemu abdullah ketika naik kendaraan )

D. Kadang datang untuk menjelaskan sifat Khabar,

Contoh :

‫أنت صديقي مخلصا‬

( Anda adalah temanku yang ikhlas )

E. Kadang datang setelah isim majrur dengan huruf jar,

Contoh :

ً
‫راكبة‬ ‫مررت بهند‬

( Saya melewati Hindun dengan berkendaraan )

F. Kadang datang setelah isim majrur dengan idhaafah (penyandaran),

Contoh firman Allah ‫سبحانه وتعالى‬:

{ ‫} أن اتبع ملة إبراهيمقحنيفا‬

(Ikutilah agama Ibrahim yang lurus)

3. Syarat hal :

A. Hal harus nakirah,

Maka hal tidak boleh ma'rifah,

apabila ada susunan kalimat yang didalamnya ada hal ma'rifah secara dhahir, wajib untuk
menta'wil ma'rifah ini kepada nakirah,

Contoh :

‫جاء المير وحده‬

( Telah datang Amir seoarang diri )

Kata ‫ وحده‬adalah hal dari kata‫ الميرق‬dia adalah ma'rifah karena di idhaafahkan kepada dhamir,

Akan tetapi kata ‫ وحده‬yang ma'rifah dita'wilkan ke nakirah menjadi (( ‫ )) منفردا‬yang artinya
seorang diri,
4. Asalnya hal datang setelah fi'il dan fa'il atau mubtada' dan khabar sebagaimana beberapa
contoh diatas,

Namun kadang HAL wajib di dahulukan pada keadaan tertentu,

Misalnya ketika HAL berupa isim istifham,

Contoh :

‫كيف قدم علي ؟‬

Bagaimana datangnya Ali ?

Kata ‫ كيف‬isim istifham mabni diatas fathah yang menempati nashab sebagai HAL dari Ali,

Dan tidak boleh mengakhirkan isim istifham.

5. Shahibul-hal harus ma'rifah,

Maka tidak boleh shahibul-hal nakirah dengan tanpa sebab,

~~~ Ada beberapa sebab shahibul-hal datang dalam keadaan nakirah :

A. Didahului oleh HAL

Contoh ucapan penyair :

‫لميت موحشا طلل يلوح كأنه خلل‬

Kata ‫ موحشا‬adalah HAL dari kata ‫طلل‬, dan kata ‫ طلل‬nakirah, sebabnya adalah karena HAL
mendahuluinya.

B. Di khususkan dengan idhaafah,

Contoh firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬:

{ ‫} في أربعة أيام سواء‬...

Dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban)...

(Fushshilat : 10)

Kata ‫ سواء‬adalah HAL dari kata ‫أربعة‬, dan kata ‫ أربعة‬nakirah, sebabnya adalah dikhususkan
dengan idhaafah.

C. Dikhususkan dengan sifat,


Contoh ucapan penyair :

‫نجيت يا رب نوحا و استجبت له‬


‫في فلك ماخر في اليم مشحونا‬

(Ya Rabb, Engkau telah menyelamatkan Nuh dan mengabulkan do'anya

Di atas kapal yang membelah lautan dalam keadaan mengisi muatan)

Kata ‫ مشحونا‬adalah HAL dari kata ‫فلك‬, dan kata ‫ فلك‬nakirah, sebabnya adalah dikhususkan
dengan sifat.

___________________________________

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh tiga, 10 rabiul akhir 1440 H

__________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB : TAMYIZ

Tamyiz adalah isim manshub yang menerangkan suatu dzat yang masih samar.

Contohnya ucapanmu :

‫تصبب زيد عرقا‬

(Zaid bercucuran keringatnya)

‫تفقأ بكر شحما‬

(Bakr bertumpuk lemaknya)


‫طاب محمدقنفسا‬

(Muhammad bergembira hatinya)

‫اشتريت عشرين غلما‬

(Aku membeli 20 budak)

‫ملكت تسعين نعجة‬

(Aku memiliki 90 kambing betina)

‫زيد أكرم منك ابا‬

(Zaid, lebih mulia ayahnya daripada kamu)

‫و اجمل منك وجها‬

(Dan lebih tampan wajahnya dari pada kamu)

Tamyiz tidak terbentuk kecuali dari isim nakirah,dan tidak terwujud kecuali setelah sempurnanya
kalimat.

__________________________________

Penjelasan :

1. Tamyiz secara bahasa kembali kepada 2 makna :

A. Tafsir secara muthlaq,

Contoh :

‫ ميزت كذا‬: saya mentamyiz seperti ini

(Maksudnya engkau ingin menafsirkannya)

B. Yang memisahkan sebagian perkara dari sebagian yang lainnya.

Contoh :

‫ ميزت القوم‬: saya mentamyiz sebuah kaum

( Maksudnya engkau memisahkan sebagian mereka dari sebagian yang lainnya )


Adapun secara istilah ulama nahwu tamyiz adalah sebuah ibarat dari isim manshub yang
menerangkan suatu dzat yang masih samar.

2. Tamyiz terbagi menjadi 2 : tamyiz dzat dan tamyiz nisbah

A. Tamyiz dzat, nama lainnya tamyiz mufrad yaitu : isim manshub yang menerangkan
kesamaran isim yang disebutkan sebelumnya secara mujmal ( belum dirinci )

÷÷ terjadi setelah hitungan ÷÷

Contoh firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬:

{ ‫} إني رأيت أحد عشر كوكبا‬

( Sesungguhnya saya melihat 11 bintang )

Yusuf : 4

÷÷ setelah ukuran dari timbangan ÷÷

Contoh :

‫اشتريت رطل زيتا‬

(Saya membeli 1 rithel minyak)

÷÷ setelah ukuran takaran ÷÷

Contoh :

‫اشتريت اردبا قمحا‬

(Saya membeli 1 irdab tepung)

÷÷ setelah ukuran meteran ÷÷

Contoh :

‫اشتريت فدانا أرضا‬

(Saya membeli 1 are tanah)

B. Tamyiz nisbah, nama lainnya tamyiz jumlah, ini terbagi menjadi 2 : muhawwal/ di ubah dan
ghairu muhawwal/ tidak diubah

÷÷ muhawwal/di ubah ÷÷
Jenis muhawwal ini terbagi lagi menjadi 3 :

Jenis 1 : di ubah dari fa'il,

Contoh :

‫تفقأ زيد شحما‬

(Zaid bercucuran keringatnya)

Asalnya adalah ٍ‫شحمزيد‬


ُ ‫تفقأ‬, kemudian dibuang kata ‫ شحم‬maka jadilah ‫زيد‬ٌ ‫تفقأ‬, kemudian
di datangkan kata yang dibuang tadi yaitu ‫ شحم‬sekaligus di nashab sebagai tamyiz, maka jadilah
‫تفقأ زيد ٌ شحما‬

Jenis 2 : diubah dari maf'ul :

Contoh firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬:

{ ‫} و فجرنا الرض عيونا‬

( Dan kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air )

Al-qamar : 12

Asalnya adalah ‫الرض‬


ِ ‫ن‬ٙ ‫و فجرناعيون‬, kemudian dibuang kata ‫عيون‬, maka jadilah ‫و فجرنا‬
ٙ
‫الرض‬ , kemudian di datangkan kata yang dibuang tadi yaitu ‫ عيون‬sekaligus di nashab sebagai
tamyiz, maka jadilah ‫و فجرنا الرض عيونا‬.

Jenis 3 : di ubah dari mubtada',

Contoh firman Allah ‫ سبحانه وتعالى‬:

{ ‫} أنا اكثر منك مال‬

( Hartaku lebih banyak daripada hartamu )

Al-kahfi : 34

Asalnya adalah ‫مالي اكثر من مالك‬, dibuang 2 kata ‫مال‬, maka jadilah ‫ أنا اكثر منك‬, kemudian di
datangkan kata yang dibuang tadi yaitu ‫ مال‬sekaligus di nashab sebagai tamyiz maka jadilah ‫أنا‬
‫أكثر منك مال‬

÷÷ ghairu muhawwal/tidak diubah ÷÷

Contoh :
‫امتلت الناء ماءا‬

(Bejana itu penuh dengan air)

3. Syarat tamyiz :

A. Tidak terbentuk kecuali dari isim nakirah,

Tamyiz harus nakirah dan tidak boleh ma'rifah,

Adapun Ucapan penyair :

‫رأيتك لما أن عرفت وجوهنا‬

‫صددت و طبت النفس يا قيس عن عمرو‬

Kata ‫ النفس‬adalah tamyiz dan Al ( ‫ ) ال‬disini bukan ma'rifah akan tetapi Al ( ‫) ال‬
zaidah/tambahan,

B. Tidak terwujud kecuali setelah sempurnanya kalimat.

Tidak boleh tamyiz mendahului fi'il dan fa'il nya atau mubtada' dan khabarnya.

__________________________________

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh empat, 13 rabiul akhir 1440 H

_____________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫رحمه الله‬

BAB ISTITITSNA' ( PENGECUALIAN )

Huruf istitsna' ada 8, yaitu :


1.‫إل‬،
2.‫غير‬،
3.‫سوى‬ ِ ،
4.‫سوى‬ ُ ،
5.‫سواء‬،
6.‫خل‬،
7. ‫عدى‬،
8.‫حاشا‬

Mustastna' ( isim yang dikecualikan ) dengan ILLA ( ‫ ) إل‬di nashab jika kalimat sempurna dan
positif.

‫قام القوم إل زيدا‬

( Kaum itu telah berdiri kecuali Zaid )

‫خرج الناس إل عمرا‬

( Semua manusia telah keluar kecuali Amr )

Apabila kalimatnya negatif dan sempurna maka boleh bagi isim yang dikecualikan dijadikan
badal dan boleh juga di nashab sebagai kalimat yang dikecualikan.

Contoh :

((‫و )) إل زيدا (( )) ما قام القوم إل زيد‬

( Tidak ada orang yang berdiri kecuali Zaid )

Namun jika kalimatnya tidak sempurna maka di i'rab sesuai dengan 'Amil yang masuk padanya.

Contoh :

‫ما قام إل زيد‬

( Tidak ada yang berdiri kecuali Zaid )

‫ما ضربت إل زيدا‬

( Aku tidak memukul kecuali Zaid )

‫ما مررت إل يزيد‬

( Aku tidak melewati kecuali dengan Zaid )


Adapun mustatsna' ( isim yang dikecualikan ) dengan ‫سواء‬،‫سوى‬،‫وى‬
ُ ِ
‫س‬،‫غير‬ adalah majrur,
bukan yang lainnya.

Sedangkan mutsanna' dengan ‫حاشا‬،‫عدى‬،‫ خل‬boleh di nashab dan boleh juga di jar,

Contoh :

ٍ
((‫زيد (( ))قام القوم خل زيدا‬ )) ‫و‬

((‫و )) عمرٍو (( )) و عدى عمرا‬

((‫بكر (( ))و حاشا بكرا‬


ٍ )) ‫و‬

(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

Kecuali Amr

Kecuali Bakr

____________________________________

Penjelasan :

1. Istitsna' ( pengecualian ) secara bahasa adalah mengeluarkan sesuatu secara muthlaq.

Adapun secara istilah ulama nahwu istitsna' adalah sebuah ibarat dari mengeluarkan sesuatu
dengan huruf ILLA (‫ )إل‬atau salah satu dari saudara-saudaranya,

Alat-alat yang digunakan untuk istitsna' ini jumlahnya banyak, penulis menyebutkan ada 8,

Yang disebutkan oleh penulis terbagi menjadi 3 :

A. Selamanya huruf yaitu ILLA ( ‫) إل‬

B. Selamanya isim yaitu : ‫سواء‬،‫سوى‬،‫وى‬


ٙ ِ
‫س‬،‫غير‬

C. Kadang huruf kadang fi'il yaitu : ‫حاشا‬،‫عدى‬،‫خل‬

2. Mustastna' (isim yang dikecualikan) dengan ILLA ( ‫ ) إل‬ada 3 keadaan :

A. Wajib di nashab sebagai istitsna' ( pengecualian ) jika kalimatnya sempurna dan penetapan.

Contoh :

‫قام القوم إل زيدًا‬


(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

B. Boleh mengikutkan dengan isim sebelum ILLA (‫ )إل‬sebagai badal dan juga boleh
menashabnya sebagai istitsna' jika kalimatnya sempurna dan penafian.

Contoh :
‫ما قام القوم إل زيد ٌ و زيدًا‬

(tidaklah kaum itu berdiri kecuali Zaid )

C. Wajib menyesuaikan dengan Amil sebelum ILLA ( ‫ ) إل‬jika kalimatnya tidak sempurna dan
penafian.

Contoh :

‫علي‬
ٌ ‫ما حضر إل‬

(tidak ada yang hadir kecuali ali )

‫ما رأيت ال عليًا‬

( tidak ada yang saya lihat kecuali ali )

ٍ
‫بزيد‬ ‫ما مررت إل‬

( tidak ada yang saya lewati kecuali zaid )

3. Mustastna' dengan ‫ سواء‬،‫ ُسوى‬،‫ ِسوى‬،‫ غير‬adalah wajib di jar.

Contoh :

ٍ
‫زيد‬ ‫قام القوم غير‬

(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

Adapun alat-alat istitsna' i'rab nya tergantung kalimat sebelumnya :


*** Apabila kalimatnya sempurna dan penetapan maka alat-alat istitsna' ini wajib di nashab
sebagai istitsna'.

Contoh :

‫غير زيد‬
ٙ ‫قام القوم‬

(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

*** Apabila kalimatnya sempurna dan penafian maka boleh mengikuti isim sebelumnya atau
menashabnya sebagai istitsna'.

Contoh :

‫غير زيد‬
ٙ ‫غير زيد و‬
ُ ‫أحد‬
ُ ‫ما يزورني‬

( tidak ada seorangpun yang menziaraiku kecuali zaid )

*** Apabila kalimatnya tidak sempurna dan penafian maka i'rab nya sesuai dengan Amil
sebelumnya.

Contoh :

‫ل تتصل بغيرِ الخيار‬

( tidak ada penghubung kecuali hanya melalui kabar berita )

4. Mustastna' dengan ‫حاشا‬،‫عدى‬،‫ خل‬adalah boleh di nashab dan boleh juga di jar,

Contoh :

ٍ
‫زيد‬ ‫قام القوم خل زيدا و‬

(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

‫و عدى عمرا و عمرٍو‬

‫بكر‬
ٍ ‫و حاشا بكرا و‬

Kecuali apabila alat-alat istitsna' ini di dahului oleh MA MASHDARIYYAH ( ‫) ما‬, maka
mustastna' wajib di nashab dengan alasan MA MASHDARIYYAH ini tidak masuk kecuali pada
fi'il,
Contoh :

‫قام القوم ما خل زيدًا‬

(Kaum itu berdiri kecuali Zaid )

_______________________________

Semoga bermanfaat,

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan ke dua puluh lima, 14 rabiul akhir 1440 H

_____________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB LA (‫)ل‬

Ketahuilah bahwa La (‫ )ل‬me-nashab-kan isim nakirah tanpa tanwin jika bertemu langsung
dengan nakirah dan tidak diulang La (‫)ل‬.

Contoh :

‫لفي الدار‬ٙ ‫لرجل‬

(Tidak ada laki-laki di dalam rumah itu)

Jika tidak bertemu langsung, maka wajib me-rafa'-kannya dan mengulang La (‫)ل‬.

Contoh :

‫امرأة‬
ٌ ‫رجلو ل‬
ٌ ‫ل في الدار‬

Tidak ada dirumah laki-laki dan tidak ada juga perempuan.

Jika La (‫ )ل‬terulang, maka boleh diamalkan dan boleh tidak, jika kamu mau bisa kamu katakan :
ٙ
‫امراة‬ ٙ
‫رجلفي الدار و ل‬ ‫ل‬

(Tidak ada laki-laki di rumah dan tidak ada juga perempuan)

Bisa juga kamu katakan :

‫امراة‬
ٌ ‫رجلفي الدار و ل‬
ٌ ‫ل‬

(Tidak ada laki-laki di rumah dan tidak ada juga perempuan)

____________________________________

Penjelasan :

1. La (‫ )ل‬nafi lil jinsi ( yang menafikan jenis ) beramal seperti amalan Inna (‫ )إن‬yaitu me nashab
isim dan merafa' khabar.

2. Syarat La (‫)ل‬

A. Isimnya harus nakirah

B. Isimnya harus bersambung dengannya, tidak boleh terpisah.

C.khabarnya juga harus nakirah

D. La (‫ )ل‬tidak diulang

3. Isim La (‫ )ل‬terbagi menjadi 3 :

A. Mufrad,

Mufrad disini maksudnya adalah : kata yang bukan mudhaf dan buka pula yang mirip dengan
mudhaf.

Yang seperti ini dihukumi mabni diatas apa yang dia manshub padanya.

Apabila dia manshub diatas fathah maka dihukumi mabni diatas fathah.

Contoh :

‫لفي الدار‬ٙ ‫لرجل‬

( Tidak ada laki-laki di dalam rumah itu )

Apabila nashabnya diatas ya', yaitu isim mutsanna dan jamak mudzakkar Salim, maka di hukumi
mabni diatas ya'
Contoh :

‫ل رجلين في الدار‬

( Tidak ada dua orang laki-laki di dalam rumah itu )

Apabila nashabnya diatas kasrah pengganti dari fathah, yaitu jamak muannats salim, maka
dihukumi mabni diatas kasrah.

Contoh :

‫صالحات اليوم‬
ٍ ‫ل‬

( Tidak ada perempuan-perempuan yang shalihah pada hari ini )

B. Mudhaf kepada nakirah,

Dihukumi manshub diatas fathah atau yang menggantikannya,

Contoh :

‫طالبعلم ممقوت‬
ٙ ‫ل‬

(Tidak ada penuntut ilmu yang dibenci)

C. Mirip dengan mudhaf ( syabiih bil mudhaf )

Dihukumi manshub diatas fathah atau yang menggantikannya.

Contoh :

‫له بين الناس‬ٙ ‫ل مستقيماحال‬

( Tidak lurus keadaannya diantara manusia )

4. Apabila syarat La (‫ )ل‬tidak terpenuhi :

A. Apabila isimnya La (‫ )ل‬ma'rifah, maka batal amalan La(‫ )ل‬dan diulang.

Contoh :

‫ل محمد زارني ول بكر‬

( Tidak ada Muhammad yang menziaraiku dan tidak pula Bakr )

B. Apabila ada pemisah antara La (‫ )ل‬dan isimnya, maka batal amalan La ‫ ل‬dan diulang.
Contoh :

ٌ ‫} ل فيها غو‬
{‫ل و ل هم عنها ينزفونق‬

( Tidak ada di dalamnya (surga) khamer (yang memabukkan) dan mereka tidak mabuk
karenanya )

Ash-shaaffaat : 47

C. Apabila La ‫ ل‬nya diulang, maka La ‫ ل‬boleh beramal dan boleh tidak beramal.

Contoh yang beramal :

ٙ
‫امراة‬ ٙ
‫رجلفي الدار و ل‬ ‫ل‬

( Tidak ada laki-laki di dalam rumah itu dan tidak ada juga perempuan )

Contoh yang tidak beramal :

‫امراة‬
ٌ ‫رجلفي الدار و ل‬
ٌ ‫ل‬

( Tidak ada laki-laki di dalam rumah itu dan tidak ada juga perempuan )

_______________________________

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedua puluh enam, 16 rabiuts-tsaaniy 1440 H


__________________________________

: ‫ رحمه الله‬Berkata Ibnu ajurrum

BAB MUNADA ( isim yang dipanggil )

: Munada ada 5 macam

Mufrad alam .1
Nakirah maqsudah .2
Nakirah ghairu maqsudah .3
Mudhaf .4
Syabihul bil mudhaf .5

Adapun mufrad alam dan nakirah maqsudah, keduanya mabni diatas dhammah tanpa ditanwin,
: Contoh

hai Zaid : ‫يا زيد‬

hai laki-laki : ‫يا رجل‬

.Sedangkan 3 macam yang lainnya manshub, bukan yang lainnya

____________________________________

: Penjelasan

,Munada Secara bahasa adalah yang diharapkan kedatangannya secara muthlaq .1

Adapun secara istilah ulama nahwu adalah yang diharapkan kedatangannya dengan huruf ya'
.atau salah satu dari saudara-saudaranya

: Dan saudara-saudara ya' adalah

( ‫ ) ا‬A. Hamzah

: Seperti

hai zaid, kemarilah : ‫أزيد أقبل‬

‫ أي‬.B

: Contoh

hai Ibrahim pahamilah : ‫أي ابراهيمقتفهم‬

‫ أيا‬.C

: Contoh

‫أيا شجر الخابور ما لك مورقا‬


‫كأنك لم تجزع على بن طريف‬

,Wahai pohon Khabur, mengapa engkau hijau dan lebar daunmu)

(Seakan-akan engkau tidak sedih atas kematian putra Tharif


‫ هيا‬.D

: Contoh

hai Muhammad kemarilah : ‫هيا محمد تعال‬

: Munada terbagi menjadi 5 .2

: A. Mufrad alam

Pengertian Mufrad pada bab ini adalah : yang bukan mudhaf ( penyandaran )dan bukan pula
syabih bil mudhaf ( mirip dengan penyandaran )

: Contohnya

hai Muhammad : ُ ‫يا محمد‬

,B. Nakirah maqsudah

,Nakirah maqsudah yaitu : yang dimaksudkan satu orang tertentu

: Contoh

hai dhalim : ‫م‬


ُ ‫يا ظال‬

.Dimaksudkan satu orang tertentu

,C. Nakirah ghairu maqsudah

,Nakirah ghairu maqsudah yaitu : yang dimaksudkan dengannya orang yang belum ditentukan

: Contoh

ً
hai orang yang lalai perhatikanlah : ‫غافلتنبة‬ ‫يا‬

.Yang diinginkan bukan hanya satu orang saja, melainkan siapa saja yang lalai

,D. Mudhaf

: Contoh

‫طالبالعلم اجتهد‬
ٙ ‫يا‬

(Wahai penuntut ilmu bersungguh-sungguhlah)

,E. Syabiih bil mudhaf


: Contoh

‫يا حميدًا فعله‬

( Wahai yang terpuji perbuatannya )

Hukum munada .3

,A. Munada mufrad dan nakirah maqsudah mabni diatas apa yang ia di rafa' padanya

,Kalau rafa'nya dengan dhammah maka mabni diatas dhammah °°°

: Contoh

hai Muhammad : ُ ‫يا محمد‬

,kalau rafa'nya diatas dengan Alif pengganti dari dhammah maka mabni diatas alif °°°

: Contoh

hai dua Muhammad : ‫يا محدان‬

,kalau rafa'nya dengan wawu pengganti dari dhammah maka mabni diatas wawu °°°

: Contoh

hai para Muhammad : ‫يا محدون‬

B. Nakirah ghairu maqsudah, mudhaf dan syabiih bil mudhaf, semuanya manshub dengan fathah
,atau ukyang menggantikannya

: Contoh ghairu maqsudah °°°

‫يا جاهل تعلم‬

( Hai orang yang tidak punya ilmu belajarlah)

: Contoh mudhaf °°°

‫يا راغب المجد اعمل له‬

( Wahai yang menginginkan kemuliaan beramal lah dengan amalan yang mulia )

: Contoh syabiih bil mudhaf °°°

‫يا حريصا على الخير استقم‬


Wahai yang semangat diatas kebaikan istiqamahlah )

____________________________________

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedua puluh tujuh, 3 Jumadil Awal 1440 H

_________________________________

Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB MAF'UL LI AJLIH

Maf'ul Li ajlih adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan sebab terjadinya
perbuatan.

Contoh ucapanmu :

(( ‫)) قام زيد إجلل لعمرو‬

( Zaid berdiri karena menghormati Amr )

(( ‫)) قصدتك ابتغاء مرضاتك‬

( Aku menemuimu karena mengharap kebaikanmu ),

BAB MAF'UL MA'AH

maf'ul ma'ah adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan bersama siapa perbuatan
dilakukan.

Contoh ucapanmu :

(( ‫)) جاء المير و الجيش‬

( Telah datang pemimpin beserta pasukan )


(( ‫)) استوى الماء و الخشبة‬

( Air itu pasang disertai kayu ).

_______________________________

Penjelasan :

1. Maf'ul Li ajlih harus terkumpul padanya 5 perkara :

A. Berupa mashdar,

B. Harus yang berkaitan dengan hati, maka tidak boleh yang berkaitan dengan amalan anggota
badan seperti membaca atau memukul,

C. Menjadi sebab bagi kata sebelumnya,

D. Satu waktu dengan amilnya,

E. Satu fail dengan amilnya.

Contoh yang memenuhi 5 syarat diatas :

(( ‫)) ضربت ابني تأديبا‬

( Saya memukul anakku untuk mendidiknya )

2. Maf'ul Li ajlih ada 3 keadaan :

A. Bergandengan dengan Alif dan lam ( ‫) ال‬

B. Mudhaf

C. Tidak ada Alif dan lam nya dan bukan mudhaf,

*** Pada seluruh 3 keadaan diatas boleh di nashab dan boleh pula di jar, hanya saja ada yang
lebih rajih salah satu dari keduanya, dan ada yang sama dalam hal pembolehannya.

*** Apabila bergandengan dengan Alif dan lam ( ‫ ) ال‬maka kebanyakannya di jar dengan huruf
jar yang menunjukkan makna sebab,

Contohnya :

(( ‫)) ضربت ابني للتأديب‬

( Saya memukul anakku untuk mendidiknya )


Dalam keadaan seperti ini sedikit yang di nashab.

*** Apabila mudhaf, kedudukannya sama boleh di jar dan boleh di nashab,

Contohnya :

(( ‫)) زرتك محبة أدبك‬

( Saya mengunjungimu karena senang kepada adabmu )

Atau :

(( ‫)) زرتك لمحبة أدبك‬

( Saya mengunjungimu karena senang kepada adabmu )

*** Apabila tidak ada alif dan lam nya dan bukan pula mudhaf, kebanyakannya di nashab,

Contohnya :

(( ‫)) قمت إجلل للستاذ‬

( Saya berdiri untuk menghormati ustadz )

Dalam keadaan seperti ini sedikit yang di jar.

___________________________

Maf'ul ma'ah pertemuan berikutnya InsyaAllah.

Semoga bermanfaat

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan kedua puluh delapan, 8 Jumadil awal 1440 H

______________________________________
Berkata Ibnu ajurrum ‫ رحمه الله‬:

BAB MAF'UL MA'AH

Maf'ul ma'ah adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan bersama siapa perbuatan
dilakukan.

Contohnya ucapanmu :

((‫ش‬ٙ ‫الج ْي‬


ٙ ٙ ‫اء‬
‫و‬ٙ ‫ال ِم ْي ُر‬ ٙ ‫ج‬ٙ ))

( Telah datang pimpinan beserta pasukan )

(( ‫ة‬ٙ ‫ب‬ٙ ‫ش‬ٙ ‫الخ‬


ٙ ‫اءو‬ ٙ ‫وى‬ٙ ‫ت‬ٙ ‫اس‬
ُ ‫الم‬ ْ ))
( Air itu pasang disertai kayu )

Adapun Khabar kaana (‫ ) كان‬dan saudara-saudaranya, isim Inna ( ‫ ) إن‬dan saudara-saudaranya


telah berlalu pembahasannya pada pembahasan marfu'at.

Demikian pula tawabi' ( pengikut ) telah berlalu pembahasannya disana.

____________________________________

Penjelasan :

1. Maf'ul ma'ah menurut para ulama ahli nahwu adalah isim tambahan yang manshub dengan fi'il
atau yang mempunyai makna fi'il dengan huruf-hurufnya yang didahului oleh huruf wawu ( ‫) و‬
yang menunjukkan kebersamaan.

2. Isim yang datang setelah wawu ( ‫ ) و‬ada 2 macam :

A. Isim yang pasti nashab sebagai maf'ul ma'ah,

Ketentuannya :

Ketika isim setelah wawu ( ‫ ) و‬tidak sama hukumnya dengan isim sebelumnya,

Contoh :

(( ‫ة‬ٙ ‫ب‬ٙ ‫ش‬ٙ ‫الخ‬


ٙ ‫اءو‬ ٙ ‫وى‬ٙ ‫ت‬ٙ ‫اس‬
ُ ‫الم‬ ْ ))
( Air itu pasang disertai kayu )

*** Perhatikan : air dan kayu berbeda hukumnya, air bisa pasang namun kayu tidak bisa.
Maka kata ‫ الخشبة‬pasti nashab sebagai maf'ul ma'ah.

B. Isim yang boleh nashab sebagai maf'ul ma'ah dan boleh juga mengikuti i'rab kata sebelumnya
sebagai kata yang di-athaf-kan padanya.

Ketentuannya :

Ketika isim setelah wawu ( ‫ ) و‬bisa sama hukumnya dengan isim sebelumnya,

Contoh :

(( ‫مدًا‬ًٙ ‫مق‬
‫ح‬ٙ ً ‫مح‬ ّ ِ ‫عل‬ٙ ‫ر‬ٙ ‫حضرع‬
ُ ‫يو‬ ‫ح‬ٙ ))

‫م ٌد‬ّٙ ‫ح‬ٙ ‫و ُم‬ٙ ‫أ ْو‬ٙ

( Telah hadir Ali bersama Muhammad )

Atau dan Muhammad.

*** Perhatikan kata ‫ محمد‬bisa berserikat dengan kata ‫ علي‬di dalam kehadiran.

Karena itu kata ‫ محمد‬boleh di baca nashab sebagai maf'ul ma'ah,

Dan boleh juga dibaca rafa' sebagai kata yang di-athaf-kan kepada kata Ali ( ‫) علي‬.

_______________________________

Semoga bermanfaat

‫سم الله الرحمن الرحيم‬

Pertemuan keduapuluh sembilan (terakhir), 12 Jumadil awal 1440 H

__________________________________

BAB MAKHFUDHAT ( ISIM-ISIM YANG MAKHFUDH )

: Makhfudhat ada 3
,Makhfudh dengan huruf .1
,Makhfudh dengan idhaafah .2
.Yang mengikuti isim yang makhfudh .3

: Adapun makhfudh dengan huruf yaitu isim yang di khafdh dengan huruf

-ّٙ ‫رب‬
‫اللم‬-‫الكاف‬-‫بالباء‬ ّ -‫في‬-‫على‬-‫عن‬-‫إلى‬-‫من‬

: Dan huruf sumpah

‫والتاء‬-‫والباء‬-‫الواو‬

,yang artinya jarang (‫رب‬


ّ ) bermakna rubba ( ‫ ) و‬Juga wawu

,artinya sejak ( ‫ منذ‬dan ‫ ) مذ‬Dan juga mudz dan mundzu

: Sedangkan yang di-khafdh dengan idhaafah contoh ucapanmu

ٍ ‫غلم‬
: ‫زيد‬ ُ
Budaknya Zaid

: Jenisnya ada 2

,milik : ( ‫ ) اللم‬Yang diperkirakan dengan makna lam .1


,dari : ( ‫ ) من‬Yang diperkirakan dengan makna min .2

: contohnya ( ‫ ) اللم‬Yang diperkirakan dengan makna lam

ٍ ‫غلم‬
: ‫زيد‬ ُ
Budaknya Zaid

: contohnya ( ‫ ) من‬Yang diperkirakan dengan makna min

: ‫ثوبخ ٍز‬
ُ

Baju sutera

: ‫ساج‬
ٍ ‫باب‬
ُ

Pintu kayu jati

ٍ
: ‫حديد‬ ‫خاتم‬
ُ

Cincin besi

.Selesai alhamdulillah
_____________________________

: Penjelasan

Isim-isim yang makhfudh ada 3 .1

,A. Makhfudh dengan huruf


: contoh

ٍ
: ‫خالد‬ ٙ ‫أشفقت‬
‫على‬ ُ

( Saya menyangangi Khalid )

ٍ
,‫ على‬di khafdh dengan huruf jar yaitu (‫خالد‬ ) Perhatikan kata KHAALIDIN

,B. Makhfudh dengan idhaafah ( penyandaran )


: Contoh

ٍ
: ‫محمد‬ ‫غلم‬
ُ ‫جاء‬
ٙ

( Telah datang budaknya Muhammad )

Perhatikan kata MUHAMMADIN di khafdh dengan idhaafah (penyandaran)

: Makhfudh dengan idhaafah ini ada 3 macam

,( ‫ ) اللم‬A. Yang diperkirakan dengan makna lam


: Contoh

ٍ ‫غلم‬
‫زيد‬ ُ
( Budaknya Zaid )

( ‫ ) من‬B. Yang diperkirakan dengan makna min


: Contoh

: ‫ساج‬
ٍ ‫باب‬
ُ
( Pintu kayu jati )

,( ‫ ) في‬C. Yang diperkirakan dengan makna fi


: Contoh

{ ‫} بل مكر اليل‬

sebenarnya tipu daya (mu) di waktu malam ( Tidak)


Saba' : 33
,C. Makhfudh dengan mengikuti isim yang makhfudh
: Contoh

‫الفاضل‬
ِ ِ ‫م‬ٙ ‫أخذتالعلمق‬
ٍ ‫عن محمد‬ ُ

( Saya mengambil ilmu dari Muhammad yang mulia )

Perhatikan kata AL-FAADHILI di khafdh dengan mengikuti isim yang makhfudh yaitu kata
ٍ
‫محمد‬

begitu pula dengan ,(‫ )رب‬sampai rubba ( ‫ ) من‬Contoh kata yang makhfudh dengan huruf min .2
.huruf-huruf sumpah sudah kita sebutkan di awal-awal pertemuan

( ‫ منذ‬dan ‫ ) مذ‬Mudz dan mundzu .3

artinya "dari" apabila sebelumnya adalah fi'il ( ‫ ) من‬Keduanya menunjukkan makna min ***
,madhi

: Contoh

‫الخميس‬
ِ ِ ‫ما رأيتُه مذ يوم‬

( Saya tidak melihatnya sejak hari kamis )

‫ما كلمتُ ه منذ شه ٍر‬

( Saya tidak berbicara dengannya sejak bulan lalu )

,'apabila sebelumnya fi'il mudhari ( ‫ ) في‬Keduanya menunjukkan makna fi ***

: Contoh

‫منا‬ ُ ّ ‫ا اكل‬ٙ ‫ل‬


ِ ‫مه مذ يو‬

( Saya tidak berbicara dengannya pada hari kami )

‫منا‬ ‫ا‬ٙ
ِ ‫القاه منذ يو‬ ‫ا‬ٙ ‫ل‬

( Saya tidak berjumpa dengannya pada hari kami )

________________________________

.Semoga bermanfaat

,Alhamdulillah selesai penjelasan kelas ajurumiyyah


Semoga menjadi pahala jariyah bagi penulisnya, dan terus bermanfaat untuk kaum muslimin

Anda mungkin juga menyukai