Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

DALAM ILMU TEKNIK SIPIL

KELOMPOK 2

1. ASHIFANI TAJRI (1904101010054)


2. FARISA (1904101010112)
3. MUHAMMAD DANI AULIA (1904101010108)

DOSEN PEMBIMBING MK :

RAIDA FUADI, SE., Ak,. MM., CA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya, yang berjudul “MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA DALAM ILMU TEKNIK SIPIL” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya.

Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses
internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa
sumber sebagaimana yang tercantum dalam daftar pustaka, dengan beberapa
ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa
kutipan yang berasal dari bahan bacaan.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi, sistematika maupun teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.

Banda Aceh, 25 September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah salah satu mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling
sempurna diantara semua mahluk ciptaan-Nya. Manusia dibekali sesuatu yang
amat berharga dan istimewa yang tidak dibekalkan Tuhan Yang Maha Esa kepada
mahluk ciptaan-Nya yang lain, dengan akal manusia dapat membuat keputusan
diantara beberapa pilihan yang ada, mengambil pelajaran yang terjadi dalam
kehidupannya baik itu kejadian menyenangkan dan tidak menyenangkan baginya,
serta dapat mempertimbangkan baik burunya segala hal yang akan mempengaruhi
kehidupannya.
Dalam kehidupannya manusia menjalani banyak aktifitas, mulai dari
aktifitas pribadi, keluarga, etnis/suku, kelompok dan masyarakat. Dari aktifitas-
aktifitas tersebut kegiatan yang melibatkannya etnis/sukunya yang memiliki
kekhasan tersendiri. Pada umumnya kegiatan yang terjadi dalam kalangan suatu
suku atau etnis merupakan warisan turun-temurun dari para leluhur-lehuhur
mereka. Sedangkan sifat dari kegiatan-kegiatan tersebut umumnya sacral atau
dianggap suci dan bernilai oleh kalangan masyarakat suku atau etnis tersebut.
Kegiatan-kegiatan yang telah diwariskan turun-temurun dan dianggap
sakral tersebut biasa kita sebut sebagai budaya. Selain berupa kegiatan-kegiatan
budaya dapat berupa aturan-aturan, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan yang
berlaku didalam suatu kalangan suku atau etnis. Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku bangsa dan etnis memiliki berbagai macam budaya yang
unik dan memiliki keistimewaan sendiri.
Manusia sebagai mahluk yang hidup dalam suatu suku atau etnis
khususnya di Indonesia merupakan pelaku utama budaya-budaya yang ada di
dalam Nusantara itu, karena itu manusia adalah mahluk budaya.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa hakikat manusia sebagai makhluk budaya ?


2. Bagaimana apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan ?
3. Apa peran Teknik Sipil dalam menyelesaikan permasalahan
kemanusiaan dan kebudayaan?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan memenuhi tugas ilmu social dan
budaya dasar serta sebagai bahan atau referensi bagi pembaca untuk
menambah wawasan yang mencakup manusia sebagai makhluk budaya.
A.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya

A. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta),


“mens” (latin) yang berarti berfikir, berakal budi. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah kelompok atau individu.
Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
bahkan dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan.Baik
lingkungan vertical (genetika, tradisi), horizontal (geografis, fisik,
social), maupun turun temurun.
Setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan
(sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup .Alat untuk
memenuhi kebutuhan tersebut bersumber dari lingkungan. Oleh karena
itu, lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap manusia itu
sendiri. Hal ini dapat dilihat dari siklus hubungan manusia dengan
lingkungan yakni sebagai berikut :

a. Lingkungan alam yang berfungsi sebagai sumber daya alam


(SDA)
b. Lingkungan alam yang berfungsi sebagai sumber daya manusia
(SDM)
c. Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan.
Kelebihan manusia dibanding makhluk lain terletak pada akal
budi.manusia mampu menciptakan kebudayaan, mengkreasikan,
memperlakukam, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan
meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia, baik
dengan alam maupun manusia lainnya. Untuk itu manusia dapat
dikatakan sebagai pencipta kebudayaan dan makhluk berbudaya.
B. Pengertian Kebudayaan

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti
Cipta Rasa dan Karsa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau
akal(Koentjaraningrat, 1974:80). Sedangkan dalam bahasa Inggris
budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda disebut cultuur
dalam bahasa Latin berasal dari kata colera berarti mengolah ,
menyuburkan , (bertani ). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1996: 149), disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat
istiadat. Sedangkan “kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan
batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat. Definisi yang paling tua dapat diketahui dari E.B. Tylor
yang dikemukakan di dalam bukunya Primitive Culture (1871).
Menurut Tylor, kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia,
termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan lain (Nyoman Kutha Ratna, 2005:
5).

Adapun penjelasan lain mengenai kebudayaan berdasarkan beberapa


ahli :

1. Koencaraningrat : Kebudayaan Adalah keseluruhan sistim gagasan


milik diri manusia dengan belajar .
2. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa budaya adalah
sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia, sedangkan kebudayaan
dapat diartikan sebagai hasil dari ide, pemikiran manusia itu sendiri.
Kedudukan manusia dalam kebudayaan adalah sebagai sentral,
kepadanyalah segala kegiatan diarahkan sebagai tujuan. Terlingkup
didalamnya adalah usaha memanusiakan bahan alam mentah dan
hasilnya. Membudayakan alam memanusiakan hidup menyempurnakan
hubungan keinsanian merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan,
inilah inti dan batas kebudayaan.
Kebudayaan lama dan asli merupakan puncak kebudayaan
diseluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa Usaha
kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab,budaya dan persatuan
dengan tidak menolak bahan bahan baru dari kebudayaan asing yang
dapat memperkaya kebudayaan bangsa sendiri. Serta mempertinggi
derajat kemanusiaan bangsa indonesia .

2.2 Apresiasi terhadap Kemanusiaan dan Kebudayaan

A. manusia dan kemanusiaan

Istilah kemanusiaan berasal dari kata manusia mendapat tambahan


awalan ke dan akhiran-an sehingga menjadikan kata benda abstrak.
manusia menunjuk pada kata benda konkret, sedangkan kemanusiaan
kata benda abstrak. dengan demikian kemanusiaan tidak dapat dipisahkan
dari manusia. manusia adalah homo sedangkan kemanusiaan adalah
human.

Kemanusiaan berarti hakekat dan sifat-sifat khas manusia sebagai


makhluk yang tinggi harkat dan martabatnya. kemanusiaan
menggambarkan ungkapan akan hakikat dan sifat yang seharusnya
dimiliki oleh makhluk yang bernama manusia. kemanusiaan merupakan
prinsip atau nilai yang berisi keharusan/tuntutan/ untuk berkesesuaian
dengan hakikat dari manusia.

hakikat manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti


parsial, misalkan, manusia dikatakan sebagai homo economicus, homo
faber, homo socius,homo homini lupus, zoon politicon dan sebagainya.
namun pandangan demikian tidak bisa menjelaskan hakikat manusia
scara utuh

Hakikat manusia berdasarkan pancasila sering dikenal dengan


sebutan hakikat kodrat mono prulalis, hakikat manusia terdiri atas ;

1. mono dualis, susunan kodrat manusia dari segi aspek keragaan.meliputi


wujud materi anorganis banda mati, vegetative, dan animalis serta aspek
kejiwaan meliputi cipta, rasa dan karsa.
2. monodualis sifat kodrat manusia terdiri dari segi individu dan segi social.
3. monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai
makhluk yang berkepribadian merdeka (berdiri sendirii) sekaligus juga
menunjukan keterbatasannya sebagai makhluk tuhan.

Ada ungkapan bahwa the makind is one (kemanusiaan adalah satu).


dengan demikian, sudah sewajarnya antar semua manusia tidak saling
menindas, tapi saling menghargai dan menghormati dengan pijakan
prinsip kemanusiaan.prinsip kemanusiaan yang ada pada diri manusia
menjadi penggerak manusia untuk berperilaku yang seharusnya sebagai
manusia.

B. Manusia dan Kebudayaannya

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu budhayah yang


merupakan bentuk jamak dari budhi (budhi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. ada pendapat lain
mengetakan budaya berasal dari kata budi dan daya. budi merupakan
unsure rohani, sedangkan daya adalah unsure jasmani manusia. dengan
demikian, budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.

Kebudayaan sebagai system pengetahuan yang meliputi system


idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat abstrak. sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi social,religi,seni, dan lain-lain, yang kesemuannya
ditujukan untuk membentu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakatnya.

2.3 Peranan Teknik Sipil Dalam Menyelesaikan Permasalahan Kemanusiaan dan


Kebudayaan

A. Peranan Teknik Sipil Dalam Menyelesaikan Permasalahan Kemanusiaan

Infrastruktur merupakan bagian terpenting dalam denyut nadi


kehidupan berbangsa. sebab kemajuan infrastruktur sebuah bangsa
menjadi tolak ukur kemajuan bangsa itu sendiri. dengan kemajuan
pembangunan infrastruktur, maka laju gerak pemerintah dan ekonomi
sebuah daerah akan turut serta didorong untuk lebih maksimal.Selain itu,
kehidupan sehari-hari masyarakat juga tidak akan bisa terlepas dari
infrastruktur pembangunan daerah. sebagai contoh, para petani didaerah
yang rawan kekeringan membutuhkan bendungan maupun irigasi sebagai
infrastruktur pengairan. Para pedagang kecil di desa-desa membutuhkan
jalanan yang layak untuk menjalankan usaha. Serta pemerintahan daerah
yant tentunya membutuhkan akses untuk menjalankan segala bidang
administratif pemerintahannya. Inilah cerminan betapa pentingnya
infrastruktur bagi kehidupan sehari-hari masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara.

Disinilah para mahasiswa teknik sipil mengaplikasikan ilmu yang


telah dipelajarinya.Para teknokrat sipil membangun, menjalankan,
merawat, dan memperbaiki fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan
oleh kehidupan modern seperti gedung, jalan layang, jalan kereta api,
jembatan, bendungan untuk pembangkit listrik dan juga pengairan,
pelabuhan, bangunan kilang minyak, bangunan lepas pantai, dan lain-
lain.

Para ahli sipil bertanggung jawab untuk membangun sistem


transportasi yang berkualitas baik seperti jalan raya, bandara, jalur kereta
api, dan pelabuhan laut. Seorang ahli sipil harus menentukan desain
struktur yang tepat dan menjaga proses pembangunan sehingga memiliki
umur panjang. Struktur ini juga harus memuaskan bagi masyarakat dalam
hal kenyamanan.

Selain struktur di atas tanah dan sistem transportasi umum, para


ahli sipil juga bertanggung jawab untuk membangun sistem transportasi
yang baik untuk aliran air, yaitu sistem air distribusi. Kegiatan utama
dalam usaha sedang merancang jaringan pipa untuk aliran air, drainase,
kanal, bendungan. Bendungan merupakan sumber utama untuk non-
konvensional sumber listrik

B. Peranan Teknik Sipil Dalam menyelesaikan Permasalahan Kebudayaan


Dalam merancang struktur bangunan, ahli sipil selalu mengaitkan
dengan kebudayaan. Sebagai contoh, Rumoh Aceh kita bisa
menggunakan konsep dari struktur Rumoh Aceh pada masa kini.

Secara analisis struktur, Rumoh Aceh pernah diuji secara


laboratorium melalui miniatur kecil dan perhitungan program SAP
2000. Hasilnya adalah Rumoh Aceh terbukti mampu bertahan dari gempa
karena struktur utama yang kokoh dan elastis. Kunci kekokohan dan
keelastisan ini adalah pada hubungan antar struktur utama yang saling
mengunci, hanya dengan pasak dan bajoe, tanpa paku, serta membentuk
kotak tiga dimensional yang utuh

Elastisitas ini memungkinkan struktur bangunan tidak mudah


patah, namun hanya terombang-ambing ke kanan dan ke kiri, yang
kemudian kembali tegak atau pun bangunan terlikuifaksi (terangkat ke
atas), hingga mampu jatuh kembali ke tempat semula. Jika bangunan
bergeser pun, hanya beberapa centimeter saja dan dalam keadaan utuh.
Sebuah pondasi batu utuh yang hanya ditanam sedikit (5 centimeter) juga
memperlentur pergerakan keseluruhan bangunan sesuai dengan
pergerakan tanah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas maka kami dapat mengambil beberapa


kesimpulan yaitu:
..............................................     Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai
yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena
yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,
benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar
manusia berbudaya. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan
yaitu manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal dan pikirannya
menjadikan Khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan. Manusia
memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensi, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.

3.2 SARAN

Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun,
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang
tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah-
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://imamarlianailmusosialdanbudayadasar.blogspot.com/2011/06/materi
-kuliah-isbd-perdana-pembuka.html (Diakses pada : 24 September 2019)

http:// Atiek Sipil Narotama_Peran Teknik Sipil dalam Pembangunan


Infrastruktur di Indonesia.html / (Diakses pada : 23 September 2019)

http://irwandasyahputra.blogspot.com/2012/04/manusia-sebagai-makhluk-
budaya.html?q=manusia (Diakses pada : 25 September 2019)

http://ferryfirmawan.com/diskusi-peran-mahasiswa-teknik-sipil-
membangun-bangsa.html/ (Diakses pada: 22 september 2015, 15:42 WIB)
Hakekat Manusia sebagai Makhluk Budaya. Diakses dari
http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-
makhluk-budaya-3/
Sulung Dimas.2012.Manusia sebagai Makhluk Berbudaya. Diakses dari
http://dimasreddevil.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-
berbudaya.html

Anda mungkin juga menyukai