Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM II KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN

“ Simulasi Hukum Coloumb dengan Aplikasi PheT”

Disusun Oleh:

Tegar Sindu Wicaksono (1910303085)

Kelompok 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2021
A. Tujuan
1. Menganalisis besar gaya coloumb yang ditimbulkan dari dua jenis muatan berbeda
2. Menganalisis perbedaan jarak terhadap besar gaya coulumb
B. Hipotesis
1. Perbedaan muatan akan mempengaruhi besarnya gaya coloum yang dihasilkan.
semakin besar muatannya maka gaya coloum yang dihasilkan akan semakin besar,
jika muatan kecil maka gaya yang dihasilkan juga kecil. Antara gaya dan muatan
memiki hubungan berbanding lurus.
2. Jarak muatan akan mempengaruhi besarnya gaya coloumb yang dihasilkan. semakin
besar jarak maka gaya colomb akan semakin kecil, sedangkan senakin kecil jarak
maka gaya coloumb akan semakin besar.
C. Dasar Teori

Muatan listrik memberikan gaya tarik atau tolakan pada muatan listrik lainnya.
Seorang fisikawan Prancis Charles Coulomb (1736-1806) menyelidiki gaya listrik pada
tahun 1780-an menggunakan keseimbangan torsi, seperti yang digunakan oleh Cavendish
untuk studinya tentang gaya gravitasi.Dalam penelitiannya itu, Coulomb menyatakan
bahwa gaya listrik yang diberikan oleh satu benda bermuatan kecil pada Benda
bermuatan kecil kedua berbanding lurus dengan muatan di masing-masing benda.
Artinya, jika muatan pada salah satu benda digandakan, gaya menjadi dua kali lipat; dan
jika muatan pada kedua benda digandakan, gaya meningkat menjadi empat kali nilai
aslinya. Ini adalah kasus ketika jarak antara kedua muatan tetap sama. Jika jarak di antara
mereka dibiarkan bertambah, maka gaya berkurang dengan kuadrat jarak di antara kedua
muatan tersebut. Artinya, jika jaraknya dua kali lipat, gaya tersebut turun menjadi
seperempat dari nilai aslinya.

Hukum coulomb merupakan hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya


akibat yang dihasilkan oleh dua muatan tanpa kontak secara langsung. Hukum ini
menyatakan apabila terdaoat dua buah titik muatan yang timbul gaya di antara keduanya,
yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antar keduanya. (Zaidi, Moch., Laili, W.Q., Marsya, Z.D. 2021)
Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui
gaya kontak yang bekerja melalui jarak celah. Gaya yang timbul dapat membuat kedua
titik muatan saling tarik menarik atau saling tolak menolak. Tergantung nilai dari masing-
masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak menolak, sedangkan
muatan berbeda jenis akan saling tarik menarik.

Dengan demikian, Coulomb menyimpulkan, besarnya gaya F yang diberikan oleh


satu benda bermuatan kecil pada benda kedua sebanding dengan perkalian besar muatan
di satu benda, dikalikan besarnya muatan di benda lain, dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak r antara kedua muatan (MAHRIZAL, D., SI, M., & HARDIYATI IDRUS,
M., 2017).

Hukum Coulomb: gaya tarik menarik / tolak menolak antara 2 muatan titik
adalah berbanding lurus dengan hasil kali kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan titik tersebut.

Sebagai persamaan, kita dapat menuliskan hukum Coulomb sebagai berikut.

Q 1. Q2
F=k .
r2

Keterangan :

F = gaya Coloumb (N)

Q = besar muatan ( Coloumb)

r = jarak (m)

k = 9 ×10 9 N m 2 /C 2

dimana k adalah konstanta proporsionalitas

Muatan 1 coulomb :

Karena muatan 1 elektron = 1,6 x 10-19, maka 1 coulomb adalah muatan dari:
1
−19
=6,25 x 1018 elektron
1,6 x 10

Pada eksperimen Coulomb membuktikan besarnya gaya listrik yang diberikan


salah satu muatan pada muatan lainnya. Arah gaya listrik selalu di sepanjang garis yang
menghubungkan kedua muatan. Jika kedua muatan memiliki tanda yang sama, gaya pada
salah satu muatan diarahkan menjauh dari yang lain (mereka saling tolak). Jika dua
muatan memiliki tanda yang berlawanan, gaya yang satu akan diarahkan ke yang lain
(mereka menarik). Satuan SI dari muatan adalah coulomb (C). Jadi, 1C adalah jumlah
muatan yang, jika ditempatkan pada masing-masing dua benda titik yang berjarak 1,0 m,
akan menghasilkan setiap benda memberikan gaya pada benda lainnya (Irwan B, 2019).

Hukum Coulomb sangat mirip dengan hukum gravitasi universal, yang


menyatakan besarnya gaya gravitasi yang diberikan suatu massa pada suatu massa.
Keduanya adalah hukum kuadrat terbalik Keduanya juga memiliki proporsionalitas
terhadap properti masing-masing benda — massa untuk gravitasi, muatan listrik untuk
listrik. Dan keduanya bertindak dalam jarak jauh (yaitu, tidak perlu ada kontak).
Perbedaan utama antara kedua hukum ini adalah

1. Gravitasi selalu merupakan gaya yang menarik, sedangkan gaya listrik dapat
berupa gaya tarik atau tolak.
2. Muatan listrik datang dalam dua jenis, positif dan negatif; massa gravitasi hanya
positif.

Hukum Coulomb juga menjelaskan gaya antara dua muatan saat diam. Kekuatan
tambahan mulai berlaku saat muatan bergerak, dan akan dibahas di Bab selanjutnya.
Dalam Bab ini kita hanya membahas muatan diam, yang studinya disebut elektrostatis,
dan hukum Coulomb memberikan gaya elektrostatis. Saat menghitung dengan hukum
Coulomb, kita biasanya menggunakan besaran, mengabaikan tanda muatan, dan
menentukan arah gaya secara terpisah berdasarkan apakah gaya itu menarik atau tolak
( Gunawan, G., Harjono, A., & Sutrio, S., 2017).

D. Variabel
Percobaan 1
1. Variabel Bebas : Besar muatan (Q), jenis muatan ( positif dan negative)
2. Variabel Terikat : Gaya Coloumb (F)
3. Variabel Kontrol : Konstanta pembanding (K), jarak muatan

Percobaan 2

1. Variabel bebas : jarak muatan


2. Variabel terikat : besar gaya coloumb
3. Variabel control : jenis muatan (positif), konstanta pembanding, besar muatan
E. Alat dan Bahan
1. Smartphone
2. Aplikasi PHET
3. Alat tulis
F. Cara Kerja
Cara kerja 1
1. Siapkan smartphone/ laptop
2. Membuka simulasi PHET melalui web/ mengunduh aplikasi di playsore
3. Pilih menu cari
4. Ketik judul simulasi yaitu coulumb’s law
5. Buka simulasi coulumb’s law
6. Centang pada tulisan force values dan scientific notation
7. Geser penggaris hingga angka 0 tepat dibawah q1
8. Masukkan nilai q1 pada charge 1 ( muatan positif) sebesar 3 μC dan masukkan nilai
q2 pada charge 2 (muatan positif) sebesar 4 μC
9. Atur jarak menggunakan penggaris sebesar 3 cm
10. Ulangi Langkah 8 dengan measukkan nilai q1 (muatan positif) sebesar 3 μC dan
muatan negative -2 μC
11. Selanjutnya masukkan nilai q1 (muatan negative ) sebesar -2 μC dan q2 muatan
negative sebesar -4 μC
12. Amati hasilnya dan masukkan ke dalam tabel pengamatan
Cara Kerja 2
1. Siapkan smartphone/ laptop
2. Membuka simulasi PHET melalui web/ mengunduh aplikasi di playsore
3. Pilih menu cari
4. Ketik judul simulasi yaitu coulumb’s law
5. Buka simulasi coulumb’s law
6. Centang pada tulisan force values dan scientific notation
7. Geser penggaris hingga angka 0 tepat dibawah q1
8. Masukkan nilai q1 pada charge 1 ( muatan positif) sebesar 3 μC
9. Masukkan nilai q2 pada charge 2 (muatan positif) sebesar 3 μC
10. Atur jarak menggunakan penggaris sebesar 3 cm
11. Ulangi Langkah 8 -10 dengan memasukkan jarak 5 cm dan 7 cm
12. Amati hasilnya dan masukkan ke dalam tabel pengamatan
G. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
No. Konstanta (k) Muatan(Q1) Muatan(Q2) Jarak (r) Gaya (F)
1. 9 ×10 9 N m2 /C 2 +3 µC +4 µC 4 cm 6.74 × 101 N
2. 9 ×10 9 N m2 /C 2 +3 µC -2 µC 4 cm 3.37 × 101 N
3. 9 ×10 9 N m2 /C 2 -2 µC -4 µC 4 cm 4.49 × 101 N

Percobaan 2
No. Konstanta (k) Muatan(Q1) Muatan(Q2) Jarak (r) Gaya (F)
1. 9 ×10 9 N m2 /C 2 +3 µC +3 µC 3 cm 8.99 × 101 N
2. 9 ×10 9 N m2 /C 2 +3 µC +3 µC 5 cm 3.24 × 101 N
3. 9 ×10 9 N m2 /C 2 +3 µC +3 µC 7 cm 1.70 × 101 N

H. Analisis Data
Berdasarkan dari data pengamatan diatas dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Apabila dari muatan Q1 dan Q2 sama maka gaya muatan akan tolak-menolak,
sedangkan jika muatan Q1 dan Q2 berbeda maka muatan akan tarik menarik hal
tersebut sudah dibuktikan dalam hukum coulumb yang sudah tercantum dalam
teori hukum coulumb.
2. Dalam coulumb semakin besar nilai muatan maka besar gayanya pun akan
semakin besar. Dapat diartikan bahwa besar muatan berbanding lurus dengan
gaya dari muatan dari data juga dapat dilihat jika angkanya besar maka gayanya
pasti besar. Untuk tanda (+) dan tanda (-) hanya menunjukkan arah gaya tidak
mempengaruhi besar nilai muatan.
3. Jarak pada muatan juga berpengaruh jadi semakin besar jarak muatan maka gaya
yang dihasilkan semakin kecil karena interaksi keduanya minimum hanya
mengenai garis luar muatan. Jadi jarak memiliki perbandingan terbalik terhadap
besar gaya muatan.

I. Pembahasan
Hukum Coulomb (C) adalah gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak antara dua
muatan listrik yang di sebut coulomb (Fc). Dalam percobaannya columb menyatakan
bahwa jika kedua muatan yang dimiliki oleh benda dalam keadaan diam jenis
muatannya sama akan tolak–menolak. Untuk muatan yang tidak sejenis akan Tarik–
menarik. Gaya yang diberikan satu benda kecil bermuatan pada benda bermuatan
kedua sebanding dengan hasil kali besar muatan benda pertama Q1 dengan besar
muatan benda kedua Q2, dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r di
antaranya.
Pada percobaan pertama dilakukan untuk membuktikan bahwa gaya coulumb akan
tolak-menolak dan tarik-menarik dengan besar jarak yang sama yaitu 4 cm namun
besar muatannya berbeda. Yang pertama yaitu Q1 besarnya +3 µC dan Q2 besarnya +4
µC menghasilkan gaya sebesar 6.74 × 101 N rekasi yang terjadi yaitu tolak-menolak
karena kedua muatan memiliki persamaan gaya muatan. Kemudian Q1 besarnya +3
µC dan Q2 besarnya -2 µC menghasilkan gaya sebesar 3.37 × 101 N reaksi yang
terjadi kedua muatan saling tarik menarik karena gaya muatan keduanya berbeda.
Dan Q1 besarnya -2 µC dan Q2 besarnya -4 µC menghasilkan gaya sebesar 4.49 × 101
N rekasi yang terjadi yaitu tolak-menolak karena kedua muatan memiliki persamaan
gaya muatan. Dari percobaan pertama membuktikan tentang hukum coulumb yang
terjadi.
Untuk percobaan kedua ini membuktikan pengaruh jarak terhadap besar gaya. Besar
nilai muatannya sama yaitu +3µC semua namun yang berbeda yaitu pada jaraknya.
Pada jarak 3 cm besar gaya muatannya 8.99 × 101 N. Pada jarak 5 cm besar gayanya
3.24 × 101 N. Kemudian pada jarak 7 cm besar gayanya 1.70 × 101 N. Dapat dilihat
semakin besar jaraknya maka semakin kecil gaya muatannya hal ini dikarenakan
jarak berbanding terbalik dengan besar gaya.

J. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Muatan yang sejenis akan tolak-menolak sedangkan muatan yang berbeda akan
tarik-menarik
2. Besar muatan berbanding lurus dengan besar gaya jadi semakin besar nilai
muatan maka akan semakin besar juga gaya yang dihasilkan.
3. Jarak berbanding terbalik dengan besar gaya, jadi semakin besar jarak maka besar
gaya akan kecil.

K. Saran
Dalam praktikum harus jeli terhadap data yang dihasilkan karena dalam praktikum ini
secara virtual

Daftar Pustaka
Aip, S., Dede, R. Adit, S. (2008). Praktis Belajar Fisika. Yogyakarta: PT Grafindo Media
Pratama.
Halliday, D. 1996.FisikaUniversitas II. Jakarta :Erlangga.
Gunawan, G., Harjono, A., & Sutrio, S. (2017). Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
Konsep Listrik Bagi Calon Guru. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 1(1), 9-14.
Irwan, B. (2019). Upaya Mengatasi Pergaulan Bebas Melalui Penerapan Hukum Coloumb dalam
Lingkungan Sekolah. In Prosiding Seminar Nasional Fisika PPs Universitas Negeri Makassar
(Vol 1).
MAHRIZAL, D., SI, M., & HARDIYATI IDRUS, M. (2017). Elektrostatika : Hukum Coloumb.
Marthen, K. (2006). Fisika sma kelas xii. Yogyakarta: Erlangga.

Suryatin, Budi. 2008. Fisika IX UntukSekolahMenengahPertama dan MTs Kelas IX. Jakarta.
Grasindo

Lampiran :
Percobaan 1

Percobaan 2

Anda mungkin juga menyukai