Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN 3

PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR HUBUNGAN SERI

4.1 Tujuan
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor pelat sejajar dengan variasi
isi ruangan di antara pelat. Dengan menempatkan dielektrik tertentu yang disusun secara
seri diantara pelat, maka dapat ditentukan nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar
hubungan seri.

4.2 Dasar Teori


Kapasitor atau yang disebut juga kondensator adalah komponen yang digunakan
untuk menyimpan muatan listrik. Banyak sekali macam dari kapasitor ini yaitu kapasitor
elektrolit, mika, kertas, dan keramik. Namun, pada bagian ini hanya akan mempelajari
kapasitor keping sejajar. Kapasitor keping sejajar tersusun atas dua keping berbeda
muatan yang dletakan berdekatan tetapi tidak bersentuhan.
Kapasitor mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi. Kemapuan ini
disebut dengan kapasitas kapasitor. Menurut Suharyanto (96) menyebutkan bahwa
besarnya kapasitas kapasitor adalah “perbandingan antara banyaknya muatan listrik
yang tersimpan dalam kapasitor dengan beda potensial yang timbul pada ujung-ujung
kapasitor.” Pernyataan di atas dapat ditulis dengan persamaan:
Pada kapasitor keping sejajar yang mempunyai luas penampang besarnya kapasitas
kapasitor dapat dituliskan dengan persamaan:

Jika di antara keping sejajar disisipkan suatu bahan isolator (bahan dielektrik), besarnya
kapasitas kapasitor dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana adalah adalah permitivitas relative bahan yang disisipkan pada kapasitor
keping sejajar. Kapasitor dapat disusun secara seri yaitu dengan cara menghubungkan kaki-kaki
kapasitor (elektroda). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rangkaian seri ini:
a. Muatan pada setiap kapasitor adalah sama dengan muatan pengganti dalam rangkaian seri.

b. Beda potensial pada tiap kapasitor adalah sama dengan beda potensial pengganti rangkaian seri.
4.3 Rangkaian Percobaan

+Q A

d1 dielektrik
d V
d2 dielektrik

-Q coulomb

Gambar 15. Koneksi Rangkaian Percobaan

a a

++ ++
+Q
-Q Cac
++ ++
----- -----
a Vab Cac
Vab
++ ++ ----- -----
+Q
Ccb
-Q
----- -----

b Gambar 16 Rangkaian Simulasi Percobaan b


Gambar 3. Foto Rangkaian Percobaan

4.4 Peralatan yang Digunakan


1. Kapasitor pelat sejajar
2. Plat alumunium dengan tebal 2mm
3. Pelat hard vinyl chloride dengan tebal 2mm dan 1 mm
4. Pelat kaca dengan tebal 2 mm
5. Capacity meter

4.5 Langkah Percobaan dan Tugas


1. Susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak pelat, d = 2mm. kosongkan ruang
diantara kedu apelat (ruang diantara kedua pelat berisi udara), kemudian dengan
menggunakan capacity meter ukurlah nilai kapasitansi, dan catat pada tabel.
2. Dengan jarak antar pelat tetap (d = 2mm), isilah ruang diantara kedua pelat tersebut
dengan pelat kaca tebal 2 mm, kemudian ukurlah nilai kapasitansi dan catat pada
tabel.
3. Ulangi langkah 2, gantilah pelat kaca dengan pelat hard vinyl chloride, tebal yang
sama.
4. Susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar pelat, d = 4mm. isilah ruang
diantara kedu apelat tersebut dengan pelat kaca tebal 2 mm (ruang diantar kedua pelat
berisi kaca setebal 2 mm) . kemudian ukurlah nilai kapasitansi dan catat pada tabel.
5. Ulangi langkah 4, gantilah pelat kaca dengan pelat hard vinyl chloride, tebal yang
sama.
6. Dengan jarak antar pelat, d = 4mm, isilah ruang diantar kedu apelat tersebut dengan
pelat kaca tebal 2 mm dan pelat hard vinyl chloride tebal 2 mm, kemudian ukurlah
nilai kapasitansi dan catat pada tabel.
7. Dengan persamaan persamaan dan data data yang ada, hitunglah nilai kapasitansi
untuk langkah 1 sampai dengan 3, kemudian catat pada tabel.
8. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah 4, merupakan hubungan seri dari kapasitor
pada langkah 1 dan 2. Dari hasil perhitungan pada langkah 1 dan 2, dan dengan
persamaan hubungan seri untuk kapasitor, hitung nilai kpasitansi totalnya dan catat
pada tabel.
9. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah 5, merupakan hubungan seri dari kapasitor
pada langkah 1 dan 3. Dari hasil perhitungan pada langkah 1 dan 3, dan dengan
persamaan hubungan seri untuk kapasitor, hitung nilai kpasitansi totalnya dan catat
pada tabel.
10. Kapasitor yang dihasilkan pada langkah 6, merupakan hubungan seri dari kapasitor
pada langkah 2 dan 3. Dari hasil perhitungan pada langkah 2 dan 3, dan dengan
persamaan hubungan seri untuk kapasitor, hitung nilai kpasitansi totalnya dan catat
pada tabel.
11. Bandingkan hasil perhitungan dan pengukuran pada tabel percobaan, dan beri
kesimpulan.

4.6 Hasil Percobaan

Hasil
Hasil
Perhitunga
N Pengukuran
Langkah Percobaan n % Error
O Kapasitansi
kapasitansi,
, C (µf)
C (µf)
1. Udara 2 mm 3,98 x 10-4 4,3 x 10-4 8%
2. Kaca 2 mm 9 x 10-4 9 x 10-4 0%
3. Vinyl Chloride 2 mm 9 x 10-4 9 x 10-4 0%
4. Kaca dan Udara 2,8 x 10-4 5,9 x 10-4 110,7 %
5. Vinyl Chloride + Udara 2,8 x 10-4 5,2 x 10-4 86 %
6 Vinyl Chloride + Kaca 4,5 x 10-4 5,8 x 10-4 28,9 %

4.7 Perhitungan

A Cteori−Cprak
-4
C = 8,86 x 10 (Ɛr x d ) %Error = Cteori x 100

%
1 1 1
Cseri = C1 + C2

1. Udara 2 mm
0,3 x 0,3
Cteori = 8,86 x 10-4(1,0006 x 2 x 10
−3 ) = 3,98 x 10-4 µf

Cpengukuran = 4,3 x 10-4 µf


3,98 x 10−4−4,3 x 10−4
%Error = 3,98 x 10−4 x 100 % = 8 %

2. Kaca 2 mm
0,3 x 0,3
-4
Cteori = 8,86 x 10 (2,2889 x 2 x 10−3 ) = 9 x 10-4 µf

Cpengukuran = 9 x 10-4 µf
9 x 10−4−9 x 10−4
%Error = 9 x 10−4 x 100 % = 0 %

3. Vinyl Chloride 2 mm
0,3 x 0,3
-4 -4
Cteori = 8,86 x 10 (2,3 x 2 x 10−3 ) = 9 x 10 µf
Cpengukuran = 9 x 10-4 µf
9 x 10−4−9 x 10−4
%Error = 9 x 10−4 x 100 % = 0 %

4. Kaca dan Udara 2 mm


1 1 1
Cseri = 9 x 10−4 + 3,98 x 10−4

Cteori = 2,8 x 10-4 µf


Cpengukuran = 5,9 x 10-4 µf
2,8 x 10−4−5,9 x 10−4
%Error = 2,8 x 10−4 x 100 % = 110,7 %

5. Vinyl Chloride dan Udara 2 mm


1 1 1
Cseri = 9 x 10−4 + 3,98 x 10−4

Cteori = 2,8 x 10-4 µf


Cpengukuran = 5,2 x 10-4 µf
2,8 x 10−4−5,2 x 10−4
%Error = 2,8 x 10−4 x 100 % = 86 %

6. Vinyl Chloride dan Kaca


1 1 1
Cseri = 9 x 10−4 + 9 x 10−4

Cteori = 4,5 x 10-4 µf


Cpengukuran = 5,8 x 10-4 µf
4,5 x 10−4−5, 8 x 10−4
%Error = 4,5 x 10−4 x 100 % = 28,9 %

4.8 Analisa

Pada percobaan yang ketiga yaitu tentang pengukuran kapasitor plat sejajar hubungan
seri, diperoleh beberapa data mengenai nilai kapasitansi suatu bahan dielektrik yang hanya
terdiri dari satu bahan dan dua bahan yang terhubung secara seri. Setelah diketahui data
tersebut melalui pengukuran maka selanjutnya harus dibandingkan dengan hsail
perhitungannya, untuk yang hanya terdiri dari satu bahan dielektrik saja maka menggunakan

A
rumus kapasitansi seperti yang biasanya yaitu C = 8,86 x 10 -4(Ɛr x d ). Sedangkan yang

terdiri dair 2 bahan dielektrik yang terhubung secara seri maka dapat dihitung dengan rumus

1 1 1
Cseri = C1 + C 2 . Setelah itu kedua nilai tersebut dibandingkan dengan cara

menghitung errornya sehingga dapat diketahui tingkat kesalahan saat melakukan pengukuran.
Dari keenam data yang kami peroleh, ada dua data yang errornya sangat besar bahakan ada
yang lebih dari seratus persen, hal itu disebabkan adanya kesalahan saat melakukan
pengukuran sedangkan perhitungannya sudah benar. Pada data nomer 2 dan 3 nilainya sama
sebab angka dalam perhitungannya yang sangat beda tipis, seharusnya yang point 3 itu
nilainya lebih besar dari pada yang point 2, itu jika idlihat dari segi perhitungannya. Tetapi
saat pengukuran data yang diperoleh juga sama, hal itu disebabkan kurang akuratnya kami
saat membaca data dalam percobaan, selain itu usia ddari alat ukur itu juga sangat
mempengaruhi.
4.9 Kesimpulan

Berdsarkan data data yang kami peroleh dari percobaan ini, serta analissa yang di atas
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menghitung nilai kapasitansi yang di pasang

1 1 1
secara seri dapat dilakukand engan menggunakan rumus Cseri = C1 + C2 .

Ketika melakukan percobaan ini harus memperhatikan keakuratan praktikan dalam membaca
data pada alat ukur kemudian ketelitian saat melakukan perhitungan serta baik tidaknya alat
ukur yang digunakan.

4.10 Grafik
20
18
16
14
12
10
8
6 praktik
4
teori
2
0

4.11 Daftar Pustaka


http://pembelajaranfisikauny.blogspot.co.id/2013/07/kapasitor.html

Anda mungkin juga menyukai