Anda di halaman 1dari 48

1

Modul Praktikum Fisika SMA

Modul Praktikum

Penulis :

1. Popi Purwanti, M.Pd


2. Ahmad Jahrudin, M.Si

Design Cover : Popi Purwanti, M.Pd

Editor : Ahmad Jahrudin, M.Si

UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA INDONESIA NOMOR 19


TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat
(1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

2
Modul Praktikum Fisika SMA

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
dan rahmat-Nya Modul Praktikum Listrik Dinamis dengan model pembelajaran
Project Based Learning (PJBL) dapat selesai tepat waktu. Kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada validator yang telah membimbing dalam
menyelesaikan Modul praktikum ini.
Modul Praktikum ini dihadirkan sebagai pedoman mempermudah peserta
didik untuk melakukan praktikum sehingga peserta didik dapat menyeimbangkan
pemahaman antara teori dan praktiknya. Sehingga penulis berharap Modul
Praktikum ini dapat bermanfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam menyusun Modul ini, kami menyadari tidak terlepas dari kesalahan
dalam redaksi maupun penulisan kata, sehingga kami selaku penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan amalan yang
baik atas apa telah kita perbuat. Aamiin.

Jakarta, November 2020

Penulis

3
Modul Praktikum Fisika SMA

PRAKTIKUM I
Hukum OHM

A. Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara hambatan (R) dengan kuat arus listrik yang
mengalir padanya (I) dan beda potensial antara ujung-ujung hambatan (V).
2. Mengetahui pengaplikasikan hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari.

B. Pertanyaan Esensial
1. Apa bunyi hukum ohm?
2. Apa rumus hukum ohm?
3. Apa yang kamu ketahui dari hambatan, kuat arus listrik dan beda
potensial?

C. Hipotesis
Berikan tanggapan atau asumsi jawaban dari rumusan masalah di atas
berdasarkan informasi yang telah Anda peroleh!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

D. Dasar Teori
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar, selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap
besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun
pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun
istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.

4
Modul Praktikum Fisika SMA

Hukum ini ditemukan pada tahun (1787-1854) seorang ahli fisika


jerman yang bernama George Simon Ohm yang menyatakan sebuah hubungan
antara arus listrik (𝐼) yang mengalir melalui suatu rangkaian dengan tegangan
yang dipasang dalam rangkaian ( 𝑉 ). Hubungan tegangan dan arus listrik
tersebut diperoleh dari eksperimennya yang sering dikenal dengan sebutan
Hukum Ohm (Sutrisno, 2009 : 146-147).
Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu konduktor logam pada suhu
konstan, perbandingan antara perbedaan potensial ∆𝑉 antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik 𝐼 yang melalui konduktor tersebut adalah
konstan” (Alonso, 1994 : 77), atau “Arus yang mengalir pada kawat sebanding
dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tegangan pada rangkaian
tersebut” (Tipler, 2001 : 142).
𝑉 = 𝐼.𝑅
𝑉 = Tegangan Listrik (𝑉)
𝐼 = Arus Listrik (𝐴)
𝑅 = Hambatan/Resistansi (Ω)
Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan
yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
Ampere dengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu, kita dapat
mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda
potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka semakin
besararus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak
dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh
panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi
oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus
dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besarhambatan suatu
benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda,
semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan
mengapa kabel yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya
adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan

5
Modul Praktikum Fisika SMA

mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan jenis)
semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.
Ampermeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik. Pemakaian alat ukur ini dihubungkan ke dalam rangkaian
sehingga terhubung seri dengan komponen yang akan dihitung kuat arusnya.
Voltmeter merupakan alat ukur beda potensial antara 2 titik. Pemakaian
voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda
potensialnya (sunaryono, 2010).
Alat listrik (misalnya lampu pijar, seterika listrik) memiliki bagian
yang mengalirkan arus listrik yang disebut elemen pemanas. Pada bola lampu
pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari tungsten.
Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R. Jika bola lampu pijar diberi
tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang mengalir
melalui filamen adalah I =V/R.

Gambar: Lampu Redup ketika Tegangan Turun


Sumber : desiwulan11.blogspot.com
Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan
dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat itu. Sebagai
contoh, jika lampu pijar diberi tegangan yang melebihi tegangan yang
seharusnya, elemen pemanas pada lampu pijar akan dilalui oleh arus lebih
(arus yang melebihi arus yang seharusnya), akan mengakibatkan elemen
pemanas rusak. Jika tegangan yang diberikan pada alat listrik lebih kecil
daripada tegangan yang seharusnya, maka arus yang mengalir menjadi
kurang.

6
Modul Praktikum Fisika SMA

E. Rancangan dan Desain Proyek

F. Alat dan Bahan


1. Laptop/ handphone
2. Jaringan internet
3. Alat tulis

G. Langkah Percobaan
- Melalui aplikasi PhET Interactive Simulations
1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations
2. Pilih Circuit Construction Kit : DC
3. Pilih menu Lab. Berikut tampilan kerjanya :

4. Rangkailah alat seperti berikut :

7
Modul Praktikum Fisika SMA

Dalam aplikasi akan terlihat seperti ini :

5. Atur nilai resistor menjadi 100Ω.

6. Atur tegangan baterai menjadi 3 volt.

7. Nyalakan/sambungkan switch.

8
Modul Praktikum Fisika SMA

8. Lihatlah nilai ampermeter dan voltmeter dan catat pada tabel


percobaan
9. Ubah tegangan baterai ke 6, 9, 12 dan 15. Lihatlah nilai ampermeter
dan voltmeter pada setiap tegangan dan catat pada tabel percobaan.

- Melalui website https://phet.colorado.edu/in/


1. Buka website https://phet.colorado.edu/in/
2. Pilih menu simulasi, pilih fisika
3. Pilih Kit Konstruksi Sirkuit : DC – Virtual Lab. Kemudian klik play.
Berikut tampilan kerjanya :

4. Rangkailah alat seperti berikut :

9
Modul Praktikum Fisika SMA

Dalam aplikasi akan terlihat seperti ini :

5. Atur nilai resistor menjadi 100Ω.

6. Atur tegangan baterai ke 3 volt.

7. Nyalakan switch.

8. Baca nilai ampermeter dan voltmeter dan catat pada tabel percobaan.
9. Ubah tegangan baterai ke 6, 9 12 dan 15. Baca nilai ampermeter dan
voltmeter pada setiap tegangan dan catat pada tabel percobaan.

10
Modul Praktikum Fisika SMA

H. Hasil Percobaan
No. Tegangan Nilai Resistor Nilai Nilai
Baterai (V) (Ω) ampermeter (A) voltmeter (V)
1.
2.
3.
4.
5.

I. Analisis Data
Berikan jawaban anda hubungan Tegangan dari batrerai, Hambatan (Resistor),
Nilai Arus (Ampermeter) dan tegangan dari Voltmeter berdasarkan tabel
diatas!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

J. Menyusun Jadwal
Jadwal penyusunan proyek ini dibuat tanggal___________/____________

K. Monitoring
Tuliskan kendala yang kalian hadapi selama praktikum!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

L. Evaluasi Pengalaman
1. Setelah melakukan praktikum hukum ohm, jelaskanlah hubungan antara
tegangan (V), kuat arus (I), dan ambatan (R)?
2. Buatlah grafik V sebagai ordinat dan I sebagai absisnya dari data
percobaan kedalam kertas grafik yang telah anda sediakan!

11
Modul Praktikum Fisika SMA

3. Dari grafik no.2, apakah grafik berupa garis lurus miring atau garis lurus
mendatar? Apa maknanya garis tersebut?
4. Apakah manfaat dan penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari?

M. Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari praktikum yang telah kalian lakukan!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

12
Modul Praktikum Fisika SMA

PRAKTIKUM II
Menentukan Besar Resistor Gabungan
Seri dan Paralel

A. Tujuan
1. Siswa dapat menghitung besar resistor gabungan pada rangkaian seri
dan paralel secara simulasi virtual menggunakan PhET Simulation
2. Siswa dapat membandingkan besar resistor gabungan pada rangkaian
seri dan paralel secara simulasi virtual menggunakan PhET
Simulation.

B. Pertanyaan Esensial
1. Apa rumus rangkaian seri dan paralel?
2. Bagaimana rangkaian seri dan paralel?
3. Apa perbedaan rangkaian seri dan paralel?

C. Hipotesis
Berikan tanggapan atau asumsi jawaban dari rumusan masalah di atas
berdasarkan informasi yang telah Anda peroleh!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

D. Dasar Teori
Resistor (Hambatan)
Resistor atau hambatan yaitu salah satu komponen elektronika yang
mempunyai nilai hambatan tertentu, sehingga dapat menghambat arus listrik
yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan
campuran carbon. Satuan resistor yaitu Ohm ( ) yang merupakan satuan SI
untuk resistansi listrik.

13
Modul Praktikum Fisika SMA

Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik merupakan suatu kesatuan antara beberapa
komponen elektronika dan sumber tegangan yang dihubungkan secara
terbuka, supaya arus listrik yang berasal dari sumber bisa mengalir.
Rangkaian listrik terdiri atas 2 jenis yaitu seri dan paralel. Ada juga
gabungan dari dua jenis rangkaian listrik yang disebut rangkaian campuran.
a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang
komponennya disusun secara berderet yang hanya melalui satu jalur
aliran listrik. Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua
resistor tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk mengalirkan listrik
seperti gambar di bawah ini.

Gambar Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri berlaku persamaan berikut:


𝑅 𝑅 𝑅 𝑅
𝐼 𝐼 𝐼 𝐼
𝑉 𝑉 𝑉 𝑉
Keterangan:
𝑉 = beda potensial ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )

b. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang
komponennya disusun sejajar dan terdapat lebih dari satu jalur aliran
listrik (bercabang) secara paralel. Contohnya adalah sebuah rangkaian

14
Modul Praktikum Fisika SMA

yang memiliki dua resistor tapi terdapat satu jalur kabel untuk setiap
resistor seperti gambar di bawah ini.

Rangkaian Paralel

Pada rangkaian paralel berlaku persamaan berikut:

𝑅 𝑅 𝑅 𝑅
𝐼 𝐼 𝐼 𝐼
𝑉 𝑉 𝑉 𝑉
Keterangan:
𝑉 = beda potensial ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )

c. Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri
dan paralel. Berikut merupakan contoh rangkaian campuran:

Gambar Rangkaian Campuran

Pada rangkaian campuran berlaku persamaan berikut:


𝐼 𝐼 𝐼

𝑅 𝑅 𝑅
𝑅 𝑅 𝑅

15
Modul Praktikum Fisika SMA

Keterangan:
𝑉 = beda potensial ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )

Hukum Ohm
Di alam ini tidak ada bahan isolator maupun bahan konduktor yang
sempurna yaitu suatu bahan yang sama sekali tidak dapat mengantarkan
arus listrik, maupun suatu bahan yang tanpa mempunyai hambatan. Mudah
tidaknya suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan dalam
Hukum Ohm. Hukum Ohm (Georgie Simon Ohm – 1826) menyatakan
bahwa kuat arus yang mengalir pada kawat penghantar sebanding dengan
beda potensial antara ujung-ujung kawat penghantar tersebut.
Persamaan Hukum Ohm dapat ditulis:
𝑉 𝐼 𝑅
Keterangan:
𝑉 = beda potensial ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )
Dengan demikian, dari persamaan diatas beda potensial antara kedua
ujung konduktor adalah 1 volt dan arus yang mengalir adalah 1 Ampere,
maka hambatan dari konduktor tersebut adalah 1 Ohm.

16
Modul Praktikum Fisika SMA

E. Rancangan dan Desain Proyek

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel

F. Alat dan Bahan


1. Komputer atau laptop
2. Jaringan internet
3. Alat tulis

17
Modul Praktikum Fisika SMA

G. Langkah Percobaan
1. Buka Google, lalu klik laman web: https://phet.coloradu.edu

2. Klik Simulation, lalu pilih Physics.

3. Klik Electricity, Magnets & Sircuits, lalu pilih Circuit Contraction Kit
DC. Dan klik play.

18
Modul Praktikum Fisika SMA

19
Modul Praktikum Fisika SMA

4. Pilih Lab.

5. Susunlah rangkaian secara seri dan paralel dengan menggunakan 5


buah resistor dengan besaran berbeda-beda sesuai keinginan
praktikan. Pasang kabel (Wire) ke kaki-kaki resistor satu persatu
sampai bagian ujung-ujung kabel berwarna putih. Kabel yang tampak
bersentuhan tapi tidak berwarna putih berarti tidak bersambungan dan
arus tidak dapat mengalir.

Rangkaian Seri

20
Modul Praktikum Fisika SMA

Rangkaian Paralel
6. Masing-masing resistor besarnya bisa diatur dengan cara mengklik
sebuah resistor hingga muncul gambar kotak kuning. Besar resistor
bisa diatur dengan menggeser kursor bagian bawah.

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel

21
Modul Praktikum Fisika SMA

7. Pilih sumber tegangan baterai yang disusun secara paralel dan seri
dengan resistor. Gambaran muatan yang mengalir menandakan
rangkaian sudah tersusun dengan baik dan dapat digunakan.

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel
8. Pasang voltmeter secara virtual dengan kaki-kaki tersambung ke dua
potensial yang berbeda untuk masing-masing 5 buah resistor, lalu
catat hasil pengukuran dalam tabel.

22
Modul Praktikum Fisika SMA

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel
9. Hilangkan voltmeter. Lalu pasang Ampermeter, ukur besar arus yang
melalui masing-masing resistor lalu catat hasil pengukuran dalam
tabel.

23
Modul Praktikum Fisika SMA

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel

H. Hasil Percobaan
Rangkaian Seri
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 )
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅

24
Modul Praktikum Fisika SMA

Rangkaian Paralel
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 )
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅

I. Analisis Data
Rangkaian Seri
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 )
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅

Menghitung hambatan total pada rangkaian seri:


𝐼 𝐼 𝐼 𝐼 𝐼 𝐼

Rangkaian Paralel
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 )
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅
𝑅

Menghitung hambatan total pada rangkaian paralel:


𝑉 𝑉 𝑉 𝑉 𝑉 𝑉

25
Modul Praktikum Fisika SMA

J. Menyusun Jadwal
Jadwal penyusunan proyek ini dibuat tanggal___________/____________

K. Monitoring
Tuliskan kendala yang kalian hadapi selama praktikum!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

L. Evaluasi Pengalaman
1. Bagaimana hasil perhitungan R jika dengan alat ukur kita peroleh nilai
V dan I gabungan dengan susunan rangkaian seri dan paralel?
2. Bagaimana perbandingan hasil rangkaian R secara seri dan paralel?
Mana yang lebih besar dan lebih kecil? Jelaskan mengapa bisa terjadi?

M. Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari praktikum yang telah kalian lakukan!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

26
Modul Praktikum Fisika SMA

PRAKTIKUM III
Hukum Kirchoff Tentang Arus dan Tegangan

A. Tujuan
1. Menemukan hubungan antara jumlah kuat arus listrik yang menuju suatu
cabang rangkaian dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan
suatu cabang rangkaian (ΣI = 0)
2. Menemukan hubungan antara jumlah tegangan dalam suatu rangkaian
tertutup dengan hasil kali antara hambatan (R) dan kuat arus listrik (I)
yang mengalir pada hambatan dalam suatu rangkaian tertutup

B. Pertanyaan Esensial
1. Apa bunyi hukum kirchoff 1 dan 2?
2. Apa rumus hukum kirchoff 1 dan 2?
3. Sebutkan perbedaan hukum ohm pada rangkaian seri dan paralel!

C. Hipotesis
Berikan tanggapan atau asumsi jawaban dari rumusan masalah di atas
berdasarkan informasi yang telah Anda peroleh!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

D. Dasar Teori
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar, selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap
besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun
pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun
istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.

27
Modul Praktikum Fisika SMA

Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu konduktor logam pada suhu


konstan, perbandingan antara perbedaan potensial ∆𝑉 antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik 𝐼 yang melalui konduktor tersebut adalah
konstan” (Alonso, 1994 : 77), atau “Arus yang mengalir pada kawat sebanding
dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tegangan pada rangkaian
tersebut” (Tipler, 2001 : 142).
𝑉 = 𝐼.𝑅
𝑉 = Tegangan Listrik (𝑉)
𝐼 = Arus Listrik (𝐴)
𝑅 = Hambatan/Resistansi (Ω)
Namun terdapat banyak rangkaian yang kompleks yang tidak bisa
diselesaikan dengan Hukum Ohm (Ohm’s Law). Rangkaian seperti ini
biasanya memiliki banyak cabang atau banyak sumber (daya). Hukum Ohm
menjadi kurang praktis bahkan tidak mungkin untuk menyelesaikan rangkaian
yang kompleks. Metode untuk menyelesaikan rangkaian yang kompleks sudah
dikembangkan, dan didasarkan pada percobaan dari Fisikawan Jerman, Gustav
Kirhoff. Kirchoff mengembangkan dua kesimpulan yang dikenal dengan
Hukum Kirchoff.
Hukum Kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchoff yang
merupakan ahli fisika asal Jerman. Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam
dua bagian yaitu Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff. Hukum ini pada
dasarnya menjelaskan rangkaian sederhana yang terdiri dari lampu, baterai
dan saklar yang terhubung satu sama lain. Saat sakelar dalam keadaan terbuka,
arus listrik belum mengalir dan lampu tetap padam. Saat saklar dalam keadaan
disambungkan, arus listrik akan mengalir dari kutub positif ke kutub negatif
baterai sehingga lampu akan menyala.
Hukum I Kirchoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian bercabang yang berkaitan dengan
arah arus saat melewati titik percabangan. Hukum I Kirchoff biasa disebut
Hukum Arus Kirchoff atau Kirchoff’s Current Law (KCL). Bunyi Hukum I
Kirchoff: Kuat arus total yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu

28
Modul Praktikum Fisika SMA

rangkaian listrik sama dengan kuat arus total yang keluar dari titik
percabangan.

Sumber : studiobelajar.com
Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik
percabangan a secara matematis dinyatakan 𝐼 𝐼 yang
besarnya adalah 𝐼 𝐼 𝐼.
Hukum II Kirchoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang
digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian
tertutup. Hukum II Kirchoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchoff
atau Kirchoff’s Voltge Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchoff : Total beda
potensial (tegangan) pada suatu rangaian tertutup adalah nol. Versi lain
Hukum II Kirchoff yaitu pada rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan
jumlah penurunan potensial (IR) sama dengan nol.

Sumber : pelajaran.co.id
Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah
𝑉 𝑉 𝑉 𝑉 . Hukum II Kirchoff ini menjelaskan bahwa
jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi

29
Modul Praktikum Fisika SMA

listri yang hilang dalam rangkaian atau semua energi listrik diserap dan
digunakan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
𝐼𝑅
Keterangan :
= jumlah GGL sumber arus (V)
𝐼𝑅 = jumlah penurunan tegangan (V)
𝐼 = arus listrik (A)
𝑅 = hambatan (Ω)
Terdapat perjanjian tanda untuk tegangan GGL (ε):
1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik
bertemu dengan kutub (+) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda
tegangan GGL adalah (+)

ε (+) ➔
sumber : blog.ruangguru.com

2. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik
bertemu dengan kutub (-) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda
tegangan GGL adalah (-).

ε (-) ➔
sumber : blog.ruangguru.com
Terdapat perjanjian tanda untuk arah kuat arus listrik (I) pada
penurunan potensial tegangan (I.R):
1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop, maka tanda kuat arus
listrik adalah (+).

30
Modul Praktikum Fisika SMA

I (+) ➔
sumber : blog.ruangguru.com
2. Jika arah kuat arus listrik berlawanan arah dengan arah loop, maka tanda
kuat arus listrik adalah (-).

I(-) ➔
sumber : blog.ruangguru.com

E. Rancangan dan Desain Proyek

F. Alat dan Bahan


1. Laptop/ handphone
2. Jaringan internet
3. Alat tulis

G. Langkah Percobaan
- Melalui aplikasi PhET Interactive Simulations
1. Buka aplikasi PhET Interactive Simulations
2. Pilih Circuit Construction Kit : DC

31
Modul Praktikum Fisika SMA

3. Pilih menu Lab. Berikut tampilan kerjanya :

4. Rangkailah alat dengan nilai 𝑅 𝑅 𝑅 𝑅


dan 𝑉 𝑉, seperti berikut ini:

Dalam aplikasi akan terlihat seperti ini :

5. Ceklis show current dan klik conventional untuk mengetahui arah


arus listrik dan values untuk mengetahui nilai dari resistor dan
baterai.

32
Modul Praktikum Fisika SMA

6. Ukurlah nilai kuat arus listrik pada 𝑅 𝑅 𝑅 𝑅 dengan


menggunakan ampermeter, seperti gambar berikut :

7. Baca nilai ampermeter dan catat pada tabel percobaan.


8. Ganti ampermeter dengan voltmeter dan ukurlah tegangan pada
𝑅 𝑅 𝑅 𝑅 , seperti ini :

9. Baca nilai voltmeter dan catat pada tabel percobaan


- Melalui website https://phet.colorado.edu/in/
1. Buka website https://phet.colorado.edu/in/
2. Pilih menu simulasi, pilih fisika
3. Pilih Kit Konstruksi Sirkuit : DC – Virtual Lab. Kemudian klik play.
Berikut tampilan kerjanya :

33
Modul Praktikum Fisika SMA

4. Rangkailah alat dengan nilai 𝑅 𝑅 𝑅 𝑅


dan 𝑉 𝑉, seperti berikut ini:

Dalam aplikasi akan terlihat seperti ini :

5. Ceklis show current dan klik conventional untuk mengetahui arah arus
listrik dan values untuk mengetahui nilai dari resistor dan baterai.

6. Perhatikan nilai pada ampermeter tiap resistor dan catat pada tabel
percobaan.

34
Modul Praktikum Fisika SMA

7. Ukurlah nilai tegangan pada 𝑅 𝑅 𝑅 𝑅 dengan menggunakan


voltmeter, seperti ini :

8. Baca nilai voltmeter dan catat pada tabel percobaan


H. Hasil Percobaan
Nilai
Nilai hambatan/R Nilai kuat
No. Hambatan tegangan/V
(Ω) arus/I (A)
(v)
1. 𝑅
2. 𝑅
3. 𝑅
4. 𝑅

I. Analisis Data
Berikan jawaban anda terkait hasil praktikum Tabel di atas!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

J. Menyusun Jadwal
Jadwal penyusunan proyek ini dibuat tanggal____________/___________

K. Monitoring
Tuliskan kendala yang kalian hadapi selama praktikum!
____________________________________________________________
____________________________________________________________

35
Modul Praktikum Fisika SMA

L. Evaluasi Pengalaman
1. Apa yang mempengaruhi nilai 𝐼 𝐼?
2. Apa perbedaan dari hukum kirchoff 1 dan 2?

M. Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari praktikum yang telah kalian lakukan!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

36
Modul Praktikum Fisika SMA

PRAKTIKUM IV
Menentukan Besar Daya Lampu Bila Dipasang Pada 5
Tegangan Yang Berbeda
A. Tujuan
1. Siswa dapat menentukan besar daya lampu bila dipasang di 5
tegangan yang berbeda secara simulasi dengan PhET Simulation.
2. Siswa dapat menentukan lampu tersebut mempunyai cahaya yang
mati, redup atau terang.

B. Pertanyaan Esensial
1. Apa yang dimaksud daya listrik dan energi listrik?
2. Apa rumus daya listrik dan energi listrik?
3. Apa yang mempengaruhi besar dan kecilnya daya listrik serta energi
listrik?

C. Hipotesis
Berikan Tanggapan atau asumsi jawaban dari rumusan masalah di atas
berdasarkan informasi yang telah Anda peroleh!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

D. Dasar Teori
Ketika baterai digunakan untuk menghasilkan arus dalam penghantar,
energi kimia yang disimpan dalam baterai diubah menjadi energi kinetik
pada pembawa muatan yang menghasilkan arus dalam penghantar. Dengan
kata lain, gaya listrik yang dihasilkan oleh beda potensial pada teminal-
teminal penghantar, dan elektron-elektron bebas dipercepat oleh gaya listrik.
Elektron bebas yang dipercepat menumbuk atom-atom dan molekul dari
penghantar dan mentransfer energinya kepada partikel-partikel tersebut,
sehingga penghantar menjadi panas. Jadi, energi kimia dalam baterai diubah
menjadi energi kinetik kemudian diubah lagi menjadi energi panas. Energi

37
Modul Praktikum Fisika SMA

panas ini sama dengan kerja yang dilakukan oleh gaya listrik untuk
mempercepat muatan dalam penghantar.
I

𝐿 𝑀
+
-
𝐾 𝑁

Gambar Rangkaian Listrik Sederhana


Perhatikan gambar 1 di atas! Resistor 𝑅 dihubungkan ke baterai.
Abaikan hambatan internal dalam baterai, beda potensial antar terminal
adalah 𝑉 . Di dalam rangkaian, muatan bergerak dari ke , dari ke
, dari ke dan akhirnya kembali ke . Karena ditanahkan,
potensialnya sama dengan nol. Muatan mendapat energi dari beda
potensial 𝑉 selama bergerak dari ke . Sementara energi kimia dalam
baterai berkurang sebesar 𝑉, energi yang muatan partikel bertambah
sebesar jumlah yang sama. Jika kita abaikan hambatan kawat penghubung,
muatan memiliki energi potensial bernilai nol ketika kembali lagi ke .
Energi yang diperoleh berasal dari beda potensial 𝑉. Sehingga:
𝑉
Karena,
𝐼
𝑉 𝐼
𝑉 𝐼 𝑅
Maka,
𝐼 𝑅
Keterangan:
= energi listrik yang diubah ke energi panas ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )
= selang waktu ( )

38
Modul Praktikum Fisika SMA

𝑉 = beda potensial ( )
Persamaan tersebut dikenal dengan Hukum Joule. Hukum Joule
menyatakan bahwa panas yang berasal dari penghantar listrik sebanding
dengan besarnya resistor, sebanding dengan kuat arus, dan sebanding
dengan waktu yang diperlukan oleh arus untuk melintasi penghantar.
Energi listrik terdisipasi dalam penghantar per satuan waktu disebut
daya. Dengan demikian, daya dari penghantar adalah:
𝑉 𝐼
𝑉 𝐼

𝐼 𝑅
𝐼 𝑅

𝑉 𝑉
𝑉 𝐼 𝑉
𝑅 𝑅
Keterangan:
= energi listrik yang diubah ke energi panas ( )
= daya listrik ( )
𝐼 = kuat arus listrik (𝐴)
𝑅 = hambatan ( )
= selang waktu ( )
𝑉 = beda potensial ( )

E. Rancangan dan Desain Proyek

39
Modul Praktikum Fisika SMA

F. Alat dan Bahan


1. Komputer atau laptop
2. Jaringan internet
3. Alat tulis

G. Langkah Percobaan
1. Buka Google, lalu klik laman web: https://phet.coloradu.edu

2. Klik Simulation, lalu pilih Physics.

3. Klik Electricity, Magnets & Sircuits, lalu pilih Circuit Contraction Kit
DC. Dan klik play.

40
Modul Praktikum Fisika SMA

41
Modul Praktikum Fisika SMA

4. Pilih Lab.

5. Susunlah sebuah lampu dengan besar hambatan tetap agar terhubung


ke sumber tegangan baterai. Lalu klik baterai dan atur besar tegangan
yang berbeda-beda sebanyak 5 variasi (bebas) seperti gambar dibawah
ini.

42
Modul Praktikum Fisika SMA

6. Ukurlah ke 5 variasi arus yang berbeda dengan menggunakan


Ammeter, lalu catat hasil pada tabel.

H. Hasil Percobaan
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 )
1
2
3
4
5

I. Analisis Data

43
Modul Praktikum Fisika SMA

Kategori Lampu
No 𝑉 (𝑉 ) 𝐼 (𝐴 ) ( )
(Mati/Redup/Terang)
1

Menghitung daya listrik:


𝑉 𝐼
𝑉 𝐼
𝑉 𝐼
𝑉 𝐼
𝑉 𝐼

J. Menyusun Jadwal
Jadwal penyusunan proyek ini dibuat tanggal___________/____________

K. Monitoring
Tuliskan kendala yang kalian hadapi selama praktikum!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

L. Evaluasi Pengalaman
1. Bagaimana hubungan antara besar tegangan dengan daya lampu yang
menyala?
2. Apakah berbanding lurus atau berbanding kuadrat?
3. Mengapa kenaikan daya pada lampu tidak berbanding lurus antara
kenaikan kuat arus dengan resistor lampu yang tetap?

44
Modul Praktikum Fisika SMA

4. Pada batas berapakah tegangan yang harus terpasang pada lampu agar
lampu dapat menyala secara optimal?

M. Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari praktikum yang telah kalian lakukan!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

45
Modul Praktikum Fisika SMA

DAFTAR PUSTAKA

Adistiana, K. D. (2018, Fbbruari 20). Fisika Kelas 12 | Penjelasan Hukum I dan II


Kirchoff. Retrieved from blog.ruangguru.com:
https://blog.ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-ii-kirchoff
Ahmadun. (2014). LAPORAN HUKUM OHM. Retrieved from
www.academia.edu:
https://www.academia.edu/8053995/LAPORAN_HUKUM_OHM
Alonso, M., & Edward, J. F. (1994). FUNDAMENTAL UNIVERSITY PHYSICS,
2nd Edition. Jakarta: Erlangga.
Educational Technology Division Ministry of Education, Malaysia. Project-
Based Learning Handbook, "Educating the Millennial Learner".
http://fliphtml5.com/ygry/apzb/basic, 21 September 2020
Goodman, Brandon and Stivers, J. 2010. Project-Based Learning. Educational
Psychology. ESPY 505.
Grant, M.M. 2002. Getting A Grip of Project Based Learning : Theory, Cases
and Recomandation. North Carolina : Meredian A Middle School
Computer Technologies. Journal Vol. 5.
LATIEFANWAR2. (2016, Januari 29). Jaringan Seri-Paralel dan Hukum
Kirchhoff. Retrieved from elektronid.wordpress.com:
https://elektronid.wordpress.com/tag/hubungan-hukum-ohm-dan-hukum-
kirchhoff/
Lestari, Tutik. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Kompetensi Dasar menyajikan
Contoh- Contoh Ilustrasi Dengan Model Pembelajaran Project Based
Learning dan Metode Pembelajaran Demonstrasi Bagi Siswa Kelas XI
Multimedia SMK Muhammadiyah Wonosari. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.

46
Modul Praktikum Fisika SMA

Nurfitriyanti, Maya. 2016. Model Pembelajaran Project Based Learning


Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Formatif
6(2): 149-160.
Pendidikan, Dosen. Pembelajaran Berbasis Proyek.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pembelajaran-berbasis-proyek/ diakses
21 September 2020
Sunaryono, & Taufiq, A. (2010). Super Tips dan Trik Fisika. Jakarta: Kawah
Media.
Sutrisno, & Tjahjono, A. (2009). Fisika Dasar II (Untuk Sains dan Kedokteran).
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Tipler, & Paul, A. (2001). Physics for scientists and Engineers. Jakarta: Erlangga.
wulan, d. (2017, Mei 6). Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari.
Retrieved from desiwulan11.blogspot.com:
http://desiwulan11.blogspot.com/2017/05/penerapan-hukum-ohm-dalam-
kehidupan.html
Rangga, A. 2018. Resistor. Diakses 17 Oktober 2020.
https://cerdika.com/resistor/

Rangga, Aditya. 2020. Rangkaian Listrik. Diakses 17 September 2020.


https://cerdika.com/rangkaian-
listrik/#:~:text=Rangkaian%20listrik%20merupakan%20suatu%20kesatuan,
DC%20dan%20beberapa%20jenis%20LED

Ibadurahman, S.T. 2020. Rangkaian Listrik. Diakses 17 Oktober 2020.


https://www.studiobelajar.com/rangkaian-listrik/

Viandari, Eka. 2020. Rangkaian Seri dan Paralel – Fisika Kelas 12. Diakses 17
Oktober 2020. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/rangkaian-
seri-dan-paralel-fisika-kelas-12/

Rangkaian Listrik Seri, Paralel dan Campuran. Diakses 17 Oktober 2020.


https://idschool.net/smp/rangkaian-listrik-seri-paralel-dan-
campuran/#:~:text=Rangkaian%20listrik%20terdiri%20atas%20dua%20jeni

47
Modul Praktikum Fisika SMA

s%20yaitu%20seri%20dan%20paralel.&text=Rangkaian%20listrik%20seri
%20disusun%20secara,dari%20rangkaian%20seri%20dan%20paralel.

Cahyani, F & Santosa, Y. 2015. Fisika 3 Untuk SMA Kelas XII Peminatan Ilmu
Matematika dan Ilmu Alam. Jawa Barat: Quadra Tahun 2015

48

Anda mungkin juga menyukai