Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

Simulasi Medan Magnet dengan PhET ​Interactive Simulation

Kelompok IV

Disusun Oleh :

Eka Sumiati (18312244028)

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta
2020
A. Judul
Simulasi Medan Magnet dengan PhET ​Interactive Simulation
B. Tujuan
1) Menganalisis hubungan antara jarak dengan besar medan magnet yang
terukur.
2) Menganalisis hubungan antara kerapatan garis-garis magnet terhadap besar
medan magnet yang terukur
3) Menjelaskan arah pembelokan jarum kompas di sekitar medan magnet bumi
C. Dasar Teori
Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi
atau baja yang ada di dekatnya (Gunawati, 2008). Setiap magnet bagaimanapun
bentuknya selalu memiliki dua kutub, kutub utara dan kutub selatan, dimana di tempat
ini gaya yang dikerahkan oleh magnet adalah yang paling besar. Dua kutub magnet
yang sejenis akan saling tolak- menolak dan kutub magnet yang tidak sejenis akan
saling tarik- menarik (Tipler, 2001).
Kuat medan listrik menurut hukum Gauss adalah sebanding dengan besarnya
muatan listrik partikel/benda tersebut atau tergantung pada besarnya tegangan
(voltage) yang bekerja pada suatu penghantar dan berbanding terbalik dengan jarak
dari sumber. Umumnya satuan yang digunakan untuk medan listrik adalah volt per
meter (V/m) atau kilovolt per meter (kV/m) (Muchtaruddin,1998).
Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik dalam kawat. Efek ini dikenal
sebagai elektromagnetisme dan sering dimanfaatkan untuk kegunaan praktis misalnya
pada elektromagnet dan elektromotor. Kekuatan medan magnet tergantung pada
ukuran dan arus yang dialirkan (dalam Ampere) dan berkurang dengan cepat bila
makin jauh dari sumber. Satuan baku untuk pengukuran medan magnet adalah Tesla,
tetapi penggunaan dari medan magnet jauh lebih kecil dari Tesla. Oleh karena itu
maka biasanya dipakai miliGauss (mG) untuk menyatakan kekuatan medan magnet (1
miliGauss = 10-6 x 1 Tesla) (Sri, 1996).
Gambar : Letak kutub selatan magnet bumi dan kutub utara magnet bumi
Sumber : (Sakdiah, 2020).
Menurut Sakdiah (2020), ruang di sekitar suatu magnet dimana benda lain
yang mudah dipengaruhi oleh magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan
dalam ruang tersebut didefinisikan sebagai medan magnet atau dapat dikatakan juga
sebagai fluks magnetik. Sifat medan magnet adalah sebagai berikut :
1. Arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet
2. Garis gaya magnet dilukiskan keluar dari kutub utara dan masuk di Kutub
Selatan
3. Kerapatan garis gaya persatuan luas di suatu teknik menggambarkan kekuatan
medan makna dari titik-titik tersebut
4. Besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet
5. Kerapatan garis gaya terbesar diamati di kutub magnet. Ini berarti medan
magnet paling kuat di daerah kutub
6. Makin jauh dari kutub maka makin kecil kerapatan garis gaya. Ini berarti
makin jauh dari kutub maka makin lemah medan magnet
Gambar : pola medan magnet disekitar magnet
Sumber : (Sakdiah, 2020).
Seperti diilustrasikan pada gambar diatas di sekitar kutub magnet kerapatan
garis gaya magnet paling besar sehingga medan magnet pada daerah tersebut paling
besar. Arah garis gaya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Dengan
demikian, arah medan magnet keluar dari kutub utara dan masuk di Kutub Selatan.
Medan magnet disimbolkan dengan beta, yang merupakan sebuah besaran vektor.
Satuan medan magnet adalah Tesla yang disingkat T (Sakdiah, 2020).
Medan elektromagnetik terdapat secara alami di permukaan bumi dan pada
setiap kehidupan. Adanya medan magnet bumi terlihat dengan mengarahnya jarum
kompas ke utara. Besarnya kuat medan magnet yang menyelimuti bumi adalah 40 –
70 µT. Besarnya kuat medan listrik antara permukaan bumi dan ionosfer berkisar 100
– 500 V/m. Sedangkan pada saat mendung, potensial petir membangkitkan medan
listrik antara 3000 – 30.000 V/m (Muchtaruddin, 1998).
PhET adalah simulasi yang dibuat oleh University of Colorado yang berisi
simulasi pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk kepentingan pengajaran di
kelas atau belajar individu. Simulasi PhET menekankan hubungan antara fenomena
kehidupan nyata dengan ilmu yang mendasari, mendukung pendekatan interaktif dan
konstruktivis, memberikan umpan balik, dan menyediakan tempat kerja kreatif
(Prihatiningtyas, dkk., 2013).
D. Metodologi Percobaan
1. Waktu dan Tempat
a. Hari, tanggal : Jumat, 4 Desember 2020
b. Pukul : 13.00 - 14.30
c. Tempat : Rumah praktikan
2. Alat dan Bahan
a. Laptop
b. Aplikasi SPSS ​Interactive Simulation
3. Variabel Percobaan
a. Kegiatan 1
Kegiatan 1a
1) Variabel bebas : jarak pengukur medan magnet
2) Variabel kontrol : posisi magnet dan arah kutub magnet
3) Variabel terikat : besar medan magnet
Kegiatan 1b
1) Variabel bebas : tingkat kerapatan garis medan magnet
2) Variabel kontrol : posisi magnet dan arah kutub magnet
3) Variabel terikat : besar medan magnet
b. Kegiatan 2
Kegiatan 2a
1) Variabel bebas : jarak pengukur medan magnet
2) Variabel kontrol : arah kutub magnet di dalam bumi
3) Variabel terikat : besar medan magnet
Kegiatan 2b
1) Variabel bebas : posisi kompas dari bumi
2) Variabel kontrol : arah kutub magnet di dalam bumi
3) Variabel terikat : arah pembelokan jarum kompas
4. Langkah Percobaan
a. Membuka aplikasi Phet Interactive Simulation pada komputer
b. Mengklik menu “Play With Simulation”, kemudian memilih sub menu
“Fisika”> “Listrik, Magnet dan Rangkaian Listrik”
c. Memilih simulasi “Magnet dan Elektromagnet”
d. Mengklik tombol “Unduh” pada tampilan simulasi magnet dan
elektromagnet untuk mengunduh simulasi
e. Membuka simulasi magnet dan elektromagnet
f. Memberi tanda centang pada box “Lihat Bagian Dalam Magnet” dan
“Tampilkan Pengukur Medan”.
g. Memindahkan pengukur medan magnet mendekat dan menjauhi
magnet sebanyak 5 kali variasi jarak. Mencatat besar medan magnet ke
dalam tabel 1a.
h. Memindahkan pengukur medan magnet di tempat dimana garis medan
magnet semakin rapat dan semakin renggang. Mencatat besar medan
magnet ke dalam tabel 1b.
i. Memberi tanda centang pada box “Tampilkan Planet Bumi”
j. Memindahkan pengukur medan magnet mendekat dan menjauhi
medan magnet bumi sebanyak 5 kali variasi jarak. Mencatat besar
medan magnet pada Tabel 2a.
k. Memindah kompas di beberapa posisi yang berbeda di sekitar bumi
sebanyak 5 kali variasi. Mencatat arah pembelokkan jarum kompas
pada Tabel 2b.
E. Data Hasil
Tabel 1a

No Variasi jarak pengukur medan Besar medan magnet yang


dengan magnet terukur

1 Sangat dekat 3.30

2 Dekat 2.15

3 Cukup dekat 1.41

4 Kurang dekat 0.85

5 Jauh 0.55

Tabel 1b

No Variasi tingkat kerapatan garis Besar medan magnet yang


medan magnet terukur

1 Sangat rapat 27.22

2 Rapat 4.21

3 Cukup rapat 1.45

4 Kurang rapat 0.66

5 Renggang 0.39
Tabel 2a

No Variasi jarak pengukur medan Besar medan magnet yang


terhadap bumi terukur

1 Sangat dekat 0.75

2 Dekat 0.50

3 Cukup dekat 0.33

4 Kurang dekat 0.24

5 Jauh 0.17

Tabel 2b

No Variasi posisi kompas terhadap Arah pembelokkan jarum


bumi kompas

1 Pertama Utara

2 Kedua Tenggara

3 Ketiga Barat daya

4 Keempat Barat

5 Kelima Selatan

F. Pembahasan
Kegiatan yang berjudul 'Simulasi Medan Magnet dengan PhET ​Interactive
Simulation​' ini telah dilaksanakan pada Hari Jumat, 4 Desember 2020 pukul
13.00-14.30 di rumah praktikan dengan menggunakan PhET ​Interactive Simulation.​
PhET merupakan simulasi yang dibuat oleh University of Colorado yang berisi
simulasi pembelajaran fisika, biologi, dan kimia untuk kepentingan pengajaran di
kelas atau belajar individu (Prihatiningtyas, dkk., 2013). Kemudian tujuan dilakukan
simulasi ini ada tiga, yaitu untuk menganalisis hubungan antara jarak dengan besar
medan magnet yang terukur, menganalisis hubungan antara kerapatan garis-garis
magnet terhadap besar medan magnet yang terukur dan menjelaskan arah pembelokan
jarum kompas di sekitar medan magnet bumi.
Pada dasarnya simulasi ini dibagi menjadi dua kegiatan. Pada kegiatan
pertama dilakukan pengambilan dua data mengenai besar medan magnet yang terukur
dengan menggunakan variasi jarak pengukur medan magnet dengan magnet dan
variasi tingkat kerapatan garis medan magnet. Kemudian pada kegiatan kedua dengan
menggunakan variasi jarak pengukur medan terhadap bumi akan diperoleh data
berupa besar medan magnet yang terukur dan dengan menggunakan variasi posisi
Kompas terhadap bumi akan diperoleh data berupa arah pergerakan jarum kompas.
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, berikut pembahasan mengenai
data hasil yang telah diperoleh :
Kegiatan 1
Pada kegiatan 1 ini terbagi menjadi dua sub kegiatan. Sub kegiatan yang
pertama yaitu mengukur besar medan magnet yang terukur berdasarkan variasi jarak
pengukur medan dengan magnet. Berikut pembahasan dari masing-masing sub
kegiatan :
Kegiatan 1a
Pada kegiatan ini ada 5 indikator variasi jarak antara pengukur Medan dengan
magnet yaitu sangat dekat, dekat, cukup dekat, kurang dekat, dan jauh. Kemudian
setelah dilakukan pengukuran besar medan magnet secara berturut-turut diperoleh
angka sebesar 3.30 tesla, 2.15 tesla, 1.41 tesla, 0.85 tesla, dan 0,55 tesla. Berdasarkan
hasil yang diperoleh tersebut dapat kita lihat bahwa semakin jauh jarak antara jarak
mengukur medan magnet dengan magnet yang diukur maka besar medan magnet
yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena selain bergantung pada
ukuran dan arus yang dialirkan, kekuatan medan magnet juga bergantung pada jarak
antara pengukur medan magnet dengan sumbernya (magnet). Hal ini sesuai dengan
pernyataan Sri (1996), yang menyatakan bahwa kekuatan medan magnet tergantung
pada ukuran dan arus yang dialirkan (dalam Ampere) dan berkurang dengan cepat bila
makin jauh dari sumber. Selain itu juga didukung literatur dari Muchtaruddin (1998),
yang menyatakan bahwa kuat medan listrik menurut hukum Gauss adalah sebanding
dengan besarnya muatan listrik partikel/ benda tersebut atau tergantung pada besarnya
tegangan (voltage) yang bekerja pada suatu penghantar dan berbanding terbalik
dengan jarak dari sumber.
Kegiatan 1b
Pada kegiatan 1b ini dilakukan dengan menggunakan variasi tingkat
kerapatan garis medan magnet akan diperoleh data berupa besar medan magnet. Pada
variasi tingkat kerapatan garis medan magnet ada 5 indikator yaitu sangat rapat, rapat,
cukup rapat, kurang rapat, dan renggang. Kemudian setelah dilakukan pengukuran
besar medan magnet secara berturut-turut diperoleh angka sebesar 27.22 tesla, 4.21
tesla, 1.45 tesla, 0.66 tesla dan 0,39 tesla. Berdasarkan besar medan magnet yang
terukur tersebut diperoleh sebuah pola dimana semakin rendah tingkat kerapatan garis
medan magnet, besar medan magnet yang diperoleh juga akan semakin kecil. Begitu
pula sebaliknya, semakin rapat garis medan magnet maka medan magnet yang terukur
akan semakin besar. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa hubungan antara tingkat
kerapatan garis medan magnet berbanding lurus dengan besar medan magnet.
Hal ini sesuai dengan literatur yang disampaikan oleh Sakdiah (2020)
mengenai sifat medan magnet, salah satunya yaitu besar medan magnet sebanding
dengan kerapatan garis gaya magnet. Selain itu juga ada pernyataan dari Sakdiah
(2020) yang menyatakan bahwa kerapatan garis gaya terbesar diamati di kutub
magnet. Ini berarti medan magnet paling kuat di daerah kutub. Sehingga semakin jauh
dari kutub maka makin kecil kerapatan garis gaya. Ini berarti makin jauh dari kutub
maka makin lemah medan magnet
Kegiatan 2
Sama halnya dengan kegiatan satu, pada kegiatan 2 juga terbagi menjadi 2 sub
kegiatan titik kegiatan yang pertama yaitu dengan menggunakan variasi gerak
pengukur medan terhadap bumi akan diperoleh data berupa besar medan magnet yang
terukur. Kemudian untuk variasi yang kedua yaitu dengan menggunakan variasi posisi
Kompas terhadap bumi maka akan diperoleh data berupa arah pembelokan jarum
kompas. Berikut pembahasan dari masing-masing sub kegiatan :
Kegiatan 2a
Pada kegiatan 2a ini ada 5 indikator mengenai variasi jarak mengukur medan
terhadap bumi yaitu sangat dekat, dekat, cukup dekat, kurang dekat, dan jauh. Setelah
dilakukan pengambilan data besar medan magnet, pada kelima variasi jarak dari
sangat dekat, dekat, cukup dekat, kurang dekat, dan jauh berturut-turut diperoleh
medan magnet sebesar 0.75 tesla, 0.50 tesla, 0.33 tesla, 0.24 tesla, dan 0.17 tesla.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa semakin jauh jarak antara
pengukur medan magnet dengan bumi maka besar medan magnet yang terukur akan
semakin kecil. Hal ini disebabkan karena kekuatan medan magnet juga bergantung
pada jarak antara pengukur medan magnet dengan magnet (bumi).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Sri (1996), yang menyatakan bahwa
kekuatan medan magnet tergantung pada ukuran dan arus yang dialirkan (dalam
ampere) dan berkurang dengan cepat bila makin jauh dari sumber. Dan dengan
literatur tersebut dapat mendukung pernyataan sesuai dengan data yang dihasilkan
yaitu semakin jauh jarak antara sumber dengan pengukur medan magnet maka besar
medan magnet yang dihasilkan atau yang terukur akan semakin kecil.
Selain itu ada pula literatur dari Muchtaruddin (1998) yang mendukung
kebenaran dari pola data yang dihasilkan, yang menyatakan bahwa kuat medan listrik
menurut hukum Gauss adalah sebanding dengan besarnya muatan listrik partikel/
benda tersebut atau tergantung pada besarnya tegangan (voltage) yang bekerja pada
suatu penghantar dan berbanding terbalik dengan jarak dari sumber.
Kegiatan 2b
Berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya, pada kegiatan 2b ini data yang
diambil bukanlah besar medan magnet melainkan arah pembelokan jarum kompas
berdasarkan variasi posisi kompas terhadap bumi. Secara geografis, kutub utara
magnet bumi berada di selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi berada di utara
bumi. Akan tetapi pada simulasi ini praktikkan mengubah arah medan magnet bumi
sesuai dengan letak geografis bumi. Sehingga kutub utara magnet bumi berada di
utara bumi dan kutub selatan magnet bumi berada di selatan bumi.
Pada simulasi ini ada 5 variasi posisi kompas terhadap bumi yang diberi nama
variasi pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Pada variasi pertama, kompas
diletakkan di sebelah atas (utara) geografis bumi. Pada posisi ini arah jarum kompas
menuju ke arah utara. Kemudian variasi kedua dilakukan dengan meletakkan kompas
di sisi timur laut geografis bumi. Pada posisi ini arah jarum kompas menuju ke arah
tenggara. Selanjutnya untuk variasi ketika dilakukan dengan meletakkan kompas di
sisi tenggara geografis bumi. Pada posisi ini arah jarum kompas menuju ke arah barat
daya. Kemudian variasi keempat dilakukan dengan meletakkan kompas di sisi barat
laut geografis bumi. Pada posisi ini arah jarum kompas menuju ke arah barat. Dan
untuk variasi yang terakhir dilakukan dengan meletakkan kompas di sisi barat
geografis bumi. Pada posisi ini arah jarum kompas menuju ke arah selatan.
Berdasarkan data hasil yang diperoleh dari simulasi ini dapat dilihat bahwa
ketika posisi kompas terhadap bumi diubah atau dipindah tempat maka jarum kompas
akan mengalami pembelokan arah. Pembelokan arah ini terjadi karena jarum kompas
memiliki sumber magnet dan bumi juga memiliki sumber magnet yang ada di bagian
utara dan selatan bumi. Karena kutub magnet yang berlawanan akan saling
tarik-menarik, maka jarum pada kompas yang memiliki sumber magnet akan tertarik
oleh magnet yang ada di bagian utara dan selatan bumi. Hal inilah yang membuat
jarum pada kompas berbelok arah yakni kutub utara magnet pada jarum kompas
selalu menunjuk ke arah kutub selatan magnet bumi dan kutub selatan magnet jarum
kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara magnet bumi. Dan dengan kata lain
alasan jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan adalah karena adanya
gaya tarik menarik antara jarum kompas dengan magnet bumi.
G. Kesimpulan
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Semakin besar jarak antara pengukur medan magnet dengan magnet yang
diukur medan magnet yang terukur akan semakin kecil. Sehingga hubungan
antara jarak dengan besar medan magnet adalah berbanding terbalik.
2. Berdasarkan besar medan magnet yang terukur diperoleh sebuah pola dimana
semakin rendah tingkat kerapatan garis medan magnet, besar medan magnet
yang diperoleh semakin kecil. Sehingga hubungan antara kerapatan garis-garis
magnet terhadap besar medan magnet yang terukur adalah berbanding lurus.
3. Arah pembelokan jarum kompas di sekitar medan magnet bumi yaitu kutub
utara magnet pada jarum kompas menunjuk ke arah kutub selatan magnet
bumi dan kutub selatan magnet jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub
utara magnet bumi yang disebabkan karena adanya gaya tarik menarik antara
jarum kompas dengan magnet bumi.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil pengamatan, gambarkan arah medan magnet yang terlihat
dalam simulasi!
Jawab :

Gambar : Arah jarum kompas variasi posisi 1


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Arah jarum kompas variasi posisi 2
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Arah jarum kompas variasi posisi 3


Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Arah jarum kompas variasi posisi 4


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Arah jarum kompas variasi posisi 5
Sumber : Dokumen pribadi

2. Berdasarkan hasil pengamatan, pada bagian manakah dari magnet yang


memiliki rapat garis magnet yang paling tinggi?
Jawab : Berdasarkan hasil pengamatan, bagian dari magnet yang memiliki
rapat garis magnet paling tinggi terdapat pada daerah di sekitar kutub magnet.
3. Berdasarkan Tabel 1, bagaimana pengaruh jarak terhadap besar medan magnet
yang terukur!
Jawab : Pengaruh jarak terhadap besar medan magnet yang terukur yaitu
semakin jauh jarak antara pengukur medan magnet dengan magnet yang
diukur maka besar medan magnet yang diperoleh akan semakin kecil.
Sehingga hubungan antara keduanya adalah berbanding terbalik.
4. Berdasarkan Tabel 1, bagaimana pengaruh tempat dengan kerapatan garis
medan terhadap besar medan magnet yang terukur!
Jawab : Berdasarkan hasil pengamatan, semakin jauh tempat pengukuran dan
semakin renggang tingkat kerapatannya maka besar medan magnet yang
dihasilkan akan semakin kecil.
5. Berdasarkan Tabel 2, bagaimana pengaruh jarak terhadap besar medan magnet
bumi yang terukur!
Jawab : Berdasarkan hasil pengamatan, pengaruh jarak terhadap besar medan
magnet bumi yang terukur yaitu semakin jauh jarak antara pengukur medan
magnet dengan bumi maka besar medan magnet yang diperoleh akan semakin
kecil. Sehingga hubungan antara keduanya adalah berbanding terbalik.
6. Berdasarkan Tabel 2, bagaimana pengaruh posisi penempatan kompas dari
bumi terhadap pembelokkan jarum kompas!
Jawab : Posisi penempatan kompas dari bumi mempengaruhi arah pembelokan
jarum kompas disekitar medan magnet bumi yang mana kutub utara magnet
pada jarum kompas akan menunjuk ke arah kutub selatan magnet bumi dan
kutub selatan magnet jarum kompas akan menunjuk ke arah kutub utara
magnet bumi. Hal ini disebabkan karena adanya gaya tarik menarik antara
jarum kompas dengan magnet bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawati, Dewi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu. Jakarta : Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Muchtaruddin, M. 1998. ​Dampak Medan Elektromagnetik Terhadap Kesehatan.​
Majalah Kedokteran Indonesia. Diakses pada Rabu, 9 Desember 2020 pukul
20.10 WIB.
Prihatiningtyas, Prastowo, & Jarmiko. 2013. ​Implementasi Simulasi PhET dan KIT
Sederhana untuk Mengajarkan Keterampilan.
Sakdiah, H, dkk. 2020. ​E-Modul Kajian Fisika Berbasis STEM Terintregasi
Pembelajaran Inkuiri. ​Bandung : Media Sains Indonesia.
Sri Soewasti Soesanto. 1996. ​Medan Elektromagnet.​ Media Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. VI (03), diakses pada Rabu, 9 Desember 2020
pukul 19.40 WIB.
Tipler, P.A. 2001. ​Fisika Untuk Sains dan Teknik,​ ​Edisi ketiga Jilid 2​. Erlangga :
Jakarta.
Lampiran

Kegiatan 1 Kegiatan 2

Gambar : Variasi 1 jarak pengukur medan dan magnet


Sumber : Dokumen pribadi Gambar : Variasi 1 jarak pengukur medan terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 2 jarak pengukur medan dan magnet


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 2 jarak pengukur medan terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 3 jarak pengukur medan dan magnet Gambar : Variasi 3 jarak pengukur medan terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 4 jarak pengukur medan terhadap bumi


Gambar : Variasi 4 jarak pengukur medan dan magnet Sumber : Dokumen pribadi
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 5 jarak pengukur medan dan magnet
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 5 jarak pengukur medan terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 1 tingkat kerapatan garis medan


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 1 posisi kompas terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 2 tingkat kerapatan garis medan


Sumber : Dokumen pribadi Gambar : Variasi 2 posisi kompas terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 3 tingkat kerapatan garis medan


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 3 posisi kompas terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar : Variasi 4 tingkat kerapatan garis medan
Sumber : Dokumen pribadi Gambar : Variasi 4 posisi kompas terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar : Variasi 5 tingkat kerapatan garis medan Gambar : Variasi 5 posisi kompas terhadap bumi
Sumber : Dokumen pribadi Sumber : Dokumen pribadi

Anda mungkin juga menyukai