Anda di halaman 1dari 36

MODUL 8

ETIKA LINGKUNGAN DAN


KEARIFAN LOKAL
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu mengetahui dan memahami konsep dasar
etika lingkungan baik dalam konteks global maupun
kearifan lokal sebagai landasan untuk menciptakan
sikap dan perilaku lulusan yang memiliki kompetensi
sebagai pribadi unggul dan kompetitif dalam bidang
keilmuannya yang berkarakter menjunjung tinggi
etika lingkungan, termasuk nilai-nilai kearifan lokal
baik dalam menghadapi tantangan global maupun
pembangunan nasional
2
Modul 8 ini terdiri dari tujuh kegiatan
belajar
• Kegiatan belajar 1 pengertian etika lingkungan;
• Kegiatan belajar 2 unsur-unsur etika atau moral lingkungan;
• Kegiatan belajar 3 permasalahan lingkungan dan manajemen
bencana;
• Kegiatan belajar 4 teori-teori etika lingkungan;
• Kegiatan belajar 5 prinsip-prinsip etika lingkungan;
• Kegiatan belajar 6 krisis lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan;
• Kegiatan belajar 7 kearifan lokal dan lingkungan hidup.
Kegiatan belajar 1:
Pengertian Etika Lingkungan (1)
• Secara konseptual etika lingkungan merupakan ranting dari cabang
ilmu baru yaitu cabang ilmu filsafat dan ilmu lingkungan. Kata etika
juga sering digunakan secara bersamaan dengan kata moral.
• Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani ethos (jamaknya: ta
etha), yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”.
• Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Dua Macam Etika
(1) Etika Keutamaan
✓ Etika ini tidak berhubungan dengan benar atau
salahnya tindakan manusia menurut prinsip-prinsip
moral tertentu, melainkan dengan baik dan buruknya
perilaku atau watak manusia.
✓ Berdasarkan etika itu, maka dalam konteks lingkungan
hidup, manusia mempunyai keutamaan, bila ia mampu
memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan
hidupnya dengan baik.
(2) Etika Kewajiban
✓ Etika ini tidak berhubungan dengan benar atau salahnya
tindakan manusia menurut prinsip-prinsip moral tertentu,
melainkan dengan baik dan buruknya perilaku atau watak
manusia
✓ Baik buruknya perilaku atau benar dan salahnya tindakan secara
moral diukur (dinilai) dari sesuai tidaknya dengan prinsip moral
yang wajib dipatuhi tanpa syarat.
✓ Fokus perhatian etika ini diletakkan pada ajaran atau prinsip-
prinsip moral tindakan, misalnya tidak membuang sampah
sembarangan
Konsep Etika Lingkungan
✓ Secara konseptual etika lingkungan merupakan ranting
dari cabang ilmu baru yaitu cabang ilmu filsafat dan ilmu
lingkungan. Kata etika juga sering digunakan secara
bersamaan dengan kata moral.
✓ Etika lingkungan merupakan disiplin ilmu baru yang
berkembang sejak tahun 1970an
✓ Mengkaji dan mempelajari hubungan moral dengan
berbagai nilai dan statusnya terhadap lingkungan dan
komponen alam non manusia.
Konsep Etika Lingkungan
✓ Etika lingkungan merupakan refleksi kritis tentang
norma dan nilai atau prinsip moral selama ini dikenal
dalam komunitas manusia untuk diterapkan secara lebih
luas dalam komunitas biotis atau komunitas ekologis.
✓ Etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai
perilaku manusia terhadap alam, namun juga mengenai
relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai
dampak pada alam dan antara manusia dengan makhluk
hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan.
Kegiatan Belajar 2 :
Unsur-Unsur Etika atau Moral Lingkungan (1)
❑ Pertama, etika lingkungan hidup sebaiknya etika keutamaan atau
kewajiban.
✓Etika keutamaan itu perlu karena yang kita butuhkan adalah
manusia-manusia yang punya keunggulan perilaku.
✓Sementara itu etika kewajiban, dalam arti pelaksanaan kewajiban
moral, tidak bisa diabaikan begitu saja
❑ Kedua, bila etika lingkungan hidup adalah etika normatif plus etika
terapan.
✓Ada faktor lain yang mesti ikut dipertimbangkan (sikap awal orang
terhadap lingkungan hidup, informasi, kerja sama multidisipliner
dan norma-norma moral lingkungan/kearifan lingkungan
Unsur-unsur Etika Atau Moral
Lingkungan (2)
❑Ketiga, etika lingkungan hidup tidak bertujuan
menciptakan apa yang disebut sebagai eco-fascism (Fasis
Lingkungan)
✓Artinya, dengan dan atas nama etika seolah-olah
lingkungan hidup adalah demi lingkungan hidup itu
sendiri
✓Etika lingkungan tidak hanya mengijinkan suatu
perbuatan yang secara moral baik, melainkan juga
melarang setiap akibat buruknya terhadap manusia
Unsur-unsur Etika Atau Moral
Lingkungan (3)
❑ Keempat, adalah sikap dasar menguasai secara berpartisipasi,
menggunakan sambil memlihara, belajar menghormati LH dan
kehidupan, kebebasan dan tanggung jawab berdasarkan hati
nurani yang bersih, baik untuk generasi sekarang maupun bagi
generasi yang akan datang.
✓Oreintasi dalam pembangunan, yakni tidak hanya bersifat
homosentri, yang sering tidak memperhitungkan ecological
externalities, melainkan juga ekosentris.
✓ Pembangunan tidak hanya mementingkan manusia, melainkan
kesatuan antara manusia dengan keseluruhan ekosistem atau
kosmos.
Kegiatan Belajar 3:
Permasalahan Lingkungan Dan
Manajemen Bencana
Etika lingkungan muncul sebagai refleksi kritis terhadap
berbagai masalah lingkungan.
Permasalahan lingkungan tidak dapat dilepaskan dari
masalah etika, yaitu cara pandang terhadap lingkungan
Mengenai cara pandang ini akan dijelaskan pada
kegiatan belajar mengenai teori-teori etika lingkungan
Permasalahan Lingkungan: Perkembangan
▪ Masalah lingkungan sudah lama terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia, juga Lampung.
▪ Di era tahun 1950-an banyak kota besar di dunia, seperti Los Angeles mengalami
masalah lingkungan berupa asap-kabut (smoke+fog) yang berasal dari gas buangan
kendaraan dan pabrik.
▪ Di Jepang pada akhir tahun 1953 terjadi penyakit mengerikan di Teluk Minamata
akibat keracunan metilmerkuri dan kadmium, yang selanjutnya dikenal dengan
“penyakit minamata”.
▪ Tahun 1960-an di Jepang telah terjadi pula penyakit akibat keracunan logam
kadmium (Cd) dari perusahaan tambang seng (Zn) milik Mikioki Corporation di
Prefektur Toyama, yang kemudian dikenal dengan Penyakit Itai-Itai.
Permasalahan Lingkungan
• Menurut laporan WCED (1988), antara tahun 1984-1987 telah terjadi krisis atau
kasus lingkungan yang melanda dunia. Misalnya, terjadi kekeringan di Afrika, India,
dan Amerika Latin, serta banjir melanda seluruh Asia, sebagian Afrika, dan daerah
Andes di Amerika Latin, telah mengakibatkan jutaan orang menderita.
• Kebocoran pabrik pestisida di Bhopal, India, telah membunuh lebih dari 2.000 orang
dan mencederai serta mengakibatkan kebutaan pada lebih dari 200.000 orang
lainnya.
• Meledaknya tangki gas cair di Mexico City, telah membunuh 1.000 orang dan
membuat ribuan orang kehilangan rumahnya
Permasalahan Lingkungan: Global, Regional,
Nasional
• Masalah Lingkungan dapat bersifat Global, Regional, Nasional, bahkan Lokal (Daerah)
• Masalah lingkungan global yang paling aktual adalah pemanasan global (global
warming), perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan hujan
asam. Kesemuanya itu sebenarnya saling berkaitan satu sama lain.
• Masalah lingkungan Regional, misalnya Pencemaran Selat Malaka, pencemaran oleh
Kebakaran Hutan Sumatera dan Kalimantan yang berdampak pada wilayah Malaysia
dan Singapura
Permasalahan Lingkungan Indonesia

Masalah lingkungan Nasional (Indonesia), terutama yang disebabkan oleh aktifitas


manusia, antara lain banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, dan pencemaran
atau kerusakan lingkungan.
Permasalahan Lingkungan: Faktor Penyebab
Ada beberapa faktor penyebab:
✓Negara yang sedang membangun dengan mengandalkan SDA: Pendekatan antroposentris
✓Kemiskinan dan keterbelakangan sebagian penduduknya
✓Secara historis, Indonesia mempunyai warisan pendidikan yang tidak memadai dan
tercerahkan dalam pengelolaan lingkungan
✓Kultur budaya dan wilayah yang luas dan menyebar: mengalami berbagai instabilitas
politik yang membawa ketidakpastian dan pertarungan baik dalam perundang-undangan
maupun perihal kewenangan dalam pemeliharaan dan penegakan hukum lingkungan
TEORI-TEORI ETIKA LINGKUNGAN

(1)Shallow Environmental Ethics;


(2)(2)IntermediateEnvironmental Ethics; dan
(3)DeepEnvironmental Ethics.
Kegiatan belajar 5
Prinsip-prinsip etika lingkungan
• sikap hormat terhadap alam (respect for nature)
• tanggung jawab (moral responsibility for nature)
• solidaritas kosmis (cosmic solidarity)
• kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)
• tidak merugikan (no harm)
• hidup sederhana dan selaras dengan alam
• keadilan
• demokrasi
• integrasi moral
Kegiatan belajar 6
Krisis lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan
• Krisis lingkungan yang terjadi di berbagai
belahan dunia
• Kebijakan pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).
Kegiatan belajar 7
Kearifan lokal dan lingkungan hidup
• Kearifan Lokal dalam bahasa asing sering
dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat
(local wisdom), pengetahuan setempat (local
knowledge) atau kecerdasan setempat (local
genious)
• Sonny Keraf (2005), menggunakan istilah kearifan
tradisional: semua bentuk pengetahuan, keyakinan,
pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau
etika yang menuntun perilaku manusia dalam
kehidupan di dalam komunitas ekologis.
Kearifan Lokal Maluku: Sistem Sasi
✓Sasi merupakan suatu bentuk larangan
pengambilan sumber daya alam baik darat maupun
laut dalam kurun waktu tertentu sehingga
memungkinkan sumber daya alam dapat tumbuh,
berkembang dan dilestarikan.
✓Larangan tersebut berlaku sejak adanya upacara
adat “tutup sasi” dan berakhinya hukum sasi saat
upacara “buka sasi “ dilakukan.
✓Sistem Sasi berlaku untuk Sasi Laut, Sasi
sungai/Kali, Sasi hutan, dan sasi binatang
Kearifan Lokal Masyarakat Baduy:
Pikukuh Karuhun
▪ Pikukuh Karuhun merupakan kaidah hukum adat yang
memberikan landasan etika dan moral bagi pola pikir dan pola
tindak orang Baduy. Misalnya:
▪ Dilarang memasuki kawasan hutan titipan (leuweng titipan)
Karuhun yang disucikan dan disakralkan orang Baduy.
▪ Dilarang menebang pohon kayu di kawasan leuweng titipan.
▪ Dilarang berburu satwa di kawasan leuweng titipan maupun
leuweng tutupan.
▪ Dilarang menuba ikan di sungai atau anak sungai, atau sumber-
sumber air di kawasan leuweng titipan maupun leuweng tutupan.
Kearifan Lokal Masyarakat Baduy:
Pikukuh Karuhun
▪ Dilarang menanam tumbuh-tumbuhan (flora) atau pohon-pohonan yang
berasal dari luar habitat Baduy, atau bukan berasal dari habitat asli tanah
Baduy, seperti kopi, cengkeh, coklat, kelapa sawit, karet, dan lain-lain di
kawasan leuweng titipan maupun leuweng tutupan.
▪ Dilarang memelihara hewan ternak yang bukan dari lingkungan alam asli
Baduy, atau berasal dari luar habitat Baduy, seperti sapi, kerbau, kuda,
kambing, kelinci, ayam ras, dan lain-lain di dalam wilayah Desa Kanekes.
▪ Dilarang memetik buah-buahan di kawasan leuweng titipan maupun
leuweng tutupan dengan cara memanjat pohonnya.
▪ Dilarang mencangkul, membajak, atau menggunakan kerbau dalam
bercocok tanam dan mengelola ladang huma di kawasan leuweng tutupan
(Rahmat Syafaat, dkk; 2008)
Kearifan Lokal Bali: Awig-Awig

Awig-awig adalah seperangkat atruran yang


memuat seperangkat kaidah sebagai pedoman
berperilaku dalam pergaulan hidup bersama,
yang disertai sanksi adat yang dilaksanakan
secara tegas dan nyata
Contoh Ketentuan Awig-Awig
✓ Pohon larangan desa (kayu kekerasan desa), seperti durian,
nangka, kemiri, tehep, pangi, enau yang sedang berbuah dan
cempaka, pada asasnya tidak boleh ditebang oleh siapapun kecuali
oleh dan untuk pembangunan desa
✓ Pohon larangan desa, seperti durian dan kemiri, atau pohon bukan
larangan desa yang roboh karena bencana angin kencang atau
disambar petir, boleh diambil oleh pemiliknya setelah melapor
kepada desa.
✓ Siapapun dilarang keras membakar sampah, semak-semak kering
atau melakukan perbuatan yang tak susila di lingkungan hutan.
Sanksi Pelanggaran Awig-Awig
✓ Tingkat pertama disebut dosen yaitu peringatan, denda dan
melaksanakan tugas yang diperintahkan desa);
✓ Tingkat kedua disebut Sikang (diasingkan, disendirikan), misalnya
dilarang masuk ke rumah tetangga, ke kuil-kuil desa, atau dilarang
naik ke Bale Agung);
✓ Tingkat ketiga disebut Penging (bebau sangat busuk), yaitu selain
sanksi diasingkan atau disendirikan di atas, juga dilarang keras
berjalan di depan kuil-kuil desa dan Bale Agung;
✓ Tingkat keempat disebut Sapasumaba (tidak diajak bicara); dan
✓ Tingkat terakhir disebut Kesah, yaitu pelanggar awig-awig dipecat
sebagai krama desa atau diusir dari wilayah desa
Kearifan Lokal Masya Pesisir, Desa
Kramas, Bali
▪ Kearifan lokal masyarakat di kawasan pesisir Desa Kramas
terkait dengan pengelolaan lingkungan pesisir, antara lain
untuk mencegah bencana banjir genangan dan tsunami
mereka menanam pohon nyamplung, waru, kelapa, dan
ketapang di kawasan pantai.
▪ Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari
bencana, konstruksi rumah dibuat dari material yang
fleksibel seperti kayu maupun bambu
Kearifan Lokal Masy. Gn Kidul

❖Nelayan tidak boleh melaut pada hari Selasa Kliwon dan Jumat
Kliwon serta tidak boleh mamasang jaring ikan di depan Pantai
Baron karena merupakan pintu keluar masuk ‘penghuni laut
selatan’.
❖Upacara adat “sedekah laut” setiap tanggal 1 Suro (tahun baru
pada kalender Jawa), cara “labuhan laut” pada mangsa kapat
untuk mengucapkan rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan
Tuhan, dan “ruwatan” yang merupakan doa bersama seluruh
anggota masyarakat setelah terjadi bencana
Kearifan Lokal Masyarakat Lampung:
Piil Pesenggiri

Nilai Budaya
Masyarakat
Lampung
Kearifan Lokal Masyarakat Krui, Kab.
Pesisir Barat: Repong Damar

✓ Dalam hukum adat Krui, pohon damar tidak boleh


ditebang sembarangan.
✓ Seseorang yang sudah menebang sebatang pohon harus
membayar denda adat berupa keharusan menanam
sejumlah pohon damar.
✓ Seorang calon pengantin yang hendak melangsungkan
akad nikah pun diharuskan menanam pohon damar
Kearifan Lokal Masyarakat Krui, Kab.
Pesisir Barat: Repong Damar
✓ Secara ekologis, keberadaan repong damar berfungsi
sebagai daerah tangkapan air, dan sebagai daerah
penyangga atau pelindung kawasan Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
✓ Bagi masyarakat Krui, repong damar lebih dari sebuah
mata pencaharian. “Ada ikatan yang kuat antara
masyarakat Krui dengan repong damar. Damar menjadi
jati diri mereka.
Kearifan Lokal Masy. Lampung Selatan:
Sistem Rumpon
❑Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan secara
tradisional yang fungsinya sebagai pembantu untuk menarik
perhatian ikan agar berkumpul di suatu tempat yang
selanjutnya diadakan penangkapan.
❑Rumpon telah menjadi salah satu alternatif untuk
menciptakan daerah penangkapan buatan dan manfaat
keberadaannya cukup besar.
Kearifan Lokal Masy. Lampung Selatan:
Sistem Rumpon
Beberapa fungsi rumpon sebagai alat bantu dalam
penangkapan ikan adalah sebagai berikut adalah:
(1) Sebagai tempat konsentrasi ikan agar lebih mudah
ditemukan dan menangkapnya;
(2) Sebagai tempat berlindung bagi ikan dari pemangsanya;
dan
(3) sebagai tempat memijah bagi ikan.
Latihan (essay, studi kasus, 5 soal)
• Kemukakan teori besar etika lingkungan dan kaitkan dengan mata
kuliah PEKL untuk meningkatkan karakter lulusan Unila
• Kemukakan argumentasi Anda dalam memandang urgensi dan
peran penting etika dan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber
daya alam dan konservasi lingkungan untuk menuju keberlanjutan
ekologis
• Analisis Kasus:
• Pencemaran Teluk Lampung
• Banjir Bandang Kota Bandar Lampung
• Penambangan Pasir liar di Lampung Timur

Anda mungkin juga menyukai