ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan Submersible Pump 100
DLC5 7,5T (pompa benam) di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. Jenis
pemeliharaan yang digunakan adalah jenis perawatan pencegahan (preventive maintenance),
kemudian dilakukan improvisasi untuk memperpanjang lifetime pompa. Ada tiga tahap yang
harus dilakukan dalam pengolahan air limbah yaitu : 1)pretreatment yang mampu menampung
7000-8000 m3/hari air limbah; 2)primary treatment sebagai filtrasi kandungan air limbah;
3)secondary treatment untuk penambahan oksigen dan bakteri pengurai. Adapun pola
perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini adalah improvisasi terhadap submersible pump dengan
penambahan jaring besi sebagai filter pada dinding intake pompa untuk mendukung kondisi
pompa tetap prima.
Keyword : Submersible Pump, Preventive Maintenance,Intake
ABSTRACT
This research aims to know the process of maintenance of Submersible Pump 100 DLC5 7,
5T in Industrial wastewater treatment Installation. The kind of maintenance that is used is the
type of preventive maintenance, then conducted improvisation to extend the lifetime of the
pump. There are three stages to do in wastewater treatment : 1) pretreatment which can hold
up to 7000-8000 m3/day of wastewater; 2) primary treatment as content of waste water
filtration; 3) secondary treatment for the addition of oxygen and bacteria parser. As for the
pattern of the existing treatments with inspections daily, weekly, monthly, and yearly. The
results obtained from this research is the improvisation submersible pump with the addition of
iron mesh as a filter on the wall of the pump intake to keep the pump good condition support.
Keyword : Submersible Pump, Preventive Maintenance,Intake
35
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
36
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
larutan pekat dan berwarna gelap akan sentrifugal sendiri prinsip kerjanya
mengurangi penetrasi sinar matahari ke mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan
dalam air. Sehingga proses fotosintesis menjadi energi potensial (dinamis) melalui
tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah suatu impeller yang berputar dalam casing
oksigen terlarut dalam air menjadi (Ebara, 2007).
berkurang, kehidupan organisme dalam air
juga terganggu. Prinsip Kerja Pompa Benam
Pembentukan koloid terjadi bila (Submersible Pump) adalah bekerja dengan
buangan tersebut berbentuk halus, sehingga mendorong air ke permukaan. Jadi
sebagian ada yang larut dan sebagian lagi kebalikan dari prinsip kerja Jet Pump yang
ada yang melayang-layang sehingga air bekerja dengan cara menyedot air. Aplikasi
menjadi keruh. Kekeruhan ini juga penggunaan pompa submersible pump
menghalangi penetrasi sinar matahari, biasanya untuk drainase, industri,
sehingga menghambat fotosintesis dan pengolahan air limbah dan memompa
berkurangnya kadar oksigen dalam air. lumpur (Ebara. 2007).
c). Bahan buangan anorganik Ada beberapa kelebihan dari pompa
Bahan buangan anorganik sukar submersible, antara lain:
didegradasi oleh mikroorganisme, 1. Tidak menimbulkan suara bising karena
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke letaknya di dalam sumur
perairan, maka akan terjadi peningkatan 2. Biaya perawatannya rendah
jumlah ion logam dalam air. Bahan 3. Memiliki pendingin alami karena pompa
buangan anorganik ini biasanya berasal dari terendam dalam air
limbah industri yag melibatkan penggunaan 4. Sistem pompa tidak menggunakan
unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), bearing dan shaft (poros) penggerak
Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau yang panjang. Karena itu problem
merkuri (Hg), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), bearing dan shaft mudah aus yang
Magnesium (Mg) dll. umum terjadi pada jet pump, tidak
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan terjadi dalam pemakaian pompa celup
menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air.
air yang tinggi dapat merugikan karena
dapat merusak peralatan yang terbuat dari
besi melalui proses pengkaratan (korosi).
Juga dapat menimbulkan endapan atau
kerak pada peralatan.
Apabila ion-ion logam berasal dari logam
berat maupun yang bersifat racun seperti
Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang
mengandung ion-ion logam tersebut sangat
berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut Gambar 1 Ebara Submersible Pump
tidak layak minum. 100 DLC 5 7.5 T
Sumber : Industri Surabaya
Submesible Pump (pompa benam) Ebara merupakan salah satu produsen
disebut juga dengan electric submersible submersible pump yang terkemuka di
pump (ESP) atau biasa disebut dengan Indonesia, produknya sudah dipakai di
pompa jumbo adalah pompa yang banyak industri maupun masyarakat di
dioperasikan di dalam air dan akan Indonesia, salah satu produknya adalah
mengalami kerusakan jika dioperasikan Ebara Submersible Pump 100 DLC 5 7.5 T.
dalam keadaan tidak terdapat air terus- Berikut adalah detail kode lengkapnya :
menerus. Jenis pompa ini mempunyai 100 : Ukuran pompa dalam satuan mm
tinggi minimal air yang dapat dipompa dan DLC : Model versi manualnya
harus dipenuhi ketika bekerja agar life time 5 : Frekuensi yang digunakan adalah 50
pompa tersebut lama. Pompa jenis ini Hz
bertipe pompa sentrifugal. Pompa 7.5 : Besar daya output dari motor 7.5 HP
37
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
38
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
Sistem pengolahan air limbah yang ada yang berat jenisnya lebih besar (misalnya
menggunakan sistem pengolahan secara pasir dan logam) dari berat jenis air dia
fisika-biologis. Dalam hal ini tanpa akan mengendap di dasar sedangkan yang
menggunakan atau menambahkan bahan berat jenisnya sama atau lebih kecil dari air
kimia. Sebelum dialirkan ke pengolahan akan mengapung diatas.Bak ketiga
limbah Industri Surabaya pabrik-pabrik merupakan bak terakhir dari penyaringan
harus menampung dan mengolah terlebih terdahulu untuk kemudian akan diolah
dahulu limbah yang akan dibuang di suatu selanjutnya . Air yang keluar dari bak
bak kontrol. Sebelum dialirkan ke Instalasi penyaringan akan dialirkan sedikit demi
pengolahan Air Limbah petugas akan sedikit menuju bak oksidasi (secondary
memeriksa dahulu limbah buangan, karena treatment).
tidak semua jenis limbah bisa diolah di c. Pengolahan Kedua (secondary treatment)
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri 1). Proses Penambahan Oksigen.
Surabaya. Air yang sudah disaring dialirkan ke bak
oksidasi. Penambahan oksigen adalah salah
salah satu usaha pengambilan zat pencemar
dalam limbah sehingga konsentrasi zat
pencemar akan berkurang atau bahkan
dapat dihilangkan sama sekali dengan cara
menggunakan rotor yang berfungsi untuk
mengalirkan oksigen sebagai pengganti
kincir. Zat yang dapat diambil berupa gas,
cairan, ion, koloid atau bahan tercampur.
Proses biologis yang terjadi bertujuan untuk
Gambar 5 Proses Perjalanan Air Limbah mengurangi bahan - bahan organik melalui
Industri mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Pada proses ini dipengaruhi oleh banyak
a. Pengolahan Pendahuluan (pretreatment) faktor antara lain jumlah air limbah,
Pembuangan air limbah industri (waste tingkat kekotoran dan jenis kotoran.
water disposal) dialirkan melalui pipa dari 2). Proses Pertumbuhan Bakteri.
pabrik ke saluran pipa bawah tanah yang Bakteri diperlukan untuk mengurangi
dipasang sepanjang jalan di depan kavling bahan organik yang ada dalam air limbah.
pabrik yang terletak di Kawasan Industri Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri
Rungkut, volume limbah yang masuk yang cukup untuk menguraikan bahan -
Pengolahan Air Limbah adalah 7000-8000 bahan tersebut. Bakteri ini akan
m3/hari dari 393 industri. Limbah- limbah berkembang biak apabila jumlah makanan
ini dikumpulkan jadi satu di bak yang terkandung di dalamnya cukup
pengumpul. untuk meratakan berat jenis tersedia, sehingga pertumbuhan bakteri
dan memudahkan proses pengolahannya. dapat dipertahankan secara konstan.
b. Pengolahan Pertama (Primary Pada proses ini dilakukan penambahan
Treatment) lumpur yang baru sehingga pengolahan air
Dalam Primary treatment ini terdiri dari limbah dapat terus berlangsung. Lumpur
3 bak penampung yaitu:1) Bak pertama, yang biasanya dipergunakan untuk
untuk mereduksi padatan yang kemudian penambahan makanan ini disebut lumpur
dialirkan ke sand field (ladang pasir). aktif dimana pemberiannya dilakukan
Proses pengendapan yang terjadi secara sebelum memasuki bak aerasi dengan
gravitasi pada bak equalisasi atau sumur mengambil lumpur dari bak pengendapan
pengumpul. Dalam proses ini diperkirakan kedua atau bak pengendapan lumpur
penurunan BOD-COD 20-45 % dan padatan terakhir. Pada bak oksidasi ini dengan
50-60 % dengan waktu tinggal 2-5 jam. 2) panjang 40 meter, lebar 10 meter dan tinggi
Bak kedua, merupakan bak untuk 3 meter, dengan waktu tinggal 16-24 jam.
mengapungkan limbah yang mempunyai BJ Dengan demikian penurunan kadar BOD-
(berat jenis) < dari BJ air. Benda–benda COD 90-95 % kadar merkurinya <0,1 ppm.
39
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
40
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
41
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
42
INAJET: Volume 01 Nomor 012018
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Riski Lis., Via Riski Darapuspita.
2014. Laporan Kerja Praktek,
Pengelolaan dan Pengolahan Air
Limbah Industri Surabaya. Surabaya:
UPN Jawa Timur
Ben-Daya, Mohamed and Team. 2009.
Handbook Of Maintenance
Management And Engineering Inc.
New York: Mc Graw Hill
Corder, S. Antony. 1992. Teknik
Menajemen pemeliharaan. Jakarta:
Erlangga
Ebara, 2007. Brochure D Series. Japan:
Ebara Corporation
Ebara, 2007. Buku Petunjuk Pompa Celup
Air Kotor. Jakarta: PT. Ebara
Indonesia
Hamsi, Alfian. 2001. Manajemen
Pemeliharaan Pabrik. Medan:
Universitas Sumatera Utara Press
Heizer, Jay and Render, Barry. 2001.
Operation management. United
States: Prentice Hall
43