Anda di halaman 1dari 9

INAJET: Volume 01 Nomor 012018

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE TERHADAP


SUBMERSIBLE PUMP 100 DLC5 7,5 T DALAM INSTALASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH”
Firman Yasa Utama1 , Hendra Wibowo1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
firmanutama@unesa.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan Submersible Pump 100
DLC5 7,5T (pompa benam) di Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. Jenis
pemeliharaan yang digunakan adalah jenis perawatan pencegahan (preventive maintenance),
kemudian dilakukan improvisasi untuk memperpanjang lifetime pompa. Ada tiga tahap yang
harus dilakukan dalam pengolahan air limbah yaitu : 1)pretreatment yang mampu menampung
7000-8000 m3/hari air limbah; 2)primary treatment sebagai filtrasi kandungan air limbah;
3)secondary treatment untuk penambahan oksigen dan bakteri pengurai. Adapun pola
perawatan yang ada dengan inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini adalah improvisasi terhadap submersible pump dengan
penambahan jaring besi sebagai filter pada dinding intake pompa untuk mendukung kondisi
pompa tetap prima.
Keyword : Submersible Pump, Preventive Maintenance,Intake

ABSTRACT

This research aims to know the process of maintenance of Submersible Pump 100 DLC5 7,
5T in Industrial wastewater treatment Installation. The kind of maintenance that is used is the
type of preventive maintenance, then conducted improvisation to extend the lifetime of the
pump. There are three stages to do in wastewater treatment : 1) pretreatment which can hold
up to 7000-8000 m3/day of wastewater; 2) primary treatment as content of waste water
filtration; 3) secondary treatment for the addition of oxygen and bacteria parser. As for the
pattern of the existing treatments with inspections daily, weekly, monthly, and yearly. The
results obtained from this research is the improvisation submersible pump with the addition of
iron mesh as a filter on the wall of the pump intake to keep the pump good condition support.
Keyword : Submersible Pump, Preventive Maintenance,Intake

35
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

1. Pendahuluan Minyak tidak dapat larut di dalam air,


Penelitian ini dilakukan di salah satu melainkan akan mengapung di atas
Pengolahan Air Limbah Industri Surabaya. permukaan air, bahan buangan cairan
Fokus yang diteliti adalah proses berminyak yang di buang ke air lingkungan
pemeliharaan Submersible Pump 100 DLC akan mengapung menutupi permukaan air.
5 7.5 T (pompa benam) dengan jenis Kalau bahan buangan cairan berminyak
perawatan pencegahan (preventive mengandung senyawa yang volatil maka
maintenance), kemudian dilakukan akan terjadi penguapan dan luar permukaan
improvisasi untuk memperpanjang lifetime minyak yang menutupi permukaan air akan
pompa. menyusut.
Tujuan penelitian ini adalah Penyusutan luas permukaan ini tergantung
menganalisis metode perawatan pada jenis minyaknya dan waktu lapisan
maintenance Submersible Pump 100 DLC 5 minyak yang menutupi permukaan air dapat
7.5 T. juga terdegradasi oleh mikroorganisme
Artikel ini diharapkan dapat tertentu, namun memerlukan waktu yang
memberikan pengetahuan dan sebagai cukup lama.
referensi dalam proses dan improvisasi Lapisan minyak di permukaan air
perawatan Submersible Pump kepada lingkungan akan mengganggu kehidupan
masyarakat pada khususnya T100 DLC 5 organisme dalam air. Hal ini disebabkan
7.5 T pada instalasi pengolahan air limbah oleh lapisan minyak pada permukaan air
industri di Surabaya. Sehingga kerusakan akan menghalangi difusi oksigen dari udara
yang tidak terdeteksi dapat diantisipasi ke dalam air sehingga jumlah oksigen yang
sejak dini. Adanya analisis ini diharapkan terlarut di dalam air menjadi berkurang.
sebagai salah satu acuan baku dalam Kandungan oksigen yang menurun akan
perawatan Submersible Pump 100 DLC 5 mengganggu kehidupan hewan air. Adanya
7.5 T. yang belum tercatat selama ini. lapisan minyak pada permukaan air juga
akan menghalangi masuknya sinar matahari
2. Teori ke dalam air sehingga fotosintesis oleh
Jenis air limbah yang diolah di tanaman air tidak dapat berlangsung.
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Akibatnya, oksigen yang seharusnya
Surabaya berasal dari seluruh pabrik dan dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut
perkantoran yang berada di kawasan tidak terjadi. Kandungan oksigen dalam air
Rugkut dan Berbek. Jumlah pabrik dan jadi semakin menurun.
perkantoran yang membuang air limbah di Selain dari pada itu, air yang telah tercemar
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri oleh minyak juga tidak dapat dikonsumsi
Surabaya sebanyak 393 perusahaan. Air oleh manusia karena seringkali dalam
Limbah yang masuk ke Instalasi cairan yang berminyak terdapat juga zat-zat
pengolahan Air Limbah berasal dari yang beracun, seperti senyawa benzena,
berbagai jenis industri diantaranya : senyawa toluena dan lain sebagainya.
a. Industri Plastik b). Bahan buangan padat
b. Industri Logam Bahan buangan padat adalah adalah
c. Industri Kimia bahan buangan yang berbentuk padat, baik
d. Industri Makanan dan Minuman yang kasar atau yang halus, misalnya
e. Industri Tembakau sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke
f. Industri Tekstil air menjadi pencemaran dan akan
g. Industri Karet menimbulkan pelarutan, pengendapan
h. Industri Penyamaan Kulit. ataupun pembentukan koloid.
Jenis-jenis limbah indusri yang Apabila bahan buangan padat tersebut
menjadi bahan olahan Industri Surabaya menimbulkan pelarutan, maka kepekatan
adalah sebagai berikut : atau berat jenis air akan naik. Kadang-
a). Bahan buangan cairan berminyak kadang pelarutan ini disertai pula dengan
perubahan warna air. Air yang mengandung

36
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

larutan pekat dan berwarna gelap akan sentrifugal sendiri prinsip kerjanya
mengurangi penetrasi sinar matahari ke mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan
dalam air. Sehingga proses fotosintesis menjadi energi potensial (dinamis) melalui
tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah suatu impeller yang berputar dalam casing
oksigen terlarut dalam air menjadi (Ebara, 2007).
berkurang, kehidupan organisme dalam air
juga terganggu. Prinsip Kerja Pompa Benam
Pembentukan koloid terjadi bila (Submersible Pump) adalah bekerja dengan
buangan tersebut berbentuk halus, sehingga mendorong air ke permukaan. Jadi
sebagian ada yang larut dan sebagian lagi kebalikan dari prinsip kerja Jet Pump yang
ada yang melayang-layang sehingga air bekerja dengan cara menyedot air. Aplikasi
menjadi keruh. Kekeruhan ini juga penggunaan pompa submersible pump
menghalangi penetrasi sinar matahari, biasanya untuk drainase, industri,
sehingga menghambat fotosintesis dan pengolahan air limbah dan memompa
berkurangnya kadar oksigen dalam air. lumpur (Ebara. 2007).
c). Bahan buangan anorganik Ada beberapa kelebihan dari pompa
Bahan buangan anorganik sukar submersible, antara lain:
didegradasi oleh mikroorganisme, 1. Tidak menimbulkan suara bising karena
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke letaknya di dalam sumur
perairan, maka akan terjadi peningkatan 2. Biaya perawatannya rendah
jumlah ion logam dalam air. Bahan 3. Memiliki pendingin alami karena pompa
buangan anorganik ini biasanya berasal dari terendam dalam air
limbah industri yag melibatkan penggunaan 4. Sistem pompa tidak menggunakan
unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), bearing dan shaft (poros) penggerak
Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau yang panjang. Karena itu problem
merkuri (Hg), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), bearing dan shaft mudah aus yang
Magnesium (Mg) dll. umum terjadi pada jet pump, tidak
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan terjadi dalam pemakaian pompa celup
menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air.
air yang tinggi dapat merugikan karena
dapat merusak peralatan yang terbuat dari
besi melalui proses pengkaratan (korosi).
Juga dapat menimbulkan endapan atau
kerak pada peralatan.
Apabila ion-ion logam berasal dari logam
berat maupun yang bersifat racun seperti
Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang
mengandung ion-ion logam tersebut sangat
berbahaya bagi tubuh manusia, air tersebut Gambar 1 Ebara Submersible Pump
tidak layak minum. 100 DLC 5 7.5 T
Sumber : Industri Surabaya
Submesible Pump (pompa benam) Ebara merupakan salah satu produsen
disebut juga dengan electric submersible submersible pump yang terkemuka di
pump (ESP) atau biasa disebut dengan Indonesia, produknya sudah dipakai di
pompa jumbo adalah pompa yang banyak industri maupun masyarakat di
dioperasikan di dalam air dan akan Indonesia, salah satu produknya adalah
mengalami kerusakan jika dioperasikan Ebara Submersible Pump 100 DLC 5 7.5 T.
dalam keadaan tidak terdapat air terus- Berikut adalah detail kode lengkapnya :
menerus. Jenis pompa ini mempunyai 100 : Ukuran pompa dalam satuan mm
tinggi minimal air yang dapat dipompa dan DLC : Model versi manualnya
harus dipenuhi ketika bekerja agar life time 5 : Frekuensi yang digunakan adalah 50
pompa tersebut lama. Pompa jenis ini Hz
bertipe pompa sentrifugal. Pompa 7.5 : Besar daya output dari motor 7.5 HP

37
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

T : Pompa Menggunakan instalasi listrik


3 phase

Gambar 4 Grafik Perbandingan Total


Head Ebara Submersible Pump
Sumber : Ebara Brosur D Series
Berikut adalah tabel spesifikasi Motor
Ebara Submersible Pump tipe manual:
Tabel 2 Spesifikasi Motor Ebara
Submersible Pump Tipe Manual

Gambar 2 Model Code Ebara


Submersible Pump
Sumber : Ebara brosur D series
Berikut adalah fitur dan aplikasinya :

Maintenance jika diartikan dalam


bahasa Indonesia ialah pemeliharaan.
Gambar 3 fitur dan Aplikasi Ebara Namun sampai saat ini masih banyak orang
Submersible Pump yang meganggap maintenance itu adalah
Sumber: Ebara Brosur D series perawatan.
Jenis-jenis Pemeliharaan antara lain
Berikut adalah spesifikasi lengkapnya : Corder (1992) membagi kegiatan
Tabel 1 Spesifikasi Ebara Submersible pemeliharaan ke dalam beberapa bentuk,
Pump yaitu pemeliharaan terencana (Planned
Maintenance) dan pemeliharaan tak
terencana (Unplanned Maintenance)
,pemeliharaan pencegahan (Preventive
Maintenance), pemeliharaan setelah
kerusakan terjadi (Breakdown
Maintenance), pemeliharaan berjalan
(Running Maintenance), pemeliharaan
berhenti (Shutdown Maintenance),
Overhaul.
Pemeliharaan terencana merupakan
Berikut adalah grafik pilihan modelnya : kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu.
Pemeliharaan terencana ini terdiri dari
pemeliharaan pencegahan (Preventive
Maintenance) dan pemeliharaan korektif
(Corrective Maintenance). Dalam
penelitian ini dipilih jenis pemeliharaan
pencegahan (Preventive maintenance).

38
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

Sistem pengolahan air limbah yang ada yang berat jenisnya lebih besar (misalnya
menggunakan sistem pengolahan secara pasir dan logam) dari berat jenis air dia
fisika-biologis. Dalam hal ini tanpa akan mengendap di dasar sedangkan yang
menggunakan atau menambahkan bahan berat jenisnya sama atau lebih kecil dari air
kimia. Sebelum dialirkan ke pengolahan akan mengapung diatas.Bak ketiga
limbah Industri Surabaya pabrik-pabrik merupakan bak terakhir dari penyaringan
harus menampung dan mengolah terlebih terdahulu untuk kemudian akan diolah
dahulu limbah yang akan dibuang di suatu selanjutnya . Air yang keluar dari bak
bak kontrol. Sebelum dialirkan ke Instalasi penyaringan akan dialirkan sedikit demi
pengolahan Air Limbah petugas akan sedikit menuju bak oksidasi (secondary
memeriksa dahulu limbah buangan, karena treatment).
tidak semua jenis limbah bisa diolah di c. Pengolahan Kedua (secondary treatment)
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri 1). Proses Penambahan Oksigen.
Surabaya. Air yang sudah disaring dialirkan ke bak
oksidasi. Penambahan oksigen adalah salah
salah satu usaha pengambilan zat pencemar
dalam limbah sehingga konsentrasi zat
pencemar akan berkurang atau bahkan
dapat dihilangkan sama sekali dengan cara
menggunakan rotor yang berfungsi untuk
mengalirkan oksigen sebagai pengganti
kincir. Zat yang dapat diambil berupa gas,
cairan, ion, koloid atau bahan tercampur.
Proses biologis yang terjadi bertujuan untuk
Gambar 5 Proses Perjalanan Air Limbah mengurangi bahan - bahan organik melalui
Industri mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Pada proses ini dipengaruhi oleh banyak
a. Pengolahan Pendahuluan (pretreatment) faktor antara lain jumlah air limbah,
Pembuangan air limbah industri (waste tingkat kekotoran dan jenis kotoran.
water disposal) dialirkan melalui pipa dari 2). Proses Pertumbuhan Bakteri.
pabrik ke saluran pipa bawah tanah yang Bakteri diperlukan untuk mengurangi
dipasang sepanjang jalan di depan kavling bahan organik yang ada dalam air limbah.
pabrik yang terletak di Kawasan Industri Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri
Rungkut, volume limbah yang masuk yang cukup untuk menguraikan bahan -
Pengolahan Air Limbah adalah 7000-8000 bahan tersebut. Bakteri ini akan
m3/hari dari 393 industri. Limbah- limbah berkembang biak apabila jumlah makanan
ini dikumpulkan jadi satu di bak yang terkandung di dalamnya cukup
pengumpul. untuk meratakan berat jenis tersedia, sehingga pertumbuhan bakteri
dan memudahkan proses pengolahannya. dapat dipertahankan secara konstan.
b. Pengolahan Pertama (Primary Pada proses ini dilakukan penambahan
Treatment) lumpur yang baru sehingga pengolahan air
Dalam Primary treatment ini terdiri dari limbah dapat terus berlangsung. Lumpur
3 bak penampung yaitu:1) Bak pertama, yang biasanya dipergunakan untuk
untuk mereduksi padatan yang kemudian penambahan makanan ini disebut lumpur
dialirkan ke sand field (ladang pasir). aktif dimana pemberiannya dilakukan
Proses pengendapan yang terjadi secara sebelum memasuki bak aerasi dengan
gravitasi pada bak equalisasi atau sumur mengambil lumpur dari bak pengendapan
pengumpul. Dalam proses ini diperkirakan kedua atau bak pengendapan lumpur
penurunan BOD-COD 20-45 % dan padatan terakhir. Pada bak oksidasi ini dengan
50-60 % dengan waktu tinggal 2-5 jam. 2) panjang 40 meter, lebar 10 meter dan tinggi
Bak kedua, merupakan bak untuk 3 meter, dengan waktu tinggal 16-24 jam.
mengapungkan limbah yang mempunyai BJ Dengan demikian penurunan kadar BOD-
(berat jenis) < dari BJ air. Benda–benda COD 90-95 % kadar merkurinya <0,1 ppm.

39
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

Kemudian ke bak pembagi lumpur dengan Mounthly Mengecek Pengeceka


waktu tinggal 4-5 jam. Kemudian ke bak (Bulanan) kondisi pipa n kondisi
indikator untuk mengetahui mutu dan A. Pengecekan saluran air pipa
kualitas hasil pengolahan limbah. Hasil dari Pipa Saluran saluran air,
apakah ada
pengolahan air limbah ini dapat berupa air
kebocoran,
dan lumpur. Lumpur ini akan dikembalikan kotor,
ke oxydation ditch sebagai lumpur aktif tersumbat
yang diperlukan untuk proses biologis. dll.
Sedangkan air dari hasil proses yang telah
memenuhi standar mutu air limbah, B.Pengecekan Mengukur Pengukura
menurut SK Menteri Negara KLH No. Tahanan Isolasi tahanan isolasi n tahanan
3/1991 dan SK Gubernur Jawa Timur No. isolasi,
A.
414/1987 akan dialirkan melalui pipa nilai harus
dengan menggunakan lebih besar
dari 1
sistem Drainage yang terletak di tiap mega ohm
kavling industri ke kali Tambak Oso.

Tabel 3 Periodic Maintenance 6 Mounthly (6 Mengecek Pergantian


Submersible Pump Bulanan) kondisi seal Seal
Unit Komponen Keteranga A. Pergantian penyambung penyambu
Maintenance pengecekan n Seal pompa dengan ng pompa
pipa saluran dengan
Daily (harian) Mengecek Membersihk air pipa
A. Kebersihan kebersihan an sumur saluran air
sumur pompa pompa dari
sampah Mengecek Melakukan
daun atau
B. Baut kondisi baut pergantian
plastik
B. Debit Aliran Pengikat pengikat baut
Air Mengecek besar Pengecekan Pada Pompa pengikat
debit aliran air besar debit Dan Pipa jika baut
aliran air sudah
C. Besar Aliran yang disedot berkarat
Listrik oleh pompa dan
keropos
Mengecek Pengecekan a. untuk
Aliran Listrik besaran mencegah
ampere
yang
kebocoran
mengaliri
pompa Yearly Mengecek Oli Melakukan
menggunak (Tahunan) mechanical pergantian
an tang A. Pergantian seal oli
ampere dan Oli mechanica
termal l seal
everload
rellay
B. Overhoul Mengecek Melakukan
Weekly Mengecek Pengecekan kondisi pompa overhoul
(Mingguan) instalasi kabel instalasi
A.
A. Instalasi Kabel listik pompa kabel listrik
setiap
pompa tahun
untuk untuk
menghindari mengurang
terjadi i
konsleting kemungkin
an
terjadinya
masalah

40
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

dimasa Pada Submersible Pump 2 hanya


mendatang beroperasi pada tanggal 15 Februari 2018
dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi
terjadi di kawasan industri Berbek Surabaya
dan Submersible Pump 4 hanya beroperasi
1 bulan sekali pada tanggal 11 Januari 2018
pada saat pengurasan bak pengendap
primer.
Submersible Pump 3 beroperasi setiap
hari karena ditempatkan di distribution box
Tabel diatas merupakan pedoman instalasi pengolahan air limbah Industri
seorang mekanik dalam bekerja sesuai Surabaya. Fungsi dari Submersible Pump 3
dengan standar operasional prosedur di sangat vital sebagai distributor dan pembagi
Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri air pada instalasi pengolahan air limbah
Surabaya. Pengecekan dilakukan dengan Industri Surabaya. Pada tanggal 16 Januari
tertib dan teliti baik itu harian, mingguan, 2018 Submersible Pump 3 tidak dapat
bulanan dan tahunan guna mengetahui lebih beroperasi sehingga harus diadakan
dini gejala–gejala kerusakan pompa dan pergantian dan perbaikan pompa.
merupakan standar perawatan sesuai 4. Proses Pergantian (corective
dengan manual book dari ebara guna maintenance) pada submersible pump 4
memperpanjang lifetime pompa. Proses di Instalasi Pengolahan Air Limbah
perawatan dilakukan pada pagi hari, awal Industri Surabaya
minggu, awal bulan, setengah tahun dan Proses pergantian submersible pump
awal tahun. Mekanik melakukan perawatan dilakukan karena pompa tidak dapat
di bantu oleh asisten mekanik, setelah beroperasi. Proses pergantian dilakukan
melakukan perawatan mekanik membuat sesuai standar operasional prosedur Industri
laporan yang diserahkan kepada supervisor Surabaya.
mekanik. Berikut prosedur pergantian submersible
pump 3 di Instalasi Pengolahan Air Limbah
Industri Surabaya
a. Menyiapkan alat-alat pelindung diri
seperti katelpack, sepatu safety, helm
dan sarung tangan dan masker
b. Melihat petunjuk operasional pergantian
submersible pump
c. Menyiapkan alat perkakas seperti kunci
set, tang dan katrol
d. Menyiapkan escavator dan katrol untuk
mengangkat pompa dari dalam air
Gambar 6 Grafik Data Pengoperasian c. Seksi listrik melepas kabel penghubung
submersible pump arus pompa
Dari data pengopasian Submersible c. Mekanik turun ke dalam rumah pompa
Pump di Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk mengaitkan pengait katrol pada
Industri Surabaya dapat disimpulkan bahwa pompa
Submersible Pump 1 hanya beroperasi pada d. Escavator mengangkat pompa dari
tanggal 15 Januari 2018 dan tanggal 5 dalam air, untuk diletakkan di
Februari 2018, Submersible Pump 1 permukaan tanah
beroperasi dikarenakan terjadi curah hujan e. Mekanik melepas pipa penghubung
yang sangat tinggi di kawasan industri pompa menggunakan kunci pas
Rungkut dan Berbek Surabaya yang g. Pompa diangkat menggunakan
mengakibatkan level air di kawasan escavator dan dipasang sesuai standar
meningkat. operasional prosedur

41
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

g. Pompa diangkat menggunakan b. Potong besi jaring seukuran diameter


escavator dan dipasang sesuai standar intake pompa dan setinggi kaki
operasional prosedur pompa menggunakan gunting plat
h. Terakhir seksi listrik memasang kembali c. Pasang plat besi jaring pada dinding
kabel penghubung arus pompa, pompa luar intake pompa
siap di operasikan untuk keperluan d. Lubangi kaki pompa menggunakan
instalasi pengolahan air limbah. bor tangan untuk mengaitkan plat
besi jaring dengan pompa
3. Metode e. Kaitkan plat besi jaring dengan
Proses penelitian Submersible Pump dinding luar intake pompa
100 DLC 5 7.5 T (pompa benam) dilakukan menggunakan mur dan baut
dalam waktu sekitar 1,5 bulan. f. Proses improvisasi selesai, pompa
Peralatan yang digunakan dalam siap dioperasikan untuk keperluan
penelitian ini antara lain : instalasi pengolahan air limbah di
1) Data dan tabel perawatan yang ada Instalasi Pengolahan Air Limbah
2) Peralatan perbengkelan mekanik Industri Surabaya.
3) Peralatan perbengkelan elektronika
Sedangkan obyek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Submersible
Pump 100 DLC 5 7.5 T (pompa benam).

4. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan kasus kerusakan pompa
diatas, saya dan tim mekanik Industri
Surabaya menyimpulkan sebagai berikut :
Analisis Kerusakan
1. Pompa rusak/terbakar diduga karena
ampere yang masuk ke pompa tinggi
2. Baut propeler patah mengakibatkan Gambar 7 Proses improvisasi
pompa sukar berputar dan ampere pemasangan jaring besi di
pompa tinggi dinding intake Submersible Pump
3. Diduga baut propeler patah karena
tekanan air yang tinggi mengingat sehari
sebelumnya curah hujan sangat tinggi 5. Simpulan
4. Terdapat sampah plastik yang Simpulan yang dapat diambil dari
menyangkut di baut propeler penelitian ini bahwa Instalasi Pengolahan
mengakibatkan pompa sukar berputar, Air Limbah menggunakan Submersible
baut patah dan pompa terbakar. Pump 100 DLC 5 7.5 T,
Solusi a. Pompa jenis ini memiliki banyak
1. Mekanik lebih disiplin dalam menjaga keunggulan sebagai berikut :
kebersihan area rumah pompa untuk 1) Tidak menimbulkan suara bising
menghindari sampah yang masuk karena letaknya di dalam sumur
kerumah pompa 2) Biaya perawatannya rendah
2. Dibuatkanya rancangan jaring pada 3) Memiliki pendingin alami karena
intake pompa agar ketika ada pompa terendam dalam air
kotoran/sampah yang masuk ke pompa 4) Sistem pompa tidak menggunakan
dapat tersaring. Langkah-langkah bearing dan poros penggerak
pembuatannya sebagai berikut yang panjang. Karena itu masalah
a. Siapkan alat dan bahan seperti besi bearing dan poros mudah aus
plat jaring, alat potong, bor tangan yang umum terjadi pada jet pump,
dan mur baut tidak terjadi dalam pemakaian
pompa jenis ini.

42
INAJET: Volume 01 Nomor 012018

b. Pemeliharaan Submersible Pump 100 Patton, Joseph D. 1983. Preventive


DLC 5 7.5 T meliputi : Maintenance 2nd Edition. United
1) Kebersihan area sumur pompa States: Prentice Hall
2) Pengecekan debit aliran air PT. SIER. 2015. PT. Surabaya Industrial
3) Pengecekan arus listrik Estate Rungkut. Surabaya: IPAL
4) Instalasi kabel Industri Surabaya
5) Pengecekan pipa saluran Sehrawat, MS. and JS, Narang. 2001.
6) Pengecekan tahanan isolasi Production Management. 3rd Edition,
7) Pergantian seal Delhi: Dhonpat Rai & Co. (P) Ltd
8) Pengecekan baut pengikat Warochmah, Mawaddatul, dkk. 2014.
9) Pergantian oli Pengolahan Air Limbah Industri di
10) Overhaul IPAL PT.SIER Surabaya. Surabaya:
c. Improvisasi yang dilakukan agar Institut Teknologi Sepuluh
lifetime pompa semakin lama yaitu November
penambahan jaring besi sebagai filter Yatin, Ngadiyono. 2010. Buku Pedoman
pada dinding intake pompa, kotoran Pemeliharaan Mekanik Industri:
yang masuk melalui intake pompa Yogyakarta: Kementrian Pendidikan
dapat tersaring di jaring besi sehingga Nasional.
pompa akan terhidar dari kotoran,
sampah dan benda asing lainnya.
d. Dalam pengecekan ampere
Submersible Pump masih
menggunakan tang ampere dan termal
overload rellay, kedua alat tersebut
dinilai kurang praktis dan akurat,
sebaiknya menggunakan inverter agar
hasil pengukuran lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Riski Lis., Via Riski Darapuspita.
2014. Laporan Kerja Praktek,
Pengelolaan dan Pengolahan Air
Limbah Industri Surabaya. Surabaya:
UPN Jawa Timur
Ben-Daya, Mohamed and Team. 2009.
Handbook Of Maintenance
Management And Engineering Inc.
New York: Mc Graw Hill
Corder, S. Antony. 1992. Teknik
Menajemen pemeliharaan. Jakarta:
Erlangga
Ebara, 2007. Brochure D Series. Japan:
Ebara Corporation
Ebara, 2007. Buku Petunjuk Pompa Celup
Air Kotor. Jakarta: PT. Ebara
Indonesia
Hamsi, Alfian. 2001. Manajemen
Pemeliharaan Pabrik. Medan:
Universitas Sumatera Utara Press
Heizer, Jay and Render, Barry. 2001.
Operation management. United
States: Prentice Hall

43

Anda mungkin juga menyukai