Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan dengan mengumpulkan
data dan informasi tertentu secara sistematis dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Sebagai suatukegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan metode tertentu yang
dikenal dengan istilah metode penelitian, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan
bagian yang sangat penting, karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti. Suatu
instrumen yang baik tentu harus memiliki dan memenuhi kriteria sebagai instrumen yang
baik, yaitu valid dan reliabel.
Instrumen yang baik akan mempengaruhi mutu dari sebuah hasil penelitian. Fungsi
instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen mempunyai
kualitas yang baik dalam arti valid dan reliabel maka data yang diperoleh akan sesuai dengan
fakta atau kejadian yang sesungguhnya di lapangan.
Adapun jenis instrumen penelitian mempunyai banyak macam, oleh karena itu
pembahasan dalam makalah ini hanya difokuskan pada dua jenis instrumen, yaitu instrumen
angket dan wawancara.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan diuraikan berbagai hal terkait
dengan teknik pengembangan instrumen angket dan wawancara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrumen angket dan wawancara ?
2. Apa saja macam-macam instrumen angket dan wawancara ?
3. Bagaimana langkah-langkah menyusun intrumen angket dan wawancara ?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari instrumen angket dan wawancara ?
C. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian instrumen angket dan wawancara
b. Menguraikan macam-macam instrumen angket dan wawancara
c. Menjelaskan langkah-langkah menyusun instrumen angket dan wawancara
d. Menjelaskan kelemahan dan kelebihan intrumen angket dan wawancara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Angket
1. Pengertian Instrumen Angket
Angket (Quistionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai sesuatu masalah
responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui
informasi tertentu yang diminta.
2. Macam-Macam Angket
Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
a. Angket Terbuka
Ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat
memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
Contoh (1) pertanyaan angket terbuka:
Pendidikan apa saja yang pernah saudara ikuti? Tulislah dengan sebenarnya, dimana
dan tahun berapa lulusnya.
Tingkat
No Tempat Tahun kelulusan
pendidikan
1 ............................ ........................ ............................
2 ............................ ........................ ............................
3 ............................ ........................ ............................
4 ............................ ........................ ............................
Contoh : (2)
Bagaimanakah pendapat saudara tentang dibentuknya Dewan Sekolah? ..........................
Apakah saudara pernah mengikuti penataran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)?
Jika pernah, bagaiman komentar saudara?.........................
b. Angket Tertutup
Adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda (x) atau tanda checklist(√).
1) Kelebihan angket tertutup :
a) mudah memberikan nilai,
b) gampang memberikan kode, dan
c) responden tidak perlu menulis.
2) Kelemahan angket tertutup:
a) Bagi peneliti: Kurang mampu memberikan alternatif jawaban yang relevan kepada
responden
b) Bagi responden: Sulit untuk memilih alternati jawaban.
b. Kelemahan Angket
1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak
terjawab, padahal sukar di ulang untuk diberikan kembali kepadanya.
2) Sering sukar dicari validitasnya.
3) Walapun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban
yang tidak betul atau tidak jujur.
4) Sering tidak kembali, tertutama jika di kirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang
dikirim lewat pos tingkat kembalinya sangat rendah, hanya sekitar 20% (Aderson)
5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama
sehingga terlambat.
Agar responden merasa dihargai, maka perlu memberikan surat pengantar, hal-hal
yang harus ada dalam surat pengantar adalah:
a) Alamat responden, lengkap dengan jabatannya.
b) Pengantar penyampaian angket.
c) Tujuan mengadakan penelitian.
d) Pentingnya penelitian dilakukan.
e) Pentingnya responden dalam penelitian.
f) Waktu pengisian angket.
g) Waktu dan tempat/alamat pengembalian angket
h) Penyampaian hasil
i) Ucapan terimakasih kepada responden
j) Tanda tangan pengirim
k) Nama jelas pengirim.
l) Tanggal pengirim.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan angket atau kuesioner tertutama (2) dan (3),
peneliti perlu menyilang jawaban responden dengan data yang diperoleh melalui metode lain,
istilahnya, peneliti mengatakan cross-check.
Contoh.
Peneliti mengadakan penelitian tentang kerajinan dan semangat kerja karyawan X.
Agar penelitian dapat meraih sejumlah besar responden peneliti menggunakan angket.
Namum karena angket mengandung kelemahan, yakni mungkin jawabannya kurang sesuai
dengan keadaan sesungguhnya, peneliti menggunakan teknik lain untuk cross check. Yaitu
peneliti dapat bertanya informal kepada teman sejawat untuk cross check tentang kerajinan
dan semangat kerja karyawan X.
B. Wawancara
1. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor
yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu : Pewawancara, responden,
pedoman wawancara, dan situasi wawancara (Subana, 2000:29).
Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua
pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua
pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan
dari responden untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara responden dan
pewawancara.
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam
bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik.
Situasi wawancara berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara. Waktu dan
tempat wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara mearas canggung untuk
mewawancarai dan responden pun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan.
Menginterviu bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam hal ini pewawancara harus dapat
menciptakan suasana santai tetapi serius; artinya bahwa interviu dilaksanakan dengan
sunguh-sungguh, tidak main-main, tetapi tidak kaku. Suasana ini penting dijaga, agar
responden mau menjawab apa saja yang dikehendaki oleh pewawancara secara jujur. Oleh
karena sulitnya pekerjaan ini maka sebelum pelaksanaan interviu, pewawancara harus dilatih
terlebih dahulu. Dengan latihan maka pewawancara tahu bagaimana dia harus
memperkenalkan diri, bersikap, mengadakan langkah-langkah interviu dan sebagainya.
Sebagai instrumen interviu adalah interview guide atau pedoman wawancara.
2. Macam-Macam Wawancara
a. Wawancara terpimpin.
Dalam wawancara ini, peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dan alternatif-
alternatif jawaban.
Contoh :
Wawancara terstruktur tentang tanggapan masyarakat terhadap berbagai pelayanan
pemerintah kabupaten tertentu yang diberikan kepada masyarakat.
1. Bagaimanakah tanggapan bapak/ibu terhadap pelayanan pendidikan di kabupaten ini ?
a. sangat bagus
b. bagus
c. tidak bagus
d. sangat tidak bagus
2. Bagaimanakah tanggapan bapak/ibu terhadap pelayanan kesehatan di kabupaten ini ?
a. sangat bagus
b. bagus
c. tidak bagus
d. sangat tidak bagus
3. Bagaimanakah tanggapan bapak/ibu terhadap pelayanan saluran air di kabupaten ini ?
a. sangat bagus
b. bagus
c. tidak bagus
d. sangat tidak bagus
disini pewawancara melingkari salah satu jawaban yang diberikan responden
b. Wawancara bebas
Pada wawancara ini, terjadi tanya jawab bebas antara pewawancara dan responden,
tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Kebaikan wawancara
ini adalah responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawacarai. Kelemahan
penggunaan teknik ini dalah cara pertanyaan kadang-kadang kurang terkendali.
4. Alat-alat wawancara
Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik dan peneliti memilki bukti telah
melakukan wawancara, maka diperlukan bantuan alat-alat sebagai berikut :
a. Buku catatan : berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan nara sumber.
b. Perekam Suara : berfungsi merekam semua percakapan atau pembicaraan.
c. Kamera : untuk memotret saat peneliti sedang melakukakn wawancara.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen angket dan wawancara merupakan beberapa teknik pengumpulan data
dalam penelitian yang digunakan untuk mengetuhi tanggapan responden terhadap
permasalahan yang sedang diteliti.
Instrumen angket lebih kepada pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dalam
bentuk tertulis, diantaranya berupa angket terbuka yang berupa pertanyaan sederhana dan
jawabannya diserahkan kepada responden sesuai keadaan dan kenyataan responden. Selain
itu angket tertutup, dimana peneliti telah menyiapkan pertanyaan dan alternatif-alternatif
jawaban sehingga responden tinggal memilih dari beberapa alternatif jawaban tersebut.
Sedangkan wawancara merupakan teknik pengumpul data yang mengandalkan
kemampuan peneliti dalam menggali informasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang
ditanyakan langsung kepada responden secara lisan dan face to face. Wawancara mempunyai
tiga bentuk yaitu wawancara terpimpin, wawancara bebas, dan wawancara bebas terpimpin.
Instrumen yang baik dibuat dengan langkah-langkah yang sistematis, begitu pula
dalam penyusunan instrumen angket dan wawancara harus mengikuti langkah-langkah
penyusunan masing-masing instrumen yang disesuaikan dengan tujuan penelitian
Masing-masing instrumen mempunyai kelebihan dan kelemahan, oleh karena itu dalam
menentukan instrumen pengumpul data harus mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan
serta kelebihan dan kelemahan instrumen agar hasil dari pengumpulan data tersebut dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel.