Abstrak
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) dapat menyebabkan abortus pada ibu hamil, pertumbuhan janin
terhambat, cacat bawaan serta membawa permasalahan infertilitas. Transmisi CMV dapat terjadi melalui
kontak langsung atau tidak langsung, kontak seksual, transfusi darah, transplantasi organ atau hal–hal
yang berhubungan dengan riwayat kontak erat dengan sekret, saliva dan urin. Makan di warung lesehan
semakin banyak diminati oleh orang dewasa muda. Pencucian alat makan yang kurang bersih bisa
menularkan infeksi CMV. Oleh karena itu, hubungan antara riwayat konsumsi makan lesehan dengan
prevalensi CMV pada wanita pra-nikah perlu diteliti. Desain penelitian ini adalah observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, untuk mencari hubungan antara prevalensi seropositif IgM/IgG
CMV pada wanita pra-nikah di Kabupaten Bantul dengan riwayat konsumsi makan lesehan. Subyek
penelitian berjumlah 90, seluruh subyek mengisi kuesioner dan diambil serumnya kemudian dites ELISA
untuk mengetahui keberadaan IgM/IgG anti CMV dalam serum. Data dianalisis dengan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan 72 dari 90 subyek (80%) positif terinfeksi CMV. Empat puluh dua subyek
penelitian yang memiliki faktor risiko riwayat konsumsi makan lesehan, didapatkan sebanyak 33 subyek
(78.57%) positif terinfeksi CMV. Hasil uji chi-square menunjukkan p>0.05; Risiko Prevalensi sebesar
0.967; (IK; 95% : 0.785-1.191). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor risiko riwayat
konsumsi makan lesehan terhadap prevalensi seropositif IgM/IgG CMV pada populasi wanita pra-nikah.
Abstract
Cytomegalovirus (CMV) infection can cause abortion in pregnant women, Intra Uterine Growth Re-
tardation (IUGR), congenital defects and bring the issue of infertility. CMV transmission can occur through
direct or indirect contact, sexual contact, blood transfusions, organ transplantation or other matters relating
to the history of close contact with secret, saliva and urine. Eating at stalls street food demand by a growing
number of young adults. but keep in mind hygiene. Washing eating utensils that are less clean can transmit
CMV infection. Therefore, the relationship between a history of consumption street food with the preva-
lence of CMV infection on premarital women need to be investigated. The study design was observational
analytic with cross sectional, to find the relationship between the prevalence of seropositive IgM/IgG CMV
in premarital women in Bantul district with a history of eating street food consumption. Research subjects
numbered 90, all subjects were asked to fill out questionnaires and retrieved for later in the test serum by
ELISA method to determine the presence of IgM/IgG anti-CMV in the serum. The data analysis with chi-
square test. The result showed that: Seventy two of all subjects (80%) infected with CMV positive. Fourty
two subjects who have risk factor history of consumption lesehan food, obtained a total of 33 subjects
(78.57%) infected with CMV positive. Chi-Square test results showed no correlation between risk factor
history of eating street food consumption with the prevalence of seropositive IgM/IgG CMV in pre-marital
women population (p> 0.05; PR 0.967; 95% CI 0.785-1.191).
Key words: Cytomegalovirus (CMV), pe-marital women, eating street food consumption
124
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 124-131, Mei 2012
125
Adang Muhammad Gugun, Prevalensi Seropositif IgM/IgG Cytomegalovirus pada ...
Sedayu serta di Puskesmas Bantul 1, Bantul 2, sen kit seperti yang tertulis pada brosur dan dise-
Sewon 1, Sewon 2 dan Banguntapan 1. Tempat suaikan dengan bahan kontrol dari kit reagen.
pemeriksaan serum dengan teknik ELISA dilakukan Penentuan seropositif IgM dan IgG CMV dinya-
di Laboraturium Penelitian Fakultas Kedokteran takan secara kualitatif dari nilai absorben hasil pe-
dan Ilmu Kesehatan UMY. Penelitian berlangsung meriksaan sampel dibandingkan dengan nilai cut
pada bulan September – Oktober 2011. off metoda pada setting data pemeriksaan. Analisis
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari uji coba data untuk mengetahui hubungan antara riwayat
kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui validi- konsumsi makan lesehan terhadap angka kejadian
tas dan reliabilitas kuesioner. Validitas kuesioner seropositif IgM/IgG CMV pada wanita pra-nikah
pada penelitian ini diupayakan melalui wawancara menggunakan uji Chi square.
secara langsung dan dengan pertanyaan yang ti-
dak mengarahkan pada jawaban tertentu. Reliabili- HASIL
Gambar 1. memperlihatkan bahwa dari 90 su-
tas kuesioner didasarkan pada konsistensi jawaban
byek penelitian yang diperiksa serum darahnya,
responden. Uji reliabilitas kuesioner telah dilakukan
didapatkan hasil 72 subyek (80%) positif mendapat
sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 2 minggu pada
infeksi CMV. Dikatakan positif infeksi CMV jika hasil
penelitian sebelumnya dan 100% memberikan ja-
salah satu atau kedua dari IgM/IgG CMV positif.
waban yang sama untuk masing-masing perta-
Tujuh puluh dua subyek yang positif, didapatkan
nyaan.
hasil 71 subyek (78,9%) mempunyai riwayat ter-
Setelah uji kuesioner selesai, kuesioner dise-
infeksi CMV dengan IgM (-) dan IgG (+), 1 subyek
bar pada seluruh subyek peneltian yang telah se-
(1,1%) sedang menderita infeksi sekunder dengan
suai dengan kriteria inklusi dilanjutkan dengan
IgM (+) dan IgG (+), sedangkan yang tidak terinfeksi
pengambilan sampel serum yang dibantu oleh pe-
CMV atau dengan kata lain IgM (-) IgG (-) didapat-
tugas laboratorium dan bidan di masing-masing
kan hasil sebanyak 18 subyek (20%).
puskesmas sebagai tenaga ahli, khusus pengam-
bilan sampel di KUA dilakukan sendiri oleh peneliti.
Setelah seluruh sampel serum terkumpul, ma-
ka serum siap untuk dites IgM/IgG CMV dengan
metode ELISA, didahului uji validitas analitik. Uji
kalibrasi pada alat pembaca metode ELISA (mi-
crowell) dilakukan secara automatik. Uji ketepatan
(akurasi) dilakukan dengan cara menganalisis hasil
kualitatif dari serum kontrol positif yang tersedia
dalam bahan kontrol dari kit reagen. Validitas pe-
meriksaan didasarkan atas sensitifitas dan spesi-
Gambar 1. Diagram Persentase Prevalensi Seropositif CMV
fisitas diagnostik yang telah ditentukan oleh produ- pada Seluruh Subyek Penelitian
126
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 124-131, Mei 2012
ta h ta r n
ru
S ja ta rja
as PN was la ha ke
sw Bu s P e e be
ai ira s k
aw W Ke da
g a s Ti
Pe tu
g
Pe
127
Adang Muhammad Gugun, Prevalensi Seropositif IgM/IgG Cytomegalovirus pada ...
DISKUSI
Seropositif CMV
Seronegatif CMV Hasil penelitian menunjukkan bahwa preva-
lensi infeksi CMV populasi wanita pra-nikah pada
21.43% keseluruhan sampel serum yang diperiksa sebesar
80% atau 72 dari 90 subyek penelitian mempunyai
78.57%
seropositif IgM/IgG CMV. Prevalensi ini sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan penelitian yang dila-
kukan oleh Suromo pada tahun 2007 mendapatkan
Gambar 5. Diagram Persentase Prevalensi Seropositif CMV
pada Subyek dengan Faktor Risiko dari 395 penderita tanpa keluhan yang memeriksa-
kan diri untuk antibodi anti-CMV, 344 menunjukkan
banyak 33 subyek (78.57%) memiliki seropositif hasil pemeriksaan IgG seropositif, 7 dari 344 pen-
IgM/IgG CMV dan 9 subyek (21.43%) memiliki derita tersebut juga disertai IgM positif dan 3 pen-
seronegatif IgM/IgG CMV, sedangkan 48 subyek derita hanya menunjukkan hasil IgM positif. Total
penelitian yang tidak memiliki faktor risiko, didapat- seluruhnya 347 orang atau 87,8 % menunjukkan
kan sebanyak 39 subyek (81.25%) memiliki sero- seropositif.1
positif IgM/IgG CMV dan 9 subyek (18.75%) Masih dalam penelitian yang sama, Suromo
memiliki seronegatif IgM/IgG CMV. (2007),1 menyatakan bahwa di negara berkem-
Hasil uji Chi square untuk menganalisis hu- bang, lebih dari atau sama dengan 80 - 90% ma-
bungan antara riwayat makan lesehan dan sero- syarakat terinfeksi oleh CMV.1 Dalam hal ini sesuai
positif CMV menunjukkan nilai Risiko Prevalensi dengan prevalensi yang peneliti lakukan, akan
sebesar 0.967, (IK;95%: 0.785 – 1.191, p=0.751). tetapi dengan populasi yang berbeda. Peneliti
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan an- melakukan penelitian pada populasi wanita pra-
tara riwayat konsumsi makan lesehan dengan pre- nikah di Kabupaten Bantul, sedangkan Suromo
valensi seropositif IgM/IgG CMV pada populasi (2007),1 pada populasi umum.1
wanita pra-nikah. Selain penelitian di atas, telah dilakukan peme-
riksaan serologis TORCH pada ibu hamil dengan
Seropositif CMV usia kehamilan di bawah 20 minggu, yang datang
Seronegatif CMV untuk perawatan antenatal di Poliklinik Kebidanan
RSUP Sanglah Denpasar. Sampel sebesar 100
18.75%
yang diambil secara acak pada bulan Maret s/d
Juli 1997 umur ibu termuda 18 tahun dan tertua 40
81.25% tahun dengan rata rata 27.07 tahun didapatkan
hasil CMVIgG positif 95% dan tak ada IgM positif.
Dengan kata lain didapatkan prevalensi infeksi
Gambar 6. Diagram Persentase Prevalensi Seropositif CMV
pada Subyek Tanpa Faktor Risiko CMV sebesar 95%.8
128
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 124-131, Mei 2012
Populasi yang diteliti memang berbeda akan Prevalensi infeksi CMV pada populasi wanita
tetapi hal ini berkaitan karena wanita pra-nikah pra-nikah berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
adalah wanita yang akan segera menikah dan me- subyek penelitian didapatkan hasil bahwa subyek
rupakan populasi yang berpotensi mendapatkan dengan pendidikan terakhir Sarjana merupakan ke-
kehamilan. Dibandingkan dengan penelitian di atas, lompok dengan prevalensi tertinggi, yakni sebesar
prevalensi infeksi CMV yang peneliti lakukan sedikit 82.75%.
lebih rendah. Hasil penelitian tersebut dapat disim- Pada populasi dengan keadaan sosial ekono-
pulkan bahwa prevalensi infeksi CMV baik secara mi yang baik, kurang lebih 60 - 70% orang dewasa,
keseluruhan, pada ibu hamil dan pada wanita pra- menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium posi-
nikah sangat tinggi. tif terhadap infeksi CMV.1 Dalam hal ini peneliti
Prevalensi infeksi CMV pada populasi wanita mengkorelasikan antara keadaan sosial ekonomi
pra-nikah tertinggi terdapat pada kelompok usia 31 yang baik dengan tingkat pendidikan terakhir yang
– 35 tahun, yakni sebesar 83.30 %. Hasil yang sa- semakin tinggi. Dapat disimpulkan bahwa preva-
ma juga ditunjukkan pada penelitian yang dilaku- lensi infeksi CMV berdasarkan tingkat pendidikan
8
kan oleh Karkata (2006), subyek penelitian juga terakhir subyek penelitian yang peneliti lakukan
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok usia, sedikit lebih tinggi.
dan kelompok usia 30 – 34 dan 40 – 44 tahun me- Pada penelitian yang dilakukan oleh Karkata
nunjukkan hasil 100% positif terinfeksi CMV. Hal (2006),8 seperti yang telah disebutkan diatas, 95%
ini bisa terjadi karena semakin tua usia seseorang ibu hamil yang positif terhadap infeksi CMV, 100%
kemungkinan terpapar oleh faktor–faktor risiko ibu hamil yang diperiksa bukan dari golongan eko-
infeksi CMV. nomi lemah. Hal ini mendukung bahwa populasi
Prevalensi infeksi CMV pada populasi wanita sosial ekonomi baik juga berisiko untuk dapat terke-
pra-nikah berdasarkan profesi menunjukkan hasil na infeksi CMV.
subyek dengan profesi wiraswata, PNS dan pelajar Mustakangas pada tahun 2000 melakukan
merupakan profesi dengan prevalensi infeksi CMV penelitian mengenai seroprelavelensi Human CMV
terbesar, yakni mencapai 100 %. Peneliti belum bi- pada tiga kelompok sosial ekonomi berbeda pada
sa menemukan korelasi dan teori yang mendukung daerah perkotaan di Helsinki pada ibu dengan ke-
mengapa profesi tersebut merupakan profesi de- hamilan trimester pertama. Hasil penelitian menun-
ngan prevalensi tertinggi. Hal ini mungkin dikarena- jukkan bahwa subyek dengan sosial ekonomi ren-
kan oleh faktor–faktor pengganggu. Pada beberapa dah pada kelompok umur berapapun memiliki sero-
penelitian menyatakan bahwa profesi yang berhu- positif IgM/IgG CMV yang lebih tinggi dibandingkan
bungan dengan kontak erat ataupun kontak sekret, dengan kelompok sosial ekonomi tinggi (p < 0.05).9
cairan dalam penelitian ini adalah petugas kese- Hal ini berbeda dengan penelitian yang telah dilaku-
hatan lebih berisiko terinfeksi CMV. Hal ini mungkin kan oleh Suromo dan Karkata, selain dilakukan
dikarenakan para petugas kesehatan lebih sadar pada populasi yang berbeda faktor demografi bisa
dalam hal memproteksi diri. saja berpengaruh.
129
Adang Muhammad Gugun, Prevalensi Seropositif IgM/IgG Cytomegalovirus pada ...
Ditinjau dari faktor risiko riwayat konsumsi ma- peneliti teliti atau biasa disebut dengan faktor
kan lesehan, prevalensi infeksi CMV cukup tinggi perancu. Penularan infeksi CMV sangatlah mudah
pada subyek penelitian dengan faktor risiko positif sehingga tidak memiliki faktor risiko yang spesifik.
yaitu sebesar 78.57% atau 33 dari total 42 subyek Mayoritas subyek memiliki interaksi intens antar
yang memiliki riwayat konsumsi makan lesehan. anggota keluarga yang memungkinkan terjadinya
Tidak ada penelitian yang secara detail me- kontak sekret seperti berpelukan atau berciuman.
neliti bagaimana hubungan riwayat konsumsi ma- Hal tersebut dapat terjadi karena anggota keluarga
kan lesehan dengan prevalensi seropositif IgM.IgG merupakan orang terdekat dan paling sering ber-
CMV pada populasi wanita pra-nikah sebelumnya, interaksi dengan kita, sehingga penularan penyakit
akan tetapi telah banyak penelitian yang telah sangat mudah terjadi antar anggota keluarga
dilakukan mengenai hubungan riwayat kontak se- seperti TB, cacar air, termasuk infeksi CMV.
kret melalui hubungan seksual, misalnya oleh Selain itu, faktor lain seperti penggunaan alat
10
Stanberry pada tahun 2004 atau riwayat kontak rumah tangga bersamaan dan pekerjaan yang
erat dengan bayi atau anak kecil yang terinfeksi memberi peluang untuk terjadinya kontak sekret
11
dari ibunya dengan prevalensi infeksi CMV. juga memberikan andil dalam mengakibatkan
Menurut beberapa penelitian tersebut terdapat infeksi CMV. Disamping faktor – faktor yang telah
hubungan antara riwayat kontak sekret dan kontak disebutkan di atas, hasil yang menunjukkan tidak
erat dalam hal meningkatkan prevalensi infeksi ditemukan adanya hubungan antara faktor risiko
CMV. Dalam hal ini peneliti mengkorelasikan kontak riwayat konsumsi makan lesehan terhadap sero-
sekret yang telah disebutkan dengan riwayat kon- positif IgM/IgG CMV bisa juga dikarenakan tempat
sumsi makan lesehan terkait dengan higienitas – tempat makan lesehan yang subyek penelitian
yang rendah seperti mencuci peralatan makan konsumsi terjaga kebersihannya.
yang tidak bersih sehingga meningkatkan pre-
valensi infeksi CMV pada populasi umum khusus- SIMPULAN
Prevalensi seropositif CMV pada populasi wa-
nya wanita-pranikah. Berbeda dengan penelitian
nita pra-nikah sebesar 80% dan tidak terdapat hu-
yang dilakukan oleh Karkata (2008),8 yang menye-
bungan antara faktor risiko riwayat konsumsi ma-
butkan bahwa tidak terdapat kesimpulan yang
kan lesehan terhadap prevalensi seropositif IgM/
dapat menerangkan hubungan sanitasi dengan
IgG CMV pada populasi wanita pra-nikah.
kejadian infeksi TORCH, termasuk CMV.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak ter-
DAFTAR PUSTAKA
dapat hubungan yang bermakna mengenai penga-
1. Suromo, M.A.L Budipradigdo. Kewaspadaan
ruh riwayat konsumsi makan lesehan terhadap
terhadap Infeksi Cytomegalovirus serta Kegu-
angka kejadian seropositif IgM/IgG CMV pada po-
naan Deteksi secara Laboratorik. Semarang:
pulasi wanita pra-nikah. Hal ini dikarenakan banyak
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007.
faktor-faktor yang bisa menyebabkan subyek men-
2. Joseph SA, Beliveau C, Muecke CJ, Rahme
dapat infeksi CMV selain dari faktor risiko yang
E, Soto JC, et al. Risk Faktor for Cytomega-
130
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 124-131, Mei 2012
131