Motor Pembakaran Luar
Motor Pembakaran Luar
1. Mesin Uap
1.1 Sejarah Mesin Uap
Pada jaman modern Mesin Uap digunakan pada Reaktor Nuklir. Tanpa
Mesin Uap, Reaktor Nuklir tidak akan akan berguna, tidak akan dapat
menghasilkan listrik. Tanpa Mesin Uap, Reaktor Nuklir tidak lebih dari sebuah
tungku panas saja.
Mesin uap sebenarnya lebih efektif dibanding dengan Mesin Pembakaran
Dalam atau Internal Combustion, dan lebih bersih serta bebas polusi. Mesin uap
tidak membutuhkan suatu Bahan Bakar khusus untuk menghasilkan panas. Bisa
bahan bakar apa saja yang penting bisa menghasilkan panas untuk mengubah air
menjadi uap. Kadar oksigen yang dibutuhkan hanya dalam proses membakar
bahan bakarnya saja. Tapi oksigennya sendiri tidak terbakar. Hal ini menjadikan
Mesin Uap jauh lebih bersih dan bebas polusi.
Akan tetapi Mesin Uap membutuhkan sebuah ruangan mesin yang cukup
besar, disamping ruangan penyimpanan bahan bakar yang besar pula. Hal ini lah
yang menjadikan mesin uap menjadi kurang disukai terutama untuk mesin-mesin
kompak seperti mobil.
Mesin uap sebenarnya sudah diketemukan jauh-jauh hari sebelum James
Watt lahir. Tepatnya 300 th sebelum masehi, Mesin Uap pertama ditemukan oleh
seorang warga Yunani bernama Hero, dari Alexandria. Akan tetapi Hero tidak
mengembangkan penemuannya ini menjadi sebuah mesin yang berguna, dia
hanya membuat Mesin Uap ini sebagai mainan saja.
1.1.1 Hero (10-70)
Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin uap dapat kita lihat ke
kota Alexandria pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama
Hero, yang juga dikenal denga nama “Heros atau “Heron” yang menulis tiga buku
tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta memperkenalkan rancangan dari mesin
uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga
disebut dengan Eolipile.
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk
memutarkan bola (bejana) yang berisi air sebagai bahan baku penghasil uap. Bola
(bejana) tersebut dapat berputar karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari
nosel yang terletak pada sisi samping bejana.
Metode Hero yang mengubah tenaga uap menjadi gerak ini merupakan
dasar bagi para penerusnya untuk mengembangkan teknologi mesin uap di masa
yang akan datang.
Keterangan :
C = Silinder uap
E = Katup pembuangan uap
H = penyambung poros engkol ke balok
N = Pompa air
O = poros engkol
Q = Regulator (Govenor)
P = Torak
R = Batang pompa udara
T = Katup input uap
g = link yang menghubungkan piston dan balok melaui gerakan paralel
gdc
m = tuas aliran masuk uap
Perbedaan mendasar dari mesin James Watt ini dengan mesin milik
Thomas Newcomen adalah pada letak kondensor yang digunakan. Jika pada
mesin Newcomen ruang untuk mengkondensasikan uap menyatu dengan silinder
kerja, maka pada mesin James Watt ruang untuk mengkondensasikan uap terpisah
dari silinder. Selain itu mekanisme penggerak torak dari mesin James Watt
menggunakan gerakan putar dari roda penggerak yang berputar, tidak seperti pada
mesin Newcomen yang menggunakan gerakan translasi (bolak-balik) dari pompa
air.
Setelah itu bermunculan para ahli yang membuat berbagai desain mesin
yang menggunakan prinsip kerja Mesin Uap. Tapi semua itu tidak terealisasi
dengan baik. Baru pada th 1769, James Watt yang meng-hak paten-kan Mesin
Uap rancangannya.
Sejak itu terjadi suatu revolusi besar dibidang mesin, berbagai macam
rancangan mesin uap tercipta. Semua orang berlomba-lomba mendesain mesin
untuk berbagai keperluan.
Mesin-mesin uap mulai banyak berkiprah disektor industri, sampai pada
akhirnya seseorang menciptakan sebuah mesin baru dengan Sistim Pembakaran
Dalam / Internal Combustion. Dimana mesin ini jauh lebih kompak dan praktis.
Sehingga kemudian berangsur-angsur orang mulai meninggalkan Mesin Uap /
External Combustion dan beralih ke Mesin Internal Combustion / Mesin
Pembakaran Didalam.
Turbin Uap
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk
pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang
digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus
renkine ideal asli yang sederhana. siklus ini merupakan siklus yang paling banyak
digunakan untuk pembangkit daya listrik sekarang ini. Oleh karena siklus Rankine
merupakan sikus uap cair maka paling baik siklus itu digambarkan dengan
diagram P-v dan T-s dengan garis yang menunjukkan uap jenuh dan cair jenuh.
Fluida kerjanya adalah air (H2O).
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik
tenaga uap. Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel,
kondensor, pompa air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai
fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap.
Q in
2 3
BOILER
Wp WT
1 4
konderser
Q out
3
T Cp
2
4
1
s
Gambar.2. Diagram Temperatur (T) – Entropi (S)
P = h . ms . i . m dalam KW
Dimana :
h : selisih entalpi dari ekspansi esentropik antara uap baru masuk kedalam
turbin dengan uap bekas yang keluar dari turbin , dalam KJ/Kg.
Ms : kapasitas uap (massa uap yang masuk kedalam turbin persatuan
waktu).
i : Rendemen dalam turbin.
m : Rendamen mekanis dari turbin.
Besarnya harga randemen dari turbin tergantung dari kepada sistem sudu-
sudu turbin. Pada turbin bertingkat deretan sudu ada dua atau lebih sehingga
dalam turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan, tegantung dari jenis
turbin ( aksi dan reaksi ) serta hasil-hasil fabrikasi. Berikut gambar grafik
kecepatan bertingkat dan tekanan bertingkat pada turbin bertingkat aksi dan
reaksi. Turbin reaksi mengalami ekspansi pada sudu pengarah maupun pada sudu
gerak sehingga menggerakan dan mendorong sudu dalam arah aksial. Untuk
mengurangi dorongan aksial ini, adalah biasanya dengan memasang sudu-sudu
gerak pada pada drum yang juga berfungsi sebagai rotor.
Dari data yang didapatkan dari Blue Book dan menurut lampiran dari gambar
Turbin Part SR 434450 maka bagian – bagian Turbin dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. CASSING
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
2. ROTOR
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau
deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin
bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi
maka motor ini perlu di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul
secara aksial terhadap poros.
3. BEARING PENDESTAL
Adalah merupakan kekdudukan dari poros rotor.
4. JOURNAL BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya
Tegak Lurus Rotor.
5. THRUST BEARING
adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima
gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju
mundurnya poros rotor.
6. MAIN OLI PUMP
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian –
bagian yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :
Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke
bagian turbin dan akan menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara
rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor
sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan
terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk .
7. GLAND PACKING
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun
kebocoran oli.
8. LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.
9. IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116
buah
10. STASIONARY BLADE
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam
yang masuk.
11. MOVING BLADE
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi
Steam menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.
12. CONTROL VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk
kedalam turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.
13. STOP VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau
menghentikan aliran steam yang menuju turbin.
14. REDUCING GEAR
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin
dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor
dari 5500rpm menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-
bagian dalam reducing gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang
putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical
yang putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor
turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan /
menerima gaya tegak lurus dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing
terhadap gaya radial shaft pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau
menahan gaya radial dari shaft gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing
terhadap gaya radial atau tegak lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan
atau menerima gaya sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial )
yang merupakan gerak maju mundurnya poros.