Tugas Dagang 12 Maret - Muhammad Raihan Daffa Islamay - Hukum Dagang B Paralel
Tugas Dagang 12 Maret - Muhammad Raihan Daffa Islamay - Hukum Dagang B Paralel
1906386332
Paralel B
1. Pasal 1 KUHD
Dalam Pasal 1 KUHD disebutkan bahwa Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
seberapa jauh daripadanya Kitab ini tidak khusus diadakan penyimpangan-
penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam Kitab ini. Hal
tersebut memiliki makna bahwa hal-hal yang dibicarakan dalam KUHD maka berlaku
pula dalam KUHPerdata, sepanjang ketentuan di dalam KUHD tersebut tidak
mengesampingkan KUHPerdata.
Kasus:
Wahyu, Cakra, dan Bimo bersahabat sejak SMA sampai mereka diterima kuliah di UI masing-
masing pada Fakultas Hukum, Fisip, dan Ekonomi. Setelah lulus, mereka berkarir sesuai
dengan latar belakang pendidikan mereka dan cukup sukses jika melihat jumlah dan klien-klien
mereka yang berasal tidak saja dari Indonesia tetapi juga mancanegara. Wahyu mendirikan
kantor pengacara “Wahyu & Associates”, Cakra membuka kantor konsultan pajak “Cakra &
Cakra”, dan Bimo mendirikan kantor akuntan publik “Bimo & Rekan”. Menurut saudara,
apakah mereka dapat dikategorikan menjalankan perusahaan?
Muhammad Raihan Daffa Islamay
1906386332
Paralel B
Jawaban:
Jika diperhatikan, tidak semua orang yang menjalankan sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai
“menjalankan perusahaan” atau “bedrift”. Namun, setiap orang yang menjalankan perusahaan
pasti disebut sebagai “menjalankan perusahaan” atau “bedrift”. Istilah “menjalankan
perusahaan” atau “bedrift” berlaku ketika istilah “pedagang” dan “perdagangan” yang diatur
dalam Pasal 2-5 KUHD dihapuskan. Suatu kegiatn dapat disebut sebagai “menjalankan
perusahaan” atau “bedrift” apabila kegiatan tersebut memenuhi empat kriteria, yaitu:
makanan dapat memenuhi kriteria ini apabila ia mejalankan usaha makanannya untuk
mendapatkan laba. Dalam kasus diatas, Wahyu, Cakra, dan Bimo telah memenuhi
kriteria ini karena mereka mendirikan usaha bertujuan untuk mencari laba.
Berdasarkan analisis diatas, disimpulkan bahwa Wahyu, Cakra, dan Bimo telah memenuhi
empat kriteria diatas dan dapat dianggap sebagai “menjalankan perusahaan” atau “bedrift”.